Tag Archives: pencurian

Tips Amankan HP Samsung Pakai Fitur Anti Jambret Baru

Jakarta

Samsung sudah merilis One UI 7 yang dilengkapi sejumlah fitur baru, termasuk fitur anti-copet. Fitur-fitur ini sudah tersedia di banyak perangkat Galaxy dan Samsung mengimbau pengguna untuk mengaktifkannya.

Imbauan ini diberikan oleh Samsung Inggris untuk mendukung gerakan nasional mengatasi pencurian ponsel. Kasus pencurian ponsel di Inggris memang sedang meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan pemerintah setempat meminta vendor untuk membantu mengamankan perangkat pengguna.

Mulai pekan ini, 40 juta pemilik Samsung Account di Inggris akan menerima peringatan untuk mengaktifkan fitur anti-copet ini. Walau peringatan itu hanya akan dibagikan ke pengguna di Inggris, pengguna Samsung di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sebaiknya ikut mengaktifkan sebagai tindakan pencegahan.


Fitur-fitur keamanan ini awalnya tersedia di Galaxy S25 series dan saat ini sudah digulirkan ke perangkat flagship generasi sebelumnya seperti Galaxy S24 series, Galaxy Z Fold 6, Galaxy Z Flip 6, Galaxy Z Fold 5, Galaxy Z Flip 5, Galaxy S23 series, dan Galaxy S22 series. Fitur ini akan diperluas ke lebih banyak ponsel Galaxy.

Semua fitur baru ini dapat diakses di Pengaturan, lalu masuk ke halaman Keamanan dan Privasi. Fitur anti-pencurian baru yang tersedia di ponsel Samsung saat ini meliputi:

Identity Check: Ketika ponsel berada di tempat yang tidak dikenal, pengguna harus menggunakan biometrik untuk mengubah pengaturan keamanan yang sensitif.

Offline Device Lock: Perangkat akan dikunci secara otomatis ketika tidak terhubung ke internet dalam jangka waktu panjang.

Remote Lock: Ketika ponsel dicuri, pengguna dapat mengunci perangkatnya dari jarak jauh menggunakan nomor telepon dan langkah verifikasi.

Security Delay: Ketika pencuri mencoba me-reset data biometrik, akan ada delay selama satu jam sebelum perubahan itu berlaku. Delay ini memberikan cukup waktu bagi pengguna untuk mengaktifkan Remote Lock dan menampilkan pesan khusus di lock screen.

Theft Detection Lock: Mengandalkan machine learning, fitur ini akan mendeteksi saat ponsel tiba-tiba direbut dari tangan pengguna. Setelah terdeteksi, perangkat akan otomatis terkunci.

Cara mengamankan HP Samsung Galaxy yang hilang atau dicuri

Galaxy A56 5G
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Selain mengaktifkan fitur-fitur di atas, Samsung juga memberikan tips untuk mengamankan ponsel atau tablet Galaxy yang hilang atau dicuri menggunakan layanan Samsung Find dan Google Find Hub.

Cara mengunci perangkat Samsung Galaxy dari jarak jauh

  • Login ke website Samsung Find menggunakan akun Samsung kalian
  • Pilih ponsel yang ingin dikunci di sisi kiri halaman, lalu pilih Lost Mode di halaman detail perangkat
  • Buat PIN baru untuk membuka kunci ponsel kalian saat ditemukan, dan masukkan sekali lagi untuk konfirmasi
  • Kalian akan melihat opsi untuk menambahkan kontak darurat dan pesan khusus yang akan ditampilkan di lock screen, tapi Samsung menyarankan untuk melewati langkah ini untuk menghindari berbagi informasi pribadi
  • Kalau sudah siap, ketuk tombol Lock dan verifikasi akun Samsung untuk mengaktifkan Lock Mode
  • Setelah ponsel berhasil ditemukan, kalian bisa membuka kuncinya menggunakan PIN yang dibuat saat mengaktifkan Lost Mode.

Cara menghapus data di perangkat Samsung Galaxy dari jarak jauh

  • Kunjungi website Samsung Find dan login menggunakan akun Samsung kalian
  • Pilih ponsel yang ingin dihapus datanya lalu ketuk tombol Erase Data
  • Verifikasi kredensial akun Samsung
  • Pahami informasi yang ditampilkan di layar lalu ketuk tombol Erase to Confirm
  • Perlu dicatat bahwa semua data di ponsel, termasuk informasi Samsung Pay, akan dihapus secara permanen dan tidak dapat dipulihkan
  • Opsi ini juga akan me-reset ponsel yang artinya kalian tidak bisa melacak dan mengontrolnya menggunakan Samsung Find
  • Pastikan data di ponsel kalian selalu dicadangkan di cloud agar bisa dipindahkan ke perangkat baru jika dibutuhkan

Cara mengamankan perangkat Samsung Galaxy menggunakan Google Find Hub

  • Buka aplikasi Find Hub di ponsel, dan jika tidak ada kalian bisa mengakses website-nya di browser
  • Login menggunakan akun Google kalian
  • Pilih ponsel yang ingin dicari di daftar perangkat
  • Untuk mencari ponsel yang mungkin terselip, kalian bisa memilih opsi Putar Suara agar ponsel mengeluarkan suara keras selama lima menit. Kalian juga bisa memilih opsi Lihat Rute untuk melihat dan mengikuti ponsel ke tempat hilangnya.
  • Jika kalian merasa ponsel yang hilang belum dikunci, pilih opsi Tandai Hilang untuk mengunci ponsel menggunakan PIN, pola, atau password dari jarak jauh
  • Untuk menghapus data dari jarak jauh, pilih Settings dengan ikon gir lalu tekan tombol ‘Reset ke setelan pabrik’.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Video: Beredar Nama dan Harga HP Lipat Tiga Samsung!
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)



Sumber : inet.detik.com

Cara Mencari iPhone Hilang Seperti HP Penumpang Garuda Indonesia

Jakarta

Saat ini cukup banyak kasus pencurian atau kehilangan iPhone yang terjadi, termasuk yang menimpa seorang penumpang maskapai Garuda Indonesia. Dia berhasil melacaknya dengan fitur Find My. Sayangnya dalam kejadian lain, ada sejumlah pemilik iPhone yang pasrah dan membiarkan smartphone kesayangannya hilang begitu saja.

Padahal, kamu masih bisa menemukan iPhone yang hilang dengan menggunakan fitur Find My itu. Fitur ini sangat membantu detikers yang iPhone-nya dicuri atau lupa meletakkannya di mana.

Namun, ada langkah-langkah yang harus dilakukan agar iPhone milikmu bisa kembali. Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.


Menyalakan Fitur Find My iPhone

Kamu bisa melacak iPhone yang hilang lewat fitur Find My. Namun, pastikan kalau Find My iPhone telah dinyalakan. Jika tidak, maka Apple tidak bisa melacak keberadaan iPhone-mu.

Lantas bagaimana cara menyalakan Find My iPhone? Mengutip situs Support Apple, berikut caranya:

  • Buka ‘Settings’ di iPhone
  • Klik bagian profile
  • Lalu masuk ke menu ‘Find My’
  • Kemudian pilih menu ‘Find My iPhone’ yang ada di bagian atas layar
  • Kemudian aktifkan pilihan ‘Find My iPhone’ agar kamu bisa melacak, mengunci, dan menghapus data di iPhone apabila suatu saat hilang dicuri.

Setelah Find My iPhone dihidupkan, kini detikers merasa lebih aman jika suatu waktu iPhone milikmu dicuri. Sebab, detikers dapat melacak keberadaan iPhone tersebut dengan mudah.

Cara Melacak iPhone yang Hilang

Apabila iPhone milikmu hilang, jangan panik. Segera melacak iPhone melalui langkah-langkah di bawah ini:

1. Lewat Situs iCloud

  • Buka situs iCloud.com/find lewat browser di smartphone atau desktop manapun
  • Login dengan akun Apple ID milikmu
  • Setelah itu, nyalakan fitur Find My iPhone
  • Pilih iPhone yang ingin dicari
  • Kemudian klik ‘Play Sound’ agar iPhone mengeluarkan suara. Cara ini cukup efektif untuk menemukan iPhone yang hilang namun masih berada di dekatmu

Jika lokasi iPhone cukup jauh, kamu bisa melihatnya di layar dan mengklik ‘Directions’ agar kamu diarahkan ke lokasi tersebut lewat Maps.
Sebagai bentuk pencegahan, kamu bisa menyalakan fitur ‘Mark As Lost’ untuk mengunci iPhone sehingga tidak bisa digunakan oleh orang lain.

2. Lewat Aplikasi Find My

  • Buka aplikasi ‘Find My’ lewat perangkat Apple lainnya yang terhubung dengan Apple ID milikmu (bisa teman, pasangan, atau keluarga)
  • Kemudian pilih menu ‘Devices’
  • Setelah itu, pilih iPhone milikmu yang hilang
  • Kemudian klik ‘Play Sound’ agar iPhone mengeluarkan suara. Cara ini cukup efektif untuk menemukan iPhone yang hilang namun masih berada di dekatmu
  • Jika lokasi iPhone cukup jauh, kamu bisa melihatnya di layar dan mengklik ‘Directions’ agar kamu diarahkan ke lokasi tersebut lewat Maps.
  • Sebagai bentuk pencegahan, kamu bisa menyalakan fitur ‘Mark As Lost’ untuk mengunci iPhone sehingga tidak bisa digunakan oleh orang lain.

Sebagai catatan, setelah mengaktifkan fitur ‘Mark As Lost’ maka detikers bisa menulis pesan di iPhone yang hilang berupa. Umumnya, pesan tersebut berisi nama, alamat, nomor telepon lain yang bisa dihubungi, hingga email milikmu.

Cara ini agar orang yang mencuri atau menemukan iPhone-mu bisa mengembalikannya. Tapi, salah satu syaratnya adalah iPhone harus terhubung ke internet untuk mengaktifkan Lost Mode.

Cara Menghapus Data Saat iPhone Hilang

Ketika iPhone milikmu hilang, detikers bisa menghapus seluruh data yang ada di iPhone tersebut dengan mengklik ‘Erase This Device’. Setelah iPhone milikmu kembali, detikers cukup login dengan Apple ID dan voila! Seluruh data akan muncul lagi.

Tapi, pastikan seluruh data telah di backup ke iCloud sebelumnya. Jika tidak, maka data yang dihapus tidak bisa dikembalikan (restore).

Lantas, bagaimana cara menghapus data di iPhone yang hilang? Berikut langkah-langkahnya:

  • Buka aplikasi ‘Find My’ lewat perangkat Apple lainnya yang terhubung dengan Apple ID milikmu (bisa teman, pasangan, atau keluarga)
  • Kemudian pilih menu ‘Devices’
  • Setelah itu, pilih iPhone milikmu yang hilang
  • Geser ke bawah sampai menemukan menu ‘Erase This Device’
  • Kemudian klik ‘Continue’ untuk proses menghapus data.
  • Meski seluruh data di iPhone yang hilang telah dihapus, namun kamu masih bisa melacak iPhone tersebut sampai ketemu lewat Find My.

Itu dia cara melacak iPhone yang hilang lewat fitur Find My di iOS 17. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang kehilangan iPhone.

(fyk/fay)



Sumber : inet.detik.com

Tips Berbagi Foto di Medsos Biar Tidak Kena Doxing-Kejahatan Siber


Jakarta

Semakin maraknya media sosial (medsos) dan platform berbagai foto, terkadang pengguna menjadi lalai dengan mudahnya membagikan informasi pribadi yang mengundang risiko pencurian data. Nah, ada tips mudah bagaimana caranya berbagi foto yang aman di internet.

Memposting tanpa pertimbangan yang matang dapat menimbulkan hasil yang tidak diinginkan, seperti penipuan identitas hingga doxing bagi penjahat siber untuk mendapatkan keuntungan.

Pakar keamanan siber Kaspersky telah menyusun beberapa kiat penting tentang yang perlu diperhatikan pengguna medsos sebelum memposting foto untuk memastikan bahwa privasi dan keamanan tetap terjaga.


1. Detail lokasi

Untuk meningkatkan keselamatan pribadi, sebaiknya hindari berbagi foto yang dapat mengungkap lokasi yang sering dikunjungi, terutama rumah. Foto yang berisi landmark yang dapat dikenali, rambu jalan, atau geotag berpotensi menunjukkan keberadaan seseorang.

Bahkan detail halus di latar belakang dapat secara tidak sengaja mengungkap lokasi. Untuk meminimalkan risiko, sebaiknya bagikan jenis foto ini hanya dengan teman dan keluarga, dan pilih gambar tanpa fitur yang dapat dikenali saat memposting ke audiens yang lebih luas.

2. Real-time updates

Berbagi informasi waktu nyata, seperti lokasi saat ini, berapa lama seseorang akan berada di sana, atau seperti apa penampilannya, dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan. Lebih aman untuk membatasi pembaruan tersebut ke lingkaran pertemanan.

Untuk audiens yang lebih luas, pertimbangkan untuk membagikan pembaruan ini setelah aktivitas Anda selesai, memastikan keselamatan pribadi terjaga sambil tetap memungkinkan untuk berbagi di media sosial.

Privasi dapat lebih diperkuat dengan mengaktifkan solusi keamanan komprehensif yang mengelola pengumpulan data sensitif, seperti lokasi, oleh aplikasi.

3. Dokumen

Sebelum mengunggah foto, penting untuk memeriksanya dengan saksama untuk mencari dokumen yang terlihat, seperti tanda pengenal, alamat rumah, catatan medis, resep, laporan bank, atau tagihan listrik.

Bahkan saat membagikan gambar surat, parsel, atau tanda terima, pastikan tidak ada informasi sensitif yang terlihat. Rincian tersebut harus dirahasiakan, bahkan di antara teman dekat, karena dapat disalahgunakan jika akun dibobol.

4. Rencana perjalanan

Saat berlibur, akan lebih aman untuk membagikan pembaruan dan foto hanya dengan sekelompok teman dekat. Jauh dari pekerjaan dan fokus pada relaksasi dapat menciptakan peluang untuk serangan terarah, seperti seseorang yang menyamar sebagai wisatawan di tempat kerja untuk memanfaatkan absennya seorang pegawai yang berlibur.

Reaksi cepat mungkin sulit dilakukan saat berlibur, jadi sebaiknya rahasiakan rencana perjalanan hingga kembali ke rumah. Pengalaman selanjutnya dapat dibagikan dengan audiens yang lebih luas tanpa mengorbankan keamanan.

Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky, menjelaskan berbagi momen spesial secara daring merupakan cara yang luar biasa untuk terhubung dengan orang lain, tetapi penting untuk menggunakan pengaturan privasi dengan bijak.

“Dengan banyaknya platform yang kini memungkinkan kontrol atas siapa yang melihat kiriman, fitur ini harus digunakan dengan bijaksana, terutama saat membagikan konten sensitif. Dengan melakukan pemeriksaan keamanan cepat, Anda dapat menikmati manfaat berbagi secara daring sekaligus menjaga keamanan data pribadi,” pungkas Anna dalam keterangan tertulisnya.

(agt/fay)



Sumber : inet.detik.com

Ciri HP Terkena Malware dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Perangkat elektronik dan ponsel, rentan terhadap serangan malware yang dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi. Malware pada handphone (HP) bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti virus, trojan, atau spyware yang dapat merusak sistem, mencuri informasi, atau bahkan merusak perangkat itu sendiri.

Sekedar diketahui, dilansir dari laman resmi CSIRT Kementerian Pertahanan, Malware adalah singkatan dari Malicious Software. Program tersebut dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer. Malware dapat menginfeksi banyak komputer dengan masuk melalui email, download internet, atau program yang terinfeksi.

Malware bisa menyebabkan kerusakan pada sistem komputer dan memungkinkan juga terjadi pencurian data / informasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri HP yang terinfeksi malware dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.


Ciri HP Terkena Malware

Pengguna ponsel kerap tidak menyadari adanya bahaya hingga dampak negatif malware dalam gawainya. Perubahan performa, adanya aplikasi yang tidak bisa dihapus, atau munculnya iklan yang tidak diinginkan, bisa menjadi tanda-tanda awal bahwa ponsel terinfeksi.

Malware ini bisa berupa virus, trojan, spyware, adware, atau ransomware yang sering kali disebarkan melalui aplikasi pihak ketiga yang tidak terpercaya, link phishing, atau jaringan Wi-Fi publik yang rentan. Tujuan malware biasanya bisa pencurian data pribadi, akses informasi sensitif seperti kata sandi dan nomor rekening bank, hingga merusak sistem operasi ponsel. Berikut penjelasan ciri-cirinya.

1. Ada Peringatan

Ponsel pasti mulai mendeteksi, begitu ada virus yang masuk ke perangkatnya. Sama seperti tubuh, ada tanda keanehan pada ponsel, hingga peringatan keras sebagai tanda adanya virus yang menginfeksi perangkat.

2. Antivirus Tak Berfungsi

Virus malware menjadi musuh berbahaya dan mengancam perangkat yang kamu miliki, termasuk smartphone yang saat ini kamu pegang. Kalau virusnya begitu kuat, bahkan software antivirus yang digunakan pun tidak lagi berfungsi.

Smartphone atau ponsel pintar, harusnya jadi alat komunikasi yang bisa membantu kita sehari-hari. Tapi gegara malware, kemampuan ponsel canggih pun jadi menurun.

Terjadi penurunan dalam kecepatan pengoperasian perangkat secara signifikan. Bisa jadi semakin lemot, atau aplikasi tiba-tiba tertutup dan gawai sulit digunakan. Istilahnya, biasa disebut hang atau freeze.

4. Memori Selalu Penuh

Gawai pintarmu sebetulnya sudah punya cukup memori. Tapi sayang, tiba-tiba tanpa sadar ruang penyimpanan di perangkat handphonemu sudah cepat penuh.

Ada penurunan yang signifikan dan tidak terduga pada bagian memori. Ini bisa jadi pertanda malware mulai mengancam. Virus dalam bentuk aplikasi, tak bisa dihapus dan menempati setiap ruang penyimpanan atau storage.

5. Handphone Tak Bisa Digunakan

Saat malware sudah semakin parah dan banyak, handphone yang kamu gunakan bisa berhenti berfungsi. Bukan sekedar hang atau freeze lagi, tapi bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Cara Mengatasi Perangkat yang Kena Malware

Melalui pemahaman yang lebih baik mengenai tanda-tanda infeksi malware, kamu dapat menjaga ponsel tetap aman dan terhindar dari ancaman yang semakin canggih dan berbahaya. Namun jika malware sudah terlanjur menginfeksi ponselmu, ada langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan perangkat dari malware. Dilansir dari laman Google, berikut caranya:

1. Mengaktifkan Google Play Protect

Caranya mudah. Pertama, buka aplikasi Google Play, kemudian ketuk ikon Profile. Lanjut ke Tap Protect > Settings > aktifkan atau matikan Scan apps with Play Protect.

2. Update Perangkat

Pastikan untuk selalu melakukan update perangkat ketika tersedia. Kalau kamu tidak menemukan notifikasi karena dimatikan, kamu bisa masuk ke Settings > System > System update. Nanti akan terlihat status update untuk dilanjutkan.

3. Hapus Aplikasi Mencurigakan

Kalau mesin pencarianmu menggunakan Google Chrome, uninstall ekstensi browser Chrome yang tidak diperlukan, tidak terpercaya, atau berasal dari sumber di luar Chrome Web Store. Jika menggunakan browser lain, periksa pusat bantuannya atau settings, dan uninstall aplikasi yang tidak jelas asalnya.

Penting untuk menghapus atau uninstall aplikasi yang tidak penting, tidak terpercaya, sumbernya dari pihak ketiga, atau luar Google Play Store. Untuk menghapusnya, lakukan langkah Settings > Apps & notifications > See all apps > klik aplikasi yang ingin di-uninstall > Uninstall.

4. Checkup Keamanan

Kini, pastikan gawaimu bersih dari malware, melalui mesin pencarian. Buka ponsel atau tablet Android, buka browser web seperti Chrome.

Masuk ke myaccount.google.com/security-checkup. Nantinya, akan diarahkan untuk memperbaiki masalah keamanan di akun. Ikuti langkah yang ada.

Terakhir, pastikan kamu lebih berhati-hati saat mengunjungi situs tak resmi dan jangan sembarang klik link tidak terpercaya. Langkah tersebut bisa jadi salah satu cara sederhana menghindari malware. Semoga berhasil!

(aau/fds)



Sumber : inet.detik.com

Ganti Alamat Email Kamu! Ini Alasannya

Jakarta

Pengguna Gmail disarankan untuk mengganti alamat email mereka di 2025. Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Saran ini muncul setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan peringatan terkait ancaman cyber yang berpotensi meningkat menjelang liburan.

Menurut FBI, meskipun Google mengklaim telah memblokir lebih dari 99,9% spam, phishing, dan malware di Gmail, langkah tersebut dinilai belum cukup untuk mencegah ancaman cyber.


Seperti dikutip dari Forbes, FBI menganggap penggantian alamat email sebagai langkah tambahan untuk meningkatkan keamanan pengguna.

Sementara itu, Google sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kewajiban pengguna Gmail untuk mengganti alamat email.

Sebelumnya, Google justru mengumumkan kebijakan penghapusan akun Gmail yang tidak aktif selama lebih dari dua tahun mulai 1 Desember 2023. Langkah ini bertujuan mencegah pencurian identitas yang berpotensi membahayakan.

Google menyatakan tengah memperkuat pertahanan cyber untuk melindungi lebih dari 2,5 miliar pengguna Gmail.

Salah satu inovasinya adalah penerapan model kecerdasan buatan (AI) terbaru, termasuk teknologi Large Language Model (LLM) yang dirancang untuk mendeteksi phishing, malware, dan spam. Namun, firma keamanan cyber McAfee memperingatkan bahwa perkembangan AI memiliki dampak ganda.

AI dapat digunakan untuk melawan serangan cyber, tetapi penjahat cyber juga dapat memanfaatkannya untuk menciptakan serangan yang semakin sulit terdeteksi.

Menurut Mailmodo, pesan spam saat ini mencapai lebih dari 46,8% dari total email yang beredar.

Hal ini mendorong banyak perusahaan untuk mencari alternatif komunikasi yang lebih aman, seperti menggunakan platform instant messaging seperti Teams dan Slack.

Untuk melindungi alamat email, beberapa langkah dapat dilakukan, antara lain:

1. Jangan Membagikan Alamat Email Secara Sembarangan

Apple, misalnya, telah menghadirkan fitur Hide My Email yang memungkinkan pengguna menyembunyikan alamat email asli mereka.

2. Gunakan Alamat Email Acak dan Unik

Membuat alamat email acak dapat membantu menjaga privasi, terutama saat mendaftar di situs web atau aplikasi.

Google juga mengikuti langkah ini dengan mengembangkan fitur serupa bernama Shielded Email, yang terdeteksi melalui pembedahan APK oleh Android Authority pada November lalu.

Cara Mengganti Alamat Email di Gmail

Sebelum mengganti alamat email, pastikan apakah alamat email Anda dapat diubah atau tidak. Berikut langkah-langkahnya:

1. Buka aplikasi Setelan di perangkat Anda.

2. Klik Google, lalu pilih Nama Anda dan Kelola Akun Google Anda.

3. Pilih Info Pribadi di bagian atas.

4. Pada bagian Info Kontak, pilih Email > Email Akun Google.

Jika opsi untuk mengubah email tidak tersedia, hal ini kemungkinan karena alamat email Anda berakhiran @gmail.com (tidak dapat diubah) atau menggunakan akun Google melalui kantor, sekolah, atau grup lain, sehingga memerlukan bantuan administrator.

Jika alamat email Anda dapat diganti, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Klik Edit.

2. Masukkan alamat email baru yang belum terdaftar di akun Google lain.

3. Ikuti petunjuk yang muncul di layar.

4. Setelah selesai, Google akan mengirimkan tautan verifikasi ke alamat email baru Anda. Buka email tersebut dan klik tautannya untuk menyelesaikan proses penggantian.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, keamanan akun Gmail Anda dapat lebih terjamin. Tetap waspada terhadap ancaman cyber dan selalu perbarui sistem keamanan secara berkala.

*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(rns/afr)



Sumber : inet.detik.com

Cara Aktifkan Fitur Baru iPhone yang Cegah Pencuri Akses Data Penting

Jakarta

Kalau iPhone milikmu dicuri, kamu tak cuma kehilangan perangkat, tetapi ada resiko lebih besar yakni bocornya data pribadi dalam perangkatmu. Makin canggihnya teknik pencurian, membuat pelaku tidak hanya dapat mengambil iPhone secara fisik, tetapi juga berusaha menguasai dan mendapat akses ke akun dan informasi sensitif.

Tapi, sebetulnya gawai canggih keluaran Apple ini menyediakan alat mencegah ancaman yang mungkin terjadi. Salah satu fitur terbaru yang dirilis dalam pembaruan iOS adalah Stolen Device Protection.

Fitur ini dirancang untuk mencegah pencuri, dengan membatasi akses ke pengaturan penting. Perangkat akan otomatis mewajibkan autentikasi tambahan, jika digunakan di lokasi yang tidak dikenal.


Dengan mengaktifkan fitur keamanan yang tersedia di iPhone, pengguna bisa mempersulit pencuri dalam mengakses perangkat dan data di dalamnya.

Apa Itu Stolen Device Protection?

Mungkin masih banyak pengguna yang belum tahu, kalau pada awal tahun 2024 Apple meningkatkan fitur keamanannya. Seperti biasa, secara bertahap Apple memang menyediakan pembaruan software untuk optimalisasi perangkat secara bertahap.

Dimulai sejak pembaruan iOS 17.3 (terkini iOS 18.3), Apple menyediakan Stolen Device Protection. Fitur ini diklaim mampu memberikan perlindungan ekstra terhadap iPhone, agar tidak mudah disalahgunakan jika jatuh ke tangan pencuri.

Apple menghadirkan Stolen Device Protection sebagai respons terhadap meningkatnya kasus pencurian iPhone yang semakin canggih. Dengan mengaktifkan Stolen Device Protection, pengguna mendapatkan lapisan perlindungan tambahan.

Cara Kerja Stolen Device Protection

Fitur Stolen Device Protection, akan mewajibkan autentikasi menggunakan Face ID atau Touch ID untuk tindakan tertentu yang bersifat sensitif. Selain itu, jika pemilik iPhone tidak berada di lokasi yang dikenali (seperti rumah atau kantor), beberapa tindakan akan dibatasi.

Seperti mengubah passcode, mengganti kata sandi Apple ID, atau menonaktifkan fitur ini akan dikenai jeda waktu selama satu jam sebelum perubahan dapat dilakukan. Berikut dua cara kerja pembatasan pada fitur Stolen Device Protection, dilansir dari laman resmi Apple:

1. Autentikasi Biometrik dengan Face ID atau Touch ID

Beberapa tindakan penting, seperti mengakses kata sandi dan informasi kartu kredit yang tersimpan, memerlukan autentikasi menggunakan Face ID atau Touch ID. Tidak ada opsi alternatif dengan kode sandi, sehingga hanya pemilik iPhone yang bisa mengakses fitur-fitur ini.

2. Penundaan Aktivitas Keamanan

Tindakan sensitif seperti mengubah kata sandi akun Apple, akan diberi jeda waktu satu jam sebelum meminta autentikasi Face ID atau Touch ID untuk kedua kalinya. Kalau iPhonemu dicuri, fitur ini bisa memberi peluang si pemilik asli untuk menandai perangkat sebagai hilang dan menjaga keamanan akun Apple miliknya.

Namun, jika iPhone digunakan di lokasi yang sudah dikenali seperti rumah atau kantor, langkah-langkah tambahan ini tidak diperlukan. Kamupun bisa tetap menggunakan kode sandi seperti biasa. Tapi, pemilik bisa mengatur Stolen Device Protection jika ingin selalu meminta autentikasi tambahan, meskipun berada di lokasi yang dikenali.

Cara Aktifkan Stolen Device Protection pada iPhone

Mengutip laporan dari laman Wall Street Journal, saat ini pencuri tidak hanya mengambil perangkat secara fisik tetapi juga bisa mengakses data sensitif dan bahkan mencuri uang dari korban. Modus yang sering digunakan para pencuri adalah teknik social engineering, atau rekayasa sosial untuk memperoleh passcode iPhone sebelum mencurinya.

Dengan mengetahui kode tersebut, pencuri dapat membuka kunci perangkat, mengganti kata sandi Apple ID, hingga menonaktifkan fitur Find My agar pemilik tidak bisa melacak atau menghapus data dari jarak jauh. Padahal, banyak pengguna iPhone menyimpan informasi penting seperti kata sandi media sosial, akun perbankan, dan detail kartu kredit di iCloud Keychain atau fitur autofill Safari.

Sayangnya, semua data ini dapat diakses hanya dengan menggunakan passcode atau kata sandi Apple ID. Meskipun fitur keamanan seperti Face ID dan Touch ID sudah diaktifkan, pencuri tetap bisa menggunakan passcode sebagai alternatif untuk mengakses informasi tersebut.

Agar risiko kehilangan data dan akses akun dapat diminimalkan setelah iPhone dicuri, pengguna disarankan untuk segera mengaktifkan fitur Stolen Device Protection. Berikut caranya:

  1. Pastikan software iPhone sudah diperbarui ke iOS 17.3.
  2. Buka aplikasi Settings atau Pengaturan.
  3. Pilih menu Face ID & Passcode.
  4. Masukkan passcode iPhone.
  5. Temukan opsi Stolen Device Protection, lalu aktifkan dengan mengetuk toggle.

Namun, sebelum mengaktifkan fitur ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Autentikasi dua faktor untuk Apple ID harus sudah diaktifkan.
  • Perangkat harus memiliki passcode, Face ID, atau Touch ID yang dapat dikonfigurasi melalui menu Face ID & Passcode.
  • Fitur Find My dan Familiar Locations juga harus diaktifkan. Pengguna dapat mengaktifkannya dengan masuk ke Settings > Apple ID > Find My.

Nah, itulah tadi informasi tentang Stolen Device Protection. Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa meningkatkan keamanan iPhone dan mengurangi risiko pencurian data jika perangkat mereka jatuh ke tangan yang salah. Semoga membantu!

(aau/fds)



Sumber : inet.detik.com

Cegah Pencurian Data! Ini 5 Cara Aman Saat Transaksi Belanja Online


Jakarta

Aktivitas belanja online diperkirakan meningkat seiring dengan kebutuhan persiapan ibadah dan hari raya. Survei Glance pada Desember 2024 mengungkap bahwa lebih dari separuh masyarakat Indonesia berencana meningkatkan anggaran belanja mereka.

Tingginya transaksi digital meningkatkan risiko penipuan dan pencurian data pribadi. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih waspada saat berbelanja online. Para pelaku cybercrime sering memanfaatkan kelengahan pengguna dengan menawarkan promo palsu atau mengirim tautan berbahaya.

Berdasarkan hal tersebut, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Dr. Pratama Persadha, membagikan beberapa langkah untuk menjaga keamanan data pribadi saat bertransaksi online:


1. Gunakan Password yang Kuat

Pastikan akun belanja memiliki kata sandi yang unik dan sulit ditebak. Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama keluarga. Untuk keamanan tambahan, gunakan password manager agar lebih mudah mengelola berbagai akun.

2. Waspada Terhadap Tautan dan Promo Mencurigakan

Jangan mudah tergiur promo diskon besar yang dikirim melalui email, WhatsApp, SMS, atau media sosial. Pastikan hanya berbelanja di situs resmi dan selalu periksa URL sebelum memasukkan data pribadi.

3. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)

Gunakan 2FA untuk memberikan lapisan keamanan tambahan pada akun. Fitur ini memastikan bahwa meskipun seseorang mengetahui password yang digunakan, mereka tetap memerlukan kode verifikasi tambahan untuk mengakses akun.

4. Jangan Bagikan Kode OTP

Kode OTP bersifat rahasia. Jangan pernah membagikannya kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku sebagai customer service e-commerce atau bank. Jika ada permintaan mencurigakan, lakukan verifikasi melalui kanal resmi sebelum memberikan informasi apapun.

5. Hati-Hati Saat Melakukan Pembayaran

Pastikan pembayaran dilakukan melalui rekening atau virtual account resmi e-commerce. Hindari pembayaran langsung ke rekening pribadi penjual untuk menghindari potensi penipuan.

Pratama menyarankan agar konsumen hanya membeli dari penjual resmi atau berlabel LazMall, selalu memeriksa ulasan produk, dan menghindari komunikasi di luar platform.

“Jangan pernah membagikan OTP, password, atau informasi kartu kredit kepada siapa pun, termasuk yang mengaku sebagai customer service. Selalu gunakan metode pembayaran yang aman seperti transfer bank dengan virtual account, e-wallet, atau yang terbaru, dengan QRIS untuk memastikan dana Anda terlindungi. Dengan tetap waspada dan mengikuti langkah-langkah keamanan, Anda dapat menikmati belanja online di Lazada dengan nyaman dan tanpa risiko,” ujar Pratama dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

Vice President Customer Care Lazada Indonesia, Intan Eugenia, menegaskan bahwa keamanan pengguna menjadi prioritas utama Lazada. Oleh karena itu, pihaknya terus berinvestasi dalam teknologi keamanan terbaru dan menerapkan praktik terbaik untuk melindungi data pribadi serta transaksi pengguna.

“Meski demikian, kami juga mengimbau setiap pelanggan Lazada untuk terus menjadi pelanggan cerdas, senantiasa berhati-hati dalam bertransaksi, dan pastikan transaksi hanya dilakukan di dalam aplikasi Lazada. Hubungi kanal Customer Care melalui aplikasi Lazada apabila memang ada permasalahan dan membutuhkan bantuan penyelesaian segera,” tutur Intan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, konsumen dapat menikmati belanja online selama Ramadan dengan lebih aman dan nyaman. Selamat berbelanja di bulan penuh berkah!


(akn/ega)



Sumber : inet.detik.com

Lindungi Privasimu! Ini Cara Menghapus Data Pribadi di Google Search


Jakarta

Informasi data pribadi menjadi hal yang krusial untuk dilindungi di era digital seperti saat ini, terutama di mesin pencarian internet. Jika data pribadi kamu ternyata terkuat dan muncul di Google Search, tenang ini cara untuk mengatasinya.

Banyak orang tidak menyadari bahwa informasi pribadi, seperti nomor telepon, alamat rumah, email hingga foto KTP bisa saja muncul di hasil pencarian Google. Hal itu terjadi karena sebelumnya telah terpublikasi, baik itu di forum, marketplace, media sosial maupun dokumen publik yang tidak terlindungi.

Munculnya data pribadi memunculkan risiko pencurian identitas, penipuan online, sampai hal yang berkaitan dengan doxing atau penyebaran informasi pribadi untuk tujuan intimidasi korban yang bisa kapan saja terjadi.


Google selaku pemilik layanan mempunyai kebijakan dapat menghapus dengan kehadiran fitur khusus bernama Remove Personally Identifiable Information atau penghapusan informasi identitas pribadi (PII).

Data pribadi yang bisa dihapus di Google Search, meliputi:

  • Alamat, nomor telepon, dan/atau alamat email
  • Nomor identifikasi (tanda pengenal) rahasia yang diterbitkan oleh pemerintah (misalnya, nomor Jaminan Sosial atau Nomor Pajak, nomor Registrasi Penduduk, atau nomor Kartu Identitas Penduduk)
  • Nomor rekening bank atau kartu kredit
  • Gambar tanda tangan atau dokumen tanda pengenal
  • Data yang bersifat sangat pribadi, dibatasi, dan resmi (misalnya, rekam medis)
  • Kredensial login rahasia
  • Jenis informasi pribadi lainnya

“Kami juga dapat mempertimbangkan penghapusan jenis informasi di atas dan jenis info pribadi lainnya jika dibagikan dengan niat jahat (praktik ini terkadang dikenal sebagai penyebaran informasi pribadi),” kata Google dikutip dari halaman websitenya.

Untuk meminta penghapusan informasi data pribadi di Google Search, langkah pertama yang detikers lakukan adalah dengan menyertakan link yang diduga memuat informasi data pribadi kalian.

Langkah-langkah penghapusan data pribadi di Google Search:

  1. Kunjungi halaman permintaan penghapusan data pribadi di link ini
  2. Pilih jenis informasi yang ingin dihapus
  3. Isi formulir dengan lengkap
  4. Tunggu tinjauan dari Google

Pelapor akan mendapatkan konfirmasi email otomatis, di mana isinya mengonfirmasi bahwa Google telah menerima penghapusan data pribadi di mesin pencarian internet miliknya.

“Kami akan meninjau permintaan tersebut. Kami mengevaluasi setiap permintaan berdasarkan berbagai faktor, termasuk kriteria di atas. Kami juga mengevaluasi kontennya untuk kepentingan publik,” ucap Google.

Google mengatakan akan mengumpulkan lebih banyak info, jika perlu. Jika permintaan tidak memiliki cukup informasi untuk Google akan evaluasi, seperti jika URL tidak ada, maka akan memberikan petunjuk khusus dan meminta pelapor untuk mengirim ulang permintaan.

Pelapor juga akan mendapatkan notifikasi tentang setiap tindakan yang dilakukan.

“Jika kami mendapati bahwa URL yang dikirimkan berada dalam cakupan kebijakan kami, URL tersebut akan dihapus untuk semua kueri atau hanya akan dihapus dari hasil penelusuran yang kuerinya menyertakan nama pengguna yang terpengaruh, atau pengenal lain yang diberikan, seperti alias,” tuturnya.

“Jika permintaan tidak memenuhi persyaratan penghapusan, kami akan menyertakan penjelasan singkat. Jika permintaan Anda ditolak dan nantinya Anda memiliki materi tambahan untuk mendukung kasus Anda, Anda dapat mengirim ulang permintaan Anda,” pungkas Google.

(agt/fay)



Sumber : inet.detik.com

Samsung Galaxy Punya Fitur Antimaling Baru, Ini Cara Aktifkannya

Jakarta

Samsung terus memperkuat keamanan perangkatnya. Melalui pembaruan One UI 7, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini memperkenalkan fitur antimaling terbaru yang dirancang untuk melindungi pengguna Galaxy dari pencurian dan perampokan, bahkan dalam skenario berisiko tinggi.

Fitur-fitur keamanan baru ini hadir pertama kali di Galaxy S25 series pada Februari lalu, dan kini mulai digulirkan ke lebih banyak perangkat Galaxy sepanjang 2025. Pembaruan ini menunjukkan komitmen Samsung dalam menciptakan sistem perlindungan yang lebih pintar dan tangguh.


Fitur Antimaling di One UI 7

Samsung membenamkan berbagai sistem keamanan canggih di One UI 7, termasuk Theft Protection-lapisan perlindungan baru yang bekerja otomatis saat mendeteksi ancaman.

Berikut beberapa fitur andalannya:

1. Theft Detection Lock

Menggunakan machine learning, fitur ini mengenali gerakan mencurigakan yang mengindikasikan pencurian. Begitu terdeteksi, layar akan langsung dikunci secara otomatis.

2. Offline Device Lock

Jika ponsel terputus dari jaringan seluler atau Wi-Fi untuk jangka waktu tertentu, sistem akan mengunci layar. Fitur ini mencegah pencuri memanfaatkan mode offline untuk menghindari pelacakan.

3. Remote Lock

Pengguna bisa mengunci perangkat Galaxy dari jarak jauh melalui situs Samsung Find, cukup dengan login menggunakan akun Samsung dan mengikuti proses verifikasi.

Fitur Baru: Identity Check dan Security Delay

Selain itu, One UI 7 juga memperkenalkan fitur Identity Check, yang akan meminta autentikasi biometrik ketika pengguna melakukan perubahan pada pengaturan keamanan di lokasi asing atau mencurigakan.

Jika ada upaya untuk menghapus data biometrik, sistem akan mengaktifkan Security Delay-yaitu jeda waktu selama 1 jam sebelum perubahan diterapkan. Tujuannya, memberi waktu bagi pengguna untuk mengunci perangkat melalui perangkat lain seperti tablet atau laptop yang terhubung.

Cara Mengaktifkan Fitur Antimaling di HP Samsung

Review Galaxy Z Fold 6 Enche
Galaxy Z Fold 6. Foto: Enche Tjin

Untuk mengaktifkan fitur-fitur ini, pengguna cukup mengikuti langkah berikut:

  1. Buka Pengaturan > Keamanan dan Privasi
  2. Pilih menu Perlindungan Perangkat
  3. Aktifkan opsi Theft Detection Lock, Offline Lock, dan Remote Lock
  4. Pastikan fitur Find My Mobile sudah aktif dan terhubung dengan akun Samsung

Cara Lacak dan Kunci HP Galaxy dari Jarak Jauh

  1. Jika perangkat hilang atau dicuri, kamu bisa langsung mengakses layanan Samsung Find:
  2. Kunjungi findmymobile.samsung.com
  3. Login dengan akun Samsung yang terdaftar di perangkat
  4. Pilih perangkat yang ingin dilacak
  5. Lihat lokasi terakhir perangkat di peta
  6. Aktifkan opsi seperti:
    • Ring: Membunyikan perangkat meskipun dalam mode senyap
    • Track Location: Melacak lokasi secara real-time
    • Extend Battery Life: Mengaktifkan mode hemat daya
    • Lock: Mengunci perangkat dan menampilkan pesan khusus di layar kunci

Perangkat yang Sudah Dapat Fitur Ini

Selain Galaxy S25 series, pembaruan fitur antimaling ini juga telah tersedia di sejumlah perangkat flagship Samsung seperti:

  • Galaxy S24 series
  • Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6
  • Galaxy Z Fold5 dan Z Flip5
  • Galaxy S23 dan S22 series

Samsung juga berencana memperluas pembaruan ini ke lebih banyak perangkat Galaxy lainnya dalam waktu dekat.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Video: Analis soal Peningkatan Fitur AI di Samsung S25 Series
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)



Sumber : inet.detik.com

Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah



Jakarta

Aksi massa pada Sabtu (30/8/2025) malam tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Lokasi aksi ini meluas hingga Kediri, Jawa Timur dengan sejumlah insiden perampokan dan perusakan. Aksi pencurian tidak hanya menyasar barang yang saat ini dinilai berharga.

Barang peninggalan sejarah ikut hilang dalam aksi perusakan yang terjadi di Museum Bhagawanta Bhari, Kediri. Museum di belakang DPRD Kabupaten Kediri ini kehilangan fragmen Arca Ganesha peninggalan kebudayaan Hindu, yang sempat blooming di sejarah Indonesia.

Fragmen arca Ganesha di Museum Bhagawanta BhariFragmen arca Ganesha di Museum Bhagawanta Bhari Foto: Museum Bhagawanta Bhari

Sosok Ganesha dalam kepercayaan Hindu adalah dewa berkepala gajah yang sangat dihormati. Dia adalah putra Dewa Siwa dengan sosok bertangan empat yang memegang berbagai simbol biasanya kapak, jerat, dan mangkuk. Kendati berkepala gajah, sosok Ganesha tidak punya gading yang utuh.


“Ganesha adalah lambang dewa ilmu pengetahuan dan sang penjaga keselamatan dalam kehidupan manusia. Atribut yang dipegangnya antara lain paracu (kapak kerap ditulis parasu), aksamala (tasbih), dan mangkuk,” tulis Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Profil kebudayaan Kabupaten kediri, Kantor Parsenibud Kabupaten Kediri tahun 2006.

Sebagai sebuah fragmen, arca Ganesha di Museum Bhagawanta Bhari tidak terlihat utuh. Bagian kepala lebih kecil menyisakan bagian belalai, dengan ornamen di belakang arca seperti ada yang hilang. Fragmen arca Ganesha kemungkinan adalah peninggalan zaman Kerajaan Mataram Kuno di abad ke-11 Masehi.

Meski begitu, arca ini tetap berharga sebagai bagian perkembangan kebudayaan Indonesia. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) mengimbau masyarakat yang tahu keberadaan artefak ini segera melapor pada pemerintah. Khususnya bagi oknum yang mengambil dan menyimpan sendiri fragmen arca Ganesha.

“Kami benar-benar berharap benda-benda bersejarah ini bisa kembali, karena peninggalan budaya memiliki nilai historis jadi sangat tidak pantas untuk menjadi sasaran,” kata Mas Dhito dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/8/2025).

Sejumlah benda bersejarah lain tercatat ikut hilang dalam aksi ini. Benda tersebut adalah arca bodhisatva, miniatur lumbung, plakat HVA Sidomulyo dua buah, bata berinskripsi, dan arca Sumbercangkring. Pemerintah berharap semua benda bersejarah tersebut kembali, supaya bisa jadi bahan belajar seluruh masyarakat.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com