Tag Archives: mobil matic

Begini Penanganan Pertama Mobil Overheat



Jakarta

Saat cuaca sedang panas-panasnya, mobil yang bermasalah bisa mengalami overheat. Mesin overheat dapat berdampak fatal. Kalau tidak ditangani dengan benar, biaya perbaikannya bisa membengkak.

Situasi darurat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk overheat pada mobil. Untuk itu, penting bagi setiap pengemudi untuk memiliki pengetahuan dan kesiapan yang memadai dalam menangani situasi tersebut.

Overheat pada mobil bisa terjadi kapan saja ketika suhu mesin mengalami kenaikan di atas rata-rata. Apabila tiba-tiba muncul asap dari kap mesin, bisa saja dikarenakan mesin yang overheat. Jika indikator temperatur mobil menunjukkan panas berlebih (overheat), mobil akan mengalami kehilangan tenaga. Biasanya akan terdengar bunyi ping atau ketukan keras, hal ini bisa saja terjadi karena mesin terlalu panas (overheating).


Dealer resmi Hyundai Gowa memberikan tips menangani mobil yang overheat. Tak perlu panik, ini dia tujuh langkah pengecekan yang bisa dilakukan ketika mesin overheat, seperti dikutip dari siaran pers Hyundai Gowa.

1. Menepi dan berhenti segera setelah cukup aman untuk melakukannya.

2. Pindahkan gear ke posisi P (Parkir, untuk mobil matic) atau ke Netral (untuk kendaraan bertransmisi manual) dan terapkan rem parkir. Jika A/C aktif, matikan.

3. Jika ada tetesan air pendingin mesin (coolant) di bawah kendaraan atau uap keluar dari kap mesin, matikan mesin. Jangan buka kap mesin hingga pendingin berhenti bekerja atau penguapan berhenti. Jika tidak terlihat adanya kebocoran air pendingin mesin dan tidak ada uap, biarkan mesin hidup dan periksa untuk memastikan kipas pendingin mesin beroperasi. Jika kipas tidak bekerja, matikan mesin.

4. Periksa kebocoran air pendingin mesin dari radiator, selang atau di bawah kendaraan. Jika A/C telah digunakan, air dingin akan menetes saat Anda berhenti, itu adalah hal normal.

5. Jika air pendingin mesin bocor, segera matikan mesin.

6. Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab overheating, tunggu hingga temperatur mesin kembali normal. Kemudian, jika air pendingin mesin menyusut/habis, tambahkan air pendingin mesin ke reservoir dengan hati-hati untuk menaikkan level air pendingin mesin di reservoir hingga tanda setengahnya.

7. Lanjutkan dengan hati-hati, waspada terhadap tanda-tanda terlalu panas/overheating lebih lanjut. Jika terjadi lagi overheating, segera hubungi bengkel.

(rgr/dry)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Musim Hujan, Pahami Cara Berkendara Lewati Genangan Air dengan Aman



Jakarta

Hujan deras kembali melanda sebagian wilayah Indonesia akhir-akhir ini dan diperkirakan masih akan berlanjut di bulan Februari. Pengendara mobil harus waspada dengan genangan air yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada mesin.

Seperti dijelaskan Auto2000 dalam keterangan resminya, genangan air dapat terjadi di mana saja, khususnya di area yang permukaan jalannya rendah, atau dekat dengan sungai. Genangan air dapat pula muncul di jalan yang sistem drainasenya bermasalah sehingga limpahan air hujan tidak bisa masuk selokan pembuangan air.

Meski kelihatannya tidak terlalu tinggi, detikers tetap wajib mewaspadai genangan air. Water hammer adalah risiko paling berbahaya lantaran dapat membuat komponen di dalam mesin jebol. Kamu bisa terlibat kecelakaan, seperti mobil terperosok ke dalam lubang atau menabrak kendaraan lain di depan yang mogok.


Meskipun pintu sudah ditutup rapat, bukan berarti air tidak dapat masuk ke dalam kabin mobil. Celah sempit pada bodi mobil sudah cukup sebagai jalan masuk air lantaran tekanannya yang sangat tinggi. Tidak kalah penting, ada risiko klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak karena dikategorikan sebagai kelalaian yang mengakibatkan kerusakan pada kendaraan.

Tips Melewati Genangan Air yang Mudah dan Aman

Jalan terbaik adalah kamu harus menghindari jalan yang tergenang air. Masalahnya adalah bukan perkara mudah mencari jalan alternatif, apalagi bila nyaris seluruh wilayah terendam banjir. Pelajari kondisi genangan air dengan memperhatikan patokan yang mudah terlihat seperti tinggi trotoar atau tanggul jalan.

Ketinggian sekitar setengah ban mobil masih aman untuk dilalui. Waspada arus kencang atau jalan berlubang. Biasanya, area bahu jalan yang dekat saluran air lebih tinggi genangan airnya, untuk itu hindari area tersebut. Namun bisa saja justru lajur paling kanan yang paling tinggi genangan airnya, khususnya di jalan tol yang multi lajur. Amati dengan seksama sebelum melintasinya.

Jalankan mobil secara perlahan dan jangan bermain ponsel supaya tetap fokus. Injak pedal gas secara halus dan jaga di putaran mesin sekitar 2.000 rpm. Buat mobil manual, pertahankan transmisi di gigi 1, sementara mobil matic bisa pindahkan ke mode manual dan pilih gigi 1.

Hindari mempercepat atau menghentikan laju mobil secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan air masuk ke dalam ruang mesin. Kamu bisa melepaskan injakan pada pedal gas untuk mengurangi kecepatan dan menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobil secara perlahan.

Jangan terlalu dekat dan tetap jaga jarak aman dengan mobil di depan karena ada ombak yang tercipta dan bisa naik ke mobil. Selain itu, jarak aman memberikan ruang buat menghindar kalau mobil di depan mogok.

Setelah bebas dari genangan air, tekan perlahan pedal rem dengan kaki kiri untuk mengeringkan dan memastikan rem tanpa masalah. Lakukan beberapa kali sampai yakin rem mobil sudah berfungsi normal. Perhatikan panel instrumen dari kemungkinan indikator yang menyala.

“AutoFamily tidak boleh meremehkan genangan air di jalan akibat hujan deras. Salah perhitungan bisa menimbulkan masalah seperti terperosok lubang, air masuk ke dalam kabin, hingga mesin jebol. Perhatikan genangan air, lewati dengan baik dan tidak buru-buru. Servis berkala di bengkel Auto2000 memastikan mobil dapat melewati berbagai kondisi jalan dengan baik, order via website Auto2000.co.id,” terang Yagimin, Chief Marketing Auto2000, Kamis (30/1/2025).

(lua/dry)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Begini Cara Parkir Mobil Matic yang Benar, Jangan Asal!


Jakarta

Mengendarai mobil bertransmisi matic memang terlihat lebih mudah. Sebab, kamu hanya perlu menginjak pedal gas dan rem saat berkendara, lalu memindahkan ke transmisi ‘P’ atau parkir ketika mobil diparkir.

Soal memarkirkan mobil matic, ternyata ada hal yang harus diperhatikan, lho. Banyak pengendara yang masih bingung apakah memindahkan posisi transmisi ke ‘P’ atau menarik tuas rem tangan terlebih dahulu?

Lalu, manakah cara yang benar? Simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.


Cara Parkir Mobil Matic yang Benar

Dilansir laman Daihatsu, cara parkir mobil matic yang benar adalah dengan memarkirkan mobil dengan aman dan sempurna terlebih dahulu. Jika sudah, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Posisikan transmisi di ‘N’ atau netral
  2. Kemudian tarik tuas rem tangan
  3. Lalu pindahkan transmisi ke ‘P’
  4. Baru setelah itu mesin mobil bisa dimatikan.

Pada sejumlah mobil yang punya transmisi otomatis cukup sensitif, apabila melakukan pemindahan tuas transmisi ‘P’ baru menarik rem tangan, hal ini dapat menyebabkan girboks akan terkunci.

Apabila cara tersebut masih terus dilakukan, hal ini dapat menyebabkan komponen girboks cepat rusak. Jika girboks rusak dan harus diservis, maka siap-siap merogoh kocek yang cukup dalam.

Kebiasaan memindahkan transmisi ‘P’ baru menarik rem tangan juga dapat menyebabkan komponen parking pawl di mobil matic jadi nyangkut. Hal ini membuat perpindahan transmisi ‘P’ ke ‘R’ akan terasa keras.

Sebagai informasi, parking pawl berfungsi sebagai pengunci output transmisi otomatis. Dengan begitu, ketika transmisi berada di ‘P’ maka mobil tidak bisa digerakkan.

Sebenarnya mobil masih bisa maju dan mundur, hanya saja ruang geraknya terbatas. Ketika sudah mentok saat mobil didorong maju atau mundur, itu artinya batas parking pawl tegang.

Nah, ketika posisi mobil matic diparkir dalam posisi transmisi ‘P’ dan rem tangan ditarik, itu artinya mobil terparkir dalam kondisi parkir pawl tegang. Jadi, mobil tak bisa maju dan mundur sama sekali.

Ketika ingin menjalankan mobil setelah diparkir, kamu akan merasakan perpindahan transmisi ‘P’ ke ‘R’ akan terasa berat atau nyangkut. Maka dari itu, sebaiknya tarik tuas rem tangan terlebih dahulu, baru kemudian memasukkan transmisi ke ‘P’ saat memarkirkan mobil matic.

Itu dia cara parkir mobil matic yang benar agar komponen girboks dan parking pawl tetap aman. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Pantang Mundur Nyetir Mobil Matic di Tanjakan, Begini Caranya



Jakarta

Mobil matic memang banyak jadi incaran. Selain nggak ribet, mobil matic juga diincar karena kemudahannya yang tinggal injak gas saja. Tapi ada hal yang agak ngeri juga saat membawa mobil matic, yakni saat berada di tanjakan.

Beberapa pengemudi kerap panik saat mengendarai mobil matic di jalanan yang memiliki kontur menanjak, terlebih tanjakan yang ekstrem. Mungkin untuk para pengemudi mobil manual, mengendalikan mobil ketika berada di tanjakan hanya tinggal menyeimbangkan antara gas dan kopling supaya mobil tidak merosot serta mencegah mobil mati.

Berbeda dengan mobil matic, cara yang dilakukan pertama kali adalah jangan panik. Ini modal penting karena panik akan membuat semua menjadi sulit. Setelah mampu menenangkan diri, cara untuk mengendalikan mobil matic di tanjakan yaitu dengan memindahkan gigi dari ‘D’ (drive) ke gigi rendah atau ‘L’.


Penjelasan Gigi ‘L’ di Mobil Matic

Fungsi gigi ‘L’ ini adalah untuk digunakan ketika berkendara di jalanan yang menanjak atau menurun. Saat mobil di masukan ke gigi ‘L’ maka mesin akan menghasilkan torsi yang lebih besar. Jadi gigi ‘L’ pada mobil matic serupa dengan gigi ‘1’ di mobil manual.

Dari laman resmi Hyundai, untuk bisa melewati tanjakan yang curam atau ketika dalam situasi terjebak di kemacetan dengan jalanan menanjak, cara bijaknya adalah dengan menggunakan gigi ‘L’. Ini agar menjaga mesin tidak mudah mengalami loss power saat menanjak.

Beberapa produsen mobil menyertakan gigi dengan angka ‘2’ dan ‘3’. Pada prinsipnya gigi ‘3’ memiliki kegunaan untuk memerintahkan mesin untuk membatasi rasio sampai gigi ‘3’ saja, sedangkan dengan gigi ‘2’ dapat digunakan ketika melewati jalanan menanjak namun tak terlalu curam dan panjang.

Cara Mengoperasikan Gigi pada Mobil Matic saat di Tanjakan

Sebetulnya terdapat beberapa cara untuk melewati tanjakan saat menggunakan mobil matic. Sebelum berpergian dengan mobil tentunya yang paling dasar adalah mengenali mobil secara luar dan dalam, hal ini untuk mempermudah pengemudi mengetahui seluk-beluk mobil.

Dikutip dari Auto2000, terdapat tiga cara untuk menjalan mobil matic di tanjakan. Berikut tipsnya.

3 Cara Nyetir Mobil Matic di Tanjakan

1. Pindahkan Gigi dari D ke L

Saat menemukan dan hendak melalui jalanan yang menanjak, terlebih dahulu pindahkan tuas gigi dari ‘D’ ke ‘L’. Karena dalam situasi ini mobil membutuhkan torsi yang besar, bila momentum ini terlewati maka tenaga mobil akan hilang dan mobil akan meluncur ke belakang.

2. Injak Gas Sesuai Kebutuhan

Pada momen ini kamu jangan sungkan untuk menginjak gas dalam-dalam, sesuaikan dengan tanjakan yang dihadapi. Jika dirasa tanjakan curam dan panjang, maka injak gas pun jangan ragu-ragu. Ambil ancang-ancang untuk melakukan kick down atau menginjak pedal gas secara dalam supaya mobil bisa berjalan.

3. Jangan Injak Rem saat Pindah Gigi

Dalam hal ini, masih terdapat pengemudi yang menginjak rem saat memindahkan gigi dari ‘D’ ke ‘L’. Seharusnya cara ini tidak perlu dilakukan. Hanya tinggal melepas pedal gas lalu pindahkan tuas ke posisi gigi yang diinginkan.

Yang terpenting yakni pindahkan gigi secara bertahap jangan lakukan dengan sekaligus. Apabila transmisi sebelumnya berada di posisi ‘D’, yang perlu dilakukan adalah memindahkannya ke gigi ‘2’ sebelum masuk ke gigi ‘L’ untuk melewati tanjakan curam.

(rgr/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Mudik Pakai Mobil Matic Lewat Tanjakan Curam, Pakai Gigi Apa?



Jakarta

Mobil matic banyak digunakan saat mudik. Kalau kebetulan lewat tanjakan curam, pakai gigi apa ya?

Mobil bertransmisi otomatis belakangan kian digemari. Pengendaraannya cenderung lebih mudah, apalagi kalau jalanan macet nggak bikin pengendara mudah lelah. Ketika jalanan lancar tinggal ngegas dan begitu padat hanya perlu menginjak pedal rem. Tidak heran mobil matic jadi favorit untuk dibawa mudik.

Nah buat kamu yang berencana mudik menggunakan mobil matic, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Selain fisik pengendara yang prima, kendaraan juga wajib diperhatikan kondisinya. Technical Team Aftersales Support Dept. Auto2000 Gesang Pranoto mengingatkan agar pemilik mobil memastikan kendaraan tersebut memang layak untuk diajak berpergian jarak jauh.


“Untuk kendaraan matic diperiksa kualitas dan kuantitas oli matic tersebut. Ketika sudah cukup kendaraan tersebut dapat dinyatakan layak jalan. Apalagi kalau sudah melakukan servis rutin,” ungkap Gesang dalam Bincang Mudik yang disiarkan akun Instagram Auto2000.

Untuk memastikan kondisi mobil, pengendara juga bisa melakukan servis berkala di bengkel terdekat. Dengan servis berkala, bila ada indikasi masalah pada mobil maka bisa segera diatasi.

“Jadi sebelum perjalanan mudik bisa melakukan servis berkala dan jika memang diperlukan penggantian oli. Setelah mudik kembali lagi bisa melakukan pemeriksaan kembali,” lanjut Gesang.

Bila kondisi mobil sudah dipastikan prima, kamu juga sebaiknya melakukan perencanaan sebelum melakukan perjalanan. Kamu bisa memetakan jalur yang akan dilalui sekaligus mencari alternatif bila terjadi kepadatan. Pemetaan jalur juga sekaligus menghindari pemudik mengalami hal yang tak diinginkan seperti nyasar atau melintas di medan sulit.

Kalaupun harus melintas di jalanan yang medannya sulit seperti menanjak atau turunan curam, kamu juga harus mengetahui posisi tuas transmisi. Gesang mengatakan bila posisi jalan menanjak dan tidak terlalu curam, posisi tuas transmisi bisa tetap di D. Tapi akan berbeda kondisinya jika tanjakan atau turunan yang dilintasi terlalu curam.

“Akan tetapi ketika kondisi tanjakan curam, mungkin bisa menggunakan di posisi 2 atau 3. Karena di posisi 2 atau 3, ketika menuruni jalanan di perbukitan, transmisi ini akan memberikan efek engine brake jadi nggak langsung nyelonong, ada ketahanan dari sistem transmisi itu menahan laju kendaraan. Tapi kalau nggak kuat, tanjakan cukup ekstrem bisa di posisi Low,” terang Gesang.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Ternyata Ini Posisi Gigi Mobil Matic yang Pas saat Terjebak Macet Mudik



Jakarta

Lagi terjebak macet saat mudik naik mobil matic? Ternyata harusnya posisi tuas transmisi mobil matic berada di N bukan D.

Kemacetan di sejumlah ruas jalur mudik tak dapat dihindari. Ada beberapa titik yang mengalami kemacetan panjang, seperti di Tol Merak. Pemudik terjebak macet hingga berjam-jam. Saat terjebak macet, pemudik yang mengendarai mobil matic mungkin akan lebih santai karena hanya perlu ngegas dan ngerem. Meski begitu, pengemudi harus mengetahui posisi gigi yang tepat saat terjebak macet panjang.

Technical Team Aftersales Support Dept.Auto2000 Gesang Pranoto menjelaskan saat posisi mobil matic terjebak macet, maka sebaiknya tuas transmis berada di posisi N. Kata Gesang, bila di posisi D, maka transmisi akan tetap bekerja padahal posisi mobil berhenti.


“Dari informasi yg pernah saya dapatkan ketika transmisi matic macet dan lampu merah sebaiknya tidak di posisi D karena di D transmisi ini berusaha menggerakan kendaraan,” terang Gesang dalam live Instagram Auto2000 belum lama ini.

Kondisi ini kata Gesang, mirip seperti saat tengah menunggu lampu merah di lampu lalu lintas. Posisi gigi sebaiknya juga berada di N bukan di D agar transmisi tak dibebani kerja saat mobil berhenti.

“Nah di lampu merah kan kita menginjak rem, kendaraan ditahan rem nah beban transmisi ditahan komponen rem, maka dari itu sebaiknya itu posisi di N atau P agar posisinya bebas tidak terbebani,” lanjut Gesang.

Bila jalur yang dilalui mengalami kemacetan panjang, mematikan mesin bisa menjadi opsinya. Hal ini juga bisa menghemat penggunaan bahan bakar. Di lain sisi, sebelum melakukan perjalanan panjang seperti mudik, sebaiknya kamu mengisi penuh tangki. Ini untuk mencegah kehabisan BBM di tengah jalan.

“Mungkin ketika dalam kondisi terjebak tadi atau mungkin mau efisiensi bahan bakar mungkin langkah pertama bisa mematikan AC, kedua mematikan mesin. Kalau kondisi macet masih panjang dan bahan bakar sudah tidak cukup mungkin kita bisa melakukan layanan darurat,” tutur Gesang.

Kalaupun kehabisan BBM di tengah jalan, akun NTMC Korlantas Polri menginformasikan pemudik bisa menghubungi call center Pertamina 135. Saat menghubungi call center jangan lupa bagikan lokasi Anda, nantinya akan ada BBM yang disuplai.

(dry/lth)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Lakukan Ini pada Mobil Matic, Bukan Cuma Rusak tapi Juga Bikin Celaka



Jakarta

Mengendarai mobil matic memang lebih mudah. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus dihindari karena bisa bikin transmisi rusak dan memicu kecelakaan.

Mobil matic memiliki pengendaraan yang cenderung mudah ketimbang mobil manual. Pengemudi hanya perlu ngegas dan ngerem untuk berjalan atau menghentikan mobil. Kaki kiri pun bisa beristirahat karena tak perlu menginjak pedal kopling. Namun demikian, pemilik mobil matic tetap harus memperhatikan sejumlah hal agar transmisi bisa awet sekaligus mencegah kecelakaan.

Mengutip laman buku panduan manual Innova dijelaskan hal yang harus diwaspadai ketika menggeser tuas transmisi pada mobil matic, berikut rinciannya.


  • Jangan membiarkan kendaraan bergerak mundur ketika tuas transmisi dalam posisi pengendaraan atau bergerak maju ketika tuas transmisi dalam posisi ‘R’. Melakukannya dapat menyebabkan mesin tidak bekerja atau menyebabkan rem dan kemampuan kemudi lemah, sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan atau kerusakan kendaraan.
  • Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, jangan menggeser tuas transmisi ke posisi ‘P’ selama kendaraan sedang melaju. Melakukannya dapat menyebabkan kerusakan transmisi dan mengakibatkan kendaraan kehilangan kontrol.
  • Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, hati-hati jangan memindah tuas transmisi dengan pedal gas ditekan. Memindahkan tuas transmisi ke gigi selain P atau N dapat menyebabkan percepatan kendaraan tak terduga yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Untuk diketahui, tuas transmisi di mobil matic memiliki fungsinya masing-masing. P berfungsi memarkir kendaraan atau menghidupkan mesin. Selanjutnya ada R yang difungsikan ketika mundur. Kemudian ada N atau Netral yang pada posisi ini power tidak diteruskan.

Untuk pengendaraan normal, pengemudi bisa memposisikan tuas transmisi di D. Sekadar informasi tambahan, tuas transmisi di posisi D juga bisa meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi bising saat pengendaraan normal.

Guna memastikan kondisi kendaraan kamu tetap prima, jangan lupa juga melakukan servis secara berkala. Servis berkala bisa dilakukan pada interval yang telah ditentukan sesuai jadwalnya. Interval servis untuk jadwal perawatan ditentukan oleh pembacaan odometer atau interval waktu, mana yang tercapai lebih dulu, ditunjukkan pada jadwal.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Matic Berhenti di Lampu Merah, Pindah Gigi ke N atau Tetap di D?



Jakarta

Saat menunggu lampu merah, mobil dalam posisi diam. Dalam posisi diam itu, dengan mobil matic haruskah gigi dipindah ke N atau tetap di D?

Mobil matic memang lebih mudah dikendarai. Untuk menjalankan mobil, hanya perlu menginjak pedal gas saat tuas transmisi di posisi D. Sementara untuk berhenti, tinggal menginjak pedal rem. Namun belakangan yang sering menjadi pertanyaan ketika mobil matic dalam posisi diam menunggu lampu merah.

Ada yang menyebut saat posisi diam menunggu lampu merah itu tuas transmisi tidak perlu dipindahkan ke ‘D’ karena hanya sebentar. Tapi ada juga yang bilang harus dipindah ke N. Lalu mana yang tepat?


“Ini sering jg ditanyakan ketika kita berada di kondisi macet atau berada di lampu merah, lampu merah kan kita berhenti nah itu posisi tuas transmisi ada dimana apa berada di D, P, atau N. Dari informasi yg pernah saya dapatkan ketika transmisi matic macet dan lampu merah sebaiknya tidak di posisi D,” jelas Technical Team Aftersales Support Dept.Auto2000 Gesang Pranoto belum lama ini.

Gesang menambahkan bila tuas transmisi tetap di D, maka akan ada beban yang diberikan terhadap transmisi. Padahal posisinya sedang diam atau tidak bekerja.

“Di D, transmisi ini berusaha menggerakkan kendaraan. Nah di lampu merah kan kita menginjak rem, kendaraan ditahan rem nah beban transmisi ditahan komponen rem, maka dari itu sebaiknya itu posisi di N atau P agar posisinya bebas tidak terbebani,” sambung Gesang.

Informasi soal posisi tuas transmisi saat berhenti ini juga bisa diketahui dari buku panduan manual kendaraan. Misalnya di buku panduan manual Avanza tertulis saat berhenti untuk waktu yang lama dan mesin menyala sebaiknya dipindah ke N atau P.

Dari sisi keselamatan, berhenti di lampu merah juga disarankan untuk memindahkan gigi ke N. Terpenting saat gigi dipindah ke posisi N, pedal rem harus diinjak.

“Kenapa harus service brake (rem kaki)? Supaya pengemudi di belakang tahu kalau mobil kita sedang berhenti ditandai dengan lampu rem yang menyala. Kalau parking brake kan lampu rem nggak menyala. Jadi kalau misalnya ada pengemudi dari jauh, dia kecepatannya masih tinggi dia akan reflek injak rem karena lihat lampu rem kita nyala karena pengemudi biasanya sudah reflek kalau lihat lampu rem nyala kita ngerem,” tutur Instruktur Safety Driving SDCI Jacki Aryanto Rumokoi

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Awas Salah! Begini Posisi Kaki yang Benar saat Nyetir Mobil Matic



Jakarta

Menyetir mobil matic memang lebih mudah ketimbang mobil manual. Tapi tahukah kamu bagaimana posisi kaki yang tepat saat nyetir mobil matic?

Mobil matic lebih mudah dikendarai ketimbang manual. Untuk berjalan, pastikan tuas transmisi di posisi D dan menginjak pedal gas maka mobil bisa melaju. Pun untuk berhenti, hanya tinggal menginjak pedal rem. Meski begitu, ada baiknya kamu mengetahui posisi gigi saat menyetir mobil matic untuk senantiasa menjaga keselamatan sepanjang perjalanan.

Masih ada yang berpendapat menyetir mobil matic hanya perlu menggunakan satu kaki (kanan), tapi tidak sedikit juga yang menilai menyetir mobil matic harus menggunakan dua kaki. Mana yang benar?


Dari sisi keselamatan berkendara, ketika menyetir mobil matic kaki yang bekerja sepenuhnya adalah kaki kanan. Namun demikian, kaki kiri tak sepenuhnya beristirahat. Kaki kiri bisa tetap dalam posisi siaga.

“Kaki kiri diletakkan di footstep untuk ‘menyeimbangkan’ badan pengemudi saat bersiap-siap di kondisi ekstrem, terutama rem emergency, cornering dan lain-lain,” ungkap Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana belum lama ini.

Karena, ketika fungsi otot salah satu sisi bekerja secara mendadak, harus diimbangi dengan otot di satu sisi lagi. Tujuannya untuk mengurangi cedera otot.

Memang, menurut Sony, dalam dunia berkendara ada teknik mengerem pakai kaki kiri. Namun, itu dilakukan oleh kalangan profesional.

“Pembalap/advanced driver melakukan itu di tikungan tumpul. Namanya Left Foot Braking. Untuk pemula tidak dianjurkan,” sebutnya.

Saat menyetir mobil dengan transmisi otomatis itu, hindari untuk menginjak pedal gas dan pedal rem secara bersamaan. Mengutip laman Daihatsu Indonesia, keseringan menginjak pedal rem dan pedal gas secara bersamaan bisa berpotensi membuat komponen dalam sistem transmisi mudah aus dan rusak. Kalau sudah begini kamu harus siap merogoh kocek dalam-dalam untuk memperbaiki transmisi mobil.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Nyetir Mobil Matic di Tanjakan Macet, Ini Tips Amannya



Jakarta

Lagi menyetir mobil matic dan terjebak macet di tanjakan? Begini tips berkendaranya.

Bagi pengguna mobil matic, jalan tanjakan mungkin bukan jadi kendala. Tak perlu ada pedal kopling yang ditahan saat melintas di tanjakan. Meski begitu, bukan berarti mengendarai mobil matic saat melintas di tanjakan bisa bersantai. Potensi mobil mundur secara tiba-tiba pun ada kalau pengendara tidak waspada. Ini tentu akan membahayakan pengendara dan pengguna jalan lainnya.

Untuk itu, ada dua hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi. Berikut ini cara mengendarai mobil di tanjakan saat macet agar tetap aman dikutip laman Daihatsu Indonesia.


1. Sesuaikan Posisi Gigi dengan Permukaan Jalan

Hal pertama yang perlu diketahui adalah medan jalan. Setidaknya kamu harus tahu akan kecenderungan jalan miring dan menanjak. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah mempersiapkan diri dan mengganti persneling sebelum mencapai tanjakan. Hal ini sangat penting karena persneling harus sudah ke arah D2 atau diturunkan ke Low terlebih dulu.

Hal ini sangat penting karena persneling harus sudah ke arah D2 atau diturunkan ke Low terlebih dulu. Pada intinya, pastikan mobil ada di posisi gigi rendah agar mudah melibas tanjakan.

2. Hindari Penggunaan Rem dan Memindahkan Tuas Transmisi Secara Bersamaan

Hal penting lainnya adalah untuk tidak menginjak rem dan memindahkan transmisi secara bersamaan. Pertama injak pedal rem dulu, barulah memindahkan gigi ke posisi yang lebih rendah.

Terpenting untuk diingat, sebelum melakukan perjalanan, kamu sudah mengetahui rutenya. Dengan begitu, kamu bisa memperkirakan perjalanan yang bakal ditempuh. Kalau sekiranya jalur yang dilalui akan menyulitkan, maka bisa mencari alternatif jalan lain. Atau kalau sudah memahami medan jalan, kamu akan lebih bisa menyiapkan diri.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com