Jakarta –
Produk olahan susu (dairy product) seperti susu, keju, yogurt, dan mentega mengandung sejumlah vitamin dan mineral. Namun, konsumsinya terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan. Begini efeknya.
Sehari-hari, produk olahan susu jamak dikonsumsi karena bisa langsung dimakan atau dijadikan paduan hidangan lain yang bikin rasanya nikmat. Produk olahan susu secara umum tinggi protein, kalsium, vitamin B, dan lemak.
Konsumsi produk olahan susu sewajarnya bisa jadi bagian pola makan bergizi seimbang. Manfaatnya juga terasa untuk kesehatan tulang dan otot. Namun, seperti hal lain yang bakal berefek negatif jika kebanyakan, konsumsi produk olahan susu juga begitu.
Terlebih jika yang dikonsumsi penuh kandungan lemak (full-fat), diberi pemanis, atau merupakan produk olahan. Berikut efeknya untuk kesehatan, seperti dikutip dari Times of India (17/10/2025):
1. Perut kembung dan bergas
Salah satu efek umum dari kebanyakan konsumsi produk olahan susu adalah perut kembung dan bergas, terutama dialami penderita intoleransi laktosa. Kondisi ini muncul ketika tubuh memproduksi enzim laktase yang tidak mencukupi untuk mencerna laktosa (gula pada susu).
Efeknya tak hanya perut kembung dan bergas, tapi bisa juga kram, diare, dan mual. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut, lebih baik mengurangi konsumsi produk olahan susu.
2. Berat badan naik
Makanan berbahan susu bisa jadi padat kalori, terlebih jika dibuat dengan produk penuh lemak (full-fat) dan dengan pemanis tambahan. Artinya, asupan kalori ke tubuh bakal lebih banyak dan berat badan pun bisa naik.
Bahkan untuk produk susu rendah lemak sekalipun, jika dikonsumsi terlalu banyak, tambahan kalorinya bisa menyumbang kenaikan berat badan. Jadi, moderasi saat mengonsumsinya adalah kunci.
3. Kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung meningkat
Produk olahan susu mengandung beragam jenis lemak, termasuk lemak jenuh. Jenis lemak tak sehat ini terkait dengan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan risiko penyakit jantung.
Biasanya lemak jenuh terkandung pada produk keju, butter, dan krim. Mengonsumsinya terlalu banyak bisa meningkatkan pembentukan plak arteri, dan berkontribusi terhadap penyakit jantung.
4. Risiko kanker prostat
Salah satu hal yang perlu dikhawatirkan adalah tingginya asupan susu atau kalsium mungkin berkorelasi dengan peningkatan risiko kanker prostat pada pria. Hal ini ditemukan dalam studi observasional dimana pria yang minum lebih dari 2 gelas susu per hari ditemukan memiliki risiko lebih tinggi alami kanker prostat.
Oleh karena itu, bagi pria dengan faktor risiko kanker tersebut, mengurangi asupan susu mungkin lebih baik. Tentunya sambil memantau hasil penelitian yang sedang berlangsung.
5. Ketidakseimbangan mineral
Asupan kalsium yang sangat tinggi dari produk susu (ditambah suplemen) mungkin berkontribusi terhadap risiko batu ginjal pada individu yang rentan, terutama batu kalsium oksalat.
Kelebihan kalsium dapat mengganggu penyerapan mineral lain, seperti magnesium, zat besi, seng, jika pola makan tidak seimbang.
6. Masalah kulit dan jerawat
Beberapa orang melaporkan konsumsi susu yang banyak memperburuk kondisi kulit mereka, seperti jerawat. Namun, tidak semua orang akan mengalami hal ini, dan efeknya kemungkinannya rendah atau sedang.
7. Reaksi alergi
Alergi protein susu sapi (CMPA) dapat memicu respons imun, seperti gatal-gatal, gejala gastrointestinal, dan bahkan anafilaksis. Meskipun hal ini lebih umum terjadi pada anak-anak.
Konsumsi susu berlebih pada seseorang dengan sensitivitas subklinis dapat memperburuk gejala ringan. Di antaranya hidung tersumbat, eksim, gangguan pencernaan, dan sebagainya.
(adr/adr)
Pengertian, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Jakarta –
Susu adalah minuman yang cukup digemari oleh segala kalangan usia. Ada berbagai jenis susu yang beredar di pasaran. Salah satunya yang sering kita dengar adalah susu UHT (ultra-high temperature).
Susu UHT mudah ditemukan di pasaran dalam berbagai merek dan rasa. Apakah susu UHT itu? Dan apa saja manfaat susu UHT? Simak di artikel berikut.
Apa Itu Susu UHT?
Mengutip Greenfields, susu UHT adalah susu yang sudah melalui proses pemanasan dengan suhu sangat tinggi untuk menghilangkan bakteri. Prosesnya mirip dengan metode memanaskan pada susu pasteurisasi, tetapi durasi dan suhunya berbeda.
Mengutip Dairy Australia, susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu 74 derajat celcius selama 15 detik. Sementara susu UHT dipanaskan pada suhu 140 derajat celcius selama 2 detik, lalu dikemas secara aseptik (bebas dari infeksi).
Karena dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi, bakterinya berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, susu UHT bertahan lebih lama di luar kulkas jika dibandingkan dengan susu pasteurisasi.
Tetapi setelah dibuka, susu UHT tetap harus dimasukkan dalam kulkas dan bertahan selama sekitar 7 hari seperti susu lain. Susu UHT kebanyakan terbuat dari susu sapi segar.
Namun, ada juga merek susu UHT yang menggunakan susu yang sudah dibentuk kembali. Maksudnya, produknya berasal dari bubuk susu dan dicampur dengan air agar jadi susu cair. Susu UHT seperti ini biasanya lebih murah daripada susu UHT segar.
Karena telah diproses dengan suhu tinggi, rasa susu UHT memang sedikit berbeda dari susu segar karena rasa proteinnya telah berubah. Selain hal tersebut, susu UHT mengandung nutrisi yang sama dengan susu segar biasa.
Manfaat Susu UHT
Ini beberapa manfaat dari susu UHT:
1. Kaya Nutrisi
Susu UHT, sama seperti jenis susu lainnya, kaya akan nutrisi. Susu UHT mengandung nutrisi seperti kalsium, fosfor, potasium, riboflavin, zink, vitamin A, vitamin B12, magnesium, karbohidrat, dan protein. Susu UHT cocok untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.
2. Sumber Protein
Susu merupakan sumber protein yang sangat baik. Menurut MyNetDiary, 1 gelas susu UHT mengandung 8 gram protein.
Tak hanya itu, mengutip Healthline, susu merupakan sumber protein komplit. Ini berarti susu mengandung semua asam amino yang penting untuk tubuh.
3. Menjaga Kesehatan Tulang
Susu kaya akan kalsium, potasium, fosfor, dan protein yang baik untuk menjaga kesehatan tulang. Tak hanya itu, susu juga merupakan sumber vitamin D, vitamin K, fosfor, dan magnesium.
Vitamin dan mineral ini diperlukan agar tubuh mampu menyerap kalsium dengan baik. Minum susu, termasuk susu UHT, secara rutin membantu mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis.
4. Mencegah Keracunan Makanan
Susu UHT lebih aman dibandingkan susu lain yang tidak diproses. Ini karena susu UHT sudah dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga aman dikonsumsi anak-anak maupun orang dewasa tanpa harus khawatir akan bakteri-bakteri berbahaya.
Efek Samping Susu UHT
Meski memiliki banyak manfaat, susu UHT tidak cocok untuk semua orang. ini beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan susu UHT.
1. Alergi Susu
Menurut artikel tahun 2019 karya Sackesen dkk. yang terbit di jurnal Frontiers in Pediatrics, 7.5% anak-anak memiliki alergi pada susu. Jika mengonsumsi susu, mereka bisa mengalami beberapa efek samping, misalnya eczema, diare, dan sembelit.
Anak-anak bisa sembuh dari alergi susu dengan sendirinya, tetapi orang dewasa juga bisa alergi susu meski sebelumnya tidak alergi.
2. Intoleran Laktosa
Efek samping susu UHT juga bisa timbul pada orang yang intoleran terhadap laktosa. Susu UHT kebanyakan terbuat dari sapi, sementara susu sapi mengandung lebih banyak laktosa dibandingkan susu dari hewan lain. Orang yang intoleran terhadap laktosa masih bisa mengonsumsi susu UHT dalam jumlah sedikit.
3. Jerawat
Terlalu banyak minum susu rendah lemak bisa menimbulkan efek samping jerawat. Riset tahun 2016 karya LaRosa dkk. yang terbit di Journal of American Dermatology Association menemukan bahwa remaja yang berjerawat mengonsumsi jauh lebih banyak susu rendah lemak.
Hal ini bisa jadi karena susu memengaruhi beberapa hormon tertentu, seperti insulin. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan kaitan susu dengan jerawat.
Itu dia pengertian, manfaat, dan efek samping dari susu UHT. Semoga bermanfaat!
(khq/khq)

