Tag Archives: mesin motor

7 Penyebab Motor Ngempos dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Pernahkah motormu terasa tidak bertenaga alias ngempos saat digas? Ketika tarikan gas cukup dalam, seharusnya sepeda motor dapat meluncur dengan cepat sesuai posisi tuasnya. Akan tetapi, tenaga yang dihasilkan justru masih loyo.

Motor yang kehilangan tenaga tak nyaman dipakai untuk berkendara. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Karena itu, motor ngempos tidak dapat diabaikan dan perlu ditangani segera. Namun, apa penyebab motor ngempos?

Penyebab Motor Ngempos

Motor yang tak bertenaga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut beberapa penyebab motor ngempos yang dikutip dari laman Suzuki Indonesia:


1. Masalah pada Kompresi

Kompresi mesin mengacu pada tekanan yang dihasilkan ketika gas dan udara dipadatkan di dalam ruang bakar. Saat kompresi mengalami masalah seperti menghilang, tenaga yang dihasilkan mesin dapat menurun.

Untuk mengatasi ini, starter engkol bisa digunakan untuk menghidupkan mesin. Di samping itu, bahan bakar juga dapat dipastikan masuk ke dalam mesin dengan cara ini.

2. Klep Terlalu Rapat

Seiring penggunaannya, setelan klep atau valve bisa bergeser menjadi rapat. Apabila terlalu rapat, pasokan dan pembuangan pada mesin jadi tidak seimbang. Alhasil, mesin bisa cepat panas, tarikan gas terasa berat, dan tenaga motor juga malah turun.

Kalau sudah begitu, kerapatan klep perlu diatur ulang. Pastikan tidak sembarang ya saat mengatur setingan valve.

3. Filter Udara Tersumbat

Suplai udara ke mesin dapat terhambat lantaran filter udara yang kotor. Di sisi lain, proses pembakaran juga terdampak karenanya. Pada akhirnya, tenaga yang dihasilkan mesin bisa drop.

Untuk mencegah itu terjadi, filter udara dapat diperiksa dan dibersihkan rutin. Jika sudah sudah terlalu kotor, filter bisa diganti dengan yang baru.

4. Bahan Bakar Tidak Sesuai

Penggunaan BBM yang tidak sesuai bisa jadi penyebab motor ngempos lho. Bahan bakar yang berkualitas buruk atau yang oktannya tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan dapat membuat pembakaran mesin menjadi tak sempurna serta mengurangi tenaga.

Karena itu, gunakanlah BBM berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mesin motor. Perhatikan pula kebersihan tangki bahan bakar. Kalau perlu, ganti filter BBM berkala.

5. Kepala Silinder Kotor

Menggunakan bahan bakar berkualitas rendah juga dapat mempengaruhi kebersihan kepala silinder pada mesin motor.

Kepala silinder yang kotor membuat proses pembakaran di ruang bakar tidak berjalan lancar. Sehingga dapat berakibat pada penurunan performa sepeda motor. Sebab itu, bersihkan komponen ini secara rutin.

6. Masalah pada Sistem Bahan Bakar

Karburator atau injektor yang rusak dapat menyebabkan masalah di sistem bahan bakar. Dengan begitu proses pembakaran bisa menjadi kurang sempurna. Tenaga yang dihasilkan motor dapat terdampak sehingga jadi menurun.

Kalau begini, komponen karburator atau injektor mesti dibersihkan. Bawalah motor ke bengkel terpercaya untuk mengatasi ini.

7. Usia Kendaraan Tua

Penyebab lain motor ngempos bisa karena usia kendaraan yang sudah tua. Seiring usianya, performa mesin di dalamnya juga dapat menurun lantaran sejumlah komponen mengalami aus.

Komponen yang aus bisa berpengaruh terhadap tenaga motor. Karena itu, servis rutin perlu dilakukan pada motor yang sudah semakin tua. Komponen-komponen aus atau rusak dapat diganti dengan yang baru apabila memungkinkan.

Nah, itu tadi sederet penyebab motor ngempos dan cara mengatasinya.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com

Kenali Gejala dan Penyebab Motor Turun Mesin, Demi Kesehatan Motor Kesayangan


Jakarta

Jika motor dibengkel sudah memasuki tahap turun mesin, tandanya motor memiliki masalah yang cukup serius. Mengutip dari catatan detikOto, turun mesin pada motor artinya pembongkaran mesin karena komponen di dalam mesin terjadi kerusakan dan menyebabkan performa motor menurun atau bahkan mogok.

Turun mesin menjadi hal yang paling menakutkan atau dihindari oleh para pengguna motor. Bagaimana tidak, selain membutuhkan waktu yang lama, pembongkaran mesin di bengkel juga cukup menguras biaya belum lagi ditambah dengan komponen yang harus diganti.

Nah demi kesehatan motor kesayangan, kenali gejala dan penyebab turun mesin pada motor melalui penjelasan artikel berikut ini.


Gejala Turun Mesin

Mengutip dari Dubizzle (19/6/2024) turun mesin bisa dikenali pada tanda-tanda atau gejala paling umum berikut ini.

1. Mesin Kehilangan Tenaga

Salah satu indikasi paling umum pada masalah mesin yang cukup serius adalah mesin kehilangan tenaga. Jika motor kesulitan berakselerasi atau membutuhkan lebih banyak gas untuk mempertahankan kecepatan tidak seperti sebelumnya, itu bisa menjadi tanda keausan internal mesin.

Kondisi ini sebenarnya normal normal, komponen dalam mesin seperti cincin piston, katup, dan dinding silinder akan mengalami keausan seiring waktu. Tetapi jika hal tersebut menurun secara signifikan, kamu memerlukan profesional untuk memeriksa mesin dan memperbaikinya.

2. Konsumsi Oli Berlebihan

Oli motor berperan sangat penting pada mesin untuk mencegah keausan pada bagian dalam mesin yang bergerak. Namun jika kamu merasa konsumsi oli pada motor berlebihan, itu merupakan masalah serius pada mesin motor bagian dalam.

Segel bocor, cincin piston yang aus, atau panduan katup yang rusak bisa menjadi penyebab pada masalah konsumsi oli. Oleh karena itu, diperlukan pengecekan mesin untuk mencari masalah oli pada mesin dalam motor.

3. Suara Motor Tidak Biasa

Suara tertentu bisa menandakan suatu masalah mesin. Suara berdenting, ketukan, atau gemerincing, terutama saat mesin bekerja atau akselerasi mungkin menunjukkan komponen mesin yang aus atau rusak.

Cincin piston longgar atau aus, masalah sistem katup dan sebagainya bisa menyebabkan suara-suara yang tidak biasanya. Oleh karena itu jika terdengar suara aneh pada motormu, sebaiknya segera dilakukan pengecekan untuk mencegah masalah yang lebih besar.

4. Bensin Sangat Boros

Pada beberapa jenis motor memang ada yang konsumsi bensin atau bahan bakarnya boros atau sangat irit. Tetapi jika tiba-tiba motormu mengalami penurunan efisiensi bahan bakar, itu menandakan adanya masalah pembakaran dalam mesin.

Cincin piston aus, segel katup, atau masalah sistem bahan bakar dapat menyebabkan masalah pada pembakaran dan mengakibatkan bensin begitu boros. Pengecekan menyeluruh pada mesin dapat membantu mengidentifikasi sumber masalah dan mengembalikan efisiensi bahan bakar.

5. Asap Knalpot Berlebihan

Asap knalpot yang berlebihan dapat menandakan masalah pada bagian dalam mesin. Biasanya ini mengindikasikan adanya cairan yang ikut terbakar sehingga menimbulkan asap pada motor.

Pada beberapa kasus, masalahnya juga bisa dikenali dari warna asap yang terkepul. Asap biru menunjukkan oli terbakar dalam ruang bakar, biasanya karena cincin piston atau segel katup yang aus.

Asap putih bisa menunjukkan cairan pendingin yang masuk ke ruang bakar, mungkin karena gasket kepala yang bocor atau kepala silinder yang retak. Asap hitam sering menunjukkan campuran udara-bahan bakar yang bisa disebabkan oleh rusaknya injektor bahan bakar, atau masalah sistem pengapian.

6. Kualitas Idle yang Buruk

Motor seharusnya beridle dengan lancar dan konsisten. Jika motormu mengalami idle yang kasar atau tidak teratur, itu bisa menjadi tanda masalah pada mesin. Penyebab umum termasuk busi yang kotor, injektor bahan bakar yang kotor, atau kebocoran udara di sistem asupan.

7. Kesulitan saat Starter

Kesulitan memulai motor, terutama saat dingin, dapat menunjukkan berbagai masalah yang memerlukan perhatian. Memang penyebab umum dari masalah ini adalah termasuk baterai lemah, busi kotor, atau masalah sistem bahan bakar.

Namun, jika mesin berputar tetapi gagal menyala atau membutuhkan engkol yang berlebihan, itu bisa menjadi tanda masalah internal mesin.

Penyebab Motor Turun Mesin

Selain gejala yang telah disebutkan, adapun penyebab motor turun mesin secara umum mengutip dari detikOto (19/6/2024) sebagai berikut.

1. Jarang Ganti Oli

Seperti yang sudah dijelaskan, oli memiliki peran yang vital pada mesin motor. Oli berguna untuk mendinginkan suhu mesin, mengurangi gesekan antar komponen di dalam mesin, serta melapisi komponen supaya tidak korosi.

Jika pergantian oli jarang dilakukan atau mengganti oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin motor, mungkin oli tidak berfungsi dengan maksimal atau paling parah bisa menimbulkan kerusakan pada mesin. detikOto menyarankan untuk mengganti oli mesin sekitar 3000 km atau kira-kira 3 bulan sekali.

2. Modifikasi Mesin Asal-asalan

Pabrikan sudah mendesain spesifikasi mesin agar komponen mesin tahan lama. Perubahan spesifikasi mesin atau modifikasi sudah pasti akan mengurangi umur komponen di dalam mesin.

Terlebih lagi jika modifikasi mesin dilakukan secara asal-asalan, tanpa memperhatikan aspek teknis yang diperlukan.C ontohnya kesesuaian komponen mesin atau perbandingan kompresi, resiko terjadinya turun mesin sangat mungkin terjadi.

3. Motor Kemasukan Air

Air merupakan unsur yang paling dihindari dan jangan sampai masuk kedalam motor apalagi saat kondisi mesin menyala. Hal ini karena saat air masuk sampai ruang bakar, maka akan menyebabkan water hammer.

Akibat dari hal ini piston rusak dan setang piston bengkok, sehingga turun mesin tidak dapat dihindari. Nah untuk menghindari hal tersebut, saat curah hujan sedang tinggi sebaiknya hindari genangan air yang terlalu dalam.

Atau jika tidak memungkinkan menghindari genangan air yang terlalu dalam sebaiknya matikan motor dan lewati genangan air dengan cara mendorong motor, serta pastikan saluran udara bersih dari air saat akan menyalakan kembali.

4. Kurangnya Perawatan Rutin

Seperti yang sudah dijelaskan, penurunan performa mesin itu sangat normal terjadi seiring pemakaian. Nah perawatan rutin melalui servis bulanan pada bengkel resmi, dapat membantumu mengecek kondisi mesin apakah masih bekerja dengan baik atau tidak.

5. Mesin Overheat

Mesin terlalu panas atau overheat bisa terjadi jika kamu terlalu memaksakan mesin motor. Ini bisa terjadi jika misalnya melakukan perjalanan yang sangat jauh tanpa memikirkan kondisi motor.

Suhu mesin yang terlalu tinggi bisa merusak berbagai komponen mesin seperti silinder dan piston, atau bahkan mengakibatkan kerusakan serius pada mesin secara keseluruhan.

Itu dia penjelasan mengenai gejala dan penyebab motor turun mesin secara umum. Penjelasan tersebut perlu diperhatikan demi kesehatan motor kesayanganmu. Semoga bermanfaat.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Viral Minyak Goreng Buat Pengganti Oli Mesin Motor, Ahli: Pembodohan Publik



Jakarta

Viral di media sosial video yang memperlihatkan motor menggunakan minyak goreng sebagai pengganti fungsi oli mesin. Dijelaskan bahwa minyak goreng dianggap punya fungsi yang sama dengan oli mesin khusus motor, bahkan diklaim lebih baik. Bagaimana penjelasan dari ahlinya? Bisakah minyak goreng menggantikan fungsi oli?

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @umonmotor, pengunggah video merasa kaget dengan adanya pemilik motor yang menggunakan minyak goreng sebagai oli mesin. Dalam narasi di video tersebut, minyak goreng diklaim punya titik didih yang sama dengan oli mesin. Bahkan minyak goreng juga diklaim bisa bikin tarikan motor jadi lebih enteng.

Dijelaskan Service Advisor Yamaha Motor Cilodong, Wawan Sutawijaya, mengganti oli mesin dengan minyak goreng adalah hal yang salah kaprah. Minyak goreng tidak bisa membuat tarikan motor menjadi lebih ringan lantaran memiliki perbedaan spesifikasi.


“Yang pasti ini, maaf ya, pembodohan publik ya, karena secara fungsi sangat beda (antara minyak goreng dan oli mesin). Titik didihnya saja udah beda,” jelas Wawan saat dimintai keterangan detikOto, Kamis (11/7/2024).

Wawan menambahkan, oli mesin khusus motor memiliki beberapa fungsi, seperti melumasi bagian komponen yang bergesekan di ruang mesin, dan juga berfungsi sebagai pendingin dan pembersih ruang mesin.

“(Sementara untuk minyak goreng) kalau kita sedang menggoreng baru sebentar saja minyak sudah mengalami penguapan. Jadi sangat disayangkan kalau minyak goreng masuk ke dalam mesin yang punya beban kerja,” tambah Wawan.

Wawan mengatakan, jangankan minyak goreng, oli palsu saja bisa bikin mesin rusak. Apalagi minyak goreng yang spesifikasinya tidak dirancang buat melumasi mesin motor.

“(Pakai) oli palsu saja mesin bisa berantakan, gimana minyak goreng yang memang didesain untuk kebutuhan lain,” tukas Wawan.

[Gambas:Instagram]

(lua/din)





Sumber : oto.detik.com

4 Penyebab Oli Cepat Hitam Meski Baru Diganti, Catat!


Jakarta

Oli yang menjadi hitam mengindikasikan sudah kotor akibat mendukung kinerja mesin setiap hari. Dalam kondisi ini, pemilik motor harus segera mengganti oli.

Jika tidak ganti oli secepatnya, kinerja mesin berisiko turun bahkan rusak. Kendati begitu, saatnya oli menjadi hitam meski baru ganti yang mengindikasikan ada masalah di mesin atau komponennya.

4 Penyebab Oli Cepat Menghitam Meski Baru Diganti

Oli yang lebih cepat menghitam bisa menjadi pertanda ada gangguan dari motor. Mengutip laman Astra Motor, berikut beberapa penyebab oli cepat menghitam.


1. Gas Sisa Pembakaran Masuk ke Karter

Biasanya gas sisa pembakaran mesin motor mengandung banyak kerak dan kotoran. Akibatnya, oli menjadi mudah hitam saat gas masuk karter. Namun, mudahnya oli menjadi hitam mengindikasikan ada bagian motor yang perlu perbaikan.

Penyebab gas sisa pembakaran masuk ke karter antara lain boring motor aus, ring piston terbalik, ring piston aus, hingga gap piston yang berada segaris karena salah pemasangan. Menghadapi masalah ini, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan.

Pertama, pilih pelumas yang berkualitas dan kadar yang cukup. Di samping itu, kamu juga bisa memilih tipe oli yang sesuai dengan motor. Pemilik motor juga disarankan rutin melakukan pemeliharaan untuk menjaga kinerja mesin.

2. Saringan Oli yang Rusak

Saringan oli yang rusak juga bisa menyebabkan oli cepat menghitam. Fungsi dari saringan oli adalah untuk menyaring kotoran, Jadi, jika filter ini rusak, maka oli bisa cepat menghitam.

Upayakan untuk mengecek saringan oli pada motor. Jika saringan oli sudah rusak, maka ganti di tempat servis motor terdekat. Pilih saringan oli yang berkualitas.

3. Ada Komponen Mesin yang Kotor

Oli berfungsi untuk melumasi seluruh mesin. Jika area yang dilumasinya dalam keadaan kotor, kotoran yang ada pun bisa ikut terbawa.

Sehingga, setelah dibongkar,cuci motor agar komponen bersih kembali. Dengan begitu, oli tidak akan cepat menghitam dan awet digunakan.

4. Mesin yang Overheat

Mesin yang overheat atau terlalu panas juga bisa membuat oli cepat menghitam. Penyebab dari mesin overheat di antaranya setelan kopling motor yang kurang pas, jadi mengakibatkan selip dan menyebabkan oli cepat menguap.

Solusi untuk masalah ini adalah dengan memasang oli cooler atau yang biasa disebut selang hawa pada mesin motor. Namun, ganti saringan oli yang sudah gosong terlebih dahulu.

Itulah beberapa penyebab oli cepat menghitam meski baru diganti. Jangan lupa untuk rutin dalam mengganti oli dan perhatikan jenis oli yang digunakan.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

5 Cara Berkendara Motor Biar Hemat Bensin



Jakarta

Ada beberapa trik yang bisa dipraktikan agar penggunaan BBM pada sepeda motor lebih irit. Berikut caranya.

Sepeda motor menjadi salah satu alat transportasi yang hemat dalam penggunaan bahan bakar. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa diterapkan agar konsumsi BBM bisa lebih hemat. Dengan begitu, biaya operasional kendaraan juga bisa direm.

Nah berikut ini adalah 5 cara mengendarai motor agar lebih hemat bensin dikutip dari Directasia, Jumat (13/9/2024).


Cara Hemat BBM Motor

1. Pertahankan Kecepatan Stabil

Mengendarai motor dengan kecepatan stabil adalah salah satu kunci utama untuk menghemat bahan bakar. Menggonta-ganti kecepatan secara mendadak atau sering melakukan pengereman akan memaksa mesin bekerja lebih keras. Hal tersebut tentunya menghabiskan banyak bensin. Usahakan untuk mempertahankan kecepatan konstan, terutama ketika berkendara di jalan raya atau jalan yang sepi. Idealnya, berkendara dengan kecepatan 40-60 km/jam bisa menjadi titik optimal untuk menghemat bahan bakar.

2. Perawatan Rutin Kendaraan

Perawatan motor secara berkala sangat penting agar mesin tetap dalam kondisi prima. Gantilah oli motor sesuai jadwal, bersihkan filter udara, dan pastikan kondisi busi tetap baik. Mesin yang terawat dengan baik akan bekerja lebih efisien, sehingga konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat. Selain itu, pastikan tekanan ban selalu sesuai standar pabrikan. Hal ini dikarenakan ban yang kurang angin akan meningkatkan gesekan dan memaksa mesin bekerja lebih keras.

3. Hindari Beban Berlebihan

Motor yang membawa beban berlebih akan memaksa mesin bekerja lebih keras, yang berarti lebih banyak bahan bakar yang dikonsumsi. Pastikan untuk tidak membawa barang-barang yang tidak diperlukan selama berkendara. Jika memang harus membawa barang, usahakan distribusi berat barang di motor seimbang agar mesin tidak terbebani secara berlebihan.

4. Matikan Mesin saat Berhenti Lama

Jika Anda berhenti di lampu merah yang durasinya lama atau sedang menunggu dalam antrean yang tidak bergerak, matikan mesin motor. Mesin yang dibiarkan menyala tanpa bergerak tetap akan mengkonsumsi bensin. Dengan mematikan mesin saat berhenti lama, Anda bisa menghemat bahan bakar hingga beberapa persen setiap harinya.

5. Pilih Rute yang Efisien

Mencari rute perjalanan yang lebih pendek dan lancar bisa membantu mengurangi konsumsi bahan bakar. Hindari jalan yang sering macet atau penuh dengan lampu merah. Aplikasi navigasi pada ponsel dapat membantu Anda menemukan rute yang lebih efisien dengan menghindari kemacetan dan jalan berliku. Semakin lancar perjalanan Anda, semakin hemat pula konsumsi bensin.

Itulah 5 cara mengendarai motor agar lebih hemat bensin yang bisa Anda terapkan. Dengan menerapkan kelima cara di atas, Anda dapat menghemat bahan bakar motor dalam keseharian. Selain lebih hemat, berkendara dengan cara yang lebih efisien juga dapat memperpanjang umur mesin.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

6 Dampak Buruk Membiarkan Oli Motor Sampai Habis


Jakarta

Oli mesin merupakan salah satu komponen penting bagi sepeda motor. Fungsi utama dari oli adalah untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen di dalam mesin agar dapat bekerja secara optimal.

Pada umumnya, oli mesin perlu diganti setiap 3.000 km atau dalam waktu dua bulan sekali. Apabila kamu sering mengendarai sepeda motor, maka oli harus diganti lebih sering agar performa motor tetap optimal.

Sayangnya, banyak pengendara motor yang menyepelekan tentang mengganti oli mesin. Bahkan, oli sengaja tidak diganti hingga benar-benar habis. Kondisi itu ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan mesin, lho.


Lantas, apa dampak yang ditimbulkan jika motor kehabisan oli mesin? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Penyebab Oli Mesin Motor Habis

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan oli mesin sepeda motor habis. Dilansir situs Wahana Honda, berikut sejumlah penyebabnya:

  1. Terjadi kebocoran pada seal oli akibat pengisian oli mesin yang melebihi kapasitas atau usia seal yang sudah tua.
  2. Terlalu banyak oli yang terbakar akibat kondisi shielding pada ring piston yang kondisinya sudah tidak baik.
  3. Oli mesin jarang diganti akibat pemakaiannya yang terlalu panjang. Misalnya, oli mesin baru diganti setelah menempuh jarak 10.000 km.

Akibat Membiarkan Oli Mesin Motor Sampai Habis

Mungkin, banyak pengendara motor yang sering lupa kapan waktunya mengganti oli mesin, sehingga tidak sadar jika oli sudah habis. Namun, jika kamu sering membiarkan oli motor sampai habis, maka siap-siap saja motor kesayanganmu mengalami berbagai kerusakan.

Berikut sejumlah dampak membiarkan oli mesin sepeda motor sampai benar-benar habis:

1. Terasa Getaran di Bagian Mesin

Dampak yang pertama dan umum dialami banyak pengendara adalah muncul getaran yang tidak nyaman di bagian mesin. Hal ini karena jumlah volume oli yang sudah habis sehingga tidak bisa melumasi komponen mesin.

Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras lagi yang memicu timbulnya gesekan besar, sehingga menyebabkan getaran sekaligus suara kasar dari mesin motor yang bikin tidak nyaman.

Salah satu alasan kenapa detikers perlu mengganti oli mesin secara rutin adalah agar performa motor tetap optimal. Kalau oli jarang diganti bahkan dibiarkan sampai benar-benar habis, maka dapat mempengaruhi performa mesin.

3. Boros Bahan Bakar

Dampak berikutnya adalah bahan bakar jadi lebih boros. Sebab, mesin motor harus bekerja lebih keras lagi karena oli sudah terkontaminasi kotoran.

Alhasil, mesin membutuhkan tenaga yang lebih besar agar dapat bekerja secara optimal. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan bahan bakar jadi lebih cepat habis.

4. Mesin Alami Overheat

Tak hanya sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai pendingin mesin. Apabila kamu telat mengganti oli atau bahkan membiarkan oli sampai benar-benar habis, hal itu menyebabkan mesin lebih cepat panas hingga mengalami overheat.

Perlu diingat, mesin yang sudah overheat dapat mempengaruhi performa motor. Bahkan, motor bisa saja mengalami mogok karena suhu mesin sudah terlalu panas.

Oli mesin juga berperan penting dalam menjaga daya tahan dan keawetan mesin. Maka dari itu, jika kamu terlambat mengganti oli maka bisa ‘memangkas’ usia mesin motor. Soalnya, banyak komponen di mesin motor yang cepat rusak akibat jarang mengganti oli.

6. Turun Mesin

Dampak yang terakhir dan paling merugikan pemilik motor adalah turun mesin. Hal ini diakibatkan motor terus dikendarai sampai oli mesin benar-benar habis.

Biaya turun mesin tentu tidak sedikit, apalagi jika kerusakan yang ditimbulkan sudah merembet ke komponen lain. Bisa jadi, kamu harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah hanya untuk memperbaiki mesin.

Daripada harus merogoh kantong dalam-dalam hanya untuk memperbaiki mesin yang rusak, sebaiknya detikers rutin mengganti oli secara rutin. Selain menjaga keawetan mesin, rutin mengganti oli juga mampu menjaga performa motor tetap baik.

Demikian enam dampak membiarkan oli mesin motor sampai benar-benar habis. Jangan lupa rutin ganti oli mesin, ya!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ciri-ciri Setelan Klep Tidak Tepat dan Tips Mencegahnya


Jakarta

Setelan klep yang tidak tepat bisa menimbulkan berbagai masalah. Komponen di bagian mesin tersebut memiliki peran penting dalam siklus pembakaran di ruang bakar mesin sepeda motor.

Dikutip dari situs Astra Otoshop, klep sering juga disebut katup pada kepala silinder mesin. Klep akan terbuka dan menutup untuk mengontrol aliran masuk dan keluarnya campuran bahan bakar dengan udara ke ruang bakar mesin agar komposisinya tepat.

Simak artikel ini untuk mengetahui ciri-ciri setelan klep tidak tepat, misalnya karena terlalu kencang maupun terlalu longgar. Ketahui juga tips mencegah setelah klep tidak tepat, supaya mesin berfungsi optimal.


Ciri-ciri Setelan Klep Tidak Tepat

Setelan klep yang terlalu rapat membuat udara yang masuk terbatasi, tapi jika terlalu kendor, campuran udara-bahan bakar menjadi tidak optimal. Maka detikers harus paham bagaimana ciri-ciri setelan klep tidak tepat agar bisa segera diperbaiki.

Berikut ciri-ciri setelan klep tidak tepat seperti dikutip dari situs Suzuki dan Honda Cengkareng:

1. Mesin Sulit Dinyalakan

Salah satu ciri setelan klep tidak tepat adalah mesin yang sulit dinyalakan. Hal ini terjadi ketika klep terlalu rapat. Ketika klep terlalu kencang, putaran mesin tidak stabil, kemudian menyebabkan penurunan kinerja mesin.

2. Tarikan Lebih Berat

Tidak cuma menyebabkan mesin sulit dinyalakan, setelan klep yang tidak tepat atau kondisinya sudah tidak stabil juga menyebabkan tarikan yang lebih berat. Namun, tarikan berat juga mungkin terjadi akibat kerusakan komponen lain.

3. Suara Mesin Ngelitik

Setelan klep yang terlalu kendur dapat membuat mesin ngelitik atau berisik dengan suara ‘tik-tik’. Ini juga bisa menjadi tanda ketika bagian permukaan gesek dan retainer cap-nya mengalami pelebaran atau pengikisan.

4. BBM Lebih Boros

Setelan klep yang tidak tepat, baik terlalu rapat maupun terlalu kendur akan menyebabkan proses pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini mengakibatkan bahan bakar menjadi lebih boros.

5. Mesin Mudah Panas

Ketika mesin menjadi mudah panas, salah satu komponen yang perlu dicek adalah klep. Hal ini mungkin terjadi karena setelan klep tidak pas sehingga perlu disetel ulang.

Tips Mencegah Setelan Klep Tidak Tepat

Ciri-ciri seperti di atas juga merupakan dampak dari setelan klep yang tidak tepat. Selain itu, setelan klep yang tidak tepat juga membuat kerusakan pada komponen lainnya. Hal ini disebabkan karena beban kerja yang tidak merata, sehingga mesin tidak optimal.

Untuk mencegah setelan klep tidak tepat atau kerusakan pada klep, detikers bisa melakukan pengecekan secara rutin. Pastikan juga setelan klep sesuai dengan spesifikasi pabrik. Detikers bisa mengikuti panduan pemeliharaan yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan.

Demikian tadi ciri-ciri setelan klep tidak tepat yang dapat dirasakan ketika menyalakan mesin maupun saat berkendara. Selalu melakukan servis rutin bisa mencegah setelah klep yang tidak tepat atau kerusakan yang lebih jauh.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Berapa Ukuran Diameter Piston Vario 125?


Jakarta

Piston yang kadang disebut torak atau seher, termasuk komponen vital pada sepeda motor. Piston harus tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi, karena perannya yang berkaitan dengan sistem pembakaran mesin.

Jika tidak tahan suhu dan pressure, piston berisiko cepat rusak dan bisa berisiko fatal pada mesin motor. Seher yang aus perlu segera diperbaiki atau diganti baru. Karena itu, penting untuk mengetahui ukuran piston tiap motor yang tidak sama.

Seperti halnya, ukuran seher Vario 125 yang bahkan berbeda dengan tipe motor Honda lainnya. Lantas, berapa ukuran piston Honda Vario 125?


Ukuran Piston Vario 125

Ukuran diameter piston Vario 125 adalah 52,4 mm, seperti info dalam situs Astra Otoparts. Dimensinya berbeda dengan seher Vario 110 yang 50 mm dan Vario 150 berukuran 57,3 mm.

Oversize piston motor bisa dilakukan dengan kenaikan 0,25 mm, 0,5 mm, dan 0,75 mm. Dilansir Suzuki Indonesia, 1 mm adalah besar oversize maksimum. Jika melebihi 1 mm, dikhawatirkan liner menjadi terlalu tipis sehingga masalah dapat muncul pada seher.

Ukuran piston Vario dan model Honda lainnya juga ada yang berbeda. Berikut daftar diameter seher motor Honda lainnya:

  • Beat: 50 mm
  • Scoopy: 50 mm
  • PCX 125: 52.,4mm
  • PCX 150: 58 mm
  • Supra X 125: 52,4 mm
  • CBR 150: 63,5 mm
  • CBR 250: 76 mm
  • Supra: 50 mm
  • Supra X: 50 mm
  • Supra Fit: 50 mm
  • Fit X: 50 mm
  • Revo: 50 mm
  • Absolute Revo: 50 mm
  • Blade: 50 mm
  • New Blade: 50 mm
  • Kirana: 52,4 mm
  • Spacy: 50 mm
  • Kharisma: 52,4 mm
  • CS-1: 58 mm
  • Mega Pro: 63,5 mm
  • New Mega Pro: 57,3 mm
  • Verza: 57,3 mm
  • Tiger: 63,5 mm
  • Legenda: 50 mm
  • Legenda 2: 50 mm
  • Astrea 800: 47 mm
  • Star: 47 mm
  • Prima: 50 mm
  • Grand: 50 mm
  • Impressa: 50 mm.

Cara Merawat Piston Motor

Agar piston berumur panjang, pengguna bisa cek tips merawat seher motor berikut:

  • Pastikan sistem pendingin motor berfungsi untuk mencegah piston overheating.
  • Gunakan bahan bakar berkualitas tinggi agar simpanan karbon berkurang.
  • Ganti oli dan filter oli berkala agar penumpukan kotoran yang menyumbat ring piston dapat dicegah.
  • Lakukan service rutin agar piston dapat terpelihara dan tanda-tanda awal kerusakannya dapat segera diketahui.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Suara Mesin Motor Matic Kasar? Begini 10 Caranya Biar Halus


Jakarta

Salah satu masalah pada kendaraan adalah mesin yang terdengar atau terasa kasar. Detikers yang merupakan pengguna motor matic mungkin juga pernah mengalami masalah ini.

Ada sejumlah kemungkinan penyebab dari suara mesin motor matic yang kasar, misal oli yang menipis dan cara mengendarai yang salah. Di bawah ini akan kita ulas bagaimana cara menghaluskan suara mesin motor matic yang kasar.

Cara Agar Suara Mesin Motor Matic Halus

Selain mengganggu kenyamanan berkendara, mesin motor terdengar kasar juga mengindikasikan ada yang perlu diperbaiki. Berikut ini cara menghaluskan suara mesin motor, dilansir dari situs Suzuki dan Astra Otoshop:


1. Ganti Oli Mesin

Satu hal yang begitu penting bagi kendaraan adalah mengganti oli mesin secara teratur. Oli berfungsi untuk melumasi seluruh bagian agar tidak terjadi gesekan yang bisa membuat komponen cepat aus.

Jika oli menipis atau kotor, maka suara mesin akan terdengar kasar karena terjadi gesekan berlebihan pada komponen motor. Maka gantilah oli secara berkala dan pilih yang khusus untuk motor matic.

2. Kencangkan Baut yang Kendur

Penyebab lain yang sering terjadi adalah adanya baut yang kendur. Hal ini membuat suara mesin motor kasar akibat getaran berlebih. Cobalah cek apakah ada baut yang kendur. Jika ada, maka kencangkan baut-baut tersebut.

3. Ganti Roller

Roller adalah bagian dari CVT (Continuously Variable Transmission) atau transmisi pada motor matic. Roller berfungsi memberikan tekanan pada pulley agar dapat bergerak.

Semakin tua kendaraan, maka roller juga akan aus dan mengalami kerusakan. Ketika rusak, motor matic akan kehilangan tenaga. Coba cek bagian roller ini jika suaranya kasar. Jika sudah aus, maka sebaiknya ganti dengan yang baru.

4. Ganti Belt dan Pulley

Selain roller, ada juga belt dan pulley yang masih satu rangkaian. Detikers bisa mengecek belt dan pulley secara rutin pada sistem pemindah daya. Belt yang kendur atau pulley yang rusak bisa menimbulkan suara kasar dan perpindahan daya juga terpengaruh.

5. Cek Plastik Slider

Cek juga bagian plastik slider pada sistem CVT. Plastik slider bisa menyebabkan suara kasar jika kondisinya sudah aus atau rusak. Masalah plastik slider bisa diperbaiki atau diganti dengan yang baru.

6. Cek Kondisi Kampas Kopling

Suara kasar juga bisa muncul karena masalah kampas kopling. Cek kampas kopling kalian untuk mengetahui apakah sudah aus. Jika sudah aus, maka akan menyebabkan gesekan yang tidak perlu dan menyebabkan suara kasar. Gantilah kampas kopling yang sudah aus.

7. Mengendarai Motor dengan Benar

Kebiasan menggunakan sepeda motor juga bisa membuat masalah. Jika detikers suka menggeber-geber motor, maka hal ini berisiko membuat motor cepat rusak. Salah satu tandanya adalah suara mesin yang menjadi kasar.

8. Pakai BBM yang Tepat

Kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) juga bisa berpengaruh pada performa motor matic. Kualitas BBM yang bagus juga membuat kinerja mesin bagus dan terdengar halus. Tetapi jika BBM kotor atau terkontaminasi zat lain, maka bisa membuat mesin cepat rusak.

Pilihan tingkat oktan juga bisa mempengaruhi kinerja mesin. Pilihlah sesuai dengan rasio kompresi mesin motor.

9. Cek Sistem Knalpot

Suara kasar juga mungkin muncul karena sistem knalpot, maka lakukan pengecekan apakah ada bagian yang bocor atau rusak. Jika perlu, gantilah komponen yang rusak.

10. Servis Berkala

Jika motor tidak pernah diservis, maka wajar jika suara mesin terdengar kasar. Detikers harus melakukan servis berkala ke bengkel agar bisa dicek secara menyeluruh. Servis rutin ini termasuk membersihkan CVT, hingga membersihkan injektor.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

7 Tips Pakai Standar Samping Motor yang Benar, Biar Nggak Bahaya


Jakarta

Kebanyakan orang pasti lebih suka menggunakan standar samping motor daripada standar tengah. Hal ini wajar karena penggunaan standar samping lebih simpel dan mudah.

Tapi penggunaan yang salah ternyata bisa membahayakan motor atau pengguna, misal jatuh, rusak, hingga kerja mesin bermasalah. Risiko ini bisa dicegah bila standar samping digunakan dengan benar.

Cara Pakai Standar Samping Motor

Berikut ini 7 tips dan cara pakai standar samping motor yang benar berdasarkan penjelasan dari Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu) dan situs Astra Motor:


1. Jangan Dipakai Saat Bawa Beban Berat

Standar samping jangan digunakan ketika membawa beban berat karena bisa membuat standar samping bengkok. Ini termasuk ketika kamu duduk atas sepeda motor saat motor diparkir.

2. Pasang Kickstand Shoe

Agar lebih aman, pasanglah kickstand shoe sebagai alas tambahan. Alat tambahan ini dapat mendistribusikan berat motor lebih menyebar, sehingga standar tidak cepat bengkok dan tetap aman.

Penggunaan kickstand shoe membuat tapak standar samping menjadi sedikit lebih lebar. Jika ingin tampak berbeda, ada jenis kickstand shoe yang berbentuk unik, misalnya bentuk sepatu.

3. Ganti Shockbreaker

Biar lebih aman, ganti shockbreaker kamu dengan yang lebih tinggi. Dengan demikian, standar samping motor menjadi lebih tegak dan mengurangi risiko motor terjatuh ke kiri.

4. Ganti Ban

Kamu juga dapat mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar agar standar motor semakin tegak, sehingga risiko motor terlalu miring ke kiri dan terjatuh menjadi semakin kecil.

5. Jangan Difungsikan untuk Mematikan Mesin

Kini banyak motor dilengkapi dengan side stand switch atau switch pada standar samping yang dapat membuat mesin motor mati meskipun kunci berada di posisi on. Fungsi sebenarnya adalah untuk mengamankan pengendara yang sering lupa menaikkan standar saat berkendara.

Jangan sering-sering menggunakan side stand switch ini untuk mematikan mesin setelah berkendara. Hal ini bisa membuat aki soak, selain itu fungsi switch-nya bisa bermasalah dan membuat motor tidak bisa distarter.

6. Jaga Kebersihan

Selalu jaga kebersihan motor secara menyeluruh, termasuk pada bagian standar samping. Bagian ini juga membutuhkan pelumasan berkala. Jika kotor, standar samping menjadi seret atau tidak berfungsi dengan baik.

7. Pakai Standar Tengah

Jika memarkir motor dalam waktu lama, lebih baik gunakan standar tengah karena bisa mempengaruhi kondisi ban dan shockbreaker karena beban berlebih di satu sisi motor. Begitu pula saat mencuci motor, gunakan standar tengah agar lebih aman, terlebih jika tempatnya licin.

Pada intinya, penggunaan standar tengah lebih aman dari segi apapun, karena tidak merusak komponen. Tapi jika ingin menggunakan standar samping, sebaiknya ikuti tips di atas agar tidak membahayakan.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com