Tag Archives: nuansa

ReLove Family Festival 2025 Hadirkan Serunya Liburan Keluarga Penuh Warna



Depok

Liburan kini tak hanya tentang bersenang-senang, tapi juga soal menciptakan momen berharga bersama keluarga. Di tengah kesibukan dan rutinitas harian, Trans Studio Cibubur bersama Inspire Moms Community menghadirkan ReLove Family Festival 2025, sebuah perayaan keluarga yang memadukan edukasi, hiburan, dan kebersamaan dalam satu event.

Digelar pada 31 Oktober hingga 2 November 2025 di Trans Studio Theme Park Cibubur, festival ini mengusung tema ReLove, Recharge, dan Reconnect. Melalui konsep tersebut, pengunjung diajak menemukan kembali arti kebahagiaan dan kedekatan keluarga lewat berbagai kegiatan yang menghibur sekaligus bermakna.


Selama tiga hari, area Trans Studio Cibubur dipenuhi berbagai aktivitas tematik dan atraksi interaktif. Mulai dari Zumba Party with Halloween Costume, Kids Music Orchestra, hingga Wayang Robot Show yang menghibur dan sarat nilai edukatif. Selain itu, hadir pula Jurassic Experience, Dinosaurus Parade, Stunt Action Show, dan Family Dancing Parade yang menambah suasana meriah festival.

Bagi para ibu, preloved auction hasil kolaborasi dengan moms influencer menjadi daya tarik tersendiri. Sementara itu, pengunjung juga dapat menjelajahi area pameran yang diisi berbagai booth brand keluarga, menghadirkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dalam nuansa festival.

Tak hanya menyajikan berbagai kegiatan, Trans Studio Cibubur juga menghadirkan wahana unggulan yang bisa dinikmati bersama keluarga, seperti Snow Playground, Magic Ball, dan Magic Bike. Pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan spektakuler seperti Jurassic Live Show, Alivia and The Dark Evil, hingga SWAT vs Clown Craze yang menjadi ciri khas taman hiburan ini.

Untuk kenyamanan pengunjung, Trans Studio Cibubur menyediakan beberapa kategori tiket yang dapat disesuaikan dengan rencana liburan. Pilihan tiket tersebut memungkinkan pengunjung menikmati area festival, pertunjukan, maupun akses penuh ke seluruh wahana di dalam taman bermain. Fasilitas peningkatan tiket juga tersedia langsung di area acara bagi mereka yang ingin memperluas pengalaman berkunjung.

Dengan fasilitas indoor berkelas internasional, wahana seru untuk segala usia, serta area kuliner yang nyaman, ReLove Family Festival 2025 menjadi salah satu destinasi pilihan untuk menikmati liburan keluarga di akhir pekan panjang.

Informasi lebih lanjut dan pemesanan tiket tersedia melalui situs resmi www.transentertainment.com atau di platform mitra resmi Trans Studio.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Pesona Bali di Lorong Imersif Trans Studio Theme Park Bali



Jakarta

Trans Studio Theme Park Bali ternyata bukan sekadar menyuguhkan wahana-wahana seru kepada pengunjungnya, tapi juga pengalaman budaya. Seperti apa?

Bali mempunyai daya tarik tersendiri dengan kultur dan budayanya dan telah berhasil menggaet wisatawan berkunjung, baik turis domestik maupun internasional.

Trans Studio Theme Park Bali mengadopsi keunggulan dan keunikan Bali itu di setiap lini wahana yang dimiliki.


Saat berkunjung ke lokasi beberapa waktu lalu, detikTravel dibuat terkesima dengan wahana yang mereka sebut Bali Senses. Ini merupakan lorong awal untuk masih ke area lainnya di Trans Studio Theme Park Bali.

Lorong itu disulap mereka menjadi sebuah lorong imersif yang menampilkan ragam ciri khas dari Bali. Namun yang paling membuat berdecak kagum adalah paduan dari musik khas Bali dan warna-warni cahaya di Bali Senses itu.

Trans Studio Theme Park BaliBali Senses di Trans Studio Theme Park Bali. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Di sana juga terdapat beberapa ruangan dan ada satu ruangnya yang terdapat sebuah ayunan. Di situ pengujung bisa menikmati pengalaman bermain ayunan dikeliling cahaya dan visual yang menarik.

Sehingga Bali Senses ini wajib rasanya bagi yang suka berfoto-foto sebagai latar belakangnya.

General Manager Trans Studio Theme Park Bali, I Nyoman Sutarjana, menyampaikan Bali Senses itu akan memberikan kesan pertama yang baik untuk Trans Studio Theme Park Bali. Karena di sana nuansa Bali yang ditawarkan pihaknya cukup kental dan sangat menyita perhatian.

Trans Studio Theme Park BaliBali Senses di Trans Studio Theme Park Bali. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

Terlebih seperti yang disebut di awal, Nyoman Sutarjana pun berujar jika wisatawan domestik maupun internasional sangat menyukai budaya Bali, selain destinasi wisatanya.

“Nah mereka yang datang ke Bali itu kan pasti mencari: pertama itu nature, kemudian culture. Untuk itu konsep dari Trans Studio Bali juga mengadopsi dari keinginan wisatawan tersebut, sehingga menggabungkan wahana yang juga berbasis dengan culture,” kata Nyoman.

Sebagai sebuah destinasi di Bali, Trans Studio Theme Park Bali ini memberikan pengalaman yang menyenangkan. Selain bisa bermain wahana-wahana yang seru, juga mendapatkan pengalaman melokal ala Bali.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

5 Hutan Ngetop di Korea yang Wajib Dikunjungi saat Musim Gugur

Jakarta

Musim gugur di Korea jadi momen yang paling jadi favorit wisatawan Indonesia. Beberapa alasan utama wisatawan Indonesia suka dengan musim gugur Korea adalah karena cuaca yang tidak terlalu dingin sehingga masih bisa menikmati suasana luar ruangan di Korea.

Wisatawan juga bisa menikmati nuansa coklat kuning emas yang berasal dari tumbuhan – tumbuhan di sekitar yang tidak bisa dinikmati di negara dua musim, seperti Indonesia, dan banyaknya tawaran aktivitas dan hiburan di Korea yang spesial hanya tersedia di musim gugur.

Selain itu, musim gugur tidak hanya spesial bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Korea, tetapi pada musim gugur juga banyak hal spesial untuk orang Korea, seperti banyaknya hari libur nasional Korea, seperti Chuseok, Hari Pendirian Negara Korea, Hari Hangeul dan sebagainya, sehingga makin banyak hal-hal spesial yang bisa dinikmati di Korea.


Apa saja yang bisa dinikmati oleh wisatawan Indonesia di Korea saat musim gugur? Tentunya banyak. Mulai dari tempat wisata, sampai festival musim gugur yang bisa dikunjungi. Berikut beberapa pilihannya:

5 Hutan Top di Korea yang bisa dikunjungi untuk menikmati musim gugur secara maksimal:

1.Seoul Forest, Seoul

Seoul Forest
Seoul Forest. Foto: Korea Tourism Organization

Seoul Forest terletak di Seongsu-dong, salah satu kawasan paling populer di Seoul. Sebelumnya digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk arena pacuan kuda, lapangan golf, dan kemudian instalasi pengolahan air.

Hutan ini semakin indah menjelang musim gugur, ketika pohon metasequoia dan ginkgo berganti warna menjadi keemasan. Jalan setapaknya tidak beraspal, sehingga nyaman untuk berjalan. Setelah menikmati piknik di Seoul Forest, kunjungi juga kafe, restoran, atau toko di sepanjang jalan Seongsu-dong.

2. Hwadam Botanic Garden, Gwangju, Gyeonggi-do

Hwadam Botanic Garden Korea
Foto: Korea Tourism Organization

Hwadam Botanic Garden adalah arboretum ekologi yang berjarak sekitar 1,5 jam dari Seoul dengan transportasi umum. Wisatawan dapat berjalan-jalan di antara sekitar 4.300 spesies tanaman dalam suasana yang seperti hutan.

Wisatawan juga dapat menaiki monorel, yang mengelilingi taman dan menikmati pemandangan musim gugur yang menakjubkan. Wisatawan yang berjalan-jalan di sepanjang dek pejalan kaki bahkan dapat bertemu dengan hewan liar kecil, seperti landak atau tupai.

3. Haneul Park, Seoul

Haneul Park terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan taman dan lanskap kota yang luar biasa. Sebagian besar puncaknya ditutupi oleh kumpulan rumput perak yang megah.
Foto: Korea Tourism Organization

Haneul Park terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan taman dan lanskap kota yang luar biasa. Sebagian besar puncaknya ditutupi oleh kumpulan rumput perak yang megah.

Daun-daunnya berwarna perak di bawah matahari siang, tetapi berubah menjadi emas beberapa jam sebelum senja tiba. Haneul Park menjadi tempat penyelenggaraan Festival Rumput Perak Seoul setiap tahun pada Oktober, dengan pertunjukan cahaya, pertunjukan budaya,zona foto, dan masih banyak lagi untuk menikmati pengalaman yang lebih indah di antara rumput perak.

4. Wondae-ri Birch Forest, Inje, Gangwon

Wondae-ri Birch Forest adalah salah satu destinasi terbaik untuk menikmati dedaunan musim gugur di Inje.
Foto: Korea Tourism Organization

Wondae-ri Birch Forest adalah salah satu destinasi terbaik untuk menikmati dedaunan musim gugur di Inje.

Hutan ini terkenal dengan pemandangannya yang indah dan terdiri dari sekitar 70.000 pohon birch yang ditanam rapi dan dedaunan musim gugur yang berwarna-warni. Untuk menikmati Wondae-ri Birch Forestsecara maksimal silakan pergi saat matahari terbit dan kabut sedikit menghilang.

5. Gwanbangjerim Forest, Damyang, Jeollanam-do

Gwanbangjerim Forest, Damyang, Jeollanam-do
Foto: Korea Tourism Organization

Gwanbangjerim adalah tanggul sepanjang 6-kilometer yang dibangun di sepanjang Sungai Gwanbangcheon dan hutan Gwanbangjerim sepanjang 2-kilometer. Pada musim gugur, hutan ini diwarnai dengan warna musim gugur yang cerah.

Berbagai patung di luar ruangan diterangi cahaya terang saat matahari terbenam, menciptakan suasana romantis untuk pasangan – pasangan muda yang berkunjung. Hutan Gwanbangjerim terkenal dengan perpaduan indah dedaunan musim gugur dan kabut pagi yang menyelimutinya. Jika Anda ingin mengambil foto kenang-kenangan yang fantastis, kunjungi hutan ini di pagi hari.

Selanjutnya: Festival Musim Gugur di Korea

Jinju Namgang Yudeng Festival adalah acara untuk melanjutkan tradisi menyampaikan permohonan dengan
mengapungkan lentera warna-warni di Sungai Namgang.
Foto: Korea Tourism Organization

Jinju Namgang Yudeng Festival

Jinju Namgang Yudeng Festival adalah acara untuk melanjutkan tradisi menyampaikan permohonan dengan mengapungkan lentera warna-warni di Sungai Namgang. Tradisi yang telah berlangsung lebih dari 400 tahun ini berawal dari Pengepungan Jinju pada tahun 1592.

Festival ini dimulai saat matahari terbenam ketika lentera- lentera dengan berbagai bentuk dan ukuran dinyalakan di Sungai Namgang. Lentera – lentera tersebut, kembang api dan pertunjukan cahaya menghiasi malam dengan cahaya warna-warni, bersamaan dengan berbagai pertunjukan budaya. Festival ini juga mengoperasikan truk makanan tempat wisatawan dapat menikmati hidangan lezat dari seluruh dunia.

Halaman 2 dari 7

Seoul Forest terletak di Seongsu-dong, salah satu kawasan paling populer di Seoul. Sebelumnya digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk arena pacuan kuda, lapangan golf, dan kemudian instalasi pengolahan air.

Hutan ini semakin indah menjelang musim gugur, ketika pohon metasequoia dan ginkgo berganti warna menjadi keemasan. Jalan setapaknya tidak beraspal, sehingga nyaman untuk berjalan. Setelah menikmati piknik di Seoul Forest, kunjungi juga kafe, restoran, atau toko di sepanjang jalan Seongsu-dong.

Hwadam Botanic Garden adalah arboretum ekologi yang berjarak sekitar 1,5 jam dari Seoul dengan transportasi umum. Wisatawan dapat berjalan-jalan di antara sekitar 4.300 spesies tanaman dalam suasana yang seperti hutan.

Wisatawan juga dapat menaiki monorel, yang mengelilingi taman dan menikmati pemandangan musim gugur yang menakjubkan. Wisatawan yang berjalan-jalan di sepanjang dek pejalan kaki bahkan dapat bertemu dengan hewan liar kecil, seperti landak atau tupai.

Haneul Park terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan taman dan lanskap kota yang luar biasa. Sebagian besar puncaknya ditutupi oleh kumpulan rumput perak yang megah.

Daun-daunnya berwarna perak di bawah matahari siang, tetapi berubah menjadi emas beberapa jam sebelum senja tiba. Haneul Park menjadi tempat penyelenggaraan Festival Rumput Perak Seoul setiap tahun pada Oktober, dengan pertunjukan cahaya, pertunjukan budaya,zona foto, dan masih banyak lagi untuk menikmati pengalaman yang lebih indah di antara rumput perak.

Wondae-ri Birch Forest adalah salah satu destinasi terbaik untuk menikmati dedaunan musim gugur di Inje.

Hutan ini terkenal dengan pemandangannya yang indah dan terdiri dari sekitar 70.000 pohon birch yang ditanam rapi dan dedaunan musim gugur yang berwarna-warni. Untuk menikmati Wondae-ri Birch Forestsecara maksimal silakan pergi saat matahari terbit dan kabut sedikit menghilang.

Gwanbangjerim adalah tanggul sepanjang 6-kilometer yang dibangun di sepanjang Sungai Gwanbangcheon dan hutan Gwanbangjerim sepanjang 2-kilometer. Pada musim gugur, hutan ini diwarnai dengan warna musim gugur yang cerah.

Berbagai patung di luar ruangan diterangi cahaya terang saat matahari terbenam, menciptakan suasana romantis untuk pasangan – pasangan muda yang berkunjung. Hutan Gwanbangjerim terkenal dengan perpaduan indah dedaunan musim gugur dan kabut pagi yang menyelimutinya. Jika Anda ingin mengambil foto kenang-kenangan yang fantastis, kunjungi hutan ini di pagi hari.

Jinju Namgang Yudeng Festival

Jinju Namgang Yudeng Festival adalah acara untuk melanjutkan tradisi menyampaikan permohonan dengan mengapungkan lentera warna-warni di Sungai Namgang. Tradisi yang telah berlangsung lebih dari 400 tahun ini berawal dari Pengepungan Jinju pada tahun 1592.

Festival ini dimulai saat matahari terbenam ketika lentera- lentera dengan berbagai bentuk dan ukuran dinyalakan di Sungai Namgang. Lentera – lentera tersebut, kembang api dan pertunjukan cahaya menghiasi malam dengan cahaya warna-warni, bersamaan dengan berbagai pertunjukan budaya. Festival ini juga mengoperasikan truk makanan tempat wisatawan dapat menikmati hidangan lezat dari seluruh dunia.

(ddn/ddn)

Simak Video “Video: Intip Atraksi Naga Api di Perayaan Musim Gugur Hong Kong
[Gambas:Video 20detik]






Sumber : travel.detik.com

Kafe Unik Konsep Jepang di Bandung Bikin Netizen Penasaran

Bandung

Tempat nongkrong yang asyik di Bandung seakan tak ada habisnya. Ada satu tempat yang berhasil mencuri perhatian dan menjadi perbincangan, terutama di media sosial.

Namanya Hahakohi, sebuah kafe kecil di kawasan Cilengkrang yang menawarkan konsep unik dan berbeda dari kafe lain pada umumnya. Berlokasi di tikungan jalan, Hahakohi justru memiliki daya tarik tersendiri.

Nuansanya yang adem, terutama di pagi dan sore hari, membuat pengunjung betah berlama-lama. Menurut salah satu pengunjung, Gilang, tempat ini sangat cocok untuk bersantai.


“Senang sih, nuansanya. Suasananya, meskipun di pinggir jalan di tikungan,” ujarnya.

Hahakohi tidak hanya viral di media sosial. Banyak pengunjung yang datang kembali karena suka dengan menu dan suasana yang ditawarkan. Daya tarik utama kafe ini adalah konsepnya yang kental dengan nuansa jalanan Jepang.

Hal ini terlihat dari dekorasi yang tidak biasa, seperti ornamen kaca cembung layaknya di setiap sudut jalanan Jepang dan mesin penjual otomatis (vending machine) yang otentik.

Lutfi alias Adit, pemilik Hahakohi, menjelaskan bahwa konsep ini terinspirasi dari pengalamannya saat sering bolak-balik ke Jepang. Ia ingin membawa “vibe” urban street di sana ke Bandung.

“Jadi, saya coba gambar, coba desain seperti ini. Nama Hahakohi sendiri punya makna yang tak kalah unik. Haha diambil dari bahasa Jepang yang artinya ibu, sementara kohi adalah kopi. Jadi, Hahakohi berarti kopi buatan ibu. Sederhananya, itu saja,” kata Adit sambil tertawa.

Meskipun baru berusia empat bulan, kafe yang berdiri sejak Juni 2025 ini berhasil menarik berbagai kalangan, tidak hanya Gen Z yang menjadi target awal mereka. Millenial bahkan generasi Alpha pun ikut penasaran. Menurut Adit, hal ini tidak lepas dari peran media sosial. Berkat konten digital marketing yang kuat, Hahakohi bisa viral di luar ekspektasi.

“Tantangan terbesar yang dihadapi Hahakohi adalah menyesuaikan selera rasa Jepang yang tidak terlalu manis dengan lidah orang Indonesia yang umumnya menyukai rasa manis. Namun, seiring berjalannya waktu, para pengunjung mulai memahami esensi rasa dari menu-menu yang disajikan,” jelas Adit.

—-

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel. Anda bisa mengirim cerita perjalanan Anda melalui tautan ini



Sumber : travel.detik.com

Gemas & Bikin Lapar! Pameran Rajutan Tema Makanan di Kemang, Jajan Pasar Sampai Bento



Jakarta

Pameran seni unik tersaji Kemang, Jakarta Selatan. Berbagai ‘makanan’ disuguhkan, padahal dari rajutan tapi sukses menipu mata sampai bikin lapar.

Kalau biasanya traveler ke Kemang buat ngopi atau berburu kuliner, kali ini bisa menemukan alasan baru buat jalan-jalan ke tempat yang dinobatkan sebagai salah satu kawasan paling keren di dunia 2025 versi TimeOut. Ini sebuah pameran seni yang bakal bikin detikers ‘ngiler’, meskipun bukan makanan sungguhan.

Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta SelatanPlayful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan (Qonita Hamidah/detikcom)

Namanya Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung mulai 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan. Pameran dibuka Senin-Jumat pukul 11.00-20.00 dan Sabtu-Minggu pukul 08.00-20.00.


Tiket masuk pameran ini gratis bagi pengunjung yang ingin merasakan nuansa nyeni di Kemang. Di sini, semua makanan bukan untuk dimakan, tapi untuk dikagumi, karena semuanya terbuat dari benang rajutan.

Makan Jadi Seni, Seni Jadi Mainan

Saat masuk ke ruangan pameran, traveler akan disambut oleh tumpukan jajanan pasar yang bukan terbuat dari tepung melainkan dari benang berwarna warni, seperti onde-onde, pastel, kue lumpur, tumpeng, hingga bento Jepang dan makanan Korea yang semuanya dijahit dengan detail yang akan membuat detikers takjub. Seniman asal Bandung, Mulyana, menciptakan karya ini sebagai bagian dari proyeknya yang disebut Food Monster Project.

Dari kejauhan, bentuk dan warnanya mengecoh mata. Mengundang rasa lapar.

Setelah didekati, baru deh ketahuan itu bukan makanan sungguhan tetapi dari rajutan. Sudah begitu makanan-makanan itu memiliki ekspresi masing-masing, ada yang lucu, marah, aneh, bahkan ada yang sedikit menyeramkan.

Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta SelatanPengunjung menikmati koleksi di Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan (Qonita Hamidah/detikcom)

Pameran itu bertujuan sebagai upaya memperluas jangkauan imajinasi ke gaya hidup dan fashion.

“Tahun 2025, food monster kali ini diadakan di ruang kolaborasi, seperti Dia.Lo.Gue di Kemang ini, sebagai upaya memperluas jangkauan imajinasi ke gaya hidup dan fashion,” kata Ami, salah satu petugas di Pameran Food Monster.

Spot Foto Baru di Kemang yang Instagramable

Bukan cuma lihat-lihat, detikers juga bisa berinteraksi langsung di area “Modula Monster.” Di sini, traveler bisa main dengan kaca dan properti makanan rajutan. Pas difoto, pantulan cermin akan membuatmu terlihat seperti monster makanan yang hasilnya super unik dan cocok banget buat konten Instagram.

Kalau mau hasil yang lebih keren, detikers bisa ambil foto dengan biaya Rp 50 ribu. Selain itu, traveler bisa mencoba bikin karya food monster versi sendiri.

Lewat playful bites, Mulyana ingin menunjukkan bahwa makanan bukan cuma soal rasa, tapi juga tentang kebersamaan dan kenangan di meja makan. Setiap rajutan dibuat dari ribuan simpul kecil yang melambangkan bagaimana manusia saling terhubung dengan sederhana tapi penuh makna.

Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta SelatanSalah satu ‘hidangan’ di Playful Bites-A Solo Exhibition by Mulyana, berlangsung dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2025 tempatnya di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan (Qonita Hamidah/detikcom)

Salah satu pengunjung, Dera, terkesan dengan pameran itu. Dia tidak menyangka rajutan bisa begitu menggemaskan di mata.

“Pameran ini bikin kita lihat makanan dari sisi yang seru dan imajinatif. Ada kue basah, ada sushi, semua dibuat jadi monster lucu. Lucu banget buat difoto,” kata dia.

Kemang, Dari Tempat Nongkrong ke Destinasi Seni Dunia

Kawasan Kemang baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu kawasan paling keren di dunia versi Timeout 2025. Pameran seperti ini menjadi bukti bahwa Kemang bukan cuma tentang kafe dan bar, tapi juga tempat di mana seni, gaya hidup, dan kreativitas bertemu.

Ada baiknya, sebelum tahun berganti, detikers sempatkan mampir dan rasakan pengalaman nyeni tapi playful di jantungnya Kemang. Nah, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah pameran ini.

Ya, playful bites Kemang menyuguhkan pameran yang unik dan gratis, juga spot foto yang instagramable banget, bisa buat karya rajutan sendiri, dan cocok buat healing, ngonten, dan nambah inspirasi seni.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Mengintip Kabin Mobil Listrik Jaecoo J5 EV, Mewah dan Modern



Jakarta

Jaecoo mengajak sejumlah media untuk merasakan langsung performa mobil listrik terbaru mereka dalam test drive singkat, Bekasi-Bogor, belum lama ini. Salah satu hal yang ditonjolkan adalah interior Jaecoo J5 EV, yang mewah dan berbalut teknologi modern.

Begitu masuk ke kabin, kesan premium langsung terasa. Interior Jaecoo J5 EV didominasi material soft touch di hampir seluruh permukaannya. Kemudian, disempurnakan oleh aksen metal dan ambient light yang elegan. Sebagai catatan, unit yang dites merupakan Jaecoo J5 EV varian tertinggi, yakni premium.

Nuansa futuristis juga hadir di mobil ini berkat layar sentuh besar berukuran 13,2 inci di tengah dasbor, yang berfungsi sebagai pusat kendali seluruh fitur kendaraan mulai dari pengaturan AC, audio, hingga sistem navigasi. Tersedia pula fitur konektivitas Apple Car Play yang bisa dioperasikan secara nirkabel, juga ada wireless charging daya 50 watt.


Jaecoo J5 EVJaecoo J5 EV Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Selain itu, Jaecoo J5 EV juga dilengkapi panel instrumen full digital di balik kemudi dengan tampilan grafis yang tajam juga mudah dibaca. Sayangnya, dimensinya terlalu kecil, sehingga butuh pembiasaan.

Bicara kemudi, mobil ini menggunakan setir flat-bottom berbalut kulit, memberikan kesan sporty sekaligus ergonomis. Tak ketinggalan, terdapat pengisian daya nirkabel ganda, port USB di setiap baris, serta sistem audio premium yang memanjakan telinga.

Soal kenyamanan, Jaecoo J5 EV dibekali kursi elektrik dengan fitur pemanas dan ventilasi, lengkap dengan memori posisi untuk pengemudi. Ruang kaki di baris kedua terasa lega, sementara atap panoramic berukuran besar menambah kesan lapang di dalam kabin.

Jaecoo J5 EVJaecoo J5 EV Foto: Luthfi Anshori/detikOto

Interior Jaecoo J5 EV juga cukup clean lantaran mengurangi kehadiran tombol fisik. Artinya, sebagian besar pengaturan mobil dioperasikan melalui layar sentuh di tengah. Tapi jangan khawatir, konsumen tetap dimudahkan dengan dukungan fitur perintah suara (voice command) yang sudah bisa berbahasa Inggris dan Indonesia.

Dengan desain elegan dan teknologi canggih, Jaecoo J5 EV menyasar konsumen yang mencari kombinasi antara kemewahan, kenyamanan, dan gaya hidup modern. Mobil ini resmi dijual di Indonesia dengan harga pre-booking mulai Rp 350 juta untuk varian Standard dan Rp 450.000.000 untuk varian Premium.

Jaecoo J5 EVJaecoo J5 EV Foto: Istimewa

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

C5 CSH, Irit Tapi Dahsyat



Wuhu

Nggak ada habis-habisnya mobil baru Chery untuk Indonesia. Info paling anyar adalah mobil Chery C5 CSH, nama yang akan digunakan untuk pasar Indonesia bagi mobil hybrid terbarunya.

Di Chery International User Summit yang sedang berlangsung di Wuhu, China, mobil disebut sebagai Omoda 5 Hybrid, namun Chery memilih nama ‘C5 CSH’ untuk lebih mendekati konsumen Indonesia.

Chery C5 CSHChery C5 CSH Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

“Mobil akan diluncurkan di Indonesia tahun ini,” ujar Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, saat ditemui di Wuhu, China.


Chery C5 CSH mengusung konsep “One Car, Two Vibes,” atau 1 mobil 2 nuansa. Artinya mobil punya kemampuan yang irit bahan bakar tapi juga bertenaga.

Mobil memiliki mode eco yang membuat mobil jadi efisiensi bahan bakarnya. Mode kedua adalah mode sport yang menawarkan performa lebih bertenaga.

Chery C5 CSHChery C5 CSH Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Menurut Rifkie, mobil ini akan mengunggulkan tiga poin utama: Super Power atau akselerasi, pengalaman berkendara yang halus (smooth), dan daya jelajah yang tinggi (range).

Dia menjelaskan mobil mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 7,95 detik. Berkat Primary E-Drive Mode, mobil memberikan pengalaman berkendara yang halus pada kecepatan 60 Km/jam.

Chery mengklaim mobil sanggup menjelajah sampai 1.000 km.

Powertrainnya datang dari mesin 1.500 turbo hybrid generasi kelima dengan efisiensi termal yang mencapai 44,5 persen. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi hybrid DHT.

Spek utama Chery C5 CSH

– Mesin hybrid generasi kelima, dengan efisiensi termal 44,5 persen
– Daya maksimal 165 kW
– Transmisi DHT
– Motor Peak Power 150 kW
– Motor Peak Torque 310 Nm

(ddn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Fokus Jualan SUV, Ini Beda Mobil Omoda dan Jaecoo



Wuhu

Omoda dan Jaecoo berada di bawah bendera yang sama. Namun dua merek itu mengincar konsumen yang berbeda.

Ada beberapa merek di bawah naungan Chery Group. Salah satunya adalah Omoda & Jaecoo. Kedua merek tersebut berdiri di bawah bendera yang sama. Kendati demikian secara produk Omoda dan Jaecoo berdiri sendiri.


Namun yang jelas keduanya fokus di model SUV dan Crossover. Tapi urusan segmentasi, Omoda dan Jaecoo berbeda.

“Jadi dari pandangan saya, khusus Omoda kami lebih percaya diri dengan crossover, sementara Jaecoo lebih elegan dan kental nuansa off road,” kata CEO of Omoda & Jaecoo International Shawn Xu ditemui di OJ Building, Wuhu, Anhui, Selasa (21/10/2025).

Di Indonesia, Jaecoo sudah berdiri sendiri dan memiliki empat model yang dijual secara resmi. Keempat model itu adalah Jaecoo J8 SHS Ardis, Jaecoo J7 SHS, Jaecoo J8 Ardis, dan Jaecoo J7 AWD. Jaecoo bakal membidik konsumen premium yang mencari SUV dengan kapabilitas off road.

“Desainnya (Jaecoo) unik, berbeda dengan model lainnya. Identitas kuat itu bikin konsumen jadi lebih percaya diri,” lanjut Shawn.

Kalau Jaecoo sudah berdiri sendiri, Omoda sebelumnya dijual di bawah bendera Chery. Omoda mengincar konsumen yang lebih muda. Hal itu juga bisa dilihat dari desainnya yang agresif, cocok buat anak muda.

“Dari mobilnya kami menargetkan konsumen muda. Seperti kemarin kami meluncurkan Ultra pada Omoda O4. Mobil itu mendapat sambutan positif dari banyak pihak,” terang Shawn.

“Kami tidak hanya membuat mobil yang memiliki fungsi dengan baik tapi juga membangun komunikasi dengan konsumen jadi mereka tidak hanya menikmati mobilnya, tapi juga suasananya. Jadi hal inilah yang kami upayakan,” pungkasnya.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Comeback Chery Sempat Tak Dipercaya Orang RI: Nyari Dealer Bagus Susah!



Wuhu

Comeback ketiga kalinya Chery ke RI rupanya sempat tak dipercaya orang Indonesia. Tapi sekarang lain ceritanya.

CEO of Omoda & Jaecoo International Shawn Xu pernah menakhodai merek Chery di Indonesia. Kini dia memegang kendali untuk merek mobil Jaecoo dan Omoda untuk pasar global, termasuk di pasar Indonesia.

Dia cukup percaya diri dengan merek Omoda & Jaecoo untuk berkecimpung di pasar otomotif Tanah Air. Sebab, dua merek yang berada di bawah payung Chery International itu sudah punya fondasi yang kuat di dalam negeri.


Shawn menceritakan pengalamannya saat memimpin Chery dua tahun lalu. Menurutnya saat itu Chery masih sulit mendapat kepercayaan dari masyarakat. Bahkan tak ada dealer yang mau menjual mobil Chery di Indonesia.

“Chery sudah punya fondasi bagus di Indonesia tidak seperti sebelumnya seperti saya pertama kali memimpin untuk pasar Indonesia kami sangat lemah,” urai Shawn kepada awak media di kantornya, Wuhu, China, Selasa (21/10/2025).

“Kami tidak bisa mendapatkan dealer yang bagus tapi sekarang kami punya fondasi kuat dan dealer percaya kami,” lanjutnya lagi.

Chery saat ini memang menjadi satu pabrikan yang patut diperhitungkan. Penjualannya terus merangkak bahkan pada bulan September sudah masuk ke jajaran 10 mobil terlaris bersama dengan beberapa produsen Jepang lain. Bermodalkan hal itu, Shawn cukup percaya diri dengan perkembangan merek Jaecoo dan Omoda di Tanah Air.

Sebagai informasi tambahan, kalau dulu mobil Omoda di Indonesia berada di bawah naungan Chery, saat ini berada di bawah payung Omoda & Jaecoo International. Untuk merek Jaecoo saat ini sudah menjajakan empat model mobil di Indonesia yaitu Jaecoo J8 SHS Ardis, Jaecoo J7 SHS, Jaecoo J8 Ardis, dan Jaecoo J7 AWD. Terbaru, Jaecoo J5 EV sudah meluncur di GIIAS 2025 dan sudah bisa dibuka pemesanan.

“Jadi kami kondisinya bagus dan akan menggaet dealer-dealer yang punya fasilitas bagus untuk layanan purnajual. Dengan begitu, kami juga bisa memberikan nuansa premium. Itulah yang kami kerjakan saat ini,” tutup Shawn.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Melihat Lebih Dekat Spesifikasi Kamera Realme GT 8 Pro X Ricoh GR


Jakarta

Realme kembali menarik perhatian dunia fotografi mobile lewat peluncuran GT 8 Pro, yang menjadi ponsel pertama hasil kolaborasi empat tahun dengan Ricoh Imaging, merek legendaris di dunia kamera street photography.

Kolaborasi ini bukan sekadar eksperimen teknis, tetapi membawa semangat “Snap by No Rules” yang menekankan ekspresi bebas dan hasil foto yang lebih real.


Spesifikasi Kamera Realme X Ricoh

Melalui kerja sama mendalam antara tim R&D Realme dan Ricoh di Jepang, GT 8 Pro menghadirkan sistem kamera dengan pendekatan khas kamera profesional.

Smartphone ini mengusung konfigurasi lensa 7P high-transmittance dengan 5 lapisan anti-reflection coating, ultra-clear lens glass, double-layer AR coating, serta deep absorption blue glass filter.

Selain itu, Realme juga menghadirkan dua mode ikonik dari Ricoh GR:

  • Viewfinder Mode, untuk pengalaman memotret seperti menggunakan kamera pocket.
  • Snap Focus Mode, yang memungkinkan pengguna menangkap momen spontan tanpa jeda.

Ada pula fitur Ricoh GR Recipe Watermark yang menjadi ciri khas dari hasil foto kolaborasi ini.

“Kami ingin membawa pengalaman memotret yang lebih bebas, real, dan personal. Kolaborasi ini berjiwa dua: one phone, two souls,” ujar Chase Wu.

Realme x RicohTone Realme x Ricoh Foto: Khadijah Nur Azizah/detikcom

Lima Tone Klasik yang Ikonik

Realme GT 8 Pro juga dibekali lima tone khas Ricoh GR yang sudah dikenal di kalangan fotografer jalanan, yaitu:

Positive Film

Realme x RicohPositive Film Foto: Khadijah Nur Azizah/detikcom

Negative Film

Realme x RicohNegative Film Foto: Khadijah Nur Azizah/detikcom

High Contrast Black & White

Realme x RicohHigh Contrast Black & White Foto: Khadijah Nur Azizah/detikcom

Standard

Realme x RicohStandard Foto: Khadijah Nur Azizah/detikcom

Monotone Black & White

Realme x RicohMonotone Black & White Foto: Khadijah Nur Azizah/detikcom

Tone ini diadaptasi dari “resep warna” legendaris Ricoh GR yang terkenal dengan nuansa film klasik dan tekstur kontras alami. Chase menjelaskan, tone tersebut kini sedang populer di media sosial karena mampu menghadirkan foto yang autentik tanpa harus mengandalkan filter berlebihan.

Desain Lensa

Kolaborasi ini juga mengadopsi dua panjang fokus khas Ricoh GR:

  • 28mm (Humanistic Lens) – ideal untuk menangkap momen manusia dan suasana kota.
  • 40mm (Observation Lens) – memberi perspektif lebih intim dan reflektif.

Perpaduan dua karakter ini memungkinkan pengguna memilih cara mereka “melihat dunia”, selaras dengan semangat street photography yang spontan.

(kna/afr)



Sumber : inet.detik.com