Tag Archives: monyet

Hati-hati di Tanjakan Cisarakan



Sukabumi

Traveler harap hati-hati jika melintas di tanjakan Cisarakan, Sukabumi. Bukan soal mistis, tapi ada banyak monyet-monyet yang bikin kaget.

Suara rem yang ditarik mendadak memecah keheningan siang. Ban berdecit, helm pengendara motor di depan kami sedikit terhuyung. Di depan motor, ada seekor monyet duduk tepat di garis putih tengah jalan.

Ekornya melingkar di aspal, matanya menatap tajam kendaraan yang mendekat tatapan yang entah menantang atau sekadar penasaran. Dari pagar besi di sisi kiri jalan, beberapa ekor monyet lain mengamati.


Ada monyet ekor panjang yang menguap, ada yang sibuk memeriksa bulu kawannya, ada juga yang tampak siap melompat ke badan jalan kapan saja.

Seperti itulah kira-kira situasi di Tanjakan Cisarakan yang berada di desa Buniwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hutan tropis di kiri dan tebing batu berlumut di kanan menjadi latar alami yang kontras dengan aspal hitam yang panas tersorot matahari.

Dari pantauan di lokasi, kawanan monyet tersebut tidak terburu-buru. Mereka menyeberang jalan dengan santai. Bahkan kadang berhenti di tengah tanjakan atau turunan, seolah paham bahwa manusia akan mengalah.

Ada yang duduk diam sambil memegang potongan ranting, ada yang mengais sisa makanan dari plastik yang terbuang di pinggir jalan.

“Kalau sore lebih ramai lagi, suka tiba-tiba nyebrang. Makanya kalau lewat sini, gas jangan terlalu dalam,” kata I Supendi, seorang pengendara motor yang kami temui.

Ia mengaku sudah hafal kebiasaan kawanan ini, sehingga selalu menurunkan kecepatan saat melintas.

“Kalau yang saya takutin monyet ini tiba-tiba melompat. Kadang suka takut juga ya karena kondisi jalan raya langsung berdekatan dengan kawanan hewan liar itu. Namun sejauh ini hal itu belum terjadi,” ujarnya.

Warga menyebut perilaku berani monyet Cisarakan makin sering terjadi. Sebagian percaya, kebiasaan pengendara dan wisatawan memberi makan membuat mereka betah di jalur lalu lintas.

Serupa dengan kawasan Gunung Tangkil, di mana monyet liar sering terlihat di tepian hutan hingga bergelantungan di kabel listrik, di Cisarakan kawanan ini juga seolah menguasai jalur, menjadikan jalanan aspal seperti panggung harian untuk bertemu manusia.

Jalur yang Berbahaya

Jalan ini sendiri bukan sembarang jalan, tanjakan dan turunan curamnya adalah penghubung Cikidang – Palabuhanratu, kerap dilalui mobil wisata, truk barang, dan motor yang melaju kencang.

Kombinasi kelokan tajam dan satwa liar yang menyeberang tiba-tiba adalah resep berbahaya jika pengendara tidak waspada.

Dari balik kaca mobil, pemandangan ini memang mengundang rasa kagum seperti potongan film dokumenter yang diambil di hutan liar. Namun bedanya, ini adalah ruang yang dibagi antara mesin dan alam. Dan di sini, batas antara keduanya tipis sekali.

Peringatan untuk pengendara, kurangi kecepatan, jaga jarak, dan jangan memberi makan monyet di lokasi ini. Selain demi keselamatan di jalan, langkah itu juga penting untuk menjaga perilaku alami mereka di habitatnya.

Warga setempat berharap pemerintah atau pihak terkait memasang papan peringatan khusus di titik-titik rawan kemunculan monyet.

Dengan begitu, pengendara dari luar daerah akan siap mengantisipasi sejak awal, bukan kaget lalu mengerem mendadak di tengah tanjakan atau turunan.

“Kalau ada papan peringatan, kan pengendara dari luar daerah juga bisa siap-siap. Jangan sampai ngerem mendadak karena kaget,” tutur seorang warga.

Dengan sedikit kewaspadaan dan tanda peringatan yang jelas, pertemuan antara manusia dan satwa liar di jalur ini bisa tetap aman tanpa harus mengorbankan keselamatan ataupun merusak kebiasaan alami para monyet penghuni hutan Cisarakan.

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Viral! Pengunjung Emosi Lempar Tas ke Monyet di Tempat Wisata



Jakarta

Sebuah video di TikTok ramai diperbincangkan setelah memperlihatkan seorang pengunjung mengayunkan tas ke arah seekor monyet. Ia kesal karena hewan itu merebut makanan anaknya.

Diberitakan Straits Times, Jumat (3/10/2025), video itu direkam di Kebun Binatang Singapura dan diunggah pada 28 September. Dalam keterangan video dikatakan pria tersebut tak senang setelah monyet mencuri makanan anaknya.

Dalam video yang viral itu, seekor monyet terlihat sedang mengunyah, bisa jadi kue kering atau roti. Lalu, seorang pria mengayunkan tas biru ke arah monyet tersebut.


Aksinya meleset dari sasaran. Tas itu justru mengenai wajah sang anak yang memperhatikan monyet dari tadi.

@arandompaul Can’t believe I caught this video. The monkey stole the kids food and the dad wasn’t happy. #fyp #singapore #zoo ♬ Almost forgot that this was the whole point – Take my Hand Instrumental – AntonioVivald

Orang-orang di sekitar awalnya tertawa di awal video. Namun setelah melihat aksi agresif pria tersebut, orang-orang menegurnya.

“Kamu tidak boleh melakukan itu!” kata salah satu dari mereka.

Kolam komentar postingan itu juga ramai memperdebatkan aksi pria tersebut. Banyak yang menyalahkan pria itu karena membiarkan anaknya makan sambil berjalan, yang secara jelas dilarang di kebun binatang. Namun, ada juga yang membela pria ini yang bertujuan melindungi anaknya.

Tanggapan Kebun Binatang Singapura

Kebun Binatang Singapura yang tergabung dalam Mandai Wildlife Group mengingatkan kembali wisatawan bahwa kawasan mereka adalah rumah bagi berbagai satwa liar lokal, seperti monyet ekor panjang dalam video tersebut.

“Di taman margasatwa kami, kami memberikan informasi kepada semua pengunjung melalui papan informasi dan imbauan tentang etika umum di sekitar hewan. Kami ingin memastikan bahwa semua tamu kami, dan hewan-hewan di sekitar mereka, merasakan interaksi yang positif,” kata juru bicara tersebut.

Jubir menambahkan hal ini termasuk mengingatkan untuk tidak makan saat berjalan di taman, dan menggunakan tempat sampah anti-monyet, dan hal-hal lainnya.

“Satwa liar asli seperti monyet memiliki cukup makanan di alam liar, dan karena kami berbagi taman dengan mereka, kami dapat secara sadar memastikan tidak ada makanan yang menggoda mereka,” kata juru bicara tersebut.

(sym/fem)





Sumber : travel.detik.com