Tag Archives: mi instan

3 Kombinasi Mi Instan yang Mesti Dihindari, Termasuk Tambahan Nasi

Jakarta

Jutaan orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, gemar menyantap mi instan. Harganya terjangkau, rasanya nikmat, hingga penyajian yang praktis menjadi alasan mi instan adalah favorit banyak orang.

Tak jarang penggemarnya menyantap mi instan dengan ditambahkan nasi agar kenyang dan kerupuk sebagai side dish. Di warung-warung juga kini menjual menu mi instan dengan aneka topping seperti kornet, keju, hingga sosis.

Padahal, tidak semua makanan dapat disantap bareng mi instan. Kombinasi mi instan dan makanan tertentu bisa membahayakan tubuh dengan meningkatkan risiko hipertensi atau darah tinggi hingga penyakit jantung. Lantas, makanan apa saja yang tidak boleh dimakan bersama?


Kombinasi Mi Instan yang Harus Dihindari

Hindari konsumsi mi instan bersamaan dengan makanan tinggi karbohidrat, lemak, dan asin. Berikut penjelasannya:

1. Nasi

Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, mi instan mengandung karbohidrat dalam jumlah besar. Dalam 1 porsi ramen instan menyediakan sekitar 27 gram karbohidrat, dilansir Healthline.

Perlu dicatat, sebungkus ramen ada yang berisi 2 porsi. Sehingga orang yang menghabiskan sebungkus mi sekaligus berarti menyantap dua kali lipat jumlah karbohidratnya.

Belum lagi jika mi instan dimakan bersama sepiring nasi. Alhasil, asupan karbohidrat yang disantap lebih banyak sebab nasi sama-sama berkarbohidrat tinggi. Kelebihan karbohidrat dapat memicu risiko obesitas, gangguan pencernaan, hingga diabetes.

Selain nasi, hindari menyantap mi instan dengan makanan tinggi karbohidrat lainnya.

2. Makanan Asin

Mi instan tinggi sodium atau natrium. Jenis mineral tersebut paling banyak ditemukan dalam garam. Satu porsi ramen instan mengandung kisaran 861 miligram sodium. Jika memakan sebungkus ramen maka jumlahnya berlipat ganda.

Apabila mi instan disantap bersama makanan asin tinggi natrium lainnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah yang terus melebihi batas normal berisiko mengalami hipertensi alias penyakit darah tinggi.

Oleh karena itu, hindari menyantap mi instan bersamaan makanan tinggi natrium yang identik sangat asin seperti chiki, berbagai hidangan olahan (ultra processed food/UPF), serta makanan cepat saji (fast food).

3. Makanan Berlemak

Kandungan lemak dalam mi instan juga tinggi. Seporsi ramen instan menyediakan 7 gram total lemak dan 3 gram lemak jenuh. Beda hal jika mengkonsumsi sebungkus mi sekaligus yang berarti dua kali lipat jumlah lemak yang terkandungnya.

Mengutip Mayo Clinic, lemak jenuh mampu meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ (low-density lipoprotein/LDL) dan kolesterol ‘baik’ (high-density lipoprotein/HDL). Tingginya LDL dalam aliran darah bisa memicu risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Kombinasi Mi Instan yang Bisa Dipilih

Jika ingin menyantap mi instan, pertimbangkan untuk menambahkan sayuran dan protein untuk membuat hidangan yang lebih menyehatkan.

Sayuran segar bantu menambah nutrisi pada hidangan mi instan yang dimakan. Sayuran yang dapat dicampurkan seperti sawi hijau atau pakcoy, sawi putih, wortel, brokoli, jamur, hingga daun bawang.

Karena mi instan rendah protein, bahan makanan seperti telur, ayam, ikan, atau tahu yang dicampurkan dapat menjadi sumber protein yang membuat kenyang lebih lama.

(azn/row)



Sumber : food.detik.com

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan? ini Kata Ahli Gizi


Jakarta

Nikmatnya mi instan seringkali dikaitkan dengan efek kesehatannya. Lantas apakah penderita diabetes boleh makan mi instan? Begini anjuran para ahli gizi.

Pada banyak kondisi mi instan dianggap sebagai makanan penyelamat kelaparan. Porsinya yang mengenyangkan, rasanya yang lezat, serta mudah dimasak membuat banyak orang yang tak punya waktu seringkali memilih hidangan yang satu ini.

Tetapi ada banyak rumor yang mengatakan bahwa mi instan tak cukup sehat untuk dikonsumsi. Berbagai efek samping untuk kesehatan yang ditimbulkannya justru harus dihindari.


Lantas apakah penderita diabetes tak boleh konsumsi mi instan sama sekali? Menanggapi pertanyaan tersebut para ahli gizi berusaha menjelaskannya.

Baca juga: 5 Permintaan Makanan Paling Aneh Presiden Amerika yang Diungkap Pelayan Presiden

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan? ini Kata Ahli GiziKonsumsi mi instan pada penderita diabetes harus diperhatikan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Dalam Buku Putih Panduan Tanya Jawab Mi Instan yang ditulis oleh F. G. Winarno (2002) dijelaskan bahwa tak ada satupun ahli gizi yang menyarankan konsumsi mi instan setiap hari. Hal ini berkaitan dengan segala jenis kandungannya yang dipengaruhi bahan-bahan dasar untuk membuat mi instan.

Mengonsumsi satu mangkuk mi instan dalam intensitas waktu yang jarang masih diperbolehkan. Tak ada efek samping terhadap kesehatan jika tidak dilakukan secara rutin.

Tetapi bagi penderita diabetes, konsumsi mi instan harus diwaspadai dengan lebih ketat. Mengingat mi instan terbuat dari olahan tepung terigu yang tergolong dalam karbohidrat olahan.

Tepung terigu memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 62-70 gram per 100 gram penggunaannya. Hal ini menandakan bahwa tepung terigu memiliki kandungan pati yang tinggi sehingga kadar indeks glikemiknya harus diperhatikan karena dapat berdampak pada penderita diabetes.

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan? ini Kata Ahli GiziPenggunaan tepung terigu dengan indeks glikemik tinggi menjadi sumber kekhawatirannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Dalam beberapa jurnal penelitian juga disebutkan bawah indeks glikemik tepung terigu menyentuh hingga 70%. Artinya indeks glikemik yang tinggi membuat tepung terigu begitu mudah dicerna menjadi glukosa di dalam darah sehingga akan memicu produksi insulin.

Kestabilan insulin di dalam tubuh seorang penderita diabetes tidak boleh melonjak dalam waktu yang terlalu singkat. Para peneliti dari universitas-universitas di Korea Selatan, Boston, dan Dallas juga telah membuktikan efek konsumsi mi instan dengan peningkatan risiko diabetes.

Sebanyak 10.711 remaja di Korea Selatan diperhatikan pola makannya. Ditemukan bagi para wanita yang gemar makan mi instan setidaknya dua minggu sekali cenderung lebih renta terhadap kenaikan intoleran glukosa.

Bahkan ditunjukan dengan persentase yang mencapai 68%. Mi instan juga digolongkan oleh peneliti sebagai salah satu bentuk makanan cepat saji yang mampu meningkatkan LDL atau kolesterol buruk secara cepat dan risiko obesitas.

Karena itu mi instan disarankan untuk dihindari bagi penderita diabetes. Atau setidaknya dikurangi konsumsinya termasuk bagi para remaja dengan tujuan meminimalisir risiko terjadinya diabetes tipe 2.

(dfl/dfl)



Sumber : food.detik.com

3 Makanan Ini Tidak Sehat Dimakan dengan Mi Instan


Jakarta

Mi instan sering kali ditambahkan topping atau dimakan bersama makanan lain agar lebih nikmat. Namun hati-hati karena efeknya bisa buruk untuk kesehatan.

Mi instan tergolong makanan rekreasional menurut ahli gizi. Karenanya konsumsinya tak boleh terlalu sering. Mi instan kurang mengandung nutrisi untuk menyehatkan tubuh.

Mi instan sendiri sebenarnya sudah cukup “berat”. Terbuat dari tepung terigu atau gandum, ia merupakan sumber karbohidrat utama, mirip seperti nasi.


Ditambah lagi, mi instan biasanya tinggi kalori, natrium, dan mengandung bahan pengawet. Ketika dipadukan dengan makanan yang juga tinggi karbohidrat, lemak, atau zat aditif, makan risiko terhadap kesehatan bisa meningkat jika dikonsumsi terlalu sering.

Beberapa makanan disarankan tidak dimakan bersama mi instan karena kombinasinya kurang menyehatkan. Berikut daftarnya:

1. Nasi

Korean steamed multigrain riceKorean steamed multigrain rice Foto: iStock

Makan mi instan pakai nasi? Ini memang combo maut untuk tim “harus pakai nasi”. Sayangnya, ini bukan ide yang baik.

Keduanya sama-sama sumber karbohidrat. Ketika dikonsumsi bersamaan, jumlah asupan karbohidrat bisa melambung tinggi.

Efeknya? Terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan kenaikan berat badan, meningkatkan kadar gula darah, dan dalam jangka panjang bisa memperburuk risiko diabetes tipe 2.

2. Kerupuk

Menilik Produksi UMKM Kerupuk di SurabayaKerupuk Foto: Rifki Afifan Pridiasto

Kerupuk memang sahabat setia banyak makanan, termasuk mi instan. Namun keduanya punya karakteristik serupa: tinggi karbohidrat, lemak, dan MSG. Ini bukan kombinasi yang ideal, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering.

Risiko dari paduan mi instan dan kerupuk bisa meningkatkan sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar lemak tidak normal, dan semua ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Kornet dan keju

Delicious sliced corned beef on cutting boardDelicious sliced corned beef on cutting board Foto: Getty Images/iStockphoto/fotek

Campuran mi instan dengan topping kornet dan keju mungkin terasa nikmat di lidah. Namun ini adalah contoh klasik dari makanan olahan yang digabungkan jadi satu dan itu bisa jadi bencana untuk tubuh Anda.

Kornet dan keju sama-sama tinggi lemak dan kalori. Ditambah lagi, mereka adalah makanan olahan, yang dikenal bisa memicu peradangan dan berbagai penyakit kronis jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Alih-alih menambahkan makanan yang tidak boleh dikonsumsi dengan mi instan, sebaiknya tambahkan beberapa protein seperti telur, ayam, atau daging sapi dan sayuran.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Jangan Asal Campur, 3 Makanan Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Mi Instan”

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com