Tag Archives: memanaskan makanan

Berapa Kali Makanan Lebaran Boleh Dipanaskan? Ini Kata Ahli


Jakarta

Masih tersisa banyak, hidangan lebaran kerap dipanaskan berulang kali. Namun, perlu diketahui berapa kali makanan boleh dipanaskan. Ini kata ahli.

Menyambut hari raya Idul Fitri memang kurang lengkap tanpa hidangan spesial. Mulai dari ketupat, opor ayam, rendang, hingga gulai semua disajikan untuk suguhan.

Saking banyaknya, hidangan lebaran tersebut masih tersisa. Alhasil kerap dipanaskan berulang kali agar bisa dimakan kembali, sehingga tidak terbuang sia-sia.


Lantas, berapa kali makanan aman untuk dipanaskan dan dikonsumsi kembali? Apakah ada efek samping mengonsumsi makanan yang sudah dipanaskan terus menerus?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut faktanya!

1. Berapa kali makanan bisa dipanaskan?

Hukum memanaskan makanan bekas non MuslimMemanaskan makanan sebaiknya dilakukan 1 kali saja. Foto: Getty Images/Siarhei Khaletski

Idealnya, makanan harus habis dalam sekali masak. Karena saat itulah makanan masih segar sehingga rasanya pun masih enak dinikmati.

Namun, memanaskan makanan adalah solusi agar tidak mubazir. Dalam hal keamanan pangan, selama kamu memanaskan makanan pada suhu yang benar dan dalam jangka waktu yang tepat, maka makanan tersebut aman dikonsumsi.

Badan Standar Makanan (FSA) merekomendasikan agar makanan hanya dipanaskan satu kali saja. Saat memanaskan kembali, kamu harus memastikan makanannya benar-benar panas.

2. Kualitas makanan jadi turun

Memanaskan makanan harus benar-benar panas agar bakteri bisa musnah. Namun, ketahuilah bahwa memanaskan kembali makanan membuat kualitas makanan tersebut jadi menurun.

Itu tergantung dengan jenis makanan yang kamu panaskan. Kue kering jika dipanaskan kualitasnya tidak akan sebaik pada penyajian pertama.

Untuk hidangan daging yang dimasak secara perlahan memungkinkan rasanya tetap nikmat meski telah dipanaskan berulang kali, lapor highspeedtraining (04/06/24).

Efek memanaskan makanan berulang kali ada di halaman selanjutnya.

3. Menurunkan nutrisi

Hukum memanaskan makanan bekas non MuslimMemanaskan makanan dapat menurunkan kualitas makanan. Foto: Getty Images/Siarhei Khaletski

Tentu saja, makanan yang dipanaskan kembali tidak hanya kualitasnya saja yang menurun, tetapi juga nutrisinya. Kandungan gizinya akan semakin berkurang.

Seperti makanan berbahan sayuran misalnya yang jika dihangatkan nutrisinya akan berkurang secara signifikan, terutama ada kandungan vitamin C dan B.

Menghangatkan kembali makanan bisa menurunkan kandungan vitamin C sebanyak 50-80%. Mengingat vitamin C cukup sensitif terhadap panas, lapor GoodDoctor (16/08/22).

Selain vitamin C, nutrisi lain yang ikut berkurang adalah antioksidan dan enzim. Disarankan saat memanaskan sayuran sebaiknya dilakukan maksimal 1-2 kali saja.

4. Menghasilkan bakteri baru

Mengonsumsi makanan yang telah dipanaskan berkali-kali dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Mengingat proses pemanasan dapat merusak nutrisi di dalamnya.

Dikutip dari HelloSehat, beberapa risikonya adalah bisa berpotensi keracunan makanan. Makanan yang dipanaskan bisa menyebabkan perkembangbiakan bakteri.

Meskipun suhu panas bisa membunuh bakteri, tetapi proses ini bisa menghasilkan spora yang bersifat racun jika suhunya tidak tepat. Salah satunya bakteri clostridium botulinum.

5. Menyebabkan masalah pencernaan

ilustrasi microwaveMakan makanan yang dipanaskan berulang kali dapat menyebabkan masalah pencernaan. Foto: Getty Images/Kanawa_Studio

Tak hanya itu, makanan yang dipanaskan berulang kali juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Ketika makanan dikeluarkan dari kulkas untuk dipanaskan, maka komposisi protein di dalamnya telah berubah.

Pasalnya, protein yang dipanaskan dapat menyebabkan oksidasi asam amino dan nitrogen. Kondisi ini yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.

(raf/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Jannis Brandt

3 Makanan Ini Jangan Dipanaskan karena Bisa Picu Masalah Kesehatan


Jakarta

Memanaskan makanan memang bikin rasanya kembali nikmat. Namun hati-hati karena tak semua makanan cocok dipanaskan lagi, seperti makanan ini yang malah akan membahayakan kesehatan.

Banyak orang lebih berselera saat menyantap hidangan hangat-hangat. Alhasil mereka kerap menghangatkan sisa makanan yang masih mau dimakan.

Menggunakan microwave menjadi cara yang umum dilakukan karena praktis dan cepat. Namun perlu diketahui, tidak semua makanan cocok dipanaskan kembali.


Mengutip Daily Mail (28/11/2024), ada 2 alasan utama mengapa beberapa makanan tidak cocok dipanaskan. Pertama, senyawa kimia dalam makanan bakal berubah ketika dipanaskan, memicu dihasilkannya senyawa beracun yang terkait masalah kesehatan, seperti kerusakan ginjal.

Kedua, membiarkan beberapa jenis makanan dalam kondisi dingin sebelum akhirnya dipanaskan, dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti E.coli dan listeria.

Ahli gizi Harini Bala mengungkap di akun TikTok miliknya @dietitianharinibala, 3 makanan yang terlarang dipanaskan karena bakal membahayakan kesehatan. Ini daftarnya:

1. Bayam

View of Clear vegetable spinach served on white bowl Isolated on white backgroundFoto: Getty Images/iStockphoto/Rahmah Hastuti

Bala mengungkap bayam mengandung senyawa asam oksalat yang tidak berbahaya jika bayam dimakan dalam kondisi mentah. Namun, setelah dipanaskan ulang, asam oksalat akan ‘mengkristal’ dan menjadi ‘racun’. Dalam dosis tinggi, zat tersebut dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Bala menambahkan, “Asam oksalat juga mengandung nitrat dan bakal berubah menjadi nitrit saat dipanaskan kembali. Ini beracun.”

Nitrit adalah zat yang diperkirakan dapat bergabung dengan bahan kimia di usus untuk membentuk senyawa yang meningkatkan risiko berkembangnya tumor usus.

Penelitian lain mengungkap daun bayam penuh dengan Listeria yang sering menyebabkan penyakit bawaan makanan. Para ahli mengatakan jika bayam tidak dimasak dengan tepat, bakteri di dalamnya masih mungkin hidup.

Paparan terhadap bakteri Listeria dapat memicu demam, gejala seperti flu, sakit kepala, leher kaku, kebingungan, dan bahkan kejang.

2. Teh

Teh hitam vs teh susu, penjelasan mana teh yang paling sehatFoto: Getty Images/iStockphoto

Bagi pencinta teh, jangan memanaskan kembali minuman favoritmu. Selain bikin rasanya semakin pahit, memanaskan teh akan meningkatkan kandungan tanin yang terasa asam.

Menurut Bala, kondisi ini bisa membuat semua jenis bakteri yang tidak aktif dapat menjadi aktif di dalamnya. Karenanya sangat tidak disarankan untuk memanaskan ulang teh.

3. Nasi

Hot cooked rice with steam rising.Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

Bala mengungkap nasi dingin tidak boleh dipanaskan kembali. Ketika nasi sudah dingin, maka mungkin mengandung Bacillus cereus yaitu bakteri pembentuk spora yang biasanya ditemukan di tanah dan sayuran.

Namun spora tersebut tahan panas. Jadi meskipun kamu memanaskannya kembali, risiko bahaya dari Bacillus cereus tidak akan hilang.

Gejala penyakit akibat Bacillus cereus meliputi muntah, diare, dan kram perut. Menurut Bala, ada beberapa aturan yang dapat kamu ikuti untuk membatasi risiko penularan bakteri tersebut.

“Nasi masih bisa dipanaskan jika sebelumnya disimpan di kulkas dalam wadah kedap udara, dalam rentang 2 jam setelah dimasak.” ujar Bala.

Namun, jika kamu memasak nasi di pagi hari, membiarkannya di luar, dan menyimpannya di kulkas pada malam hari untuk dimakan keesokan harinya, maka ada kemungkinan besar terbentuknya Bacillus cereus.

Tahun lalu, viral kisah pria 20 tahun meninggal karena makan pasta. Pria anonim asal Belgia itu sebelumnya makan spaghetti yang dipanaskan ulang setelah dibiarkan di dapur selama 5 hari.

Ia dilaporkan mengalami berbagai gejala tak lama setelah memakan pasta tersebut. Pria itu merasa mual, sakit perut, sakit kepala, diare, dan muntah.

Ia meninggal dalam waktu 10 jam. Hasil otopsi menemukan bahwa pria itu menderita nekrosis hati sentrilobular sedang, yang menyebabkan organ-organnya mati.

Dokter yang meneliti kasus tersebut dalam Jurnal Mikrobiologi Klinis mengatakan Bacillus cereus kemungkinan besar menjadi penyebabnya.

(adr/odi)



Sumber : food.detik.com