Tag Archives: muara

5 Pantai Terdekat dari Jakarta dan Rute Menuju ke Lokasi



Jakarta

Menjelang akhir pekan, saatnya berburu wisata pantai yang tak jauh dari Jakarta. Simak 5 pantai berikut ini dan rute menuju ke lokasi ya!

Pantai-pantai terdekat dari Jakarta ini aksesnya mudah dijangkau, serta memiliki banyak fasilitas dari tempat makan hingga penginapan yang memudahkan pengunjung jika mereka mau sambil staycation.

Berikut 5 Pantai yang Jaraknya Relatif Dekat dengan Jakarta:

1. Pantai Ancol

Pengunjung menikmati suasana Pantai Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/2025).Pantai Ancol di Jakarta Utara Foto: Pradita Utama

Menyebut pantai terdekat dari Jakarta, nama Ancol tentu harus masuk ke dalam daftar. Berlokasi di Jakarta Utara, Ancol selalu jadi favorit bagi wisatawan yang mau liburan ke pantai di ibu kota.


Wisatawan bisa main air di pantai ini. Ombaknya relatif landai. Anak-anak paling suka main pasir dan lari-lari di pantai Ancol.

Untuk menuju ke sini, traveler bisa menggunakan mobil pribadi dan transportasi umum. Kalian bisa naik bus Transjakarta dengan tujuan akhir Halte Transjakarta Ancol.

2. Pantai Pasir Putih PIK 2

Nama Pantai Pasir Putih di kawasan Pantai Indah Kapuk tengah populer di kalangan traveler. Yuk, lihat lagi keseruannya!.Pantai Pasir Putih PIK 2 Foto: Rachman_Foto

Selanjutnya ada Pantai Pasir Putih PIK 2 yang memiliki hamparan pasir putih dan pemandangan laut yang menenangkan. Wisatawan bisa menikmati aneka aktivitas di pantai ini seperti berjemur, berfoto-foto di spot instagramable yang tersedia, serta bermain voli pantai.

Pasir putih di pantai yang merupakan area reklamasi ini terhampar seluas 4 km. Kawasan pasir putih PIK 2 juga sudah dilengkapi dengan aneka wisata kuliner, sehingga kamu tak usah repot-repot membawa makanan dari rumah.

Traveler disarankan datang saat sore hari agar bisa menikmati udara yang sejuk dan menyaksikan sunset yang cantik. Untuk menuju ke sini, traveler bisa naik transportasi umum.

Naiklah bus TransJakarta yang menuju ke Halte Balai Kota. Dari halte Balai Kota, perjalanan dilanjutkan dengan busway Koridor 1A (Balai Kota-Pantai Maju). Dari halte Pantai Maju, tinggal naik transportasi online sampai ke Pantai Pasir Putih PIK 2.

3. Pulau Bidadari

Warga menaiki kapal Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta di Dermaga Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (1/11/2024). Kepala Satuan Pelayanan Unit Kerja Pengelolaan Angkutan Perairan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Suparto Napitu mengatakan Dinas Perhubungan Prov DKI Jakarta sudah membuat lintasan wisata Kepulauan Seribu dengan rute Pulau Bidadari, Pulau Kelor, Pulau Onrust dan Pulau Cipir, dimana saat ini tinggal memasuki tahap peresmian oleh Kementerian Pariwisata atau PJ Gubernur DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.Pulau Bidadari Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

Pantai Pulau Bidadari terletak di Kepulauan Seribu, Jakarta. Anda bisa memulai perjalanan ke pantai ini dari dermaga Marina Ancol.

Untuk waktu tempuhnya sekitar 20-30 menit menyesuaikan armada kapal yang nantinya digunakan. Apabila ingin menginap, Pantai Bidadari menyediakan resor hingga cottage.

Ada banyak kegiatan yang bisa dijelajahi di sini. Seperti bersepeda, banana boat, jet ski, sampai mengunjungi Benteng Martello peninggalan Belanda.

Supaya puas menjelajah Pulau Bidadari, Anda dapat memilih paket tur yang harganya relatif terjangkau bahkan bisa beramai-ramai bersama keluarga atau teman.

4. Pantai Pulau Perak

Wisata pantai berikutnya ada Pantai Pulau Perak. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari ibu kota Jakarta bahkan disebut-sebut sebagai pantai tak berpenghuni.

Menuju ke Pantai Perak bisa menggunakan jalur keberangkatan dari dermaga Kali Adem atau Muara Angke, Jakarta Utara.

Letak Pantai Perak masih dalam lingkup Kepulauan Seribu. Selain sering digunakan untuk snorkeling, atau diving, pantainya cocok dijadikan tempat berkemah.

Jika minat berkemah di pantai ini, Anda bisa booking langsung ke pengelola di sekitar pantai supaya dipersiapkan semua keperluan menginap. Untuk harganya mulai dari Rp50 ribu.

5. Pantai Pasir Perawan

Wisatawan menikmati keindahan Pantai Pasir Perawan yang terletak di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (16/12). Hamparan pasir yang lembut akan ditawarkan oleh 'Pantai Pasir Perawan' yang ada di Pulau Pari. File/detikFoto.Wisatawan menikmati keindahan Pantai Pasir Perawan yang terletak di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. File/detikFoto. Foto: Agung Pambudhy

Pantai dekat Jakarta berikutnya masih berada di Kepulauan Seribu yaitu Pantai Pasir Perawan yang berada di Pulau Pari. Untuk mencapai pulau ini dibutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan laut dari kota Jakarta.

Selain cocok dijadikan tempat untuk healing, Anda dapat melihat langsung pesona pantai yang mempunyai pasir putih bersih dan bening.

Kawasan Pantai Pasir Perawan dikelilingi hutan bakau sehingga Anda bisa menaiki sampan untuk berkeliling santai di tempat ini.

(wsw/wsw)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Menelusuri Jalur Mural di Hutan Mangrove Muara Mundu



Cirebon

Udara segar, semilir angin laut, dan rimbunnya pohon-pohon mangrove kini menjadi suguhan utama di kawasan wisata Pantai Muara Mundu, Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon.

Keindahan alam pantai ini kian memikat, seiring dengan upaya serius pemerintah desa dalam menjadikannya destinasi andalan di kawasan pesisir.

Hamparan jogging track yang membelah lebatnya hutan mangrove menjadi pemandangan unik sekaligus daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jalur setapak sepanjang ratusan meter ini dihiasi mural-mural bertema laut, memberi nuansa estetika yang memperkuat karakter wisata alam sekaligus edukatif.


“Wisata Muara Mundu ini terus kami benahi. Kami ingin jadikan tempat ini sebagai ikon wisata pesisir di Cirebon,” ujar Khaerun, Kepala Desa Mundu Pesisir, Senin (21/7/2025).

Salah satu langkah besar yang tengah dirancang adalah menyambungkan kawasan Muara Mundu dengan destinasi Mangrove Kasih Sayang melalui tambahan jogging track sepanjang 200 meter. Koneksi ini diharapkan menjadi jalur wisata alami yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan hutan mangrove yang hijau, sejuk, dan menenangkan.

Selain jalur tracking, pengunjung kini juga bisa menikmati beragam spot foto instagramable, mural warna-warni, dan kawasan kuliner yang mulai bergeliat. Meski beberapa fasilitas masih dalam tahap pengembangan, semangat masyarakat dan pemerintah desa untuk memajukan pariwisata sangat terasa.

“Potensi wisata mangrove ini besar sekali. Tapi pengembangannya tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi antara desa, pemerintah, dan dunia usaha,” tutur Khaerun.

Artikel ini sudah tayang di detikJabar. Klik di sini untuk membaca selengkapnya.

(iqk/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Staycation Eksklusif Rasa Maldives Dekat Jakarta di Kepulauan Seribu



Jakarta

Ingin merasakan liburan ala Maldives tanpa harus jauh-jauh ke luar negeri? Kepulauan Seribu bisa jadi jawabannya.

Kawasan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak 2002 ini menawarkan perpaduan antara pesona bahari, keindahan alam tropis, hingga pengalaman staycation eksklusif yang tak kalah dari destinasi internasional.

“Kawasan ini bukan hanya sekadar destinasi wisata bahari, tetapi juga kawasan konservasi yang dilindungi,” tulis keterangan resmi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Pemprov DKI Jakarta yang dikutip, Senin (25/8/2025).


Dengan lebih dari 100 pulau kecil di utara Jakarta, Kepulauan Seribu punya dua sisi menarik: pulau berpenghuni dengan suasana lokal, serta pulau privat dengan resort mewah.

Pulau Pramuka, Pari, Untung Jawa, dan Tidung menjadi opsi terjangkau bagi wisatawan. Homestay dan guest house dikelola masyarakat lokal, menghadirkan keramahan khas pesisir sekaligus kesempatan mengenal budaya serta ikut kegiatan konservasi.

Di sisi lain, wisatawan bisa menemukan ketenangan di Pantai Pasir Perawan Pulau Pari, suasana ramai di Pulau Untung Jawa, momen romantis di Jembatan Cinta Pulau Tidung, hingga mengunjungi pusat konservasi penyu sisik yang dikelola oleh warga bersama Balai Taman Nasional di Pulau Pramuka.

Bagi yang mencari liburan lebih privat, sejumlah resort hadir di pulau-pulau tak berpenghuni. Pulau Macan terkenal dengan konsep eco-luxury, sementara Desa Laguna menawarkan villa privat dengan dermaga snorkeling, menjadikan tempat ini cocok untuk honeymoon atau retreat penuh ketenangan.

Ada pula Asha Resort di Pulau Payung dengan fasilitas lengkap seperti water park, ATV, hingga beach club. Resort ini adalah pilihan tepat bagi keluarga yang menyukai aktivitas luar ruang.

Alternatif lain, ada Pulau Sepa yang disebut “Maldives-nya Jakarta” karena pasir putih dan lautnya yang tenang, lalu Oba Resort di Pulau Genting Kecil menghadirkan suasana hangat, personal, dan bersahaja.

Akses menuju Kepulauan Seribu relatif mudah, melalui Marina Ancol, Muara Angke, atau Tanjung Pasir. Wisatawan bisa menyesuaikan pilihan transportasi dan pulau tujuan sesuai kebutuhan.

Menurut keterangan resmi Dinas Parekraf, Kepulauan Seribu menjadi destinasi yang menghadirkan pengalaman berlibur berbeda. Dekat dari ibu kota, namun memberikan suasana jauh dari hiruk pikuk, kawasan ini cocok untuk melepas penat, menyatu dengan alam, dan kembali dengan energi baru.

Waktunya merasakan sendiri keajaiban tropis di depan mata. Nikmati suasana yang memadukan kenyamanan modern dengan pesona alam yang menyegarkan.

Rencanakan staycation Anda sekarang, manjakan diri dengan pengalaman berbeda, dan temukan sisi lain Jakarta yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya-dari sudut tenang penuh hijau hingga momen relaksasi yang membuat hati terasa lebih ringan.

(akn/ega)



Sumber : travel.detik.com

Kampung Muara Sunda, Restoran Bernuansa Bali yang Pernah Disinggahi Jokowi



Garut

Bagi warga Jawa Barat yang belum sempat bertandang ke Bali, khususnya kawasan Ubud, singgah ke Kampung Muara Sunda (KMS) dapat menjadi alternatif.

Sebab meski berkategori rumah makan sunda, khusus Sabtu – Minggu dan libur panjang restoran di Jalan Raya Bayongbong Km3, Muara Sanding – Garut Kota ini menyajikan full nuansa Bali.

Sebetulnya sentuhan Bali sudah mulai terlihat sejak di bagian teras restoran. Di situ selain ada dua patung domba garut dengan tanduk baplang di kiri-kanan teras seolah menyambut para tamu, juga ada dua Tedung (payung) bermotif kotak-kotak hitam-putih khas Bali.


Nuansa Bali kian terasa dominan dan kental dengan arsitektur dan desain interior anyaman bambu yang megah dan artistik. Tak kalah dengan dengan Bamboo Dome di The Apuva Kempinski Hotel, Nusa Dua Bali yang pernah dipakai untuk jamuan makan siang para kepala negara dunia di acara KTT G-20 pada November 2022.

Restoran bergaya Ubud di GarutRestoran bergaya Ubud di Garut Foto: Sudrajat/detikTravel

Belum lagi alunan instrumental rindik (gamelan bambu) berpadu dengan irama suling yang mendayu-dayu, menghanyutkan. Juga busana khas Bali yang dikenakan para pelayan pria dan wanita.

“Untuk desain arsitektur resto ini semuanya dikonsep Pak Tedi (Golsom) Aristiadi,” kata Manajer Pemasaran KMS Nur Bintang Insani kepada detikTravel, Sabtu (6/9/2025) malam.

Tedi adalah pemilik KMS yang juga dikenal sebagai pengusaha di bidang akomodasi dan otomotif di Kota Garut.
Tedi mengaku sengaja membuat desain rumah makan bernuansa Bali agar berbeda dengan desain restoran sunda pada umumnya.

Sekalipun demikian aneka material utama seperti bamboo tetap berasal dari Garut. Demikian juga dengan makanan yang disajikan dominan menu sunda.

“Saya mencoba out of the box, dengan mengambil vibes Bali biar orang-orang yang belum bisa ke Bali cukup ke Kampung Muara Sunda. Saya boleh sebut ini sebagai Ubudnya Garut,” papar Tedi yang tengah berada di Makassar melalui chat WA.

Tak berlebihan bila Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Garut, 2025-2030, itu mengklaim demikian. Restoran ini memang memiliki area makan yang luas dengan suasana yang nyaman dan asri.

Selain dikeliling area persawahan dan kebun sayuran yang hijau, sambil bersantap para pengunjung dapat memandang lepas ke tiga gunung utama di Garut, yakni Gunung Guntur, Papandayan, dan Cikuray.

Restoran bergaya Ubud di GarutRestoran bergaya Ubud di Garut Foto: Sudrajat/detikTravel

Selain itu, di lahan seluas 5000 m2 restoran ini juga menyediakan area bermain untuk anak-anak, sehingga sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Juga tersedia ruang makan khusus untuk para sopir atau staf dengan bangunan yang dindingnya dipasangi batu-batu hitam yang tak kalah artistik.

Dengan sekitar 200 menu khas Sunda yang otentik, fasilitas yang memadai, dan suasana yang nyaman, restoran ini menjadi tempat yang sempurna untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

“Gak akan nyesel pokoknya menjadikan Kampung Muara Sunda sebagai destinasi kuliner yang wajib dikunjungi di Garut,” kata Bintang.

Selain nyaman untuk bersama keluarga, Sarjana Akuntansi dari sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu melanjutkan, KMS juga menyediakan layanan private dinner maupun lunch dengan sentuhan romantis.

Selain para pejabat daerah baik sipil maupun militer, serta para pengusaha dan selebritas kenamaan di tanah air, Presiden Joko Widodo juga sempat singgah untuk makan siang di KMS.

Restoran bergaya Ubud di GarutFoto mantan presiden Jokowi sedang makan di KMS Garut Foto: Sudrajat/detikTravel

Hal itu terjadi sebelum dia membuka Rapat Koordinasi Nasional Pondok Pesantren Muhammadiyah di Pondok Pesantren Darul Arqam Garut, pada 17 Oktober 2017.

Foto Jokowi bersama Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono terpamang di dinding dekat kasir. Kepada pers kala itu, Tedi mengaku diberi tahu panitia sehari sebelum acara. Menu yang dipesan antara lain goreng ayam kampung, tumis kikil, dan karedok.

(jat/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ambisi Pulau Payung di Kepulauan Seribu Jadi Surga Glamping



Jakarta

Pulau Payung di Kepulauan Seribu berbenah untuk menjadi destinasi wisata yang siap bersaing secara global. Sebuah wisata glamping ditawarkan.

Pulau Payung bukan pulau kosong. Pulau itu adalah pulau berpenduduk dan ada akomodasi komersial, Asha Resort.

Dengan luas sekitar 40 hektare dan populasi mencapai 40 ribu jiwa, Pulau Payung bertekad untuk bertransformasi menjadi kawasan wisata berkelanjutan.


Pada sektor pariwisata, Pulau Payung dikunjungi oleh 1.500-2.000 jiwa per bulan.

Pulau Payung tidak mengunggulkan hutan mangrove sebagai daya pikat pariwisata, sebab pulau itu tidak memiliki hutan mangrove. Kendati tidak memiliki hutan mangrove, masyarakat setempat memanfaatkan batu karang alami sebagai penahan abrasi, langkah sederhana namun efektif menjaga garis pantai dari pengikisan laut.

Akses Mudah Menuju Pulau Payung

Wisatawan dapat menempuh perjalanan menuju Pulau Payung melalui empat jalur berbeda. Dua di antaranya menggunakan kapal cepat dari Marina Ancol dan Pelabuhan Baywalk Pluit, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Alternatif lainnya, kapal kayu dari Muara Angke dan Muara Kamal (Jakarta Barat) membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.

“Ada empat cara menuju Pulau Payung atau Asha, masing-masing menempuh waktu 1-3 jam perjalanan, yakni dari Marina Ancol, Pelabuhan Baywalk di PIK 2 Jakarta, serta dari Muara Angke dan Muara Kamal. Muara Kamal berbatasan dengan PIK 2, Jakarta, dan Banten, dengan pilihan kapal cepat maupun kapal kayu,” ujar Yulia, pemandu wisata dari Asosiasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (AHPI) yang bekerja sama dengan Suku Dinas Ekonomi Kreatif dan Pariwisata yang mendampingi detikTravel dalam Agenda Walking Tour Disparekraf DKI Jakarta pada 22-23 Oktober 2025.

Asha Resort beroperasi pada 2023. Meski banyak yang mengenalnya sebagai Pulau Asha, sebenarnya lokasi resort ini berada di wilayah Pulau Payung Besar.

“Sebenarnya di sini (Asha Resort) letaknya di Pulau Payung Besar, tapi masyarakat lebih mengenalnya dengan Pulau Asha,” kata Yulia.

Asha Resort: Glamping Mewah Bernuansa Alam

Asha Resort dibangun di Pulau Payung dengan mengusung konsep glamping (glamorous camping), Resor itu menawarkan 16 unit penginapan eksklusif di tepi pantai. Proyek kedua berlanjut dengan jenama Cora.

Untuk menginap di sini, pengunjung tidak perlu lagi repot mendirikan tenda, karena setiap glamping dilengkapi fasilitas modern layaknya hotel.

Selain menginap, wisatawan juga bisa menikmati berbagai aktivitas seperti ATV menyusuri hutan konservasi dan bersantai di kafe tepi laut yang menjual paket makanan dan minuman tanpa tiket masuk tambahan. Harga paket Asha Resort dibanderol sekitar Rp 400 ribu pada weekday dan Rp 500 ribu saat weekend yang sudah termasuk transportasi kapal pulang pergi.

Menariknya, baik pengunjung yang memilih paket one day trip maupun menginap akan menikmati fasilitas transportasi laut yang sama. Terdapat dua dermaga utama, yaitu Dermaga Payung dan Dermaga Asha, tergantung paket perjalanan yang dipilih.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Jembatan Juara Depok, Spot Ikonik Gratis di Danau Setu 7 Muara


Jakarta

Kota Depok terus berbenah dengan berbagai infrastruktur yang kini memberikan daya tarik tersendiri bagi warganya, salah satunya adalah Jembatan Juara. Jembatan gantung ini merupakan jembatan yang menghubungkan daerah Sawangan dan Bojongsari yang terbentang di atas Danau Setu 7 Muara.

Lokasi dan Keindahan Jembatan Juara

Taman Alun-Alun Dan Hutan Kota Depok (Albar)Jembatan Juara di Taman Alun-Alun dan Hutan Kota Depok (Albar) Foto: Rifkianto Nugroho

Pembangunan jembatan ini didasari oleh pemerataan infrastruktur di Kota Depok dan memberikan destinasi liburan bagi warga Depok dan sekitarnya. Diresmikan pada 20 September 2024, Jembatan Juara di buka untuk umum setiap hari Selasa-Minggu pukul 06.00-18.00 WIB.

Jembatan Juara berbobot 1,2 ton dengan panjang 168 meter dan lebar 1,6 meter. Jembatan ini bisa menampung sekitar 40-60 orang secara bersamaan. Pengunjung atau warga yang menyeberang jembatan tidak diperbolehkan berhenti terlalu lama di tengah jembatan.


Jembatan berwarna oranye tersebut didesain sebagai jembatan bagi pejalan kaki, sehingga kendaraan seperti sepeda atau motor dilarang melintasi jalur jembatan. Biasanya, jembatan ditutup saat cuaca mendung untuk menghindari risiko tersambar petir dan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Motor nggak boleh lewat, sepeda juga. Hanya orang saja, karena ada CCTV, pos pantau dan keamanan,” Ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hutan Raya (Tahura) Kota Depok, Lintang Yuniar Pratiwi.

Alun-alun dan Hutan Kota

Di salah satu sisi Jembatan Juara, terdapat alun-alun dan hutan kota yang dibangun pada tahun 2024. Alun-alun barat ini kemudian disebut warga setempat sebagai Albar. Kawasan Albar memiliki luas sebesar 2,1 hektar yang dibuat sebagai tempat berlibur bagi warga Depok.

Albar difasilitasi oleh jogging trek yang mengelilingi taman dengan pemandangan kolam dan sungai. Selain itu, Albar memiliki Taman Ruang Bermain Rumah Anak (RBRA) yang difasilitasi banyak permainan seperti: perosotan, jungkat-jungkit, dan ayunan.

Menariknya, Albar dilengkapi dengan kios-kios khusus UMKM. Lintang Yuniar mengungkap, kios-kios tersebut terdiri dari 12 unit dengan luas 3×3 meter yang diperuntukkan bagi 11 kecamatan.

Untuk masuk ke kawasan Albar pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis, pengunjung cukup membayar biaya parkir sebesar Rp 3.000 saja. Albar buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 06.00-18.00 WIB.

Danau Setu 7 Muara

Selain Albar dan hutan kota, Danau Setu 7 Muara menjadi ikon paling menarik perhatian di kawasan Jembatan Juara. Danau ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memanjakan mata. Tak heran pengunjung yang melintasi jalur Jembatan Juara terpukau oleh keindahan Danau Setu 7 Muara.

Banyak warga sekitar yang menjadikan danau ini sebagai tempat bersantai, memancing, atau sekedar menikmati pemandangan matahari terbenam. Keberadaan Danau Setu 7 muara ini menjadi daya tarik di kawasan Bojongsari, apalagi bagi warga yang menyeberangi area Jembatan Juara.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Ambisi Pulau Payung di Kepulauan Seribu Jadi Surga Glamping



Jakarta

Pulau Payung di Kepulauan Seribu berbenah untuk menjadi destinasi wisata yang siap bersaing secara global. Sebuah wisata glamping ditawarkan.

Pulau Payung bukan pulau kosong. Pulau itu adalah pulau berpenduduk dan ada akomodasi komersial, Asha Resort.

Dengan luas sekitar 40 hektare dan populasi mencapai 40 ribu jiwa, Pulau Payung bertekad untuk bertransformasi menjadi kawasan wisata berkelanjutan.


Pada sektor pariwisata, Pulau Payung dikunjungi oleh 1.500-2.000 jiwa per bulan.

Pulau Payung tidak mengunggulkan hutan mangrove sebagai daya pikat pariwisata, sebab pulau itu tidak memiliki hutan mangrove. Kendati tidak memiliki hutan mangrove, masyarakat setempat memanfaatkan batu karang alami sebagai penahan abrasi, langkah sederhana namun efektif menjaga garis pantai dari pengikisan laut.

Akses Mudah Menuju Pulau Payung

Wisatawan dapat menempuh perjalanan menuju Pulau Payung melalui empat jalur berbeda. Dua di antaranya menggunakan kapal cepat dari Marina Ancol dan Pelabuhan Baywalk Pluit, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Alternatif lainnya, kapal kayu dari Muara Angke dan Muara Kamal (Jakarta Barat) membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.

“Ada empat cara menuju Pulau Payung atau Asha, masing-masing menempuh waktu 1-3 jam perjalanan, yakni dari Marina Ancol, Pelabuhan Baywalk di PIK 2 Jakarta, serta dari Muara Angke dan Muara Kamal. Muara Kamal berbatasan dengan PIK 2, Jakarta, dan Banten, dengan pilihan kapal cepat maupun kapal kayu,” ujar Yulia, pemandu wisata dari Asosiasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (AHPI) yang bekerja sama dengan Suku Dinas Ekonomi Kreatif dan Pariwisata yang mendampingi detikTravel dalam Agenda Walking Tour Disparekraf DKI Jakarta pada 22-23 Oktober 2025.

Asha Resort beroperasi pada 2023. Meski banyak yang mengenalnya sebagai Pulau Asha, sebenarnya lokasi resort ini berada di wilayah Pulau Payung Besar.

“Sebenarnya di sini (Asha Resort) letaknya di Pulau Payung Besar, tapi masyarakat lebih mengenalnya dengan Pulau Asha,” kata Yulia.

Asha Resort: Glamping Mewah Bernuansa Alam

Asha Resort dibangun di Pulau Payung dengan mengusung konsep glamping (glamorous camping), Resor itu menawarkan 16 unit penginapan eksklusif di tepi pantai. Proyek kedua berlanjut dengan jenama Cora.

Untuk menginap di sini, pengunjung tidak perlu lagi repot mendirikan tenda, karena setiap glamping dilengkapi fasilitas modern layaknya hotel.

Selain menginap, wisatawan juga bisa menikmati berbagai aktivitas seperti ATV menyusuri hutan konservasi dan bersantai di kafe tepi laut yang menjual paket makanan dan minuman tanpa tiket masuk tambahan. Harga paket Asha Resort dibanderol sekitar Rp 400 ribu pada weekday dan Rp 500 ribu saat weekend yang sudah termasuk transportasi kapal pulang pergi.

Menariknya, baik pengunjung yang memilih paket one day trip maupun menginap akan menikmati fasilitas transportasi laut yang sama. Terdapat dua dermaga utama, yaitu Dermaga Payung dan Dermaga Asha, tergantung paket perjalanan yang dipilih.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com