Tag Archives: oli mesin

Kapan Ganti Oli Mobil yang Tepat? Awas Kelewat, Efeknya Bisa Begini


Jakarta

Oli mobil harus rutin diganti untuk menjaga kualitas mesin dan kinerjanya. Sebagai pelumas, oli mencegah gesekan antara komponen satu dengan lainnya. Tanpa oli, komponen akan saling bergesekan sehingga rentan rusak.

Karena fungsi oli sangat vital, maka kita tidak boleh terlambat mengganti oli. Lantas kapan waktu yang tepat mengganti oli mobil agar mesin tetap awet? Simak penjelasannya di bawah ini, lengkap dengan tanda-tanda oli butuh diganti dan akibatnya jika telat ganti oli.

Kapan Seharusnya Mengganti Oli Mobil?

Ganti oli mobil umumnya dilakukan ketika jarak tempuhnya sudah mencapai 10.000 km. Dikutip dari situs Hyundai, jarak ini biasanya dicapai pada waktu 6 bulan.


Namun, waktu yang tepat mengganti oli mobil bergantung pada jarak tempuh mobil yang ditandai dengan jumlah kilometernya. Selain itu, penggantian oli juga bisa berdasarkan jangka waktu penggunaan.

Pada mobil yang sering dipakai, tentunya akan mencapai jarak 10.000 km tak sampai 6 bulan. Jika mobil jarang dipakai, oli sebaiknya tetap diganti 6 bulan sekali, meski belum mencapai jarak 10.000 km.

Berdasarkan situs Suzuki, mobil yang sering dipakai untuk jarak jauh dan menempuh medan berat, seperti tanjakan, kemacetan, muatan lebih berat, maka direkomendasikan untuk mengganti oli setiap 7.500 km.

Selain itu, detikers juga harus mengetahui kondisi mobil kamu. Mobil dengan masalah tertentu kemungkinan akan lebih cepat menghabiskan oli, sehingga harus ganti oli lebih cepat dari biasanya.

Tanda Mobil Harus Ganti Oli

Pemilik mobil juga harus peka dengan kondisi mobilnya. Dikutip dari situs Astra-Daihatsu, berikut ini tanda-tanda mobil harus ganti oli:

Salah satu tanda oli harus segera diganti adalah ketika kualitasnya sudah menurun. Kamu harus mengecek kondisi oli untuk mengetahui kualitasnya.

Oli baru memiliki tekstur yang licin, lengket, dan berwarna jernih. Ketika oli sudah berputar ke seluruh komponen dalam waktu lama, maka warnanya akan berubah menjadi keruh dan coklat gelap.

Warna oli yang gelap ini dikarenakan oli membersihkan permukaan dinding silinder mesin yang berkerak akibat oksidasi. Ketika sudah sangat keruh, maka itu tandanya oli mobil sudah harus segera diganti.

2. Akselerasi Terasa Lambat

Tanda lainnya adalah ketika akselerasi mobil sudah terasa lambat. Kualitas oli yang menurun akan menyebabkan gesekan yang lebih tinggi dalam mesin. Ini akan menyebabkan kinerja mesin menjadi kurang responsif karena mesin harus bekerja lebih keras.

3. Mesin Bergetar Lebih Kuat

Ketika mesin dalam keadaan idle, yaitu dalam kondisi diam tetapi mesin menyala, coba rasakan getarannya. Jika getaran mesin lebih kuat dari biasanya, maka kemungkinan menjadi tanda bahwa ada masalah dengan oli mesin.

Ketika oli mesin sudah diganti, biasanya getaran mesin akan terasa halus kembali. Pemilik mobil harus lebih sensitif terhadap getaran mesin, baik dalam kondisi idle maupun saat berjalan.

4. Suara Kerja Mesin Lebih Kasar

Selain getarannya, pemilik mobil juga harus peka dengan suara mobil. Saat mobil dinyalakan, cek apakah suaranya kasar atau tidak. Jika terdengar kasar atau berisik, maka kemungkinan oli sudah butuh diganti.

Akibat Terlambat Ganti Oli

Penting bagi pemilik untuk mencatat kapan dan pada jarak berapa terakhir kali mengganti oli. Jangan sampai lupa untuk mengganti oli jika sudah tiba waktunya. Dikutip dari situs Suzuki, berikut ini beberapa akibat jika terlambat ganti oli:

1. Mesin Cepat Panas

Ketika terlambat ganti oli, maka mesin akan menjadi cepat panas. Sebab oli yang buruk tidak akan melumasi mesin dengan baik, sehingga gesekan meningkat dan menyebabkan mesin overheating atau cepat panas. Jika ini bertahan dalam waktu lama, maka akan merusak komponen mesin dan bahkan bisa menyebabkan kebakaran.

Ketika komponen sering bergesekan karena oli sudah kotor, maka mesin akan terasa berat saat bekerja. Hal ini mengakibatkan akselerasi menjadi lambat dan suara mesin menjadi kasar. Bahkan saat oli habis, mesin tidak akan bisa dinyalakan sama sekali.

3. Bahan Bakar Semakin Boros

Kualitas oli yang sudah turun membuat mesin bekerja lebih keras, konsumsi bahan bakar pun jadi meningkat. Kamu pun akan semakin sering mengisi bahan bakar.

4. Kerusakan Turbocharger

Pada mobil dengan turbocharger, oli yang sudah kotor juga bisa merusak komponen ini. Turbo bekerja pada suhu tinggi, sehingga membutuhkan pelumas yang baik. Jika telat ganti oli, maka bisa membuatnya cepat rusak dan biaya perbaikannya mahal.

5. Penyumbatan Katalisator

Saat telat ganti oli, pembakaran mesin menjadi tidak sempurna. Hal ini membuat katalisator tersumbat dan rusak, sehingga mobil bisa jadi tidak lolos uji emisi.

6. Penurunan Performa Sistem Lainnya

Berbagai komponen mobil juga membutuhkan oli sebagai pelumas. Jika kekurangan pelumas atau oli kotor, maka bisa mempengaruhi pelumas lain, seperti oli transmisi dan gardan, sehingga menurunkan performa sistem lainnya.

Nah, sekarang detikers sudah tahu kan kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli? Waspada jika kinerja mesin mobil terasa turun, yang bisa jadi mengindikasikan oli harus segera diganti.

(row/row)



Sumber : oto.detik.com

Kisaran Biaya Ganti Oli Mobil 2024 di Bengkel dan Sendiri


Jakarta

Dalam upaya menjaga performa dan kesehatan mesin, kendaraan seperti mobil perlu mengganti oli. Salah satu proses perawatan mobil ini tidak hanya berfungsi untuk memperpanjang usia mesin, namun juga memastikan efisiensi bahan bakar dan kinerja optimal.

Tapi, kira-kira berapa ya biaya ganti oli mobil? Simak penjelasannya di bawah ini.

Biaya Ganti Oli Mobil 2024

Sejatinya, biaya ganti oli mobil bisa bervariasi. Hal ini tergantung dari tipe mobil, jumlah oli, jarak tempuh mobil, merek, ataupun layanan tambahan yang mungkin diperlukan.


Biaya Ganti Oli Mobil di Bengkel

Dikutip dari laman distribusi produk otomotif Top 1, secara umum kisaran rentang ganti oli mobil yaitu Rp 400.000 hingga RP 800.000.

Untuk contoh, dilansir laman Auto2000 sebagai dealer resmi Toyota Avanza, dengan menggunakan kupon ganti oli mobil Avanza, biaya ganti oli bisa didapatkan sekitar Rp 400.000. Sementara untuk ganti oli mobil Fortuner dibanderol Rp 653.700.

Sebagai perbandingan, berikut adalah rincian biaya ganti oli di Mobeng member of Planet Ban tempat ganti oli & servis mobil:

Unit mobilnya Toyota Avanza tahun 2017. Mereka merekomendasikan menggunakan oli Sae 5w30 di kekentalan olinya.

Harga paket ganti oli 5w30 + servis = Rp 762. 000 (paket *)

* 4L 5w30 X-TEN

Servis meliputi pembersihan sebagai berikut.

  • Ruang mesin dari kerak oli, menggunakan X-Ten Pollutant Clean Up.
  • Saluran bahan bakar menggunakan X-Ten Auto Injector clean Up.
  • Throttle body dan sensor yang ada di intake menggunakan X-Ten Throttle Body Cleaner.
  • Layanan gratis pengecekan 30 titik
  • Harga belum termasuk oil filter. Untuk oil filter dikenakan biaya sekitar Rp 38.000 sampai Rp 45.000 untuk merek Denso atau Mobeng.

Biaya Ganti Oli Mobil Sendiri

Selain di bengkel atau service mobil, pemilik mobil juga bisa mengganti oli mobil sendiri. Mengganti oli sendiri hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membeli oli dan filter sesuai kebutuhan.

Untuk kisaran biaya lagi-lagi bervariasi tergantung merek dan spesifikasi oli yang diinginkan. Di lapak online, oli mobil ada yang dijual dari harga puluhan sampai ratusan ribu rupiah per liternya.

Apa pun merek olinya pastikan sudah sesuai dengan kebutuhan mesin mobil dan merupakan produk asli.

Tanda-tanda Mobil Perlu Ganti Oli

Mobil disarankan mengganti oli mesin setiap jarak tempuh 10.000 km atau setara dengan 4-6 bulan sekali. Namun, tergantung pemakaiannya juga.

Dilansir laman Suzuki Indonesia, berikut adalah tanda-tanda bahwa oli mesin perlu diganti secara umum:

  • Oli berwarna hitam pekat
  • Lampu indikator oli menyala
  • Suara mesin terdengar kasar
  • Asap knalpot berwarna gelap
  • Getaran mesin tinggi dan akselerasi menjadi berat.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Cara Memilih Oli Mobil yang Tepat


Jakarta

Memilih oli mesin yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Oli berperan penting dalam menjaga kelancaran kinerja kendaraan.

Banyak informasi yang tersedia mengenai berbagai jenis oli, tetapi langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah melihat buku manual kendaraan. Dalam buku manual kendaraan biasanya terdapat informasi mengenai rekomendasi oli, termasuk viskositas dan standar yang diperlukan.

Agar Anda bisa memilih oli yang sesuai, penting untuk memahami bagaimana oli berfungsi dan perannya bagi mesin. Berikut ini adalah beberapa panduan untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat saat mengganti oli kendaraan dikutip dari Motoreasy, Senin (14/10/2024).


Perhatikan Tingkat Viskositas

Viskositas mengukur seberapa cair atau kental suatu oli. Anda mungkin pernah melihat kode-kode seperti “10W-40” pada kemasan oli. Angka-angka ini menunjukkan tingkat viskositas, di mana angka sebelum “W” menggambarkan ketahanan oli terhadap dingin (seberapa cair oli pada suhu rendah), dan angka setelah “W” menunjukkan kekentalan oli pada suhu tinggi. Semakin tinggi angka, semakin kental oli tersebut dalam kondisi panas.

Menggunakan oli dengan viskositas yang sesuai sangat penting agar mesin bekerja optimal. Ada dua jenis tingkat viskositas, yang pertama untuk cuaca panas dan yang kedua untuk cuaca dingin. Pastikan Anda selalu memeriksa buku manual mobil atau tutup oli untuk mengetahui tingkat viskositas yang direkomendasikan.

Perhatikan Sertifikasi Oli pada Bungkus

Setiap oli mesin telah memiliki sertifikasi. Oli mesin umumnya dibuat untuk memenuhi standar industri, seperti yang dikeluarkan oleh SAE (Society of Automotive Engineers) atau API (American Petroleum Institute). Selain itu, ada juga sertifikasi dari organisasi internasional seperti JASO (Japanese Automotive Standards Organisation), ACEA (Association des Constructeurs EuropĂ©ens d’Automobiles), dan ILSAC (International Lubricant Standardization and Approval Committee).

Sertifikasi ini penting karena menjamin oli yang Anda pilih sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil. Dengan mengikuti sertifikasi tersebut, Anda dapat memastikan bahwa oli yang Anda gunakan memenuhi standar kinerja yang dibutuhkan mesin kendaraan.

Ketahui Jenis Oli Mesin

Pemilihan jenis oli mesin harus disesuaikan pada jenis kendaraan dan mesin Anda.Dengan memahami perbedaan antara berbagai jenis oli mesin, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk mesin kendaraan.Berikut adalah berbagai jenis oli yang patut Anda ketahui:

  • Mineral oil: Oli ini memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap panas dan oksidasi, namun cocok untuk kendaraan lama. Oli mineral biasanya bertahan sekitar 5.000 km sebelum harus diganti.
  • Full Synthetic oil: Oli ini diformulasikan secara khusus untuk memberikan perlindungan maksimal bagi mesin. Oli sintetis biasanya bisa bertahan hingga 10.000 km dan menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
  • Semi-Synthetic oils: Oli ini adalah campuran antara oli sintetis dan mineral. Oli ini memberikan kombinasi manfaat dari kedua jenis oli tersebut, dengan perlindungan yang lebih baik dibandingkan oli mineral.

Memilih oli mesin yang sesuai tidak hanya memperpanjang usia mesin, tetapi juga meningkatkan performanya. Pastikan untuk memperhatikan tiga aspek utama yakni viskositas, sertifikasi, dan jenis oli mesin. Selalu cek buku manual kendaraan untuk panduan spesifik dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan orang yang lebih paham jika Anda masih merasa bingung.

(rgr/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Oli Mesin Mobil Hybrid Harus Diganti?



Jakarta

Sama seperti mobil konvensional, mobil hybrid juga masih memerlukan penggantian oli mesin. Oli mesin mobil hybrid tentunya juga wajib diganti secara berkala, apalagi jika mobil selalu digunakan setiap hari dengan jarak tempuh panjang dan kondisi macet-macetan.

“Walaupun kendaraan elektrifikasi, mobil hybrid Toyota tetap membutuhkan perawatan berkala, di antaranya komponen hybrid seperti ECU, baterai, serta motor listrik. Tidak kalah penting adalah mesin bensin yang tetap diandalkan. Karenanya, AutoFamily wajib merawat mesin mobil hybrid secara berkala, khususnya mengganti oli mesin,” terang Yagimin, Chief Marketing Auto2000, dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).

Dampak Buruk Tidak Ganti Oli Mesin


Seiring bekerjanya mesin hybrid, struktur senyawa kimia oli mesin pasti berubah dan kemampuannya dalam menjalankan tugas menurun. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak kotoran alias residu.

Kotoran akan menghambat kinerja mesin dan komponen di dalamnya rusak. Residu berlebihan turut mempengaruhi pompa dan filter oli mesin bahkan mampat. Fungsi oli lainnya seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat.

Toyota Yaris Cross HybridToyota Yaris Cross Hybrid Foto: Toyota Astra Motor

Sebaiknya tak membiarkan oli mesin tidak diganti meskipun mobil jarang dipakai. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi. Kandungan air akibat oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak formula oli dan kemampuannya turun. Alhasil, mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga punya potensi timbul karat yang akan merambat ke berbagai komponen mesin hybrid.

Maka dari itu, walaupun mesin bensin di mobil hybrid Toyota jarang beroperasi karena efisiensi baterai dan motor listrik semakin tinggi, tetap membutuhkan ganti oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Tips Ganti Oli Mesin Hybrid Toyota

Pelajari dengan cermat jenis oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil hybrid di buku manual kendaraan. Diskusikan dengan service advisor bengkel Auto2000 untuk mendapatkan oli yang sesuai kebutuhan mesin mobil.

Cek indeks kekentalan atau viskositas cairan yang ada pada oli mesin. Biasanya terdapat kode spesifikasi oli pada mesin mobil yang tertulis 0W-20, 0W-40, 10W-40, 20W-50 dan lain sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan mesin hybrid Toyota supaya oli memberi perlindungan optimal dalam kondisi sangat ekstrem sekalipun.

Kualitas oli mesin sudah diklasifikasikan berdasarkan jenis, masa pakai, teknologi, dan parameter lainnya. API (American Petroleum Institute) adalah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin. Pakai oli mesin dengan API service sesuai kebutuhan mesin agar daya tahannya terjaga.

Manfaatkan oli sintetis dengan formula aditif yang diracik sesuai dengan kebutuhan mesin hybrid. Formulanya dibuat agar memiliki kadar penguapan yang rendah, tahan gesekan supaya dapat melumasi komponen dengan baik, tahan oksidasi untuk mencegah karat, dan punya daya pembersih tinggi.

Silakan gunakan Toyota Motor Oil (TMO) yang telah disesuaikan dengan karakter dan spesifikasi dapur pacu mobil hybrid Toyota dan kondisi iklim tropis Indonesia karena membutuhkan spesifikasi oli yang spesial.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Jarang Ganti Oli Motor? Awas, Mesin Bisa Begini


Jakarta

Ganti oli jadi salah satu perawatan motor yang mesti rutin dilakukan. Sayangnya, masih banyak pemilik motor yang abai untuk mengganti oli kendaraannya. Padahal, sejumlah risiko bisa dialami motor.

Oli berperan penting pada sebuah motor. Fungsinya yaitu sebagai pelumas, pelindung, pembersih, maupun pendingin mesin kendaraan. Penggunaan oli harus diganti secara berkala agar kinerjanya tetap maksimal.

Jika oli mesin motor jarang diganti, siap-siap motor bisa mengalami sederet risiko. Apa saja?


Risiko Oli Mesin Motor Jarang Diganti

Mengutip catatan detikcom, berikut deretan risiko jarang mengganti oli motor:

1. Mesin Overheat

Oli berfungsi sebagai pendingin dengan menyerap panas yang ditimbulkan kerja mesin, termasuk proses pembakaran hingga gesekan antar komponen.

Jika kelamaan tidak diganti, oli jadi tidak mampu lagi menahan suhu tinggi alias fungsi pendinginan mesinnya berkurang. Suhu panas mesin tidak dapat diredam dan memicu overheat.

Seiring penggunaan kendaraan, ruang mesin akan terkontaminasi debu dan kotoran. Kinerja oli yang tercemar ini berkurang sehingga tidak lagi optimal dalam melumasi mesin.

Dampaknya, gesekan antar komponen mesin meningkat dan menyebabkan performa mesin menurun secara keseluruhan. Penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin mungkin dapat dirasakan saat berkendara.

3. Komponen Lebih Cepat Aus

Fungsi pelumasan oli yang berkurang mampu menimbulkan gesekan berlebih di antara komponen. Sehingga bisa memicu komponen mesin seperti piston, dinding silinder, hingga poros engkol menjadi aus atau rusak lebih cepat.

4. Menimbulkan Getaran dan Suara

Akibat jarang diganti, oli akan mengental dan volumenya berkurang sehingga mesin harus bekerja lebih keras. Kerasnya kinerja mesin memicu gesekan lebih besar yang mampu menimbulkan getaran sekaligus suara kasar. Alhasil, membuat pengendara tidak nyaman saat berkendara.

5. Konsumsi BBM Boros

Gesekan antar komponen semakin keras jika oli kelamaan tidak diganti. Sehingga mesin bekerja lebih berat akibat tidak memperoleh pelumasan maksimal. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar mampu bekerja ekstra.

6. Oli Lebih Cepat Keruh

Dampak jarang mengganti pelumas, oli yang baru diganti akan lebih mudah menghitam nantinya. Sebab gas sisa pembakaran yang mengandung kerak dan kotoran masuk ke dalam karter. Sehingga gas yang masuk ke karter membuat oli lebih cepat keruh.

Cairannya pun akan encer dan tidak layak digunakan kembali. Dan pengendara jadi perlu lebih sering mengganti oli.

7. Biaya Lebih Besar

Oli yang jarang diganti membuat boros bahan bakar hingga komponen mesin lebih cepat rusak. Itu artinya, membutuhkan biaya yang lebih besar. Pengeluaran yang seharusnya hanya untuk penggantian oli, jadi bertambah untuk isi BBM lebih sering dan memperbaiki komponen aus.

Kapan Waktu Ganti Oli Mesin Motor yang Tepat?

Pabrikan motor umumnya menyarankan ganti oli mesin setiap tempuh 3.000 km atau 3 bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Frekuensi pemakaian sepeda motor juga bisa jadi patokan dalam mengganti oli. Jika sering digunakan maka oli perlu diganti lebih cepat, bisa menjadi tiap bulan.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Amankah Ganti Oli Mobil Lebih Cepat dari Biasanya? Ini Penjelasannya


Jakarta

Oli mesin mobil harus diganti secara berkala. Apabila detikers jarang mengganti oli mesin, hal tersebut dapat mempengaruhi performa mobil hingga bahkan memicu sejumlah kerusakan.

Sedikit informasi, oli mesin berfungsi untuk melindungi komponen dalam mesin yang saling bergesekan saat mobil berjalan. Penggunaan oli dapat menjaga komponen agar tidak cepat aus, tahan lama, dan performa mesin tidak cepat menurun.

Dilansir situs Auto 2000, pada umumnya oli mesin mobil perlu diganti setiap interval 10.000 Km atau enam bulan sekali. Namun, frekuensi mengganti oli mesin juga tergantung dari mana yang lebih dulu tercapai, apakah hitungan jarak tempuh atau waktu.


Akan tetapi, apakah boleh jika mengganti oli mesin sebelum mencapai batas kilometer yang telah ditentukan? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Apakah Aman Mengganti Oli Mesin Mobil Lebih Cepat?

Masih mengutip Auto 2000, sebenarnya sah-sah saja jika detikers mengganti oli mesin mobil lebih cepat dari biasanya. Namun, sebaiknya pertimbangankan lebih dulu sebelum benar-benar memutuskan untuk mengganti oli mesin lebih cepat dari yang telah ditentukan.

Adapun hal-hal yang membuat detikers perlu mengganti oli mesin lebih cepat, di antaranya:

1. Menggunakan Jenis Oli Non Sintetis

Kebanyakan oli mesin yang dijual di pasaran telah mengusung teknologi sintetis. Namun, ada juga sejumlah oli yang non sintetis.

Jika kamu menggunakan oli non sintetis, disarankan untuk segera mengganti oli ketika sudah mencapai 5.000 Km. Sebab, penggunaan oli non sintetis memiliki daya tahan yang lebih rendah sehingga cepat menguap, mudah teroksidasi, dan struktur molekulnya yang tidak rata.

2. Melalui Jalan dengan Medan yang Berat

Jika kamu menggunakan mobil hanya untuk berkendara di perkotaan, tentu tak harus buru-buru mengganti oli mesin. Lain halnya jika kamu melalui jalur menanjak dan medan yang berat setiap hari, sudah sepatutnya untuk lebih sering mengganti oli mesin.

Soalnya, mesin mobil harus bekerja lebih keras dan selalu berada di putaran tinggi. Alhasil, mesin jadi lebih cepat panas sekaligus mempengaruhi fungsi oli dalam melumasi mesin.

Apabila oli mesin tak diganti secara berkala, dikhawatirkan bisa menyebabkan degradasi pada komponen mesin. Tak hanya mempengaruhi performa mobil, tetapi juga bisa memicu kerusakan yang merembet ke bagian lainnya.

3. Mengangkut Beban yang Berat

Jika mobil detikers sering membawa beban berat, seperti mengangkut barang atau penumpang, maka disarankan untuk lebih cepat mengganti oli mesin. Beban yang berat juga dapat mempengaruhi kinerja mesin karena harus bekerja lebih ekstra untuk menghasilkan tenaga besar.

4. Melalui Jalanan yang Panas dan Berdebu

Apakah mobil detikers sering melalui jalanan yang suhunya panas dan berdebu? Jika iya, maka dianjurkan untuk lebih cepat mengganti oli dari waktu yang ditentukan.

Sebab, suhu udara yang panas dapat mempengaruhi kondisi mesin, salah satunya bisa memicu overheat. Jika mesin sudah terlalu panas maka oli tidak dapat berfungsi dengan optimal.

5. Sering Melalui Jalanan Macet

Ketika melintasi jalanan yang macet, tentu detikers akan lebih sering stop and go. Kondisi ini ternyata dapat mempengaruhi kualitas oli mesin, soalnya komponen mesin akan terus berputar walaupun mobil lebih banyak berhenti dan sedikit berjalan.

Jika tetap mengganti oli mesin sesuai jarak tempuh interval, dikhawatirkan kondisi oli sudah buruk sehingga tak bisa melumasi komponen mesin secara optimal. Maka dari itu, sebaiknya ganti oli mesin lebih cepat demi menjaga performa mobil tetap oke.

Itu dia lima hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk mengganti oli mesin mobil lebih cepat. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

8 Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan


Jakarta

Menjelang akhir tahun, banyak masyarakat yang sudah bersiap untuk pergi liburan ke luar kota. Ada yang pergi menggunakan transportasi umum seperti kereta api dan pesawat, lalu ada juga yang memakai kendaraan pribadi.

Jika detikers memilih menggunakan mobil pribadi, sebaiknya cek seluruh komponennya terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan agar tetap aman dan nyaman selama di perjalanan.

Lantas, komponen mobil apa saja yang harus dicek sebelum dipakai untuk pergi liburan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.


Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan

Ada sejumlah komponen mobil yang wajib dicek sebelum detikers menggunakannya untuk pergi liburan. Dilansir situs Hyundai Indonesia, berikut beberapa komponen yang wajib dicek:

1. Oli Mobil

Komponen yang pertama adalah oli mobil. Lakukan pengecekan terhadap kondisi dan jumlah oli mesin. Jika sudah dekat dengan waktu penggantian, maka sebaiknya ganti oli mesin dulu.

Selain itu, cek juga oli pada komponen lainnya, mulai dari oli gardan, oli rem, hingga oli power steering. Pastikan juga dengan membeli oli terbaik sesuai spesifikasi mesin.

2. Rem

Rem merupakan salah satu komponen paling penting dalam sebuah kendaraan. Cobalah untuk mengecek kondisi kampas rem, apakah masih tebal atau sudah mulai aus.

Lalu, cobalah untuk menginjak pedal rem. Apabila terasa lebih ringan, sebaiknya lakukan pengecekan komponen rem ke bengkel resmi.

3. Ban

Ban juga merupakan komponen yang wajib dicek sebelum pergi liburan ke luar kota. Sebagai penggerak utama, kamu perlu mengukur tekanan ban, spooring, dan balancing untuk bisa menyeimbangkan kembali sudut-sudut roda agar bisa berputar dengan seimbang.

4. Ganti Air Radiator

Cek juga air radiator sebelum bepergian. Sebab, air radiator dapat meredam panas pada dinding silinder saat terjadi pembakaran dari kerja mesin.

Maka dari itu, mobil berkompresi tinggi dihimbau untuk menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal sekaligus mampu mencegah karat pada sela mesin.

5. Lampu

Komponen selanjutnya yang perlu dicek adalah lampu. Tanpa adanya lampu, kamu akan kesulitan berkendara di malam hari.

Lakukan pengecekan terhadap lampu utama, lampu senja, lampu kabut, dan lampu rem. Pastikan seluruh lampu berfungsi dengan normal.

6. Aki dan Sistem Kelistrikan

Aki merupakan sumber daya utama kelistrikan pada mobil. Aki yang bagus dapat menjaga kinerja lampu, audio, serta mesin berjalan dengan optimal.

Sebaliknya, aki yang jarang dirawat atau sudah soak dapat mengganggu kinerja mobil dan sistem kelistrikan. Bahkan, mobil bisa mogok karena kondisi aki yang sudah rusak.

7. Wiper

Meski sering dianggap sepele, wiper sebenarnya merupakan salah satu komponen penting yang wajib dicek. Apalagi jika kamu pergi liburan di akhir tahun, biasanya sudah memasuki musim hujan.

Jika karet wiper sudah tidak berfungsi secara optimal, sebaiknya segera diganti dengan yang baru agar dapat menyapu air dengan baik serta menjaga visibilitas berkendara saat hujan.

8. Filter Pendingin dan AC

Komponen terakhir yang wajib dicek adalah filter pendingin dan AC. Perlu diingat, mobil dengan suhu yang dingin dan sejuk dapat memberikan kenyamanan selama di perjalanan.

Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

Itu dia delapan komponen mobil yang wajib dicek sebelum pergi liburan. Agar lebih aman, sebaiknya lakukan servis mobil di bengkel resmi.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Belum Lama Servis tapi Mobil Mau Dibawa Pergi Liburan, Perlu Cek Lagi?



Jakarta

Berencana untuk berpergian jarak jauh dengan mobil? Jangan lupa melakukan pengecekan. Tapi kalau mobil belum lama diservis, perlu cek lagi nggak ya?

Musim liburan sudah di depan mata. Ada sejumlah warga yang merencanakan pergi liburan jarak jauh menggunakan mobil pribadi. Kalau kamu salah satunya, jangan lupa untuk melakukan pengecekan kendaraan sebelum berangkat ya. Pastikan kondisi kendaraan kamu prima, sebelum diajak pergi jarak jauh.

Ada baiknya, sebelum berangkat kamu melakukan servis berkala untuk memastikan mobil siap diajak liburan. Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih Wahono menjelaskan, sebaiknya untuk melakukan pengecekan menyeluruh pemilik kendaraan memilih paket servis berkala. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan bisa sedikit lebih hemat.


“Kalau saran kita ini mending ngambil paket servis berkala aja lebih murah jasanya, kan kalau dicek semua, cek rem bayar, ganti oli bayar, per item, kalau paket udah semua jatuhnya jasanya lebih murah,” kata Wahono saat ditemui detikOto di kantornya belum lama ini.

Adapun pengecekan yang dilakukan antara lain air radiator, wiper, aki, oli mesin. Tak kalah penting, kondisi rem juga harus prima. Tapi bagaimana kalau mobil yang mau diajak pergi jauh justru belum lama diservis? Perlukah dilakukan pengecekan ulang? Menurut Wahono, bila mobil belum lama diservis, tak dilakukan pengecekan ulang sebenarnya tak masalah. Pasalnya, saat servis berkala mekanik akan mengecek keseluruhan kondisi mobil.

“Karena udah rutin tiap 6 bulan atau 10.000 km kan datang pemeriksaan udah kita setel semua, yang perlu dibersihkan dibersihkan, yang perlu diganti ganti. Kalau yang sudah rutin ini relatif sangat aman, kalau mau ngecek lagi boleh. Tapi kalau mau cek lagi boleh kita cek ulang,” lanjut Wahono.

Lain halnya dengan mereka yang mobilnya jarang diservis. Kalau kondisinya demikian, sudah pasti mobil harus dicek secara keseluruhan.

“Kalau di saya yang utama itu cek kelistrikan kalau jalan jauh, lampu-lampu pengisian dipastikan itu normal dan aman, sistem pendinginan, radiator, kipas radiator motor fan lah, terus kebocoran selang, pasti itu aman karena kalau netes kecil itu ya kemungkinan di jalan volume air berkurang kemungkinan overheat,” tutur Wahono.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Cek 7 Komponen Ini sebelum Pergi Liburan Pakai Mobil Pribadi



Jakarta

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera tiba. Masyarakat menantikan dan siap menikmati momen ini dengan berwisata atau pulang ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi bersama keluarga. Jangan lupa mengecek 7 komponen sebelum berpergian menggunakan mobil pribadi.

Selama perjalanan liburan, biasanya ditemukan kondisi jalanan macet sebab jumlah pemudik yang melonjak, aturan ruas buka-tutup jalan, kendala mogok, hingga berbagai kondisi lainnya.

Kondisi-kondisi tersebut tentunya dapat mempengaruhi performa kendaraan, seperti suhu mobil lebih cepat panas, bahan bakar yang tidak efisien, hingga berbagai kondisi yang tidak diinginkan lainnya.


Supaya kondisi mobil tetap optimal, berikut beberapa tips dari Daihatsu terkait perawatan mobil agar momen perjalanan liburan tetap aman, nyaman, dan menyenangkan:

1. Periksa komponen lampu dan wiper. Jika karet wiper tidak berfungsi dengan baik, segera lakukan penggantian dengan yang baru agar dapat menyapu air dengan baik dan menjaga visibilitas ketika berkendara dalam kondisi hujan.

2. Periksa aki dan sistem kelistrikan mobil. Aki mobil adalah sumber daya utama kelistrikan pada mobil yang dapat menjaga kinerja lampu, audio, dan mesin agar berjalan optimal. Sebaliknya, aki yang jarang dirawat atau bahkan tidak pernah dicek dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kinerja kurang maksimal atau mogok pada saat kendaraan akan digunakan.

3. Ganti oli mobil. Sebagai pelumas penting komponen dalam mesin, periksa dan ganti oli mesin bila diperlukan sebelum bepergian, mulai dari oli mesin, oli gardan, oli rem, oli power steering, dan lain-lain. Pastikan pilih oli terbaik sesuai dengan spesifikasi mesin.

4. Ganti air radiator. Sebagai peredam panas mesin mobil akibat kinerja mesin yang tinggi, Anda disarankan menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal dan mampu mencegah karat pada sela mesin.

5. Cek kondisi ban dan kaki-kaki. Periksa tekanan udara dan ketebalan tapak ban. Ban yang aus atau tekanan udara yang tak sesuai dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan dan berdampak pada efisiensi konsumsi bahan bakar. Cek juga bagian kaki-kaki kendaraan, dan lakukan spooring dan balancing bila perlu untuk menyeimbangkan kembali sudut-sudut roda supaya dapat berputar dengan seimbang.

6. Periksa komponen rem dan pastikan dalam keadaan baik, mulai kualitas minyak (oli) rem, kondisi kampas rem, dan piston rem. Perhatikan juga apakah ada suara aneh atau getaran saat pengereman, karena hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah.

7. Filter pendingin dan AC. Mobil dengan suhu yang dingin dan sejuk memberikan kenyamanan tersendiri selama perjalanan. Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Suara Mesin Motor Matic Kasar? Begini 10 Caranya Biar Halus


Jakarta

Salah satu masalah pada kendaraan adalah mesin yang terdengar atau terasa kasar. Detikers yang merupakan pengguna motor matic mungkin juga pernah mengalami masalah ini.

Ada sejumlah kemungkinan penyebab dari suara mesin motor matic yang kasar, misal oli yang menipis dan cara mengendarai yang salah. Di bawah ini akan kita ulas bagaimana cara menghaluskan suara mesin motor matic yang kasar.

Cara Agar Suara Mesin Motor Matic Halus

Selain mengganggu kenyamanan berkendara, mesin motor terdengar kasar juga mengindikasikan ada yang perlu diperbaiki. Berikut ini cara menghaluskan suara mesin motor, dilansir dari situs Suzuki dan Astra Otoshop:


1. Ganti Oli Mesin

Satu hal yang begitu penting bagi kendaraan adalah mengganti oli mesin secara teratur. Oli berfungsi untuk melumasi seluruh bagian agar tidak terjadi gesekan yang bisa membuat komponen cepat aus.

Jika oli menipis atau kotor, maka suara mesin akan terdengar kasar karena terjadi gesekan berlebihan pada komponen motor. Maka gantilah oli secara berkala dan pilih yang khusus untuk motor matic.

2. Kencangkan Baut yang Kendur

Penyebab lain yang sering terjadi adalah adanya baut yang kendur. Hal ini membuat suara mesin motor kasar akibat getaran berlebih. Cobalah cek apakah ada baut yang kendur. Jika ada, maka kencangkan baut-baut tersebut.

3. Ganti Roller

Roller adalah bagian dari CVT (Continuously Variable Transmission) atau transmisi pada motor matic. Roller berfungsi memberikan tekanan pada pulley agar dapat bergerak.

Semakin tua kendaraan, maka roller juga akan aus dan mengalami kerusakan. Ketika rusak, motor matic akan kehilangan tenaga. Coba cek bagian roller ini jika suaranya kasar. Jika sudah aus, maka sebaiknya ganti dengan yang baru.

4. Ganti Belt dan Pulley

Selain roller, ada juga belt dan pulley yang masih satu rangkaian. Detikers bisa mengecek belt dan pulley secara rutin pada sistem pemindah daya. Belt yang kendur atau pulley yang rusak bisa menimbulkan suara kasar dan perpindahan daya juga terpengaruh.

5. Cek Plastik Slider

Cek juga bagian plastik slider pada sistem CVT. Plastik slider bisa menyebabkan suara kasar jika kondisinya sudah aus atau rusak. Masalah plastik slider bisa diperbaiki atau diganti dengan yang baru.

6. Cek Kondisi Kampas Kopling

Suara kasar juga bisa muncul karena masalah kampas kopling. Cek kampas kopling kalian untuk mengetahui apakah sudah aus. Jika sudah aus, maka akan menyebabkan gesekan yang tidak perlu dan menyebabkan suara kasar. Gantilah kampas kopling yang sudah aus.

7. Mengendarai Motor dengan Benar

Kebiasan menggunakan sepeda motor juga bisa membuat masalah. Jika detikers suka menggeber-geber motor, maka hal ini berisiko membuat motor cepat rusak. Salah satu tandanya adalah suara mesin yang menjadi kasar.

8. Pakai BBM yang Tepat

Kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) juga bisa berpengaruh pada performa motor matic. Kualitas BBM yang bagus juga membuat kinerja mesin bagus dan terdengar halus. Tetapi jika BBM kotor atau terkontaminasi zat lain, maka bisa membuat mesin cepat rusak.

Pilihan tingkat oktan juga bisa mempengaruhi kinerja mesin. Pilihlah sesuai dengan rasio kompresi mesin motor.

9. Cek Sistem Knalpot

Suara kasar juga mungkin muncul karena sistem knalpot, maka lakukan pengecekan apakah ada bagian yang bocor atau rusak. Jika perlu, gantilah komponen yang rusak.

10. Servis Berkala

Jika motor tidak pernah diservis, maka wajar jika suara mesin terdengar kasar. Detikers harus melakukan servis berkala ke bengkel agar bisa dicek secara menyeluruh. Servis rutin ini termasuk membersihkan CVT, hingga membersihkan injektor.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com