Tag Archives: mesin kendaraan

Fungsi Oil Cooler, Cara Kerja, Perawatan, dan Jenis Pendingin


Jakarta

Salah satu komponen dalam sistem pendingin pada kendaraan adalah oil cooler. Fungsi oil cooler sesuai dengan namanya, yaitu untuk mendinginkan oli.

Simak penjelasan lengkap mengenai oil cooler dalam artikel ini, termasuk cara kerja dan perawatannya agar awet. Ketahui juga jenis-jenis sistem pendingin selain oil cooler.

Apa Itu Oil Cooler?

Dikutip dari buku Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XII (2019) oleh Z Furqon, ST dan Drs Joko Pramono, serta situs MotoFour, oil cooler adalah bagian dari sistem pendinginan kendaraan yang memiliki bentuk mirip radiator, namun lebih kecil.


Oil cooler terdiri dari beberapa kisi-kisi vertikal atau horizontal, dan biasanya terbuat dari aluminium. Seperti namanya, oil cooler dapat mendinginkan oli yang bersirkulasi pada mesin yang panas.

Fungsi Oil Cooler

Fungsi dari oil cooler ada dua, yaitu mengurangi risiko mesin overheating sekaligus agar mesin tetap awet.

1. Mengurangi Risiko Overheating

Dari situs MotoFour, dijelaskan bahwa oli pada dasarnya berfungsi menjadi pelumas agar komponen tetap dingin dalam menjalankan tugasnya.

Oli yang telah bersirkulasi ke seluruh bagian mungkin akan sangat panas akibat gesekan yang dihasilkan mesin saat beroperasi.

Nah, fungsi oil cooler adalah untuk mendinginkan oli sebelum mengedarkan oli dan melumasi seluruh komponen motor.

Dengan demikian, oil cooler berfungsi mengurangi risiko overheating pada mesin. Tanpa oil cooler, oli yang beredar akan panas dan membuat mesin juga semakin panas.

2. Memperpanjang Umur Mesin

Ketika oil cooler mampu menjalankan fungsinya mendinginkan oli sebelum mengalirkan ke seluruh komponen, maka mesin pun dapat bekerja dengan optimal.

Mesin yang bekerja dengan baik akan membuatnya tetap awet dan dapat digunakan dalam waktu yang panjang.

Cara Kerja Oil Cooler

Pada kendaraan dengan oil cooler, oli akan akan bersirkulasi ke seluruh bagian pada saat mesin hidup. Sirkulasi ini akan dilewatkan oil cooler dan akan bersirkulasi melalui tabung yang dilapisi sirip penyerap panas.

Saat motor berjalan, udara dari depan akan menerpa oil cooler, sehingga panas dari oil cooler akan pindah ke udara bebas. Hal ini menyebabkan oli menjadi dingin dan siap dialirkan kembali ke seluruh komponen untuk mencegah mesin terlalu panas.

Perawatan Oil Cooler

Dalam buku Siswa Keterampilan Pilihan: Perbengkelan Sepeda Motor (2017) dari Kemdikbud, kamu dapat melakukan perawatan oil cooler sendiri dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Posisikan sepeda motor dengan standar tengah
  • Buka sepeda motor menggunakan obeng kembang
  • Siapkan bak penampung oli
  • Buka baut saluran dan pengikat oil cooler pada mesin
  • Lepaskan oil cooler pada mesin
  • Bersihkan kisi-kisi oil cooler menggunakan air
  • Semprot saluran pipa dan selang oil cooler dengan udara bertekanan
  • Pasang dan rakit kembali oil cooler
  • Nyalakan sepeda motor agar oli bersirkulasi
  • Matikan sepeda motor
  • Cek tinggi oli pada batas cukup
  • Tambahkan oli jika kurang

Jenis Sistem Pendingin

Jenis sistem pendingin pada motor ada tiga, yaitu sistem pendingin udara, sistem pendingin cairan, dan sistem pendingin oli.

Karena sistem pendingin oli atau oil cooler sudah dijelaskan di atas, kali ini akan kita ulas tentang pendingin udara dan pendingin cairan.

1. Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara (air cooler) memanfaatkan udara yang langsung mendinginkan mesin sepeda motor melalui sirip-sirip pendingin.

Sirip pendingin ini adalah komponen utama dari sistem pendingin udara. Fungsinya adalah menyerap udara luar dan melepaskan panas mesin ke udara.

2. Sistem Pendingin Cairan

Sistem pendingin cairan (liquid cooler) menggunakan komponen utama air radiator/radiator coolant. Cara kerjanya adalah mendinginkan air menggunakan radiator, kemudian air yang sudah dingin dipompa dan bersirkulasi melalui rongga-rongga di dalam mesin.

Demikian telah kita ketahui fungsi oil cooler yaitu mendinginkan oli agar mesin tidak terlalu panas. Telah kita ketahui pula cara kerja dari oil cooler, langkah perawatan, serta jenis sistem pendingin selain oil cooler.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya


Jakarta

Perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak utamanya terletak pada siklus kerjanya. Mesin 2 tak berarti melalui dua langkah dalam satu siklus, sedangkan mesin 4 tak melalui 4 langkah dalam satu siklus.

Simak apa saja perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak dalam artikel ini. Ketahui juga apa saja kelebihan dan kekurangannya.

Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak

Perbedaan utama antara mesin 2 tak dan 4 tak adalah pada siklus kerja dalam satu putaran.


Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Mencari & Memperbaiki Kerusakan Sepeda Motor 4-Tak (2008) oleh Toto Suwarto:

Mesin 2 Tak

Sepeda motor bermesin 2 tak artinya membutuhkan dua langkah gerakan piston dalam satu siklus kerja atau satu kali putaran poros engkol. Dua langkah tersebut adalah langkah isap dan langkah buang.

Adapun titik tertinggi yang dicapai piston disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah yang dicapai piston disebut titik mati bawah (TMB).

Gerakan seher dari TMB ke TMA disebut satu langkah piston (stroke) atau sama dengan setengah putaran poros engkol.

1. Langkah Isap (Upward Stroke)

Pada langkah isap atau upward stroke, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Ketika piston berada di posisi TMB, bahan bakar yang berada di bawah piston didorong dan keluar dari saluran pembilasan.

Selanjutnya, bahan bakar yang keluar dari saluran pembilasan didorong piston hingga mencapai posisi TMA. Ketika hampir mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran pembilasan.

Dengan demikian, saluran pemasukan bahan bakar menjadi terbuka dan menyebabkan bahan bakar otomatis masuk melalui saluran pemasukan di bawah piston. Bahan bakar yang sudah berada di silinder ditekan naik oleh piston sampai mencapai posisi TMA.

Tekanan di silinder lalu meningkat, kemudian bunga api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan.

2. Langkah Buang (Downward Stroke)

Pada langkah kedua, yaitu langkah buang, letusan tersebut menghasilkan tenaga yang digunakan untuk mendorong piston bergerak turun dari TMA menuju TMB. Piston yang bergerak turun lalu mendorong bahan bakar yang sudah berada di bawah piston menuju saluran pembilasan.

Ketika piston bergerak turun, maka saluran buang dan saluran pembilasan menjadi terbuka. Gas sisa pembakaran kemudian terdorong keluar melalui saluran pembuangan menuju knalpot akibat desakan bahan bakar dan udara yang masuk dalam silinder melalui saluran pembilasan.

Adanya gas sisa hasil pembakaran yang terbuang ini menandakan kerja mesin 2 tak selesai pada satu siklus.

Mesin 4 Tak

Berbeda dari 2 tak, sepeda motor 4 tak membutuhkan empat langkah kerja atau empat langkah gerakan piston dalam satu siklus kerja atau dua kali putaran poros engkol.

1. Langkah Kompresi I

Pada langkah kompresi I, piston bergerak dari TMA menuju TMB. Saat piston bergerak turun, katup masuk dalam keadaan terbuka, sehingga campuran bahan bakar dan udara terisap ke dalam silinder. Saat piston mencapai TMB, katup masuk dalam keadaan tertutup.

2. Langkah Kompresi II

Selanjutnya pada langkah kompresi II, katup masuk dan katup buang dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong campuran bahan bakar dan udara dalam silinder, sehingga membuat tekanan udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar di udara bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi.

3. Langkah Isap

Pada langkah ketiga atau langkah isap, percikan api busi yang bereaksi dengan campuran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi akan menimbulkan letusan. Letusan ini menghasilkan tenaga yang mendorong piston bergerak turun menuju TMB.

Tenaga yang dihasilkan kemudian diteruskan poros engkol untuk menggerakkan gigi transmisi, sehingga menggerakkan gir depan.

4. Langkah Buang

Terakhir pada langkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup masuk dalam kondisi tertutup dan katup buang terbuka.

Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar melalui saluran pembuangan. Dengan demikian, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu siklus kerja telah selesai.

Kelebihan dan Kelemahan Mesin 2 Tak dan 4 Tak

Sepeda motor 2-tak dan 4-tak memiliki kelebihan dan kelemahan. Sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu mempertimbangkan keunggulan, antara lain dari segi ekonomi (harga dan biaya perawatan), konstruksi mesin, performa mesin, dan polusi yang dihasilkan dari proses pembakaran.

Kelebihan dan kelemahan sepeda motor 2- tak dan sepeda motor 4-tak adalah sebagai berikut.

Kelebihan 2 Tak dan Kelemahan 4 Tak

  • Perawatan mesin 2 tak lebih mudah karena konstruksi mesin lebih sederhana. Sementara 4 tak perawatannya lebih sulit karena konstruksi mesin lebih rumit.
  • Oli mesin 2 tak lebih tahan lama karena hanya dipakai untuk melumasi mesin bagian bawah. Sedangkan oli mesin 4 tak harus digunakan untuk melumasi seluruh bagian mesin.
  • Mesin 2 tak memiliki akselerasi kecepatan yang lebih baik dibandingkan 4 tak ketika digunakan di jalan datar.
  • Knalpot mesin 2 tak tidak gampang keropos karena terlumasi butiran oli sisa pembakaran. Sedangkan knalpot pada motor 4 tak lebih mudah keropos.

Kelemahan 2 Tak dan Kelebihan 4 Tak

  • Mesin 2 tak lebih boros bahan bakar. Sedangkan mesin 4 tak lebih hemat.
  • Karena membutuhkan oli samping, biaya perawatan mesin 2-tak lebih mahal. Sedangkan mesin 4 tak tak perlu oli samping.
  • Asap knalpot dari mesin 2 tak lebih berasa. Sedangkan pada mesin 4-tak lebih ramah lingkungan.

Itulah tadi perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak, termasuk kelebihan dan kekurangannya masing-masing, detikers sudah paham kan?

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Gejala Kerusakan


Jakarta

Poros engkol atau crankshaft adalah bagian penting dari mesin kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil. Komponen mesin ini menjadi poros dari pergerakan piston.

Simak apa itu poros engkol, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, dan gejala kerusakan poros engkol.

Apa Itu Poros Engkol?

Dalam penelitian dari Politeknik Negeri Sriwijaya berjudul Rancang Bangun Alat Penghalus Main Journal Crankshaft (2015), dijelaskan crankshaft atau poros engkol adalah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal atau horizontal dari piston menjadi gerakan berputar atau berotasi.


Poros engkol merupakan poros dari setiap gerakan piston. Keberadaannya penting sebagai komponen dalam suatu mesin pembakaran dalam. Poros engkol ini berada di antara oil pan dengan blok mesin bagian bawah.

Dikutip dari buku Teknologi Dasar Otomotif Untuk SMK/MAK Kelas X (2020) oleh Fathun, M.Pd, bahan poros engkol harus tahan terhadap puntiran dan kebengkokkan serta mempunyai sifat luncur yang baik.

Dilihat dari bahan dan pembuatannya, poros engkol dibedakan sebagai berikut:

– Poros Engkol dengan Tuntutan Tinggi

Poros engkol dengan tuntutan tinggi yang banyak digunakan pada mesin diesel atau mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi. Bahan pembuatnya adalah baja khusus yang diikuti dengan perlakuan panas untuk meningkatkan kekuatannya.

– Poros Engkol dengan Tuntutan Sedang

Poros engkol dengan tuntutan sedang banyak digunakan pada mesin bensin atau mesin diesel ringan. Bahan pembuatnya dari besi tuang khusus dengan proses perlakuan panas.

Sedangkan pada jurnal dan pena engkol diperkeras dengan lapisan yang tahan terhadap keausan dan mempunyai sifat luncur yang baik dengan perlakuan panas atau kimia, lalu digerinda atau dibubut dengan tekanan kecil.

Fungsi Poros Engkol

Dikutip dari laman Suzuki Indonesia, berikut ini beberapa fungsi poros engkol:

1. Pemindah Tenaga

Fungsi utama dari poros engkol adalah sebagai pemindah tenaga, yakni mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang kemudian diteruskan ke transmisi.

Perubahan gerakan tersebut dibantu komponen transmisi yang menghubungkan energi gerak dari piston ke transmisi untuk diubah cepat.

2. Sebagai Poros Gerakan Piston

Seperti namanya, poros engkol berfungsi sebagai poros dari gerakan piston. Poros engkol mampu menahan gerakan dan getaran yang tinggi, sehingga bagian lainnya tetap kokoh dari dasar tumpuannya.

3. Connecting Rod

Poros engkol atau yang disebut kruk pada kendaraan roda empat juga berfungsi sebagai connecting rod.

Ketika poros engkol menampung beban berat akan selalu diimbangi dengan kinerja perputarannya yang tinggi, sehingga mesin ini berfungsi sebagai connecting rod.

Cara Kerja Poros Engkol

Berdasarkan buku Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan SMK/MAK Kelas XII (2021) oleh Z Furqon, ST dan Joko Pramono, cara kerja poros engkol utamanya adalah mengubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yang akhirnya menggerakkan roda penerus.

Gerakan batang torak dan diubah menjadi gerakan putaran pada poros engkol menghasilkan tenaga atau torque yang kemudian menggerakkan roda kendaraan.

Proses terjadi ketika poros engkol menerima beban besar dari piston dan batang piston, serta mengalami gerakan berputar pada kecepatan tinggi.

Untuk itu poros engkol biasanya terbuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya tahan yang tinggi.

Pada proses ini diperlukan oli pelumas yang cukup untuk mencegah kontak langsung antara logam dengan logam, antara fixed bearing dengan poros engkol selama berputar pada bantalan.

Gejala Kerusakan Poros Engkol

Dikutip dari laman Astra-Daihatsu, kerusakan poros engkol umumnya terjadi karena penggunaan kualitas pelumas yang tidak bagus.

Kemungkinan lainnya adalah kebocoran pada mesin atau faktor usia komponen yang sudah tua dan mengalami keausan.

Beberapa gejala kerusakan pada poros engkol antara lain sebagai berikut:

  • Mesin mobil terasa bergetar kuat. Kemungkinan penyebabnya karena komponen poros engkol sudah mulai aus.
  • Terdengar suara yang kurang nyaman yang berasal dari bagian dalam mesin mobil.
  • Saat melaju dalam kecepatan tinggi, kecepatan mobil tidak stabil.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui apa itu poros engkol, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, dan gejala kerusakannya.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Sudah Turun Mesin Bisa Normal Lagi?



Jakarta

Istilah turun mesin berarti pembongkaran besar-besaran pada mesin. Kalau sudah dibongkar total, bisakah kondisi mesin normal lagi?

Setiap kendaraan membutuhkan perawatan. Makanya, ada jadwal servis berkala untuk memastikan kendaraan selalu dalam kondisi prima. Kalau jarang dirawat tak perlu heran mobil jadi cepat rusak. Bukan tidak mungkin mobil jadi harus dibongkar atau kerap disebut turun mesin.

Turun mesin atau dikenal dengan istilah overhaul merupakan suatu proses pembongkaran pada mesin karena harus memeriksa komponen atau melakukan perbaikan secara menyeluruh. Overhaul juga dapat diartikan dengan membongkar mesin untuk mengganti berbagai komponen rusak karena melewati batas usia pemakaian.


Lalu kalau mobil sudah turun mesin apa bisa kembali normal? Dikutip laman Astra Daihatsu Motor, mobil yang sudah turun mesin masih bisa kembali normal. Diharapkan setelah melakukan overhaul, mesin bisa kembali prima seperti sedia kala. Bila kamu mau melakukan overhaul pada mesin, jangan asal pergi ke sembarang bengkel. Pastikan bengkel tersebut memang ahli mengerjakan proses overhaul.

Untuk diketahui, ada beberapa ciri kendaraan harus turun mesin. Meski umumnya dilakukan pada mobil yang sudah berumur, tapi tak menutup kemungkinan overhaul bisa juga terjadi bila mobil punya ciri-ciri berikut, dilansir laman Hyundai Indonesia.

Tanda Mobil Harus Turun Mesin

1. Keluar Asap Berwarna Putih dari Knalpot

Tanda pertama dan paling kentara dari sebuah kendaraan yang harus mengalami turun mesin adalah keluarnya asap berwarna putih dari kendaraan. Asap putih ini biasanya dibarengi dengan aroma yang tidak sedap.

Asap putih merupakan pertanda bahwa kinerja mesin pada kendaraan kamu sudah menurun. Apabila muncul tanda ini, tak perlu ragu segera bawa mobil ke bengkel.

2. Air Radiator Berminyak

Selalu periksa air radiator kendaraan secara rutin. Terlebih bila kendaraan sering digunakan harian dan usianya sudah lebih dari lima tahun. Pasalnya, air radiator bisa menjadi pertanda bahwa ada masalah pada kendaraan kamu. Salah satunya adalah memberi tanda harus turun mesin. Ketika oli masuk ke saluran radiator, hal tersebut menandakan kinerja mesin yang mulai menurun.

3. Kepala Busi Terkena Oli

Selain bagian radiator, kepala busi juga bisa basah oleh oli karena kinerja kendaraan yang tidak maksimal. Jika hal ini terjadi, maka ruang kompresi bisa terbakar dengan mudahnya. Ini berbahaya bagi kendaraan karena akan mudah panas dan mogok.

4. Suhu Mesin Naik

Inilah awal mula gejala dari mesin kendaraan yang harus turun mesin. Dalam pemakaian tingkat tinggi, wajar apabila mesin kendaraan sedikit panas. Namun, apabila mobil mudah panas padahal jarang digunakan, itu artinya ada masalah pada mesin kendaraan. Mesin yang panas berpotensi membuat mobil mogok. Maka dari itu, jika sudah mengalami pertanda ini, segera bawa mobil ke bengkel.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Oli Cepat Hitam Meski Baru Ganti? Ini 4 Penyebab dan Solusinya


Jakarta

Mengganti oli termasuk cara merawat kendaraan. Oli baru diganti umumnya berwarna kuning jernih. Beda hal jika warnanya hitam pekat yang menandakan oli sudah kotor akibat pemakaian sehari-hari.

Namun, tak sedikit pengendara mengeluhkan oli cepat menghitam padahal belum lama diganti dan pemakaian motornya tidak terlalu sering. Kira-kira apa ya penyebabnya?

Penyebab Oli Cepat Hitam dan Solusinya

Mengutip situs Astra Motor dan Federal Oil, berikut penyebab oli cepat hitam menghitam walau baru diganti dan cara mengatasinya:


1. Komponen Mesin Kotor

Selain sebagai pelumas, oli berfungsi sebagai pembersih. Oli akan membersihkan permukaan dinding silinder dari oksidasi, kerak-kerak yang timbul akibat proses pembakaran, hingga pembersihan karbon. Apabila mesin motor kotor maka kotoran akan ikut terbawa oli.

Oleh sebab itu, ruang mesin hendaknya sekaligus dibersihkan saat jadwal servis agar tidak kotor. Dengan begitu, oli akan awet dan tidak cepat hitam.

2. Gas Sisa Pembakaran Masuk Karter

Ketika boring motor aus dan ring piston susut atau terbalik, gas sisa pembakaran yang mungkin mengandung kerak dan kotoran dapat masuk ke karter. Akibatnya, oli yang tertampung mudah menghitam saat gas masuk ke karter. Begitu juga ketika gap ring piston berada segaris akibat pemasangan salah atau ring yang longgar.

Untuk mencegah komponen cepat aus, penting memilih pelumas yang bagus dan sesuai agar performa mesin tetap optimal.

3. Mesin Overheat

Setelan kopling yang kurang pas bisa menyebabkan selip sehingga oli cepat menguap. Akibatnya, mesin kendaraan bisa mengalami overheat atau terlalu panas yang pada akhirnya membuat oli mudah menghitam.

Jika hal ini terjadi, oil cooler dapat dipasang di belakang radiator atau dekat filter agar memperoleh udara maksimal untuk menjaga oli mesin tetap dalam kondisi dingin. Saat oli dingin maka kekentalannya meningkat dan membuat komponen mesin terhindar dari keausan.

4. Filter Oli Rusak

Filter oli berperan menyaring kotoran dalam mesin agar tidak bercampur dengan oli. Jika komponen ini rusak, maka tidak lagi bisa menjalankan fungsinya dengan maksimal. Akibatnya, oli akan kotor dan menghitam. Mesin juga tidak dapat terlindungi dengan baik sehingga risiko gesekan antar komponen dan keausan meningkat.

Karena itu, jangan lupa cek kondisi filter oli saat servis motor. Periksa apakah komponen ini harus diganti atau cukup dibersihkan saja. Jika rusak, sebaiknya ganti filter oli dan pasang dengan benar agar berfungsi optimal.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Dampak Ngeri Kalau Kendaraan ‘Minum’ BBM Oplosan



Jakarta

Menggunakan BBM oplosan sangat membahayakan. Dampaknya pun mengerikan karena dapat merusak mesin.

Penggunaan BBM harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Kamu bisa mengetahui jenis BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin pada buku panduan manual kendaraan. Hindari untuk menggunakan BBM yang speknya tak sesuai apalagi BBM oplosan karena risikonya mengerikan untuk mesin kendaraan kamu.

Mengutip laman Dunlop Indonesia, menggunakan BBM oplosan bisa merusak sistem bahan bakar. BBM biasanya mengandung deterjen yang bermanfaat dalam membersihkan kerak dan deposit. Jika BBM oplosan, justru deterjen tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi, kinerja mesin bahan bakar juga tidak maksimal. Biasanya, sistem bahan bakar yang akan terganggu akibat alasan ini adalah bagian pompa BBM-nya karena banyaknya kerak dan deposit akan membuat pompa tersebut macet.


Kerusakan juga bisa dialami oleh mesin kendaraan. BBM oplosan itu bisa mengakibatkan korosi logam pada komponen seperti katup dan piston. Apabila katup dan piston berkarat atau mengalami masalah lain, suhu dan tekanan dalam mesin akan meningkat. Kalau sudah parah, proses pembakaran pada katup dan piston tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja tiba-tiba rusak. Tak hanya itu saja, masih ada beberapa komponen mesin lain yang terbuat dari logam sehingga bisa memicu risiko kerusakan dan gangguan di bagian komponen lain.

Performa kendaraan juga berpotensi menurun gegara penggunaan BBM oplosan. Sebab, pembakaran tidak optimal. Pembakaran yang tak optimal itu membuat daya mesin menurun. Pada akhirnya performa kontrol kecepatan dan respons kendaraan juga akan menurun.

Selanjutnya, katalisator juga bisa terganggu karena tercemar zat tambahan dari BBM oplosan. Padahal katalisator berfungsi untuk mengurangi emisi gas berbahaya yang dihasilkan mesin. Kalau katalisator rusak, mesin kendaraan justru mengeluarkan emisi gas berbahaya.

Seperti disebutkan sebelumnya, BBM oplosan membuat pembakaran tidak optimal. Hal ini juga bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Kamu yang niatnya berhemat menggunakan BBM oplosan karena harganya lebih murah, jadi harus keluar duit lebih karena jadi lebih sering isi BBM.

Nah itu tadi dampak mengerikan dari menggunakan BBM oplosan. Pastikan BBM yang kamu gunakan sesuai ya sebagai bentuk perawatan kendaraan sekaligus menjaga performa mesin.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com