Jakarta –
Beberapa kabar beredar jika minum kopi dapat menyebabkan peradangan atau memperburuk kondisi peradangan. Namun, apakah pernyataan ini benar? Ini kata ahli!
Minuman berkafein seperti kopi telah menjadi minuman sehari-hari yang dikonsumsi karena khasiatnya. Selain karena manfaatnya, pencinta kopi juga mungkin sangat menyukai profil rasa dan kenikmatan dari minuman tersebut.
Meskipun banyak orang suka minum kopi, tetapi ada beberapa dari mereka yang menghindarinya. Jika tidak menghindari, mungkin mereka merasa bersalah setelah minum kopi.
Terlepas dari manfaatnya, kopi juga disebut-sebut dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Salah satunya yaitu dapat menyebabkan peradangan, atau setidaknya memperburuk gejala kondisi peradangan, seperti nyeri sendi dan masalah gastrointestinal.
Namun, apakah efek minum kopi benar demikian? Simak penjelasan dari ahli gizi, seperti dilansir dari eatingwell.com (05/07/2024).
1. Hubungan kopi dengan peradangan
Kopi sering dikaitkan dengan peradangan, mulai dari menghindari peradangan maupun justru memicu peradangan. Foto: Getty Images/iStockphoto/amenic181 |
Menurut riset yang disebut Eating Well, kopi tidak menyebabkan peradangan pada kebanyakan orang. Bahkan, dengan mereka yang biasa minum lebih dari satu atau dua cangkir kopi sehari.
Studi tahun 2021 di Nutrients menemukan jika kopi mungkin memiliki efek anti peradangan pada tubuh. Efek ini dianggap sebagai alasan utama mengapa penelitian telah menghubungkan konsumsi kopi secara teratur dengan risiko lebih rendah terhadap peradangan, termasuk Alzheimer, Parkinson, diabetes tipe-2. asam urat, hingga beberapa jenis kanker.
Menurut ulasan tahun 2023 di Food Science & Nutrition, manfaat anti peradangan kopi berasal dari banyaknya senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Minuman ini mengandung senyawa polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan anti peradangan.
Polifenol dalam kopi, seperti asam klorogenat, diterpene, dan trigonelline, dapat menghentikan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan dan kemudian menimbulkan peradangan.
Beberapa polifenol juga ditemukan menghalangi produksi senyawa inflamasi dengan menghambat ekspresi gen dan enzim terkait dengan perkembangannya.
Hasil studi tersebut juga menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan satu atau lebih penanda inflamasi atau peradangan dalam darah. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut karena ada juga bukti yang bertentangan dengan hal ini.
2. Bagaimana jika minum kopi dengan topping pemanis?
Kopi yang ditambah krim, gula, atau pemanis lainnya sebaiknya dihindari. Foto: VoltageCoffee |
Beberapa orang menyukai kopi yang ditambah dengan gula atau pemanis buatan. Sayangnya, kopi yang dicampur dengan bahan ini telah dikaitkan dengan peradangan.
Ketika melihat potensi anti peradangan kopi, sebagian besar melakukan penelitian dengan melihat efek kopi hitam berkafein tanpa tambahan, seperti gula, pemanis, atau krim.
Bahan-bahan tambahan itu sebenarnya mengandung gula tambahan, bahan kimia, dan lemak jenuh yang dapat memicu peradangan jika dikonsumsi berlebihan.
Namun, penelitian sebelumnya pada tahun 2015 di American Journal of Epidemiology menunjukkan kopi tetap bermanfaat meskipun mengandung krim dan gula. Dalam hal peradangan, kemungkinan dampaknya akan kecil jika memang ditambah dalam jumlah sedikit.
Penggemar kopi decaf atau tanpa kafein juga perlu berbahagia karena ada bukti menunjukkan bahwa kopi ini menawarkan manfaat sebanding dengan kopi biasa. Meskipun beberapa temuan menunjukkan penurunan penanda inflamasi mungkin sedikit berkurang daripada jika minum kopi berkafein.
Jumlah kafein yang disarankan bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Jumlah kafein yang disarankan
Batasi asupan kafein hanya 400 mg per hari atau sekitar 4 sampai 5 gelas kopi. Foto: thinkstock |
Efek stimulan kafein adalah alasan mengapa banyak orang memilih minum kopi. Namun, perlu diingat terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan kegelisahan dan jantung yang berdebar kencang.
Penelitian yang disebut Eating Well menggunakan subjek yang memiliki asupan kafein lebih tinggi, sekitar 3 sampai 7 cangkir. Hasilnya mereka memperoleh manfaat yang sangat mirip dengan subjek yang konsumsi lebih sedikit kafein.
Namun, bukan berarti harus mengonsumsi kopi sebanyak itu. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika (FDA), batas kafein yang diminum setiap hari yaitu 400 miligram atau setara dengan 4 sampai 5 cangkir kopi berukuran kecil.
Kopi memang sumber utama polifenol yang memberikan efek anti peradangan pada kebanyakan orang. Namun, tetap awasi asupannya secara keseluruhan. Pertimbangkan juga untuk beralih ke kopi tanpa krim gula, atau pemanis tambahan lainnya.
(aqr/adr)
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Dan Gold
Gegara 5 Kebiasaan Ini, Minum Kopi Jadi Bisa Membahayakan Kesehatan Jakarta – Tidak sekadar jadi minuman pendorong energi pada pagi hari, efek minum kafein dari kopi jauh lebih besar. Supaya terhindar dari risiko bahaya, sebaiknya jangan lakukan 5 kebiasaan ini. Kopi merupakan minuman sumber kafein yang terkenal dengan efek pendorong energi dan berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Di dalamnya terkandung antioksidan tinggi dan senyawa alami lainnya yang telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif, meningkatkan metabolisme lebih baik, sampai menurunkan risiko penyakit kronis tertentu.
Sayangnya, tanpa sadar banyak orang mengikuti kebiasaan minum kopi yang kurang baik. Misalnya, minum kopi terlalu larut atau menjadikannya pengganti makanan. Banyak juga yang minum kopi dengan tambahan gula atau sirup berlebihan. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat menyebabkan bahaya, seperti mengganggu tidur, menyebabkan hidrasi, mengganggu kesehatan usus, atau risiko bahaya lebih besar lainnya. Para ahli mengungkap kesalahan-kesalahan umum minum kopi yang bisa dihindari agar mendapat efek optimal. Dilansir dari Times of India pada Sabtu, (19/7/2025), berikut 5 kebiasaan minum kopi yang perlu dihindari. 1. Minum kopi terlalu malam
Kafein dalam kopi merupakan stimulan utama dan dapat bertahan di aliran darah selama beberapa jam. Oleh karena itu, kopi lebih disarankan diminum pagi atau siang hari. Mengonsumsi kopi terlalu larut bisa mengganggu waktu dan kualitas tidur secara signifikan. Memiliki tidur restoratif sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh, kejernihan mental, dan kesehatan menyeluruh. Dengan hal ini, para ahli menyarankan untuk hindari kafein di sore atau malam hari. Minum kopi di malam hari juga bisa memicu kecemasan, kegelisahan dan efek, seperti sakit kepala, mual atau peningkatan frekuensi buang air kecil 2. Minum kopi tanpa disaring
Beberapa orang suka menikmati kopi yang tidak disaring atau masih memiliki ampas. Kopi seperti ini memang punya cita rasa yang lebih kuat. Sayangnya metode penyeduhan, seperti French press atau kopi Turki tanpa filter mengandung kadar diterpen lebih tinggi, khususnya kahweol dan kafestol. Senyawa-senyawa ini telah terbukti meningkatkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti jantung dan stroke. Lebih baik pilih metode penyeduhan kopi yang melalui proses penyaringan, seperti drip coffee atau pour over. Kebiasaan kopi lain yang bisa timbulkan risiko bahaya ada di halaman selanjutnya!3. Minum kopi dengan gula berlebihan
Sejumlah orang lebih menyukai kopi yang manis. Ditambah gula atau sirup pemanis lainnya. Meskipun rasanya mungkin lebih enak, tambahan bahan tersebut dalam jumlah besar dapat menjadi sumber kalori kosong yang tidak sehat. Asupan gula tinggi telah dikaitkan dengan obesitas, risiko diabetes tipe-2, hipertensi, dan masalah kesehatan mental. Mengonsumsi kopi dengan gula tinggi juga bisa mengganggu mikrobioma usus yang berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh dan pencernaan. Lebih baik minum kopi hitam atau kopi dengan pemanis alami sebagai alternatif. 4. Minum kopi langsung setelah bangun tidur
Salah satu manfaat yang dicari dari kopi yaitu kemampuannya untuk membuat tubuh terjaga dan mendorong energi. Namun bukan berarti kopi bisa diminum langsung setelah bangun tidur. Minum kopi saat bangun tidur dapat mengganggu produksi alami kortisol dalam tubuh. Kortisol merupakan hormon yang membantu mengatur tingkat energi. Minum kopi terlalu pagi juga bisa menyebabkan adenosin, neurotransmitter yang menjaga tidur nyenyak dan menjaga keseimbangan menjadi terganggu, Tunda sedikit waktu untuk minum kopi di pagi hari. 5. Menggantikan makanan dengan kopiMereka yang sudah kecanduan minum kopi bisa saja menjadikan minuman tersebut sebagai pengganti makanan. Meskipun menekan nafsu makan dengan minum kopi mujur, ini bukan pilihan tepat. Dengan hanya minum kopi, seseorang bisa kekurangan nutrisi penting, seperti protein, serat, lemak sehat, dan vitamin yang dibutuhkan untuk energi berkelanjutan. Melewatkan makan demi kafein dari kopi juga menyebabkan perubahan suasana hati, kelelahan dan kekurangan nutrisi di tubuh. Jika mau, bisa mengonsumsi kopi bersamaan dengan makanan. Bisa disajikan minuman pendamping saat sarapan. Dengan cara ini, kopi mampu mendukung fungsi metabolisme dan menghindari penurunan energi. (aqr/adr) |
![]() |
|
Source : unsplash.com / Eater Collective
Jangan Lagi Dilakukan, Ini 3 Waktu Terburuk untuk Minum Kopi dan Teh Jakarta – Minum kopi dan teh perlu memperhatikan beberapa aturan agar manfaatnya dapat terasa maksimal. Salah satunya dengan mengonsumsi kopi dan teh pada waktu yang tepat. Untuk mengisi hari, banyak orang mengandalkan konsumsi kopi dan teh. Keduanya mengandung kafein yang bermanfaat mendorong energi sekaligus meningkatkan fokus. Sebenarnya, kopi dan teh dapat dinikmati kapan saja sesuai selera. Ada yang suka meminumnya pagi hari untuk mengawali hari, tapi ada juga yang memilih sore hari sebagai teman bersantai.
Namun untuk mendapatkan manfaat maksimal, konsumsi kopi dan teh sebenarnya ada waktunya. Hal ini diungkapkan oleh ahli gizi Dr Dixa Bhavsar Savaliya melalui Reels Instagram, yang dikutip dari Food NDTV (22/7/2024). Berikut 3 waktu terburuk untuk minum kopi dan teh: 1. Saat perut kosongKopi dan teh adalah minuman yang mengandung kafein tinggi. Oleh karenanya tak baik jika langsung dikonsumsi pagi hari saat perut masih kosong. Dr Savaliya menjelaskan, kafein yang dikonsumsi saat perut kosong dapat mengganggu produksi kortisol yang merupakan hormon stres utama. Hal ini bisa memunculkan rasa cemas serta hilang keseimbangan. 2. Saat makan
Minum kopi dan teh juga sebaiknya juga tidak saat makan. Karena, kopi dan teh berpotensi menghambat proses pencernaan makanan. Terlebih jika makanan yang dikonsumsi berupa protein. Selain itu, minum teh juga dapat mengganggu penyerapan zat besi jika dikonsumsi segera setelah makan. Untuk mengoptimalkan pencernaan dan penyerapan nutrisi, sebaiknya menghindari kopi atau teh dalam kurun waktu 1 jam sebelum dan sesudah makan. 3. Sore hari setelah pukul 16.00Bagi yang mau santai, sebaiknya pertimbangkan lagi kebiasaan minum kopi atau teh di atas pukul 16.00 atau 4 sore. Dr Savaliya merekomendasikan untuk menghindari kafein dari kopi dan teh setidaknya 10 jam sebelum tidur. Hindari mengonsumsinya setelah pukul 16.00, karena dapat mengganggu kualitas tidur, detoksifikasi hati, kadar kortisol, hingga menghambat pencernaan. Menurut Indian Council of Medical Research (ICMR), baik kopi maupun teh mengandung kafein. Kandungan ini dapat merangsang sistem saraf pusat dan menyebabkan ketergantungan. Batas harian mengonsumsi kopi dan teh tidak disarankan melebihi 300 miligram. Untuk diketahui, secangkir kopi seduh (150 ml) mengandung 80-120 mg kafein. Lalu, kopi instan mengandung sekitar 50-65 mg kafein, sedangkan secangkir teh mengandung 30-65 mg kafein. (adr/adr) |
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Eater Collective
Minum Kopi Bisa Cegah ‘Mental Breakdown’, Ini 5 Alasannya Jakarta – Minum kopi tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi dan memberi dorongan energi. Kopi juga dipercaya bisa meningkatkan kesehatan mental karena 5 alasan ini. Rasanya yang pahit asam dengan aroma menyegarkan membuat kopi digemari banyak orang. Kopi juga menjadi minuman serbaguna yang cocok dipadukan dengan bahan lain, seperti gula, susu, atau rempah. Terlepas dari rasanya, kopi banyak dicari karena manfaat kandungan kafeinnya. Kopi bisa mendorong energi sampai meningkatkan suasana hati. Secara khusus minum kopi juga bisa membantu meningkatkan Kesehatan otak dan mengurangi stress.
Lantas, bagaimana cara kerja kopi yang bisa membantu otak lebih sehat, bahagia, dan cegah mental breakdown? Dilansir dari stokescoffee.com pada 2 Mei 2025, berikut penjelasannya. 1. Kopi meningkatkan suasana hati
Secangkir kopi di pagi hari tidak hanya meningkatkan energi fisik, tetapi memiliki manfaat signifikan pada kesehatan mental terutama dalam mengurangi risiko depresi. Kafein di dalam kopi merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan produksi neurotransmitter tertentu, seperti dopamine dan serotonin yang berfungsi memberikan rasa senang. Zat ini sama dengan yang ingin ditingkatkan oleh banyak obat antidepresan. Itu sebabnya minum kopi bisa meningkatkan suasana hati. Penelitian yang dilampirkan oleh situs Stokes Coffee menemukan minum 2 sampai 4 cangkir kopi per hari memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak konsumsi kafein. 2. Kopi meningkatkan fungsi kognitif
Bahan aktif kafein dalam kopi juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif. Bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, kafein bertindak sebagai stimulan otak yang mampu meningkatkan perhatian, fokus, dan memori. Efek stimulan dari kafein bekerja dengan cara menghalangi adenosin, neurotransmitter yang meningkatkan relaksasi dan rasa kantuk. Pemblokiran ini menyebabkan peningkatan kadar dopamine dan norepinefrin pada otak untuk memproses informasi. Hasilnya, kopi bisa membuat seseorang berpikir lebih jernih dan memproses informasi lebih cepat. Manfaat kopi lainnya untuk Kesehatan mental bisa dibaca pada halaman selanjutnya!3. Kopi mengurangi stress dan kecemasan
Minum kopi juga bisa meredakan tingkat stress pada situasi tertentu. Kemampuan kopi untuk meningkatkan kadar dopamine berperan penting dalam hal ini. Dopamin yang meningkat mampu membuat suasana hati lebih baik dan membantu meredam efek negatif stress. Kopi juga meningkatkan norepinefrin, hormon yang meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Meskipun begitu, kopi tetap bisa membantu mengurangi stress. Hal terpenting yaitu mengonsumsinya secara moderat, tidak berlebihan. Minum kopi berlebihan hanya akan memperburuk kecemasan. 4. Meningkatkan produktivitas dan fokus
Kopi menjadi teman terbaik dalam meningkatkan produktivitas. Kafein di dalamnya mampu meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan. Pekerjaan pun terasa lebih ringan usai minum kopi. Kafein juga mentsimulasi otak dan meningkatkan kadar dopamine dan noradrenalin yang mampu meningkatkan daya ingat, fungsi kognitif, dan pengambilan keputusan. Minum kopi juga bisa mencegah kelelahan. Alasannya karena kopi memiliki kemampuan untuk merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan kejernihan mental. 5. Atasi sakit kepala akibat stressKopi juga bisa meredakan nyeri fisik tertentu, termasuk sakit kepala dan ketegangan otot. Efek stimulasi yang datang dari kafein bisa mengendurkan otot tegang dan meningkatkan sirkulasi. Beberapa penelitian yang disebut oleh situs Stokes Coffee juga menemukan kopi bisa mengurangi migrain, terutama bila dikonsumsi di awal siklus. Semua manfaat ini bisa didapat jika kopi dikonsumsi secukupnya. (aqr/adr) |
![]() |
|||||
Source : unsplash.com / Eater Collective
7 Cara Dorong Energi Tanpa Perlu Minum Kopi atau Makan Manis Jakarta – Konsumsi kopi atau makanan manis memang bisa mendorong energi, tetapi dalam jangka panjang akan memberi efek buruk. Sebaiknya beralih ke cara yang lebih menyehatkan, seperti 7 cara ini. Banyak orang mencari kopi atau makanan manis ketika mereka merasa tubuhnya lemas dan butuh dorongan energi. Memang kedua asupan tersebut bisa memberi dorongan energi secara instan, tetapi setelah dikonsumsi bisa mengarah pada dampak negatif. Kopi mengandung kafein yang dapat merangsang sistem saraf pusat. Sedangkan makanan manis mampu memberikan lonjakan energi melalui gula yang diserap dengan cepat.
Oleh karena itu, lebih baik mencari alternatif lain yang lebih sehat. Melansir realsimple.com (25/02/2025), berikut cara membuat tubuh tetap berenergi tanpa konsumsi kopi dan gula. 1. Lakukan aktivitas fisik
Salah satu pilihan terbaik yaitu menggerakkan tubuh atau melakukan aktivitas fisik. Meskipun sedikit, tetapi menurut situs Real Simple aktivitas fisik terbukti lebih efektif dalam meningkatkan energi daripada kafein. Aktivitas fisik juga mendorong energi karena mampu meningkatkan metabolisme, meningkatkan sirkulasi darah, dan memicu pelepasan hormon endorfin. Karenanya, tubuh memiliki lebih banyak energi untuk aktivitas sehari-hari. 2. Konsumsi lemak sehat
Lemak sering dicap buruk, tetapi menurut situs Real Simple ada banyak penelitian tentang bagaimana beberapa lemak, termasuk lemak tak jenuh tunggal bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Lemak juga menjadi sumber bahan bakar paling hemat energi. Sumber lemak tak jenuh yang bisa dikonsumsi mulai dari alpukat, kacang-kacangan, sampai beberapa jenis ikan, seperti tuna dan salmon. 3. Konsumsi protein
Energi juga bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi protein. Camilan kaya protein akan membantu memberi bahan bakar sepanjang hari dan memberikan tingkat energi yang stabil. Protein yang bisa dikonsumsi, salah satunya telur yang juga kaya akan vitamin B untuk produksi energi. Yogurt juga bisa jadi pilihan yang baik karena tinggi protein dan kaya akan kalsium. Cara meningkatkan energi lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!4. Minum teh hijau
Secangkir teh hijau bisa menjadi pilihan terbaik karena mengandung senyawa L-Theanine yang dapat meningkatkan relaksasi. Teh hijau juga bisa mendorong energi karena kandungan kafein dan senyawa aktif lainnya yang memiliki efek stimulan pada tubuh. 5. Konsumsi serat
Alih-alih makan makanan manis, lebih baik makan makanan berserat tinggi. Jenis makanan ini dapat membantu tubuh menyerap karbohidrat pada tingkat lebih lambat. Makanan berserat tinggi juga bisa mengatur kadar gula darah, menjaga rasa kenyang, dan mendukung kesehatan pencernaan. Jenis makanan berserat yang bisa dikonsumsi mulai dari pisang, raspberry segar, sayuran hijau, atau umbi-umbian. 6. Tingkatkan vitamin dan mineralVitamin dan mineral merupakan bagian penting dari pola makan bergizi seimbang. Makanan tinggi vitamin dan mineral juga memainkan peran penting dalam proses metabolisme. Proses ini mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh. Secara khusus vitamin C, vitamin B, dan magnesium dapat membantu meningkatkan energi. Vitamin B juga sangat penting untuk metabolisme, bantu melepaskan energi dan karbohidrat, protein, serta lemak. Mineral, seperti mangan dan yodium juga bisa meningkatkan metabolisme. 7. Minum air putihMenjaga hidrasi tubuh sangat penting karena bisa membantu meningkatkan energi. Kekurangan air dapat memengaruhi konsentrasi dan membuat tubuh merasa lelah. Cobalah minum segelas air dingin saat merasa lesu. Pastikan juga untuk minum air yang cukup sepanjang hari. Jika tidak suka air putih biasa, bisa coba tambahkan buah, seperti apel atau lemon. (aqr/adr) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Eater Collective
Perut Kembung Setelah Minum Kopi? Ini Penyebabnya Jakarta – Bagi sebagian orang minum kopi dapat menyebabkan perut kembung dan membuat tidak nyaman. Timbulnya kembung ini bisa dipicu oleh beberapa hal. Bagi penikmat kopi, tak lengkap rasanya jika belum menikmati secangkir kopi dalam sehari. Jika kopi diminum secara rutin dapat memasok energi. Karenanya kopi biasa dikonsumsi di pagi hari sebelum beraktivitas. Dilansir dari Kin Fertility (17/7), kopi diketahui sebagai minuman yang sehat, tetapi juga bisa memberikan efek negatif bagi beberapa orang. Salah satu efek sampingnya adalah perut kembung.
Lalu mengapa minum kopi dapat menyebabkan perut kembung?Campuran Susu
Sebenarnya kopi yang sehat adalah racikan kopi hitam. Namun, banyak orang lebih menyukai minum kopi dengan tambahan susu. Ternyata, campuran susu inilah yang kerap membuat perut menjadi kembung setelah mengonsumsi kopi. Faktanya, sekitar 44% orang Australia mengalami intoleransi laktosa menurut sebuah studi tahun 2017. Jadi, buat yang intoleransi laktosa lebih baik menggunakan susu nabati sebagai alternatif. Seperti susu kedelai, susu gandum atau susu almond. Tambahan Pemanis BuatanSelain susu, bahan campuran kopi yang dapat membuat perut kembung adalah pemanis buatan. Pemanis buatan itu termasuk sorbitol dan aspartam (pengganti gula). Pemanis buatan itu dapat menyebabkan kembung seperti ketika kopi dicampurkan susu. Namun, masih memerlukan banyak penelitian lanjutan tentang efeknya pada saluran pencernaan. Jadi, mengapa kopi menyebabkan kembung?
Kafein yang ada di dalam kopi dapat merangsang pelepasan gastrin dan sekresi asam lambung (termasuk asam klorida). Hal ini dapat menyebabkan refluks asam dan mulas. Sebuah studi tahun 2001 menemukan bahwa kopi menyebabkan perut kembung lebih besar daripada jumlah air yang sama. Hal tersebut mengakibatkan rasa kenyang atau kembung. Kafein juga meningkatkan aktivitas otak dan sistem saraf. Toleransi kafein berbeda untuk setiap orang, tetapi kopi dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol dan adrenalin dalam tubuh. Penelitian telah menetapkan bahwa peningkatan kadar kortisol sebagai akibat dari kelebihan kafein ini dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal. Peningkatan kortisol pada tubuh juga dapat memengaruhi pria dan wanita secara berbeda. Sebaiknya jenis kopi apa yang baik?Kopi dengan tingkat keasaman yang rendah dianggap baik untuk mengatasi kembung. Biasanya berasal dari biji kopi yang ditanam di dataran rendah, profil rasanya juga lebih lembut karena tanaman menerima lebih banyak oksigen. Kopi decaf juga disebut baik untuk mengatasi perut kembung. Kopi satu ini tidak mengandung kafein, jadi cocok untuk orang dengan perut sensitif. (yms/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Lily Banse
Apa Benar Minum Kopi Decaf Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak? Jakarta – Salah satu efek minum kopi yaitu membuat seseorang sulit tidur. Namun, jenis kopi ini disebut-sebut tetap bisa menciptakan tidur berkualitas. Apa benar? Bagi sebagian orang, kopi adalah minuman kafein yang mereka cari karena bisa membuat kondisi tetap terjaga, lebih bersemangat, dan bisa membuat seseorang lebih fokus menjalani suatu aktivitas. Di sisi lain, kopi juga menawarkan efek yang kurang baik. Salah satunya yaitu merusak kualitas tidur. Terutama ketika diminum sore menjelang malam hari, beberapa jam sebelum waktu tidur.
‘The Sleep Doctor’ Michael Breus, PhD mengungkap beberapa perubahan pada rutinitas minum kopi harian bisa membuat seseorang lebih segar di pagi hari. Menurutnya, ada racikan kopi paling tepat yang bisa meminimalkan dampak kafein terhadap tidur. Jenis kopi yang direkomendasikan adalah kopi decaf yang lebih rendah kafein. Setelah melalui sejumlah proses, kadar kopi tersebut berkurang, meskipun memang tidak sepenuhnya. Kebanyakan kopi decaf masih mengandung kafein sekitar 1-3% dari jumlah kafein yang ditemukan pada kopi biasa. Menurut Dr. Breus, minum kopi decaf bisa mengurangi kandungan kafein di tubuh seseorang. Lantas, bagaimana cara dan manfaat kopi decaf bekerja untuk membuat kualitas tidur lebih baik? Melansir wellandgood.com (12/06/2024), berikut penjelasannya. 1. Manfaat minum kopi decaf untuk tidur lebih baik
Kafein memengaruhi tubuh dalam banyak cara. Salah satu interaksi paling signifikan antara kafein dan adenosin, yaitu neurotransmitter utama yang membantu mengatur tidur. Pada dasarnya, kafein menghambat adenosin, memberi tubuh efek stimulasi dan perasaan terjaga. Akhirnya mengganggu siklus tidur dalam jangka waktu panjang. Untuk tidur optimal, Dr. Breus mengungkap perlu melakukan pengurangan kafein. Ini adalah proses mengurangi kafein secara bertahap dari waktu ke waktu hingga tidak ada kafein yang dikonsumsi. Tujuan ini untuk membantu meningkatkan kualitas tidur atau mengurangi ketergantungan kafein. Namun apakah perlu menghindari kafein sejak awal? Menurut penelitian yang disebut Well and Good, pantangan kafein dapat membantu meningkatkan durasi dan kualitas tidur. Penelitian sama juga menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kopi decaf mungkin mengalami kesulitan yang lebih sedikit untuk tidur. Menghentikan konsumsi kafein secara tiba-tiba bukanlah hal mudah. Oleh karena itu, Dr. Breus merekomendasikan untuk beralih ke kopi decaf sedikit demi sedikit untuk membantu meningkatkan kualitas tidur jangka panjang. 2. Berapa banyak kopi decaf yang bisa diminum?
Jika menyangkut kualitas tidur, disarankan untuk mengganti setengah cangkir kopi berkafein tinggi dengan setengah cangkir kopi decaf. Proses pengurangan kafein ini harus dilakukan selama tiga hingga lima hari, tergantung seberapa banyak kafein yang biasa diminum harian. Jika punya kebiasaan minum kafein dalam jumlah banyak, maka proses pengurangannya juga semakin lama dan harus dilakukan perlahan untuk menghindari gejala penarikan kafein. Jika saat ini kamu minum dua cangkir kopi sehari, hari pertama mungkin satu cangkir kopi biasa dan satu cangkir yang kombinasinya antara 1/2 berkafein dan 1/2 kopi tanpa kafein. Pada hari-hari selanjutnya, konsumsi kopi biasanya dikurangi sampai akhirnya bisa menikmati kopi decaf sepenuhnya. Minuman kafein lain yang bisa bantu tidur dapat dilihat pada halaman selanjutnya!3. Minuman kafein lain yang bantu tidurMeskipun kopi decaf adalah salah satu cara terbaik untuk memulai perjalanan mengurangi kafein, tetapi ada minuman kafein lain yang juga ramah untuk meningkatkan kualitas tidur. Dr. Breus merekomendasikan matcha sebagai alternatif baik untuk menggantikan kopi biasa. Pasalnya, matcha memiliki lebih sedikit kafein dan L-theanine. L-theanine ini dapat meningkatkan serotonin dan dopamin seseorang. Kandungan itu juga bisa meningkatkan kadar zat kimia otak yang akhirnya menenangkan dan meningkatkan relaksasi. Sehingga, bisa membantu seseorang tertidur. (aqr/adr) |
![]() |
|||
Source : unsplash.com / Lily Banse
Kopi Bisa Jadi Pengisi Cairan Tubuh Asal Dikonsumsi dengan Tepat Jakarta – Kopi seringkali dianggap memicu dehidrasi. Padahal, minuman ini termasuk sebagai minuman hidrasi asalkan kamu menghindari 4 kesalahan minum kopi ini. Menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan salah satu hal penting. Sebab, tubuh yang terhidrasi dapat memengaruhi hampir setiap aspek kesehatan, mulai dari kesehatan usus, suasana hati, hingga membantu memperpanjang umur. Namun, tidak semua orang peduli dengan hidrasi tubuh mereka. Salah satu cara menghidrasi tubuh yaitu dengan banyak minum air putih dan konsumsi makanan sehat dengan kandungan air tinggi.
Alih-alih melakukan hal tersebut, lebih banyak orang mendapat cairan tubuh dari minum kopi. Penikmat kopi mungkin sulit menghindari kebiasaan minum kopinya itu. Mereka yang kecanduan kopi juga akan lebih banyak memilih minum kopi daripada minum air putih. Minum kopi sebenarnya tidak membuat tubuh dehidrasi, asalkan diimbangi dengan minimum air putih yang cukup. Menurut upbatam.ac.id, kopi dengan 80 miligram kafein juga sama menghidrasinya dengan air. Seorang ahli gizi asal New York, Sarah Lynn Quick pun mengungkap kesalahan yang perlu dihindari agar asupan kopi tidak membuat tubuh dehidrasi. Melansir wellandgood.com (09/07/2024), berikut 4 kesalahan yang perlu dihindari. 1. Tidak minum air putih saat bangun tidur
Kamu bisa menghindari dehidrasi dan tetap minum kopi asalkan tidak lupa mengimbanginya dengan minum air putih. Terutama, ketika baru bangun tidur. Minum air setelah bangun tidur sangat penting karena tubuh telah dibiarkan semalaman tanpa cairan. Oleh karena itu, tubuh perlu diisi cairan kembali untuk menghindari dehidrasi. Cairan dalam tubuh juga akan hilang lebih tinggi ketika mereka yang saat tidurnya membuka mulut atau bernapas melalui mulut. Dalam kasus apapun, ahli gizi ini menyarankan untuk langsung menghidrasi tubuh dengan tepat di pagi hari. Air putih merupakan pilihan terbaik dibandingkan kopi di pagi hari. 2. Minum kopi sebelum minum air putih
Kesalahan dehidrasi ini berkaitan erat dengan kesalahan sebelumnya. Menurut Quick, kafein yang bersifat diuretik ini dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil dan kehilangan cairan. Efeknya bisa lebih parah ketika seseorang sudah mengalami dehidrasi setelah semalaman tidak minum cairan. Oleh karena itu, sebelum sarapan dengan kopi, jangan lupa untuk memberi tubuh asupan cairan dari air putih. Kopi tidak akan menyebabkan dehidrasi berat, tetapiasupannya tetap perlu dibatasi. Terlebih, ketika kamu berada pada situasi yang berpotensi mengalami dehidrasi. Kesalahan minum kopi lainnya yang perlu dihindari bisa dilihat pada halaman selanjutnya!3. Tidak cukup terhidrasi setelah kehilangan cairanMeskipun penting menghidrasi tubuh secara teratur sepanjang hari, tetapi kamu harus ekstra hati-hati untuk mengisi kembali cairan, setelah kehilangan cairan. Perlu diingat, cairan tidak hanya hilang setelah kamu tidur semalaman. Cairan juga bisa hilang ketika kamu melakukan aktivitas fisik berlebihan, atau sekadar tinggal di area dengan cuaca panas atau lembab. Cairan di tubuh juga bisa hilang akibat minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan bersifat diuretik. Dalam kondisi seperti itu, kamu bisa langsung mengisi cairan kembali dengan minuman dan makanan menghidrasi. 4. Tidak cukup sumber elektrolit
Terkadang, memprioritaskan air putih saja tidak cukup untuk menghidrasi diri secara memadai. Melakukannya juga dapat memperburuk dehidrasi dengan membuang elektrolit tanpa menggantinya. Karena elektrolit menjaga keseimbangan cairan di dalam dan luar sel, elektrolit juga memainkan peran utama dalam persamaan hidrasi. Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa natrium menjadi elektrolit utama yang perlu diperhatikan untuk menjaga hidrasi. Quick menjelaskan, natrium memang menjadi elektrolit utama yang penting dalam hidrasi tubuh. Senyawa ini memang sering dikaitkan secara negatif dengan tekanan darah tinggi dan telah menyebabkan banyak orang perlu membatasinya. Namun, menurut Quick, natrium dan elektrolit lainnya merupakan nutrisi yang diperlukan setiap hari, terutama ketika melakukan aktivitas yang menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat atau kehilangan elektrolit. Oleh karena itu, daripada salah, kamu bisa berkonsultasi dengan tim kesehatan tentang memasukkan elektrolit ke pola makan sehari-hari. Terutama ketika kamu disarankan untuk membatasi asupan natrium atau lebih perlu memperhatikan elektrolit lainnya, seperti magnesium dan kalium. Dengan mempertimbangkan ini, ahli gizi itu mencatat, seseorang bisa meningkatkan asupan elektrolit dengan mudah melalui pola makan. Selain air putih, seseorang juga bisa mendapat asupan elektrolit dari makanan-makanan, seperti pisang, jeruk, kentang, alpukat, bayam, strawberry, hingga semangka. (aqr/adr) |
![]() |
|
Source : unsplash.com / Lily Banse
Apakah Penderita Diabetes Boleh Minum Kopi? Ini Kata Dokter Ahli Jakarta – Penderita diabetes harus memantang beberapa makanan dan minuman agar gula darah tetap stabil. Bagaimana dengan konsumsi kopi? Begini penjelasan ahli! Kopi merupakan minuman sehat yang memiliki berbagai manfaat sehat untuk tubuh. Salah satunya mengandung zat antioksidan yang baik untuk imunitas tubuh. Minum kopi juga disebutkan baik untuk diet, karena menunjang proses metabolisme tubuh. Bagaimana jika dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Dilansir dari Only My Health (5/7), terkait konsumsi kopi pada pasien diabetes, Dr Shivane, Consultant Diabetology and Metabolic Physician, Department of Endocrinology, Jaslok Hospital and Research Center, Mumbai mengatakan kalau dampaknya beragam. Shivane juga menambahkan bahwa meskipun beberapa penelitian kopi menunjukkan kadar gula darah dapat turun, ternyata juga ada dampak buruknya. Kopi dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin yang merupakan hormon pengatur gula darah. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah hingga menimbulkan masalah.
Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menemukan bahwa orang yang minum 3-4 cangkir kopi sehari mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe-2.Para peneliti percaya bahwa zat dalam kopi, seperti asam klorogenat dan kafein, mungkin bertanggung jawab atas efek positif ini. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa orang yang minum hingga 6 cangkir sehari memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe-2. Berbanding terbalik dengan mereka yang jarang minum kopi. Menariknya, manfaat ini tampaknya berasal dari kopi berkafein dan tanpa kafein. Berarti hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada lebih dari sekedar kafein yang berperan. Penelitian lain menunjukkan bahwa asupan kopi yang tinggi justru dapat menyebabkan resistensi insulin pada beberapa orang. Jadi, Dr Shivane menyimpulkan bahwa pasien diabetes boleh minum kopi, tapi dalam jumlah sedikit. Jumlahnya mengacu pada anjuran minum kopi per hari, menurut Mayo Clinic. Sejumlah 1-4 cangkir kopi per hari (400 miligram per hari). Dianjurkan mengonsumsi kopi hitam tanpa tambahan gula atau pemanis dan krimer atau susu. Lebih baik lagi jika penderita diabetes berkonsultasi dulu pada dokter untuk takaran tepat minum kopi. (yms/odi) |
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Brooke Lark
Adakah Manfaat Berhenti Ngopi? Ini Kata Ahli Jakarta – Kopi telah membuat banyak orang adiksi sampai menjadi minuman rutin mereka. Lantas, jika kamu berhenti minum kopi, apakah ada manfaatnya? Kopi lebih dari sekadar minuman. Minuman berkafein ini telah menjadi bagian penting di hidup sebagian orang karena dikenal dapat memberi dorongan energi di pagi hari. Selain enak, kopi memang dapat memberi manfaat seperti yang disebutkan sebelumnya. Namun, manfaat tersebut hanya hadir ketika kamu minum dalam takaran tepat.
Pada sebagian orang, minum kopi berlebihan bisa memicu masalah kecemasan, mulas, dan gangguan tidur. Karena alasan ini, beberapa orang pun memilih untuk berhenti minum kopi. Namun, apakah berhenti minum kopi harus menjadi sebuah pertimbangan? Benarkah berhenti meminumnya dapat mendatangkan manfaat lebih baik? Melansir realsimple.com (23/05), berikut penjelasannya menurut ahli: 1. Dampak minum kopi
Sebelum membahas manfaat berhenti minum kopi, kamu juga perlu tahu dampak kesehatan dari mengonsumsi kopi. Di dalam biji kopi sebenarnya tidak hanya terkandung kafein, tetapi juga ada nutrisi lain, seperti vitamin B dan magnesium. Lina Begdache PhD, RDN menjelaskan, kopi kaya akan beberapa polifenol dan antioskidan. Polifenol dapat meningkatkan kesehatan pada tingkat molekuler dan antioksidan mematikan oksidasi yang biasanya memakan jaringan sehat. Meskipun beberapa orang mempertimbangkan untuk berhenti atau mengurangi konsumsi kopi, tetapi kamu tidak boleh mengabaikan manfaatnya. 2. Manfaat minum kopi
Secangkir kopi tidak hanya enak, tetapi juga menawarkan manfaat bagi kesehatan. Kopi mengandung kafein yang dapat meningkatkan energi. Laura Purdy, MD, seorang dokter pengobatan di Miami yang memiliki keahlian di bidang nutrisi menyebut kafein sebagai stimulan yang dapat membantu melawan kelelahan. Kafein juga dapat meningkatkan suasana hati hingga membantu mengatasi depresi. Kopi juga dikenal dapat meningkatkan fungsi otak, meningkatkan kewaspadaan, hingga konsentrasi. 3. Potensi kerugian minum kopi
Meskipun mengandung sejumlah manfaat, tetapi kopi juga berpotensi menyebabkan masalah kesalahan. Misalnya, mereka yang lebih sensitif terhadap kafein mungkin mengalami sejumlah efek samping. Bahkan, jika mereka mengonsumsinya dalam jumlah kecil. Ketika seseorang mengonsumsi kafein melebihi kemampuan tubuh untuk mengatasinya, hal tersebut cenderung memengaruhi kualitas tidur. Ahli bernama Begdache juga menjelaskan, kopi mengandung stimulan yang dapat meningkatkan respon stres dan berpotensi meningkatkan kecemasan. Menyebabkan beberapa orang mengalami peningkatan detak jantung hingga tekanan darah tinggi. Minum kopi juga tidak terlalu baik untuk saluran pencernaan. Menurut Barbara Kovalenko, RDN, kafein dapat merangsang sekresi asam lambung dan memperburuk gejala refluks asam dan sindrom iritasi usus besar. Dengan dampak buruk ini, sebagian orang mungkin mempertimbangkan untuk berhenti atau mengurangi konsumsinya. Terlebih, mereka yang memang sensitif dengan minuman ini. Namun, wanita hamil, ibu menyusui, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga perlu mempertimbangkan asupan kopi karena berpotensi memberi efek samping. Penasaran dengan manfaat berhenti minum kopi? Bisa dilihat pada halaman selanjutnya!4. Manfaat berhenti minum kopi
Lantas, apakah setelah berhenti atau mengurangi minum kopi kesehatan tubuh lebih baik? Menurut beberapa pakar yang disebut realsimple.com, ada manfaat ketika berhenti atau mengurangi asupan kopi. Mulai dari peningkatan kualitas tidur. Kafein pada kopi bisa menghambat reseptor adenosis, dan adenosin ini meningkatkan kualitas tidur. Peningkatan energi instan usai minum kafein juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan. Dengan menguranginya, itu bisa membantu mengurangi tingkat kecemasan. Berhenti minum kopi juga dapat mengurangi fluktuasi jumlah energi yang dimiliki sepanjang hari. Menurut ahli Ungerleider, ketika seseorang berhenti minum kopi, ketergantungan tubuh pada kafein akan berkurang. Kondisi ini menghasilkan tingkat energi lebih konsisten. Kesehatan pencernaan juga akan kembali normal ketika kamu mengurangi kopi. 5. Tips untuk berhenti minum kopiMereka yang sudah terbiasa minum kopi akan kesulitan mengurangi atau bahkan berhenti. Namun, ini bisa dilakukan secara perlahan. Dimulai dari mengurangi takarannya setiap hari. Misalnya dari yang setiap hari dua cangkir, kini satu cangkir saja. Kamu juga bisa mengurangi kandungan kafein pada setiap kopi yang diminum. Misalnya secara bertahap mengganti kopi biasa dengan kopi yang lebih rendah kafein. Kamu juga bisa mengganti kopi dengan alternatif minuman lain yang lebih sehat. Misalnya menggantinya dengan minuman teh herbal atau tetap minum kopi tetapi pilih yang tanpa kafein. (aqr/adr) |
![]() |
| Source : unsplash.com / Jannis Brandt |






























