Tag Archives: pendakian

5 Wisata Alam yang Lebih Sepi dan Murah Dibandingkan Puncak



Jakarta

Puncak selalu menjadi destinasi favorit warga Jabodetabek untuk menghabiskan libur akhir pekan. Nah, banyak alternatif wisata alam lain yang lebih sepi dan terjangkau lho.

detikTravel telah merangkum, Jumat (4/7/2025) wisata alam lainnya yang bisa kamu kunjungi selain Puncak Bogor untuk menikmati akhir pekan. Berikut 5 di antaranya:

1. Taman Wisata Alam Gunung Pancar


Gua Agung Garunggang menjadi daya tarik wisata di area Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar, Bogor. Eksotisme gua ini bisa saja pudar karena masih marak kasus pungli di Gunung Pancar.Taman Wisata Alam Gunung Pancar Foto: Andhika Prasetia

TWA Gunung Pancar terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Tempat wisata yang satu ini buka setiap hari selama 24 jam.

Taman Wisata Alam Gunung Pancar bisa jadi pilihan traveler yang ingin menikmati keindahan alam dengan ragam fasilitas dan kegiatan. Di sini tak hanya rindang, namun juga punya jalur hiking, sepeda, camping, trekking dan menikmati pemandian air panas.

Harga untuk menikmati keindahan alam di sini cukup terjangkau kok. Mulai Rp 10 ribu per orangnya. Terdapat juga paket-paket kegiatan yang bisa kamu pilih berdasarkan budget. Misalnya paket trekking hutan pinus Rp 190 ribu/orang, glamping mulai Rp 1,3 juta, dan paket lainnya.

2. Gunung Batu Jonggol

Traveler yang ingin hiking tipis-tipis bisa juga datang ke Gunung Batu Jonggol berada di Desa Sukaharja, Kabupaten Bogor memiliki ketinggian 875 mdpl. Walau tak terlalu tinggi, jalur menuju puncaknya lumayan menantang lho.

Selain hiking atau trekking, kamu juga bisa berkemah menikmati sunset dan sunrise di sini lho. Untuk mendaki Gunung Batu Jonggol, kalian cukup merogoh kocek Rp 15.000 per orang. Untuk mendaki sampai puncak dikenakan biaya tambahan Rp 5.000 per orang. Untuk parkir kendaraan dikenakan biaya Rp 15.000. Sedangkan untuk mendirikan tenda, kamu harus nambah Rp 5.000 lagi.

3. Taman Nasional Gunung Ciremai

Taman Nasional Gunung Ciremai.Taman Nasional Gunung Ciremai. Foto: Istimewa

Gunung yang mencakup dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat bisa jadi pilihan untuk destinasi alam bagi para petualang. Ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat lho.

Menjadi gunung tertinggi, tentu traveler akan dimanjakan dengan pemandangan Jawa Barat dari puncak gunung. Belum lagi dengan rindangnya pohon di hutan alami sepanjang jalur pendakian. Kini, Gunung Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektar.

Untuk tiket masuk saat weekday Rp10 ribu dan weekend/hari libur Rp15 ribu. Jika kamu ingin hiking tiketnya Rp 20 ribu dan camping Rp 5.000.

4. Gunung Munara

Spot wisata alam alternatif lainnya yang bisa traveler pilih yaitu Gunung Munara yang berada di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Gunung ini cocok untuk hiking tipis-tipis karena tingginya hanya 1.119-1.204mdpl saja.

Tiket masuknya Rp 10 ribu saja dan bila camping tambah lagi Rp 5.000.

5. Kebun Raya Bogor

Rumah Kaca Anggrek Kebun Raya Bogor dan koleksi anggrek di dalamnya.Rumah Kaca Anggrek Kebun Raya Bogor dan koleksi anggrek di dalamnya. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Wisata bernuansa alam selain Puncak yang bisa kamu datangi tanpa perlu merasa lelah mendaki adalah Kebun Raya Bogor. Teruntuk harga tiket, Senin-Jumat Rp 15.500, Sabtu-Minggu dan libur nasional Rp 25.500, belum termasuk parkir dan sewa perlengkapan

Kebun Raya Bogor punya banyak pohon dan bunga yang di tentu saja di sini berhawa sejuk, adem, dan punya beragam area estetik. Kamu jelajahi juga Griya Anggrek, Taman Anggrek Hitam, Taman Teijsmann dan spot cantik lainnya.

(sym/wsw)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

5 Wisata Pegunungan Yang Tidak Kalah Menarik dari Bromo


Jakarta

Kamu penyuka wisata pegunungan dan lagi nyari lokasi selain Bromo? Berikut rekomendasi gunung yang memberikan hawa sejuk, adem, pohon hijau, dan pastinya pemandangan indah. Kamu bisa langsung datang ke salah satu destinasi atau ambil paket liburan untuk mengunjungi area wisata gunung.

Wisata Pegunungan Tidak Kalah Bagus dari Bromo

Berikut adalah rekomendasinya

Gunung Rinjani

SENARU, LOMBOK, INDONESIA - MAY 19: A view of Mount Rinjani, also known as Gunung Rinjani, is seen on May 19, 2009 in Lombok, West Nusa Tenggara Province, Indonesia. The 3,726m active volcano is the third highest in Indonesia, and has been erupting this time around April 27, peaking on May 10. The volcano's crater lake, known as Segara Anak, is home to many goldfish and mujair fish and is a popular fishing spot for locals.  (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)Gunung Rinjani (dok. Ulet Ifansasti/Getty Images)

Lokasi: Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)


Ketinggian: 3.726 mdpl

Gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia ini menyimpan banyak pesona yang sulit terlupakan. Di tengah lanskapnya yang berbatu, penuh tebing terjal, pasir, dengan cuaca ekstrem, Rinjani menyimpan baik-baik harta karun hanya bagi yang mengunjunginya.

Danau Segara Anak

Telaga ikonik Gunung Rinjani ini tersimpan rapat di ketinggian 2.004 meter, setelah pendaki melintasi lembah dan bukitnya yang menguras stamina. Setiap pendaki yang berniat muncak, pasti melewati danau berair jernih ini dan terhipnotis akan keindahannya. Tak heran jika pinggir Danau Segara Anakan jadi lokasi favorit pendaki ngecamp sebelum sampai di puncak.

Sabana Sembalun Lawang

Padang rumput luas menyambut para pendaki di titik awal jalur menuju puncak Rinjani. Berada di ketinggian 1.156-1.800 mdpl bergantung lokasi, sabana Sembalun seperti mengucapkan selamat datang kepada siapa saja yang ingin mencoba trekking Rinjani. Padang rumput sepanjang 6 km yang diselingi pepohonan ini seolah tak bertepi saking luasnya. Padang Sembalun menjadi pos pertama pendakian Gunung Rinjani di ketinggian 1.300 mdpl.

Plawangan Sembalun

Area ini adalah lokasi berikutnya yang menjadi favorit pendaki untuk ngecamp. Dengan area yang rata dan landai plus menghadap Danau Segara anak, tenda para pendaki tidak terlalu sulit berdiri. Plawangan Sembalun adalah spot terbaik melihat matahari terbenam di Gunung Rinjani. Di momen ini, pendaki bisa melihat pemandangan Pulau Lombok, Gunung Barujari, dan kawasan lain di Rinjani berwarna keemasan seperti jingganya matahari senja.

Gunung Barujari

Kerap disebut anaknya Rinjani, Barujari memang terlihat mungil di tengah besar dan kuatnya tebing sang orang tua. Berada di Danau Segara Anak, Barujari berdiri kokoh setinggi 2.296-2.376 mdpl dengan lebar kawah kurang lebih 170 x 200 m. Pesona Gunung Barujari terlihat jelas tanpa kabut atau awan gelap yang menggantung di Rinjani. Gunung Barujari terlihat megah berpadu dengan air jernih Danau Segara Anak, meski imut jika dibandingan dengan Rinjani.

Gunung Semeru

Gunung SemeruGunung Semeru (dok. ANTARA/HO-PVMBG)

Lokasi: Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur

Ketinggian: 3.676 mdpl

Wilayah puncak Atap Atap Pulau Jawa ini disebut Mahameru yang siap menyambut siapa saja yang sampai ke titik terakhir Gunung Semeru. Dengan medan berpasir yang sangat licin, Semeru menyediakan jalur pendakian populer dari Ranu Pani hingga yang ekstrem di Gunung Sawur dan Pronojiwo.

Ranu Pani

Kerap ditulis Ranu Pane, danau vulkanik ini terlihat begitu dramatis dikelilingi megahnya dinding Semeru. Kaldera dengan aneka flora fauna di sekeliling dan kedalaman airnya ini terlihat sangat indah, apalagi ketika tidak ada kabut. Tak heran jika Ranu Pani yang terletak di ketinggian 2.200 mdpl menjadi tempat favorit ngecamp pendaki sebelum berjalan sampai puncak.

Ranu Regulo

Berlokasi tidak jauh dari Ranu Pani, Ranu Regulo juga menjadi lokasi favorit ngecamp para pendaki. Pesona Ranu Regulo terlihat jelas saat matahari terbit, berpadu dengan jernihnya air danau dan hijau pohon. Hawa yang segar dan sejuk sangat cocok bagi pendaki pemula atau pengunjung yang hanya ingin trekking di Semeru. Pendaki bersiap memasuki Ranu Kumbolo, selepas dari Ranu Regulo.

Air Terjun Tumpak Sewu

Curug di lereng Gunung Semeru ini adalah alasan lain kamu perlu healing ke area Lumajang, Jawa Timur. Berjuluk Niagara kecil, air terjun ini tampak bertumpuk-tumpuk memberikan panorama yang sangat indah. Air terjun di ketinggian 500 mdpl ini juga memberikan hawa sejuk, adem, dan tenang sehingga cocok untuk trekking. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi keanekaragaman flora dan fauna diiringi suara khas aliran air terjun.

Goa Tetes

Pesona Lereng Semeru lainnya adalah Goa Tetes yang berlokasi tak jauh dari Air Terjun Tumpak Sewu. Goa Tetes adalah sebuah gua yang tersembunyi di balik air terjun. Aliran air terjun menetes lewat stalaktit gua yang menjadi inspirasi Goa Tetes. Pengunjung harus melewati tangga buatan sebelum sampai di gua yang berada di balik akar pohon dan batuan tebing air terjun.

Dataran Tinggi Dieng

Wisatawan menikmati hawa dingin dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jumat (28/7/2023).Wisatawan menikmati hawa dingin dataran tinggi Dieng (dok. Uje Hartono/detikJateng)

Lokasi: Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah

Ketinggian: kurang lebih 2.000 mdpl

Dieng adalah destinas populer sebagai lokasi healing, trekking, wisata sejarah dan budaya. Pengunjung bisa lanjut mendaki Gunung Sindoro, atau berhenti di berbagai spot wisata yang tersebar di area Dieng. Pengunjung juga bisa mengunjungi Desa Sembungan yang dinobatkan sebagai salah satu desa tertinggi di Indonesia. Pesona lain Dataran Tinggi Dieng adalah:

  • Kawah Sikidang
  • Kawah Sileri
  • Batu Pandang Ratapan Angin
  • Candi Arjuna
  • Kawah Candradimuka
  • Bukit Sikunir
  • Telaga Pengilon.

Gunung Kelimutu

Pengunjung berfoto di Danau Kelimutu, Gunung Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (2/6/2024). Gunung api jenis strato yang memiliki tiga danau kawah, yakni Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu) tersebut mengalami kenaikan status dari level I atau normal ke level II atau waspada pada tanggal 24 Mei 2024 karena adanya perubahan yang signifikan warna air danau kawah I maupun kenampakan dan sebaran belerang di permukaan air danau kawah II yang semakin intensif. ANTARA FOTO/Mega Tokan/sgd/foc.Danau Kelimutu di Gunung Kelimutu (dok. ANTARA FOTO/Mega Tokan/sgd/foc)

Lokasi: Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur

Ketinggian: 1.639 mdpl

Lanskap alam di Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur ini dikenal dengan danaunya yang sangat ikonik. Danau tiga warna ini adalah kaldera hasil letusan Gunung Kelimutu bertahun-tahun yang lalu. Konon menurut kepercayaan masyarakat setempat, danau dengan air berwarna merah adalah tempat berkumpulnya jiwa orang jahat setelah meninggal. Biru adalah tempat bagi jiwa anak remaja hingga dewasa, sedangkan putih menjadi lokasi orang tua.

Kawah Ijen

Kawah IjenKawah Ijen Foto: Chuk Shatu Widarsha

Lokasi: perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur

Ketinggian: 2.769 mdpl

Lokasi wisata ini berada satu lokasi dengan Gunung Bromo, namun pengunjung tak perlu sampai puncak untuk menikmatinya. Danau seluas 160 x 1.160 m2 di bagian atas dan 960 x 600 m2 di area bawah menyimpan fenomena blue fire. Api biru berasal dari kontak gas belerang dengan udara di sekitarnya dengan suhu pembakaran mencapai lebih dari 3600C. Pengunjung yang tak biasa melakukan pendakian, sebainya menyewa jasa guide atau biro traveling menuju Kawah Ijen.

Gimana detikers, sudah menentukan lokasi wisata pegunungan? Sebelum ke lokasi pilihan, pastikan tubuh dalam kondisi sehat dengan stamina cukup untuk melakukan pendakian. Detikers tidak perlu memaksakan diri untuk sampai ke puncak, apalagi sampai merugikan kita sendiri dan lingkungan sekitar.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Kisah Mistis dan Keindahan Alam yang Memukau



Kuningan

Gunung Ciremai bukan hanya gunung tertinggi di Jawa Barat, gunung itu adalah perpaduan lengkap dari keindahan alam, sejarah, dan mitos lokal.

Dijuluki sebagai atapnya Jawa Barat, Gunung Ciremai ini memiliki ketinggian 3.078 di atas permukaan laut. Gunung Ciremai sendiri terletak di antara Kabupaten Kuningan, Majalengka, dan sedikit di wilayah Cirebon.

Gunung ini menjadi gunung favorit para pendaki jika ingin menikmati keindahan alam Jawa Barat dari ketinggian. Melansir laman resmi Taman Nasional Gunung Ciremai, bahkan sejak zaman kolonial Gunung Ciremai sudah mendapatkan perhatian penting.


Di tahun 1930-an wilayah tersebut telah ditetapkan menjadi hutan lindung oleh Pemerintah Hindia-Belanda, kemudian di tahun 1978 menjadi hutan produksi. Dan di tahun 2004 ditetapkan menjadi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), kawasan tersebut kini dikelola langsung oleh Balai TNGC dengan luas sekitar 15.500 hektar.

Pesona Alam dan Lokal

Bagi pendaki yang ingin mencoba mengelan Gunung Ciremai lebih dalam, terdapat tiga jalur pendakian: Palutungan, Apuy, dan Linggarjati. Untuk jalur Palutungan dan Apuy punya medan yang cocok untuk pendaki pemula.

Beda dengan jalur Linggarjati yang lebih menantang, tapi justru jalur ini yang jadi andalan para pendaki, karena menyimpan banyak cerita yang bisa jadi selingan pendaki saat berada dalam jalur pendakian.

Di puncak Ciremai, traveler yang ke sini akan disuguhkan oleh dua kawah yang indah. Selain itu dari puncak gunungnya, akan terlihat indah city view yang megah nan mempesona.

Taman Nasional Gunung Ciremai.Taman Nasional Gunung Ciremai. (Istimewa)

Bukan hanya menyuguhkan pesona alam yang menakjubkan, Gunung Ciremai, khususnya masyarakat di sana juga masih melestarikan budaya lokal. Sehingga budaya ini menjadi daya tarik lain para pendaki yang hendak menuju ke puncak Gunung Ciremai.

Seren Taun atau sebuah tradisi pasca panen sebagai wujud rasa syukur masyarakat Sunda terhadap hasil bumi yang diperoleh yang dilakukan secara tahunan. Dalam kegiatan tersebut biasanya akan ada arak-arakan dan keseruan lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri.

Mitos dan Mistis

Tentunya di setiap daerah maupun setiap gunung punya mitos dan cerita mistis yang melekat, tak terkecuali di Gunung Ciremai ini. Konon katanya mitos di Gunung Ciremai ini tidak boleh membuang air seni ke tanah.

Nantinya jika seseorang melakukan tersebut, maka musibah buruk akan menimpa kepada pelakunya. Oleh karenya di jalur pendakian kerap dijumpai plastik-plastik atau botol plastik berisikan air seni digantung di ranting pepohonan.

Mitos lainnya yang ada di Gunung Ciremai ini adalah menghentakkan kaki sebanyak tiga kali. Cara tersebut diyakini dapat melindungi pendaki dari gangguan makhluk tak kasat mata dan juga melindungi selama pendakian.

Gunung Ciremai.Gunung Ciremai. (Fathnur Rohman/detikJabar)

Kemudian, ada juga mitos tentang harimau bermata satu, konon harimau bermata satu ini tinggal di antara gundukan ranting kering berbentuk gua di Gunung Ciremai.

Nah dari cerita yang terus bergulir itu, harimau bermata tersebut merupakan binatang yang dimiliki oleh Nini Pelet. Nama tersebut adalah merupakan sosok yang memiliki kekuatan supranatural yang luar biasa.

Dalam ceritanya Gunung Ciremai ini merupakan singgasana kerajaan Nini Pelet, sehingga gunung ini juga dianggap sakral dan punya magnet mistis yang kuat.

Bukan hanya cerita tentang Nini Pelet, masih banyak lainnya, salah satunya cerita suara lantunan gamelan. Konon ketika pendaki mendengar suara gamelan itu, akan penasaran dari mana sumber suara tersebut, dan dari beberapa kejadian juga ada yang tersesat karena mencari keberadaan suara itu.

Di luar cerita mitos dan mistis yang ada di Gunung Ciremai, atapnya Provinsi Jawa Barat ini secara lanskap alamnya begitu menakjubkan dan indah untuk dinikmati. Ia adalah saksi bisu dari perjalanan sejarah, wadah kekayaan alam, cermin budaya masyarakat, dan ruang spiritual yang dihormati.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Spot Foto Menarik dan Kisah di Baliknya



Jakarta

Kawasan Dieng di Jawa Tengah memang sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang jadi favorit wisatawan. Kawasan itu berada di dua wilayah yakni Wonosobo dan Banjarnegara.

Di sana traveler bukan hanya disuguhkan dengan keindahan alamnya saja, tetapi juga budaya serta sejarah-sejarah yang melengkapinya. Sudah sejak lama pesona Dieng sudah harum hingga wisatawan internasional, belum lagi cuaca di sana yang sangat menyejukkan.

Dengan berbagai acara yang kerap dihelat di sana membuat kawasan Dieng ini begitu diminati. Belum lagi dengan lanskap yang indah itu menawarkan visual yang menakjubkan, sehingga sangat cocok menjadi latar belakang foto traveler.


Nama Dieng sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta ‘Die Hieyang’ yang punya arti indah dan langka. Kata Dieng pun terdiri dari dua suku kata yaitu Di dan Hyang, Di artinya gunung atau area yang tinggi sementara Hyang adalah dewa-dewi jadi secara makna punya arti pegunungan atau tempat para dewa-dewi.

Dieng juga punya desa tertinggi di Pulau Jawa: Desa Sembungan yang berada di ketinggian 2.300 mdpl. Dengan lanskap hamparan sawah berundak juga perbukitan hijau yang sejuk.

Desa Sembungan juga pernah menyabet gelar Desa Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di tahun 2022.

Jika traveler hendak berkunjung ke kawasan Dieng, berikut rekomendasi detikTravel untuk destinasi-destinasi yang bisa jadi spot foto menawan.

1. Candi Arjuna

Candi Arjuna ini letaknya berada di puncak pegunungan Dieng dan candi tersebut merupakan candi yang bercorak Hindu. Dengan berada di atas puncak, membuat Candi Arjuna ini punya persona dan daya tarik tersendiri.

Suasana objek wisata Candi Arjuna Dieng ramai dikunjungi wisatawan. Foto diunggah pada Senin (31/7/2023).Suasana objek wisata Candi Arjuna Dieng ramai dikunjungi wisatawan. (UPT Dieng)

Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini dibangun sekitar abad ke-7 atau 731 saka. Dan punya luas hingga satu hektar, di kawasan komplek Candi Arjuna ini juga traveler akan menemukan beberapa candi lainnya seperti Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembadra, dan Candi Puntadewa.

Tiket masuk: Rp 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional.

2. Kawah Sikidang

Meski merupakan kawah gunung berapi, Kawah Sikidang ini tidak berbahaya dan jadi langganan destinasi wisatawan lokal dan internasional. Kawah Sikidang juga dikenal luas sebagai Kawah Telur Rebus karena bau belerang yang sangat menyengat di hidung.

Wisatawan mengunjungi Kawah Sikidang Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (5/2/2022). Wisata Kawah Sikidang ramai dikunjungi wisatawan domestik saat akhir pekan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.Wisatawan mengunjungi Kawah Sikidang Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Yang jadi primadonanya, Kawah Sikidang ini punya warna kawah kehijauan yang mengeluarkan asap putih.

Tiket masuk: Rp 15.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional.

3. Telaga Dringo

Destinasi selanjutnya ini punya ketinggian di 2.202 mdpl dengan luasan sekitar 10 hektar. Telaga Dringo juga kerap disebut Ranu Kumbolo karena landskapnya yang mirip dengan danau terkenal di Gunung Merapi itu.

Di sana traveler bakal disuguhkan dengan hutan yang indah dengan pesona telaganya. Dan di Telaga Dringo juga banyak wisatawan yang menjadikannya sebagai area camping.

Telaga Dringo di BanjarnegaraTelaga Dringo di Banjarnegara. (Randy/detikTravel)

Tiket masuk: Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per orang.

4. Gardu Pandang Dieng

Gardu Pandang Dieng ini punya daya tarik tersendiri dari ketinggian, di sana traveler bisa melihat pemandangan Gunung Sindoro secara lebih dekat. Ditambah pemandangan ladang serta pemukiman masyarakat sekitar.

Waktu tepat untuk berada di Gardu Pandang Dieng ini tentunya di pagi buta dan sore hari. Karena traveler akan ditawarkan indahnya matahari terbit dan terbenam.

5. Bukit Sikunir

Ini jadi salah satu tempat paling favorit yang ada di kawasan Dieng. Karena di bukit yang punya tinggi 2.263 mdpl ini traveler bisa melihat pemandangan indah saat matahari terbit.

Bukit di Wonosobo, DiengBukit di Wonosobo, Dieng. (ahmadsabani18/d’Traveler)

Tak ayal pesona itu dijuluki sebagai Golden Sunrise Sikunir. Tentunya bukan hanya matahari terbit saja yang menawarkan keindahan saat matahari tenggelam pun indahnya tak kalah jauh.

Tiket masuk: Rp 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional

6. Batu Pandang Ratapan Angin

Di kawasan ini sangat cocok buat traveler yang ingin punya pengalaman lain untuk menikmati indahnya Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng. Di sana jadi primadona spot foto terbaik untuk keduanya.

Telaga Warna DiengTelaga Warna Dieng. (Reexy/d’traveler)

Berada di atas ketinggian, Batu Pandang Ratapan Angin ini berlokasi di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.

Tiket masuk: Rp 15.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional.

7. Gunung Prau

Bagi traveler yang ingin senang dengan aktivitas luar ruangan yang lebih menantang, bisa mencoba untuk melakukan pendakian ke Gunung Prau. Berada di ketinggian 2.565 mdpl akan membuat traveler sangat terpukau ketika berada di puncaknya.

Gunung PrauGunung Prau. (Uje Hartono/detikcom)

Hamparan lautan awan dan pemandangan gunung-gunung di sekitarnya, membuat pengalaman saat berada di kawasan Dieng ini tidak akan membuat kecewa. Tentunya untuk mendaki gunung, traveler harus mempersiapkan segalanya, mulai dari pemandu, perlengkapan alat, mental, fisik hingga membawa obat-obatan pribadi.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

5 Gunung Terindah di Jawa Tengah untuk Liburan di Akhir Pekan



Yogyakarta

Jawa Tengah kaya akan alam yang indah, termasuk gunung. Pendakian ke 5 gunung ini bisa jadi aktivitas liburanmu selanjutnya.

Gunung-gunung di Jawa Tengah menjulang gagah dengan segudang cerita. Tiap gunung memiliki karakteristik masing-masing dari sisi geologi, ekosistem, maupun mitos yang membayanginya.

Bukan hanya aktivitas fisik, pendakian ke gunung-gunung ini menjadi sebuah perjalanan spiritual dan budaya yang diincar oleh banyak wisatawan.


Dikumpulkan detikTravel, inilah 5 gunung terindah Jawa Tengah untuk dijelajahi.

1. Gunung Prau

Lansekap Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terlihat sangat mempesona dari Gunung Prau. Momen matahari terbit pun seakan membuat nuansa menjadi romantisLansekap Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terlihat sangat mempesona dari Gunung Prau. Momen matahari terbit pun seakan membuat nuansa menjadi romantis Foto: Rifkianto Nugroho

Terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Gunung Prau menjadi salah satu tempat pendakian favorit, terutama pendaki pemula. Memiliki ketinggian 2.565-2.590 mdpl, gunung ini terkenal dengan matahari terbitnya yang dramatis, latanya gunung Sindoro, Sumbing dan Merapi.

Setelah matahari terbit, Anda akan disuguhi bukit-bukit kecil yang bergelombang menyerupai “Bukit Teletubbies” yang ikonik, ditumbuhi ilalang dan bunga-bunga liar. Keberadaan fenomena golden sunrise dan bukit teletubbies menjadikan Prau sebagai salah satu gunung di Jawa Tengah yang paling unik dan paling banyak diminati, terutama di akhir pekan.

2. Gunung Merbabu

Birunya langit dan hamparan putihnya awan manjakan mata para pendaki akan keindahan panorama di puncak gunung merbabu dari ketinggian 3.142 mdpl.Birunya langit dan hamparan putihnya awan manjakan mata para pendaki akan keindahan panorama di puncak gunung merbabu dari ketinggian 3.142 mdpl. Foto: Dok. Team Choral Adventure

Gunung Merbabu adalah salah satu gunung api aktif. Terletak di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Semarang, gunung ini memiliki keunikan dari hamparan sabananya yang terkenal sebagai ‘Karpet Hijau’ di ketinggian 3.142 mdpl.

Sabana Merbabu menawarkan pemandangan padang rumput hijau yang membentang seolah tak berujung, diselingi pohon-pohon edelweis dan bukit-bukit kecil. Pemandangan ini sangat kontras dengan gunung-gunung lain di Jawa yang mungkin didominasi hutan lebat.

Sabana di Merbabu, seperti Sabana 1, Sabana 2, dan terutama di Pos Helipad (Puncak Kenteng Songo), seringkali menjadi spot favorit para pendaki untuk beristirahat dan berfoto. Saat musim kemarau, rumput-rumput ini akan mengering dan menguning, menciptakan nuansa Afrika yang eksotis. Merbabu menjadi gunung yang sangat ramah bagi pendaki pemula maupun profesional yang ingin menikmati pemandangan terbuka dan camping di bawah bintang-bintang.

3. Gunung Sindoro

Gunung SindoroGunung Sindoro Foto: Gema Bayu Samudra/d’Traveler

Disebut sebagai kembaran Gunung Sumbing, Sindoro adalah gunung api yang masih aktif. Terletak di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, keunikan Sindoro terletak pada kawahnya yang masih aktif dan mengeluarkan belerang. Ini menciptakan efek magis dan dramatis bagi pendaki di ketinggian 3.153 mdpl.

Pendakian Sindoro cukup menantang, membutuhkan fisik yang prima. Namun, lelah akan terbayar lunas dengan pemandangan dari puncak yang luar biasa, meliputi hamparan awan, gunung-gunung lain di sekitarnya, serta kota-kota di bawahnya. Di beberapa jalur pendakian, Anda juga akan menemukan padang edelweis yang cantik, bunga abadi khas pegunungan.

4. Gunung Andong

Gunung AndongGunung Andong Foto: Pemkab Magelang

Berlokasi di Kabupaten Magelang, Gunung Andong menjadi pilihan favorit bagi pendaki pemula dengan ketinggian 1.726 mdpl. Keunikan utamanya adalah pemandangan 5 gunung sekaligus dari puncaknya, yaitu Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Ungaran. Ini adalah bonus luar biasa yang jarang ditemukan di gunung lain.

Pendakian ke puncak Andong biasanya hanya memakan waktu sekitar 2-3 jam, menjadikannya pilihan ideal untuk pendakian singkat atau hiking santai. Dari puncak, Anda bisa menikmati panorama alam yang luas, perkebunan warga, dan desa-desa di bawahnya. Selain pemandangan, Andong juga memiliki beberapa jalur pendakian yang berbeda, menawarkan variasi pengalaman bagi pengunjung.

5. Gunung Sumbing

Gunung sindoro diselimuti awanSunset dari Gunung Sumbing Foto: detik

Kembaran Gunung Sindoro ini memiliki ketinggian 3.371 mdpl, menjadikannya tertinggi ketiga di Pulau Jawa. Puncak Gunung Sumbing menawarkan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler, lautan awan, dan langit penuh bintang saat malam hari.

Keunikannya adalah memiliki dua kawah (kawah mati dan kawah aktif) di puncaknya, meskipun kawah aktifnya tidak selalu terlihat jelas. Sumbing juga dikenal dengan vegetasi hutan tropisnya yang masih sangat alami, dengan keragaman flora dan fauna yang kaya.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com

12 Camping Ground Terbaik 2025 di Bogor untuk Liburan Bareng Teman dan Keluarga


Jakarta

Bogor yang sejuk, rindang, dan teduh menawarkan banyak tempat wisata outdoor, salah satunya camping ground yang cocok untuk kegiatan liburan bersama teman dan keluarga. Camping di arena terbuka bisa jadi sarana relaksasi, main bareng, atau sekadar jalan-jalan di area adem khas Bogor.

Buat detikers yang sedang mencari arena camping ground untuk liburan atau gathering bersama kolega, berikut adalah beberapa alternatifnya. Tiap camping ground dijamin bersih, cukup air, dan tersedia cukup kamar mandi untuk pengunjung.

Rekomendasi 12 Camping Ground Terbaik di Bogor 2025

Camping Ground di Bogor menawarkan fasilitas lengkap dengan suasana alam yang mendukung. Perpaduan keindahan alam dan kelengkapan sarana penunjang menjadikan camping ground pilihan tepat untuk main, olahraga, atau bikin game lucu bersama teman serta keluarga.


1. Bumi Kepanduan Sentul, Bogor

Camping ground Bumi Kepanduan Sentul, BogorCamping ground Bumi Kepanduan Sentul, Bogor (dok. situs Bumi Kepanduan)

Salah satu camping ground favorit di Bogor ini berlokasi di kawasan Sentul tepatnya Kampung Cikeas, Desa Bojong Koneng Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dikutip dari website resminya, Bumi Kepanduan Sentul dapat menampung 400 orang dengan jumlah kamar mandi 30 pintu untuk mencegah antrian.

Berkemah di Bumi Kepanduan Sentul tentunya Anda akan mendapatkan fasilitas terbaik berupa rumah, saung panitia, dan sound system. Pihak pengelola juga menyediakan perlengkapan kemah seperti tenda pleton dan tenda dome yang dapat disewa, dengan biaya sudah termasuk pemasangan dan pembongkaran. Dengan layanan pendukung yang lengkap, Bumi Kepanduan Sentul mampu menghadirkan pengalaman beraktivitas di alam terbuka yang menyenangkan dan menantang.

Harga tiket yang ditawarkan Bumi Kepanduan Sentul relatif terjangkau dan beragam, mulai dari Rp 100-350 ribu untuk outbound dengan ketentuan jumlah tamu minimal 30 orang. Sedangkan untuk berkemah dikenakan harga mulai Rp 8,5 juta per malam, lengkap dengan layanan katering dengan biaya mulai dari Rp 20 ribu per porsi.

2. Agrowisata Gunung Mas

Agrowisata Gunung Mas Puncak BogorAgrowisata Gunung Mas Puncak Bogor (dok. Pradita Utama/detikcom)

Area camping ground ini berada di Jalan Raya Puncak Km 87, Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat dengan lanskap yang memanjakan mata. Sepanjang mata memandang, kita akan melihat hamparan kebun teh hijau segar yang sangat cocok untuk cuci mata.

Dikutip dari situs resmi Gunung Wisata Puncak, camping ground ini mengedepankan wisata dengan suasana yang sejuk dan keindahan Pegunungan Pangrango. Gunung Mas cocok jadi rekomendasi camping ground, apalagi di ini tersedia beragam fasilitas penunjang. Misal restoran, penginapan, kolam renang, lapangan bola, dan paralayang.

Tiket masuk Agrowisata Gunung Mas berbeda sesuai hari kunjungan yaitu Senin-Jumat Rp 15.500 per orang dan Sabtu-Minggu sebesar Rp 20 ribu per orang. Sedangkan untuk tarif campingnya adalah Senin-Jumat mulai dari Rp 600 ribu per malam dan Sabtu-Minggu sebesar Rp 700 ribu per malam. Kita juga bisa menggunakan layanan program outdoor lengkap dengan instrukturnya.

3. Highland Camp Curug Panjang

situs Camping ground Curug PanjangCamping ground Curug Panjang (dok. situs Camping ground Curug Panjang)

Warga Bogor tentunya tidak asing dengan Highland Camp Curug Panjang yang berlokasi di Puncak Bogor, Jawa Barat. Tempat ini menawarkan pegunungan dengan pepohonan rimbun, sungai mengalir, dan air terjun yang indah.

Tempat wisata ini cocok jadi tempat liburan atau gathering bersama kolega kantor dengan fasilitas lengkap dan berkualitas yang mendukung kenyamanan serta keselamatan pengunjung. Di sini ada 11 camp site di tiga zona dengan total daya tampung mencapai 832 orang. Tiap zona punya kelebihan sendiri, misal zona halimun yang cocok untuk kegiatan skala besar.

Di area Highland Camp Curug Panjang juga ada tiga anak sungai dan lima air terjun yang cocok untuk berenang, body rafting, river trekking, dan cliff jumping. Tentunya tersedia cukup fasilitas dasar seperti seperti toilet, mushola, dan area parkir yang bersih dan nyaman.

4. Camp Hulu Cai

Camping ground Camp Hulu CaiCamping ground Camp Hulu Cai Foto: Instagram Camp Hulu Cai

Rekomendasi camping ground berikutnya adalah Camp Hulu Cai yang terletak di Jalan Veteran II, Cibedug, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Fasilitas yang ditawarkan beragam mulai dari cabin, kamar, restoran, dan lainnya cocok untuk kegiatan outbound training, gathering, dan wisata bertemakan alam.

Dikutip dari situs Camp Hulu Cai, ada bermacam paket yang ditawarkan camping ground ini untuk liburan bersama teman dan kolega dalam berbagai skala. Pertama adalah paket family gathering, yang cocok untuk keluarga yang ingin berlibur dengan nuansa kebersamaan. Paket ini include dengan akomodasi, makan, aktivitas air, permainan tradisional, api unggun, dan karaoke.

Kedua adalah paket Outing, yang cocok untuk komunitas yang ingin bersenang-senang bersama teman-teman. Paket ini include dengan akomodasi, makan, aktivitas air, permainan tradisional, api unggun, dan karaoke. Pilihan lain adalah paket outbound untuk skala paling besar bersama tim perusahaan yang sudah mencakup akomodasi, makan, aktivitas air, flying fox, paintball, ice breaking, team building, leadership training, dan api unggun.

5. Gunung Pancar, Bogor

Sri Mulyani liburan di Gunung PancarMenke Sri Mulyani camping di Gunung Pancar (dok. Instagram @smindrawati)

Gunung Pancar terletak di Kampung Ciburial, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Letaknya sangat strategis, mudah dicapai dari Jakarta dengan waktu tempuh 1-1,5 jam lewat Tol Jagorawi menuju Sentul City.

Di sini kita dapat menikmati berbagai fasilitas lengkap seperti area camping dan glamping, spot foto estetik, trekking dengan pemandu, area outbound, hammock, sekaligus pemandian air panas. Dikutip dari situsnya, camping ground menyediakan fasilitas pendukung yang lengkap misal area parkir, toilet bersih, mushola, warung makan, dan gazebo yang nyaman.

Tiket masuk untuk wisatawan domestik adalah Rp 10 ribu per orang dan Rp 100 ribu untuk WNA pada weekdays, sedangkan tarif saat akhir pekan dan hari libur adalah Rp 15 ribu bagi WNI dan Rp 150 ribu untuk WNA. Gunung Pancar juga mengenakan tarif parkir motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10 ribu saat hari kerja, serta motor Rp 7.500 dan mobil Rp 15 ribu ketika akhir pekan atau libur. Kita harus membayar tambahan sekitar Rp 20.000 per orang jika ingin mengakses pemandian air panas dan ongkos sewa Rp 100.000 per kelompok per jam bagi yang ingin menyewa kolam privat.

6. Camp Gayatri Mountain Adventure

Gayatri Mountain AdventureGayatri Mountain Adventure (dok. situs Gayatri Mountain Adventure)

Area Camp Gayatri Mountain Adventure berada di Sentul City tepatnya Kampung Ciburial, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas seperti area camping dan glamping, trekking, outbound, hammock, hingga pemandian air panas alami. Tersedia juga fasilitas pendukung berupa area parkir, toilet bersih, mushola, gazebo, pusat informasi, serta warung makan untuk menunjang kenyamanan wisatawan.

Harga tiket masuk menurut situs resminya adalah Rp 320 ribu untuk paket outbound sehari plus sewa perlengkapan dan kru. Untuk kegiatan 2 hari 1 malam, tiketnya adalah Rp 625 ribu dengan fasilitas tambahan makan tiga kali, dua kali coffee break, game master, LO (liaison officer). Ada juga paket outbound untuk 5-6 jam Rp 395.000 per orang dengan fasilitas dokumentasi foto.

7. Suaka Elang Loji

Loji Suaka Elang BogorLoji Suaka Elang Bogor (dok. Luthfi Hafidz/detikcom)

Camping ground Suaka Elang Loji terletak di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Tempat ini adalah area pelestarian alam sekaligus destinasi wisata edukatif berbasis konservasi elang, yang mudah dijangkau dari Bogor dengan waktu tempuh 1-2 jam.

Fasilitas di lokasi ini cukup lengkap dan mendukung berbagai aktivitas wisata seperti area camping ground, jalur trekking, toilet, mushola, spot foto, serta warung dan area parkir. Pengunjung juga bisa melihat langsung elang di kandang display dalam Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ), serta menikmati suasana hutan pinus yang rindang dan sejuk.

Biaya outbound di area camping ground Suaka Elang Loji adalah Rp 285-350 ribu per orang untuk paket 1 hari dan Rp 550-750 ribu per orang untuk 2 hari 1 malam. Harga ini sudah termasuk fasilitas seperti sewa lokasi, makan, peralatan games, fasilitator, hingga tiket masuk area wisata.

8. Eagle Hill Outbound

Eagle Hill IndonesiaEagle Hill Indonesia Foto: situs Eagle Hill Indonesia

Kawasan camping ground di Megamendung, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini berada di dataran tinggi dengan udara sejuk dan dikelilingi hutan pinus. Area ini cocok untuk kegiatan outbound, training, dan gathering.

Fasilitas di Eagle Hill Outbound cukup lengkap mencakup area outbound, lapangan luas, aula serbaguna, serta saung untuk berkumpul. Tersedia juga area perkemahan, penginapan dengan berbagai kapasitas, ruang makan, mushola, toilet, dan spot foto alam. Selain itu, ada tim fasilitator profesional yang siap memandu berbagai kegiatan seperti team building, family gathering, dan pelatihan kepemimpinan.

Harga paket outbound di Eagle Hill bervariasi tergantung penyedia layanan. Paket 1 hari dengan minimal peserta 30 orang tersedia dengan harga Rp 370 ribu, sementara Cakra Adventure menetapkan tarif Rp 380.000 dengan minimal 40 peserta.

9. Lembah Salak Camping Ground

Camp Ground Lembah SalakCamping Ground Lembah Salak (dok. Luthfi Hafidz)

Lembah Salak Camping Ground berada di kawasan Curug Putri Pelangi, Tajur Halang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasinya berada di kaki Gunung Salak dengan pemandangan luar biasa, udara pegunungan yang sejuk serta pemandangan city light Kota Bogor saat malam hari.

Lokasi ini menawarkan area camping yang luas dengan kontur berundak, cocok untuk mendirikan tenda atau beristirahat. Fasilitas yang tersedia meliputi toilet, mushola, kafe sederhana, mushola, dan area parkir. Pengunjung juga bisa trekking singkat ke Curug Putri Pelangi dan menikmati wisata peternakan kecil seperti taman kelinci.

10. Curug Cipamingkis

Curug CipamingkisCurug Cipamingkis yang menyediakan camping ground (dok. Travelus Muliawan/d’Traveler)

Camping ground Curug Cipamingkis berlokasi di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari pusat Kota Bogor, perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam dengan rute melalui Tol Jagorawi, Sentul, hingga Jonggol. Kawasan ini dikenal dengan udara sejuk pegunungan dan pemandangan alam yang masih asri.

Tempat wisata ini dilengkapi dengan area parkir luas, mushola, dan toilet bersih. Pengunjung juga dapat menikmati fasilitas seperti villa, rumah pohon, camping ground, jembatan gantung, hingga taman Baratayudha. Kehadiran warung makan dan spot foto kekinian menambah kenyamanan liburan di area air terjun.

Harga tiket masuk Curug Cipamingkis adalah Rp 35 ribu per orang pada hari kerja dan Rp 40 ribu saat akhir pekan, sementara wisatawan mancanegara dikenakan Rp 50 ribu. Untuk camping, biaya yang dikenakan mulai dari Rp 60-65 ribu per orang tergantung hari kunjungan. Selain itu, tersedia villa dengan tarif mulai Rp 350 ribu hingga Rp 3 juta per malam sesuai fasilitas yang dipilih.

11. Bukit Cirimpak Camping Ground

Camping ground Bukit CirimpakCamping ground Bukit Cirimpak (dok. Instagram bukit_cirimpak)

Lokasi Bukit Cirimpak Camping Ground terletak di Jalan Curug Panjang, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Area di ketinggian 900-1.022 mdpl ini menawarkan panorama megah Gunung Salak dan Gede Pangrango, serta city-light Kota Bogor saat malam hari yang memukau.

Fasilitas di Bukit Cirimpak sudah cukup lengkap untuk mendukung kegiatan camping misal toilet bersih, mushola, colokan listrik, area charging, warung 24 jam, serta parkir dan penitipan helm. Peralatan camping juga bisa disewa di lokasi-mulai dari tenda dome (kapasitas 2-6 orang), sleeping bag, matras, lampu tenda, kompor, nesting, hingga BBQ kit dengan harga yang cukup bersahabat.

Biaya camping di Bukit Cirimpak Camping Ground tergolong cukup terjangkau dengan fasilitas yang sudah lengkap. Untuk tiket masuk camping per malam, pengunjung dikenakan Rp 35 ribu per orang pada hari biasa dan Rp 40 ribu per orang saat akhir pekan atau libur nasional. Harga ini sudah mencakup akses area camping, parkir kendaraan, toilet, hingga listrik umum, sementara anak-anak usia kurang dari 7 tahun gratis biaya masuk.

12. Kawah Ratu

Berendam air panas menjadi salah satu cara menghilangkan lelah dan stres. Apalagi kalau berendamnya dengan pemandangan alam yang luar biasa seperti Kawah Ratu.Pesona Kawah Ratu (Dok. Tripa Ramadhan)

Kawah Ratu terletak dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat di ketinggian 1.437 mdpl dengan udara sejuk dan pemandangan yang masih asri. Untuk mencapai kawasan ini, pengunjung biasanya memulai perjalanan dari kawasan Pasir Reungit atau Cidahu lalu trekking menyusuri hutan pinus yang rimbun.

Fasilitas di Kawah Ratu cukup memadai bagi para pencinta alam. Tersedia area camping ground yang dilengkapi dengan lahan tenda, toilet umum, dan area memasak sederhana. Selain itu, ada pula jalur trekking yang jelas, posko penjagaan, serta penyewaan perlengkapan camping bagi yang tidak membawa sendiri. Suasana alami dengan hamparan hutan pinus menambah kenyamanan saat berkemah maupun beristirahat setelah pendakian.

Dikutip dari situs resminya, biaya masuk ke Kawah Ratu masih terjangkau. Wisatawan lokal dikenakan tiket sekitar Rp 15 ribu dan WNA Rp 75 ribu saat hari kerja, sedangkan tarif ketika weekend adalah Rp 25 ribu per orang untuk turis lokal dan Rp 125 ribu bagi wisatawan mancanegara.

Untuk yang ingin bermalam, tarif camping ground ditetapkan sekitar Rp 25 ribu per orang dengan biaya parkir Rp 5-10 ribu untuk motor dan mobil Rp 10 ribu. Bagi yang menginginkan pengalaman lengkap, tersedia paket trekking dengan pemandu, tiket masuk, serta fasilitas tambahan dengan harga mulai Rp 200-450 ribu per orang.

Nah, detikers yang ingin mencoba liburan di camping ground bisa mencoba salah satu yang direkomendasikan. Jangan lupa update info ketersediaan layanan dan fasilitas lainnya di media sosial atau situs terkait, supaya bisa liburan dengan aman dan nyaman.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Rekomendasi Wisata Populer di Purwokerto nan Sejuk



Jakarta

Purwokerto yang berada di kaki Gunung Slamet memiliki hawa sejuk sehingga pas buat healing. Banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi, ke mana saja ya?

Traveler yang ingin melepas penat dan rehat dari rutinitas ibu kota, Purwokerto bisa menjadi tujuan wisata yang patut dicoba. Dari perbukitan hijau hingga air terjun yang menyejukkan, ada banyak destinasi menarik yang siap membuatmu merasa lebih rileks dan kembali segar.

Purwokerto juga relatif mudah dijangkau dari Jabodetabek. Kota yang berada di Banyumas, Jawa Tengah itu terhubung dengan transportasi publik, bus umum dan kereta, dengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam.


Sejak dulu hingga kini, Purwokerto selalu punya cara menarik perhatian wisatawan. Ke mana saja ya saat pelesiran di Purwokerto?

Berikut 5 Destinasi Purwekerto yang populer:

1. Baturraden

BaturradenBaturraden (Anggraini Sekar/d’Travelers)

Lokawisata Baturraden merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Purwokerto dan Banyumas. Lokasinya yang berada di dekat kaki Gunung Slamet membuat suasana di Lokawisata Baturraden terasa sejuk dan menenangkan.

Traveler bisa berenang di kolam renang, bermain sepeda air, hingga pemandian air panas. Alhasil, tempat wisata ini lebih banyak dikunjungi oleh rombongan keluarga besar.

Wisatawan bisa menikmati indahnya pemandangan hijau sekaligus merasakan suasana alam yang sejuk dan segar. Baturraden buka setiap hari dari pukul 07.00-16.00 WIB.

2. Telaga Sunyi

telagaTelaga Sunyi (Brigida Emi Lilia/d’Traveler)

Berada di sekitar Baturraden, Telaga Sunyi masuk dalam daftar desatinasi sepi dan menenangkan. Diintip dari website resmi Visit Jawa Tengah, Telaga Sunyi berbentuk kolam air yang tidak begitu luas dengan kedalaman kurang lebih sampai 5 meter.

Diawali dengan air terjun kecil dan berakhir dengan sungai yang banyak batunya. Sehingga membuat terdengar suara gemericik air yang iramanya menenangkan. Di samping Telaga Sunyi juga terdapat gua sepanjang 6 meter.

Telaga Sunyi buka setiap hari dari jam 8.00 sampai jam 17.00. Tiket masuk Telaga Sunyi cukup terjangkau. Lokasi Telaga Sunyi berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, atau sekitar 15 menit dari Wana Wisata Baturraden.

3. Gunung Slamet

Sunrise gunung SlametSunrise gunung Slamet (Gema Bayu Samudra/d’Traveler)

Bagi kamu yang suka tantangan, mendaki Gunung Slamet bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Sebagai gunung tertinggi di Jawa Tengah, pendakian ke puncaknya membutuhkan usaha ekstra, tetapi pemandangan yang ditawarkan benar-benar sepadan.

Gunung Slamet memiliki cukup banyak jalur pendakian, salah satunya dari Purwokerto. Yakni, dimulai dari Baturraden.

Jalur pendakian Gunung Slamet melalui Baturraden relatif landai namun cukup panjang. Start dan finish dari sini, traveler bisa merasakan mandi-mandi air panas di kaki gunung.

4. The Village Purwokerto

Taman rekreasi di PurwokertoTaman rekreasi di Purwokerto (vindifitriana/d’Traveler)

The Village adalah sebuah wisata kota yang menghadirkan taman publik seluas 2.5 hektar di tengah Karisidenan Banyumas. Diresmikan pada tanggal 7 Februari 2018 dan mulai dibuka untuk umum mulai tanggal 9 Februari 2018.

The Village juga menawarkan kesempatan untuk bertamasya dengan rancangan bangunannya yang memadukan karakteristik Barat dan Nusantara, alam dan kota.

5. Pancuran Tujuh

Baturraden punya banyak destinasi unggulan yang menawarkan berbagai aktivitas seru buat wisatawan. Salah satunya adalah pijat blerang di Pancuran Pitu.Baturraden punya banyak destinasi unggulan yang menawarkan berbagai aktivitas seru buat wisatawan. Salah satunya adalah pijat blerang di Pancuran Pitu. (Arbi Anugrah/detikcom)

Pancuran Tujuh merupakan sumber air panas alami yang berada di kawasan Baturaden. Airnya mengandung belerang yang dipercaya baik untuk kesehatan kulit.

Untuk onsen massal bisa diisi 10-20 orang. Onsen antara laki-laki dan perempuan dibuat terpisah. Setiap onsen massal ini memiliki ruang bilas masing-masing.

Selain itu, terdapat juga onsen privat yang bisa dinikmati lebih intim. Wisatawan bisa berkumpul dengan keluarga di onsen ini. Untuk sementara onsen privat masih terbatas, yaitu 4 onsen.

Tarifnya Rp 150 ribu per jam untuk 5 orang, kalau nambah orang Rp 30 ribu per kepala. Onsen massal hanya Rp 15 ribu per orang. Jam operasional Pancuran 7 dari pukul 08.00-16.00 WIB. Sementara itu, onsen buka dari jam 09.00 karena dibutuhkan waktu untuk menguras terlebih dahulu.

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com

10 Gunung Tertinggi di Dunia, Nomor 1 Everest atau Bukan?


Jakarta

Sering menjadi perdebatan kalau gunung tertinggi di dunia bukanlah puncak Everest, karena terdapat gunung lain yang lebih tinggi dibanding Everest. Namun, nyatanya takhta Everest sebagai gunung tertinggi di dunia belum terbantahkan.

Everest memiliki ketinggian 8.849 meter. Meski begitu, jika dihitung dari dasar gunung, ada gunung lain yang lebih tinggi, seperti Mauna Kea di Hawaii yang mencapai 10.210 meter.

Artikel ini akan membahas 10 gunung tertinggi dunia versi WorldAtlas. Cek selengkapnya!


10 Gunung Tertinggi di Dunia

1. Gunung Everest – 8.849 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Gunung Everest, yang dikenal sebagai “Chomolungma” di Tibet dan “Sagarmatha” di Nepal, adalah puncak tertinggi di dunia. Terletak di perbatasan Nepal dan Tibet, gunung ini pertama kali didaki pada 29 Mei 1953 oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay. Pendakian Everest menjadi simbol pencapaian manusia dalam menaklukkan alam.

2. K2 (Godwin-Austen) – 8.611 Meter (Pakistan/Cina)

K2, yang dijuluki “Savage Mountain”, adalah gunung kedua tertinggi di dunia. Terletak di Pegunungan Karakoram, Pakistan, K2 terkenal karena medan pendakiannya yang ekstrem dan tingkat kesulitan yang tinggi. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 31 Juli 1954 oleh tim Italia yang dipimpin oleh Lino Lacedelli dan Achille Compagnoni.

3. Kangchenjunga – 8.586 Meter (Nepal/India)

Kangchenjunga, yang berarti “Lima Harta Emas Salju”, adalah gunung tertinggi ketiga di dunia. Terletak di perbatasan Nepal dan India, gunung ini memiliki puncak yang dianggap suci oleh penduduk lokal. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 25 Mei 1955 oleh Joe Brown dan George Band dari Inggris.

4. Lhotse – 8.516 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Lhotse, yang berarti “Saudara Everest”, terletak sangat dekat dengan Gunung Everest. Puncaknya pertama kali didaki pada 18 Mei 1956 oleh Ernst Reiss dan Fritz Luchsinger dari Swiss. Lhotse memiliki jalur pendakian yang lebih teknis dan curam dibandingkan Everest, menjadikannya tantangan tersendiri bagi para pendaki.

5. Makalu – 8.485 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Makalu memiliki puncak berbentuk piramida tajam. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 15 Mei 1955 oleh Lionel Terray dan Jean Couzy dari Prancis. Medannya yang curam dan cuaca ekstrem membuatnya sangat sulit didaki.

6. Cho Oyu – 8.188 Meter (Nepal/Tibet – Cina)

Cho Oyu dikenal sebagai salah satu gunung 8.000-an meter yang relatif lebih mudah didaki. Pendakian pertama dilakukan pada 19 Oktober 1954 oleh tim Austria yang dipimpin oleh Herbert Tichy. Gunung ini menjadi pilihan populer bagi pendaki yang ingin menguji kemampuan mereka di ketinggian ekstrim.

7. Dhaulagiri I – 8.167 Meter (Nepal)

Dhaulagiri berarti “Gunung Putih” dalam bahasa Sansekerta. Terletak di Nepal tengah, gunung ini pertama kali didaki pada 13 Mei 1960 oleh tim Swiss. Medannya yang curam dan suhu ekstrem membuatnya menjadi tantangan besar bagi para pendaki.

8. Manaslu – 8.163 Meter (Nepal)

Manaslu, yang berarti “Gunung Jiwa” dalam bahasa Sansekerta, terletak di Nepal bagian barat. Pendakian pertama dilakukan pada 9 Mei 1956 oleh tim Jepang. Gunung ini dikenal karena jalur pendakiannya yang panjang dan medan yang menantang.

9. Nanga Parbat – 8.126 Meter (Pakistan)

Nanga Parbat, yang berarti “Gunung Pembunuh”, terletak di barat daya Pegunungan Himalaya, Pakistan. Pendakian pertama berhasil dilakukan pada 3 Juli 1953 oleh Hermann Buhl dari Austria. Medannya yang ekstrem dan cuaca yang tidak menentu membuatnya menjadi salah satu gunung paling berbahaya untuk didaki.

10. Annapurna I – 8.091 Meter (Nepal)

Annapurna I terkenal memiliki tingkat kematian pendaki tertinggi di dunia. Pendakian pertama dilakukan pada 3 Juni 1950 oleh tim Prancis yang dipimpin oleh Maurice Herzog. Gunung ini dikenal karena jalurnya yang penuh risiko, dengan lereng curam, gletser, dan cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.

Dikutip dari Britannica dan USGS meski Everest nomor satu dari permukaan laut, ada gunung lain yang lebih tinggi jika dihitung dari dasar gunung:

  • Mauna Kea (Hawaii): 4.205 m di atas permukaan laut, tapi total dari dasar laut hingga puncak mencapai 10.210 m.
  • Mauna Loa (Hawaii): 4.170 m di atas permukaan laut, tapi dari dasar laut tinggi totalnya 9.170 m.

Jadi, apabila diukur dari permukaan laut, Everest nomor satu tertinggi. Sedangkan jika diukur dari dasar gunung maka Mauna Kea bisa menyalip.

Itulah daftar 10 gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut. Semoga bermanfaat ya detikers!

Penulis adalah peserta program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom.

(nah/nah)



Sumber : www.detik.com

Berlari di Jalur Steril, Disambut Kabut Magis di Suryakencana



Jakarta

Ratusan pelari trail dari berbagai daerah meramaikan JOTR 2025 (Jakarta Open Trail Run) yang digelar di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dua runners dari detikcomrunners ambil bagian dan sama-sama merasakan jalur steril dan kabut di alun-alun Suryakencana.

Sejak bendera start dikibarkan, suasana kompetisi terasa begitu hangat, di tengah dingin hawa Cibodas. Para peserta antusias memulai race itu, termasuk dua perwakilan detikcomrunners, Uyung Pramudya dan Eko Tri Hatmono. Mereka ambil bagian di kategori 20k. Kelompok ini memulai race dengan start dari Cibodas menuju puncak Gunung Gede dan turun melalui jalur Gunung Putri kemudian kembali menuju titik start yang juga menjadi spot finish.

Uyung terpukau dengan jalur steril dari pendaki lain selama lomba. “Sebenarnya saya senang-senang ikut JOTR ini, karena sebelumnya saya ikut memperkuat tim detikcomrunners di ITB Ultra Relay 180k. Nggak ngotot catat waktu terbaik, menikmati jalur saja. Eh, ternyata kejutan banget jalurnya steril, merasakan momen-momen sendirian di jalur,” kata Uyung.


“Yang paling epik saat tiba di Alun-alun Surakencana. Sepi banget. Sudah begitu kabut tebal banget. Setelah mau turun, baru kabut terbuka dan cuaca cerah. Magis banget,” dia menambahkan.

Uyung dan Eko di JOTR 2025Uyung di Alun-alun Suryakencana JOTR 2025 (dok. pribadi)

Uyung melahap jalur sepanjang 20 km dengan waktu tempuh kurang lebih 10 jam, tersisa dua jam dari batas waktu cut of time (COT) yang ditentukan.

Eko finish lebih dulu ketimbang Uyung. Dia menghabiskan waktu tujuh jam mencapai finish.

“Meskipun sudah beberapa kali naik ke Gunung Gede, baru kali ini Alun-alun Suryakencana serasa milik sendiri, race trail run yang sangat steril karena semua kegiatan pendakian benar-benar ditutup,” kata Eko.

Eko di JOTR 2025Eko di JOTR 2025, jalur diselimuti kabut. (dok. pribadi)

“Saya mengikuti kategori 20K (1 loop), semua marka terpasang dan terlihat dengan baik, yang saya salut ada marshall di Puncak Gede. Overall event race JOTR 2025 sangat baik, semoga di 2026 tetap terselenggara dan semakin baik lagi,” dia menambahkan.

Dengan kombinasi lintasan menantang, kabut magis Suryakencana, serta komitmen menjaga alam, JOTR 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu ajang trail run paling berkesan di Indonesia. Para peserta pun pulang dengan cerita yang tak hanya soal catatan waktu, tapi juga tentang kedekatan dengan alam dan sesama pelari.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Wisata Gunung Dago, Tempat Piknik Baru dengan Pemandangan Gunung di Bogor

Bogor

Bogor punya wisata alam dengan pemandangan pegunungan. Salah satunya adalah wisata gunung Dago yang bisa jadi tempat piknik kamu bersama keluarga berikutnya.

Ketika ada keluarga yang datang berkunjung ke rumah, saya coba mengajak untuk refreshing dadakan. Kemudian cari dan dapat suatu tempat dengan nama Wisata Alam Gunung Dago.

Terletak di Desa Dago, Cikuda Wanaherang, Parung Panjang, Bogor, tempat ini menawarkan pemandangan alam yang indah dengan suasana pegunungan yang asri.


Mari berangkat walau suasana mendung dan gerimis tetap gasssss. Biasanya jika nuansa wisata alam sepertinya cocok buat keluarga, karena kita ingin bersantai menikmati alam pegunungan dengan membawa perbekalan makan, minum, snack untuk dinikmati.

Tak lupa kita membawa tikar untuk kumpul dan makan bersama keluarga yang diiringi gerimis kecil dan tiupan angin sepoi-sepoi. Tiket masuk ke Gunung Dago Rp 35.000 per orang, sudah termasuk parkir dan naik kendaraan Jeep menuju ke atas.

Dan yang paling seru adalah ketika naik mobil Jeep ke atas gunung melintasi jalan yang berkelok kelok dan kadang disengaja oleh pengemudinya dengan ngebut di tikungan. Pokoknya seru deh!

Dari atas, kita lihat masih banyak hutan-hutan hijau yang masih alami, serta jalur-jalur pendakian yang cocok untuk penggemar aktivitas luar ruangan. Kalian bisa trekking ringan di antara pepohonan rimbun, menghirup udara segar, serta menyaksikan pemandangan perbukitan yang menawan dari puncaknya.

Selain itu, kawasan Gunung Dago juga sering dijadikan lokasi kemping dan piknik karena suasananya yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Bagi para pencinta fotografi, tempat ini juga menawarkan spot-spot menarik untuk menangkap momen alam yang indah, seperti spot I Love U, spot sayap, jam kayu, jendela dunia, bulan sabit dan sarang burung.

Dengan akses yang relatif mudah dari pusat Kecamatan Parung Panjang, Gunung Dago menjadi destinasi yang ideal untuk wisatawan lokal maupun dari luar daerah yang ingin menikmati liburan singkat di tengah alam tanpa harus bepergian jauh.

Gunung Dago menawarkan berbagai aktivitas menarik antara lain wahana ATV, sepeda gantung, ayunan, dan flying fox yang cocok untuk pengunjung yang menyukai tantangan. Jika bawa anak-anak, ada wahana becak kecil yang pasti disukai.

Ada juga yang namanya Kampung Adat, Pengunjung juga dapat menjelajahi kampung adat yang memberikan pengalaman budaya yang unik.

Fasilitas lain di Gunung Dago cukup lengkap, seperti Villa Bambu, Camping, Kolam Renang. Untuk Saung dan Gazebo disediakan secara gratis, tempat ini untuk bersantai, istirahat dan menikmati suasana alam.



Sumber : travel.detik.com