Tag Archives: pemutus

Mengetahui Fungsi Relay pada Sepeda Motor dan Cara Kerjanya


Jakarta

Terdapat berbagai komponen penting di dalam sepeda motor, salah satunya adalah relay. Mungkin sebagian detikers ada yang baru mendengar nama komponen ini.

Meski ukurannya kecil, tetapi relay memiliki peran penting terhadap kelistrikan sepeda motor. Relay juga memiliki sejumlah fungsi pada sepeda motor agar sistem kelistrikan tetap berjalan normal.

Lantas, apa itu relay? Lalu apa saja fungsi relay pada sepeda motor? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Fungsi Relay pada Sepeda Motor

Relay adalah sakelar elektromagnetik yang dapat memberikan daya ketika pemicu internal menerima arus listrik. Komponen ini sering menjadi perhatian utama bagi pengendara yang melakukan modifikasi kelistrikan.

Mengutip laman Suzuki Indonesia, relay bertugas untuk menjaga kestabilan daya listrik yang digunakan oleh komponen kelistrikan, seperti lampu atau klakson. Maka dari itu, saat detikers mengganti klakson atau lampu LED, maka wajib melakukan pemasangan relay.

Selain itu, relay juga memiliki sejumlah fungsi lainnya pada sepeda motor, yakni:

1. Mengurangi Beban pada Sakelar Utama

Relay berfungsi mengurangi beban arus listrik pada sakelar utama. Misalnya, saat menghidupkan lampu utama atau starter motor dibutuhkan arus listrik yang cukup besar.

Nah, relay memungkinkan arus besar tersebut untuk dikendalikan oleh sakelar dengan arus kecil. Dengan begitu, masa penggunaan sakelar dapat bertahan lebih lama serta meningkatkan keamanannya.

2. Memastikan Kinerja Kelistrikan

Fungsi relay berikutnya adalah membantu memastikan perangkat kelistrikan pada sepeda motor menerima arus yang cukup agar berfungsi normal. Dengan mengurangi resistensi dan memastikan arus yang stabil, relay dapat meningkatkan kinerja komponen kelistrikan, seperti lampu dan klakson.

3. Mengontrol Banyak Perangkat Secara Efisien

Mengutip situs Planet Ban, relay dapat mengontrol sejumlah perangkat sekaligus melalui satu sakelar. Cara ini sangat berguna untuk sistem yang kompleks seperti pengapian, sistem injeksi bahan bakar, dan sistem keselamatan lainnya.

4. Melindungi Sistem Kelistrikan

Relay juga berfungsi sebagai perangkat perlindungan dengan memutus sirkuit apabila terjadi arus berlebih atau korsleting. Komponen ini dapat membantu mencegah kerusakan pada komponen kelistrikan dan menjaga keamanan sepeda motor.

Cara Kerja Relay pada Sepeda Motor

Cara kerja relay cukup sederhana, yakni sebagai pemutus dan menghubungkan arus. Sama seperti sakelar, hanya saja semua tugas relay dilakukan dengan sangat cepat dan otomatis.

Di dalam relay terdapat dua komponen utama, yakni kumparan atau elektromagnet dan sakelar. Jadi, kumparan bertugas untuk memutus arus listrik dan menghubungkan arus listrik ke sakelar.

Pada umumnya, relay yang digunakan merupakan relay dengan arus yang kecil, bentuknya lebih kompak dan model bodinya transparan. Desain tersebut dapat memudahkan pemasangan serta pengecekan jika terjadi kerusakan pada relay.

Memasang relay pada sepeda motor juga mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Namun, pastikan detikers memilih relay berkualitas tinggi.

Untuk sepeda motor, ukuran standar relay yang biasa dipasang adalah 12V dan 30-40A. Ukuran tersebut dinilai sudah cukup ideal untuk menjaga kinerja komponen tetap maksimal dan mencegah aki tidak mudah tekor.

Itu dia pembahasan mengenai fungsi relay pada sepeda motor dan cara kerjanya. Semoga bermanfaat!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini Fungsi Relay Starter pada Sepeda Motor dan Cara Kerjanya


Jakarta

Sepeda motor terdiri dari berbagai macam komponen, salah satunya adalah relay starter. Meski komponen ini memiliki ukuran yang kecil, tetapi punya fungsi sangat penting pada sepeda motor.

Fungsi utama relay starter adalah sebagai penghubung antara komponen di kelistrikan. Selain itu, masih ada sejumlah fungsi lainnya dari relay starter.

Simak beberapa fungsi relay starter pada sepeda motor dan cara kerjanya dalam artikel ini.


Fungsi Relay Starter di Sepeda Motor

Relay starter adalah sebuah komponen elektromagnetik yang berfungsi sebagai sakelar atau switch yang dioperasikan secara elektrik. Relay dapat memberikan daya ketika pemicu internal menerima arus listrik.

Mengutip laman Planet Ban, relay memungkinkan sirkuit dengan arus atau tegangan rendah untuk mengendalikan, membuka, dan menutup sirkuit lain yang memiliki arus atau tegangan yang lebih tinggi.

Selain itu, ada sejumlah fungsi lain dari relay starter pada sepeda motor, yakni:

1. Menghidupkan Sepeda Motor

Fungsi utama relay starter adalah untuk menghidupkan sepeda motor. Jika relay starter bermasalah, maka motor akan sulit atau bahkan tidak bisa dinyalakan melalui starter elektrik.

2. Penghubung Antara Komponen

Relay starter berfungsi sebagai jembatan penghubung antara kontak, aki, dan dinamo starter pada sepeda motor. Saat kontak dalam posisi ‘On’, arus listrik dari aki mengalir ke dinamo starter, meskipun mesin belum menyala.

Ketika tombol starter elektrik ditekan, maka relay starter akan menghubungkan arus listrik ke dinamo starter, sehingga mesin langsung menyala.

3. Melindungi Lonjakan Arus Listrik

Ketika motor dihidupkan maka dapat menarik arus listrik yang lebih besar dari arus operasi normal. Dalam hal ini, relay starter bekerja dengan komponen lain, seperti resistor start, untuk memastikan bahwa lonjakan awal arus listrik tidak merusak motor atau komponen lainnya di sirkuit.

4. Pemisahan Sirkuit

Relay starter memungkinkan sirkuit dengan arus rendah mengontrol operasi sirkuit dengan arus tinggi. Hal ini memastikan bahwa komponen-komponen yang rentan, seperti starter dan kontrol elektronik tidak perlu menangani beban arus yang tinggi.

5. Melindungi Beban Arus Berlebih

Fungsi lain dari relay starter adalah untuk melindungi motor dari kerusakan akibat beban arus berlebih. Jika arus yang mengalir ke motor melebihi batas yang aman, relay starter akan memutus sirkuit untuk mencegah beban berlebih.

Cara Kerja Relay Starter

Prinsip kerja relay starter cukup sederhana, yakni sebagai pemutus dan menghubungkan arus. Sama seperti sakelar, hanya saja semua tugas relay dilakukan dengan sangat cepat dan otomatis.

Di dalam relay terdapat dua komponen utama, yakni kumparan atau elektromagnet dan sakelar. Jadi, kumparan bertugas untuk memutus arus listrik dan menghubungkan arus listrik ke sakelar.

Pada umumnya, relay yang digunakan merupakan relay dengan arus yang kecil, bentuknya lebih kompak dan model bodinya transparan. Desain tersebut dapat memudahkan pemasangan serta pengecekan jika terjadi kerusakan pada relay.

Memasang relay pada sepeda motor juga mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Namun, pastikan detikers memilih relay starter berkualitas tinggi.

Untuk sepeda motor, ukuran standar relay yang biasa dipasang adalah 12V dan 30-40A. Ukuran tersebut dinilai sudah cukup ideal untuk menjaga kinerja komponen tetap maksimal dan mencegah aki tidak mudah tekor.

Demikian pembahasan mengenai fungsi relay starter sepeda motor dan cara kerjanya. Semoga dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

7 Tips Merawat Motor yang Jarang Dipakai, Jangan Sampai Rusak!


Jakarta

Motor yang jarang digunakan bukan berarti tidak perlu perawatan. Mesin dan body motor tetap harus dirawat untuk menjaga kondisi kendaraan ini tetap prima serta mampu bekerja maksimal.

Proses perawatan motor jarang digunakan hampir sama dengan kendaraan yang menemani aktivitas tiap hari. Sebagai catatan, motor yang didiamkan begitu saja tanpa perawatan berisiko rusak.

Tips Merawat Motor yang Jarang Digunakan

Dilansir dari situs Astra Otoshop, berikut ini sejumlah tips menyimpan sepeda motor yang jarang dipakai agar tetap sehat dan nyaman digunakan:


1. Bersihkan Sepeda Motor

Jika motor tidak dipakai dalam jangka waktu lama, maka bersihkan dulu motor tersebut sebelum disimpan. Cucilah sepeda motor secara menyeluruh agar debu dan sisa bahan kimia bisa hilang. Jangan lupa keringkan dengan lap untuk mencegah korosi.

2. Lakukan Perawatan Mesin

Tetap lakukan servis secara berkala, misalnya satu atau dua bulan sekali. Komponennya akan dicek sekaligus akan dilakukan pelumasan di bagian tertentu untuk mencegah korosi. Jangan lupa untuk memanaskan mesin untuk mencegah pengentalan cairan.

3. Pilih Tempat Penyimpanan

Pilihlah tempat penyimpanan yang kering atau tidak lembap, sehingga motor tetap terlindungi dari cuaca ekstrem. Selain itu, lokasi penyimpanan motor sebaiknya memiliki ventilasi dan cukup teduh untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.

4. Jaga Aki Tetap Penuh

Aki motor tetap harus penuh meski tidak sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Detikers bisa menggunakan pengisi baterai agar daya tetap penuh selama penyimpanan. Detikers juga bisa mempertimbangkan pelepasan klem baterai atau menggunakan pemutus sirkuit untuk mencegah pengurasan daya.

5. Penuhi Tangki Bahan Bakar

Pastikan pula untuk memenuhi tangki bahan bakar. Tangki yang kosong lebih berisiko mengalami korosi, karena proses kondensasi di dalamnya. Hal ini juga dapat merusak kualitas bahan bakar.

Bahan bakar yang tidak berkualitas bisa menimbulkan endapan atau kerak di dalam karburator atau injektor. Endapan atau kerak yang dibiarkan berisiko menyebabkan kerja mesin tidak maksimal.

6. Pastikan Kualitas dan Kuantitas Oli

Oli juga harus dipastikan selalu berada pada batas yang direkomendasikan. Sebelum ditinggal pergi, motor sebaiknya diganti oli terlebih dahulu. Selain masalah kuantitas, kualitas oli juga membuat komponen bisa terjaga lebih optimal.

7. Cek Kondisi Ban

Terakhir, periksa tekanan udara pada ban secara berkala. Pastikan tekanan udaranya sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Lebih aman menggunakan standar tengah agar ban tidak mendapatkan tekanan berat.

Nah, dengan tips merawat motor di atas, maka kendaraan yang jarang dipakai bisa tetap awet. Jangan sampai motor rusak karena jarang dipakai, karena biaya penanganan kerusakannya bisa lebih mahal.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com