Tag Archives: pasangan suami

Romantisnya, 2 Pasutri Ini Berhasil Lulus dan Wisuda Bareng di ITS


Jakarta

Wisuda ke-132 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak hanya diwarnai dengan toga dan pengukuhan gelar. Kali ini, ada kisah manis yang datang dari wisudawan.

Dua pasangan suami istri (pasutri) berhasil menyelesaikan studi bersama di Departemen Teknik Sistem dan Industri, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS. Bagaimana mereka bisa mengukir hidup dan pendidikan secara bersamaan?


Dari Kampus ke Pelaminan

Pasangan pertama adalah Bilqis Hanifah Inas dan Muhammad Bilal Teguh yang lulus magister (S2). Bilal dan Inas bercerita awalnya bertemu saat sama-sama melanjutkan studi S2 pada 2023. Inas adalah lulusan S1 Teknik Lingkungan ITS tahun 2022, sedangkan Bilal merupakan alumnus S1 Teknik Kelautan ITS tahun 2019.

“Setelah itu kami sama-sama melanjutkan S2 di tahun 2023,” ujar Inas dikutip dari laman ITS, Minggu (5/10/2025).

Mereka sudah dekat sejak kuliah dan ternyata berlanjut hingga ke pelaminan. Bilal dan Inas menikah pada Desember 2024 di tengah kesibukan perkuliahan.

Inas mengaku sempat keteteran dalam mempersiapkan pernikahan karena saat itu dirinya juga harus menyelesaikan tesis. Meski begitu, akhirnya ia pun bisa lulus tepat waktu.

“Waktu itu kami sempat terlambat untuk mulai penyusunan tesis, tapi alhamdulillah bisa dikejar dan akhirnya bisa lulus tepat waktu,” kata wanita kelahiran 1999 tersebut.

Lulus Doktor dan Jadi Orang Tua Baru

Pasangan lain, yakni Anindya Rachma Dwicahyani dan Benazir Imam Arif Muttaqin, memiliki kisah yang berbeda. Keduanya sudah bersama sejak kuliah S1 di Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2011.

Mereka menikah pada 2019 dan akhirnya sama-sama menempuh studi doktoral di ITS. Tak mudah, Benazir dan Anindya mengaku punya tantangan dalam menempuh keduanya.

Tantangan itu terjadi saat putra pertama lahir pada 2022. Keduanya harus sama-sama menyelesaikan studi di tengah kesibukannya sebagai orang tua baru.

Bahkan, pasangan yang menerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini sempat membawa sang anak yang belum genap setahun ke International Conference on Industrial, Mechanical, Electrical and Chemical Engineering (ICIMECE) 2023 di Lombok.

Mereka juga aktif menulis di jurnal internasional Elsevier. Topik riset mereka berbeda, Anindya menekuni logistik dan supply chain management, sedangkan Benazir fokus pada rekayasa dan manajemen sistem manufaktur.

“Tak jarang kami saling bertukar pikiran selama penyusunan disertasi,” ujar Benazir.

Benazir dan Anindya saat ini pun sama-sama berprofesi sebagai dosen. Namun mereka bekerja di tempat berbeda.

Cinta dan Ilmu Bisa Sejalan

Inas-Bilal dan Anindya-Benazir membuktikan bahwa cinta bisa berjalan seiring dengan pencapaian akademik. Dalam perjalanan berumah tangga, mereka juga saling menyemangati dalam menempuh pendidikan.

Inas dan Bilal berharap bisa saling memahami dan mendukung dalam perjalanan meraih cita-cita. Sementara Anindya dan Benazir ingin ilmu yang mereka peroleh memberi manfaat luas, baik di dunia akademik maupun bagi keluarga kecil mereka.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Tugas Istri Menurut Islam, Tak Harus Kerjakan Semua Urusan Rumah Tangga?


Jakarta

Tugas istri kadang dikaitkan melakukan semua pekerjaan rumah tangga. Padahal menurut Islam, tugas istri bukanlah seperti itu.

Para ulama dalam sejumlah kitab fikih telah mengulas tugas seorang istri sesuai syariat Islam. Pendapat mereka umumnya menyatakan para wanita tidak diwajibkan untuk melakukan semua pekerjaan rumah tangga.

Mengutip buku Istri Bukan Pembantu karya Ahmad Sarwat, salah satu rujukan yang sering digunakan Mazhab Asy-Syafi’iah adalah Kitab Al-Muhadzdzab karya Asy-Syirazi. Dalam kitab tersebut menyebutkan tentang tidak wajibnya seorang istri khidmat terhadap suaminya dengan lafaz sebagai berikut:


“Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual, sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.”

Mazhab lainnya seperti Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Al-Hanabilah dan ditambah Mazhab Adz-Dzahihiri, sepakat mengatakan para istri pada hakikatnya tidak berkewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya. Jumhur ulama cenderung sepakat bahwa tugas seorang istri bukan mengerjakan urusan rumah tangga, kalau pun ingin dikerjakan menjadi sebuah ibadah sunnah yang akan menambah nilai pahala baginya.

Lantas apa tugas istri sebenarnya yang dalam Islam? Berikut penjelasan lengkapnya!

Tugas istri dalam Islam tidak semata hanya mengerjakan urusan rumah tangga tapi lebih dari itu. Mengutip buku Jadilah Istri Shalihah oleh Nur Zaim, berikut adalah tugas istri menurut Islam.

1. Jadi Pemimpin di Rumah

Istri memiliki peran sebagai penyeimbang seorang suami yang mungkin tidak sempat mengerjakan urusan rumah tangga karena bekerja. Penting kiranya sebagai suami istri membuat kesepakatan yang bertujuan untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Rasulullah SAW bersabda,

“Suami adalah pimpinan bagi keluarganya, dan ia pasti dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Dan, istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya, dan pasti ia dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR Bukhari)

Mengamati hadits tersebut, seharusnya pasangan suami istri sadar bahwa setiap orang yang sudah berkeluarga memiliki tugas dalam membangun keluarga yang bahagia. Salah satunya ialah dengan bertanggung jawab menjadi suami atau menjadi istri yang baik sesuai syariat Islam.

2. Mengatur Kebutuhan Rumah Tangga

Bisa dikatakan, mengurus perekonomian keluarga menjadi prioritas utama bagi seorang istri. Dalam hal ini, istri dituntut menjadi pemeran yang baik dan teliti dari skenario kehidupan rumah tangga. Sebab ia harus membahagiakan suaminya dengan cara mengatur kebutuhan rumah tangga dengan baik.

Dalam membangun keluarga yang bahagia dari segi kebutuhan rumah tangga, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai seorang istri. Langkah yang dimaksud adalah dengan merencanakan belanja bulanan dan menghemat pengeluaran untuk beberapa aktivitas.

3. Menghiasi Rumah dengan Penuh Keindahan

Selain untuk berteduh, rumah juga menjadi tempat untuk memadu kasih bagi suami istri. Selain itu, rumah juga menjadi tempat untuk menghilangkan penat seharian beraktivitas.

Hal mendasar yang mesti dilakukan istri untuk menghiasi rumahnya adalah rutin membersihkannya. Rasulullah SAW bersabda,

“Sebagian dari kebahagiaan anak Adam adalah istri shalilah, rumah yang rapih dan kendaraan yang baik.” (HR Dialami)

Adapun cara lain menghiasi rumah dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Seperti yang difirmankan Allah, seseorang diharuskan senantiasa membaca Al-Qur’an di dalam rumah agar rumahnya memperoleh syafaat.

Rasulullah SAW bersabda,

“Rumah yang di dalamnya dihiasi alunan bacaan Al-Qur’an akan memancarkan cahaya hingga tidak terlihat oleh para penduduk langit, sebagaimana bintang-bintang memancarkan cahaya yang terlihat oleh penduduk bumi.” (HR. Baihaqi)

4. Ciptakanlah Rumah Tangga Berdasarkan Agama

Dengan menempatkan agama sebagai prioritas utama dalam membangun keluarga bahagia, maka akan diperoleh kebahagian dalam setiap langkah hidup yang dijalani. Sebab, dengan mengutamakan agama, berarti seseorang sudah mengingat Allah SWT, dan barang siapa yang selalu mengingat Allah SWT maka hidupnya akan tenang.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 sebagai berikut:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.

5. Rumahmu adalah Surga Terindahmu

Di dalam rumah, suami istri seakan berada di dalam kerajaan kecil yang penuh kebahagiaan bila rumah itu dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang. Sebab, mengedepankan kebahagian pasangan, menunjukkan keseriusan dalam membangun keluarga yang bahagia.

Di lain sisi, dengan sikap lembut seorang istri bisa menjadikan rumah layaknya surga untuk suami dan anak-anaknya. Allah SWT berfirman,

“Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com