Tag Archives: pemborosan

Tips Cara Menghemat Kuota Internet di Android, Cocok Buat Anak Kos


Jakarta

Di era yang serba digital ini, tak bisa dipungkiri lagi bahwa peran kuota data internet sangat besar dalam hidup kita. Tanpa kuota internet, hidup kita bagai berhenti begitu saja.

Tak ada pekerjaan, hiburan, maupun pendidikan yang tidak bergantung pada kuota internet. Ada WiFi memang, tapi kuota memberikan akses internet di manapun dan kapanpun selama masih menjangkau jaringan.

Maka, penting pengguna dalam memanfaatkan internet secara efisien. Maksudnya, menggunakan kuota internet tanpa membuang-buangnya dengan percuma. Ada beberapa cara dalam menekan penggunaan kuota internet sehingga lebih hemat.


Untuk itu, kali ini detikINET akan memberikan lima cara berbeda dalam menghemat kuota internet khususnya bagi pengguna Hp Android.

5 Cara Menghemat Kuota Internet di HP Android

1. Mengontrol Konsumsi Kuota Internet

Pemantauan ini bisa dilakukan melalui aplikasi dari setiap operator seluler yang kita gunakan. Biasanya, aplikasi ini akan memberikan transparansi soal informasi jumlah sisa kuota.

Dari informasi tersebut, kita bisa mengatur strategi bagaimana seharusnya kita memanfaatkan kuota itu berdasarkan pada kebutuhan kita masing-masing. Kalau memang kiranya sisa kuota masih memungkinkan untuk menonton YouTube hingga waktu kadaluarsa, maka pikirkan berapa lama seharusnya kita menonton Youtube itu.

Walau terdengar remeh, sebenarnya pemantauan ini bisa menjadi salah satu cara dalam memperpanjang keawetan penggunaan kuota internet kita.

2. Hindari Pengunduhan Aplikasi atau Berkas Dengan Koneksi Seluler

Mengunduh aplikasi dan berkas yang berat, seperti video dan game, menggunakan koneksi seluler dapat meningkatkan pemborosan kuota internet. Selain itu proses pengunduhan bisa saja dibatalkan akibat habisnya kuota internet di tengah proses.

Untuk itu, penting memanfaatkan WiFi di sekitar kita dalam mengunduh berkas-berkas yang berat ini. Carilah tempat dengan fasilitas WiFi, sebelum mengunduh aplikasi ataupun berkas.

3. Hindari Unduh Konten dari Layanan Streaming dengan Koneksi Seluler

Biasanya, sebelum kita pergi ke daerah atau waktu yang tidak memungkinkan kita untuk mengakses internet, kita akan mengunduh konten dari layanan streaming seperti Netflix dan Spotify.

Pengunduhan ini rasanya penting untuk mencegah rasa bosan selama berada di tempat dan waktu tersebut. Tapi tahukah kamu, kalau menggunakan koneksi internet untuk mengunduh file sebesar itu bisa menghabiskan kuota internetmu.

Untuk itu, detikINET sarankan agar mencari WiFi terdekat di sekitarmu, seperti di kafe atau kantor, untuk mencegah penggunaan koneksi seluler yang bisa menghabiskan kuotamu.

4. Turunkan Kualitas Streaming

Walau bisa diunduh terlebih dahulu, kadang WiFi tidak semudah itu diperolehnya. Untuk itu, penting kita ketahui bahwa kualitas video atau audio yang kita nikmati bisa diatur sedemikian rupa sehingga membantu penghematan kuota internet.

Biasanya, pengaturan ini tersedia di menu “Settings” bagi kebanyakan layanan streaming pada umumnya. Semakin rendah kualitas yang kita gunakan, maka kita semakin menghemat kuota.

5. Kelola Fitur Update Aplikasi dari Google Play Store

Kita mungkin sering dengar dari kerabat kita bahwa memberlakukan update aplikasi secara otomatis bisa menghabiskan kuota internet kita. Itu memang tidak salah, tapi fitur update aplikasi juga penting bagi kita.

Sebenarnya, Google PlayStore juga memberikan fitur agar kita bisa membatasi update aplikasi tersebut hanya saat kita menjangkau WiFi. Dengan begitu, koneksi seluler pun akan aman dari pengunduhan aplikasi di luar kontrol kita.

(agt/agt)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Apa Itu Food Waste? Masalah Lain di Balik Sengkarut Keracunan MBG


Jakarta

Kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah Indonesia telah menggemparkan media beberapa pekan terakhir. Hal ini terbilang wajar, karena isu keamanan pangan memang langsung bersinggungan dengan kesehatan penerima manfaat.

Namun di tengah ramainya pembahasan tentang higienitas dan keamanan makanan, ada satu sisi lain dari MBG yang jarang tersorot yaitu food waste. Tidak sedikit sekolah yang telah mengembalikan MBG yang sudah diberi karena kualitas dan mutunya tidak layak konsumsi. Kasus lain dari MBG ini juga perlu dievaluasi dan diperhatikan karena berpotensi menimbulkan dampak dan kerugian lain.


Apa itu Food Waste?

Food waste adalah makanan yang tidak termakan karena berbagai alasan, seperti rasa yang tidak sesuai selera, kesalahan distribusi, atau basi sebelum sempat disajikan.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), setiap tahun dunia membuang 1,3 miliar ton makanan. Selain itu, sektor konsumsi publik seperti sekolah, rumah sakit, dan program sosial menjadi salah satu penyumbang terbesar food waste.

Artinya, program besar seperti MBG yang melibatkan ribuan porsi makanan setiap hari berpotensi menambah food waste bila tidak disertai sistem manajemen pangan yang baik.

Potensi MBG Menghasilkan Food Waste

Program MBG hadir dengan semangat mulia yaitu memastikan setiap anak bangsa mendapat makanan bergizi gratis di sekolah. Namun di lapangan, pelaksanaannya tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa faktor yang membuat sebagian makanan akhirnya tidak termakan. Belum lagi, turunnya kepercayaan publik saat ingin mengonsumsi MBG dikarenakan takut keracunan makanan.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengkaji program MBG pada tahun 2024, memperkirakan food waste dari MBG bisa mencapai 1,1 juta – 1,4 juta ton per tahun.
Keterlambatan distribusi sering menjadi persoalan di lapangan, terutama di wilayah dengan akses terbatas dan tanpa fasilitas penyimpanan makanan yang sesuai standar. Akibatnya, makanan yang dikirim bisa cepat basi sebelum sampai ke penerima manfaat dan akhirnya dibuang.

Selain itu, menu yang disajikan mungkin tidak sesuai dengan selera atau kebiasaan makan daerah setempat. Anak-anak yang tidak terbiasa dengan jenis lauk tertentu pasti cenderung tidak menghabiskan makanannya.

Dampak Food Waste

Membuang makanan bukan sekadar kehilangan nasi dan lauk pauk tapi juga berdampak pada lingkungan, ekonomi, dan sosial.

1. Dampak Lingkungan

Saat makanan membusuk di tempat pembuangan, proses dekomposisinya menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca paling kuat. FAO tahun 2022 menyebut bahwa food waste berkontribusi hingga 10% per tahun dari total emisi gas rumah kaca global. Produksi makanan yang terbuang juga membutuhkan sumber daya lain seperti air, lahan, dan energi.

2. Dampak Ekonomi

Makanan yang terbuang berarti juga terbuangnya sumber daya, mulai dari biaya produksi, transportasi, hingga energi untuk memasak. Akibatnya, menyebabkan pemborosan anggaran negara.

3. Dampak Sosial

Ironisnya, di saat banyak daerah masih berjuang melawan stunting dan kekurangan gizi, sebagian makanan dari program bergizi gratis justru berakhir di tong sampah. Ini menimbulkan kesenjangan baru antara niat baik dan hasil nyata di lapangan.

(mal/up)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied