Tag Archives: menabung

Gaji UMR Tapi Bisa Nabung Rp 3 Juta? Ini Caranya

Jakarta

Menabung Rp 3 juta per bulan, atau Rp 36 juta per tahun bukanlah hal yang mustahil. Bahkan jika penghasilanmu masih setara gaji UMR Jakarta yang sebesar Rp 5,39 juta per bulan, hal itu masih mungkin dilakukan.

Dengan strategi yang tepat dan disiplin finansial, siapa pun bisa mulai menabung secara konsisten meski gaji pas-pasan. Lantas, hal-hal apa saja yang perlu dilakukan?

Tentukan Dulu Tujuan Awal Menabung

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan menabung, apakah dana tabungan akan digunakan untuk membeli mobil, biaya liburan, investasi, pendidikan, atau kebutuhan lainnya. Tujuan yang jelas akan membuat proses menabung terasa lebih terarah dan termotivasi.


Dengan adanya target, kamu bisa menghitung kebutuhan tabungan secara bulanan maupun mingguan. Misalnya, jika kamu konsisten menabung Rp 3 juta dalam waktu 12 bulan, artinya uang yang akan terkumpul dalam setahun adalah Rp 36 juta.

Artinya dalam satu hari kamu harus menabung sebesar Rp 100.000, dan Rp 700 ribu per minggu yang harus dilakukan secara konsisten. Memecah target besar menjadi angka kecil seperti ini bisa membantu menjaga konsistensi menabung, bahkan untuk yang bergaji UMR.

Strategi Menabung Rp 3 Juta Per Bulan

Menabung secara konsisten tentu butuh perjuangan serta konsistensi. Melansir situs resmi Bank Sinarmas, berikut cara menabung dengan gaji pas-pasan atau setara UMR

1. Buat Rencana Anggaran

Membuat anggaran bulanan adalah langkah penting untuk menabung. Pertama kali, hal ini bisa dilakukan dengan mencatat semua pemasukan seperti gaji, bonus, dan sumber pendapatan lainnya.

Setelah itu, catat juga semua pengeluaran seperti kebutuhan pokok, tagihan, hiburan, dan lainnya. Dari sana yang bersangkutan bisa tentukan pos untuk tabungan dengan alokasikan minimal sesuai target yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2. Kenali Pola Pengeluaran

Agar bisa menabung dalam jumlah besar, langkah penting berikutnya adalah dengan memahami pola pengeluaran. Catat setiap pengeluaran selama satu bulan atau dalam periode tertentu untuk melihat ke mana uang kamu mengalir.

Dari catatan tersebut yang bersangkutan bisa mengidentifikasi pengeluaran yang bisa dihemat. Misalnya apakah kamu terlalu sering memesan makanan online, atau ada langganan aplikasi atau layanan yang sebenarnya jarang digunakan, dan lain sebagainya.

Dengan melakukan analisis ini, kamu akan memiliki gambaran jelas tentang apa yang bisa diubah untuk mendukung rencana menabung.

3. Potong Pengeluaran yang Tidak Perlu

Setelah mengidentifikasi pengeluaran-pengeluaran yang dirasa tidak perlu, segera potonglah sebanyak mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis detail atas pengeluaran bulanan.

Sebagai contoh pengeluaran yang bisa dipotong adalah kurangi frekuensi makan di luar seperti di restoran atau warung makan, langganan program yang tidak digunakan seperti TV satelit atau program lain yang tidak digunakan.

Kemudian penekanan biaya juga bisa dilakukan dengan menghindari belanja spontan. Dengan menghemat uang dari pengeluaran-pengeluaran tak perlu tersebut, jumlah uang yang tersedia untuk ditabung secara otomatis akan ikut meningkat.

4. Menggunakan Automasi Tabungan

Teknologi modern telah membuat proses menabung lebih mudah dengan fitur automasi tabungan. Aturlah transfer otomatis dari rekening utama ke rekening tabunganmu setiap bulan. Dengan cara ini, kamu tidak akan tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk kepentingan lain dan akan lebih disiplin dalam mencapai target menabung kamu.

5. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan

Jika target tabungan bulanan terasa terlalu besar, carilah sumber pendapatan lain untuk tambahan. Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan seperti mencari pekerjaan paruh waktu, jual barang-barang yang tidak terpakai untuk mendapat uang tambahan, hingga usaha kecil-kecilan.

6. Hindari Utang Baru

Selama proses menabung, sangat penting untuk menghindari utang baru yang dapat membebani keuanganmu. Jika masih memiliki utang, utamakan untuk melunasi tunggakan secepat mungkin agar beban finansial tidak semakin besar.

7. Pantau dan Evaluasilah Kemajuan kamu

Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk meninjau sampai mana kemajuan tabungan kamu. Apakah kamu berhasil mencapai target bulanan? Jika tidak, analisis apa yang menjadi kendala dan buat penyesuaian untuk bulan berikutnya. Pemantauan rutin ini akan membantu kamu tetap fokus dan termotivasi dalam menabung.

8. Berikan Penghargaan Kecil Untuk Diri Sendiri

Perjalanan menabung Rp 36 juta dalam setahun tentu penuh tantangan. Untuk menjaga semangat, berikan diri sendiri sebuah penghargaan kecil setiap kali mencapai milestone tertentu.

Misalnya, saat berhasil menabung Rp 10 juta, berikan diri kamu hadiah sederhana, seperti menonton film favorit di rumah atau membeli makanan kesukaan.

9. Manfaatkan Bonus atau Kenaikan Gaji

Jika mendapatkan bonus atau kenaikan gaji, alokasikan sebagian besar atau seluruhnya ke dalam tabungan. Jangan terbiasa menggunakan uang tambahan tersebut untuk pengeluaran rutin.

Selain menabung, kamu juga dapat berinvestasi di instrumen yang memberikan imbal hasil menarik seperti reksadana, saham, atau emas. Hal ini akan membantu kamu dalam mencapai target tabungan Rp 36 juta meski dengan gaji setara UMR.

Tips Agar Tabungan Lebih Cepat Tumbuh

Selain menabung, untuk mendapatkan dana hingga Rp 36 juta bisa dilakukan dengan Investasi. Bahkan dengan cara ini kamu bisa mendapatkan target finansial lebih cepat jika hanya mengandalkan dana simpanan.

Perencana keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari, menjelaskan langkah awal untuk bisa berinvestasi dengan aman bagi para pekerja kelas dengan gaji adalah dengan membagi penghasilan yang dimiliki saat ini ke dalam beberapa pos-pos pengeluaran tertentu.

“Komposisinya sebenarnya sederhana ya, dari dulu ya saving 10%, cicilan 30%, lalu 40% untuk kebutuhan reguler atau rutin dan 20% untuk pribadi,” terangnya kepada detikcom.

“Kalau kita nggak punya KPR karena nggak ngambil properti, 30% dari cicilan tadi sebenarnya bisa untuk saving. Jadi 10-40% itu bagus. Semakin besar semakin baik lah kalau kita bisa berinvestasi dari hampir sampai 40% dari penghasilan kita,” jelas Tejasari lagi.

Setelah mengalokasikan besaran dana setiap bulan yang bisa digunakan untuk berinvestasi, di tahap ini pekerja kelas menengah bisa mulai mencari jenis-jenis investasi yang sesuai kemampuan. Tentu instrumen investasi yang dimaksud harus yang legal atau terpercaya untuk menghindari kehilangan dana.

“Produk investasi yang aman berarti kan yang legalitasnya jelas, yang memang ada di bawah pengaturan OJK sama pemerintah. Misalnya apa tuh yang aman? Ada deposito, ada reksa dana gitu,” terang Tejasari.

“Obligasi kan target returnnya sekarang ini di sekitar 6,5% gitu ya, kalau saham berarti kita cari saham mana yang meningkat setiap tahun dan bisa dapat dividen gitu ya. Itu juga memberikan hasil buat kita tuh sebenarnya kalau saham atau reksa dana. Reksa dana juga macam-macam, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, saham atau campuran,” paparnya lagi.

Namun Tejasari menekankan dalam berinvestasi sebaiknya yang bersangkutan melakukan diversifikasi aset atau membagi portofolio investasi dalam beberapa jenis. Menurutnya hal ini penting sebagai antisipasi jika salah satu jenis investasi sedang bermasalah atau turun, pekerja kelas menengah masih bisa ‘menambal’ keuntungan dari instrumen lain.

“Nah tinggal kita sesuaikan risikonya dengan diversifikasi, supaya kalau terjadi risiko di salah satu aset, aset kita yang lainnya nggak ikutan turun,” tegasnya.

Tonton juga “KuTips: Jurus Beli Rumah untuk Si Pekerja Gaji UMR” di sini:

(ily/fdl)



Sumber : finance.detik.com

Jangan Cuma Menabung, Kenali Aset Masa Depan


Jakarta

Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tingginya tekanan terhadap daya beli masyarakat, literasi keuangan menjadi fondasi penting untuk membangun ketahanan finansial pribadi. Meski ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% (yoy) pada kuartal I 2025 menurut data Kementerian Keuangan, tantangan eksternal seperti suku bunga tinggi dan ketegangan geopolitik tetap membayangi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai perekonomian Indonesia masih cukup resilien. “Perekonomian Indonesia menunjukkan performa yang cukup tangguh di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dalam kondisi ini, kebutuhan akan edukasi keuangan yang relevan dan mudah dipahami menjadi semakin mendesak. Salah satu tokoh yang aktif mengedukasi publik adalah Angga Andinata, konsisten menyuarakan pentingnya pemahaman terhadap Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.


Saat itu, harga Bitcoin masih berada di kisaran Rp250 juta. Kini, dengan harga yang telah melonjak signifikan, edukasi yang disampaikan Angga terbukti memberi dampak nyata bagi banyak orang. Melalui berbagai kanal digital dan pertemuan langsung, ia rutin menyampaikan materi keuangan secara praktis-mulai dari pengelolaan keuangan dasar, dana darurat, hingga pengenalan terhadap aset masa depan seperti Bitcoin.

“Edukasi keuangan harus berkembang. Kita tidak bisa hanya bicara menabung, tapi juga mengenali instrumen yang punya potensi lindung nilai dan kebebasan finansial,” jelasnya dalam salah satu sesi daring.

Angga juga dikenal aktif menjangkau komunitas di berbagai daerah dengan akses literasi terbatas. Testimoni atas dampak edukasinya datang dari beragam kalangan-dari individu yang kini lebih paham mengatur keuangan, hingga yang merasakan transformasi signifikan dalam hidup mereka.

Meski demikian, sejumlah pengamat tetap mengingatkan pentingnya kehati-hatian. “Bitcoin memang menarik, tapi volatilitasnya tinggi. Edukasi harus menyampaikan potensi dan risiko secara seimbang,” ujar Dian Wibowo dari Institute for Financial Literacy Indonesia.

Menanggapi hal itu, Angga menegaskan pendekatannya selalu objektif dan rasional. “Saya tidak mengajak orang bermimpi instan. Justru yang saya dorong adalah pemahaman menyeluruh, supaya mereka bisa membuat keputusan berdasarkan kapasitas dan tujuan keuangan masing-masing,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang konsisten, inklusif, dan berorientasi jangka panjang, Angga Andinata kini dikenal sebagai salah satu penggerak literasi keuangan digital yang memberi dampak luas di tengah dinamika ekonomi yang tak menentu.

Tonton juga “Kabar Buruk dari Sri Mulyani Tentang Ekonomi Global” di sini:

(fdl/fdl)



Sumber : finance.detik.com

5 Tips Atur Keuangan Secara Efektif yang Bisa Diterapkan Milenial-Gen Z


Jakarta

Bijak dalam mengelola keuangan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh setiap orang, termasuk generasi milenial dan gen Z. Sebab hal itu mampu mendorong terciptanya pondasi finansial yang kuat untuk masa depan.

Untuk membantu generasi muda, Shopee pun berbagi tips mengatur keuangan Berikut ini beberapa cara mengatur keuangan secara efektif yang bisa diterapkan:

1. Mengalokasikan Budget untuk Pengeluaran Bulanan


Supaya kamu bisa lebih mudah mengontrol pengeluaran, pastikan untuk mengalokasikan budget tersendiri dari hasil pendapatan agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebagai contoh, untuk belanja kebutuhan pokok dan bahan makanan, biaya transportasi, dan kebutuhan lainnya. Dengan cara ini, kamu pun bisa memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran pengeluaran yang kamu tentukan.

Selain itu, mulailah untuk menjadwalkan pembayaran pada tanggal yang sama setiap bulannya untuk berbagai kebutuhan yang bersifat rutin, seperti tagihan air, biaya internet dan listrik, tagihan pulsa, dan sebagainya.

Jadi, kamu bisa mengontrol pengeluaranmu untuk memenuhi kebutuhan yang prioritas terlebih dahulu. Kamu juga bisa mulai untuk mencatat setiap pengeluaran dalam setiap bulan. Tujuannya agar kamu bisa mengidentifikasi alokasi budget itu paling banyak digunakan untuk keperluan atau area apa saja.

2. Menyisihkan Uang untuk Menabung dan Berinvestasi

Menabung dan berinvestasi adalah salah satu cara mengelola keuangan yang bisa kamu aplikasikan untuk kebutuhan jangka panjang. Pastikan untuk menyisihkan sebagian uang dari penghasilanmu untuk ditabung atau dijadikan modal investasi agar masa depan finansialmu menjadi lebih baik dan stabil.

3. Menyiapkan Dana Darurat

Mungkin masih banyak anak muda yang belum paham betapa pentingnya dana darurat. Padahal, dana darurat bisa menjaga keamanan finansial. Oleh karena itu, pastikan untuk menyisihkan sebagian gajimu sebagai dana darurat yang mampu menutupi biaya hidup selama tiga sampai enam bulan.

Jadi, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membutuhkan banyak pengeluaran, kamu sudah memiliki cadangan dana yang bisa digunakan.

4. Belanja dengan Bijak

Selain itu, agar kamu bisa mencapai tujuan finansial dengan mudah, mulailah untuk lebih bijak dalam berbelanja. Pastikan untuk membeli barang hanya yang sesuai dengan kemampuan.

Tentukan apa saja yang merupakan kebutuhan atau hanya sekedar keinginan saja. Luangkanlah waktu untuk menghitung dan menetapkan anggaran belanja setiap bulannya.

Melalui cara ini, kamu bisa menghindari keinginan belanja impulsif. Sehingga kamu tidak akan lagi menghabiskan banyak uang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Uang tersebut bisa kamu simpan untuk hal lain yang lebih berguna dan prioritas. Selain itu saat berbelanja, mulailah sering-sering mencari promo dan penawaran terbaik karena akan lebih menguntungkan, misalnya promo diskon, cashback belanja, buy 1 get 1, dan lainnya.

5. Mengantisipasi Keperluan Mendesak

Pastinya kamu pernah dihadapkan dengan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi, namun kamu tidak ingin mengganggu budget pengeluaran bulanan. Nah, salah satu solusi tepat yang bisa dilakukan yakni dengan memanfaatkan paylater.

Metode pembayaran beli sekarang bayar nanti ini bisa membantu kamu dalam memenuhi kebutuhan mendadak yang tak terduga, sekaligus menjaga kesehatan finansial. Dengan menggunakan paylater, kamu bisa mencicil pembayaran setiap bulannya sesuai dengan kebutuhanmu.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir jika tabungan atau gajimu langsung habis terpakai. Tapi, pastikan untuk selalu memperhatikan limit maksimal cicilan paylater agar tidak melebihi pendapatan ya!

Selain itu, jangan lupa juga untuk membayar tagihan tepat waktu dan bijak dalam memilih penyedia layananpaylater sehingga kamu pun bisa memiliki skor kredit yang baik. Lantas, apa sebenarnya manfaat dari skor kredit yang baik dalam pengelolaan finansial? Simak informasi berikut yuk.

Manfaat Skor Kredit yang Baik dalam Mengelola Keuangan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu cara mengelola keuangan adalah mengantisipasi adanya kebutuhan mendesak dan memanfaatkan paylater alias metode pembayaran Beli Sekarang Bayar Nanti. Namun perlu diingat, menggunakan paylater harus dibarengi dengan tanggung jawab dan komitmen untuk selalu membayar tepat waktu, agar bisa memelihara skor kredit tetap baik.

Lalu apa itu skor kredit? Skor kredit adalah angka numerik yang mencerminkan seberapa baik kamu mengelola kredit dan utang. Semakin tinggi skor kredit, semakin baik pula persepsi lembaga keuangan terhadap kredibilitas kamu sebagai peminjam.

Skor kredit yang baik sangat penting dan berdampak pada kemampuan kamu para anak muda untuk mendapatkan pinjaman di masa mendatang, tidak hanya dengan bank, tetapi di seluruh platform pemberi pinjaman. Jika memiliki skor kredit yang baik, kamu akan lebih leluasa mengelola rencana keuangan jangka panjang.

Misalnya saja membeli rumah, membeli mobil, mendapatkan pinjaman dengan bunga lebih rendah, mendapat tawaran kartu kredit yang lebih menguntungkan, hingga memanfaatkan kredit untuk modal usaha, semua itu bisa lebih mudah kamu lakukan jika memiliki skor kredit yang baik.

Dengan kata lain, menjaga riwayat kredit atau skor kredit yang baik bagi anak muda, bukan hanya tentang mengelola keuangan di masa kini, tetapi juga tentang membuka peluang finansial kamu di masa depan.

Nah, penyedia layanan paylater yang bisa membantu kamu mengelola keuangan serta menjaga riwayat kredit atau skor kredit yang baik adalah SPayLater. Salah satu keunggulan utama SPayLater untuk mengelola keuangan adalah kemudahan dalam mengelola cicilan, karena SPayLater memiliki struktur pembayaran yang jelas dan memberikan pengguna fleksibilitas dalam memilih tenor cicilan.

SPayLater juga akan memberikan notifikasi pengingat terkait waktu jatuh tempo pembayaran yang bisa membantu kamu menghindari keterlambatan pembayaran. Tidak hanya itu, SPayLater juga menawarkan berbagai promo mulai dari potongan harga hingga kesempatan memenangkan hadiah menarik.

Khusus di periode 17 September hingga 17 November 2024, kamu bisa menikmati cicilan 0% hingga 6 bulan di SPayLater. Selain itu, keuntungan bertransaksi dengan SPayLater adalah bebas biaya penanganan.

Jadi gimana, sudah paham kan cara mengelola keuangan dan pentingnya memiliki skor kredit yang baik? Kamu bisa memanfaatkan metode pembayaran paylater sebagai salah satu cara mengelola keuangan, tentu dengan tanggung jawab untuk selalu membayar tepat waktu.

Yuk, kelola keuangan kamu dengan bijak demi meraih kestabilan finansial yang diimpikan!

(anl/ega)



Sumber : finance.detik.com

Masih Mahasiswa Juga Harus Jago Atur Keuangan Biar Nggak Boncos!


Jakarta

d’Preneur detikcom digelar hari ini, Selasa 5 Maret 2024 di Auditorium Gedung Utama Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta. d’Preneur kali ini mengangkat tema ‘Modal Uang Jajan Wishlist 2024 Jalan’, acara ini berkolaborasi dengan BANK JAGO.

Ketua Yayasan Tarumanagara Profesor Ariawan Gunadi mengatakan, acara d’Preneur bermanfaat baik bagi mahasiswa, khususnya yang ingin belajar soal perencana keuangan. Menurutnya perencanaan keuangan dibutuhkan saat masuk dunia usaha atau dunia kerja.

“Acara hari ini perencana keuangan pribadi menurut saya sangat baik karena nanti mahasiswa atau yang hadir, ini bisa banyak belajar perencanaan keuangan dari mulai pribadi sampai nanti manage kalau masuk dunia usaha atau kerja,” katanya dalam d’Preneur detikcom, di Untar, Jakarta, Selasa (5//3/2024).


Ia mengatakan, mengelola keuangan punya mindset yang berbeda tergantung nominalnya. Semakin tinggi uang yang diterima bukan berarti semakin sedikit uang yang keluar.

“Saya banyak belajar mengenai perencanaan keuangan sejak dulu. Begitu masuk industri, mengelola uang mulai dari Rp 1, Rp 100 sampai Rp 100 miliar punya mindset beda. Semakin tinggi uang yang kita dapat bukan berarti semakin sedikit yang keluar,” tuturnya.

Sebab, ada uang yang perlu diinvestasikan, baik yang bersifat liquid maupun fixed asset. Pemahaman seperti ini, kata dia, perlu dipahami sejak muda.

“Mungkin ada yang kita investasikan, mungkin ada yang liquid, fixed asset, itu musti tahu dari sejak muda untuk punya kelola uang yang baik,” imbuhnya.

Sebagai informasi, sejumlah perencana keuangan bersertifikat akan menjadi pembicara pada event ini, yakni Edo Velandika CFP (Consumer Business Community Manager Bank Jago) dan Nadia Harsya CFP (influencer). Acara ini bakal dipandu langsung oleh host Indi Arisa.

(ily/kil)



Sumber : finance.detik.com