Tag Archives: mesin mobil

Cara Mengatasi Mesin Mobil yang Overheat



Jakarta

Overheat pada mesin mobil dapat terjadi kapan saja. Suhu udara yang tinggi bisa jadi satu pemicunya. Namun, suhu udara yang tinggi bukan satu-satunya penyebab. Faktor lain seperti cairan pendingin yang kurang atau kebocoran pada sistem pendingin juga dapat menyebabkan mesin terlalu panas. Selain itu, komponen penting seperti pompa air yang rusak juga bisa menjadi penyebab overheat.

Menghadapi mesin overheat saat di jalan tentu tidak menyenangkan. Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya sebelum masalah menjadi lebih parah. Penting untuk segera menemukan sumber masalah dan memperbaikinya agar tidak berdampak pada kerusakan mesin yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika mesin mobil mulai overheat dilansir dari Felpro, Jumat (18/10/2024).


Cara Mengatasi Mesin Mobil yang Overheat

1. Matikan AC

Langkah pertama yang bisa diambil adalah mematikan AC. Hal ini akan mengurangi beban pada mesin dan membantu mencegah suhu mesin semakin naik.

2. Periksa dan Tambahkan Cairan Pendingin

Jika cairan pendingin atau air pada radiator berkurang, tambahkan sesuai kebutuhan. Hal ini bisa membantu menurunkan suhu mesin dalam jangka pendek, namun ini hanya solusi sementara. Tetap perhatikan suhu mesin selama perjalanan. Sebagai catatan, saat membuka tutup radiator, pastikan mesin sudah dingin agar terhindar dari uap panas yang bisa menyebabkan luka bakar.

3. Pindahkan Gigi ke Netral

Ketika terjebak kemacetan atau berhenti di lampu merah, pindahkan transmisi ke posisi netral atau parkir, pastikan putaran mesin menyentuh 1.500 rpm. Hal tersebut akan membantu sirkulasi udara dan air melalui radiator, sehingga mesin bisa mendingin lebih cepat.

4. Tunggu Mesin Dingin hingga 30 Menit

Jika indikator suhu mesin tetap naik meskipun langkah-langkah di atas sudah dilakukan, sebaiknya menepi dan matikan mesin. Biarkan mesin dingin setidaknya selama 30 menit sebelum memeriksa lebih lanjut. Hubungi layanan derek jika diperlukan, dan bawa kendaraan ke bengkel untuk perbaikan.

Mesin overheat bukanlah masalah sepele dan sebaiknya tidak diabaikan. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Oleh karena itu, selalu periksa kondisi kendaraan secara rutin, terutama sistem pendinginnya agar terhindar dari masalah saat berkendara.

(dry/din)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Masih Suka Isi Bensin tapi Mesin Mobil Tetap Nyala? Ini Bahayanya



Jakarta

Saat mengisi BBM di SPBU, kamu disarankan untuk mematikan mesin kendaraan. Memang apa dampaknya bila mengisi BBM dalam kondisi mesin kendaraan menyala?

Peringatan untuk mematikan mesin pasti kamu lihat ataupun dengar saat hendak mengisi bensin di SPBU. Meski begitu, tidak semua pengendara patuh. Masih ada beberapa pengendara yang kedapatan menyalakan mesin saat mengisi BBM.


Mengutip Car From Japan, saat mengisi bensin kendaraan memang disarankan untuk mematikan mesin karena beberapa alasan. Beberapa pakar otomotif menilai, kondisi mesin yang menyala saat isi bensin membuat kendaraan berpotensi ‘menelan’ BBM yang bisa merusak sistem secara keseluruhan.

Tak cuma itu, ada juga potensi muncul percikan listrik dari mesin menyala bisa berpotensi menyulut uap bensin hingga menimbulkan kebakaran. Ada juga potensi pompa bensin tempat nozzle ikut terbakar.

Selain kondisi mesin menyala, ponsel juga bisa menjadi pemicu kebakaran di pom bensin. Makanya selalu ada peringatan untuk tidak menggunakan ponsel ketika tengah mengisi bensin.

Charger ponsel dan lighter yang berada di dalam mobil pun bisa memicu terjadinya kebakaran saat mengisi bensin. Di mobil mesin bensin, pembakaran bisa terjadi karena busi yang memicu campuran bahan bakar dengan udara. Sementara pada mesin diesel pembakaran terjadi akibat adanya semprotan bahan bakar ke suhu udara tinggi yang terkompresi.

Untuk mencegah hal itu, sebaiknya matikan mesin kendaraan kamu saat isi bensin. Tak cuma itu, cabut semua perangkat elektronik yang sedang dicas di mobil saat tengah isi bensin. Pasalnya, meski keadaan mesin mati, beberapa perangkat di mobil mungkin masih memiliki aliran listrik.

Jangan merokok ketika isi bensin. Pastinya peringatan ini sering kamu lihat di setiap SPBU. Mengisi bensin tidak membutuhkan waktu yang lama. Bersabar sedikit sampai kamu sudah menjauh dari SPBU, barulah menyalakan rokok lagi.

Hindari juga untuk mengisi bensin hingga tangkinya luber. BBM yang luber bisa berpotensi menimbulkan kebakaran dan merusak bodi kendaraan kamu.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Alasan Mobil Tidak Bisa Distarter Bunyi Tek-tek dan Solusinya


Jakarta

Mobil tidak bisa distarter dan berbunyi tek-tek adalah masalah yang umum terjadi. Ini terjadi salah satunya ketika mobil lama tidak dihidupkan.

Saat kunci dalam posisi hidup, lampu indikator tidak terlihat ada masalah. Tetapi saat mesin dinyalakan, lampu indikator menjadi redup dan keluar bunyi.

Simak artikel ini untuk mengetahui alasan dan solusinya.


Alasan Mobil Tidak Bisa Distarter Bunyi Tek-tek

Berikut ini 5 alasan mobil yang tidak bisa distarter berbunyi tek-tek:

1. Aki Mobil Tekor

Jika mobil tidak bisa distarter dan berbunyi tek-tek, kemungkinan pertama adalah kondisi aki mobil yang mulai tekor. Ketika setrum aki berkurang, maka tidak akan kuat untuk menyalakan mobil.

Bunyi tek-tek muncul sebagai tanda bahwa arus listrik yang dibutuhkan besar, tetapi sumber listrik hanya menyediakan listrik yang kecil.

2. Masalah Dinamo Starter dan Relay

Ketika mesin mobil dinyalakan saat distarter, dinamo starter adalah komponen yang pertama kali berfungsi memutar mesin. Sementara relay berfungsi menyalakan dinamo.

Masalah akan muncul ketika dinamo starter lemah atau bermasalah, maka mobil tetap tidak dapat distarter meski kondisi mesin sudah panas.

3. Busi Terkorosi

Masalah busi juga bisa menjadi penyebab mobil tidak bisa distarter. Ini biasanya diakibatkan adanya korosi pada busi. Meski aki masih bagus, mesin tak bisa distarter jika busi bermasalah.

Busi berfungsi dalam proses pengapian di mesin mobil sehingga bahan bakar dan udara terbakar dalam suatu kinerja piston sehingga mobil bisa menyala.

4. Oli Belum Naik

Oli yang belum naik ke mesin juga dapat menyebabkan mobil tidak bisa distarter dan berbunyi tek-tek. Oli yang belum naik menyebabkan bagian atas mesin kering dan menyebabkan mesin tidak bekerja optimal.

Ini terjadi mungkin karena oli masih berada di oil pan atau bagian carter mobil. Karena terjadi pergesekan dalam mekanisme katup mesin maka muncul suara tek tek.

Namun biasanya masalah ini hanya perlu menunggu sedikit waktu agar oli mesin naik agar dapat distarter lagi.

5. Masalah Timing Belt

Kemungkinan lainnya adalah masalah timing belt. Fungsi timing belt adalah menjaga jarak katup dan piston sehingga tidak saling bersentuhan. Namun jika timing belt bermasalah, mobil tidak bisa distarter dan keluar bunyi kasar.

Solusi Jika Mobil Tidak Bisa Distarter

Dilansir dari buku Tips Merawat Mobil Kesayangan (2020) oleh Muhamad Altin Massinai, berikut ini beberapa solusi jika mobil tidak bisa distarter:

1. Cek Aki

Cek aki mobil kamu jika mesin sudah mulai sulit distarter. Ini kemungkinan aki dalam kondisi kurang baik. Saat mengecek aki, lihat indikator di atas permukaan aki yang menunjukkan kondisi terakhir dari aki apakah masih bagus, rusak atau airnya kosong.

Pada teknologi mobil lama, cek tonjolan plat platina, jika sudah kusam berarti sudah tidak bisa menangkap percikan listrik. Gunakan amplas untuk menghapus debu atau kotoran yang menempel sehingga bisa kembali berfungsi.

Kamu juga bisa mengecek besaran tegangan aki yang dihasilkan ketika mobil sedang distarter menggunakan avometer digital. Sebaiknya aki memiliki tegangan minimal 12,6 Volt.

Jika di bawah angka tersebut, cobalah mengisi daya aki atau melakukan jumper aki. Jika tetap bermasalah, mungkin aki harus diganti yang baru.

2. Periksa Boks Sekring

Selanjutnya, kamu bisa memeriksa boks sekring untuk mengetahui apakah sekring masih utuh. Jika kawat sambungannya sudah putus, maka kamu harus mengganti sekring.

Dalam keadaan darurat, kamu bisa memanfaatkan kawat atau serabut kabel untuk dipasang sementara pada sekring tersebut.

3. Cek Suplai Bahan Bakar

Terakhir, cek suplai bahan bakar jika mobil tidak bisa distarter. Suplai bahan bakar/udara yang kurang di sistem karburator bisa terjadi karena saringan karburator kotor.

Cabut filternya dan bersihkan dengan kuas atau sikat gigi. Jangan memakai alat pemanas seperti hair dryer dan sejenisnya, karena dapat merusak dinding saringan udara.

Itulah tadi sejumlah alasan mobil tidak bisa distarter bunyi tek-tek. Lakukan juga beberapa solusi yang disebutkan di atas untuk mengatasi hal tersebut.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Ini Alasan Menyalakan Mobil Matic Harus Direm Dahulu, Awas Keliru!


Jakarta

Seperti motor matic, menyalakan mobil matic juga harus direm dahulu. Hal ini berbeda dengan kendaraan manual yang bisa langsung distarter tanpa direm terlebih dahulu.

Apakah detikers tahu alasannya? Yuk ketahui alasan menyalakan mobil matic harus direm dahulu. Simak juga cara melakukan starter yang benar dalam artikel ini.

Alasan Mobil Matic Harus Direm Saat Dinyalakan

Salah satu perbedaan yang terasa saat mengoperasikan mobil matic dibandingkan dengan mobil manual adalah saat melakukan starter. Pada saat menyalakan mobil, pedal rem harus diinjak agar mesin bisa menyala.


Dikutip dari situs Toyota Astra, alasan menyalakan mobil matic harus direm dahulu adalah demi keselamatan pengemudi. Dengan menginjak rem, mobil tidak langsung bergerak ketika mesin menyala.

Sistem transmisi mobil matic mengandalkan kopling yang masih terhubung dengan mesin dan transmisi, meskipun mesin dalam kondisi mati. Jika sistemnya tidak dibuat demikian, maka mobil berisiko bergerak sendiri saat dinyalakan, meskipun bergerak pelan.

Dengan demikian, menginjak rem berfungsi untuk memastikan mobil tidak bergerak saat dinyalakan. Jika tiba-tiba mobil berjalan saat menyalakan mesin, maka akan berbahaya. Apalagi jika pengemudi masih dalam tahap belajar, kemungkinan akan kaget dan tidak bisa mengendalikan hingga berakibat fatal.

Cara Menyalakan Mobil Matic untuk Pemula

Bagi pemula, berikut ini cara menyalakan mobil matic yang benar dan aman, seperti dilansir dari laman Daihatsu Indonesia.

1. Posisikan Tuas Pada ‘P’

Langkah pertama, pastikan posisi tuas berada di P, yaitu untuk fungsi parkir. Dalam mode ini, mobil dalam posisi aman, tidak bisa bergerak.

Ada juga mobil yang posisinya berada di N atau netral. Hal ini tidak masalah, yang penting jangan sampai berada di posisi R (reverse/mundur) atau D (drive/maju).

2. Jangan Buru-buru Menyalakan Mesin

Jangan buru-buru menyalakan mesin. Setelah menyalakan sistem kelistrikan, pastikan jarum dan indikatornya sudah aktif, baru kemudian menyalakan mesinnya. Beberapa jenis mobil matic juga mengeluarkan suara ketika sistem kelistrikan sudah hidup.

3. Injak Pedal Rem Saat Starter

Cara yang sudah kita bahas di awal, kita harus menginjak pedal rem saat melakukan starter. Hal ini dilakukan agar mobil tidak langsung bergerak sehingga membuat pengemudi kaget.

4. Injak Rem Pindah Tuas

Tak hanya saat menyalakan mesin, menginjak rem juga harus dilakukan saat memindahkan tuas. Misalnya dari tuas P ingin dipindah ke posisi R atau D, maka harus menekan bagian rem. Hal ini juga mencegah risiko kerusakan pada mesin mobil.

5. Ketahui Kode Tuas Transmisi

Selain itu, pastikan detikers tahu kode huruf yang berada pada tuas transmisi. Pada umumnya, kode tuas mobil matic terdiri dari P, D, R, N, dan L. Jangan sampai salah memposisikan tuas, karena bisa membahayakan diri.

Demikian tadi alasan menyalakan mobil matic harus direm dahulu, yaitu agar mobil tidak langsung bergerak saat distarter. Buat pemula, pastikan menyalakan mobil dengan cara yang benar dan aman, ya!

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Cek Kondisi Booster Rem Pada Mobil


Jakarta

Mengecek sistem pengereman pada mobil jadi hal yang wajib dilakukan secara berkala. Salah satu komponen dalam sistem pengereman yang juga perlu dicek kondisinya adalah booster rem.

Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang kurang peduli terhadap booster rem. Padahal, jika komponen ini sudah rusak maka berisiko membahayakan keselamatan hingga bisa memicu kecelakaan.

Lantas, bagaimana cara mengecek kondisi booster rem pada mobil? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Mengenal Booster Rem pada Mobil

Mengutip laman Hyundai Indonesia, booster rem adalah komponen pada sistem pengereman yang berfungsi untuk memperkuat torsi yang diterima oleh pedal rem. Komponen ini bekerja dengan menggunakan tekanan udara atau vakum yang diterima dari mesin mobil untuk memperkuat torsi pada pedal rem.

Dengan adanya booster rem, pengendara dapat melakukan pengereman lebih mudah, cepat, dan aman. Soalnya, booster rem berfungsi memberikan dorongan tambahan pada rem, sehingga pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem terlalu dalam untuk menghentikan mobil.

Ciri-ciri Booster Rem Rusak

Seiring penggunaan, booster rem mobil bisa mengalami kerusakan. Salah satu kerusakan yang umum terjadi adalah booster rem mengalami kebocoran.

Dilansir situs Daihatsu, berikut ciri-ciri booster rem sudah rusak yang perlu diketahui oleh pemilik mobil:

1. Pedal Rem Terasa Keras

Ciri-ciri yang pertama adalah pedal rem terasa keras saat diinjak. Cobalah detikers menginjak pedal rem ketika mobil dalam keadaan mati, jika pedal naik secara perlahan maka kondisi booster rem masih baik.

Sebaliknya, apabila setelah menginjak pedal rem dan tidak langsung naik atau terasa keras saat diinjak, itu artinya ada masalah pada sistem pengereman. Bisa jadi karena booster rem mengalami kebocoran.

2. Muncul Suara Mendesis

Ciri-ciri berikutnya adalah muncul suara mendesis ketika pedal rem diinjak. Soalnya, rem yang dalam kondisi baik tidak akan mengeluarkan suara apapun ketika bekerja.

Namun jika booster rem mengalami kebocoran, biasanya akan muncul suara mendesis ketika rem digunakan. Penyebab utamanya karena selang vakum yang bocor, sehingga terdapat udara yang keluar lewat selang tersebut.

3. Mesin Mobil Tidak Stabil

Booster rem juga bekerja ketika mesin mobil dihidupkan. Soalnya, booster rem memiliki selang kevakuman yang terhubung dengan intake manifold mesin. Apabila booster rem dalam kondisi optimal, maka intake manifold mesin juga bekerja dengan baik, sehingga mesin mobil tetap stabil ketika digunakan.

Jika booster rem mengalami kebocoran, maka otomatis terjadi kebocoran juga di intake manifold mesin. Alhasil, selang kevakuman tidak bekerja dengan maksimal dan akibatnya mesin mobil jadi tidak stabil.

Cara Cek Kondisi Booster Rem

Cara paling mudah untuk mengecek kondisi booster rem mobil adalah dengan menginjak pedal rem ketika mesin mobil dalam keadaan mati. Apabila pedal rem naik perlahan, maka booster rem masih bagus.

Akan tetapi, jika pedal rem terasa keras saat diinjak atau setelah diinjak pedalnya cukup lama untuk naik ke posisi normal, itu tandanya ada kerusakan pada booster rem.

Jika detikers ragu, segera bawa mobil kesayanganmu ke bengkel resmi terdekat. Nantinya, mekanik akan mengecek apakah benar ada kebocoran di booster rem atau bisa jadi karena timbul kerusakan di komponen lain.

Itu dia cara cek kondisi booster rem pada mobil. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Amankah Ganti Oli Mobil Lebih Cepat dari Biasanya? Ini Penjelasannya


Jakarta

Oli mesin mobil harus diganti secara berkala. Apabila detikers jarang mengganti oli mesin, hal tersebut dapat mempengaruhi performa mobil hingga bahkan memicu sejumlah kerusakan.

Sedikit informasi, oli mesin berfungsi untuk melindungi komponen dalam mesin yang saling bergesekan saat mobil berjalan. Penggunaan oli dapat menjaga komponen agar tidak cepat aus, tahan lama, dan performa mesin tidak cepat menurun.

Dilansir situs Auto 2000, pada umumnya oli mesin mobil perlu diganti setiap interval 10.000 Km atau enam bulan sekali. Namun, frekuensi mengganti oli mesin juga tergantung dari mana yang lebih dulu tercapai, apakah hitungan jarak tempuh atau waktu.


Akan tetapi, apakah boleh jika mengganti oli mesin sebelum mencapai batas kilometer yang telah ditentukan? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apakah Aman Mengganti Oli Mesin Mobil Lebih Cepat?

Masih mengutip Auto 2000, sebenarnya sah-sah saja jika detikers mengganti oli mesin mobil lebih cepat dari biasanya. Namun, sebaiknya pertimbangankan lebih dulu sebelum benar-benar memutuskan untuk mengganti oli mesin lebih cepat dari yang telah ditentukan.

Adapun hal-hal yang membuat detikers perlu mengganti oli mesin lebih cepat, di antaranya:

1. Menggunakan Jenis Oli Non Sintetis

Kebanyakan oli mesin yang dijual di pasaran telah mengusung teknologi sintetis. Namun, ada juga sejumlah oli yang non sintetis.

Jika kamu menggunakan oli non sintetis, disarankan untuk segera mengganti oli ketika sudah mencapai 5.000 Km. Sebab, penggunaan oli non sintetis memiliki daya tahan yang lebih rendah sehingga cepat menguap, mudah teroksidasi, dan struktur molekulnya yang tidak rata.

2. Melalui Jalan dengan Medan yang Berat

Jika kamu menggunakan mobil hanya untuk berkendara di perkotaan, tentu tak harus buru-buru mengganti oli mesin. Lain halnya jika kamu melalui jalur menanjak dan medan yang berat setiap hari, sudah sepatutnya untuk lebih sering mengganti oli mesin.

Soalnya, mesin mobil harus bekerja lebih keras dan selalu berada di putaran tinggi. Alhasil, mesin jadi lebih cepat panas sekaligus mempengaruhi fungsi oli dalam melumasi mesin.

Apabila oli mesin tak diganti secara berkala, dikhawatirkan bisa menyebabkan degradasi pada komponen mesin. Tak hanya mempengaruhi performa mobil, tetapi juga bisa memicu kerusakan yang merembet ke bagian lainnya.

3. Mengangkut Beban yang Berat

Jika mobil detikers sering membawa beban berat, seperti mengangkut barang atau penumpang, maka disarankan untuk lebih cepat mengganti oli mesin. Beban yang berat juga dapat mempengaruhi kinerja mesin karena harus bekerja lebih ekstra untuk menghasilkan tenaga besar.

4. Melalui Jalanan yang Panas dan Berdebu

Apakah mobil detikers sering melalui jalanan yang suhunya panas dan berdebu? Jika iya, maka dianjurkan untuk lebih cepat mengganti oli dari waktu yang ditentukan.

Sebab, suhu udara yang panas dapat mempengaruhi kondisi mesin, salah satunya bisa memicu overheat. Jika mesin sudah terlalu panas maka oli tidak dapat berfungsi dengan optimal.

5. Sering Melalui Jalanan Macet

Ketika melintasi jalanan yang macet, tentu detikers akan lebih sering stop and go. Kondisi ini ternyata dapat mempengaruhi kualitas oli mesin, soalnya komponen mesin akan terus berputar walaupun mobil lebih banyak berhenti dan sedikit berjalan.

Jika tetap mengganti oli mesin sesuai jarak tempuh interval, dikhawatirkan kondisi oli sudah buruk sehingga tak bisa melumasi komponen mesin secara optimal. Maka dari itu, sebaiknya ganti oli mesin lebih cepat demi menjaga performa mobil tetap oke.

Itu dia lima hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk mengganti oli mesin mobil lebih cepat. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Cara Ini Buat Mesin Mobil Kamu Anti ‘Boyo’ dan Gak Bakal Nglitik



Jakarta

Banyak pengendara yang kerap frustrasi saat mendengar suara mesin nglitik dan hilang tenaga. Nah dengan cara ini dipastikan detikers tidak akan lagi merasakan hal tersebut.

Seperti tips yang diberikan Auto2000 dalam siaran resminya, ada beberapa cara untuk bisa mencegah mesin kehilangan tenaga dan nglitik. Tentu hal tersebut bisa dicegah dengan cara melakukan perawatan berkala di bengkel resmi yang telah terpercaya.

“Sebaiknya yang dilakukan oleh pengendara adalah melakukan tindakan preventif, dan jangan membiarkan mobil sampai rusak atau bahkan mogok dan mengganggu mobilitas. Hal tersebut tentu akan merugikan,” tutur Chief Marketing Auto2000, Yagimin.


Yagimin mengatakan ada beberapa hal yang bisa membuat mobil menjadi hilang tenaga, nglitik bahkan berujung mogok di antaranya adalah kotoran yang mengendap di dalam tangki.

“Kalau terlalu banyak residu, lambat laun kotoran akan menghambat penyaluran bensin. Jika dibiarkan, filter bensin akan rusak dan endapan kotoran terbawa ke pompa, bahkan sampai masuk ke ruang bakar,” Yogimin menambahkan.

Pelayanan Bengkel Auto2000 LampungPelayanan Bengkel Auto2000 Lampung Foto: Ruly Kurniawan

Nah penasaran apa saja yang harus dilakukan pengendara agar mesin tetap prima dan tidak nglitik, simak ulasannya berikut ini.

Gunakan BBM Sesuai Rekomendasi

Auto2000 selalu menyarankan untuk mengisi BBM sesuai spesifikasi dan kebutuhan mesin Toyota. Bensin yang berkualitas umumnya lebih bersih dan rendah residu. Selain itu, juga akan membuat pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna guna menjaga performa mesin.

Hindari Mengisi Bensin Sembarangan

Sekarang sudah banyak SPBU resmi yang dikelola secara benar sehingga kualitas BBM-nya terjaga. Hindari mengisi di luar pom bensin resmi karena tidak ada jaminan kualitas dan penangangan.

Jangan Tunggu Bensin Habis

Hanya karena kesibukan mobilitas, beberapa orang menunggu hingga BBM mendekati nol baru berkunjung ke pom bensin. Padahal, dengan posisi bensin hampir habis, ada risiko kotoran dan air yang mengendap di tangki mobil akan terisap sehingga merusak komponen-komponen mobil yang dilaluinya.

Ganti Filter Bensin Secara Berkala

Auto2000 menyarankan untuk mengganti filter bahan bakar, baik mesin gasoline maupun diesel, secara berkala. Jangan hanya membersihkannya karena kotoran belum tentu hilang seluruhnya dan ada kemungkinan merusak material penyaring. Ganti filter BBM setiap 1 tahun atau 20.000 km untuk mesin bensin dan diesel.

Namun kalau pengendara merasakan ada masalah padahal belum waktunya ganti filter, jangan segan untuk membawa mobil ke bengkel Auto2000 untuk pemeriksaan. Atau mobil sering melewati jalan kotor dan berdebu. Lebih baik ganti lebih cepat ketimbang kotoran merusak komponen-komponen yang menyalurkan bensin, apalagi kalau sampai merusak mesin.

Cek Pompa BBM Secara Berkala

Sama dengan filternya, pompa BBM juga wajib diperiksa rutin saat servis berkala. Jangan ragu meminta service advisor Auto2000 untuk melakukan pemeriksaan lengkap andai dirasakan ada gangguan, seperti mesin tersendat, hilang tenaga, atau indikator tekanan BBM di panel instrumen menyala. Segera ganti pompa kalau disarankan supaya kondisinya kembali prima.

Kuras Tangki Bensin

Tidak ada salahnya melakukan kuras tangki bensin untuk membersihkannya dari kotoran atau air yang dapat memicu korosi. Treatment ini khususnya untuk mobil yang usianya sudah lebih dari 2 tahun. Tapi kalau ternyata pompa bensin sudah ada endapan padahal mobil masih baru, segera lakukan pengurasan tangki di bengkel Auto2000 untuk memastikan sumber masalah dan mengatasinya.

“Pengendara tidak bisa menjamin bahan bakar yang masuk ke dalam mesin sudah terjaga dari kontaminasi kotoran dan air. Langkah terbaik selain isi bensin di SPBU resmi, adalah menjaga kondisi filter bensin sebagai pelindung pertama. Solusinya adalah servis berkala di bengkel Auto2000 atau order THS – Auto2000 Home Service via websiteAuto2000.co.id. Segera manfaatkan promo kami yang menguntungkan,” jelas Yagimin.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

6 Perbedaan Aki Kering dan Basah Mobil, Mana yang Lebih Baik?


Jakarta

Aki berfungsi untuk menyuplai energi listrik pada berbagai bagian kendaraan. Oleh sebab itu, aki termasuk komponen penting dalam sistem kelistrikan mobil.

Aki mobil memiliki dua jenis utama, yakni aki kering dan basah. Meskipun keduanya punya fungsinya sama, tapi ada perbedaan dalam cara kerja hingga perawatannya.

Aki Kering

Dilansir laman Brava Batteries, aki kering disebut juga baterai yang bebas perawatan. Jadi, aki ini hanya cukup dipasang saja tak perlu perawatan.


Kelebihan Aki Kering

  • Perawatannya yang sangat mudah.
  • Tak perlu ditambahkan air atau memeriksa levelnya.
  • Tidak ada risiko kebocoran atau kerusakan karena asam baterai.

Kekurangan Aki Kering

  • Tidak bisa memberi daya pada mobil dalam waktu lama, karena umumnya punya kapasitas yang lebih rendah.
  • Harganya cenderung lebih mahal.

Aki Basah

Aki basah merupakan jenis yang paling umum digunakan di mobil. Baterai ini tutupnya bisa dilepas, sehingga kita bisa menambahkan air atau memeriksa levelnya.

Kelebihan Aki Basah

  • Punya kapasitas lebih tinggi, sehingga baterainya bisa bertahan lebih lama.
  • Baterai sel basah umumnya lebih murah.

Kekurangan Aki Basah

  • Rentan terhadap kebocoran dan kerusakan akibat asam baterai.
  • Memerlukan perawatan rutin.
  • Bisa mengeluarkan gas dari elektrolit yang bisa berbahaya apabila terhirup.

Perbedaan antara Aki Kering dan Basah Pada Mobil

Perbedaan utama antara baterai aki kering dan aki basah bisa dilihat dari konstruksi, harga, sisi perawatan, hingga tegangan.

Mengutip laman Trans Track dan catatan detikOto, berikut adalah beberapa poin perbedaan aki kering dan aki basah mobil:

1. Perawatan

Supaya bisa berfungsi secara efisien, aki basah cenderung memerlukan perawatan rutin. Sementara, aki kering tidak perlu melakukan perawatan

2. Harga

Aki basah umumnya lebih ekonomis dibandingkan aki kering.

3. Konstruksi

Aki kering adalah unit yang disegel, sedangkan aki basah punya tutup yang bisa dilepas sehingga bisa menambahkan air atau memeriksa levelnya.

4. Tegangan

Aki kering mengusung teknologi yang lebih modern, sehingga tegangannya lebih stabil daripada aki basah.

5. Perbaikan

Apabila ada kerusakan, aki basah bisa diperbaiki dengan mudah karena boleh dibongkar.

6. Isi Cairan

Aki basah diisi dengan cairan belerang atau sulfuric acid. Sementara, aki kering isinya dikenal Maintenance Free Battery sebenarnya juga memiliki cairan elektroda (jadi bukan berarti benar-benar kering).

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

8 Ciri-ciri Mesin Mobil Bekas Masih Bagus, Ketahui Sebelum Membeli


Jakarta

Membeli mobil bekas dapat menjadi solusi untuk mendapat kendaraan berkualitas. Meski begitu, tak semua mobil bekas menawarkan kondisi prima.

Jadi, penting untuk mengetahui ciri-ciri mobil bekas yang masih bagus agar tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai mesin mobil sudah tidak bagus dan harus dilakukan perbaikan.

Ciri-ciri Mesin Mobil Bekas Masih Bagus

Saat membeli mobil bekas, perhatikan beberapa ciri-ciri mesin yang masih bagus. Berikut di antaranya:


1. Saat Menanjak Performanya Baik

Menurut laman Auto2000, mobil bekas yang masih bagus akan mempunyai performa yang baik saat melalui tanjakan. Sebab, mesin mobil yang sehat mampu menghasilkan tenaga yang cukup saat menanjak.

2. Tak Ada Indikasi Kebocoran

Ciri selanjutnya adalah tidak ada indikasi adanya kebocoran pada oli dan juga bahan bakar. Perlu diketahui, kebocoran pada oli dan bahan bakar bisa menyebabkan kerusakan pada mesin mobil. Hal tersebut dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang besar.

3. Warna Asap Normal

Mesin yang masih bagus atau tidak juga bisa dilihat dari warna asap kendaraan. Apabila warna asapnya normal, berarti mesin mobil masih dalam kondisi baik dan tidak menghasilkan emisi berlebihan.

4. Getaran Mesin Normal

Jika masih bagus, mobil bekas tidak akan menghasilkan getaran yang tidak normal. Sebab, getaran mesin yang tidak normal bisa menjadi ciri-ciri mobil yang tidak sehat. Jadi, kemungkinan besar mobil ini memerlukan perbaikan agar bisa digunakan dengan maksimal.

5. Lampu Indikator Tidak Menyala

Lampu indikator yang menyala menandakan adanya kondisi yang tidak normal pada mesin mobil. Pada mobil bekas yang masih bagus, lampu indikatornya tidak akan menyala.

6. Bunyi Mesin Tidak Kasar

Bunyi mesin yang kasar menjadi tanda dari mesin yang rusak. Sebaliknya, bunyi mesin yang normal menandakan mesin masih bagus. Jika ada tanda bunyi mesin yang kasar dari mobil, lebih baik urungkan niat membeli karena berisiko memerlukan biaya besar untuk perbaikan.

7. Stick Oli Masih Bagus

Stick oli pada mobil bekas yang masih bagus memiliki oli yang masih bagus. Sebagai informasi, oli yang bagus bisa menjadi tanda mesin yang masih sehat.

8. Tidak Mengeluarkan Bau

Sama seperti bunyi pada mesin, bau yang aneh juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada mesin mobil. Mengutip laman Caryanams, biasanya, bau ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem pembuangan.

Lebih jelas lagi, menurut laman Nissan, bau terbakar pada mobil bisa ditimbulkan karena beberapa hal, seperti kebocoran oli yang masuk ke sistem pembuangan, v-belt terbakar, hingga brake pads atau rotor mengalami overheat.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

8 Langkah Menyelamatkan Mobil yang Terendam Banjir



Jakarta

Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Indonesia menimbulkan genangan air di beberapa titik. Banyak kendaraan bermotor yang menjadi korban banjir. Jangan salah langkah, begini cara menyelamatkan mobil yang terendam banjir agar kerusakan tidak merembet ke mana-mana.

Tak cuma kebanjiran di jalan, ada juga mobil yang terendam banjir saat diparkir di garasi rumah. Penanganan yang salah langkah ketika mobil terendam banjir berisiko membuat mobil mengalami kerusakan fatal. Salah satu risikonya adalah mesin mengalami water hammer, atau kelistrikan mengalami korsleting.

Agar tidak mengalami kerusakan parah, ada beberapa langkah untuk menyelamatkan mobil yang terendam banjir. Mengutip dari laman Suzuki Indonesia, berikut ini sejumlah tips aman untuk mengatasi mobil yang sudah terendam banjir.


1. Melepaskan Kabel Aki dari Mobil

Langkah pertama yang dilakukan adalah melepas bagian kabel aki dari komponen mobil. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi korsleting listrik, soalnya kabel aki saling terkait dengan komponen kelistrikan yang ada di dalam mobil.

Saat mobil sudah terendam banjir dan kabel aki tidak segera dicabut, risikonya mobil bisa mengalami korsleting serta menyebabkan sistem elektronik mati total. Karena dalam kondisi banjir korsleting sering terjadi akibat masuknya air ke dalam mobil.

2. Jangan Langsung Hidupkan Mesin

Saat banjir mulai tinggi dan kamu ingin memindahkan mobil, usahakan untuk tidak menyalakan mesin. Cukup dengan mendorong mobil untuk dipindahkan ke tempat lebih aman. Karena menyalakan mesin mobil setelah terendam banjir sangat berisiko besar. Hal itu dikarenakan mesin yang dinyalakan setelah mobil terendam banjir dapat menimbulkan korsleting listrik, tentu bisa merusak komponen kelistrikan di dalam mobil.

3. Keringkan Bagian Pengapian Mobil

Setelah mobil terendam banjir, jangan lupa untuk mengecek kembali bagian pengapian pada mobil yang meliputi busi, saringan udara, alternator, karburator dan koil. Karena komponen tersebut cukup sensitif jika terendam banjir, maka segera mengecek kembali secara teliti.

Selain itu cek juga apakah fungsi pengapian masih normal atau terdapat gangguan akibat mobil terendam banjir. Jika mobil belum mau menyala, segera bawa mobil ke bengkel resmi terdekat untuk melakukan perbaikan.

4. Kuras Tangki Bensin

Menguras tangki bensin perlu dilakukan setelah mobil terendam banjir, hal ini dilakukan agar bensin tidak tercampur dengan air. Selain itu, cara ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi karat pada bagian tangki bensin akibat terendam banjir.

Selain menyebabkan berkarat, tangki bensin yang terendam banjir dapat mengganggu kinerja pengapian pada mobil, bahkan tangki bensin dapat keropos dan bocor untuk jangka panjang.

5. Periksa Kondisi Interior Mobil

Ketika terendam banjir, jangan lupa untuk mengecek kondisi interior mobil. Lakukan pemeriksaan secara detail mulai dari karpet, kursi, pintu, dashboard dan bagian lainnya.

Mobil yang terendam banjir tentu harus dilakukan pengecekan secara menyeluruh untuk menghindari sejumlah kerusakan. Jangan lupa dibersihkan dengan air yang bersih dan keringkan di bawah sinar matahari, agar tidak muncul jamur hingga bau tak sedap.

6. Keringkan Panel dan Lampu

Setelah terendam banjir, periksa juga kondisi lampu mobil untuk menghindari air yang masuk ke dalam. Karena lampu mobil merupakan komponen penting dari mobil dan terdapat arus listrik di dalamnya. Jika terdapat air, segera bersihkan lampu mobil dan keringkan untuk menghindari korsleting listrik.

7. Keringkan Mobil di Bawah Sinar Matahari

Saat terendam banjir beberapa komponen di dalam mobil menjadi basah sehingga berdampak pada interior mobil. Cara yang cukup membantu agar mobil cepat kering ialah dengan mengeringkan di bawah panas matahari. Apabila terdapat sejumlah komponen yang harus segera dikeringkan, bisa gunakan alat pengering sebagai antisipasi awal.

Selain itu jangan lupa untuk membersihkan beberapa komponen dan interior mobil, agar tidak ada kotoran dan kuman yang menempel akibat air banjir yang menggenang.

8. Cek Kondisi Mobil ke Bengkel Resmi

Untuk berjaga-jaga, setelah mobil terendam banjir usahakan untuk mengecek kembali ke bengkel resmi terdekat. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika ternyata masih ada beberapa komponen dalam mesin mobil yang masih rusak, sehingga dilakukan perbaikan secara cepat guna mencegah kerusakan yang lebih parah.

(rgr/lth)



Sumber : oto.detik.com