Tag Archives: mie instan

Makan Mie Instan Bikin Usus Lengket hingga Usus Buntu, Apa Iya?


Jakarta

Sering makan mie instan dikaitkan dengan penyakit radang usus, usus lengket, sampai usus buntu. Alhasil banyak orang khawatir memakan produk ini. Lantas, apakah benar makan mie instan bikin usus buntu?

Mie instan merupakan produk mie praktis yang banyak digemari karena rasanya nikmat. Sayangnya ada banyak anggapan buruk soal mie instan hingga banyak orang benar-benar menghindari konsumsinya.

Salah satu yang banyak dipercaya sejak dulu sampai sekarang adalah makan mie instan menyebabkan pelengketan usus, radang usus, hingga usus buntu. Konsumsinya disebut-sebut sangat berisiko untuk sistem pencernaan.


Meluruskan anggapan ini, dr. Dion Haryadi yang aktif berbagi informasi soal gizi mengatakan anggapan makan mie instan bikin usus buntu adalah tidak benar. Dalam unggahan Instagram dionharyadi (19/5/2024), dokter ini mengatakan anggapan itu adalah mitos.

“Mitos ini kayaknya sudah ada dari zaman saya masih kecil sampai saya sudah punya anak kecil sekarang. Cuma memang agak diupdate, (efek makan mie instan), nggak usus buntu lagi, tapi usus lengket atau kanker usus. Yang yah namanya mitos, yah tidak berlandaskan fakta kesehatan sama sekali,” kata dr. Dion.

Ilustrasi mieAnggapan makan mie instan sebabkan usus buntu hanya mitos. Foto: MART PRODUCTION/Pexels

Mengutip Alodokter, dr. Riska Larasati (25/8/2022) juga pernah menjawab pertanyaan netizen soal risiko konsumsi mie instan dan usus buntu. Ia menjelaskan kalau hal itu mitos.

“Mengonsumsi mie instan terus menerus bukan penyebab dari usus buntu,” katanya. dr. Riska menjelaskan penyakit usus buntu dapat disebabkan infeksi pada rongga usus buntu karena infeksi bakteri.

“Adanya infeksi tersebut dapat menimbulkan usus buntu menjadi radang, bengkak hingga menimbulkan nanah. Penyebab pasti dari usus buntu tidak dapat dipastikan,” katanya.

Namun ada kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko munculnya usus buntu yaitu mengalami hambatan di pintu rongga usus buntu karena penumpukan feses, pembengkakan jaringan dinding usus buntu, mengalami penyumbatan rongga usus buntu, mengalami inflammatory bowel disease, hingga mengalami cedera perut.

Terlepas dari penjelasan bahwa mie instan menyebabkan usus buntu adalah mitos, dua dokter ini mengingatkan konsumsi mie instan terlalu sering juga tidak bagus.

“Karena kandungan gizi yang tidak seimbang, kalori terlalu tinggi, tinggi natrium, pengawet, dan sebagainya,” kata dr. Riska.

Indonesia Jadi Negara Kedua Terbanyak Konsumsi Mie Instan di duniaMie instan tidak boleh dikonsumsi terlalu sering karena tinggi sodium dan kalori. Foto: Site News

dr. Dion juga menambahkan beberapa fakta terkait alasan konsumsi mie instan terlalu sering tidak bagus untuk kesehatan. Pertama, kandungan sodium yang terlalu tinggi. Dalam sebungkus mie instan sudah mengandung lebih dari 50% kebutuhan sodium harian.

Kedua, mie instan tergolong karbohidrat dengan kandungan 350an kalori per bungkus. “Ini setara dengan sekitar 200-300 gram nasi putih,” tulis dr. Dion.

Ia juga mengatakan mie instan sebaiknya dikonsumsi bersama sumber protein dan serat sehingga menjadi makanan yang lengkap gizinya. “Jangan malah digabung nasi sama mie ya,” katanya.

dr. Dion menegaskan mie instan bukan racun atau makanan berbahaya. “Namun memang sebaiknya diperhatikan konsumsinya,” tutup dr. Dion.

(adr/odi)



Sumber : food.detik.com

5 Efek Negatif Konsumsi Mie Instan, Bikin Berat Badan Melonjak


Jakarta

Konsumsi mie instan memang mudah dan mengenyangkan. Tetapi jika tak ingin berat badan melonjak, hindari makanan ini. Ternyata ada alasannya!

Bagi orang Asia, termasuk Indonesia, mie adalah salah satu makanan sumber karbohidrat yang ringkas. Mie mudah untuk diolah dan ditambahkan berbagai topping yang nikmat sesuai selera.

Apalagi banyak merek mie instan yang mudah ditemukan di pasaran dengan harga murah meriah. Proses pembuatannya yang mudah dan porsinya mengenyangkan seringkali menjadi jalan pintas bagi yang tak sempat memasak.


Tetapi jika kamu sedang menjalani diet atau ingin menurunkan berat badan sebaiknya tidak mengonsumsi mie instan. Ada beberapa efek negatif yang ditimbulkan dari konsumsi mie instan pada berat badan.

Baca juga: Relawan Kesehatan Masak 3.000 Pizza untuk Masyarakat Korban Perang

Berikut ini 5 efek negatif konsumsi mie instan pada berat badan melansir First Post:

5 Efek Negatif Konsumsi Mie Instan, Bikin Berat Badan MelonjakKonsumsi mie instan dapat meningkatkan berat badan dengan cepat. Foto: Getty Images/AgFang

1. Lonjakan berat badan

Konsumsi mie instan disebut ahli gizi menjadi sumber yang paling buruk untuk dikonsumsi saat diet. Efek terburuknya karena mampu meningkatkan berat badan dengan instan.

Konsumsi mie instan sama saja dengan memasukkan karbohidrat bersamaan dengan lemak. Hasilnya kalori yang diterima oleh tubuh langsung berjumlah banyak dalam satu waktu.

Mie instan terbuat dari tepung dan berbagai bahan lain. Belum lagi ketika ditambahkan topping sesuai keinginan konsumennya yang sulit terdeteksi kandungan karbohidrat, lemak, dan kalorinya.

2. Nutrisi yang minim

Jika pernah berpikir bahwa mie instan cocok sebagai asupan yang ringkas, hindari pemikiran tersebut. Mie instan memang ringkas tetapi tidak menguntungkan tubuh sama sekali.

Mie instan memiliki kadar nutrien yang sangat rendah. Mulai dari vitamin, serta, hingga mineralnya dinilai oleh ahli gizi sangat minim untuk diandalkan sebagai asupan makanan yang utama.

Bahkan kebiasaan makan mie instan terlalu sering dikaitkan dengan risiko kekurangan nutrisi. Dampak jangka panjang konsumsi mie instan yang tidak dikendalikan juga dapat memburuk kesehatan.

Ancaman pengaruh buruk mie instan untuk berat badan lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Mengganggu pencernaan

Saat hendak menurunkan berat badan kunci utamanya adalah dengan menjaga kesehatan pencernaan. Ketika pencernaan bekerja secara lancar dan efektif maka kalori yang mengendap juga semakin sedikit.

Mie instan menambahkan banyak pengawet dan zat tambahan dalam pembuatannya. Sehingga efek negatif yang muncul justru akan mengganggu kesehatan pencernaan.

Mikrobiota pada usus membutuhkan nutrisi dan asupan yang tepat bukan pengawet maupun zat kimia tambahan. Sederhananya beberapa gejala gangguan pencernaan yang ditimbulkan oleh mie instan adalah buang air yang tak lancar dan kembung.

4. Risiko gangguan metabolisme

5 Efek Negatif Konsumsi Mie Instan, Bikin Berat Badan MelonjakAda juga risiko gangguan metabolisme yang dapat ditimbulkan. Foto: Getty Images/AgFang

Memiliki metabolisme yang sehat dapat membantu membakar kalori lebih banyak. Hal ini karena tubuh memerlukan bahan bakar dalam melakukan metabolisme setiap hari.

Tetapi ketika masuk asupan mie instan ke dalam tubuh, metabolisme justru akan terganggu. Alasannya ada beberapa kandungan di dalam mie instan yang sebenarnya tidak diperlukan oleh tubuh.

Misalnya garam yang tinggi hingga penggunaan pengawet. Dampaknya peningkatan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol akan mencegah metabolisme berfungsi dengan semestinya.

5. Tidak mengenyangkan

Alasan terakhir yang diberikan oleh ahli gizi untuk tidak mengonsumsi mie instan saat menurunkan berat badan adalah tidak mengenyangkan. Walaupun sedang melakukan diet tetapi tubuh harus tetap kenyang.

Ketika perut merasa kenyang, otak akan mengirimkan sinyal untuk berhenti makan. Efeknya semakin minim kalori yang masuk ke dalam tubuh semakin efektif penurunan berat badan.

Tetapi karena kandungan nutrisi yang minim tubuh akan terus merasa lapar. Maka bukan hal yang aneh jika konsumen mie instan akan menginginkan lebih banyak makanan dan melahap lebih banyak kalori.

Baca juga: Jual Burger Rp 7 Ribu, Kedai Ini Disebut Jual Makanan Kemurahan

(dfl/odi)



Sumber : food.detik.com

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan? ini Kata Ahli Gizi


Jakarta

Nikmatnya mi instan seringkali dikaitkan dengan efek kesehatannya. Lantas apakah penderita diabetes boleh makan mi instan? Begini anjuran para ahli gizi.

Pada banyak kondisi mi instan dianggap sebagai makanan penyelamat kelaparan. Porsinya yang mengenyangkan, rasanya yang lezat, serta mudah dimasak membuat banyak orang yang tak punya waktu seringkali memilih hidangan yang satu ini.

Tetapi ada banyak rumor yang mengatakan bahwa mi instan tak cukup sehat untuk dikonsumsi. Berbagai efek samping untuk kesehatan yang ditimbulkannya justru harus dihindari.


Lantas apakah penderita diabetes tak boleh konsumsi mi instan sama sekali? Menanggapi pertanyaan tersebut para ahli gizi berusaha menjelaskannya.

Baca juga: 5 Permintaan Makanan Paling Aneh Presiden Amerika yang Diungkap Pelayan Presiden

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan? ini Kata Ahli GiziKonsumsi mi instan pada penderita diabetes harus diperhatikan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Dalam Buku Putih Panduan Tanya Jawab Mi Instan yang ditulis oleh F. G. Winarno (2002) dijelaskan bahwa tak ada satupun ahli gizi yang menyarankan konsumsi mi instan setiap hari. Hal ini berkaitan dengan segala jenis kandungannya yang dipengaruhi bahan-bahan dasar untuk membuat mi instan.

Mengonsumsi satu mangkuk mi instan dalam intensitas waktu yang jarang masih diperbolehkan. Tak ada efek samping terhadap kesehatan jika tidak dilakukan secara rutin.

Tetapi bagi penderita diabetes, konsumsi mi instan harus diwaspadai dengan lebih ketat. Mengingat mi instan terbuat dari olahan tepung terigu yang tergolong dalam karbohidrat olahan.

Tepung terigu memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 62-70 gram per 100 gram penggunaannya. Hal ini menandakan bahwa tepung terigu memiliki kandungan pati yang tinggi sehingga kadar indeks glikemiknya harus diperhatikan karena dapat berdampak pada penderita diabetes.

Penderita Diabetes Boleh Makan Mi Instan? ini Kata Ahli GiziPenggunaan tepung terigu dengan indeks glikemik tinggi menjadi sumber kekhawatirannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Dalam beberapa jurnal penelitian juga disebutkan bawah indeks glikemik tepung terigu menyentuh hingga 70%. Artinya indeks glikemik yang tinggi membuat tepung terigu begitu mudah dicerna menjadi glukosa di dalam darah sehingga akan memicu produksi insulin.

Kestabilan insulin di dalam tubuh seorang penderita diabetes tidak boleh melonjak dalam waktu yang terlalu singkat. Para peneliti dari universitas-universitas di Korea Selatan, Boston, dan Dallas juga telah membuktikan efek konsumsi mi instan dengan peningkatan risiko diabetes.

Sebanyak 10.711 remaja di Korea Selatan diperhatikan pola makannya. Ditemukan bagi para wanita yang gemar makan mi instan setidaknya dua minggu sekali cenderung lebih renta terhadap kenaikan intoleran glukosa.

Bahkan ditunjukan dengan persentase yang mencapai 68%. Mi instan juga digolongkan oleh peneliti sebagai salah satu bentuk makanan cepat saji yang mampu meningkatkan LDL atau kolesterol buruk secara cepat dan risiko obesitas.

Karena itu mi instan disarankan untuk dihindari bagi penderita diabetes. Atau setidaknya dikurangi konsumsinya termasuk bagi para remaja dengan tujuan meminimalisir risiko terjadinya diabetes tipe 2.

(dfl/dfl)



Sumber : food.detik.com

Mengandung MSG, Apa Benar Mie Instan Bikin Bodoh? Ini Faktanya!


Jakarta

Kelezatan pada mie instan salah satunya karena kandungan MSG. Lantas, berapa banyak kandungan tersebut dan apa efek untuk kesehatan?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa mie instan mengandung MSG yang terbilang tinggi. MSG atau singkatan dari Monosodium Glutamat ini berperan sebagai penyedap rasa.

Kandungan MSG tersebut ada pada bumbu mie instan. Wujudnya berbentuk kristal putih, rasanya asin dan menyebabkan sensasi rongga mulut yang dapat menimbulkan rasa enak dan puas.


Selain itu, MSG juga dapat menekan munculnya rasa dan bau yang tidak diingini. Hal ini lah yang mungkin membuat mie instan beraroma sedap dan rasanya gurih nagih.

Dikutip dari buku berjudul ‘Buku Putih Panduan Tanya Jawab Mi Instan’ yang ditulis oleh Profesor F.G Winarno, berikut fakta kandungan MSG pada mie instan.

1. Apa benar ada kandungan MSG pada bumbu mie instan?

Cara memanfaatkan sisa bumbu mie instanBumbu mie instan mengandung msg Foto: Getty Images

Sebagian besar produk mie instan yang ada di Indonesia memang menggunakan MSG sebagai penyedap rasa. Meski begitu, ada pula produk mie instan yang tidak menggunakan MSG.

Namun, pengalaman di pasaran baik di dalam negeri maupun luar negeri menunjukkan bahwa produk mie instan yang tidak menggunakan MSG pemasarannya tidak berkembang dengan baik.

Alasannya sederhana, yakni karena rasa mie instannya tidak seenak dan tidak selezat mie instan yang memiliki kandungan MSG.

2. Berapa banyak kandungan MSG pada bumbu mie instan?

Dalam setiap bungkus mie instan dengan rata-rata berat 65 gram dan terdiri dari bumbu 5 gram biasanya mengandung MSG sekitar 0,3 milligram.

Karena kandungan MSG tersebut, Acceptable Daily Intake (ADI)nya dinyatakan non specified. Maka baik standard Codex (CAC) maupun SNI 01-3551-2000 tentang mie instan tidak secara jelas mencantumkan persyaratan mengenai cara penggunaan MSG.

Penjelasan apakah benar mengonsumsi mie instan dapat merusak otak ada di halaman selanjutnya.

3. Apa benar mengonsumsi mie instan merusak otak?

5 Efek Makan Mie Instan yang Tak Berkaitan dengan KesehatanPada dasarnya memang benar bahwa konsumsi MSG dapat meningkatkan glutamat dalam darah. Foto: Site News

Pada dasarnya memang benar bahwa konsumsi MSG dapat meningkatkan glutamat dalam darah. Secara hypothetis kadar glutamat yang berlebihan dalam darah dapat secara kuat merangsang beberapa bagian otak.

Karenanya dapat memicu reaksi-reaksi yang tidak diingini, sehingga menyebabkan kerusakan tenunan otak.

Namun, menurut US-FDA (Oktober 1991) tidak ada satu pun bukti dari data hasil penelitian yang mampu meyakinkan dan mendukung hypothesa bahwa MSG yang dikonsumsi secara lazim dapat menyebabkan kerusakan otak.

Jadi, mengonsumsi mie instan dengan kadar MSG yang rendah, masih terbilang aman dan tidak akan merusak otak. Namun, efek sebaliknya jika dikonsumsi berlebihan.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

Waspada! 3 Makanan Ini Tidak Bagus Dimakan Bersamaan dengan Mie Instan


Jakarta

Mie instan jadi makanan favorit banyak orang. Namun olahan mie praktis ini sebaiknya disantap dengan bijak, termasuk tidak mengonsumsinya bersamaan dengan 3 makanan ini.

Mie instan seolah jadi solusi praktis saat ingin makan enak, cepat, dan praktis. Rasanya semakin nikmat saat disantap dengan topping atau makanan lain, tapi pilih dengan bijak.

Sebab beberapa makanan disarankan tidak dikonsumsi bersamaan dengan mie instan. Ini terkait kandungan nutrisinya yang membuatnya tambah tidak sehat.


Ini 3 makanan yang tidak bagus dimakan bersamaan dengan mie instan:

1. Nasi

Nasi putihNasi putih tidak disarankan dicampur dengan mie instan karena keduanya menjadi sumber karbohidrat. Foto: Getty Images/iStockphoto/kazoka30

Makan mie instan campur nasi memang mengenyangkan. Namun, ada bahaya di balik rasa kenyang tersebut.

Baik mie instan maupun nasi merupakan sumber karbohidrat utama. Jika dicampur, artinya Anda mengonsumsi ‘combo’ karbohidrat.

Terlalu banyak asupan karbohidrat sendiri berisiko memicu peningkatan berat badan. Kelebihan karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk cadangan energi berupa lemak.

2. Kerupuk

Hindari juga mengonsumsi mie instan bertemankan sepotong kerupuk renyah.

Memang, renyahnya kerupuk bisa meningkatkan sensasi makan. Namun, kombinasi keduanya bisa berbahaya.

Mengutip detikhealth, mie instan dan kerupuk merupakan makanan tinggi karbohidrat dan lemak. Keduanya juga boleh jadi mengandung MSG dalam jumlah cukup tinggi, yang membuat rasanya jadi gurih.

Konsumsi keduanya berbarengan secara berlebihan bisa memicu kelebihan berat badan yang bisa berujung pada sindrom metabolik.

3. Kornet dan keju

Majelis Ulama Indonesia Kritisi Kehalalan Kornet Kalengan di PasaranMakan mie instan pakai kornet memang enak, tetapi perlu diwaspadai karena asupan kalori bisa berlebihan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Raylipscombe

Mie instan yang dipadukan dengan kornet dan keju tersedia di banyak warkop dan warmindo. Perpaduan ketiganya boleh jadi terasa enak, tapi hati-hati asupan kalori dan lemak jadi berlebihan.

Mie instan dan kornet sama-sama merupakan makanan olahan yang diproses secara panjang. Makanan olahan sendiri diketahui bisa memicu peradangan yang berujung penyakit kronis.

Selain itu, konsumsi mie instan bersama makanan olahan juga bisa meningkatkan asupan kalori. Hal ini jelas bisa memicu kenaikan berat badan dan masalah metabolik lainnya.

Hindari juga memadukan mie instan dengan sosis, bakso, dan nugget.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “3 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Mie Instan”

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Jangan Makan Mie Instan Pakai Nasi, Ini Efek Buruknya


Jakarta

Banyak orang suka makan mie instan ditambah nasi karena nikmat dan bikin lebih kenyang. Namun hindari paduan dua karbohidrat ini karena memberikan efek buruk seperti ini.

Rasa mie instan yang nikmat dianggap banyak orang akan lebih memuaskan jika dimakan bersama nasi. Akhirnya mie instan yang sebenarnya sumber karbohidrat, malah dijadikan lauk.

Namun kombinasi mie instan dengan nasi bukanlah menu menyehatkan. Mie instan sendiri sebenarnya makanan minim nutrisi. Makanan instan ini juga tinggi kalori.


konsumsi mie instan untuk ibu hamilMie instan makanan minim nutrisi yang tidak sehat jika sering dikonsumsi. Foto: Getty Images/iStockphoto

Selain itu, mie instan mengandung MSG dan natrium tinggi yang berdampak negatif pada kesehatan. Konsumsinya berisiko memicu penyakit jantung, kanker perut, dan sindrom metabolik.

Memakan mie instan pakai nasi berarti menambah jumlah asupan kalori. Keduanya mengandung karbohidrat yang tinggi.

Satu porsi mie instan umumnya mengandung 380 kalori dengan 54 gram (g) karbohidrat. Sementara satu centong nasi mengandung 270 kalori.

Mengonsumsi keduanya dalam waktu bersamaan membuat Anda mengonsumsi ‘combo’ karbohidrat. Jika dijumlahkan, Anda bisa mengonsumsi 650 kalori dalam satu kali makan dengan sajian seperti ini.

Selain itu, asupan karbohidrat berlebih juga bisa memicu kenaikan berat badan. Kelebihan karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk cadangan energi berupa lemak.

Padahal, tubuh tak hanya membutuhkan karbohidrat. Ada banyak nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Hot cooked rice with steam rising.Makan nasi putih bersama mie instan hanya akan menambah asupan kalori dan karbohidrat. Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

Alih-alih mencampurkannya dengan nasi, mie instan sebaiknya dikombinasikan dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti telur dan sayuran hijau.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul Padahal Enak, Kenapa Mie Instan Tidak Boleh Dimakan dengan Nasi?

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Duh! Kombinasi Mie Instan dengan 3 Makanan Ini Bisa Bikin Sakit


Jakarta

Mie instan terasa semakin nikmat dengan tambahan pelengkap seperti kerupuk hingga keju. Namun, waspadai kombinasi makanan tersebut karena bisa berefek buruk untuk kesehatan.

Mie instan disebut ahli gizi sebagai makanan rekreasional yang artinya boleh dikonsumsi sesekali untuk menyenangkan selera. Dalam membuatnya, banyak orang berkreasi menambahkan bahan dan pelengkap lain.

Tambahan bahan ini bisa bikin aroma, tekstur, hingga rasa mie instan lebih enak. Bahkan ada tambahan bahan yang sifatnya membuat mie instan lebih mengenyangkan.


Sayangnya tidak semua pelengkap atau topping mie instan bagus untuk kesehatan. Berikut 3 kombinasi bahan mie instan yang bisa membuat kamu sakit:

Nasi

White rice in bowlIlustrasi nasi putih. Foto: Getty Images/iStockphoto/Amarita

Perpaduan mie instan dengan nasi seolah menjadi paket lengkap pemuas rasa lapar. Perut langsung kenyang saat semangkuk mie instan dan nasi habis dilahap.

Namun ada bahaya di balik rasa kenyang tersebut. Bahaya itu muncul dari ‘kombo’ karbohidrat yang didapat dari mie instan dan nasi.

Mie instan dan nasi merupakan sumber karbohidrat sederhana. Terlalu banyak asupan karbohidrat berisiko memicu peningkatan berat badan.

Kerupuk

Menikmati semangkuk mie instan kuah dengan kerupuk pedas juga akan terasa nikmat. Namun, perpaduan ini sebenarnya tidak disarankan.

Mie instan dan kerupuk sama-sama merupakan makanan tinggi karbohidrat dan lemak. Keduanya juga umumnya mengandung MSG dalam jumlah tinggi.

Konsumsi kerupuk dan mie instan bisa memicu kenaikan berat badan dan berujung pada sindrom metabolik.

Kornet dan keju

Majelis Ulama Indonesia Kritisi Kehalalan Kornet Kalengan di PasaranIlustrasi kornet. Foto: Getty Images/iStockphoto/Raylipscombe

Kamu tentu sering menemukan perpaduan mie instan dengan kornet dan keju di banyak warung kopi. Boleh jadi perpaduan ketiganya terasa mengenyangkan. Namun, hati-hati bahaya di baliknya.

Mie instan dan kornet merupakan makanan olahan yang melalui proses panjang. Makanan olahan diketahui bisa memicu peradangan yang jadi pemicu banyak penyakit kronis.

Selain kornet, hindari juga konsumsi mie instan dengan sosis, bakso, dan nugget.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Bikin Sakit, Jangan Coba-coba Makan Mi Instan dengan 3 Makanan Ini”

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Duh! Sering Makan Mie Instan Tingkatkan Risiko Kanker Lambung


Jakarta

Mie instan merupakan salah satu pilihan makanan praktis dan enak. Sayang, konsumsinya dapat menimbulkan efek buruk. Salah satunya meningkatkan risiko kanker hingga 55%.

Mie instan sering menjadi andalan banyak orang. Rasanya lezat, praktis, harganya terjangkau, dan mudah ditemukan.

Sayangnya, mie instan termasuk dalam makanan yang tak boleh sering dikonsumsi. Mie instan tinggi garam, MSG, hingga bahan pengawet yang bisa berdampak negatif pada kesehatan.


Dokter onkologi, Dr. Tim Tiutan mengungkap risiko yang bisa timbul akibat konsumsi mie instan. Salah satunya meningkatkan risiko kanker perut yang mematikan.

Dokter lain di Memorial Sloan Kettering Cancer Centre, New York mengungkap kalau mie instan mengandung banyak garam yang bisa meningkatkan risiko kanker. Membuat lambung lebih rentan terhadap bakteri penyebab kanker yaitu Helicobacter pylori (H. pylori).

Dr. Tiutan juga memberitahu para pengikutnya (followers) di unggahan media sosial terkait efek mie instan. Menurutnya makanan tinggi garam seperti mie instan bisa meningkatkan risiko kanker dengan mengganggu lapisan lambung yang menjadi pemicu utama kanker lambung.

Garam berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung hingga 55%. Bahkan, menurutnya bisa menggandakan risiko tersebut bila ada infeksi H.Pylori, lapor dailymail.co.uk (26/05/2025).

Duh! Sering Makan Mie Instan Tingkatkan Risiko Kanker LambungDokter ungkap makan mie instan bisa meningkatkan risiko kanker. Foto: dailymail.co.uk

Tidak sebatas mie instan, dokter tersebut juga memperingati untuk mengurangi asupan garam setiap harinya. Jadi, disarankan untuk mengurangi asupan garam hingga satu sendok teh per hari. Usahakan hindari makanan, seperti mie instan, bacon, ham, sosis, dan daging olahan.

NHS (National Health Service) menganjurkan orang dewasa untuk tidak mengonsumsi lebih dari 6 gram, sekitar satu sendok teh garam sehari.

“Ini bukan tentang menakut-nakuti. Perubahan pola makan kecil dapat menurunkan risiko kanker. Garam atau sodium itu penting untuk kehidupan, tetapi terlalu banyak bisa berbahaya,” jelasnya.

Dr. Tiutan mengungkap jika makanan tinggi garam bisa menyebabkan hipertensi dan kondisi medis kronis lainnya.

Sebagai informasi tambahan. H.Pylori atau Helicobacter pylori adalah jenis bakteri yang ada di dalam perut. Biasanya memenuhi sekitar 40%. Dalam 80-90 persen kasus, penyakit ini tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa memicu tukak lambung, gangguan pencernaan, kembung, atau mual.

Duh! Sering Makan Mie Instan Tingkatkan Risiko Kanker LambungMie instan bisa memperburuk bakteri H.Pylori di dalam perut. Foto: dailymail.co.uk

H.pylori dapat dideteksi dengan tes sampel darah, napas seseorang, atau tinja dan bisa diobati dengan antibiotik dan obat-obatan lain.

Sejak lama, asupan garam berlebihan telah diketahui dapat memperburuk infeksi H.pylori. Salah satu faktor risiko paling kuat yaitu memicu kanker lambung. Selain asupan makanan tinggi garam H. pylori yang menyebabkan kanker juga bisa disebabkan akibat kebiasaan merokok.

Penelitian lain dalam British Journal of Cancer juga menyimpulkan orang yang terus-menerus mengonsumsi makanan yang sangat asin memiliki risiko kanker perut dua kali lipat.

Jika kanker ini terdeteksi di tahap paling awal, sebanyak 65 persen pasien kanker lambung akan bertahan hidup selama satu dekade setelah didiagnosis. Namun, untuk pasien stadium empat, kelangsungan hidup dari yang 10 tahun turun hanya menjadi satu dari lima.

Gejala umum kanker perut meliputi gangguan pencernaan, kurangnya nafsu makan, perasaan kenyang, pendarahan, hingga darah dalam tinja.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com