Tag Archives: minyak goreng

5 Hal Sederhana Ini Bisa Bikin Gorengan Lebih Sehat


Jakarta

Banyak orang takut makan gorengan karena kandungan kalori dari minyaknya. Namun, gorengan bisa dibuat lebih sehat dengan 5 hal ini.

Gorengan selalu menjadi hidangan favorit, karena rasanya gurih ezat. Untuk menghasilkan tekstur yang sangat renyah, biasanya diolah dalam minyak yang sangat panas.

Sayangnya, gorengan tak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Hal ini karena gorengan mengandung minyak tinggi yang merupakan sumber lemak trans.


Mengutip World Health Organization (WHO), lemak trans sangat membahayakan tubuh, karena dapat menyumbat pembuluh darag arteri yang bsa memicu serangan jantung dan kematian. Kelebihan lemak trans juga dapat mengakibatkan obesitas.

Dilansir dari Times of India (26/3), gorengan dapat diracik menjadi lebih sehat. Beberapa tips berikut penting diperhatikan agar gorengan tidak menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.

Berikut tips membuat gorengan menjadi lebih sehat:

1. Gunakan Wajan yang Pas

Penggunaan wajan yang tepat ternyata dapat membuat gorengan jauh lebih sehat. Setidaknya, setiap rumah tangga harus memiliki 3 jenis wajan, yaitu berukuran kecil, sedang, dan besar.

Ketiga jenis wajan itu dapat mengukur seberapa banyak minyak yang digunakan. Misalnya, jika hanya menggoreng makanan dalam jumlah kecil, sebaiknya jangan menggunakan wajan yang besar.

Penggunaan wajan yang besar berpotensi menggunakan banyak minyak goreng. Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan gorengan menyerap minyak lebih banyak.

2. Jumlah Minyak yang Tepat

tips mengonsumsi gorengan yang lebih sehattips mengonsumsi gorengan yang lebih sehat Foto: Getty Images/iStockphoto

Gorengan memang menggunakan minyak dalam jumlah anyak untuk menggoreng agar tekstur yang dihasilkan garing renyah. Minyak tersebut harus merendam semua permukaan gorengan. Penggunaan minyak yang banyak ini juga harus disesuaikan dengan jumlah gorengannya.

Ketika menggoreng juga perhatikan masing-masing sisi permukaannya. Jika satu sisi telah kecokelatan, langsung balik gorengan tersebut agar tidak menyerap minyak berlebih.

Tips berikutnya bisa cek di sini…

3. Perhatikan Konsumsinya

Konsumsi gorengan juga ada batasannya meski rasanya sangat lezat. Ketika sudah merasa cukup, hentikan konsumsinya.

Jika mengonsumsi dalam jumlah yang banyak dan terlalu sering, hal tersebut juga tak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, selalu ingat untuk makan sesuai yang dibutuhkan tubuh.

4. Pilih Minyak Goreng yang Tepat

tips mengonsumsi gorengan yang lebih sehattips mengonsumsi gorengan yang lebih sehat Foto: Getty Images/iStockphoto

Minyak goreng banyak jenisnya dan biasanya terbuat dari tumbuhan. Di Indonesia, minyak goreng dari kelapa sawit yang umum digunakan.

Pilihan lainnya ada yang menggoreng dengan minyak kelapa. Minyak kelapa dianggap lebih menyehatkan untuk tubuh, selain itu rasa dan aroma masakan juga terasa lebih nikmat.

Untuk minyak kelapa juga bisa dibuat sendiri di rumah dan kualitasnya lebih bersih. Minyak kelapa dianggap lebih sehat, karena mengandung asam lemak baik yaitu asam laurat dan medium-chain triglycerides (MCT).

5. Jangan Gunakan Minyak Berkali-kali

Minyak yang telah digunakan berulang kali disebut sebagai minyak jelantah. Sebaiknya, jangan gunakan lagi minyak jelantah yang warnanya sudah cokelat pekat atau kehitaman.

Idealnya minyak goreng hanya bisa digunakan sebanyak 2 kali untuk menggoreng. Penggunaan minyak goreng berulang kali juga dapat mengubah rasa dan kualitas makanan. Bahkan, efek buruk bagi kesehatan.

(yms/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Anna Pelzer

Ini Jenis Minyak Goreng yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung


Jakarta

Penderita asam lambung harus menjaga pola makan agar penyakitnya tidak kambuh. Salah satunya dengan memilih jenis minyak goreng yang tepat untuk mengolah makanan.

Penyakit asam lambung banyak diderita orang Indonesia. Gejala umumnya berupa rasa nyeri yang bikin sangat tidak nyaman. Lalu muncul rasa perih pada ulu hati dan tidak nyaman di bagian perut.

Melansir Siloam Hospital, salah satu penyebab kambuhnya asam lambung adalah makanan, diantaranya makanan dengan lemak tinggi.


Minyak atau gorengan merupakan pantangan penderita asam lambung sebab merangsang kolesistokinin atau hormon yang menjadi pemicu melemahnya esofagus bagian bawah.

Hal ini kemudian menyebabkan asam lambung lebih mudah naik dan menimbulkan sensasi panas di ulu hati.

Selain itu, minyak yang tinggi lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh sehingga terjadi pengosongan lambung dan membuat produksi asam lambung meningkat.

Pada dasarnya penderita asam lambung tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang berminyak demi mengurangi gejala.

Dilansir dari berbagai sumber, minyak terdiri dari dua jenis, yaitu minyak hewan seperti dari kulit ayam, daging, dan lain-lain. Minyak ini sangat tidak dianjurkan bagi penderita asam lambung.

Minyak gorengMinyak goreng yang paling amana dalah minyak zaitun. Foto: Getty Images/rezkrr

Minyak hewan mengandung kolesterol yang tinggi, sehingga selain berpengaruh terhadap asam lambung, minyak hewan juga bisa meningkatkan risiko darah tinggi, jantung, dan stroke.

Minyak dari tumbuhan tentu lebih baik untuk penderita asam lambung daripada minyak yang berasal dari hewan.

Minyak tersebut salah satunya adalah minyak zaitun yang diketahui memiliki suatu kandungan yang disebut senyawa phenolic yang cukup tinggi.

Senyawa phenolic ini diketahui memiliki efek antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri helicobacter pylori yang menyebabkan terjadinya luka di lambung.

Meskipun aman, Anda harus berhati-hati dalam memilih jenis minyak zaitun yang digunakan.

Menurut Palmura Surgical, minyak zaitun memiliki tingkat keasaman yang berbeda. Salah satu yang aman bagi penderita asam lambung adalah minyak zaitun extra virgin (extra virgin olive oil).

Minyak jenis ini memiliki tingkat keasaman kurang dari 1,5 persen, menjadikannya pilihan minyak zaitun terbaik bagi penderita asam lambung.

Melansir berbagai sumber, kandungan lemak sehat dalam minyak zaitun juga bisa membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga mengurangi risiko terjadinya refluks asam.

Minyak Zaitun Bisa Kadaluarsa, Perhatian 5 Cara Memakai dan Menyimanminyak zaitun juga bisa membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan. Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar

Minyak zaitun ekstra virgin dapat digunakan untuk menggoreng sayuran, daging, atau seafood sebagai alternatif yang lebih sehat daripada minyak goreng biasa.

Meskipun minyak zaitun tergolong sebagai minyak goreng yang aman untuk asam lambung, tapi tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakannya.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul Jangan Asal, Ini Minyak Goreng yang Aman untuk Penderita Asam Lambung

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Ini 5 Jenis Minyak Goreng yang Kurang Bagus untuk Kesehatan


Jakarta

Minyak goreng terdiri dari beberapa jenis. Namun tak semuanya bagus dipakai terlalu sering. Beberapa jenis minyak goreng terkenal kurang menyehatkan jika sering dipakai.

Minyak umumnya digunakan sehari-hari untuk keperluan menggoreng atau menumis. Minyak sendiri dikenal kaya akan lemak jenuh.

Namun asupan lemak jenuh berlebih bisa memicu obesitas dan sederet penyakit kronis. Karenanya konsumsi minyak goreng harus dibatasi, terutama 5 jenis berikut:


1. Minyak sawit

Hampir semua orang menggunakan jenis minyak ini. Selain harganya yang murah, minyak sawit juga bisa membuat masakan yang digoreng lebih renyah dengan warna keemasan yang menggoda.

Sayangnya, jenis minyak ini ada di urutan pertama sebagai minyak yang tidak baik untuk kesehatan. Kandungan minyak jenuh dalam minyak sawit cukup tinggi.

2. Minyak jagung

Minyak Jagung. (Freepik)Foto: Minyak Jagung. (Freepik)

Minyak jagung adalah jenis minyak nabati yang juga sering jadi pilihan karena dianggap lebih sehat.

Padahal, minyak jenis ini mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi. Asam lemak omega-6 berlebih bisa memicu peradangan kronis dan berbagai penyakit lainnya.

3. Minyak kelapa

Tak sedikit orang yang pindah dari minyak sawit ke minyak kelapa dengan alasan lebih sehat.

Namun, faktanya minyak kelapa tak selalu lebih sehat dari minyak sawit. Bahkan, kedua jenis minyak ini cenderung sama saja.

Kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa juga tergolong tinggi. Minyak ini juga bisa meningkatkan kadar kolesterol buruk di dalam darah.

4. Minyak canola

minyak canola kurangi lemak perutFoto: detikfood

Minyak ini berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika. Kandungan bahan kimia yang dikenal dengan nama heksana di minyak ini juga cukup tinggi, bersamaan dengan lemak jenuh.

5. Minyak bunga matahari

Minyak yang berasal dari biji bunga matahari juga sering dianggap minyak sehat. Padahal, kandungan asam lemak tak jenuh ganda di minyak ini tinggi.

Minyak biji bunga matahari bahkan disebut-sebut jadi pilihan paling salah untuk menggoreng.

Minyak ini juga memiliki tingkat senyawa beracun yang tinggi setelah digoreng jika dibandingkan dengan minyak lainnya.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Sering Dipakai Masak, 5 Jenis Minyak Ini Ternyata Tak Bagus buat Tubuh

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Minyak Goreng Cegah Diabetes? Eits, Lihat Dulu Kata Peneliti


Jakarta

Minyak goreng sering dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan. Namun ada penemuan yang menyebut penggunaan minyak goreng dapat cegah diabetes. Begini penjelasannya.

Minyak goreng sering dianggap berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan untuk tubuh. Efek samping yang ditimbulkan dari konsumsi minyak goreng kerap mengkhawatirkan banyak orang.

Sampai-sampai banyak orang yang mengganti penggunaan minyak goreng dengan bahan alternatif lainnya. Namun ada temuan terbaru dari para peneliti terkait efek konsumsi minyak goreng berbahan biji-bijian.


Melansir New York Post (25/6) dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition menemukan bukti terbaru pada kandungan minyak goreng nabati tersebut.

Big plastic bottle of olive oil in the hand of the buyer at the grocery storeKonsumsi minyak goreng ternyata memiliki efek yang tidak sepenuhnya buruk. Foto: Getty Images/iStockphoto/sergeyryzhov

Kandungan biji-bijian disebut menjadi sumber asupan asam linoleat. Kandungan tersebut berkhasiat membantu menjaga kesehatan jantung dan diabetes tipe 2.

Penemuan asam linoleat ini menjadi angin segar di tengah kepercayaan bahwa minyak goreng buruk untuk tubuh. Asam linoleat sudah sejak lama ditemukan pada minyak berbahan biji-bijian seperti minyak bunga matahari, canola, dan minyak wijen.

“Ada peningkatan perhatian pada minyak dari biji-bijian, dengan beberapa klaim yang menyebut dapat meningkatkan inflamasi dan risiko meningkatkan kardiometabolik,” kata Kevin C. Maki, profesor dari Indiana University in Bloomington’s School of Public Health.

Begitupula pada beberapa merek minyak goreng yang juga mengandung sayuran atau biji-bijian tambahan seperti kedelai, jagung, serta lainnya. Penelitian ini merujuk pada kandungan asam linoleat dalam darah partisipan.

“Penelitian kami berdasar pada 1.900 orang, ditemukan kandungan asam linoleat yang tinggi pada plasma darah berkaitan dengan penurunan biomarker pada risiko kardiometabolik termasuk kaitannya dengan inflamasi,” lanjut Maki.

minyak gorengMinyak goreng yang terbuat dari biji-bijian mengandung asam linoleat yang dapat mencegah penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Foto: iStock

“Meskipun penelitian lain telah menilai hubungan antara asam linoleat dan faktor risiko kardiometabolik, penelitian kami menggunakan biomarker objektif, bukan catatan diet atau kuesioner frekuensi makanan untuk menilai asupan asam linoleat,” kata Maki.

Ia menambahkan, “Kami juga mengukur berbagai penanda peradangan dan indikator metabolisme glukosa.”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar asam linoleat lebih tinggi dalam darah, cenderung memiliki profil risiko keseluruhan yang lebih sehat untuk penyakit jantung dan diabetes.

Namun kelompok peneliti dalam penelitian ini mengatakan butuh pengamatan lebih lanjut untuk melihat efek samping dan khasiat asam linoleat yang lebih kompleks. Dapat dikatakan temuan ini masih berupa lapisan luar yang butuh banyak pembuktikan lain untuk mendukung temuan.

Sementara itu, para ahli semakin banyak yang mengatakan bahwa minyak goreng dari biji-bijian tidak seburuk yang mungkin dipikirkan sebagian orang. “Minyak bijian secara objektif cukup sehat, karena biasanya rendah lemak jenuh,” kata Kerry Beeson, seorang terapis nutrisi di Prep Kitchen.

Hanya saja, ia tetap menyarankan konsumsi makanan sehat secara umum. Hindari mengonsumsi banyak makanan olahan dan jangan terlalu bergantung pada minyak biji-bijian dalam memasak.

Kamu bisa mencoba minyak kelapa dan minyak zaitun yang tak kalah menyehatkan. Lalu perbanyak konsumsi sumber asam lemak omega 3 dari makanan langsung, seperti ikan dan kacang-kacangan.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

Sari Berita Penting