Tag Archives: pelan-pelan

Hal yang Bikin HP Meledak dan Cara Mencegahnya, Mesti Tahu!

Jakarta

Sejumlah kasus HP meledak dan terbakar terjadi beberapa kali. Karena itu, kamu harus tahu apa sebabnya serta bagaimana cara mencegah HP meledak.

Ada beberapa hal yang membuat HP meledak dan terbakar, paling utama adalah karena panas berlebih. Jika baterai yang sedang diisi daya atau prosesor yang bekerja terlalu keras menjadi terlalu panas terlalu cepat, hal itu dapat merusak susunan kimiawi komponen ponsel. Pada baterai, reaksi berantai yang disebut ‘thermal runaway’ menyebabkan baterai menghasilkan lebih banyak panas dan akhirnya terbakar atau meledak.

Penyebab ponsel terlalu panas bisa beragam. Kerusakan fisik, misalnya karena terjatuh atau tertekuk berlebihan, dapat mengganggu kerja internal baterai. Membiarkan ponsel terlalu lama terkena sinar matahari, malware yang bekerja terlalu keras pada CPU, atau masalah pengisian daya dapat menyebabkan korsleting di dalam perangkat.


Melansir PCMag, bisa juga karena sesuatu yang berada di luar kendali langsung pengguna. Baterai mengalami penurunan kualitas seiring waktu, jadi jika perangkat telah digunakan selama beberapa tahun, komponen internalnya mungkin memudar, yang menyebabkan pembengkakan dan panas berlebih.

Cara Mencegah HP Meledak dan Terbakar

1. Kenakan case HP

Meski tidak umum, smartphone yang terjatuh mungkin saja merusak baterai ponsel. Analis Seluler PCMag terdahulu, Steven Winkelman, pernah mengalaminya. Jadi, dia menerima HP melalui pos, kemudian dia tidak sengaja menjatuhkannya dari meja dapur ke lantai. Eh, telepon tersebut mengeluarkan bau kimia dan terbakar dalam hitungan menit.

Tapi tidak semua HP bakal mudah terbakar begitu. Cuma, tak ada salahnya kan untuk mengenakan casing HP agar smartphone selalu aman.

2. Hindari temperatur ekstrem

Hindari pemakaian HP di bawah sinar matahari yang menyengat, itu dapat membuat perangkat ikut memanas. Perlu dicatat juga, tak cuma kelewat panas, temperatur dingin sekali pun tak baik untuk smartphone.

Jangan iseng sekali-kali memasukkan HP ke dalam freezer, atau meninggalkannya di dalam mobil ketika cuaca lagi dingin-dinginnya.

3. Jangan taruh HP di bawah bantal

Ketika mengisi daya smartphone, jangan tinggalkan HP di bawah bantal atau apapun yang dapat menutupinya. Ada banyak cerita di mana seseorang yang mengalami HP terbakar setelah melakukan hal tersebut.

Paling benar adalah meletakkan HP di permukaan yang rata semisal meja. Ini akan menghindari HP terguling dan terlilit selimut.

4. Jaga Battery Health

Disarankan agar ponsel terisi daya antara 30-80%. Tidak harus sampai 100%. Kemudian, hindari pengisian daya cepat semalaman, jika memungkinkan. Untung saja smartphone modern sudah punya fitur night charging yang mengisi daya pelan-pelan selama jam tidur. Pastikan fitur ini dinyalakan untuk menjaga kesehatan baterai.

Perlu diketahui, baterai akan rusak secara alami dalam beberapa tahun. Jika kamu mengganti ponsel setiap beberapa tahun, maka semua akan baik-baik saja.

5. Pakai charger yang benar

Perangkatmu memerlukan tegangan dan arus yang optimal untuk mengisi daya dengan benar, jadi disarankan untuk tetap menggunakan pengisi daya yang disertakan dalam kotak atau membeli yang langsung dari produsen ponsel. Artinya, jika kamu memiliki ponsel Samsung, belilah kabel dari Samsung dan jika kamu memiliki iPhone, belilah pengisi daya dari Apple Store.

(ask/afr)



Sumber : inet.detik.com

Cerita Pria Bandung Pangkas 18 Kg dalam 5 Bulan dengan Rutin Jalan Kaki


Jakarta

Menjadi ‘budak korporat’ atau pekerja kantoran memang bisa membuat diet menjadi sebuah tantangan tersendiri, seperti jadwal padat, akses terbatas ke makanan sehat, dan kurangnya waktu untuk olahraga.

Namun, jika sudah menemukan strategi yang tepat, program menurunkan berat badan tetap bisa dilakukan, meski dengan jam kerja padat ala budak korporat. Ini yang saat ini sedang dilakukan oleh Irvan Aditya (32), seorang pria di Bandung, Jawa Barat.

“Faktor utama yang akhirnya saya memutuskan buat diet adalah keresahan saya saat memilih baju dan celana. Rekor berat badan saya paling tinggi itu 89 kg, ketika milih baju itu susah banget,” kata Irvan saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/6/2025)


“Lalu, saya juga dapat keluhan dari istri kalau saya tidurnya ngorok. Lalu kebiasaan, ketika makan langsung rebahan dan ngerasa duduk nge-ganjel perut, serba nggak enak gitu,” sambungnya.

Dari keresahan tersebut, Irvan mulai mengatur bagaimana cara yang tepat untuk menurunkan berat badan, tanpa perlu menyiksa tubuh dan terpenting tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari.

“Akhirnya memilih jalan kaki dan Intermittent fasting (IF). Saya kan ngantor juga dari jam 9 sampai 6. Metode IF-nya juga bertahap, mulai 12/12, lalu 16/8, kemudian 18/6, sampai terakhir sempet 20/4,” katanya.

“Rutin nge-usahain jalan di treadmill itu 30 menit sehari. Kalau weekend baru tuh nge-push sampai 1 jam, sisanya workout sama angkat beban. Rata-rata kalau 30 menit, speed 5 itu saya usahain 3.000 langkah meski kadang lebih,” sambungnya.

NEXT: Tidak Pilih-pilih Makanan

Saat ditanya tentang makanan apa yang dihindari, Irvan mengaku tidak terlalu pusing dalam memikirkan terkait apa yang ia konsumsi. Namun, yang menjadi catatannya adalah wajib mengurangi atau jika bisa berhenti mengonsumsi makanan atau minuman manis (gula), serta tepung-tepungan.

“Kondisinya itu nggak sampai yang stok makanan ini itu sih, karena ini jalannya (diet) harus bisa nyaman. Jadi sekadar mengurangi awalnya nasi satu sampai dua centong dikurangi pelan-pelan,” katanya.

“Proteinnya diperbanyak mulai tahu, tempe, daging sapi. Paling yang bener-bener di-cut itu gula, makanan atau minuman berpemanis. Kalau bisa tepung-tepungan juga kurangin,” lanjutnya.

Selain metode IF dan jalan kaki, Irvan menambahkan pola tidur juga tak kalah penting untuk membantu proses menurunkan berat badan.

“Faktor-faktor yang buat saya berpengaruh juga tidur harus enam sampai delapan jam, jangan begadang,” tutupnya.

(dpy/kna)



Sumber : health.detik.com

Cara Jalan Kaki yang Bikin Pria Bandung Turun 18 Kg, Tak Perlu 10 Ribu Langkah


Jakarta

Irvan Aditya (32), laki-laki di Bandung, Jawa Barat membuktikan bahwa olahraga ringan seperti jalan kaki efektif membantu mengurangi berat badan. Tidak harus 10.000 langkah per hari, Irvan melakukannya kurang dari angka itu. Menurut Irvan, yang terpenting adalah konsistensinya.

“Rutin nge-usahain jalan di treadmill itu 30 menit sehari. Kalau weekend baru tuh nge-push sampai 1 jam, sisanya workout sama angkat beban. Rata-rata kalau 30 menit, speed 5 itu saya usahain 3.000 langkah meski kadang lebih,” kata Irvan saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (21/6/2025).

“Kalau sampai sekarang sih (Juni), dihitung-hitung total sudah 18 kg (turun dari 89 kg),” sambungnya.


Jalan kaki dipilih oleh Irvan karena dirinya merupakan seorang pekerja kantoran, sehingga dirinya tak memiliki banyak waktu untuk melakukan olahraga lain.

Selain rutin olahraga, Irvan juga mengatur pola makannya. Dirinya memilih intermittent fasting atau puasa intermiten, yang berfokus pada menentukan kapan waktu makan dan kapan waktu puasa dalam sehari atau seminggu.

“Saya kan ngantor juga dari jam 9 sampai 6. Metode IF-nya juga bertahap, mulai 12/12, lalu 16/8, kemudian 18/6, sampai terakhir sempet 20/4,” katanya.

Terkait pilihan makanan, Irvan tidak terlalu mengambil pusing. Dirinya hanya mengurangi porsi makan, menambah asupan protein harian, serta mengurangi karbohidrat.

“Mengurangi dari awalnya satu atau dua centong, dikurangi pelan-pelan, dikit demi sedikit sampai dua sendok makan. Perbanyak proteinnya, mulai tahu, tempe, daging ayam, daging sapi itu berkelanjutan terus menerus sampai sekarang,” kata Irvan.

Irvan juga tidak lagi mengonsumsi makanan atau minuman manis, serta yang mengandung tepung. Selain itu, ia juga menjaga pola tidur, yang menurutnya turut berpengaruh terhadap hasil diet.

“Paling yang bener-bener di-cut itu gula, minuman yang berpemanis. Kalau bisa tepung-tepungan juga kurangin,” kata Irvan.

“Faktor yang nggak kalah pentingnya nih, tidur memang harus enam sampai delapan jam, jangan sampai begadang,” tutupnya.

(dpy/kna)



Sumber : health.detik.com