Tag Archives: pelatih barca hansi flick

Gara-gara Lamine Yamal Telat, Hansi Flick dan Deco Berselisih?


Barcelona

Ruang ganti Barcelona diterpa kabar kurang enak. Pelatih Barca Hansi Flick dan direktur klub Deco dikabarkan berselisih, yang dipicu keterlambatan Lamine Yamal.

Bukan rahasia bahwa Flick menerapkan disiplin ketat terhadap skuad Barca. Jules Kounde, Raphinha, dan kiper Inaki Pena pernah dicadangkan karena ngaret.


Namun, hal serupa tak terjadi pada Lamine Yamal padahal datang terlambat di sesi rapat tim jelang laga kandang kontra Paris Saint-Germain di Liga Champions. Bintang muda Spanyol tersebut tetap jadi starter, sekaligus main penuh selama 90 menit.

Program El Larguero di Cadena SER mengemukakan, Deco mengintervensi Hansi Flick untuk menjatuhkan hukuman kepada Lamine Yamal. Pealtih top Jerman itu dikabarkan tidak senang dengan tindakan tersebut, karena aturan harus dijalankan tanpa tebang pilih.

Kini muncul kekhawatiran dari Hansi Flick karena intervensi dari direksi memungkinkan mengacaukan wewenang dia sebagai pelatih, sekaligus menetapkan preseden yang berbahaya di dalam ruang ganti.

Disebutkan juga bahwa Barcelona was-was dengan kehidupan pribadi Lamine Yamal. Yamal mendapatkan sorotan yang tidak perlu sehubungan dengan pesta besar-besaran di ulang tahunnya ke-18, lalu gaya pacarannya dengan selebritas Nicki Nicole, ditambah tingkah ayah dan ibunya.

Apapun kontroversinya, Barcelona akan berharap Lamine Yamal menjaga konsistensi di lapangan hijau. Sejauh ini, Yamal toh sudah mengemas dua gol dan empat assist dalam lima penampilan di seluruh kompetisi. Si pemain sedang memulihkan diri dari cedera selangkangan, dan diekspektasikan bisa merumput lagi untuk El Clasico di markas Real Madrid.

(rin/rin)



Sumber : sport.detik.com

Lawan Keras Bukan Masalah buat Barcelona


Jakarta

Barcelona melalui laga keras saat menjamu Getafe. Pelatih Barca Hansi Flick puas timnya bisa melalui itu dengan identitas permainan sendiri.

Barca melibas Getafe 3-0 dalam laga di Estadi Johann Cruyff, Senin (22/9/2025) dini hari WIB, dalam lanjutan Liga Spanyol. Sepasang gol Ferran Torres dan satu gol dari Dani Olmo menegaskan dominasi tuan rumah.

Blaugrana bermain amat dominan dengan menguasai bola sebanyak 71%, melepaskan 16 tembakan dengan tujuh yang on target plus satu kena tiang. Getafe hanya punya tiga upaya dan dua di antaranya mengarah ke gawang.


Getafe mencoba menghentikan permainan Barca lewat permainan yang agresif dan keras. Mereka melakukan 33 tekel dengan 22 yang sukses selain menghasilkan lima kartu kuning.

“Tiga poin, semuanya baik-baik saja,” kata Flick dikutip Mundo Deportivo.

“Hal yang terpenting adalah bagaimana kami bermain sebagai sebuah tim, bahwa kami mengontrol bola dengan baik. Itu yang penting buat saya.”

“Saya cuma fokus ke tim saya. Saat ada situasi di lapangan, saya ingin melindungi tim saya, tapi yang terpenting adalah saya fokus ke tim sendiri. Saya tak peduli dengan lawan.”

Dengan hasil ini, Barcelona menempel Real Madrid di puncak klasemen Liga Spanyol berbekal 13 poin dari lima pertandingan. Barca dua poin dari Madrid.

(raw/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Flick Akui Levante Kasih Pelajaran Penting buat Barcelona


Jakarta

Barcelona susah payah menang atas Levante, harus comeback dari ketertinggalan dua gol. Hansi Flick mengakui Barca masih perlu banyak berbenah.

Barcelona tertinggal dua gol lebih dulu saat melawat ke markas Levante, Minggu (24/8/2025) dini hari WIB. Gol Ivan Romero dan penalti Jose Luis Morales bikin Barca tertinggal 0-2 saat turun minum.


Gol cepat Pedri di babak kedua, tepatnya pada menit ke-49, menjadi momentum untuk tim tamu. Blaugrana mencetak gol kedua dari Ferran Torres pada menit ke-52, diikuti gol bunuh diri Unai Elgezabal yang memenangkan mereka saat injury time.

Barca secara umum tampil dominan, akan tetapi gagal menetralkan transisi-transisi Levante. Pelatih Barca Hansi Flick menyebutnya pelajaran penting buat dirinya dan tim.

“Saya bangga dengan tim ini. Kami mencoba comeback dan mendapatkan tiga poin, kami tetap yakin sampai akhir. Ini tidak mudah karena lawan kami biasanya bermain sangat dalam dan kami harus lebih baik di laga-laga seperti itu. Laga ini akan sangat membantu kami untuk terus berkembang,” ujarnya dikutip Mundo Deportivo.

“Levante bertahan sangat baik. Mereka punya pemain-pemain yang sangat cepat. Di babak pertama, kami menciptakan peluang untuk bertindak lebih. Di babak kedua, gol Pedri sangat membantu.”

“Paling penting, kami keluar dengan tiga poin, tapi memang harus menganalisis pertandingan. Setiap laga harus membantu kami untuk tumbuh,” imbuh pelatih asal Jerman ini.

(raw/aff)



Sumber : sport.detik.com

Flick Ngomel Barcelona Menang Kurang Telak


Jakarta

Hansi Flick tak puas meski Barcelona menggilas Real Mallorca 3-0. Barca dianggap membuang momentum meski unggul dua pemain sejak babak pertama.

Barcelona menang 3-0 saat bertandang ke Son Moix, Minggu (17/8/2025) dini hari WIB, di laga pertama LaLiga 2025/2026. Gol cepat Raphinha pada menit ketujuh diikuti gol Ferran Tores pada menit ke-23 menjadi awalan bagus Barca.

Momentum bagus itu kemudian diikuti dua kartu merah buat Mallorca. Manu Morales menerima kartu kuning kedua pada menit ke-33, disusul kartu merah langsung untuk Vedat Muriqi enam menit berselang.


Tapi Barca malah tak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain itu. Gol ketiga baru didapatkan lewat Lamine Yamal pada menit ke-93 alias injury time.

Barca sebenarnya bukannya minim peluang sejak unggul jumlah pemain. Sepanjang babak kedua saja, Blaugrana mencatatkan enam peluang on target plus dua peluang mengenai tiang gawang.

Pelatih Barca Hansi Flick menilai timnya menurunkan intensitas tekanan ke tuan rumah.

“Memulai dengan tiga poin itu positif, tapi saya tak bisa bilang kalau saya puas banget. Dengan dua pemain lebih banyak, kami seharusnya lebih mengontrol pertandingan dan lebih banyak menciptakan peluang,” ujarnya dikutip Mundo Deportivo.

“Saya tak suka pertandingan ini. Setelah selisih 2-0 dan dua kartu merah, menurut saya tim bermain di level 50% dan saya tak suka itu. Kami bisa lebih baik.”

“Kami harus mengontrol bola dan pertandingan. Kami harus mencetak gol. Bermain di 50 atau 60 persen melawan sembilan pemain itu tidak mungkin. Kami harus lebih cepat. Kami harus meningkatkan sejumlah situasi.”

(raw/rin)



Sumber : sport.detik.com