Tag Archives: pendaki gunung

Pondok Mayit-Pondok Demit, 2 Pos Gunung Raung yang Paling Mistis



Banyuwangi

Mendaki gunung Raung, para pendaki akan melewati pos Pondok Mayit dan Pondok Demit yang nuansanya mistis. Bagaimana kisahnya?

Gunung Raung tak hanya dikenal karena kaldera raksasanya dan medan pendakian ekstrem yang menantang. Di balik megahnya salah satu gunung tertinggi di Jawa Timur ini, tersimpan dua spot yang paling banyak dibicarakan para pendaki, yaitu Pondok Mayit dan Pondok Demit.

Keduanya bukan sekadar tempat istirahat, tapi dipercaya menyimpan kisah gaib yang membuat jalur pendakian Gunung Raung semakin mencekam. Dari penampakan mayat misterius tergantung di pohon, hingga suara pasar gaib yang muncul tiba-tiba di tengah hutan.


Cerita tentang dua pos bernama seram ini akan terus hidup di kalangan pendaki dan masyarakat lokal. Tak sedikit pendaki yang mengaku mengalami kejadian di luar nalar saat melewati dua pos pendakian tersebut.

Asal Usul Nama Pos Pondok Mayit

Nama Pondok Mayit seolah sudah menjelaskan aura yang menyelimutinya. Tak sedikit pendaki yang merasa tidak nyaman saat melintasi kawasan ini, bahkan ketika matahari masih tinggi.

Pondok Mayit memang dikenal sebagai lokasi yang menyeramkan karena pernah ditemukan jasad misterius yang tergantung di pohon di area ini.

Beberapa cerita menyebut mayat tersebut adalah bangsawan Belanda yang dihukum gantung oleh para pejuang lokal pada masa penjajahan. Kejadian tersebut masih menjadi bagian dari catatan sejarah tak resmi yang dipercayai masyarakat sekitar Gunung Raung.

Dari nama Pondok Mayit saja itu sudah cukup untuk menghadirkan suasana mencekam. Sebutan itu seolah menyiratkan tempat yang identik dengan kematian, membuat siapa pun yang mendengarnya langsung merasakan hawa dingin merambat ke tubuh.

Dilansir dari pemberitaan detikcom, banyak pendaki menggambarkan bagaimana rasa merinding kerap datang, bahkan sebelum tiba di lokasi tersebut. Di sekitar kawasan ini, cerita-cerita mistis tak lagi sekadar bisikan.

Pernah terjadi kejadian di mana salah satu pendaki mendadak berteriak di tengah malam, seakan kesurupan. Suaranya berubah menjadi berat dan menggelegar, jauh dari suara aslinya.

Situasi semakin mencekam hingga akhirnya ada yang menenangkan dengan bacaan ayat-ayat suci, dan suasana kembali tenang. Kisah semacam ini memperkuat anggapan bahwa Pondok Mayit bukan sekadar nama, tapi bagian dari misteri nyata yang menyelimuti Gunung Raung.

Pondok Demit dan Munculnya Pasar Gaib di Tengah Hutan

Jika Pondok Mayit dikenal lewat kisah jasad misterius dan aura kematian, Pondok Demit menawarkan misteri yang lebih surreal, yaitu keramaian pasar makhluk halus di tengah hutan sunyi.

Masyarakat setempat mempercayai Pondok Demit sebagai “pasar” tempat makhluk halus melakukan transaksi di waktu-waktu tertentu. Hal ini sejalan dengan kisah para pendaki yang mengaku mendengar keramaian layaknya pasar malam, tawa perempuan, gamelan, suara tawar-menawar, hingga langkah kaki banyak orang, padahal di tengah hutan.

Beberapa pendaki yang bermalam di sekitar pos ini juga mengaku mengalami gangguan. Mulai dari mimpi buruk hingga perasaan diawasi sepanjang malam tanpa sebab yang jelas.

Aura ganjil yang menyelimuti Pondok Demit semakin memperkuat reputasinya sebagai salah satu pos paling mistis di jalur pendakian Gunung Raung.

Nama Pondok Demit sendiri berasal dari kata demit yang dalam bahasa Jawa berarti makhluk halus atau jin. Nama ini tak muncul begitu saja, tapi dibentuk dari rangkaian kisah-kisah ganjil yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Cerita-cerita yang tak terdokumentasi resmi, namun dipercaya secara luas oleh masyarakat lokal maupun pendaki veteran. Keberadaan Pondok Mayit dan Pondok Demit bukan hanya legenda yang hidup dari mulut ke mulut.

Keduanya sudah menjadi bagian dari narasi besar Gunung Raung, gunung dengan empat puncak dan kaldera kering terbesar di Pulau Jawa.

Di balik keindahan dan tantangan fisiknya, Gunung Raung juga menjadi ruang di mana kepercayaan, sejarah, dan pengalaman spiritual berpadu menjadi satu.

Bagi para pendaki, melintasi dua pos ini bukan hanya soal fisik dan stamina. Tapi juga kesiapan mental. Sebab bukan hanya tubuh yang diuji, melainkan keberanian menghadapi yang tak kasat mata.

Meski begitu, kisah-kisah ini tidak serta-merta membuat Gunung Raung ditinggalkan. Justru sebaliknya, nuansa misterius itu menambah daya tarik tersendiri dari gunung itu.

——–

Artikel ini telah naik di detikJatim.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ulah Pendaki Main Perosotan Bikin Jalur Pendakian Gunung Merbabu Hancur!



Boyolali

Video bernarasi rusaknya jalur pendakian di Gunung Merbabu karena ulah pendaki tak bertanggungjawab yang memakainya sebagai perosotan beredar viral di media sosial.

Dalam video tersebut disebutkan pula, jika hal itu masih terjadi, maka untuk pendaki tektok (naik gunung ke puncak lalu langsung turun) gunung Merbabu akan ditutup.

Video tersebut diunggah akun instagram @penikmathutannusantara sekitar 20 jam yang lalu. Postingan tersebut telah mendapat lebih dari 1.086 likes dan 88 komentar.


Di video tersebut terlihat sejumlah orang dengan menggunakan pakaian warna oranye sedang memperbaiki jalur pendakian itu. Dengan menggunakan batang kayu, jalur pendakian yang menanjak terjal tersebut dibuat trap-trapan.

“Dengan nada rendah jika masih ada ninja diglik terbukti prosotan maka untuk pendaki tektok akan ditutup,” tulis narasi dalam video itu.

Dalam keterangan postingan dituliskan sebuah peringatan sekaligus semacam sayembara, jika menemukan pendaki yang menggunakan jalur untuk perosotan, baik sengaja maupun tidak, agar divideo dan ditindak secara tegas.

Dari basecamp akan memberikan apresiasi berupa uang tunai dan souvenir bagi yang menemukan pendaki perosotan di jalur dengan sejumlah syarat.

“PERINGATAN !!!!!! bagi pendaki yg mulai hari ini sengaja atau tidak jalur di buat prosotan . Silahkan anda video dan tindak tegas di tempat. kami juga akan memberi sanksi berat bagi yg terbukti prosotan,” tulisnya.

“Dari basecamp akan memberikan apresiasi dalam bentuk uang tunai dan sovenir dengan syarat, 1. Video lengkap. 2. Nama dan alamat pelaku. 3. Nama basecamp mereka regist ulang,” tambahnya.

Ditulis pula, jika terus terjadi pendaki yang perosotan, maka ke depannya pendaki tektok akan ditiadakan. Apalagi saat musim hujan, perosotan juga disebut membahayakan diri sendiri dan menyusahkan tim SAR. Disebutkan bahwa jalur pendakian tersebut di Gunung Merbabu melalui Gancik, Boyolali.

Taman Nasional Gunung Merbabu Buka Suara

Dimintai tanggapan terkait video tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Anggit Haryoso, mengatakan video itu bukan dari akun resmi BTNGMb.

Menyikapi kejadian itu, pihaknya melakukan edukasi kepada pendaki untuk ikut menjaga jalur sehingga tetap nyaman didaki.

“Itu bukan dari akun resmi Balai TN Gn Merbabu. Menyikapi kondisi tersebut, kami lakukan edukasi kepada pendaki khususnya pendaki tektok agar tetap menjaga jalur pendakian agar nyaman didaki,” kata Anggit.

Dengan melakukan perosotan, lanjut dia, pendaki akan menggerus trap di jalur pendakian. Bila digerus terus menerus maka trap akan habis dan menjadi rata.

“Jalur pendakian yang rata akan membahayakan para pendaki. Kami juga melakukan pemeliharaan jalur, dengan memperjelas papan informasi, mengganti relling, memperbaiki jalur, dan lain-lain,” tandasnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com