Tag Archives: panthera leo

Jika Harimau Vs Singa maka Pemenangnya Adalah…


Jakarta

Menurut detikers, siapa yang menang jika ada kompetisi harimau vs singa? Ini jawabannya.

Harimau dan singa dikenal sebagai hewan predator pemuncak rantai makanan di habitatnya. Keduanya bisa dikatakan sepupu dengan nama latin lengkap Panthera leo untuk singa dan macan Panthera tigris. Harimau dan singa dikenal sebagai hewan yang paling besar di genus Panthera sp.

Hewan karnivora ini bahkan mempunyai ukuran tubuh dan kekuatan nyaris sama. Dengan fakta itu, jika keduanya berkompetisi mungkinkah hasilnya seimbang?


Harimau Vs Singa, Siapa yang Menang?

Dalam pertarungan keduanya, harimau ternyata bisa menang atas singa seperti dijelaskan dalam situs A-Z Animals. Dua peristiwa yang sempat terjadi di kebun binatang membuktikan keperkasaan harimau sebagai salah satu mamalia paling buas. Harimau nyaris tidak kesulitan menundukkan singa yang tentu saja memberikan perlawanan.

Insiden harimau vs singa sempat terjadi di Ankara Zoo, Turki, pada 2010. Ketika itu, seekor harimau masuk kandang singa dan tanpa ragu menantang tuan rumah. Hanya dengan satu kali sapuan, harimau berhasil melukai macan meski tak lantas mengambil alih kandang singa.

Peristiwa serupa terjadi pada 1914 di Bronx Zoo, New York, dengan skor kemenangan sama untuk harimau. Patut diperhatikan, kejadian harimau lawan singa hanya terjadi di kebun binatang yang merupakan lingkungan buatan. Keduanya tidak bertemu di alam bebas, misal hutan atau padang luas.

Mungkinkah Harimau Vs Singa di Alam?

Kemungkinan harimau melawan singa di alam bebas bisa saja terjadi, meski mungkin sangat kecil. Hal ini dikarenakan harimau dan singa punya habitat serta karakter berbeda.

Habitat

  • Singa: padang luas dengan tempat asal adalah Afrika
  • Harimau: hutan primer dengan tempat asal adalah Asia

Karakter

  • Singa: berburu dalam kelompok yang terdiri dari keluarganya
  • Harimau: hewan penyendiri (soliter)

Singa dan harimau juga saling menghormati dengan tidak sembarangan masuk wilayah kekuasaan masing-masing.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Predator Super Paling Ditakuti Melebihi Singa, Siapa Dia?


Jakarta

Singa dijuluki sebagai Si Raja Hutan. Akan tetapi, masih ada satu super predator yang lebih ditakuti oleh banyak spesies melebihinya. Siapa predator tersebut?

Jawabannya adalah kita, manusia. Dalam lebih dari 10.000 rekaman satwa liar di sabana Afrika, 95% spesies yang diamati merespons dengan jauh lebih ngeri terhadap suara manusia.

“Rasa takut terhadap manusia sudah mengakar dan menyebar luas. Ada anggapan bahwa hewan-hewan akan terbiasa dengan manusia jika tidak diburu. Namun, kami telah menunjukkan bahwa kenyataannya tidak demikian,” kata ahli biologi konservasi Michael Clinchy dari Western University, Kanada.


Dalam penelitian yang dipublikasikan tahun lalu, ahli ekologi dari Western University, Liana Zanette dan rekan-rekannya memperdengarkan serangkaian vokalisasi dan suara kepada hewan-hewan di lubang-lubang air di Taman Nasional Kruger Raya Afrika Selatan dan merekam respons mereka.

Kawasan lindung ini merupakan rumah bagi populasi singa (Panthera leo) terbesar yang tersisa di dunia, sehingga mamalia lain sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh karnivora ini.

Melansir Science Alert, para peneliti menyiarkan suara percakapan manusia dalam bahasa lokal, termasuk Tsonga, Sotho Utara, Inggris, hingga Bahasa Afrika lainnya. Ada juga suara perburuan manusia, termasuk gonggongan anjing dan tembakan. Mereka juga memutar suara singa yang berkomunikasi satu sama lain.

“Kuncinya adalah vokalisasi singa tersebut berupa geraman dan geraman, seolah-olah sedang ‘berbicara’, bukan saling mengaum. Dengan begitu, vokalisasi singa tersebut dapat dibandingkan secara langsung dengan suara manusia yang sedang berbicara,” ucap Clinchy.

Hasilnya mengejutkan, hampir semua 19 spesies mamalia yang diamati dalam eksperimen dua kali lebih mungkin meninggalkan kubangan air ketika mendengar manusia berbicara dibandingkan dengan singa atau bahkan suara berburu. Mamalia tersebut meliputi badak, gajah, jerapah, macan tutul, hyena, zebra, dan babi hutan, beberapa di antaranya dapat menimbulkan bahaya tersendiri.

“Mendengar vokalisasi manusia secara khususlah yang memicu rasa takut terbesar,” tim menjelaskan dalam makalah mereka.

“(Ini) menunjukkan bahwa satwa liar mengenali manusia sebagai bahaya yang sebenarnya, sedangkan gangguan terkait seperti gonggongan anjing hanyalah proksi yang lebih kecil,” sambungnya.

Zanette mengatakan bahwa meluasnya rasa takut di seluruh komunitas mamalia sabana merupakan bukti nyata dampak lingkungan yang ditimbulkan manusia.

“Bukan hanya melalui hilangnya habitat, perubahan iklim, dan kepunahan spesies, yang semuanya merupakan hal-hal penting. Tetapi kehadiran kita di lanskap tersebut saja sudah cukup menjadi sinyal bahaya sehingga mereka merespons dengan sangat kuat. Mereka sangat takut pada manusia, jauh lebih takut daripada predator lainnya,” tuturnya.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Current Biology.

(ask/ask)



Sumber : inet.detik.com