Tag Archives: mobil tabrak truk

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Porsche Tabrak Pantat Truk di Tol Dalam Kota



Jakarta

Sebuah mobil sport Porsche Cayman menabrak bagian belakang truk di Tol Dalam Kota, Jakarta, dini hari tadi. Pengemudi Porsche dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan ini.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (19/6) pukul 01.40 WIB dini hari tadi di Km 5+200 B sebelum GT Kuningan 2 Tol Dalam Kota Jakarta. Disebutkan, kecelakaan ini terjadi akibat kurangnya kehati-hatian pengemudi Porsche dalam berkendara.

“Sebelum GT Kuningan 2 wilayah Jakarta Selatan, saat sedang berjalan karena kurangnya hati-hati saat berkendara akhirnya kendaraan sedan Porsche Cayman yang dikemudikan saudara TP menabrak bodi belakang kendaraan truk Mitsubishi yang dikemudikan saudara RA yang berada di depannya,” kata Kasi Laka Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Diella Kartika Artha dikutip detikNews.


Porsche itu menyangkut di bagian belakang truk. Bahkan, Porsche sempat terseret sejauh 150 meter lantaran pengemudi truk tidak tahu.

Dalam kecelakaan tersebut, pengemudi Porsche Cayman berinisial TP meninggal dunia di lokasi kejadian. Selain itu, satu penumpangnya mengalami shock berat.

Pelajaran dari Insiden Porsche Tabrak Truk di Tol Dalam Kota

Kecelakaan maut mobil menabrak bokong truk sering terjadi di jalan tol. Ada beberapa pelajaran penting dari kecelakaan maut serupa agar tidak terulang lagi.

Pertama, kita harus paham ‘kekurangan’ truk perihal dimensi dan bobotnya yang besar. Truk bergerak lambat sehingga butuh waktu untuk akselerasi dan pengereman, termasuk membutuhkan ruang yang luas saat manuver dan memiliki blind spot yang luas.

Kedua, hindari mengemudi secara agresif. Misalnya, pindah lajur tiba-tiba karena tidak sabar menunggu mobil di depan kembali ke lajur kiri. Masalahnya, di sebelah kiri sering terdapat truk yang melaju perlahan. Dengan perbedaan kecepatan yang tinggi, tanpa disadari mobil tiba-tiba sudah dekat dengan bak truk. Risikonya sangat besar jika kita gagal mengantisipasinya.

Selanjutnya, patuhi batas kecepatan di jalan tol. Jalan tol dalam kota memiliki batas kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 80 km/jam. Mobil yang terlalu cepat akan sulit dikendalikan dan berbahaya jika di depan ada truk yang berjalan lambat.

Selain mematuhi batas kecepatan aman, kita juga harus menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Kita harus mampu melihat potensi masalah dari truk di depan dan melakukan manuver menghindar saat dibutuhkan. Seperti ketika ada truk yang tidak kuat menanjak. Termasuk memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengereman jika diharuskan mengurangi kecepatan.

Kemudian, pengemudi juga harus paham dan sadar bahwa tidak semua truk di jalan tol memiliki perangkat safety. Kadang ditemui truk yang lampu belakangnya redup, bahkan mati. Ada juga yang tidak menggunakan stiker pemantul cahaya. Truk dengan kekurangan semacam ini bisa menjadi ancaman bagi pengendara di belakangnya.

Terakhir yang juga penting adalah, segera beristirahat jika lelah. Sebab rasa lelah yang dipaksakan bisa mengurangi konsentrasi mengemudi di jalan tol. Jika hilang konsentrasi sedikit saja, dampaknya bisa sangat fatal.

“Jadi kalau ada tanda-tanda fatigue atau letih atau ngantuk, itu segera cari tempat istirahat. Atau, tunda perjalanan kalau belum memulai perjalanan. Menunda atau mengganti moda transportasi, atau kalau ada suruh orang lain yang bawa. Intinya dia tidak boleh mengemudi saat dia letih,” ujar Praktisi keselamatan berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.

Pengemudi sebaiknya menyadari kondisi tubuh yang sudah lelah dan tidak memaksa mengemudi. Ada baiknya menepi sejenak untuk beristirahat 20-30 menit. Saat istirahat itu, pengemudi bisa melakukan power nap sebelum melanjutkan perjalanan.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Honda Jazz Ngebut Tabrak Bokong Truk



Jakarta

Viral di media sosial video yang menggambarkan mobil Honda Jazz menabrak bagian belakang truk. Akibat kecelakaan itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia. Ini pelajaran pentingnya.

Dikutip detikJabar, insiden itu terjadi pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 10.15 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan, yakni Honda Jazz nomor polisi F 1264 GZ dengan kendaraan jenis truk boks nomor polisi W 8292 UQ.

“Betul kejadiannya hari Senin di ruas Tol Cipularang KM 111+200, Kampung Cikuda, RT 02/04, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat,” kata Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Cimahi, Ipda Yusup Gustiana.


Yusup mengatakan kecelakaan itu berawal saat mobil Honda Jazz yang dikemudikan Anisa Nadya Sukma (25) melaju dari arah Bandung menuju Jakarta. Sementara di arah yang sama, melaju truk boks yang dikemudikan Basuki.

“Kendaraan ini melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Sementara truk melaju di jalur pelan,” kata Yusup.

Pelajaran Penting dari Kecelakaan Maut Honda Jazz vs Truk

Praktisi keselamatan berkendara praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) SonySusmana mengungpkan, dari kecelakaan maut ini ada pelajaran penting yang bisa diambil. Utamanya adalah bijak dalam mengontrol kecepatan kendaraan.

“Pengemudi yang ngebut, terutama di jalan tol itu skala emosionalnya naik, dan celakanya (tingkat) rasionalnya turun,” kata Sony kepada detikOto, Kamis (11/9/2025).

Saat pengemudi hanya gaspol, yang terjadi adalah mobil melaju kencang. Dalam kecepatan tinggi itu, visibilitas pengemudi menyempit.

“Kombinasi dari ngebut tersebut adalah berzigzag mencari celah dan ditambah dengan sedikit memanfaatkan rem. Ini bahaya! Jika ada hambatan, maka dia tidak mampu mengambil keputusan yang benar,” ujar Sony.

Untuk memastikan kondisi aman, lanjut Sony, paling tidak harus memenuhi tiga komponen, yaitu kecepatan yang selaras dengan arus lalulintas, jaga jarak aman dan tidak menggunakan bahu jalan tol.

“Boleh buru-buru, tetapi tetap kontrol emosi. Ketika emosi terkontrol maka akal sehat akan memandu pengemudi dalam mengambil keputusan yang teraman,” ucapnya.

Di Tol Cipularang dan beberapa ruas jalan tol lain yang hanya tersedia dua lajur, pengendara mungkin akan sedikit ‘terganggu’ dengan adanya truk yang melaju pelan. Agar tidak terjadi kecelakaan serupa dengan truk, sebaiknya pengendara tetap fokus dan kontrol kecepatan.

“Truk di depan kan terbaca mata pengemudi. Langkah yang umum dilakukan adalah mendahului. Tapi sebelum itu dilakukan, yang pertama kurangi dulu kecepatan, terus jaga jarak untuk mendapatkan visibilitas di depan truck, cek kaca spion. Jika di belakang clear, nyalakan lampu sign kanan dan menyusul dengan manuver yang lembut,” saran Sony.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com