Tag Archives: national geographic

Perbedaan Benua dan Negara, Mulai dari Ukuran hingga Fungsinya



Jakarta

Pernah dengar orang bilang, “Afrika itu suatu negara”? Sebenarnya, pernyataan itu keliru. Afrika bukan negara melainkan sebuah benua, yang terdiri dari 54 negara berbeda dengan budaya, bahasa, dan pemerintahan masing-masing.

Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara benua dan negara? Simak penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Benua?

Dikutip dari National Geographic, benua adalah daratan besar yang membentang luas di permukaan bumi, termasuk pulau-pulau yang menempel di sekitarnya. Ada tujuh benua yang paling dikenal yaitu, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, dan Australia.


Batas antara satu benua dan benua lain tidak selalu jelas. Contohnya, garis pemisah antara Eropa dan Asia bersifat konvensional dan historis, bukan semata-mata geografis.

Meski begitu, konsep benua tetap berguna untuk memahami peta dunia, pembagian wilayah, dan fenomena geografi global, demikian dilansir UN M49.

Apa Itu Negara?

Dilansir dari Modern Diplomacy bahwa negara, berbeda dengan benua, adalah entitas politik yang memiliki pemerintahan, populasi permanen, wilayah yang diakui, dan kedaulatan. Contohnya Indonesia, Jepang, atau Nigeria.

Negara bisa berada di satu benua saja, atau bahkan membentang di dua benua sekaligus seperti Rusia (Eropa dan Asia) dan Turki (Eropa dan Asia Minor).

Selain itu, klasifikasi negara juga penting dalam statistik dan literasi global. Skema M49 PBB, misalnya, membagi negara ke dalam wilayah/benua tertentu, membantu organisasi internasional mengumpulkan data ekonomi, sosial, dan demografis secara konsisten.

Perbedaan Utama Benua dan Negara

1. Ukuran

Benua: Sangat besar, mencakup daratan luas dan terkadang pulau-pulau di sekitarnya.
Negara: Lebih kecil dibanding benua, hanya mencakup wilayah administratif tertentu.

2. Fungsi

Benua: Digunakan untuk tujuan geografis dan pemetaan wilayah fisik.
Negara: Digunakan untuk tujuan politik dan administratif, memiliki pemerintahan dan kedaulatan.

Contoh
Benua: Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Australia.
Negara: Indonesia, Jepang, Nigeria, Mesir, Turki, Rusia.

3. Jumlah

Benua: Hanya beberapa per dunia (7 benua utama).
Negara: Bisa puluhan hingga ratusan per benua (misal 54 negara di Afrika).

4. Karakteristik Khusus

Benua: Fokus pada wilayah fisik, batas kadang bersifat konvensional. Misal Eropa dan Asia.
Negara: Fokus pada identitas politik, bisa melintasi lebih dari satu benua. Contohnya Rusia dan Turki.

Benua berfokus pada wilayah geografis, sedangkan negara lebih menekankan pada struktur politik dan pemerintahan. Uniknya, ada benua yang sekaligus menjadi negara, seperti Australia.

Sering kali orang mengira benua itu satu negara, terutama untuk benua besar seperti Afrika. Padahal, setiap benua terdiri dari banyak negara dengan identitas masing-masing. Selain itu, beberapa negara memiliki wilayah yang melintasi dua benua, menambah kompleksitas pemahaman geografi global.

Singkatnya, benua adalah daratan besar dengan fungsi geografi, sedangkan negara adalah entitas politik dengan pemerintahan dan kedaulatan sendiri.

Semoga bermanfaat, detikers!

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

5 Perbedaan Tawon dan Lebah yang Jarang Diketahui, Lebih Sakit Mana Sengatannya?


Jakarta

Lebah dan tawon merupakan hewan yang mudah ditemui di sekitar rumah-rumah di Indonesia. Keduanya bisa menyengat dengan dampak yang bikin nyeri hingga demam. Lantas apa saja perbedaan tawon dan lebah?

Sering kali, orang menyebut serangga yang bisa terbang dan menyengat dengan tawon atau lebah, secara bergantian. Padahal tawon dan lebah merupakan hewan yang berbeda.

Tawon memiliki nama ilmiah Hymenoptera, sedangkan Anthophila. Di dunia ada sekitar 20.000 spesies lebah dan 30.000-75.000 spesies tawon, bahkan bisa mencapai 103.000 menurut University of Minnesota Extension.


Untuk mengenali tawon dan lebah, berikut ini perbedaannya.

5 Perbedaan Tawon dan Lebah yang Jarang Diketahui

Dalam buku A Beginner’s Field Guide to Identifying Bees (2022) karya Lisa Mason, dan kawan-kawan, memahami perbedaan antara lebah dan tawon bukan hanya penting untuk menghindari sengatan, tapi juga untuk mengenali peran ekologis mereka dalam menjaga keseimbangan alam.

1. Penampilan Tubuh

Lebah memiliki tubuh yang lebih bulat dan berbulu. Bulu-bulu halus di tubuhnya berfungsi untuk mengangkut serbuk sari dari bunga satu ke bunga lainnya. Lebah juga memiliki “keranjang serbuk sari” di kaki belakang, disebut corbicula atau scopae.

Sementara tawon punya tubuh yang ramping, licin, dan mengkilap. Salah satu ciri khasnya adalah “pinggang tawon” (wasp waist) yang sangat sempit di antara toraks dan perut.

Selain itu, menurut National Geographic, tawon dapat dibedakan dari bagian bawah perutnya yang meruncing dan pinggang sempit yang disebut petiole.

2. Perilaku

Lebah dikenal sebagai serangga penyerbuk yang andal. Tubuhnya yang berbulu membuatnya sangat efektif dalam memindahkan serbuk sari, membantu tanaman berkembang biak. Itulah sebabnya lebah disebut “pahlawan kecil ekosistem.”

Menurut buku panduan Departemen Pertanian Amerika Serikat, USDA, lebih dari 75% tanaman di dunia bergantung pada hewan penyerbuk seperti lebah. Bahkan, nilai ekonomi hasil tanaman yang bergantung pada penyerbuk mencapai 577 miliar dolar AS per tahunnya.

Tawon, di sisi lain, justru berperan sebagai predator alami bagi serangga lain. Menurut National Geographic, tawon lebih banyak memberi manfaat bagi manusia dengan mengendalikan populasi hama daripada menimbulkan bahaya.

Beberapa jenis tawon berburu ulat, belalang, atau serangga kecil lain untuk dijadikan makanan bagi larvanya. Meski sering dianggap menakutkan, tawon sebenarnya membantu menjaga keseimbangan alam.

3. Sengatan

Lebah madu hanya bisa menyengat sekali, setelah sengatnya tertinggal di kulit korban maka lebah tersebut akan mati. Sementara tawon bisa menyengat berulang kali tanpa kehilangan sengatnya.

Ketika sarang tawon terganggu, mereka mengeluarkan feromon alarm yang memanggil tawon lain untuk ikut menyerang. Karena itu, sarang tawon sebaiknya tidak disentuh tanpa perlindungan atau keahlian khusus.

Berdasarkan dampaknya, sengatan tawon jauh lebih berbahaya bagi manusia. Ini karena tawon bisa menyengat berulang kali dengan racun yang kuat.

4. Sarang

Lebah membuat sarangnya dari lilin, sedangkan tawon membuatnya dari bahan seperti kertas berpartikel kayu yang dikunyah dan dicampur air liurnya sendiri. Lebah dan tawon hanya menggunakan sarangnya selama satu tahun karena memiliki siklus hidup tahunan. Hanya beberapa tawon khusus yang menggunakan kembali sarang lama.

5. Herbivora Vs Predator

Lebah termasuk herbivora (pemakan tumbuhan) terutama nektar dan serbuk sari (polen). Mereka sangat aktif mencari sumber pakan untuk keperluan tubuhnya sendiri dan memenuhi pakan bagi larva di dalam sarang.

Sementara tawon termasuk hewan predator (pemangsa) yang memakan serangga dan hewan kecil lainnya. Tawon cukup aktif berburu serangga lain untuk memberi makan larvanya di dalam sarang.

Meski punya perbedaan, lebah dan tawon memiliki habitat yang cenderung sama, yaitu pada area yang terdapat sumber pakan dan bahan untuk membuat sarang. Keduanya juga berkembang biak dalam sarang dan termasuk serangga sosial yang mengembangkan sistem kasta (ratu, jantan, pekerja).

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Dari Jepang Hingga Rwanda, Ini 25 Destinasi Wisata Terbaik untuk 2026



Jakarta

Meski 2025 belum usai, National Geographic telah merilis daftar destinasi terbaik untuk dikunjungi pada 2026. Poin yang dinilai mulai dari budaya, seni, hingga inovasi.

Lewat laporan ‘Best of The World 2026’ terdapat 25 destinasi terbaik dunia. Pilihan itu berdasarkan kurasi para editor dan penjelajah internasional. Mengutip CNN, Kamis (23/10/2025) Nathan Lump, pemimpin redaksi National Geographic, menyampaikan beberapa destinasi unggulan dan alasannya.

Beberapa kota masuk dalam daftar tersebut karena pesona budaya, seni, dan inovasinya. Secara pribadi, Lump memfavoritkan Pittsburgh di AS sebagai destinasi terbaik.


“Ini kota pascaindustri dengan populasi muda yang kreatif, seni yang hidup, dan museum-museum fantastis,” ujarnya.

Di Amerika Selatan, ada Medellin, Kolombia yang disebut Lump sebagai ‘kisah kebangkitan’ dengan taman indah dan budaya yang berkembang pesat. Kemudian, Rio de Janeiro di Brasil yang tengah bersiap membuka museum baru dan jalur pendakian menuju patung Kristus Penebus.

Dari Eropa, tiga kota direkomendasikan, yakni Oulu di Finlandia (Ibu Kota Kebudayaan Eropa 2026), Guimaraes di Portugal (Ibu Kota Hijau Eropa mendatang), dan Hull di Inggris. Lump menilai kendati kerap diremehkan, Hull adalah kota penting dalam sejarah maritim dan memiliki akuarium yang luar biasa.

“Salah satu hal menarik dari daftar ini adalah memberikan alasan untuk mempertimbangkan ulang kota-kota yang mungkin sering terabaikan,” kata Lump.

National Geographic juga menyoroti destinasi yang belum terlalu ramai wisatawan. Di Turki, pesisir Laut Hitam menawarkan panorama indah dan arsitektur khas dengan suasana lebih tenang dibanding Aegea atau Mediterania.

Sementara itu, di Uzbekistan, Khiva mulai mencuri perhatian berkat layanan kereta cepat dari Tashkent. Kota ini disebut sebagai ‘museum terbuka’ yang ideal dikunjungi sebelum menjadi terlalu populer.

Di Korea Selatan, tren hiking mulai naik daun dengan rencana pembukaan jalur Dongseo, rute sepanjang 800 km mirip Camino de Santiago di Spanyol.

“Setiap bagiannya dirancang sebagai jalur hiking harian yang nyaman,” kata Lump.

Di Jepang, Prefektur Yamagata dipuji sebagai tempat pelarian dari hiruk-pikuk turis. Lump menyebut daerah ini memiliki pemandangan menakjubkan, makanan lezat, onsen, dan kuil-kuil yang menarik.

Bagi pencinta alam, ada Dominica yang akan menjadi lokasi cagar paus sperma pertama di dunia. Sekitar 200 paus berenang di perairan Karibia sepanjang tahun.

Di Rwanda, Taman Nasional Akagera menjadi pilihan untuk melihat safari singa, macan tutul, badak, gajah, dan kerbau tanpa kerumunan turis. Sedangkan di Badlands, North Dakota, AS, akan dibuka Perpustakaan Presiden Theodore Roosevelt pada Juli 2026, dirancang oleh firma arsitektur Snohetta.

Spanyol juga masuk daftar, khususnya Wilayah Basque, salah satu dari sedikit lokasi di daratan Eropa yang akan dilintasi gerhana matahari total pada 12 Agustus 2026.

Sementara itu, mulai April 2026, pengunjung Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta di Australia dapat menginap di area dekat batu raksasa Uluru sambil menikmati langit malam dan api unggun.

Untuk pencinta olahraga, Vancouver di Kanada dan Dolomites di Italia jadi sorotan karena menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dan Olimpiade Musim Dingin mendatang.

Di sisi lain, sejumlah tempat juga masuk daftar karena semangat pemulihan dan keberlanjutan. Maui, Hawaii, tengah bangkit pasca kebakaran besar 2023. “Ini waktu yang tepat untuk kembali ke sana,” kata Lump.

Selain pengalaman baru dari hotel-hotel terbaiknya, suasana pulau pun kini lebih tenang.

Fiji juga mencuri perhatian karena komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan. Terdapat banyak peluang voluntourism, yakni berlibur sambil menjadi relawan.

Terakhir, Oklahoma bersiap memperingati 100 tahun Rute 66. Negara bagian ini telah menggelontorkan lebih dari 82 juta dolar AS untuk mempercantik jalur ikonis sepanjang 640 km tersebut.

“Rasanya seperti pertunjukan lampu neon yang dihidupkan kembali, lengkap dengan atraksi pinggir jalan di setiap tikungan,” tulis National Geographic.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

7 Teluk Terbesar di Dunia, Ada di Negara Mana?


Jakarta

Pernah dengar istilah teluk detikers? Ini biasanya merujuk pada perairan di tepi laut yang berbentuk cekungan. Kira-kira, teluk terbesar ada di mana?

Secara geografis, teluk (bay) adalah perairan luas yang sebagian dikelilingi daratan dan terhubung langsung dengan laut lepas. Keberadaan teluk biasanya memengaruhi kehidupan sekitarnya dan menguntungkan secara ekonomi maupun ekologi.

Teluk Terbesar di Dunia

Menurut Guinness World Records, Bay of Bengal atau Teluk Benggala adalah teluk terbesar di dunia berdasarkan luasnya, yakni sekitar 2.172.000 km². Luasnya bahkan lebih besar dari gabungan beberapa negara Asia Tenggara.


Letak Teluk Benggala mencakup wilayah India, Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka, sehingga membuat Bay of Bengal memiliki posisi strategis. Perairan ini menjadi jalur perdagangan vital sejak zaman kuno, sekaligus rumah bagi keanekaragaman hayati laut yang luar biasa.

Meski Teluk Benggala unggul dari sisi luas, tapi ada teluk lain yang tak kalah menakjubkan yaitu Teluk Hudson di Kanada. Menurut catatan Guinness World Records, Teluk Hudson memegang rekor sebagai teluk dengan garis pantai terpanjang di dunia, mencapai 12.268 km, dengan total luas sekitar 1.233.000 km².

Dengan iklim sub-Arktik, Hudson Bay menjadi bagian penting dari ekosistem Kanada, meski tidak seramai Bay of Bengal dalam aktivitas manusia.

Daftar 7 Teluk Terbesar di Dunia

Mengutip laman Guinness, Britannica, dan National Geographic, berikut 7 teluk terbesar di dunia.

1. Teluk Bengal – 2.172.000 km² (Asia Selatan)

Teluk terbesar di dunia, dikelilingi India, Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka.

2. Teluk Hudson – 1.233.000 km² (Kanada)

Teluk raksasa dengan garis pantai terpanjang, berada di wilayah subarktik Kanada.

3. Gulf of Mexico – 1.507.000 km² (Amerika Utara)

Meski disebut gulf, secara geografi berfungsi seperti teluk raksasa, berbatasan dengan AS, Meksiko, dan Kuba.

4. Teluk Baffin – 689.000 km² (Kanada-Greenland)

Perairan dingin di antara Pulau Baffin dan Greenland, bagian dari Samudra Arktik.

5. Teluk Chesapeake – 11.600 km² (Amerika Serikat)

Teluk Chesapeake atau estuaria merupakan yang terbesar di AS dan berperan penting secara ekologis dan historis.

6. Teluk Biscay – 223.000 km² (Eropa Barat)

Terletak di barat Prancis dan utara Spanyol, terkenal dengan badai besar dan ombak ekstrim.

7. Teluk San Francisco – 4.600 km² (Amerika Serikat)

Teluk ikonik di California, terkenal dengan Golden Gate Bridge dan pusat perdagangan sejak era kolonial.

Itulah teluk-teluk terbesar di dunia yang tersebar dari Asia Selatan hingga Amerika. Semoga bermanfaat, detikers!

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com