Tag Archives: mirna elok

Ekonomi Lagi Nggak Stabil, Masyarakat Perlu Punya Dana Darurat


Jakarta

Di tengah ketidakpastian ekonomi-politik belakangan ini membuat setiap pengeluaran terasa sangat berat. Harga-harga komoditas meningkatkan, termasuk beras yang merupakan salah satu barang kebutuhan pokok masyarakat.

Belum lagi maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menipisnya lapangan kerja baru membuat daya beli masyarakat, membuat mereka kesulitan untuk belanja karena tak ada dana. Lantas bagaimana cara untuk menjaga keuangan tetap aman di tengah ketidakpastian ini?

Financial Planner Mega Capital, Mirna Elok, mengatakan salah satu cara yang paling ampuh untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi adalah dengan memiliki dana darurat. Sebab dana ini tidak hanya dapat digunakan saat terjadi situasi tidak terduga, namun juga bisa digunakan untuk kelebihan pengeluaran imbas kenaikan harga barang-barang pokok.


“Memang dana darurat itu nanti mungkin akan kepakai di pada saat seperti sekarang ini. Makanya kita memang harus waspada saja sih dengan pengeluaran yang kita lakukan setiap harinya. Jadinya lebih rigid gitu loh, lebih rigid saja,” kata Mirna kepada detikcom dalam program detikSore beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (5/9/2025).

Dalam hal ini Mirna menyarankan sebaiknya masyarakat mulai mengelola pengeluaran dengan baik, dan menyisihkan sebagian uang untuk tabungan dana darurat tadi. Namun hal ini bisa juga dilakukan dengan menjual sejumlah barang yang belum banyak dibutuhkan sekarang ini.

“Memang save your cash itu kan bisa berarti mungkin barang-barang yang belum kita pake sekarang itu bisa dijual dulu gitu, sebelahnya mungkin cut loss ya. Kalau mobil lagi nggak terlalu dipakai terus ada kebutuhan yang lain itu bisa dijual katakanlah,” paparnya.

Lebih lanjut, Mirna menyarankan untuk menyimpan dana darurat tersebut dapat sebagainya dilakukan di instrumen-instrumen investasi. Dengan begitu yang bersangkutan tidak hanya bisa menabung, namun juga mendapatkan keuntungan lebih dari hasil bunga/return.

“Jadi masih ada return lah, jangan sampai taruh di tabungan saja. Karena biasanya ada, ya sekarang lagi issue hacker juga, jadi jangan taruh duit terlalu banyak di bank gitu,” jelas Mirna.

“Ada juga grup di telegram itu yang menjanjikan investasi return yang sangat tinggi dalam satu hari, udah bisa tuh 3%, lu jangan ikut-ikut kayak gitu deh,” tegasnya.

(igo/eds)



Sumber : finance.detik.com

Ini Dia Tips Investasi yang Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi


Jakarta

Salah satu cara untuk bisa menambah penghasilan saat besaran gaji segitu-segitu saja adalah dengan berinvestasi. Melalui investasi masyarakat bisa meningkatkan nilai yang dimilikinya sekarang ini.

Financial Planner Mega Capital, Mirna Elok, mengatakan investasi ini menjadi penting terlebih saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Sebab investasi tak hanya berfungsi untuk meningkatkan nilai aset, namun juga bisa digunakan sebagai dana darurat saat menemui kondisi yang tak terduga.

Nah untuk mereka yang baru belajar atau mulai berinvestasi, Mirna menyarankan untuk mencari instrumen yang sesuai kemampuan. Tentu instrumen investasi yang dimaksud harus yang legal atau terpercaya untuk menghindari kehilangan dana.


“Mungkin kalau untuk yang newbie masuk di pasar modal, masuk dulu di reksadana pasar uang. Itu kan untuk yang jangka pendek ya,” katanya kepada detikcom dalam program detikSore beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (5/9/2025).

Setelah sudah cukup nyaman berinvestasi, ia menyarankan masyarakat untuk mulai menanamkan dananya di instrumen jangka menengah sebagai ‘tabungan’ jangka menengah.

“Jangka menengah dia bisa lagi naik ke yang reksadana pendapatan tetap. Kayak gitu return-nya masih di 8 persenan masih ada gitu,” terang Mirna

Baru setelah itu masyarakat bisa mulai berinvestasi lebih jauh untuk tabungan jangka panjang. Misalkan saja untuk dana pensiun atau keperluan di masa depan yang lain.

“Untuk yang jangka panjang memang, kalau untuk investasi di saham memang agak riskan ya. Kalau aku boleh saran memang bisa investasi di emas,” ucap Mirna.

“Memang kalau emas itu secara return 15 tahun terakhir memang di 15% per tahun ya. Jadi kalau hold emas sampai 10 tahun saja sudah berapa,” sambungnya.

Di luar itu, ia menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dari berbagai modus penipuan investasi yang belakangan sering terjadi. Menurutnya masyarakat harus sudah curiga saat mendapatkan tawaran investasi dengan imbal hasil tak masuk akal atau tak jelas asal-usulnya.

“Yang pasti sih kalau diiming-imingi return dalam satu hari bisa sampai 3%, terus cuma transfer duit saja, terus mereka nggak kasih informasi seperti apa pembelian underlying-nya, dibelikan apa gitu, better nggak deh,” imbaunya.

(igo/eds)



Sumber : finance.detik.com

Ekonomi Lagi Nggak Stabil, Semua Wajib Punya Ini!


Jakarta

Meningkatnya harga sejumlah komoditas termasuk beras, maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menipisnya lapangan kerja baru membuat daya beli masyarakat kian tergerus. Alhasil membuat isi kantong semakin terbebani. Lantas bagaimana cara untuk menjaga keuangan tetap aman di tengah ketidakpastian ini?

Financial Planner Mega Capital, Mirna Elok mengatakan salah satu cara yang paling ampuh untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi adalah dengan memiliki dana darurat. Sebab dana ini tidak hanya dapat digunakan saat terjadi situasi tidak terduga, namun juga bisa digunakan untuk kelebihan pengeluaran imbas kenaikan harga barang-barang pokok.

“Memang dana darurat itu nanti mungkin akan kepakai di pada saat seperti sekarang ini. Makanya kita memang harus waspada saja sih dengan pengeluaran yang kita lakukan setiap harinya. Jadinya lebih rigid gitu loh, lebih rigid saja,” kata Mirna kepada detikcom dalam program detikSore beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (5/9/2025).


Dalam hal ini Mirna menyarankan sebaiknya masyarakat mulai mengelola pengeluaran dengan baik, dan menyisihkan sebagian uang untuk tabungan dana darurat tadi. Namun hal ini bisa juga dilakukan denga menjual sejumlah barang yang belum banyak dibutuhkan sekarang ini.

“Memang save your cash itu kan bisa berarti mungkin barang-barang yang belum kita pake sekarang itu bisa dijual dulu gitu, sebelahnya mungkin cut loss ya. Kalau mobil lagi nggak terlalu dipakai terus ada kebutuhan yang lain itu bisa dijual katakanlah,” paparnya.

Lebih lanjut, Mirna menyarankan untuk menyimpan dana darurat tersebut dapat sebagainya dilakukan di instrumen-instrumen investasi. Dengan begitu yang bersangkutan tidak hanya bisa menabung, namun juga mendapatkan keuntungan lebih dari hasil bunga/return.

“Jadi masih ada return lah, jangan sampai taruh di tabungan saja. Karena biasanya ada, ya sekarang lagi isu hacker juga, jadi jangan taruh duit terlalu banyak di bank gitu,” jelas Mirna.

“Ada juga grup di Telegram itu yang menjanjikan investasi return yang sangat tinggi dalam satu hari, udah bisa tuh 3%, lu jangan ikut-ikut kayak gitu deh,” tegasnya.

(igo/eds)



Sumber : finance.detik.com