Tag Archives: pelumasan

Cara Tutup Kap Mesin Mobil yang Benar: Ditekan atau Dibanting?



Jakarta

Ada dua cara yang sering dilakukan saat hendak menutup kap mobil. Ada yang ditekan namun ada juga yang dibanting. Mana yang tepat?

Menutup kap mesin mobil tak bisa sembarangan. Seringkali menutup kap mesin mobil itu dilakukan dengan cara ditekan atau dibanting. Tapi dari kedua cara itu mana yang tepat ya? Mengutip laman Daihatsu Indonesia, menutup kap mobil sebaiknya tidak dengan cara ditekan.

Mungkin saat menutup kap mobil dengan cara ditekan terlihat tidak merusak ketimbang dibanting. Namun rupanya cara itu tidak tepat. Menutup kap mobil dengan ditekan justru berisiko membuatnya penyok. Hal tersebut dapat terjadi karena pada kap mesin terdapat bagian yang tidak memiliki struktur yang kuat sehingga apabila terkena tekanan terus menerus maka bagian tersebut akan mudah penyok.


Menekannya dengan perlahan mungkin saja dilajukan tapi, kemungkinan kap mesin jadi tidak terkunci. Kalau begini, cukup membahayakan karena bisa saja kap mobil tiba-tiba terbuka saat berjalan. Hal tersebut bisa terjadi karena pada kap mesin biasanya terdapat pengait atau engsel untuk mengunci bagian kap mesin ketika kap ditutup. Namun, apabila pemilik mobil kurang melakukan pelumasan pada bagian tersebut, maka pengait tidak dapat berfungsi meski kap mesin sudah ditekan.

Dengan demikian, cara yang tepat untuk menutup kap mesin mobil adalah dengan cara dibanting. Perlu dicatat, saat membanting jangan terlalu keras, terpenting pengait di kap mesin terkunci. Caranya, kamu bisa memposisikan kap mesin kurang lebih 30 cm di atas. Selanjutnya, lepaskan kap mesin mobil secara perlahan hingga tertutup sempurna.

Angkat sedikit bagian tengah kap mesin mobil untuk memastikan kap sudah tertutup. Jika belum tertutup, kamu bisa mengangkat kap mesin lebih tinggi lagi. Dengan melepaskan kap mesin mobil dari posisi yang lebih tinggi maka gravitasi yang dihasilkan juga lebih tinggi sehingga dapat menutup kap mesin mobil dengan sempurna.

Nah itu tadi cara menutup kap mesin mobil dengan tepat. Jangan sampai keliru ya!

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Ini 5 Dampak Menggunakan Oli Palsu, Mesin Mobil Bisa Jebol!


Jakarta

Mengganti oli mesin wajib dilakukan secara berkala. Beberapa pengendara memilih mengganti oli di bengkel resmi, namun sebagian lebih memilih di bengkel umum.

Nah, detikers perlu hati-hati ketika ingin mengganti oli mesin. Sebab, ada beberapa oknum bengkel nakal yang menjual oli palsu kepada konsumen.

Penggunaan oli palsu sangat berbahaya bagi kesehatan mobil, terutama pada komponen mesin. Hal tersebut akan mempengaruhi performa mobil ketika berkendara di jalan.


Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari oli palsu? Berikut penjelasannya.

Dampak Menggunakan Oli Palsu

Ada sejumlah dampak yang ditimbulkan dari penggunaan oli palsu untuk mesin mobil. Dilansir laman Suzuki, berikut sejumlah dampaknya:

1. Tarikan Mesin Terasa Berat

Dampak yang paling mudah dirasakan adalah tarikan mesin terasa lebih berat. Hal ini terjadi karena oli palsu menghasilkan endapan kotoran yang membuat komponen di dalam mesin, seperti piston, klep, dan lain sebagainya tidak bisa berfungsi secara optimal.

2. Mesin Cepat Panas

Oli palsu tentunya tidak bekerja secara optimal dibandingkan oli asli bawaan pabrikan. Dalam jangka panjang, penggunaan oli palsu menyebabkan mesin jadi cepat panas (overheat).

Kondisi itu disebabkan karena oli palsu tidak mampu memberikan pelumasan yang maksimal di mesin. Alhasil, terjadi gesekan antara komponen hingga menimbulkan panas yang berlebihan pada mesin.

3. Mesin Mobil Sulit Dihidupkan

Dampak selanjutnya adalah mesin mobil jadi sulit untuk dihidupkan. Umumnya, kondisi ini terjadi ketika kamu ingin memanaskan mobil di pagi hari sebelum beraktivitas.

Selain sulit dihidupkan, suara dari mesin juga terdengar kasar. Kalau dibiarkan secara terus-menerus, bukan tak mungkin mesin mobil mengalami kerusakan parah.

4. Mesin Jebol

Penggunaan oli yang asli akan membuat usia mesin lebih panjang dan performanya tetap stabil. Lain halnya jika menggunakan oli palsu, hal ini menyebabkan umur mesin jadi pendek karena sering mengalami kerusakan.

Dalam jangka panjang, penggunaan oli palsu bisa menyebabkan mesin jebol. Soalnya, oli palsu tidak mampu untuk melumasi berbagai komponen di dalam mesin.

5. Terdapat Endapan Lumpur di Dalam Mesin

Ketika mesin sudah jebol, biasanya terdapat endapan lumpur atau gumpalan oli yang tebal di dalam rongga mesin. Kondisi ini disebut sebagai oil sludge.

Oil sludge disebabkan oleh kotoran hasil oksidasi yang terbentuk karena adanya endapan, sisa pembakaran, atau kerak oli yang bercampur dengan pelumas baru. Sisa pembakaran tersebut akan menggumpal dan menempel di permukaan komponen mesin.

Adanya oil sludge di dalam mesin dapat menyumbat saluran oli mesin yang kecil, sehingga mesin tidak dapat bekerja secara optimal. Maka dari itu, dampaknya bisa membuat komponen mesin cepat rusak hingga berpotensi jebol.

Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu

Sebagian dari detikers mungkin ada yang kesulitan dalam membedakan oli asli dan palsu. Sebenarnya, cara membedakan kedua oli tersebut cukup mudah jika kamu teliti.

Dilansir situs Auto2000, berikut cara membedakan oli asli dan palsu:

  1. Cek nomor produksi di botol oli, jika yang tertera di tutup dan botol kemasan berbeda, ada indikasi oli tersebut palsu.
  2. Cek segel kemasan di botol oli, pastikan masih tersegel dengan baik.
  3. Lihat label dan hologram di botol oli, jika cetakan labelnya punya kualitas rendah maka dicurigai oli tersebut palsu.
  4. Lihat warna olinya, jika kuning cerah tandanya oli tersebut asli dan masih baru. Kalau warna oli cenderung cokelat kehitaman, ada indikasi oli tersebut palsu.

Itu dia dampak menggunakan oli palsu pada mesin mobil. Jadi, tetap waspada saat membeli oli agar tidak mendapatkan oli palsu.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

6 Tips Menyimpan Motor yang Jarang Digunakan agar Tidak Rusak


Jakarta

Motor yang jarang digunakan juga perlu perhatian khusus, agar kondisinya tetap prima saat dibutuhkan. Tanpa perawatan yang tepat, motor bisa terkena masalah.

Mulai dari berkarat, performa mesin yang turun, hingga aki yang lemah. Oleh sebab itu, ketahui tips penyimpanan yang tepat agar menjaga motor tetap awet dan siap digunakan kapan saja.

Cara Merawat dan Menyimpan Motor yang Jarang Digunakan

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah cara yang tepat untuk menyimpan sepeda motor jika tidak digunakan dalam waktu yang lama:


1. Membersihkan Motor

Dikutip dari Twisted Throttle, sebelum menyimpannya, bersihkanlah motor secara menyeluruh. Cuci motor dan keringkan sepenuhnya, agar semua kelembapan dari permukaan hilang.

Jangan biarkan bercak air atau kotoran serangga menempel pada cat motor, karena merusak lapisan cat. Tambahkanlah lapisan lilin, yang nantinya berfungsi sebagai penghalang terhadap kelembapan dan karat.

Pemilik motor juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan penghambat korosi. Ini berfungsi untuk membantu melindungi permukaan plastik motor, serat karbon, logam, karet, dan anodisasi dari oksidasi maupun korosi (kehancuran material akibat reaksi kimia yang ada di sekitarnya).

2. Merawat Aki

Aki adalah bagian vital dari sepeda motor yang yang penting dan mahal. Perawatan dan penyimpanan yang tepat akan membantu kita mendapatkan masa pakai yang paling lama.

Periksalah level cairan baterai. Pasalnya, asam baterai yang rendah menyebabkan sulfasi yang mengakibatkan hubungan arus pendek di antara pelat internal.

Meskipun level cairan baterai tak bisa disesuaikan karena tertutup rapat, namun ia tetap memerlukan perawatan di luar musim. Pengisian daya secara berkala dan penyimpanan di tempat hangat akan memberikan masa pakai baterai yang lebih lama.

3. Melumasi Rantai Sepeda Motor

Dikutip dari situs Prime Storage, selain membersihkan, kita juga perlu melumasi rantai sepeda motor sebelum menyimpannya.

Sebelum melumasi dan memolesnya, pertimbangkan untuk memanaskan rantai (sekitar lima mil perjalanan). Hal tersebut memungkinkan pelumas larut lebih cepat untuk masuk ke rantai O-Ring (pelumasan maksimal).

Namun, lebih baik juga untuk selalu merujuk ke buku petunjuk kepemilikan motor sebelum melakukan perawatan.

4. Ganti Oli Mesin

Sebagian pengendara mungkin tidak menyadari, kalau oli motor di mesin juga membantu sistem penyaringan. Oli menahan partikel-partikel kecil dalam suspensi sampai mencapai filter.

Dalam hal ini, sebagian besar dari partikel-partikel itu akan terperangkap dan dikeluarkan dari sirkulasi. Karbon merupakan salah satu endapan utama yang berakhir tersuspensi dalam oli motor.

Setiap kali silinder dinyalakan, karbon yang berasal dari ruang pembakaran, akan didorong melewati ring piston. Saat sepeda motor disimpan dengan oli motor bekas, karbon akan perlahan terpisah lalu naik ke permukaan.

Endapan tersebut sangat korosif, yang juga bisa menyebabkan goresan pada permukaan logam, seperti bantalan transmisi dan roda gigi.

Maka dari itu, oli mesin dan filter perlu diganti sebelum disimpan. Tujuannya untuk membuang oli kotor dan endapan karbon berbahaya yang tersuspensi di dalamnya.

5. Pakai Penutup Motor yang Berkualitas

Pilihlan penutup motor yang berkualitas, untuk melindungi sepeda motor dari debu, kelembapan, goresan, kotoran dan perubahan suhu.

Penutup motor berguna dalam mencegah masuknya kelembapan, hal ini akan membantu menghindari dari korosi atau karat. Selain itu, penutup motor yang pas juga memberikan perlindungan di dalam dan luar ruangan.

Saat sepeda motor disimpan di dalam ruangan, penutup akan melindungi cat dan bodi sepeda motor dari debu abrasif, ataupun benturan kecil.

6. Memperhatikan Ban

Ban itu berpori dan akan kehilangan udara ketika disimpan dalam waktu lama. Jika dibiarkan terbebani di satu posisi untuk jangka waktu yang lama, ban akan kempes dan membentuk titik kempes permanen.

Pemilik motor juga bisa pertimbangkan untuk sedikit memompa ban dan memindahkan motor dari waktu ke waktu. Hal ini bertujuan agar ban tidak berada di posisi yang sama selama berbulan-bulan.

Cara Menghindari Kerusakan saat Sepeda Motor Tidak Digunakan

Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika menyimpan sepeda motor yang jarang digunakan:

  • Jangan menguras tangki, karena tangki yang kosong rentan terhadap korosi serta segel yang mengering.
  • Jangan melepaskan aki motor.
  • Jangan menyimpan sepeda yang dalam keadaan kotor.
  • Jangan mengisi ban motor hingga terlalu penuh.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Pentingnya Memilih Oli Mobil Hybrid yang Tepat, Kenali Kelebihannya


Jakarta

Mobil hybrid atau hibrida eksistensinya terus meningkat. Mobil hybrid adalah jenis mobil yang menggunakan dua sistem penggerak pada mesinnya, yakni bahan bakar minyak, dan motor listrik.

Bisa disebut, mobil hybrid menggunakan 3 unit dasar yang berbeda yaitu mesin pembakaran internal atau internal combustion (IC), motor listrik, dan paket baterai.

Oleh sebab itu, pemilihan olinya perlu diperhatikan. Oli mobil hybrid dirancang untuk mendukung efisiensi bahan bakar dan kinerja mesin yang optimal


Apakah Mobil Hybrid Ganti Oli?

Dilansir laman Valvoline Global, kendaraan hybrid memerlukan penggantian oli hybrid yang teratur dan konsisten.

Dalam hal ini, penggantian oli mobil hybrid tidak harus dilakukan sesering mesin pembakaran internal biasa (terutama jika pengguna sering mengendarai mobil hibrida dengan kecepatan rendah di dalam kota).

Menggunakan oli hibrida yang tepat sangatlah penting. Umumnya, mesin hibrida beroperasi di suhu yang lebih rendah.

Karena motor listrik meringankan beban dari mesin IC, berarti mesin tidak bisa mencapai suhu operasi optimal yang diperlukan dalam menguapkan air yang terkondensasi dalam oli mesin.

Karena oli dalam mesin hibrida juga beroperasi di suhu yang lebih rendah, seringnya oli tidak bisa melumasi semua komponen mesin dengan baik.

Oli mesin hibrida dan oli mesin pembakaran internal biasa memiliki perbedaan. Meskipun banyak yang beranggapan kalau perbedaan ini dapat diabaikan.

Faktanya, meskipun mesin IC yang digunakan dalam kendaraan hibrida (baik diesel maupun bensin) merupakan mesin pembakaran internal tradisional yang menggunakan oli biasa, produsennya pun menyediakan spesifikasi sama untuk oli hibrida dan oli biasa.

Mesin pembakaran mobil hybrid tidak bekerja sepanjang waktu, karena motor listrik menangani sebagian besar daya, suhu pengoperasian mesin IC biasanya lebih rendah daripada kendaraan non-hibrida.

Peralihan konstan dari mesin IC ke motor listrik ini bisa membuat jumlah start dingin mesin yang terlalu tinggi. Itulah mengapa mobil asan utama mengapa kami merekomendasikan penggunaan oli mesin hibrida ketimbang oli biasa.

Inilah alasan utama mengapa kami merekomendasikan penggunaan oli hybrid ketimbang oli biasa.

Kelebihan Oli Mobil Hybrid

Menggunakan oli mobil hybrid yang tepat bermanfaat dalam:

  • Mengurangi keausan mesin secara signifikan
  • Pembentukan lumpur akan berkurang.
  • Mendorong umur mesin bisa lebih panjang.

Oli hybrid dan pelumas transmisi untuk kendaraan hybrid perlu bersifat listrik dan konduktif yang berbeda dari oli kendaraan tradisional. Hal ini bertujuan untuk sepenuhnya kompatibel dengan bahan isolasi, dan pelapis yang akan bersentuhan dengannya.

Oli hibrida punya sifat viskositas suhu optimal, sehingga mampu melindungi dari keausan dan korosi pada titik pelumasan penting dalam kondisi dingin.

Pemilik mobil mobil hybrid disarankan untuk menggunakan oli mobil hybrid berikut:

  • Oli hibrida yang berkarakter pendinginan 0W atau 5W
  • Oli hybrid yang memiliki lapisan viskositas, dengan karakter halus SAE 20, 30 atau di bawahnya.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

4 Cara Mengatasi Kunci Kontak Motor Tidak Berfungsi, Tak Perlu Panik


Jakarta

Ketika kunci kontak motor tiba-tiba tidak berfungsi, hal ini tentu jadi masalah yang merepotkan. Apalagi kalau motor mau dipakai dan buru-buru.

Jika berfungsi normal, saat kunci diputar di slotnya, satu set pemutar pada kunci kontak dipaksa masuk ke pengaturan tertentu. Hal inilah yang memungkinkan kunci berputar.

Lalu, bagaimana jika kunci kontak motor tidak bisa diputar? Simak cara mengatasinya di bawah ini.


Cara Mengatasi Kunci Kontak Motor Tidak Berfungsi

Dilansir dari laman Wahana Honda, berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi kunci motor yang tidak bisa diputar (tidak berfungsi):

1. Tekanan Kunci dan Setir

Tekan kunci motor dan putar setir ke kiri dan kanan. Cara ini dilakukan untuk mencari celah agar kunci bisa bergerak. Jangan lupa untuk putar kunci dengan sekuat tenaga ya.

2. Lakukan Pelumasan

Melumasi silinder kunci bisa dilakukan dengan menyemprotnya pakai cairan pembersih kontak elektrik. Ini adalah cara untuk membersihkannya dari partikel kotoran.

Dilansir laman Fast Keys, berikut adalah cara untuk mengatasi kunci kontak tidak berfungsi:

  • Semprotkan pelumas ke dalam kunci.
  • Bersihkan sisa pelumas yang bocor.
  • Masukkan kunci dan putar.
  • Ketika proses ini dilakukan, putarlah kunci sekuat-kuatnya sambil menggoyangkan setirnya.

3. Membersihkan Secara Rutin

Masalah kontak kunci motor tidak berfungsi bisa jadi karena tidak dirawat atau di servis. Oleh karena itu,rawatlah semua komponen motor agar bisa berfungsi dan tahan lama.

Kamu bisa menyemprotkan denga silicone spray atau cairan, untuk menghindari kemungkinan kunci motor yang tidak bisa diputar.

4. Ganti Kontak Kunci

Ketika cara-cara mengatasi kunci kontak di atas tidak berhasil, mungkin masalahnya ada pada kuncinya sendiri yang rusak. Masalah ini bisa diatasi dengan menggantinya.

Penyebab Kunci Kontak Motor Tidak Berfungsi

  • Ada partikel kotoran yang menumpuk.
  • Ada karat pada bagian kontak kunci.
  • Kunci motor yang bengkok.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

8 Ciri-ciri Filter Oli Motor Matik Harus Diganti, Jangan Diabaikan!


Jakarta

Filter oli adalah tabung/ atau cartridge yang dilalui oli mesin guna menyaring kontaminan dan partikel keausan.

Tapi seiring waktu, filter oli bisa mengalami penumpukan kotoran sehingga berisiko kehilangan efektivitasnya. Oleh karena itu, penting untuk tahu ciri-ciri filter oli motor matik yang harus diganti.

Ciri-ciri Filter Oli Motor Matik Harus Diganti

Dilansir Auto Zone, berikut adalah tanda-tanda perlu ganti filter oli motor matic:


Tekanan oli menurun bisa disebabkan oleh penyumbatan di filter oli. Tekanan oli rendah bisa berakibat buruk bagi umur mesin.

Lampu pada dasbor atau pengukur bisa menyala/berkedip ketika mesin dalam keadaan diam.

2. Ketika Oli Mesin Terlihat Terlalu Gelap atau Kental

Setiap bulan ketika pengendara memeriksa level dan kondisi oli mesin, oli akan tampak kecokelatan dan terasa halus di antara jari-jari.

Indikasi adanya kontaminan dalam oli yang tidak tersaring dengan baik bisa dilihat dari oli yang terasa berpasir dan warnanya tampak hitam. Hal ini bisa membuat kontaminan dalam oli yang tidak tersaring dengan baik.

Tanda tersebut merupakan salah satu tanda filter oli harus diganti sekaligus oli juga harus diganti.

3. Mesin Terlalu Panas

Oli mesin bisa berperan hingga 40% dalam pendinginan mesin. Namun, oli harus mengalir dengan baik melalui mesin ke pendingin oli, dan melalui filter.

Kalau filter oli penuh dengan kontaminan, oli tidak akan bersirkulasi dengan baik sebagaimana mestinya. Hal ini mungkin membuat suhu akan mulai naik.

Apabila suhu mencapai zona merah atau membuat lampu peringatan menyala, ini adalah ciri kalau oli tidak bersirkulasi cukup baik untuk menyebarkan panas.

4. Asap Knalpot Kotor

Filter oli yang tersumbat bisa membuat fluktuasi tekanan di dalam mesin. Selain itu, sejumlah kecil oli juga bisa masuk melewati ring piston dan ke dalam ruang pembakaran.

Ketika terbakar, oli akan menghasilkan kotoran yang seperti berwarna hitam atau cokelat saat keluar dari knalpot.

5. Adanya Kebocoran

Tanda-tanda filter oli motor matic perlu diganti selanjutnya adalah saat filter oli bocor. Kalau pengendara melihat tetesan di bawah motor, bisa melacaknya hingga ke adaptor filter oli.

Seringnya, gejala kebocoran filter oli berarti filter tidak menutup rapat flensa. Filter mungkin kendur, segelnya rusak, atau mungkin badan filter oli terbentur, serta bocor.

6. Lampu Perawatan (Maintenance Light) Menyala

Di era modern sekarang, sudah banyak kendaraan yang dilengkapi dengan monitor masa pakai oli atau sistem pengingat perawatan yang bisa memberitahu kapan oli harus diganti berikutnya.

Nah, seringkali pengendara bisa menggunakan sistem ini sebagai pengingat untuk mengganti filter oli.

7. Efisiensi Bahan Bakar yang Buruk

Kurangnya pelumasan bisa membuat peningkatan resistansi di dalam mesin. Untuk membuatnya terus berputar sebagaimana mestinya, mesin membutuhkan lebih banyak energi.

8. Penurunan Kinerja Mesin

Resistansi lebih tinggi membuat tingkat kinerja yang lebih rendah bisa dideteksi. Pada mesin, hal ini utamanya berlaku untuk turbocharger dan supercharger.

Kalau kendaraan kekurangan oli, turbocharger dan supercharger bisa rusak atau keausan. Tentunya hal tersebut akan mengurangi kinerja mesin.

Apa Akibatnya jika Filter Oli Tidak Diganti?

Akibat jika filter oli tidak diganti adalah bisa membuat media di dalam filter menjadi jenuh, yang pada akhirnya filter akan berhenti berfungsi.

Selain itu, bahan kimia dan kotoran yang tersisa dari pembakaran juga bisa menumpuk di dalam oli.

Menurut situs iMotorbike, bahkan disarankan kalau setiap kali mengganti oli juga harus mengganti filter oli. Tujuannya agar tidak mengontaminasi oli baru yang akan dimasukkan ke dalam mesin.

Filter oli berperan dalam menjaga oli mesin tetap bersih, sehingga bisa mengurangi hambatan antara komponen yang bergerak.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

11 Peringatan Darurat di Mobil, Jangan Tunggu Rusak!



Jakarta

Mobil zaman sekarang sudah punya banyak indikator peringatan di dasbor. Beberapa indikator itu menggambarkan peringatan darurat yang harus segera ditangani. Kalau tidak, masalah lebih besar mungkin akan muncul.

Dirangkum detikOto, setidaknya ada 11 peringatan darurat di mobil yang terindikasi dari lampu indikator di dasbor. Jangan sepelekan jika lampu indikator ini muncul. Apa saja peringatan darurat itu? Berikut informasinya seperti dikutip dari situs resmi Astra.

Peringatan Temperatur Mesin

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Salah satu peringatan darurat yang harus menjadi perhatian pengemudi adalah indikator temperatur mesin. Jika peringatan darurat suhu mesin itu menyala merah, maka suhu mesin telah mencapai batas normal. Jika indikator ini menyala, cek komponen pendinginan mesin seperti coolant, radiator, atau kipas radiator.


Peringatan Aki

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Di layar dasbor juga ada gambar baterai atau aki. Jika aki menyala hal ini menandakan bahwa aki mobil mulai aus, putus, soak, atak kabel-kabelnya mengalami korsleting.

Peringatan Tekanan oli

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Indikator tekanan oli yang menyala menandakan bahwa kurangnya pelumasan oli pada mesin atau kondisi oli yang sudah tidak layak digunakan. Jika indikator ini menyala, pastikan segera mengganti oli mesin.

Peringatan Rem

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Lampu peringatan rem menyala apabila rem tangan menyala. Namun jika lampu ini menyala terus-menerus padahal rem tangan tidak dalam posisinya, itu berarti terdapat masalah pada sistem pengereman. Biasanya masalahnya ada pada tekanan hidrolik atau cairan rem yang sudah mulai habis.

Indikator Check Engine

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Peringatan darurat check engine ini menandakan bahwa terdapat masalah pada bagian mesin mobil. Umumnya indikator check engine terjadi ketika beberapa komponen yang mempengaruhi mesin mengalami kerusakan.

Indikator Power Steering

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Lampu indikator ini menyala apabila terdapat masalah pada bagian power steering mobil. Lampu ini akan mati jika masalah power steering ini teratasi dan reset ECU.

Indikator Airbag

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Jika indikator airbag menyala, artinya sistem airbag mobil rusak atau dalam kondisi mati. Lampu indikator ini juga menyala karena sistem seat belt yang rusak.
Cara mematikan lampu indikator ini adalah dengan memeriksa bagian kemudi dan seat belt.Namun jika tidak terjadi masalah, berarti terdapat error pada sistem ECU mobil.

Indikator Temperatur Transmisi

Indikator ini menyala apabila temperatur oli transmisi berada di atas normal. Indikator ini kemungkinan akan menyala jika pengemudi menggunakan oli transmisi yang tidak sesuai. Kalau indikator ini menyala, segera ke bengkel terdekat dan kuras oli transmisi lalu menggantinya dengan yang baru.

Lampu Indikator Tekanan Ban

Jika lampu indikator ini menyala, itu berarti tekanan ban mobil rendah. Segera cek tekanan ban untuk kenyamanan dan keselamatan.

Indikator ABS

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Jika menyala, indikator Anti-lock Braking System pada mobil mengalami kerusakan.

Indikator Lampu Bahan Bakar

Indikator di Dasbor MobilIndikator di Dasbor Mobil Foto: Istimewa

Indikator bahan bakar akan menyala saat sisa bahan bakar menipis. Segera lakukan pengisian bahan bakar saat indikator ini menyala.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Ini Jenis Oli yang Cocok Buat Mobil Hybrid



Jakarta

Varian mobil hybrid semakin banyak di Tanah Air. Berbeda dengan mobil konvensional, mobil hybrid punya tambahan berupa baterai, generator, dan motor listrik. Lantas dari segi oli mesin, adakah perbedaan antara oli mesin mobil hybrid dan mobil konvensional?

Dijelaskan Osmar Wijaya dari Sunda Motor Express, oli mobil hybrid punya perbedaan dari oli mobil konvensional. Kata Osmar, mobil hybrid yang kerja mesinnya lebih ringan, tak perlu menggunakan oli yang terlalu kental.

Innova Zenix Hybrid dan Innova Zenix.Ilustrasi mesin mobil hybrid Foto: dok. Toyota-Astra Motor

“Kalau mesin hybrid butuh viskositas yang lebih encer, lebih tipis, karena kerja mesinnya kan nggak terlalu berat lagi,” ungkap Osmar dalam keterangannya, Selasa (24/9).


“Jadi (mobil hybrid) butuh oli yang lebih encer. Biasa 0W, kalau yang paling kental mungkin 5W. Ada biasanya 0W-20 bahkan 0W-16. Daya pelumasan yang cepat dan mampu menjangkau bagian tersempit, membuat viskositas yang dibutuhkan rendah,” jelas Osmar lagi.

Sementara untuk interval penggantian oli mesin mobil hybrid, umumnya sama, yakni setiap interval 10 ribu km atau per enam bulan sekali. Penggantian oli mobil hybrid juga bergantung beberapa faktor, seperti jarak tempuh, kondisi jalan, dan juga gaya mengemudi.

“Melihat tren mobil hybrid yang terus berkembang, membuat Sunda Motor Express menyediakan beragam merek pelumas untuk mobil hybrid dari yang harganya terjangkau (budget oil) hingga merek premium,” ungkap Osmar.

“Sunda Motor Express juga melayani penggantian oli, kuras oli transmisi matic, purging diesel, dan injector cleaner. Buat pengerjaan, lokasi kami bisa memuat 5-8 mobil yang bisa dikerjakan bersamaan. Prosesnya pun singkat, misal penggantian oli hanya butuh 15 menit dan pekerjaan injector cleaner hanya 1 jam,” tukas Osmar.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Jarang Ganti Oli Motor? Awas, Mesin Bisa Begini


Jakarta

Ganti oli jadi salah satu perawatan motor yang mesti rutin dilakukan. Sayangnya, masih banyak pemilik motor yang abai untuk mengganti oli kendaraannya. Padahal, sejumlah risiko bisa dialami motor.

Oli berperan penting pada sebuah motor. Fungsinya yaitu sebagai pelumas, pelindung, pembersih, maupun pendingin mesin kendaraan. Penggunaan oli harus diganti secara berkala agar kinerjanya tetap maksimal.

Jika oli mesin motor jarang diganti, siap-siap motor bisa mengalami sederet risiko. Apa saja?


Risiko Oli Mesin Motor Jarang Diganti

Mengutip catatan detikcom, berikut deretan risiko jarang mengganti oli motor:

1. Mesin Overheat

Oli berfungsi sebagai pendingin dengan menyerap panas yang ditimbulkan kerja mesin, termasuk proses pembakaran hingga gesekan antar komponen.

Jika kelamaan tidak diganti, oli jadi tidak mampu lagi menahan suhu tinggi alias fungsi pendinginan mesinnya berkurang. Suhu panas mesin tidak dapat diredam dan memicu overheat.

Seiring penggunaan kendaraan, ruang mesin akan terkontaminasi debu dan kotoran. Kinerja oli yang tercemar ini berkurang sehingga tidak lagi optimal dalam melumasi mesin.

Dampaknya, gesekan antar komponen mesin meningkat dan menyebabkan performa mesin menurun secara keseluruhan. Penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin mungkin dapat dirasakan saat berkendara.

3. Komponen Lebih Cepat Aus

Fungsi pelumasan oli yang berkurang mampu menimbulkan gesekan berlebih di antara komponen. Sehingga bisa memicu komponen mesin seperti piston, dinding silinder, hingga poros engkol menjadi aus atau rusak lebih cepat.

4. Menimbulkan Getaran dan Suara

Akibat jarang diganti, oli akan mengental dan volumenya berkurang sehingga mesin harus bekerja lebih keras. Kerasnya kinerja mesin memicu gesekan lebih besar yang mampu menimbulkan getaran sekaligus suara kasar. Alhasil, membuat pengendara tidak nyaman saat berkendara.

5. Konsumsi BBM Boros

Gesekan antar komponen semakin keras jika oli kelamaan tidak diganti. Sehingga mesin bekerja lebih berat akibat tidak memperoleh pelumasan maksimal. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar mampu bekerja ekstra.

6. Oli Lebih Cepat Keruh

Dampak jarang mengganti pelumas, oli yang baru diganti akan lebih mudah menghitam nantinya. Sebab gas sisa pembakaran yang mengandung kerak dan kotoran masuk ke dalam karter. Sehingga gas yang masuk ke karter membuat oli lebih cepat keruh.

Cairannya pun akan encer dan tidak layak digunakan kembali. Dan pengendara jadi perlu lebih sering mengganti oli.

7. Biaya Lebih Besar

Oli yang jarang diganti membuat boros bahan bakar hingga komponen mesin lebih cepat rusak. Itu artinya, membutuhkan biaya yang lebih besar. Pengeluaran yang seharusnya hanya untuk penggantian oli, jadi bertambah untuk isi BBM lebih sering dan memperbaiki komponen aus.

Kapan Waktu Ganti Oli Mesin Motor yang Tepat?

Pabrikan motor umumnya menyarankan ganti oli mesin setiap tempuh 3.000 km atau 3 bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Frekuensi pemakaian sepeda motor juga bisa jadi patokan dalam mengganti oli. Jika sering digunakan maka oli perlu diganti lebih cepat, bisa menjadi tiap bulan.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Ketahu Penyebab Transmisi Matic Overheat



Jakarta

Buat detikers yang hendak pergi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, ada baiknya segera melakukan pengecekan kendaraan terlebih dahulu. Jangan sampai saat libur natal, malah mengalami kendala karena kendaraan menjadi rusak.

Nah kejadian yang kerap merugikan saat libur panjang seperti libur Nataru yang diakibatkan macet berkepanjangan ialah kondisi overheat. Kondisi ini bisa dicegah dengan mengecek oli transmisi. Pastikan kondisinya masih bagus, sebelum kendaraan dibawa pergi jauh.

“Salah satu komponen mobil yang bekerja keras adalah transmisi otomatis atau matic. Begitu mesin dinyalakan, oli transmisi matic langsung bersirkulasi dan baru akan berhenti ketika mesin dimatikan kembali. Padahal, mesin akan bekerja dalam jangka waktu lama dalam kondisi berkendara yang berat,” kata Komisaris Utama PT Autochem Industry Richard Sada dalam siaran persnya.


Richard menambahkan, gesekan dari komponen roda gigi transmisi matic dan sirkulasi tanpa henti ini memicu panas berlebih di dalam girboks bila berlangsung terus menerus tanpa ada waktu untuk istirahat. Komponen transmisi bisa mengalami overheat atau panas berlebih.

“Perilaku lain yang membuat transmisi matic cepat kepanasan adalah sering menahan pedal gas saat berhenti di tanjakan. Ketika melakukan itu, perlu tekanan besar untuk menahan gear dan kampas kopling transmisi otomatis. Kelebihan tekanan terus menerus ini bisa memicu overheat kalau dibiarkan,” kata Richard.

“Selain itu, penyebab panas berlebih pada transmisi matic adalah akibat selip di bagian transmisi. Clutch atau kopling yang aus jadi salah satu pemicunya. Salah satu cirinya adalah kehilangan ketika mobil berakselerasi. Sehingga, dibutuhkan pelumas transmisi otomatis yang sanggup berfungsi optimal dalam tekanan kerja yang berat di masa liburan Nataru 2025. Prestone Automatic Transmission Fluid Series hadir untuk memastikan liburan Nataru kamu dapat berjalan dengan aman dan nyaman,” Richard menambahkan.

Prestone Automatic Transmission Fluid Series

Menurut Ricard, pemilihan pelumas transmisi juga menjadi hal penting, seperti yang ditawakan Prestone Automatic Transmission Fluid (ATF) Series sangat cocok digunakan oleh kendaraan-kendaraan transmisi otomatis segala usia, baik bensin maupun diesel. Bahan dasar Synthetic dan Fully Synthetic diformulasikan supaya dapat memenuhi spesifikasi Multi-Vehicle pada berbagai merek mobil yang beredar di Indonesia.

Prestone ATF memastikan proses perpindahan gigi yang lancar dan halus dalam segala kondisi berkendara, khususnya di lalu lintas perkotaan dengan situasi stop and go yang tinggi. Panas komponen transmisi dapat dilepaskan dengan baik, sehingga suhu kerjanya tetap stabil.

Respons transmisi dapat lebih sigap ketika harus berpindah cepat saat mobil dipacu. Penggunaan bahan berkualitas memberikan pelumasan dan perlindungan menyeluruh pada komponen transmisi otomatis dari keausan akibat gesekan antar komponen.

Dengan pengalaman panjang mengembangkan ATF di Indonesia, formula kimianya memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan material transmisi otomatis sehingga umur parts lebih panjang. Ditambah, kemampuan menekan oksidasi untuk menghambat korosi di ruang transmisi.

Berikut daftar produk Prestone ATF Series terbaru:

1. Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic

Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic diklaim sangat cocok untuk mendukung kinerja transmisi otomatis di lingkungan kerja yang berat setiap hari.
Pelumas yang dikembangkan untuk mobil yang beroperasi di Amerika, Eropa, dan Asia ini, memberikan perpindahan gigi transmisi yang halus dan minim hentakan, baik untuk mobil dengan jarak tempuh rendah maupun tinggi. Bahannya diriset agar dapat menambah usia pakai transmisi berkat perlindungan maksimal yang diberikan.

2. Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic

Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic dapat dipakai oleh pemilik mobil yang sering berkendara di jalan yang lebih moderat. Low Viscosity Formula yang lebih encer, dapat membantu menghemat konsumsi bensin.

Pelumas ini dilengkapi formula yang dapat meningkatkan daya tahan gesekan supaya menghasilkan performa perpindahan gigi yang mulus. Dengan segala keunggulannya, ATF jenis LV ini memiliki usia pakai yang panjang.

3. Prestone CVT Fluid Fully Synthetic

Saat ini, adopsi transmisi CVT kian luas yang mencakup mesin dengan cc kecil hingga besar. Prestone CVT Fluid Fully Synthetic dengan bahan dasar berkualitas, meningkatkan perlindungan dari keausan dan korosi pada sabuk, rantai, dan puli CVT.

Pelumas ini mendukung perubahan rasio yang lebih halus dan pelepasan panas yang lebih optimal, serta memberikan konsumsi BBM lebih ekonomis bersama respons yang superior. Cairan ini dapat dipakai oleh mobil hybrid yang umumnya memanfaatkan transmisi CVT.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com