Jakarta –
Mengonsumsi buah bisa dengan berbagai cara, seperti dimakan langsung hingga dijadikan paduan dessert. Namun, bagaimana cara terbaik makan buah agar nutrisinya terserap optimal?
Buah bagus dikonsumsi sehari-hari karena kaya serat, vitamin, dan mineral. Dalam mengonsumsinya sebaiknya mengikuti anjuran pakar agar bisa merasakan manfaat yang maksimal.
Hindari cara mengonsumsi buah yang kurang tepat sehingga memangkas kandungan gizinya. Berikut beberapa cara terbaik mengonsumsi buah agar asupan nutrisi buat tubuh bisa optimal.
1. Konsumsi berbagai jenis buah
Ilustrasi wanita makan salad buah Foto: Getty Images/CentralITAlliance |
Punya buah favorit? Meski sangat menyukai satu jenis buah, sebaiknya tetap konsumsi beragam jenis buah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Tidak ada satu jenis buah yang menyediakan semua nutrisi yang diperlukan.
“Buah-buahan yang berbeda memiliki jenis nutrisi yang berbeda, yang dibutuhkan oleh tubuh kita secara berbeda. Konsumsi lah setidaknya 2-3 warna dan jenis buah yang berbeda setiap hari untuk menikmati peningkatan kesehatan bagi tubuh dan sistem kekebalan tubuh Anda,” jelas ahli gizi Shalini Garwin Bliss, mengutip dari HealthShots.
2. Makan utuh, bukan dalam bentuk jus
Jus buah begitu digemari sebab konsumsi buah jadi praktis. Padahal, sebaiknya konsumsi buah secara utuh, tanpa dihaluskan dan disaring.
Proses pembuatan jus buah akan mengambil sari buah dan membuang ampasnya. Hal ini membuat serat banyak terbuang.
Menukil dari Times of India, makan buah utuh memungkinkan tubuh memperoleh serat yang mengikat gula alami buah. Serat membuat gula masuk perlahan ke aliran darah sehingga tidak menimbulkan lonjakan gula darah.
3. Makan buah saat perut kosong
Rajin Makan Buah Foto: Iustrasi iStock |
Buah sangat baik dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau di pagi hari. Buah mampu memberikan energi yang cukup dan tidak membuat tubuh cepat drop.
Karena bisa jadi sumber energi, mengonsumsi buah setelah berolahraga juga baik dilakukan untuk mengembalikan energi dan elektrolit yang hilang lewat keringat.
4. Kulitnya tak perlu dikupas
Beberapa jenis buah menyimpan nutrisi yang besar di bagian kulit. Apel, misalnya, bisa dikonsumsi bersama kulitnya sebab terdapat kandungan antioksidan lima kali lebih banyak ketimbang bagian lain pada buah.
5. Bukan jadi dessert
Sebaiknya buah tidak dijadikan makanan penutup alias dessert. Kandungan nutrisi pada buah terbilang tidak stabil.
Vitamin, mineral dan antioksidan bisa hilang ketika harus menunggu giliran untuk dicerna. ‘Antrean’ bisa sangat lama, terlebih tubuh perlu waktu cukup lama untuk mencerna protein dan karbohidrat bersamaan.
Buah sangat baik dikonsumsi sebelum sumber protein dan karbohidrat sehingga tubuh dapat menyerap nutrisinya segera.
(sob/adr)
![]() |
||||||||||||||
Source : unsplash.com / Dan Gold
8 Buah yang Kaya Nutrisi, Rekomendaksi Dokter Penyakit Dalam Jakarta – Semua buah punya nutrisi dan manfaat masing-masing, tapi dokter penyakit dalam ini ungkap buah favoritnya. Ia memilih buah dengan profil nutrisi spesifik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Buah menjadi salah satu bahan makanan sehat yang patut dikonsumsi sehari-hari. Anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah mengonsumsi 2-3 porsi atau 150 gram buah setiap hari. Jenis buah yang dapat dikonsumsi pun amat beragam. Tiap buah punya rasa, nutrisi, dan manfaat sehat masing-masing. Namun seorang dokter penyakit dalam dan ahli gizi mengungkap buah favoritnya.
Dokter di Los Angeles dengan akun TikTok drdedeck (11/1/2024) ini membuat unggahan mengenai nutrisi buah-buahan populer yang dapat dijumpai di supermarket. Ia mengatakan semua buah utuh dan alami sebenarnya bagus, tapi beberapa buah lebih bernutrisi atau lebih mengenyangkan dibanding yang lain. Berikut penilaian nutrisi buah-buahan populer dari Dr De Deck: 1. AnggurDr De Deck mengungkap anggur adalah buah yang bagus, tapi tinggi gula. Dalam tiap 1 cup anggur tanpa biji mengandung 23 gram gula. Sementara kalorinya sekitar 104 kkal. “Anggur juga terbilang rendah serat dibanding jenis buah lain,” kata Dr De Deck. 2. Cherry
Menurut Dr De Deck, cherry adalah buah luar biasa yang punya kandungan antioksidan super. “Sangat bersifat anti-aging dan juga bagus dikonsumsi sebelum olahraga,” katanya. 3. Buah berryAneka buah berry seperti blueberry, strawberry, dan blackberry disebut Dr De Deck sebagai buah terbaik. Ia mengatakan antioksidan jenis buah ini paling tinggi. “Bagus untuk mencegah penuaan. Kamu tak akan pernah salah memilih konsumsi buah berry,” tutur Dr De Deck. 4. Jeruk
Jeruk banyak disukai karena rasanya asam menyegarkan. Menurut Dr De Deck, jeruk adalah buah tinggi serat dan antioksidan. Memakannya adalah pilihan yang bagus. 5. ApelMembicarakan apel, Dr De Deck langsung menyebut buah ini tinggi pektin, jenis serat yang bagus untuk kesehatan pencernaan. Buah kesukaan Dr De Deck masih ada di halaman selanjutnya.6. Pir
“Pir juga tinggi kandungan serat dan bisa jadi pilihan yang bagus,” kata Dr De Deck mengenai buah yang renyah manis ini. 7. Melon hingga semangkaDi supermarket juga kerap dijual buah potong aneka jenis, mulai dari melon cantaloupe, nanas, melon honeydew, hingga semangka. Buah-buahan ini disebut paling minim serat. “Konsumsinya tidak buruk, tapi bukan yang terbaik,” katanya. 8. Kiwi
Dr De Deck mengaku kiwi adalah salah satu buah favoritnya. Konsumsi 2 buah kiwi sehari terbukti dapat mengatasi masalah sembelit. “Jadi kalau pencernaan tak lancar, makanlah kiwi,” katanya. Pada keterangan unggahannya, Dr De Deck mengatakan buah tinggi serat bagus untuk mendukung kesehatan pencernaan sekaligus mempertahankan rasa kenyang yang lebih lama. “Buah favorit saya adalah yang tinggi serat dan antioksidan, yang membantu melawan inflamasi dan bersifat anti-aging,” tuturnya. Ia pun menjatuhkan pilihan pada buah berry. Namun konsumsi dalam bentuk utuh dan segar, jangan yang sudah dikeringkan atau dibekukan agar nutrisinya maksimal. “Buah-buahan segar akan lebih mengenyangkan dan cenderung tak akan dimakan berlebihan,” kata Dr De Deck. (adr/odi)
Salah Kaprah! Ini 5 Mitos Buah-buahan yang Tak Perlu Dipercaya Jakarta – Meskipun mengandung nutrisi penuh, tetapi masih ada anggapan-anggapan yang salah mengenai buah-buahan. Mulai dari kandungan gula hingga cara mengonsumsinya. Selama ini buah-buahan selalu menjadi pilihan makanan yang sehat. Tubuh secara alami, buah-buahan mengandung banyak nutrisi penting, seperti vitamin, serat, dan antioksidan. Mengonsumsi buah pun dapat memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh. Namun, di samping itu, banyak mitos-mitos tentang buah yang disebut bahwa tidak selamanya menyehatkan.
Itu karena adanya kandungan gula dan cara mengonsumsi buah yang salah. Dikutip dari Yahoo Life (19/10/24) berikut adalah mitos tentang buah yang salah kaprah. 1. Buah tidak sehat karena mengandung gula
Tubuh secara alami, buah kerap jadi pilihan makanan yang sehat. Namun, ada yang mempercayai bahwa buah justru tidak sehat karena kandungan gula di dalamnya. Jamie Nadeau, ahli diet di Balanced Nutritionist mengatakan bahwa benar buah mengandung gula. Namun, itu merupakan gula alami atau fruktosa. Dan ini masih aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. Lagi pula, buah tidak hanya menawarkan rasa manis, tetapi juga menyediakan energi dan kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Semua nutrisi itu sangat diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa setiap tambahan porsi buah setiap hari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sekitar 5%. Jadi, sangat tidak benar jika buah disebut tak menyehatkan. 2. Buah beri lebih sehat daripada buah lainnyaMeskipun buah beri sering mencuri perhatian karena rendah gula dan tinggi serat juga antioksidan, bukan berarti buah ini yang paling sehat dibandingkan jenis buah lainnya. “Semua buah mengandung segudang nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi secara optimal,” ujar ahli diet Kristin Grimes dari NourishED Colorado. Misalnya mengonsumsi dua buah kiwi sehari telah terbukti membantu meringankan sembelit pada orang dewasa. Sementara itu, mangga menyediakan tembaga dan folat yang bagus untuk ibu hamil. Begitu juga dengan anggur, meskipun terkadang dikritik karena kandungan gulanya lebih tinggi, tetapi anggur menyimpan antioksidan dalam jumlah tinggi untuk melindungi jantung dari kanker. Mitos tentang buah-buahan yang tak perlu dipercaya lagi ada di halaman selanjutnya.3. Buah kalengan kurang bergizi
Kini banyak buah yang dikemas dalam kaleng dan dijual di supermarket. Banyak yang menyebut bahwa buah kalengan tersebut kurang bergizi dibandingkan dengan buah segar atau buah beku. Namun, hal itu belum tentu benar. Menurut ahli diet Samantha Devito, proses pengalengan hanya menghilangkan sedikit serat pada buah. Ini bukan berarti buah kaleng kehilangan seluruh nutrisi. “Penelitian menunjukkan bahwa buah kalengan dan buah beku tanpa pemanis tambahan memiliki tingkat nutrisi yang sama dengan buah segar,” tutur Samantha Devito. Selain manfaat kesehatannya, buah-buahan kalengan dan beku biasanya lebih terjangkau dan memiliki umur simpan yang lebih lama, sehingga tidak perlu khawatir akan busuk. 4. Buah sebaiknya dimakan saat perut kosongBanyak yang beranggapan bahwa makan buah saat perut kosong adalah cara yang tepat untuk mendapatkan manfaatnya. Namun, itu hanyalah mitos yang justru bisa berisiko. Tubuh kita dirancang untuk mencerna dan menyerap nutrisi dari buah kapanpun kamu memakannya. Menggabungkan buah dengan makanan lain, seperti protein dan lemak sehat, bahkan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. “Mengonsumsi makanan berkarbohidrat apa pun, seperti buah, akan lebih mengenyangkan dan memuaskan jika dikombinasikan dengan makanan lain seperti protein,” ujar ahli gizi Nadeau. 5. Penderita diabetes dilarang makan buah
Karena buah mengandung gula, banyak yang berspekulasi bahwa penderita diabetes dilarang makan buah karena bisa berisiko bagi kesehatan tubuh. Faktanya tidak demikian. Menurut ahli gizi Lisa Andrews, gula alami pada buah tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah secara cepat. Justru, ada beberapa buah yang dapat menurunkan kadar gula darah. Lebih lanjut, Lisa menjelaskan bahwa penderita diabetes yang dikelola dengan baik dapat dengan aman mengonsumsi 200-250 gram buah segar per harinya. (raf/odi) 5 Buah Paling Sehat Buat Jantung Menurut Ahli Kardiologi Jakarta – Konsumsi buah memang menyehatkan, tapi secara spesifik ada buah yang bagus untuk kesehatan jantung. Ini 5 buah yang disarankan oleh ahli kardiologi. Kesehatan jantung perlu dijaga dengan mengonsumsi makanan yang tepat. American Heart Association merekomendasikan konsumsi 4 porsi buah per hari karena mengandung berbagai vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang bantu cegah penyakit jantung. Ahli kardiologi yang mempelajari gangguan pada jantung dan pembuluh darah pun mengungkap ada bukti nyata dari khasiat konsumsi buah untuk kesehatan jantung. Hal ini disampaikan Dr. Andrew Freeman dari National Jewish Health kepada Today (7/6/2024).
Ia mengatakan orang yang mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, atau makanan nabati lain memiliki kardiovaskular yang lebih sehat. Artinya mereka memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan stroke. Dr. Sean Heffron, ahli kardiologi di NYU Langone Health menambahkan semua faktor risiko penyebab aterosklerosis, penumpukan plak yang mengeraskan dan menyempitkan arteri, membaik ketika pola makan seseorang dipenuhi buah dan sayur. Ini dia 5 jenis buah paling sehat untuk jantung menurut dokter ahli kardiologi: 1. Buah berryKelompok buah berry, seperti blueberry, raspberry, dan stroberi terkenal dengan manfaatnya menurunkan risiko diabetes tipe 2, yang terkait penyakit jantung kata Dr. Freeman. Ia pun coba mengonsumsi buah berry hampir setiap hari. Buah berry juga mengandung antioksidan yang menyehatkan jantung, tapi blueberry merupakan jenis buah berry yang punya manfaat proteksi kardiovaskular paling ampuh. Blueberry punya senyawa yang mencegah peradangan dan penumpukan plak di arteri. Blueberry juga dapat menurunkan tekanan darah. 2. Apel
Apel adalah sumber serat, vitamin C, dan polifenol yang terkait dengan manfaat penurunan kolesterol. Makan apel dikatikan dengan pengurangan risiko penyakit jantung. Dr. Freeman mengungkap apel juga punya kelebihan karena bisa disimpan di suhu ruang dan praktis dimasukkan ke tas hingga kotak bekal. Apel sangat disarankan sebagai camilan sehat. 3. SemangkaSemangka kaya kalium dan magnesium yang merupakan sumber antioksidan seperti likopen, yang dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah. Semangka ternyata mengandung likopen lebih tinggi tomat, sekitar 40%. Semangka juga kaya akan air yang bersifat menyegarkan. Dalam hal diet pun konsumsinya membantu karena semangka mengenyangkan dan rendah kalori. 4. Anggur
Fitokimia dalam anggur, seperti resveratrol dan antosianin melindungi jantung dengan mengurangi kolesterol dan trigliserida. Konsumsi anggur juga melawan peradangan. Asupan anggur harian dapat secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik, menurut sebuah hasil penelitian. Konsumsi anggur hijau dan anggur merah dapat jadi pilihan. 5. AlpukatAlpukat juga bisa jadi andalan untuk menyehatkan jantung. Ada banyak penelitian yang menghubungkan alpukat dengan kesehatan jantung kata ahli gizi Natalie Rizzo. Makan alpukat 2 kali sehari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat membantu menurunkan kolesterol total dan LDL. Sebuah penelitian terpisah menemukan bahwa asupan alpukat yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Jumlah konsumsinya bisa 1/3 buah saja setiap hari agar tak menyumbang kalori besar. (adr/odi) 5 Buah Rendah Gula dan Karbohidrat yang Harus Dikonsumsi Setiap Hari Jakarta – Beberapa buah ini dianggap buruk karena banyak yang salah mengira soal kandungan gula dan karbohidratnya. Padahal karbohidratnya rendah dan justru tinggi nutrisi. Pada dasarnya, buah merupakan makanan alami yang sangat menyehatkan. Buah dikemas dengan berbagai nutrisi penting, seperti vitamin, serat, protein, dan antioksidan. Meskipun rasanya manis, tetapi bukan berarti memiliki kandungan gula yang tinggi. Buah mengandung gula secara alami dan jumlahnya masih dalam taraf aman.
Begitu juga dengan buah yang punya kandungan karbohidrat. Alih-alih dapat menaikkan berat badan, buah justru bisa jadi pengganti makanan yang lebih aman untuk diet. Dikutip dari Eating Well (16/04/24) berikut ini 5 buah yang dianggap buruk padahal menyehatkan.1. Semangka
Semangka merupakan buah dengan kadar air yang tinggi, bahkan mencapai 92%. Menurut penelitian tahun 2020, semangka kaya akan antioksidan yang disebut sebagai likopen. Likopen merupakan karotenoid yang memberikan warna merah pada semangka dan memiliki sifat antiinflamasi. Manfaatnya dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung. Selain itu, studi Farmakologi juga menemukan bahwa semangka mampu mencegah penyakit diabetes. Temuan ini menghalau kekhawatiran banyak orang akan rasa manis buah semangka. Meskipun rasanya manis, dalam 100 gram semangka mengandung 6 gram gula. Jumlah ini masih dalam batas wajar. 2. JerukJeruk merupakan sumber vitamin C yang baik. Dalam 100 gram buah jeruk mengandung 53,2 mg vitamin C. Ini memberikan hampir 100% kebutuhan vitamin C harian. Vitamin C tersebut dapat berperan sebagai antioksidan. Sebuah studi tahun 2023 di CUreus menunjukkan bahwa vitamin C bisa melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan. Buah yang manis dan berair ini juga kaya akan serat, sehingga membantu kamu kenyang lebih lama. Buah jeruk juga dikemas dengan folat alami untuk kesehatan otak dan saraf. Selain itu, kandungan gulanya juga terbilang rendah meskipun rasanya manis. Dalam 100 gram jeruk kandungan gulanya sekitar 9.35 gram. Buah yang rendah gula dan tinggi nutrisi ada di halaman selanjutnya.3. Mangga
Mangga merupakan buah-buah yang paling disukai di dunia karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Selain itu, mangga juga dikemas dengan nutrisi penting. Mulai dari potassium, folat, serat, vitamin A, dan vitamin C. Menurut United States Department of Agriculture (USDA) kandungan polifenol pada mangga sangat penting. Itu merupakan senyawa alami yang dapat memberi pengaruh positif pada meningkatkan tekanan darah, peradangan, kesehatan jantung, dan resistensi insulin menurut studi di Journal of Food Biochemistry. Peneliti mengungkap bahwa makan mangga dikaitkan dengan kualitas makanan yang lebih baik secara keseluruhan, termasuk asupan gula yang rendah. Dalam 100 gram mangga mengandung 13,7 gram gula. 4. Pisang
Pisang kerap menjadi momok karena kandungan karbohidratnya. Padahal jumlah karbohidratnya masih dalam taraf aman. Dalam 100 gram pisang mengandung 23 gram karbohidrat. Bahkan penelitian tahun 2021 di Frontiers in Oncology mengungkap bahwa buah pisang dapat menurunkan risiko penyakit kronis serta membantu menurunkan berat badan. Pisang juga menyediakan senyawa bioaktif termasuk karotenoid, fenolik, dan fitosterol. Menurut peneliti, senyawa tersebut dapat melawan berbagai jenis kanker. Tak hanya itu, pisang juga sumber pati resisten yang sangat baik. Itu merupakan serat prebiotik yang memberi makanan bakteri baik ke usus, sehingga mendukung kesehatan tubuh menyeluruh. 5. NanasBeberapa orang menghindari buah nanas karena rasanya yang manis. Dengan begitu, banyak yang beranggapan bahwa buah nanas dapat menyebabkan diabetes. Padahal, dalam 100 gram nanas mengandung gula sebanyak 9,26 gram. Selain itu, buah ini juga mengandung polifenol yang dapat melindungi dari peradangan menurut studi 2020 di Food Research International. Ada juga kandungan enzim bromelain yang dapat membantu melancarkan sistem pencernaan di usus. Tak hanya itu, enzim tersebut juga dapat memecah protein, karenanya bisa melunakkan daging sebelum dimasak. (raf/odi) Sari Berita Penting |


















