Tag Archives: model hijab

Buttonscarves Gandeng Halima Aden hingga Alyssa Daguise Jadi Brand Ambassador

Jakarta

Brand hijab lokal Buttonscarves menggandeng empat wanita sebagai brand ambasador terbarunya. Mulai dari aktris ternama, model hingga super model skala dunia menjadi brand ambassador Buttonscarves.

Mereka adalah Putri Marino, Laura Basuki, Alyssa Daguise, dan Halima Aden. Halima yang merupakan model hijab internasional menyampaikan kebahagiaannya menjadi model terbaru Buttonscravesmelalui cuplikan video.

“Saya sangat senang menjadi bagian dari Buttonscarves dan saya sangat berterima kasih atas sambutannya,” ucap Halima dalam video cuplikan yang ditayangkan pada saat konferensi pers Exclusive Reveal: Buttonscarves Brand Ambassador, di La Moda, Plaza Indonesia, Jakarta Pisat, Kamis (10/10/2024).


Linda sebagai pendiri Buttonscarves mengungkapkan alasan memilih keempat wanita yang terpilih menjadi brand ambasador. Menurutnya brand yang didirikannya ingin selalu membawa diversity atau keberagaman.

“Kebetulan aku itu ibu beranak empat di rumah. Tapi saya pikir ini adalah empat alasan mengapa mereka karena BA sangat menjunjung tinggi diversity. Aku rasa empat wanita ini cukup mewakili beragam dan selain itu kita ada value yang dimiliki oleh para wanita ini. Mereka ini wanita yang sangat elegan, kekuatan di bidangnya masing-masing. Mereka sangat authentic dan valuenya sangat Buttonscarvea banget,” ungkap Linda.

Linda menuturkan siap untuk menggebrak dan memperkenalkan Buttonscarves agar mendunia. “Value yang selalu kita bawa juga woman empowerment dan saya juga sudah kagum dengan pencapaian mereka semua. Mereka semua memiliki karakter yang berbeda-beda,” ucap Linda.

Laura Basuki aktris yang terpilih sebagai brand ambassador Buttonscarves menuturkan sudah menjadi pengguna produk brand lokal tersebut. Dia menyukai produk lip cream dan loose powder.

“Ini adalah suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri karena Buttonscarves mempunyai banyak pelanggan. Aku kagum dengan Buttonscarves yang membawa pesan terhadap wanita,” ujar Laura Basuki.

Sedangkan Putri Marino merasa mempunyai satu visi dan misi dengan Buttonscarves. Dan Alyssa Daguise yang mewakili gen Z menyambut baik pinangan Linda.

“Aku melihat perkembangan fashion dunia dan Buttonscarves bisa mengekspresikan itu. Aku mewakili dari generasi muda bisa mewujudkannya melalui Buttonscarves. Aku suka banget dengan tasnya, kualitasnya bagus,” tutur Alyssa.

Linda mengucapkan keempat wanita ini selama satu tahun akan menjadi brand ambassador dan bisa mewakili sisi terbaik dari masing-masing diri mereka. Laura Basuki mewakili ibu muda yang aktif, Alyssa Daguise sebagai generasi muda dan Putri Marino ingin membawa keunikan diri sebagai wanita supaya bisa tampil percaya diri.

(gaf/eny)

Sumber : wolipop.detik.com

Alhamdulillah muslimah sholihah hijab اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / Satria SP

6 Model Hijab yang Tren di 2024, Motif Palestina Hingga Pashmina Meleyot

Jakarta

Tahun 2024, muncul beragam inovasi dari pelaku usaha hijab dam hijabers Tanah Air. Mulai dari model hijab yang kembali ke klasik hingga motif bendera Palestina menjadi pilihan sepanjang tahun 2024. Inilah kaleidoskop tren hijab paling populer tahun ini.

1. Hijab motif Palestina

Tren hijab motif monogram populer sepanjang tahun 2024.Tren hijab motif monogram populer sepanjang tahun 2024. Foto: Dok. Instagram @vivizubedi.

Brand hijab lokal menunjukkan dukungan kemanusiaan untuk Palestina dengan cara memproduksi hijab motif bendera Palestina. Ada juga yang mendedikasikan sebagian keuntungan penjualan untuk disumbangkan ke negara tersebut.


Hijab Palestina ini rata-rata mengambil elemen dari bendera Palestina yang identik dengan warna putih, hitam, merah dan hijau. Ada juga yang memadukan motif keffiyeh atau sorban ala Timur Tengah.

Hijabers Tanah Air pun kerap memakai hijab motif Palestina di berbagai kesempatan untuk memperlihatkan dukungan terhadap warga Palestina.

2. Hijab pashmina instan bahan jersey

Tahun sebelumnya, hijab pashmina instan bahan ceruty meroket. Terus berinovasi, para pelaku bisnis hijab mengaplikasikan hijab instan memakai bahan jersey.

Hijab bahan jersey kembali naik daun di tahun 2024, karena karakter bahannya yang nyaman, menyerap keringat dan tidak mudah kusut. Apalagi jika dipakai dalam bentuk hijab instan yang lebih praktis.

Biasanya bahan jersey identik dengan hijab dengan pet dan hijab bergo. Sepanjang tahun 2024, hijabers mulai menjadikan hijab pashmina instan bahan jersey untuk kegiatan sehari-hari.

3. Hijab motif monogram

Tren hijab motif monogram populer sepanjang tahun 2024.Tren hijab motif monogram populer sepanjang tahun 2024. Foto: Dok. Instagram @vivizubedi.

Motif monogram suatu brand biasanya singkatan huruf dari brand lokal tersebut atau singkatan nama brand yang ikonik. Hijabers Tanah air memilih motif monogram sepanjang tahun 2024, selain bisa memberikan statement juga bisa menjadi identitas brand tersebut yang terlihat menonjol. Hijab motif monogram pun kini beragam tak hanya segi empat ada juga pashmina.

4. Hijab bahan paris

Hijab bahan paris menjadi favorit sepanjang tahun 2024.Hijab bahan paris menjadi favorit sepanjang tahun 2024. Foto: Dok. Instagram @napocut.

Kemudian hijab bahan klasik, yaitu paris kembali menjadi andalan hijabers sepanjang tahun 2024. Hijab bahan paris yang mudah dibentuk dan tipis membuat hijabers nyaman dalam memadu padankannya.

Hijab segi empat bahan paris juga biasanya dipakai untuk acara resmi karena akan menghasilkan look yang formal. Ketika diikat rapi ke belakang. Bisa juga hijab bahan paris dibentuk syari menutupi dada.

5. Hijab syari

Koleksi terbaru Si.Se.Sa. Annual Fashion Show 2024 bertajuk Blossom of HopeHijab Syari. Foto: Mohammad Abduh/detikcom

Brand hijab lokal juga mengeluarkan beragam koleksi hijab syari dengan beragam cuttingan yang lebih kekinian, sehingga membuat hijabers nyaman dan tetap syari. Koleksi hijab syari kini sering digunakan untuk menghadiri acara kajian atau untuk sehari-hari. Bahan hijab syari beragam mulai dari ceruty, diamond, crinkle hingga jersey.

6. Hijab meleyot

Inspirasi padu padan tren hijab meleyot ala Fira Assegaf atau dikenal dengan Sashfir.Inspirasi padu padan tren hijab meleyot ala Fira Assegaf atau dikenal dengan Sashfir. Foto: Dok. Instagram @sashfir.

Terakhir, hijab yang kerap dipakai oleh Gen Z pada 2024 ini adalah hijab model meleyot yang terkesan tidak tegak ketika dipakai di dahi. Hijab meleyot memberikan kesan segar dan tidak usah membutuhkan jarum pentul atau peniti saat memakai hijab.

Hijab ini biasanya menggunakan bahan katun dan jersey sehingga tidak licin ketika dipakai. Influencer hijab pun kerap OOTD dengan menggunakan hijab meleyot ini.

Itulah deretan model hijab yang tren di 2024. Ada yang jadi favorit kamu?

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

7 Foto Pesona Celine Evangelista Pakai Hijab Motif Palestina, Banjir Pujian

Ia tampil dengan hijab Palestina dalam sebuah unggahan yang langsung viral dan menuai pujian dari warganet. “Cantik sholehah celine MasyaAllah😍,” puji akun @ninasakina08. “Cantiq sholihah insyaa allah istiqomah aamiin.❤️🔥,” ujar akun @supriyantihamid. “Doa terbaik buat mama Celine semuga selalu Istiqomah dan dipermudah semua hajatnya . Dan sukses dan berkah selalu buat kak Igun,” ucap akun @difahqu_. Foto: Dok. Instagram @celine_evangelista.



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah Wanita Dulu Kelaparan, Kini Pemilik 36 Agensi Model di Indonesia

Jakarta

Kilauan lampu panggung Senayan City, menyambut langkah percaya diri para model dalam ajang tahunan Fashion Nation. Namun, sorotan utama saat itu tak hanya jatuh pada koleksi busana ternama, melainkan juga pada sosok di balik barisan model berbakat: Aulia Zizi, yang dikenal dengan akun @zizisujarwanto.

Siapa sangka, di balik kesuksesan pementasan perdana agensi modelnya, Kelas Modeling.id, tersimpan sebuah kisah perjuangan seorang mahasiswi yang pernah hidup pas-pasan. Aulia yang mengawali karier dari model hijab kini menjadi mentor bagi ratusan talenta muda di Tanah Air.

Perjalanan Aulia bukanlah karpet merah. Jauh sebelum namanya dikenal sebagai pemilik agensi dengan 36 cabang, ia adalah seorang mahasiswi perantauan dengan mimpi besar dan anggaran hidup yang minim. Aulia mengawali kariernya dengan menjajal dunia modeling, fokus pada busana muslim dan hijab, demi menyambung hidup di perantauan.


Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Ia tak malu mengakui masa-masa ngekos dengan biaya seadanya, sebuah periode yang justru menempanya menjadi pribadi yang ulet. Pengalaman pahit manis sebagai model inilah yang memberinya pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan para model modest fashion, sekaligus memicu ide untuk menciptakan platform yang lebih baik. Seperti apa perjalanannya?

Kehidupan Awal Rintis Karier

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Foto Aulia Zizi sebagai pemilik Kelas Modeling.id yang tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Gresnia/Wolipop.

Aulia Zizi mengaku pernah kuliah di Universitas Negeri di Jakarta, jurusan kimia murni. Dia tidak ada latar belakang model sama sekali.

“Kalau memang menekuni dunia model itu saya pernah mengikuti kelas, ikut lomba, pernah ikut fashion show dan menang lomba. Sampai sekarang pun saya masih menjadi model,” kata wanita yang akrab disapa Zizi itu kepada Wolipop baru-baru ini.

Ia mengaku kini sudah mulai mengurangi jadwalnya bekerja sebagai model karena ingin meregenerasi. Pada saat masih kuliah, ia mulai berpikir sampai kapan akan menjadi model.

“Saya mikir regenerasi adalah hal yang paling penting. Semua brand juga ceritanya sama kepengen wajah baru, talenta baru yang segar. Jadi, dari situ lah saya terinspirasi untuk regenerasi,” ungkapnya.

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Kelas Modeling.id ia bangun pada Maret 2019. Saat itu Zizi tidak mempunyai bekal untuk bertahan hidup. Sebagai anak kos, dia bahkan pernah kelaparan karena belum ada uang untuk membeli makan.

“Cerita membentuknya karena saya tidak makan di kosan. Saya perantauan dan tinggal sendiri. Biasanya kalau modeling itu lama cair uangnya. Saya tidak bisa makan,” kenang Zizi.

“Saya ingat betul kalau kita ngekos, itu kan ada kulkas untuk bareng-bareng. Dan itu ada satu telur, saya lupa itu punya saya atau orang lain? Ya sudah deh, saya makan dulu karena saya tidak punya uang sama sekali,” lanjut Zizi seraya mengingat masa lalunya.

Saat uang menjadi model sudah cair, ia langsung mengganti telur yang sudah dimakannya. Dia membeli satu kilogram telur untuk dikonsumsi oleh penghuni kos lainnya.

“Jadi, dari situ saya tidak bisa mengandalkan bakat saya saja. Karena memang namanya model tentunya bersaing secara sehat dan banyak sekali talenta baru dan regenerasi. Kenapa kita mau jadi pesaing kalau kita bisa menjadi yang memproduksinya,” terang Zizi.

Ia berpikir untuk mengubah hidupnya dengan memulai menjadi mentor untuk yang mau belajar seputar dunia model. Saat itu pemilik kelas model yang menggandengnya sebagai mentro membuka satu batch kelas saja.

“Saya bilang kenapa tidak dilanjutkan padahal peminatnya ramai dan ownernya pekerja kantoran dan sampai saat ini masih keep in touch sama dia,” ujar Zizi.

Wanita berhijab ini mengaku pemilik kelas sebelumnya sedang sibuk dengan pekerjaan di kantor dan tak mau melanjutkan bisnis tersebut. Zizi pun meminta izin untuk membuka kelas modelling sendiri.

Ia masih ingat persis awal membuka Kelas Modeling.id merekrut 10 orang wanita. Mendapatkan antusias dari pelanggan dan peminatnya semakin banyak, Zizi pun memutuskan untuk membuka kemitraan.

“Saya membuka kemitraan di tahun 2023. Kita membuat sistem kemitraan dan Alhamdulillah ternyata banyak sekali yang mau bermitra dengan kita hingga kita bisa mempunyai cabang 36 di seluruh Indonesia,” ucapnya haru.

Mulai dari Surabaya, Malang, Bandung, Jakarta, hingga Balikpapan kelas Modeling. id juga mempunyai model yang biasa tampil di runaway dengan tinggi badan 170 cm ke atas.

“Saya pernah mengirim ke Tokyo Fashion Festival. Itu mereka bisa dipakai untuk internasional, tapi tidak menutup kemungkinan juga jika ada brand luar yang mencari model yang beragam. Terutama brand negara tetangga,” jelasnya.

Menurut pandangan Zizi, brand terkemuka yang ada di luar negeri mulai melirik potensi model yang ada di Indonesia, karena mempunyai kulit yang eksotis.

“Karena kita itu punya ciri khas kalau mau dibawa ke kancah internasional. Hanya kurang digenjot dan butuh lebih banyak platform yang mendukung talenta muda untuk berkembang,” terang Zizi.

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Bertaburan agensi model di Tanah Air, Zizi menuturkan perbedaan dengan agensi model lainnya. Agensinya tidak menetapkan syarat tinggi badan dan usia. Mulai dari usia lima tahun hingga pensiunan PNS pernah menjadi model di agensinya.

“Yang kita tahu, model itu kan dilihatnya harus tinggi dan kurus. Sedangkan skintone kita itu beraneka ragam yang cantik. Bentuk badan juga berbeda-beda. Dan selama ada jiwa bakat dan jiwanya di model kenapa tidak?” jawab Zizi.

Kelas Modeling Perdana Ikut Fashion Nation

Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration.Kelas Modeling.id tampil perdana di Senayan City Fashion Nation dengan membawa tema Runaway Celebration. Foto: Dok. Kelas Modeling.id.

Aulia Zizi merasa terharu dan tak henti bersyukur bisa menjadi bagian dari acara tahunan fashion show Senayan City. Ia mengajak 52 model, mulai usia lima tahun hingga 30 tahun.

“Jadi yang mau dihightlight di acara ini kalau tagline kita itu Everyone Can Be a Model. Makanya hari ini acaranya itu namanya adalah Kelas Modeling Runaway Celebration,” ucap Zizi.

Zizi menuturkan arti dari tema tersebut merupakan semua orang bisa menjadi model. Ada yang badannya kecil, ada yang sudah mature, tidak tinggi, petite, ada yang tinggi dan curvy.

“Mereka adalah peserta dari setiap batch atau angkatan setiap cabang dan itu dikurasi berdasarkan absensi, progres setiap hari di kelas, dan terpilih lah best student. Ada proses interviewnya juga,” tutur Zizi panjang lebar.

Zizi berharap agensi modelnya bisa menjadi batu loncatan bagi anak-anak yang benar-benar punya potensi di dunia modeling dan hiburan. “Kita berkomitmen ingin terus ikut fashion show setiap tahun, atau bahkan satu tahun bisa dua-tiga kali, karena kami punya banyak sekali talenta berbakat,” pungkasnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Anti Kusam! Rahasia Padu Padan Hijab yang Bikin Wajah Auto Fresh

Jakarta

Memilih warna dan gaya hijab sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para hijabers. Kesalahan dalam pemilihan warna dapat membuat wajah terlihat kusam, sementara gaya yang kurang tepat bisa mengurangi rasa percaya diri.

Menyikapi hal ini, brand hijab lokal naPocut yang didirikan oleh Dina Fadia, Amanda Zada, dan Cut Desi Ardila, hadir dengan terobosan inovatif. Salah satu pendirinya, Amanda Zada, membagikan kiat penting mengenai cara memilih hijab yang paling sesuai dengan warna kulit dan bentuk wajah melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Amanda Zada menjelaskan bahwa naPocut menggandeng Wardah untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang mampu menganalisis dan mempersonalisasi warna kulit setiap individu. Dengan proses pemindaian wajah menggunakan AI tersebut, sistem akan mengidentifikasi tipe warna kulit pengguna yang terbagi dalam empat kategori utama: autumn, winter, summer, dan spring.


Koleksi brand hijab dan busana muslim, Napocut di North Skywalk, Pondok Indah Mall 2, bertajuk Puzzle Of Mine mulai dari 17–30 November 2025.Koleksi brand hijab dan busana muslim, Napocut di North Skywalk, Pondok Indah Mall 2, bertajuk Puzzle Of Mine mulai dari 17–30 November 2025. Foto: Gresnia/Wolipop.

Pengenalan tipe warna ini menjadi langkah krusial. Misalnya, seseorang dengan tipe winter cenderung lebih cocok menggunakan warna-warna yang deep atau pekat. Pemahaman ini berfungsi sebagai panduan tambahan agar konsumen tidak salah dalam memilih warna hijab atau busana lain yang akan dikenakan.

“Sering kali, rasa tidak percaya diri (insekuritas) muncul karena ketidaktahuan akan warna yang paling sesuai. Kadang-kadang kita tuh nggak kenal sama diri kita, sehingga kadang-kadang kita tuh suka insecure pas pergi, misalnya kok gue pakai warna ini jadi jelek, kusam,” ujar Amanda kepada Wolipop, saat ditemui dalam acara naPocut Puzzle Of Mine, mulai dari 17-30 November 2025, di North Skywalk, Pondok Indah Mall 2, Jakarta (18/11/2025).

Dengan mengetahui warna personalnya, hijabers diharapkan menjadi lebih bijaksana dalam memilih pakaian. Inovasi ini tidak hanya sebatas pada warna, melainkan juga gaya (styling) hijab yang cocok untuk bentuk wajah tertentu.

Meskipun seseorang merasa tidak cocok dengan model hijab yang menempel karena bentuk wajahnya bulat, sistem AI akan memberikan konfigurasi gaya yang ternyata cocok. Amanda Zada juga menjelaskan beberapa poin gaya hijab yang sesuai dengan bentuk wajah. Seperti apa?

Berikut paduan gaya hijab sesuai dengan bentuk wajah:

Wajah Kotak:

Gaya hijab yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit agar terlihat segar, cantik dan fresh.Gaya hijab yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit agar terlihat segar, cantik dan fresh. Foto: Dok. Instagram @napocut

Posisikan satu sisi hijab lebih panjang dan biarkan menjuntai ke bawah. Bentuk hijab dengan dahi dan rahang secara presisi.

Wajah Oval:

Gaya hijab yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit agar terlihat segar, cantik dan fresh.Gaya hijab yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit agar terlihat segar, cantik dan fresh. Foto: Dok. Instagram @napocut

Bentuk hijab bagian dahi sedikit tinggi serta garis rapi di dahi agar terlihat lebih cerah. Kamu bisa mengatur hijab dengan seimbang, bisa juga sedikit lebih panjang dari lebar dahi.

Wajah Segitiga:

Atur sisi hijab dengan sedikit volume di pipi bagian bawah, biarkan sisi lainnya jatuh lembut ke bahu.

Wajah Bulat:

Gaya hijab yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit agar terlihat segar, cantik dan fresh.Gaya hijab yang sesuai dengan bentuk dan warna kulit agar terlihat segar, cantik dan fresh. Foto: Dok. Instagram @napocut

Gaya hijab dengan puncak (point) di atas sedikit lebih tinggi dari dahi dan lekukan tajam di sisi pipi. Panjang dan lebar hijab, hampir sama dan bentuk hijab dengan lekukan yang halus.

Wajah Bentuk Hati

Bagi kamu yang mempunyai wajah bentuk hati, bisa bentuk hijab dengan memperlihatkan dahi lebih lebar, pipi dan dagu dengan bentuk meruncing.

Wajah Diamond

Untuk kamu pemilik wajah diamond, bisa atur bentuk hijab yang menutupi tulang pipi. Bentuk wajah pear, karakternya rahang lebar, kamu bisa bentuk hijab dengan dahi bentuk lebih rapat.

Itulah tips styling hijab untuk berbagai bentuk wajah. Mana gaya hijab yang paling cocok buat kamu?

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com