Tag Archives: menara eiffel

5 Prompt Gemini AI, Bisa Foto di Depan Menara Eiffel-Big Ben


Jakarta

Banyak orang yang memiliki cita-cita untuk berfoto di berbagai landmark besar dunia, contohnya di depan Menara Eiffel. Dengan Gemini AI, saat ini juga bisa terwujud.

Syarat yang perlu kamu siapkan hanyalah foto diri dengan pose natural. Disarankan full body atau setengah badan. Pastikan juga pencahayaannya bagus dan jelas agar hasilnya realistis.

Cara membuat foto liburan di luar negeri pakai Gemini AI

  1. Siapkan foto
  2. Pilih landmark yang ingin kamu jadikan latar belakang, misalnya Eiffel, Big Ben, Patung Liberty, Piramida Giza, atau Taj Mahal
  3. Buka Gemini AI Editor
  4. Masukkan prompt-nya dengan detail dan jelas
  5. Atur gaya dan suasana, seperti waktu (pagi, sore, malam), suasana (romantis, petualang, klasik), serta gaya foto (street photography, candid, traveling premium) agar hasil lebih sesuai dengan keinginan
  6. Proses, kemudian simpan!


Berikut ini lima prompt super realistis dalam Bahasa Indonesia yang detikINET gunakan untuk mendapatkan hasil foto-foto di bawah ini:

1. Patung Liberty, Amerika Serikat

Prompt: Buat foto seluruh badan yang super realistis dari perempuan berhijab, berdiri di dek observasi dengan Patung Liberty di latar belakang pada hari yang cerah. Foto ini adalah bidikan sinematik beresolusi tinggi dan super realistis dengan fokus tajam dan pencahayaan alami.

Hasil foto menggunakan prompt di atas.Hasil foto menggunakan prompt di atas. Foto: Gemini AI/Aisyah Kamaliah

2. Menara Eiffel, Prancis

Prompt: Buat foto seluruh badan yang super realistis dari perempuan berhijab, berdiri di jalan berbatu di Paris. Menara Eiffel berada di latar belakang. Pemandangan bermandikan cahaya lembut dan hangat dari *golden hour* sore hari. Diambil dari jarak menengah, dengan gaya fotografi perjalanan profesional.

Hasil foto menggunakan prompt di atas.Hasil foto menggunakan prompt di atas. Foto: Gemini AI/Aisyah Kamaliah

3. Menara Pisa, Italia

Prompt: Buat foto seluruh badan *wide-angle* super realistis dari perempuan berhijab, berdiri di rerumputan hijau di depan Menara Pisa pada hari yang cerah. Pria tersebut melihat ke arah kamera dengan senyum ceria. Sinar matahari terang, menciptakan detail yang tajam. Street photography.

Hasil foto menggunakan prompt di atas.Hasil foto menggunakan prompt di atas. Foto: Gemini AI/Aisyah Kamaliah

4. Tembok Besar China, RRC

Prompt: Sebuah foto seluruh badan *wide-angle* super realistis dari perempuan berhijab, berdiri di Tembok Besar China saat matahari terbit di pagi yang berkabut. Pria tersebut melihat ke kejauhan, merenungkan lanskap yang epik. Pegunungan diselimuti kabut, dengan sinar matahari menembus. Foto ini memiliki nuansa epik dan megah.

Hasil foto menggunakan prompt di atas.Hasil foto menggunakan prompt di atas. Foto: Gemini AI/Aisyah Kamaliah

5. Big Ben, Inggris

Prompt: Buat foto seluruh badan super realistis dari perempuan berhijab, berdiri di jalanan London. Big Ben dan Gedung Parlemen berada di latar belakang. Hari sedikit mendung dengan pencahayaan yang lembut dan menyebar. Foto ini memiliki nuansa fotografi jalanan yang sedikit desaturasi dan realistis, menangkap suasana otentik London.

Hasil foto menggunakan prompt di atas.Hasil foto menggunakan prompt di atas. Foto: Gemini AI/Aisyah Kamaliah

(ask/ask)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Asyik, Menara Kembar Notre-Dame Paris Dibuka Lagi



Jakarta

Setelah enam tahun berlalu sejak kebakaran hebat yang melanda pada 2019, menara kembar Utara dan Selatan Katedral Notre-Dame de Paris resmi dibuka kembali untuk pengunjung sejak 20 September 2025. Pengunjung kini bisa menikmati pemandangan Paris dari ketinggian lagi.

Menara tersebut merupakan bagian penting dari maha karya arsitektur Gotik abad ke-19 yang menjadi ikon Paris.

Mengutip Travel+Leisure, Kamis (2/10/2025) sebelum kebakaran terjadi, Notre-Dame adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Paris. Destinasi itu menggaet lebih dari 13 juta pengunjung setiap tahunnya, jumlah pengunjung yang mengalahkan Menara Eiffel dan Louvre.


Bagian utama katedral sudah dibuka kembali sejak 7 Desember 2024 dengan sebuah upacara besar yang dihadiri sekitar 1.500 tamu penting, termasuk tokoh dunia seperti Jill Biden, Donald Trump, Elon Musk, Pangeran William, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Namun, menara kembar sempat ditutup sementara melanjutkan restorasi.

Kebakaran yang terjadi pada 2019 memang membuat katedral rusak parah. Bagian atap dan menara hangus, sehingga butuh upaya besar untuk memulihkan kondisi bangunan bersejarah tersebut.

Tim restorasi melakukan berbagai pekerjaan mulai dari pemindahan perancah yang rusak, penguatan struktur penopang, hingga peningkatan sistem keamanan bangunan.

Kini, pengunjung bisa menyaksikan lonceng-lonceng legendaris Notre-Dame, termasuk lonceng ‘Emmanuel’ yang sangat terkenal, untuk pertama kalinya sejak kebakaran.

Apa yang Baru dari Restorasi Notre-Dame?

Atap kayu tradisional dibangun ulang menggunakan 1.200 pohon ek yang dipilih dari berbagai hutan di Prancis. Proses pemilihan dan pengeringan kayu itu dilakukan selama bertahun-tahun dengan teknik kuno abad pertengahan.

Sistem proteksi kebakaran modern dipasang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Dan rute baru untuk pengunjung dimulai dari Menara Selatan menuju menara lonceng bersejarah, dilengkapi dengan tangga yang diperkuat, fitur keselamatan yang ditingkatkan, serta pemandangan yang menawan.

Pembukaan menara kembar ini menandai tahap akhir dari proyek restorasi besar Notre-Dame. Pengunjung yang ingin menaiki menara harus melakukan pemesanan tiket secara daring dengan durasi tur sekitar 45 menit dan biaya tiket sekitar 16 euro atau kira-kira Rp 313 ribu.

Meski renovasi masih berlanjut di beberapa area seperti apse timur dan jendela kaca patri, saat ini para wisatawan sudah bisa menikmati pengalaman menaiki 387 anak tangga menuju puncak menara.

Dari sana, mereka dapat menikmati pemandangan kota Paris, melihat patung-patung gargoyle yang ikonis, dan mengagumi keindahan fasad katedral yang telah pulih.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

Menara Eiffel Tutup Sementara, Imbas Demonstrasi di Prancis



Jakarta

Gelombang aksi protes kembali mengguncang Prancis, lebih dari 200 titik di seluruh negeri menjadi lokasi unjuk rasa massal tengah pekan lalu. Akibatnya, Menara Eiffel harus ditutup

Setidaknya 24.000 orang yang terdiri dari pekerja, pensiunan, hingga pelajar, memulai aksi long march dari Place d’Italie pada Kamis (1/10/2025) siang. Ikon wisata Menara Eiffel bahkan tutup sementara akibat aksi mogok para pekerja. Hingga kini belum ada informasi kapan Menara Eiffel kembali dibuka.

Dikutip dari Euronews, Senin (6/10/2025) aksi mogok nasional itu merupakan bagian dari rangkaian protes yang telah berlangsung sejak September. Aki massal itu dipicu oleh ketidakpastian politik dan pembahasan anggaran negara yang kian memanas.


Aksi kali ini dipimpin oleh serikat pekerja utama Prancis, CGT, yang diperkirakan berjumlah 600.000 orang. Namun, perwakilan serikat pekerja itu mengakui bahwa jumlah massa yang turun ke jalan menurun dibanding aksi besar pada September lalu, yang saat itu menarik sekitar setengah juta demonstran.

Serikat pekerja mendesak Perdana Menteri Sebastien Lecornu agar membatalkan proposal anggaran yang diajukan oleh pendahulunya. Rancangan itu mencakup pembekuan tunjangan sosial dan kebijakan penghematan lain yang dikhawatirkan akan makin melemahkan daya beli masyarakat kelas menengah dan pekerja berpenghasilan rendah.

Mereka juga menuntut agar pemerintah memberlakukan pajak lebih tinggi terhadap warga negara terkaya.

“Kemarahan sosial ini sangat kuat,” ujar pimpinan CGT, Sophie Binet.

Ia menegaskan bahwa serikat pekerja menginginkan keadilan sosial dan distribusi pengorbanan anggaran yang adil di semua lapisan masyarakat.

PM Sebastien Lecornu yang baru menjabat bulan lalu, hingga kini belum memaparkan rincian anggaran barunya dan belum membentuk kabinet. Ia dijadwalkan memberikan pidato kebijakan umum di parlemen dalam waktu dekat, serta memulai pertemuan dengan berbagai pemimpin oposisi pada Jumat (4/10), termasuk Marine Le Pen dari partai sayap kanan ekstrem, serta perwakilan Partai Sosialis, Partai Hijau, dan Partai Komunis.

Dukungan atau ancaman mosi tidak percaya dari kelompok oposisi akan menjadi penentu dalam pembahasan anggaran ke depan. Menurut laporan media lokal, pemerintah mempertimbangkan beberapa kebijakan untuk meringankan beban biaya hidup, termasuk potongan pajak penghasilan bagi pasangan berpendapatan rendah dan pengurangan pajak penggajian untuk jam lembur.

Sebelumnya, pemerintahan minoritas yang dipimpin Francois Bayrou runtuh pada awal September setelah kalah dalam mosi tidak percaya. Bayrou sempat mengusulkan langkah-langkah pemangkasan anggaran besar-besaran demi menyehatkan kondisi keuangan negara.

Defisit anggaran Prancis tahun lalu tercatat mencapai 5,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB), hampir dua kali lipat batas yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 3%. Sementara itu, utang nasional membengkak menjadi lebih dari 3,3 triliun euro atau sekitar 114% dari total output ekonomi.

Bayrou pernah mengusulkan pemotongan pengeluaran sebesar 44 miliar euro hingga 2026, termasuk dengan menghapus dua hari libur nasional.

“Memang benar, ini pertama kalinya terjadi tiga hari pemogokan dan protes dalam sebulan tanpa ada tanggapan dari pemerintah ataupun kejelasan anggaran,” Sophie menanggapi.

“Kenapa kami protes sekarang? Karena kami merasa sekaranglah saatnya keputusan diambil dan kami ingin didengar,” lengkapnya.

Dampak Aksi, Layanan Publik Terganggu

Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat sekitar 85.000 orang ikut aksi demonstrasi di luar Paris hingga Kamis siang. Operator kereta nasional Prancis, SNCF, melaporkan layanan kereta cepat tetap berjalan normal namun beberapa jalur regional mengalami gangguan.

Di Paris, layanan metro nyaris tidak terdampak, tetapi sejumlah kereta komuter berjalan dengan kapasitas terbatas.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

Konstruksi Molekuler yang Bisa Panen Air dari Udara Gurun


Jakarta

Peraih Nobel Kimia 2025 telah diumumkan. Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar Yaghi mendapatkan anugerah tersebut.

Mereka telah mengembangkan bentuk baru arsitektur molekuler.

Dikatakan dalam laman resmi Nobel, para peraih Nobel Kimia 2025 telah menciptakan konstruksi molekuler dengan ruang luas yang memungkinkan gas dan zat kimia lainnya mengalir. Konstruksi ini, yang disebut sebagai kerangka logam-organik atau metal-organic frameworks (MOF), dapat digunakan untuk memanen air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, menyimpan gas beracun, atau mengkatalisis reaksi kimia.


Konstruksi molekuler ini memungkinkan para ilmuwan menyaring bahan kimia abadi dari air, menyusupkan obat ke dalam tubuh, dan bahkan memperlambat pematangan buah.

Apa Itu Kerangka Logam-Organik?

Seorang profesor yang mempelajari kerangka logam-organik (MOF) di Universitas Cambridge, David Fairen-Jimenez, memiliki permisalan untuk penemuan ini. Kepada AFP ia menyebut, bayangkan ketika menyalakan air panas untuk mandi pagi, cermin di kamar mandi berembun karena molekul air berkumpul di permukaannya yang datar. Namun, cermin ini hanya dapat menyerap air dalam jumlah terbatas.

Jika cermin ini terbuat dari bahan yang sangat berpori, penuh lubang-lubang kecil, dan lubang-lubang ini seukuran molekul air, maka material ini akan mampu menampung air atau gas-gas lain jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan.

Pada upacara Nobel, kemampuan penyimpanan rahasia ini dibandingkan dengan tas tangan ajaib Hermione dalam seri Harry Potter.

Ruang di dalam beberapa gram MOF tertentu menampung area seluas lapangan sepak bola, kata pihak Nobel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Phys.org.

Ross Forgan, seorang profesor kimia material di Universitas Glasgow, mengatakan kepada AFP untuk menganggap MOF sebagai padatan yang penuh lubang.

MOF pada dasarnya mungkin terlihat seperti garam dapur. Meski begitu, MOF memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat tinggi di dalamnya karena berongga. MOF juga dapat menyerap molekul lain seperti spons.

Bagaimana Penemuan Ini Dilakukan?

Pada 1980-an, Robson mengajar mahasiswanya di Universitas Melbourne, Australia, tentang struktur molekul menggunakan bola kayu yang berperan sebagai atom. Bola kayu ini dihubungkan oleh batang-batang yang mewakili ikatan kimia.

Suatu hari, hal ini menginspirasinya untuk mencoba menghubungkan berbagai jenis molekul. Pada 1989, ia telah menggambar struktur kristal yang mirip dengan berlian. Hanya saja, struktur tersebut penuh dengan lubang-lubang besar.

Peneliti Prancis, David Farrusseng, membandingkan struktur MOF dengan Menara Eiffel.

“Dengan mengunci semua balok besi-horizontal, vertikal, dan diagonal-kita melihat adanya rongga,” ujarnya kepada AFP.

Namun, struktur berlubang Robson tidak stabil dan butuh waktu bertahun-tahun sebelum siapapun dapat menemukan cara untuk mengatasinya.

Pada 1997, Kitagawa akhirnya berhasil menunjukkan bahwa MOF dapat menyerap dan melepaskan metana dan gas-gas lainnya.

Yaghi-lah yang kemudian menciptakan istilah kerangka logam-organik dan menunjukkan kepada dunia, betapa luasnya ruang yang terdapat dalam material yang terbuat darinya.

(nah/twu)



Sumber : www.detik.com