Tag Archives: pendidikan tinggi

6 Universitas Keagamaan Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026, Nomor Satu Siapa?


Jakarta

Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) 2026 telah dirilis belum lama ini. Pemeringkatan ini menilai pengajaran, penelitian, transfer pengetahuan, dan wawasan secara internasional.

THE menggunakan 18 indikator kinerja yang dikalibrasi untuk memberikan perbandingan. Dari sana didapat peringkat universitas-universitas di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Berdasarkan THE WUR 2026 khususnya di Indonesia, sejumlah perguruan tinggi keagamaan juga masuk dalam pemeringkatan. Kampus-kampus ini bisa untuk referensi anak madrasah kelas 12.


Daftar Kampus Keagamaan Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2026

1. Universitas Muhammadiyah Surakarta

  • Peringkat dunia:1201-1500
  • Skor keseluruhan: 27.3-32.0

2. Universitas Islam Indonesia

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

3. UIN Sunan Gunung Djati Bandung

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

4. Universitas Ahmad Dahlan

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

5. Universitas Muhammadiyah Malang

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2

6. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

  • Peringkat dunia: 1501+
  • Skor keseluruhan: 10.3-27.2.

Pada laman resminya THE turut memperlihatkan daftar perguruan tinggi reporter. Status reporter disematkan pada kampus-kampus yang menjadi peserta aktif dalam proses pemeringkatan, tetapi belum diperingkat pada tahun ini.

Indikator Pemeringkatan THE WUR 2026

Reputasi pengajaran (15%)
Rasio gelar doktor terhadap staf akademik (5,5%)
Rasio staf terhadap mahasiswa (4,5%)
Pendapatan institusional (2,5%)
Rasio doktor terhadap sarjana (2%)

  • Lingkungan Penelitian (Bobot 29%)

Reputasi riset (18%)
Produktivitas riset (5,5%)
Pendapatan riset (5,5%)

Dampak sitasi (15%)
Kekuatan penelitian (5%)
Pengaruh penelitian (5%)
Keunggulan penelitian (5%)

Pendapatan industri (2%)
Paten (2%)

  • Wawasan Internasional (Bobot 7,5%)

Mahasiswa internasional (2,5%)
Penulisan bersama tingkat internasional (2,5%)
Staf internasional (2,5%).

(nah/faz)



Sumber : www.detik.com

20 Contoh Soal TKA SMA Bahasa Indonesia, Ada Jawaban Plus Pembahasan!



Jakarta

Ujian Tes Kompetensi Akademik (TKA) menjadi salah satu tahapan penting yang harus dihadapi oleh siswa SMA. Meskipun tidak wajib, tetapi hasil penilaiannya dapat menjadi nilai plus dalam melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi negeri melalui jalur seleksi nasional.

Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang akan diujikan. Dari berbagai mata pelajaran yang diujikan, Bahasa Indonesia sering kali dianggap mudah.

Padahal banyak siswa justru kesulitan menghadapi soal-soal ini karena menuntut ketelitian dalam membaca, memahami konteks, hingga menafsirkan makna. Agar semakin siap menghadapi TKA, siswa bisa berlatih contoh soal TKA SMA bahasa Indonesia.


Mengutip buku Kompeten: Komposisi Materi dan Bank Soal Paten TKA SMA/MA oleh Tim Tentor Kompeten (2025) dan King Pendalaman Materi TKA Mapel Wajib SMA/MA oleh Tim Forum Tentor Indonesia (2025) berikut contohnya:

Contoh Soal TKA SMA Bahasa Indonesia dan Kunci Jawaban Plus Pembahasan

1. Perhatikan teks berikut ini!

Aktivitas para mahasiswa dan aktivis lingkungan di depan kantor Gubernur Pati menjadi konvensi publik yang menarik perhatian media massa dan masyarakat luas. Mereka menuntut rekonsiliasi atas kebijakan agraria yang dianggap faktisius dan merugikan petani kecil, terutama terkait dengan isu alih fungsi lahan. Salah satu orator menyampaikan pidato yang sangat subtil namun sarat akan kritik destruktif yang bisa memicu perpecahan di kalangan masyarakat. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Pati menganggap bahwa aksi tersebut hanya merupakan bagian dari propaganda politik kelompok tertentu, bukan refleksi dari persoalan riil yang terjadi di lapangan. Mereka mengklaim telah melakukan berbagai upaya komprehensif untuk menyelesaikan masalah, termasuk membuka dialogis dengan perwakilan masyarakat.

Berdasarkan teks di atas, pilihlah pasangan kata serapan yang keduanya memiliki penulisan yang sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia! (Jawaban benar lebih dari satu)

A. Rekonsiliasi dan propaganda
B. Aktifitas dan subtil
C. Destruktif dan faktisius
D. Konvensi dan komprehensif
E. Propaganda dan dialogis

Jawaban: A dan D
Pembahasan:
A. Rekonsiliasi dan propaganda benar, karena kedua kata ini sudah memiliki penulisan kata yang benar
B. Aktifitas seharusnya ditulis aktivitas, sedangkan subtil sudah benar
C. Destruktif sudah benar, tetapi faktisius seharusnya ditulis faktitius
D. Konvensi dan komprehensif sudah ditulis benar
E. Propaganda sudah benar, tetapi dialogis seharusnya ditulis dialog

2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

1) Sosoknya dikenal sebagai seorang cendekia yang memiliki wawasan luas.
2) Salah satu obyek penelitian terbarunya adalah peninggalan era kolonial.
3) Ia selalu mengacu pada standard etika dan moral yang tinggi.
4) Para pemimpin itu memiliki kwalifikasi sebagai seorang pemimpin yang baik.
5) Perang Gerilya merupakan taktik esensial dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sembunyikan kutipan teks

Manakah dari pernyataan di atas yang menggunakan kata serapan dengan penulisan yang tepat? (Jawaban benar lebih dari satu)

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Jawaban: A dan E
Pembahasan:
A. Kata cendekia sudah tepat
B. Kata obyek seharusnya ditulis objek
C. Kata standard harusnya ditulis standar
D. Kata kwalifikasi harusnya ditulis kualifikasi
E. Kata esensial sudah tepat

3. Rudi dikenal sebagai anak yang berani. Ia selalu membela teman-temannya yang diganggu, meskipun kadang ia harus menerima risiko. Karakter Rudi adalah…

A. Pemalas
B. Penakut
C. Berani
D. Egois
E. Licik

Jawaban: C
Pembahasan: jawaban tersebut sudah jelas karena dapat diketahui pada kalimat “Rudi dikenal sebagai anak yang berani”.

4. Semua serentak menghentikan kegiatan mereka dan menengok ke langit yang ditunjuk Dodo. Asap hitam tebal yang membumbung tinggi dari sana. Asap itu semakin tebal dan terus menebal. Itu merupakan fenomena aneh yang baru pertama kali mereka saksikan. Selama ini yang mereka tahu, langit selalu berwarna biru cerah dengan awan putih berarakan. Keheningan hutan itu kemudian pecah saat Teo tiba-tiba saja datang sambil memekik nyaring.

Apa fenomena yang terjadi berdasarkan teks di atas?

A. Cuaca ekstrem
B. Kebakaran gedung
C. Angin puting beliung
D. Kebakaran hutan
E. Badai petir

Jawaban: D
Pembahasan: Dalam teks sudah dijelaskan bahwa terdapat awan hitam tebal yang membumbung tinggi, mengartikan adanya kebakaran. Kemudian di kalimat terakhir teks dijelaskan mengenai tempat mereka berada yaitu hutan.

5. Susunlah langkah-langkah tersebut secara urut!

1) Rebus air, puding dan gula hingga mendidih
2) Tuang larutan puding ke cetakan dan diamkan hingga mendidih
3) Persiapkan semua bahan yang diperlukan
4) Iris tipis buah-buahan kaleng
5) Simpan dalam lemari es agar berstektur padat
6) Masukkan buah-buahan, nata de coco dan selasih ke cetakan

Mana urutan yang benar?

A. 3-1-4-5-6-2
B. 3-1-2-4-6-5
C. 3-4-1-6-2-5
D. 3-4-6-5-1-2
E. 3-4-1-2-6-5

Jawaban: B
Pembahasan: Urutan membuat puding yang benar dimula dengan persiapan alat dan bahan hingga menyimpannya ke lemari es.

6. Perhatikan kutipan berikut!
Dewi bercita-cita menjadi penulis terkenal. Ia rajin membaca novel dan setiap hari menulis cerita di buku hariannya.

Gagasan pendukung cita-cita Dewi adalah….
A. Sering menulis cerita
B. Suka bermain game
C. Rajin berolahraga
D. Membantu orang tuanya bertani
E. Senang mengoleksi koin

Jawaban: A
Pembahasan: Dalam teks dijelaskan bahwa Dewi rajin membaca novel dan setiap hari menulis cerita di buku hariannya.

7. Perhatikan teks berikut!
Penyebaran informasi melalui media sosial seringkali membawa dampak negatif yang signifikan, terutama bagi remaja. Berbagai studi menunjukkan adanya peningkatan kasus cyberbullying, penyebaran berita bohong (hoaks), hingga paparan konten negatif yang dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi. Hal ini menunjukkan betapa rentannya generasi muda terhadap bahaya informasi di media sosial jika tidak dibekali literasi digital yang memadai.

Ide pokok paragraf di atas adalah…

A. Dampak negatif media sosial bagi remaja
B. Rentannya remaja terhadap informasi negatif
C. Pentingnya literasi digital bagi generasi muda
D. Peningkatan kasus cyberbullying di media sosial
E. Penyebaran hoaks dan konten negatif di media sosial

Jawaban: A
Pembahasan: Ide pokok paragraf tersebut adalah dampak negatif media sosial bagi remaja. Ide pokok ini ada di kalimat pertama yang merupakan kalimat inti paragraf. Sedangkan kalimat kedua dan ketiga adalah kalimat penjelas.

8. Meski usahanya sering gagal, Sinta tetap bangkit dan mencoba lagi hingga akhirnya berhasil membuat produk kerajinan tangan yang diminati banyak orang.

Nilai yang ditunjukkan dari kisah Sinta adalah…

A. Nilai religius
B. Nilai kejujuran
C. Nilai kerja keras
D. Nilai peduli lingkungan
E. Nilai sosial

Jawaban: C
Pembahasan: Dalam teks dijelaskan bahwa Sinra tetap bangkit dan mencoba lagi meskipun usahanya sering gagal. Ini mengartikan bahwa Sinta memilik nilai kerja keras dalam hidupnya.

9. Bacalah narasi cerpen berikut dengan cermat!
(1) Malam itu, jalanan kota terasa lebih dingin dari biasanya. (2) Aku menyusuri trotoar, membiarkan embun membasahi ujung rambutku. (3) Di sekelilingku, lampu-lampu jalan memacarkan cahaya redup, sekolah ikut merasakan kehampaanku. (4) Kepergiannya benar-benar menimbulkan defisit emosional yang signifikan. (5) Hatiku terasa sunyi, seperti sebuah rumah kosong yang tak pernah lagi disinggahi.

Kalimat manakah yang tidak konsisten dengan gaya penceritaan dalam narasi tersebut?

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Jawaban: D
Pembahasan: Kalimat 4 terlihat kurang konsisten karena penggunaan kata “defisit” yang terkesan akademis dan biasanya digunakan untuk menunjukkan kondisi keuangan. Sementara kalimat 1, 2, 3, dan 5 menunjukkan kata-kata personal dan puitis.

10. Bacalah penggalan puisi beriku!

Hujan turun membasuh luka
Menyapu jejak nestapa
Namun hatiku tetap membeku
Dalam rindu yang tak terucap

Respons emosional yang muncul dari puisi tersebut adalah…

A. Bahagia dan penuh semangat
B. Kesedihan dan kerinduan
C. Marah dan kecewa
D. Tenang dan damai
E. Takut dan khawatir

Jawaban: B
Pembahasan: Dalam puisi dikatakan “hatiku tetap membeku” yang berarti kesedihan serta “rindu yang tak terucap” yang berarti perasaan rindu.

11. Bacalah pantun berikut!
Satu bulan tiga puluh hari
Setahun ada dua belas bulan
Jangan biarkan hati menjadi iri
……

Larik yang tepat untuk melengkapi isi pantun tersebut adalah…

A. Tatkala orang berlimpah rizki
B. Selama orang masih punya hati
C. Sebelum bapa ibu mengabulkan janji
D. Jika teman mendapat keberhasilan
E. Manakala pulang sekolah kehujanan

Jawaban: D
Pembahasan: jawaban tersebut sesuai dengan ciri-ciri pantun seperti jumlah suku kata (8-12) dan sesuai dengan makna dari kalimat sebelumnya

12. Bacalah penggalan puisi berikut!
Aku Wayan
Benih pertama yang mengisi pelataran Bali
Melalui seikat sajen lengkap dengan beragam bunga
……
Seorang jero membagi rahimnya dengan tubuhku

Larik majas yang tepat untuk melengkapi puisi tersebu adalah…

A. Bangkai dapat mendongengkan silsilah kelahiranku
B. Aku haru tahu silsilah nenek moyangku
C. Inilah akhir duka dan sukaku selama ini
D. Aku Wayan, putera dari Bali
E. Tanah airku aman dan makmur

Jawaban: A
Pembahasan: Puisi tersebut menceritakan tentang kelahiran Wayan yang merupakan orang pertama yang lahir di Bali dan adanya upacara yang menggunakan seikat sajen untuk menyambut kelahirannya. Majas untuk melengkapi puisi tersebut adalah bangkai dupa mendongengkan silsilah kelahiranku.

13. Badan penelitian angkasa Brasil mengungkap kebakaran hutan di hutan hujan Amazon dalam 16 hari terakhir merupakan rekor terbaru tahun ini. Bahkan hastag #SaveAmazon dan #PrayForTheAmazon rame digunakan pengguna Twitter untuk menggambarkan fenomena ini. Berdasar data satelit Institut Nasional untuk Penelitian Angkasa (INPE), terjadi tingkatan hingga 83 persen jika dibandingkan periode yang sama.
Dilansir AFP, hampir 73.000 kebakaran hutan tercatat sepanjang Januari hingga Agustus. Jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 39.759.

Kata baku dari kata rame adalah…

A. Asyik
B. Ramai
D. Heboh
E. Viral
C. Ramay

Jawaban: B
Pembahasan: dalam KBBI, rame kata bakunya adalah ramai

14. Pembinaan bidang pertanian bukan lagi sekadar memikirkan cara menaikkan produksi petani gurem […]. Dengan demikian, skala industri dapat dirancang secara ekonomis bagi sistem agrobisnis…jika pemikiran demikian dapat diterima, bidang pertanian memerlukan reformasi luas.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersubut adalah…

A. Pengelolaan industri, khususnya pertanian, belum mendapat prioritas.
B. Pengelolaan agribisnis harus dipikirkan masak-masak.
C. Pengelolaan industri ini belum ditangani secara serius oleh pemerintah
D. Pengelolaan agroindustri hanya ditangani secara serius oleh pemerintah
E. Pengeloan industri untuk komoditas ini harus benar skala ekonominya

Jawaban: B
Pembahasan: Kalimat padu yang tepat mengisi bagian rumpah paragraf tersebut adalah pengelolaan agroindustri harus dipikirkan masak-masak

15. Cermati paragraf berikut!

Masalah lingkungan hidup harus menjadi perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat. Setiap anggota masyarakat wajib berpartisipasi dan bertanggung jawab untuk mengatasinya. Misal, hal yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah sampah. Kita jangan membiarkan sampah berserakan di sepanjang jalan, di halaman rumah, di pasar-pasar, atau di tempat-tempat kosong sekitar permukiman. Hal itu harus dilakukan secara serempak oleh semua anggota masyarakat.

Ungkapan yang semakna dengan isi paragraf tersebut adalah….

A. Berjabat tangan
B. Bergandengan tangan
C. Berlepas tangan
D. Cuci tangan
E. Angkat tangan

Jawaban: B
Pembahasan: Isi paragraf itu adalah perlunya perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat dalam menangani masalah lingkungan hidup. Ungkapan semakna dengan isi paragraf tersebut adalah bergandengan tangan atau yang artinya bekerja sama.

16. Cermati paragraf narasi berikut!
Saudara-saudara yang berbahagia,

Telah diungkapkan sebelumnya bahwa memanjakan anak dengan memberikan ponsel pintar atau tercanggih untuk anak yang masih di usia sekolah dasar, bukanlah sebuah tindakan yang bijaksana. Anak-anak ini belum memerlukan benda tersebut. Diperlukan suatu tindakan yang bijaksana untuk mengatasi fenomena ini yang kerap terjadi di masyarakat maju/perkotaan.

Isi teks di atas bermakna sama dengan peribahasa….

A. Seperti kera diberi bunga
B. Seperti anak ayam kehilangan induk
C. Bagai cacing kepanasan
D. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga
E. Seperti aur dengan tebing

Jawaban: A
Pembahasan: Isi teks tersebut sama dengan peribahasa seperti kera diberi bunga yang artinya menerima sesuatu yang tidak berguna bagi dirinya sendiri. Hal tersebut terbukti dari kalimat “anak-anak ini belum memerlukan benda tersebut”

17. Bacalah teks berikut!

Awalnya ia hanya tukang cuci piring di rumah makan milik seorang perantau dari Lareh Panjang yang lebih dulu mengadu untung di Jakarta. Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, agar tidak selalu bergantung pada…. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya beberapa rumah makan dan puluhan anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.

Ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….

A. Induk semang
B. Induk rumah
D. Ibu tiri
E. Ibu kota
C. Ibu negeri

Jawaban: A
Pembahasan: Ungkapan yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah induk semang yang artinya majikan.

18. Bacalah Teks Prosedur kompleks berikut!

Pemuda harus kembali mengambil peran dalam membawa arah bangsa ini kembali ke relnya. Budaya korupsi yang saat ini telah mengakar harus dihentikan. Bangsa ini membutuhkan pemuda yang sadar akan bahaya laten korupsi dan terkikisnya nilai-nilai kebangsaan. Pemuda harus menjadi pelopor pergerakan melawan korupsi. [….]

Kalimat simpulan akibat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…

A. Indonesia akan menjadi bangsa besar dan bermartabat.
B. Korupsi harus diberantas sampai seakar-akarnya.
C. Pemerintah harus segera mengambil kebijakan.
D. Pelaku korupsi harus dihukum seberat-beratnya.
E. Pemuda harus belajar dengan giat.

Jawaban: A
Pembahasan: Kalimat tersebut tepat karena sesuai dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang berisi upaya pemberantasan korupsi (sebab), Indonesia akan menjadi bangsa besar dan bermartabat (akibat).

19. Perhatikan teks berikut dengan saksama!

(1) Langkah pertama dalam penelitian adalah memilih topik. (2) Kemudian. kita perlu memilih pendekatan kuantitatif atau kualitatif. (3) Desain penelitian kuantitatif ditentukan sejak awal. (4) Karena itu, responden harus dipilih dengan kriteria tertentu. (5) Sebaliknya, desain penelitian kualitatif berkembang pada waktu penelitian dilakukan. (6) Ketika memilih responden, dapat terjadi perkembangan rencana penelitian. (7) Namun, bukan tidak mungkin kedua pendekatan ini digunakan dalam sebuah penelitian.

Kata sambung yang tidak tepat digunakan dalam paragraf di atas adalah…
Jawaban dan pembahasan: Kata sambung yang tidak tepat dalam paragraf di atas adalah ketika dalam kalimat (6)

20. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai karena diakibatkan oleh hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang menjadi pelindung alami dari gempuran ombak. Kalimat di atas menjadi kalimat baku apabila diperbaiki dengan cara ….

Jawaban dan pembahasan: Kalimat terjadinya abrasi mengancam kelestarian pantai “karena” diakibatkan oleh hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang menjadi pelindung alami dari gempuran ombak menjadi kalimat baku apabila diperbaiki dengan cara menghilangkan kata “karena”. Hal tersebut perlu dilakukan karena dalam kalimat tersebut tidak memenuhi ciri hemat, kalau sudah menggunakan kata “karena” maka tdak perlu mengunakan kata “diakibatkan”.

Demikian contoh soal TKA SMA Bahasa Indonesia. Selamat belajar ya detikers.

(cyu/cyu)



Sumber : www.detik.com

Kampus Kecil di Tengah Arus Besar Pendidikan Tinggi



Jakarta

Pendidikan tinggi di Indonesia, dalam idealitasnya, didesain untuk menjadi lokomotif perubahan sosial. Ia adalah kawah candradimuka tempat anak bangsa dididik dan dipersiapkan menjadi pemimpin, inovator, dan pejuang kemanusiaan.

Dalam visi besar nasional, perguruan tinggi ditempatkan sebagai garda depan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun, di balik narasi gemerlap pendidikan tinggi, terdapat potret lain yang jarang terangkat, yakni pergumulan perguruan tinggi kecil yang tersebar di pelbagai daerah, jauh dari hiruk pikuk universitas besar yang terus mengukir prestasi global.

Ketika universitas besar berlomba memperluas jejaring internasional dan meraih akreditasi unggul, perguruan tinggi kecil justru sibuk memastikan roda akademik tetap berputar. Situasi ini menimbulkan paradoks: tuntutan nasional dan global semakin tinggi, tetapi daya dukung kelembagaan justru semakin rapuh.


Persoalan Mendasar

Salah satu problem krusial di perguruan tinggi kecil adalah aspek kemahasiswaan. Jumlah mahasiswa yang relatif kecil serta latar belakang sosial-ekonomi yang homogen membuat dinamika akademik berjalan datar. Banyak lulusan sekolah menengah di daerah memilih langsung bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Pendidikan tinggi belum sepenuhnya dipandang sebagai investasi jangka panjang, melainkan sebagai beban tambahan yang sulit ditanggung.

Padahal, John Dewey dalam Democracy and Education (1916), pernah menegaskan bahwa pendidikan adalah sarana utama untuk memastikan demokrasi tetap hidup. Melalui pendidikan, individu dipersiapkan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial. Pandangan ini memberi pesan penting bahwa ketika akses pendidikan tinggi masih dianggap barang mewah, maka partisipasi sosial pun terancam pincang. Paradoks inilah yang setiap tahun dihadapi perguruan tinggi kecil.

Masalah lain yang kerap muncul adalah aspek manajemen pengelolaan. Tidak jarang konflik internal terjadi antara pimpinan yayasan, rektorat, dan unit-unit kerja di bawahnya. Perselisihan ini sering berakar pada perbedaan kepentingan, transparansi keuangan, atau perebutan posisi strategis. Alih-alih menjadi motor penggerak kemajuan, konflik manajerial justru menyita energi kelembagaan. Akibatnya, pengambilan keputusan berjalan lambat, program akademik terhambat, dan suasana organisasi menjadi tidak kondusif bagi tumbuhnya iklim akademik yang sehat.

Selain mahasiswa dan tata kelola, persoalan mendasar lainnya adalah sumber daya manusia. Dosen sebagai jantung kehidupan kampus sering kali tidak mudah direkrut dan dipertahankan. Honorarium yang terbatas membuat banyak dosen muda terbaik menjadikan kampus daerah sebagai batu loncatan sebelum pindah ke perguruan tinggi besar yang menawarkan kesejahteraan lebih baik. Situasi ini menciptakan kerentanan berlapis, karena tanpa dosen yang stabil dan berkualitas, sulit menciptakan proses akademik yang sehat dan berkesinambungan.

Problem lain yang tak kalah serius adalah ihwal pembinaan karier dosen. Jalur kenaikan pangkat dan pengembangan jabatan akademik di perguruan tinggi kecil kerap terhambat oleh pelbagai keterbatasan. Minimnya dukungan riset, sulitnya menghasilkan publikasi di berkala ilmiah bereputasi, serta akses yang sempit terhadap jejaring akademik membuat proses karier berjalan jauh lebih lambat dibandingkan rekan sejawat mereka di perguruan tinggi besar. Tidak mengherankan bila dosen dengan jabatan lektor kepala, apalagi guru besar, masih menjadi sesuatu yang langka sekaligus mahal di lingkungan perguruan tinggi kecil.

Tak berhenti di situ, keterbatasan infrastruktur semakin memperberat keadaan. Minimnya laboratorium, gedung belajar yang serba terbatas, hingga fasilitas teknologi yang tertinggal membuat pembelajaran lebih banyak berhenti pada transfer pengetahuan. Mahasiswa tidak mendapat ruang yang cukup untuk mengalami proses riset dan eksplorasi ilmiah. Padahal, di era digital yang berkembang cepat, kemampuan bereksperimen dan menghasilkan inovasi justru semakin dibutuhkan.

Keterbatasan yang berlapis ini akhirnya membuat perguruan tinggi kecil rawan terjebak pada fungsi formalitas, yakni sekadar menyelenggarakan kuliah rutin tanpa benar-benar menjadi pusat penciptaan ilmu. Alih-alih menjadi motor perubahan sosial, kampus justru dipaksa sibuk bertahan hidup dari tahun ke tahun.

Tri Dharma yang Tereduksi

Perguruan tinggi lahir dengan mandat besar yakni mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat. Namun, di banyak perguruan tinggi kecil, mandat ini kerap menyusut. Sekali lagi, orientasi lebih banyak berhenti pada aspek pengajaran semata. Paradigma yang terbentuk adalah learning oriented, bukan research oriented atau community oriented. Situasi ini bukan semata-mata pilihan sadar, melainkan keterpaksaan akibat keterbatasan anggaran dan dukungan kelembagaan.

Padahal, penelitian dan publikasi ilmiah merupakan roh perguruan tinggi. Dari situlah ilmu diperbarui, pengetahuan dikembangkan, dan masyarakat memperoleh manfaat nyata. Seperti diingatkan Ernest Boyer dalam Scholarship Reconsidered: Priorities of the Professoriate (1990), persoalan akademik tidak boleh dipersempit hanya pada pengajaran. Ia mencakup empat dimensi penting: penemuan, integrasi, penerapan, dan pengajaran. Penekanan Boyer ini relevan, bahwa penelitian tidak hanya untuk memenuhi tuntutan birokratis, melainkan untuk memperkaya kehidupan sosial dan memberi makna lebih luas bagi keberadaan perguruan tinggi.

Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Banyak kampus yang sulit mengalokasikan dana riset, apalagi publikasi bereputasi. Keterbatasan keuangan membuat penelitian hanya sekadar formalitas, atau bahkan dikesampingkan. Akibatnya, Tri Dharma yang seharusnya berjalan seimbang, tereduksi hanya menjadi satu: mengajar.

Dampaknya jelas. Perguruan tinggi kehilangan energi pembaruan pengetahuan. Dosen tidak terdorong menghasilkan riset bermutu. Mahasiswa pun hanya dijejali materi tanpa kesempatan cukup untuk mengalami proses penciptaan ilmu. Perguruan tinggi yang mestinya menjadi pusat inovasi, berubah sekadar ruang penyampaian pengetahuan.

Jika dirunut lebih jauh, problem ini membentuk lingkaran yang saling mengikat. Jumlah mahasiswa yang sedikit membuat pemasukan terbatas. Dana yang minim berdampak pada kesejahteraan dosen dan sarana prasarana yang tertinggal. Kualitas akademik pun merosot, reputasi kampus menurun, hingga pada akhirnya makin tidak diminati oleh calon mahasiswa. Lingkaran ini berputar terus-menerus, sulit diputus tanpa adanya intervensi kebijakan yang nyata.

Padahal, pendidikan yang sehat seharusnya mampu menumbuhkan imajinasi, empati, dan daya kritis. Perguruan tinggi idealnya menjadi ruang subur bagi tumbuhnya kualitas-kualitas tersebut. Namun, realitas menunjukkan bahwa perguruan tinggi kecil kerap terjebak dalam pola bertahan hidup, sehingga energi yang seharusnya dipakai untuk pengembangan akademik lebih banyak tersita untuk sekadar menjaga keberlangsungan lembaga.

Keberpihakan dan Kolaborasi

Apakah berarti kampus kecil ditakdirkan untuk selamanya berada di pinggiran? Tidak. Keterbatasan tidak selalu identik dengan kebuntuan. Ada sejumlah langkah strategis yang bisa ditempuh.

Pertama, keberpihakan negara dalam pembinaan perguruan tinggi kecil perlu terus diperkuat. Program hibah dan bantuan pemerintah harus benar-benar menyentuh kebutuhan kampus kecil, tidak hanya berfokus pada kampus besar. Wujud keberpihakan itu dapat berupa langkah afirmatif maupun kebijakan klasterisasi perguruan tinggi swasta, sehingga setiap institusi memperoleh dukungan yang proporsional sesuai kapasitas dan tantangannya. Pada akhirnya, pendidikan tinggi harus dipahami sebagai urusan kebangsaan yang menuntut kolaborasi dan pemerataan, bukan semata kompetisi antar lembaga.

Kedua, kampus kecil harus membangun kolaborasi. Di era digital, jarak bukan lagi penghalang. Jejaring riset lintas kampus, baik nasional maupun internasional, bisa membuka akses publikasi dan inovasi. Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya membangun ‘ekosistem belajar’ yang saling menopang.

Ketiga, transformasi pembelajaran. Perguruan tinggi kecil harus berani meninggalkan metode tradisional yang hanya mengandalkan ceramah. Mereka perlu mengadopsi blended learning, problem-based learning, atau pendekatan partisipatif lain yang memberi ruang kreativitas mahasiswa. Dengan demikian, keterbatasan fisik bisa diimbangi oleh inovasi pedagogi.

Namun, setiap langkah strategis harus disertai analisis risiko. Bidang kemahasiswaan berisiko kehilangan calon mahasiswa jika tidak ada diversifikasi strategi penerimaan. SDM berisiko stagnan jika insentif tidak diperbaiki. Infrastruktur pembelajaran berisiko tertinggal jika kebijakan anggaran tidak berpihak. Riset dan publikasi berisiko macet jika jejaring tidak dibangun. Pendidikan berisiko melahirkan lulusan tidak kompetitif jika metode pembelajaran tidak berubah.

Dengan risk mapping yang jelas, perguruan tinggi kecil bisa menyiapkan mitigasi yang realistis, misalnya: beasiswa daerah, insentif kinerja, shared facilities, konsorsium riset, dan digitalisasi pembelajaran. Langkah-langkah ini bukan sekadar teknis, tetapi strategi bertahan hidup sekaligus melangkah maju.

Kampus kecil di daerah ibarat lilin kecil di tengah gelapnya malam. Cahayanya mungkin redup, tetapi ia tetap memberikan arah bagi anak-anak bangsa yang haus ilmu. Lilin itu bisa padam jika dibiarkan berjuang sendiri, tetapi bisa pula semakin terang bila ditiup angin keberpihakan dan dilindungi kaca kolaborasi.

Menyulam asa kampus kecil adalah bagian dari menyulam masa depan bangsa. Indonesia tidak akan maju hanya dengan menonjolkan kampus besar di kota-kota utama. Kekuatan bangsa justru akan lahir jika kampus di pelosok pun mendapat ruang tumbuh yang sama. Di situlah sejatinya keadilan pendidikan, yakni menghadirkan cahaya pengetahuan di setiap sudut negeri.

*) Ahmad Tholabi Kharlie
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Anggota Dewan Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek RI

*) Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Prabowo Minta UI Masuk Top 100 Universitas Terbaik Dunia, Rektor Sorot PR Ini


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi capaian Universitas Indonesia (UI) sebagai universitas dalam negeri pertama yang masuk peringkat 200 besar dalam QS World University Rankings 2026. Ia menilai capaian ini sebagai kemajuan pendidikan tinggi nasional.

Prabowo meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) beserta wakil menterinya (wamen) untuk memastikan UI ke depannya bisa masuk 100 besar universitas terbaik dunia. Upaya ini menurutnya bisa memicu perguruan tingi lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ikut melaju pada pemeringkatan universitas global.

“Tapi Menteri Dikti, Wamen, saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS, dan sebagainya,” ucap Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).


Berdasarkan QS WUR 2026, UI menduduki peringkat 186 pada pemeringkatan universitas global tersebut. Posisi ini naik dari capaian UI pada 2025, yang menduduki peringkat 206.

Merespons ucapan Prabowo, Rektor UI Heri Hermansyah mengatakan pengakuan dan tantangan ini menjadi PR bersama perguruan tinggi dan pemerintah.

“Ini PR kita bersama. MWA (Majelis Wali Amanat) memberikan target 160, Presiden ternyata 100. Jadi mari kita bergerak bersama,” ucapnya dalam sambutan peresmian Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB) UI di Balai Sidang UI, Rabu (22/10/2025).

PR UI untuk Masuk 100 Universitas Terbaik Dunia

Pendanaan, Ekosistem, dan Gaji-Remunerasi Dosen

Heri menilai UI dan perguruan tinggi lain bisa mencapai peringkat 100 besar universitas terbaik dunia jika didukung pendanaan dukungan untuk program dan sistem rekrutmen untuk merekrut dosen berkualitas tinggi, yang diimbangi dengan salary dan remunerasi yang baik bagi dosen bertalenta.

“Kalau tidak, mereka kabur ke luar negeri semua,” kata Heri usai peresmian SPPB UI.

Ia menambahkan, kampus juga perlu didukung penguatan ekosistem, bukan semata pendanaan. Sebab, ekosistem pendidikan tinggi perlu dapat menerobos bottleneck sistemik di pemeringkatan dunia.

Heri menjelaskan, pemeringkatan QS antara lain mengukur kinerja perguruan tinggi berdasarkan kualitas riset dan inovasi, publikasi ilmiah, dan sitasi.

“Itu proporsional dengan kualitas dosen karena publikasi ilmiah dan sitasi itu dimiliki oleh para dosen ini. Nah, jadi kita harus melakukan improvement dengan merekrut dosen-dosen yang berkualitas tinggi,” ungkapnya.

Pembenahan Sistem Rekrutmen Dosen

Ia mencontohkan, terkait SDM, sistem rekrutmen dosen harus memungkinkan talenta terbaik dari dalam maupun luar negeri mau mengajar di UI dan perguruan tinggi Indonesia lainnya.

Praktik merekrut diaspora dan dosen dari luar negeri contohnya dipraktikkan di China. Diketahui, sejumlah akademisi AS pindah ke kampus-kampus China tahun ini.

“Yang mereka rekrut itu adalah talent-talent terbaik berdasarkan kompetensi di bidang pendidikan dan inovasinya. Sementara sistem rekrutmen di universitas di Indonesia itu belum sampai ke sana,” sambungnya.

Ia menambahkan, diaspora atau dosen berkualitas dari luar negeri juga terhambat administrasi untuk mengajar di perguruan tinggi dalam negeri.

“Di kita kan nggak bisa orang masuk ke sini (sebagai) profesor lagi, tapi mulai lagi dari bawah. Nah, sistem ini harus diubah, di sini artinya (diubah) Dikti (Kemdiktisaintek), Pemerintah,” imbuhnya.

Permudah Administrasi Mahasiswa Internasional

Ia menambahkan, pemeringkatan juga mengukur reputasi perguruan tinggi. Dalam hal ini, ketika sebuah universitas ini dipandang berkualitas atau bereputasi baik, maka salah satu indikasinya adalah banyak orang asing menjadikannya kampus tujuan studi dan kampus tujuan kerja.

Untuk itu, Heri menilai UI harus menjadi pilihan pelajar dalam negeri maupun calon mahasiswa internasional untuk lanjut studi dengan nyaman.

Terkait tantangan ini, Heri menyorot perlu ada perbaikan yang memudahkan calon mahasiswa internasional dapat studi di dalam negeri. Termasuk di dalamnya one stop service atau layanan satu pintu yang mempermudah pemenuhan syarat-syarat dokumen, imigrasi dan visa mahasiswa asing, seperti yang disediakan di negara tetangga: Australia, Malaysia, dan Singapura.

“Tapi kalau yang orang asing mau belajar di Indonesia itu susah sekali dapat visa. Harus datang dulu ke sini, ngurus lagi ke Kemendagri, Kesbangpol, untuk dapat surat-surat itu. Nah artinya, harus ada terobosan-terobosan juga untuk mengeluarkan visa mahasiswa,” imbuhnya.

Ia mengatakan, UI sendiri kini tengah agresif untuk mendatangkan mahasiswa asing agar mau belajar dengan biaya sendiri. Hal ini menurutnya bagian dari upaya membangun reputasi.

Ia menjelaskan, sejumlah bidang studi di Indonesia yang menarik bagi mahasiswa asing antara lain kedokteran, sosial humaniora, kesehatan masyarakat, lingkungan, demokrasi, hingga kebudayaan.

“Kalau mahasiswa asing datang ke sini, itu adalah sumber devisa,” sambungnya.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

UNS Buka Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025, Dana Rp 52 Juta


Jakarta

Universitas Sebelas Maret (UNS) tengah membuka kesempatan emas bagi peneliti post-doctoral lewat program Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025. Program ini terbuka untuk peneliti dari dalam maupun luar negeri.

Ajang ini diluncurkan sebagai bagian dari inisiatif Enhancing Quality Education for International University Impacts and Recognition (EQUITY). Program ini digagas UNS untuk meningkatkan daya saing riset dan reputasi global perguruan tinggi Indonesia, salah satunya melalui Times Higher Education (THE) Impact Rankings dan QS World University Rankings.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni Januari-Juni 2026. Para peserta wajib memiliki gelar doktor (S3) dan diutamakan berkolaborasi dengan peneliti internasional.


Tertarik melakukan riset dengan bantuan ini? Mengutip pedoman resmi, berikut informasi selengkapnya.

Fokus Riset: SDGs & Kolaborasi Internasional

Penelitian harus mengangkat tema yang selaras dengan United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 2 (Zero Hunger), SDG 6 (Clean Water dan Sanititation), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 16 (Peace, Justice & Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnership for the Goals).

Selain itu, program ini menargetkan peningkatan kerja sama riset internasional untuk mendongkrak International Research Network (IRN) dan reputasi akademik global UNS.

Dana dan Fasilitas Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

  • Dana penelitian utama: Rp 52 juta
  • Pembiayaan gaji post doctoral researcher: Rp 30 juta untuk 3 bulan
  • Fasilitas bagi peneliti dari luar negeri termasuk biaya transportasi dan visa di luar honor
  • UNS menyediakan ruangan dan fasilitas pendukung penelitian dan kegiatan akademik

Syarat Daftar Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

  • Calon post-doctoral researcher dapat berasal dari dalam atau luar negeri
  • Calon post-doctoral researcher telah menyelesaikan studi doktoral/S3 dengan tanggal kelulusan setelah 1 Januari 2020 (dibuktikan dengan salinan ijazah yang menunjukkan tanggal kelulusan)
  • Calon post-doctoral researcher memiliki rekam jejak penelitian serta publikasi ilmiah minimal 1 artikel di jurnal internasional bereputasi, yang dibuktikan dengan lampiran proposal disertai tangkapan layar artikel tersebut pada pangkalan data Scopus
  • Membuat proposal disertai surat pernyataan kesediaan penelitian dari calon post-doctoral researcher
  • Apabila calon post-doctoral researcher telah memiliki institusi asal, maka wajib melampirkan surat izin institusi yang ditandatangani oleh atasan langsung
  • Artikel hasil penelitian wajib membahas salah satu SDGs yang menjadi target utama
  • Artikel wajib mencantumkan kata kunci “SDGs” serta kata-kata kunci relevan dengan salah satu SDG di atas
  • Setiap luaran publikasi ilmiah wajib mencantumkan ucapan terima kasih (acknowledgement) kepada LPDP, dengan format berikut: This research is funded by the Indonesian Endowment Fund for Education (LPDP) on behalf of the Indonesian Ministry of Higher Education, Science and Technology and managed under the EQUITY Program (Contract No. ##/##/##.##.##/2025).

Cara Pengajuan Proposal Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

1. Pengusul mengisi data meliputi judul, identitas pengusul, dan target luaran melalui laman IRIS1103
2. Usulan dituliskan dalam template substansi penelitian dengan huruf Arial ukuran 11 dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
3. Substansi proposal meliputi ringkasan (maksimal 500 kata), latar belakang (maksimal 700 kata), tinjauan pustaka (maksimal 1.000 kata), metode (maksimal 600 kata), jadwal, dan daftar pustaka
4. Pengusul mengisi Rencana Anggaran dan Biaya melalui sistem IRIS1103, kemudian diunduh dalam format PDF
5. Curriculum Vitae (CV) di-generate dari data yang ada di IRIS1103 dan dapat diunduh dari laman IRIS1103 dalam format PDF.
6. Proposal disusun menjadi satu file dalam format PDF dengan urutan:

– Bagian depan proposal (Cover, identitas pengusul, target luaran, ringkasan penggunaan anggaran)
– Substansi proposal
– Lampiran, meliputi:

  • Halaman pengesahan kegiatan oleh ketua program studi dan dekan
  • Rincian penggunaan anggaran
  • Curriculum vitae pengusul
  • Surat pernyataan dari calon post-doctoral researcher
  • Curriculum vitae dari post-doctoral researcher
  • Salinan paspor bagi post-doctoral researcher luar negeri atau KTP bagi yang berasal dari dalam negeri
  • Salinan ijazah
  • Surat pernyataan tidak menerima pendanaan ganda
  • Rancangan kegiatan post-doctoral researcher selama di UNS
  • Bukti korespondensi dengan calon post-doctoral researcher yang menyatakan kesediaannya berada di UNS selama kegiatan
  • Lampiran lain yang relevan (bukti publikasi, surat izin atasan, dll).
  • File proposal diunggah ke laman IRIS1103.

Jadwal Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

  • Pendaftaran: 6 Oktober-14 November 2025 melalui sistem IRIS1103 UNS.
  • Seleksi proposal: 6 Oktober-14 November 2025
  • Pengumuman proposal yang diterima: Akhir November 2025
  • Pelaksanaan kegiatan: Desember 2025-Juni 2026
  • Pelaporan kegiatan dan pengunaan anggaran: maksimal 20 Juli 2026

Demikian informasi pengajuan Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025. Selamat mencoba.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

IPB Buka Lowongan Dosen Tetap Non PNS, Ada 100 Formasi yang Dibuka!



Jakarta

IPB University tengah membuka rekrutmen dosen tetap non Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pendaftaran dibuka mulai 24 Oktober hingga 21 November 2025.

Dalam informasi yang dihimpun dalam pedoman rekrutmen, ada sebanyak 100 formasi yang dibuka pada 13 fakultas/sekolah IPB. Mulai Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Peternakan (Fapet), Sekolah Vokasi, hingga Sekolah Bisnis.


Syarat Calon Dosen Tetap Non-PNS IPB

Syarat Umum

  • Warga Negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Jujur, semangat kerja tinggi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan mampu bekerja sama dalam tim
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Berkelakuan baik dan tidak pernah dipenjara berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
  • Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS atau tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai swasta
  • Bebas narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif lainnya
  • Belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada perguruan tinggi lain
  • Kualifikasi pendidikan S1 dan/atau S2 diutamakan berasal dari program studi dan perguruan tinggi TOP 100 QS World University Ranking (WUR) by Subject dan/atau bereputasi global (lulusan luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam OECD/BRICS/G20)
  • Kualifikasi pendidikan S3 atau sedang menempuh S3 diutamakan berasal dari program studi dan perguruan tinggi TOP 300 QS WUR by subject dan/atau bereputasi global (lulusan luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam OECD/BRICS/G20)
  • Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 51 minimal 3.00 atau ekuivalen, dan/atau IPK S2 minimal 3,25 atau ekuivalen, dan/atau IPK S3 minimal 3.25 atau ekuivalen
  • Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik
  • Tidak terlibat politik praktis
  • Tidak menjadi simpatisan dan/atau anggota dan/atau pengurus organisasi yang dilarang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
  • Usia maksimal 45 tahun per 31 Oktober 2025
  • Memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan minimum skor institutional TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (IBT), IELTS: 6.5 maksimal 2 tahun dari penerbitan sertifikat dan/atau kemampuan bahasa asing lainnya yang diakui PBB disertai bukti kemampuan bahasa asing dimaksud
  • Memiliki jejaring nasional dan internasional di bidang yang relevan sesuai dengan fakultas/sekolah tempat kandidat akan ditempatkan
  • Bersedia menjalani masa percobaan selama 1 tahun
  • Bersedia mengabdi di IPB minimal 10 tahun sejak diangkat menjadi calon dosen tetap
  • Mendapat rekomendasi dari 2 orang dosen dari tempat menempuh pendidikan dan/atau atasan tempat bekerja
  • Hanya diperkenankan untuk melamar satu formasi.

Syarat Khusus

Kualifikasi S2

  • Bagi lulusan S2 asal kampus dalam negeri harus memiliki skor TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5
  • Bagi lulusan S2 asal kampus dalam negeri pernah melakukan mobilitas internasional seperti pelatihan, sandwich, student exchange, seminar, dan sebagainya
  • Bagi lulusan S2 asal kampus dalam negeri bersedia melanjutkan studi S3 ke luar negeri, apabila dalam waktu 3 tahun tidak, maka akan dicabut status dosennya
  • Bagi lulusan S2 asal kampus luar negeri (pengantar bahasa Inggris) memiliki prestasi internasional dan aktif di organisasi internasional
  • Bagi lulusan S2 asal kampus luar negeri (pengantar bukan bahasa Inggris) memiliki prestasi internasional dan aktif di organisasi internasional dan memiliki TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5 maksimal 2 tahun sejak sertifikat dikeluarkan

Kualifikasi S3

  • Bagi lulusan S3 dalam negeri harus memiliki skor TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5
  • Bagi lulusan S3 dalam negeri memiliki H-index G-Scholar mini 3 bagi sosial humaniora dan minimal 4 bagi sains
  • Bagi lulusan S3 dalam negeri memiliki jejaring dan pengalaman kerjasama dalam kegiatan bermitra dengan pihak luar negeri atau pernah ikut mobilitas internasional seperti pelatihan, sandwich, student exchange, seminar, dan sebagainya
  • Bagi lulusan S3 luar negeri (pengantar bahasa Inggris) memiliki H-index G-Scholar mini 3 bagi sosial humaniora dan minimal 4 bagi sains dan prestasi internasional dan aktif organisasi internasional
  • Bagi lulusan S3 luar negeri (pengantar bukan bahasa Inggris) memiliki TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5 dan H-index G-Scholar mini 3 bagi sosial humaniora dan minimal 4 bagi sains dan prestasi internasional dan aktif organisasi internasional.

Cara Daftar Calon Dosen Tetap Non-PNS IPB

Mengirim dokumen-dokumen yang dibutuhkan ke laman https://career.ipb.ac.id. Adapun dokumen-dokumen yang harus diunggah antara lain:

1. Surat lamaran bermaterai 10.000 ditujukan ke Rektor IPB u.p. Direktur Sumber Daya Manusia
Sembunyikan kutipan teks
2. Daftar riwayat hidup
3. Scan asli ijazah dan transkrip (S1, S2, dan S3)
4. Scan asli SK penyetaraan ijazah dan transkrip (S1, S2, dan S3) untuk lulusan perguruan tinggi
luar negeri
5. Letter of Acceptance (LOA) dan laporan kemajuan studi bagi pelamar yang sedang
menempuh pendidikan S3
6. Scan asli KTP atau surat keterangan perekaman KTP
7. Scan Kartu Keluarga (KK)
8.Pas foto berwarna terbaru ukuran 4×6 (latar belakang merah)
9. Surat keterangan sehat dari rumah sakit/poliklinik dalam 6 bulan terakhir
10. Surat pernyataan bersedia mengabdi di IPB (tidak mengundurkan diri) bermeterai 10.000
11. Surat pernyataan:

a. Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik dan tidak terlibat politik praktis
b. Tidak sedang menjalani ikatan dinas di instansi lain
c. Tidak pernah menjadi simpatisan organisasi terlarang di NKRI
d. Tidak memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada perguruan
tinggi lain

12. Dokumen lainnya yang mendukung daftar riwayat hidup

Jadwal Seleksi Calon Dosen Tetap Non-PNS IPB

  • Pengumuman: 22 Oktober 2025
  • Pendaftaran: 24 Oktober-21 November 2025
  • Seleksi administrasi: 24-28 November 2025
  • Pengumuman seleksi administrasi: 2 Desember 2025
  • Ujian seleksi kompetensi dasar (SKD): 4 Desember 2025
  • Talent assesment (TA): 5 Desember 2025
  • Ujian seleksi kompetensi bidang (SKB): 17-23 Desember 2025
  • Pengumuman lolos seleksi SKB: 30 Desember 2025
  • Tes psikologi: 5-7 Januari 2025
  • Wawancara dengan pimpinan IPB: 8-9 Januari 2025
  • Pengumuman hasil akhir seleksi: 20 Januari 2025
  • Pemberkasan dokumen: 21-31 Januari 2025

Itulah informasi lowongan dosen IPB Tetap Non-PNS 2026. Sudah siapkan berkas lamaranmu?

(cyu/cyu)



Sumber : www.detik.com

Nilai Rapor Tinggi Belum Cukup! Ini Strategi Lolos SNBP Tanpa Tes 2026



Jakarta

Bagi siswa SMA/sederajat, masa kelas 12 sering jadi waktu paling menegangkan. Persiapan ujian, tugas akhir, sampai seleksi masuk kuliah datang bersamaan. Banyak yang mengira punya nilai rapor tinggi sudah cukup untuk lolos SNBP, padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Tanpa strategi yang tepat, peluang bisa meleset walau nilai sudah bagus.

Program Kuliah Tanpa Tes dari Lampung Cerdas jadi solusi buat kamu yang ingin punya peluang lebih besar masuk kampus impian tanpa tes. Program ini membahas tuntas 21 strategi jitu lolos SNBP dan jalur undangan lain, yang sudah terbukti membantu lebih dari 18.700 siswa se-Indonesia menembus kampus favoritnya.

Bukan cuma soal kelulusan, lewat program ini kamu juga bisa belajar cara mendapatkan biaya kuliah yang lebih ringan, bahkan berpeluang meraih beasiswa. Banyak peserta sebelumnya yang akhirnya membayar UKT lebih rendah berkat bimbingan intensif dari Lampung Cerdas.


Tahun 2024 lalu, Lampung Cerdas juga berhasil mencetak prestasi membanggakan dengan meraih Rekor MURI. Pencapaian ini semakin menguatkan semangat mereka untuk terus mendampingi siswa-siswa di seluruh Indonesia menuju bangku kuliah. Hingga kini, lebih dari 2.000 siswa sudah bergabung dan merasakan manfaat nyata dari program Kuliah Tanpa Tes.

Kalau kamu ikut, kamu akan mendapatkan banyak benefit menarik seperti:
E-book lengkap strategi SNBP & jalur undangan
Modul khusus agar biaya kuliah lebih ringan
Panduan KIP Kuliah langkah demi langkah
Tes minat & bakat untuk menentukan jurusan yang tepat
Pendampingan intensif selama 9 bulan penuh
Live mentoring bersama mentor berpengalaman
Plus, bonus e-modul pembahasan TKA

Dapatkan harga spesial! Total manfaatnya bernilai lebih dari Rp3,7 juta, tapi kamu bisa dapat semuanya hanya dengan Rp287.000 kalau daftar sebelum 31 Oktober 2025. Setelah mendaftar, kamu langsung dapat akses ke semua materi dan arahan dari tim mentor.

Program ini khusus untuk kamu yang masih kelas 12 SMA/sederajat, karena jalur undangan hanya bisa diikuti oleh siswa aktif. Jadi, kalau kamu serius ingin masuk kampus tanpa stres dan tanpa tes, jangan tunggu nanti.

Yuk, daftar sekarang di Program Kuliah Tanpa Tes by Lampung Cerdas, dan mulai perjuangan menuju kampus impianmu dari hari ini! Beli tiketnya sekarang di detikevent.

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Baru Berusia 25 Tahun, Rizky Aflaha Raih Gelar Doktor Termuda UGM



Jakarta

Rizky Aflaha merupakan salah satu dari 2.335 lulusan Program Pascasarjana UGM yang diwisuda pada Selasa (21/10), di Grha Sabha Pramana. Uniknya, Rizky dinobatkan sebagai wisudawan doktor termuda.

Rizkyberhasih menyandang gelar Doktor dari Program Studi Doktor Fisika,FMIPA UGM.Rizky lulus di usia usia 25 tahun 10 bulan 1 hari. Diketahui,rerata usia lulusan Program Doktor adalah 41 tahun 6 bulan 15 hari.


Terpaut hampir 16 tahun dari rata-rata usia lulusan doktor pencapaian Rizky bukanlah hasil dari program akselerasi sekolah. Rizky menjelaskan bahwa kunci utamanya adalah pemanfaatan beasiswa jalur cepat PMDSU setelah menyelesaikan studi sarjananya dalam 7 semester.

“Program magister hanya satu tahun dan doktor tiga tahun. Maka dari itu, saya dapat gelar lebih muda dibanding yang lain,” ungkapnya dalam laman UGM, dikutip Sabtu (25/10/2025).

Ikut Program Akselerasi

Menurut Rizky, keberhasilannya lulus di usia muda dikarenakan mendaftar program akselerasi. Perjalanannya sebagai seorang peneliti muda bukan tanpa tantangan.

Ia mengaku sempat dipandang sebelah mata karena usianya yang terpaut jauh dari rekan-rekan. Namun, keraguan tersebut ia atasi dengan produktivitas akademik yang luar biasa.

“Awalnya sempat merasa dipandang sebelah mata karena masih muda. Sampai akhirnya perlahan-lahan aku mulai menunjukkan diri bahwa aku bisa dan alhamdulillah terhitung dari mulai studi doktor sampai hari ini sudah melahirkan 40 publikasi internasional, padahal syarat lulusnya hanya 2,” ungkapnya.

Di balik kesuksesannya, Rizky memberikan penghargaan tertinggi kepada promotornya, yakni Prof Kuwat Triyana, Prof Roto dan Dr Aditya Rianjanu. Ia merasa sangat terbantu oleh bimbingan ketiganya.

“Beliau memberi arahan dari mulai hal-hal kecil, mulai dari membuat roadmap riset, desain riset, menulis jurnal internasional, sampai hal-hal seperti penyajian gambar yang bagus di jurnal,” tuturnya

Manajemen Waktu dengan Baik

Rizky menilai masa kuliahnya seperti mahasiswa pada umumnya. Namun menurut Rizky, ia harus mengatur manajemen waktu dengan baik.

“Aku tidak bermain game online dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain sosmed sehingga aku mengalihkannya ke berbagai kegiatan, misalnya bulu tangkis, organisasi, dan naik gunung. Bahkan, sepertinya orang-orang di Jogja lebih mengenalku sebagai atlet bulu tangkis ketimbang mahasiswa doktor,” candanya.

Rizky berpesan kepada para mahasiswa untuk menumbuhkan sikap optimis dan percaya diri dengan melaksanakan tugas akademik dan riset.

“Kita hanya perlu percaya diri. Melalui percaya diri, kita akan banyak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas lebih jauh. Sebaliknya, seberbakat apapun kita, kalau tidak percaya diri, maka tidak akan kemana-kemana.” pungkasnya.

(nir/faz)



Sumber : www.detik.com

IPK Sempurna 7 Semester, Tegar Anak Kedokteran UGM Terapkan Strategi Belajar Ini



Jakarta

Tekad kuat dan kerja keras menjadi kunci kesuksesan Tegar Inang Pratama, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) yang konsisten meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00 dari semester 1 hingga 7.

Di balik prestasinya tersebut, Tegar menyimpan kisah inspiratif dalam berjuang untuk hidup dan kuliah. Sejak kecil, Tegar diasuh oleh kakek dan neneknya.

Namun, kondisi ekonomi keluarga yang terbatas tak pernah menjadi alasan baginya untuk menyerah pada keadaan. Ia berhasil menembus Fakultas Kedokteran UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan mendapat beasiswa KIP Kuliah (KIP-K).


“Cara belajarnya adalah manajemen waktu sih. Jadi setiap minggu tuh kita harus tahu mau ngapain aja terus kalau belajar mau di mana,” ungkap Tegar dikutip dari unggahan Instagram @kemdiktisaintek.ri, Selasa (14/10/2025).

Ingin Jadi Dokter gegara Suka Anime

Kemauannya menjadi seorang dokter saat kecil berangkat dari alasan sederhana. Tegar senang menonton anime dengan tema medis.

“Menonton anime medis, di sana berkembang rasa kepedulian saya untuk bisa berguna, dan bermanfaat untuk banyak orang, saya suka untuk menolong sesama,” katanya dikutip dari laman Kemendiktisaintek.

Selama ini, Tegar tumbuh dengan prinsip kerja keras dan doa. Ia yakin dan sudah membuktikan kedua hal itu sudah membawanya sejauh ini.

“Saya bukan orang yang punya privilege. Jadi saya belajar untuk tidak menyerah. Kalau bukan saya yang berjuang untuk masa depan saya, siapa lagi,” katanya.

Tips Pertama, Pilih Pertemanan Positif di Kampus!

Tegar menekankan pentingnya konsistensi dan lingkungan pertemanan yang positif. Ia mengaku beruntung karena memiliki teman-teman yang ingin saling bertumbuh.

“Pertemanan menentukan prestasi. Pilih circle yang positif yang saling dukung untuk belajar. Jadi setiap ketemu itu yang ngomonginnya ‘udah belajar sampai mana?’ terus yang ‘paham materi apa?’,” katanya.

Konsisten & Manajemen Waktu Tak Kalah Penting

Menurut Tegar, kesadaran sosial menjadi motivasi terbesarnya dalam menuntut ilmu. Tak lupa, Tegar juga senantiasa konsisten dalam menjalani kuliah.

“Terus konsisten aja selama 7 semester, insyaallah dapat 4,” katanya.

Menurut Tegar, kuliah kedokteran memang cukup menantang. Ritme akademiknya cukup padat.

Setiap dua pekan, ia harus mengikuti ujian. Belum ditambah tumpukan bahan belajar yang harus dipahami, membuat Tegar akhirnya membuat strategi manajemen waktu.

“Biasanya saya langsung fokus pada jadwal kuliah saya, kemudian setelah itu saya akan menuliskan pada seminggu ke depan, saya ingin melakukan kegiatan apa, dan saya mau belajar di mana,” ungkap Tegar.

Bagi Tegar, KIP-K adalah Nyawa Selama Kuliah

Tegar mengaku sadar bahwa ia bisa berkuliah dengan bantuan beasiswa KIP-Kuliah. Di mana beasiswa tersebut berasal dari pemerintah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bersumber dari rakyat.

“Terus belajar dan sadar bahwa semua pembiayaan kalian di kuliah itu dari rakyat, jadi kalian harus belajar dan punya mimpi untuk mengembalikan itu kepada negara,” tuturnya.

Baginya, beasiswa tersebut adalah nyawa. Ia bisa melanjutkan kuliah kedokteran tanpa harus dibebani biaya yang fantastis.

“Ketika lolos KIP Kuliah, ya enggak nyangka juga sih, soalnya siapa yang nyangka kuliah kedokteran gratis, sampai jadi dokter, dan enggak cuma saya, mungkin orang-orang di sekitar saya pun juga kaget,” ujar Tegar dalam laman Kemendiktisaintek.

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com

Gagal Magang Hub Kemnaker 2025? Cek Penyebabnya Agar Lolos di Batch 2!



Jakarta

Hasil seleksi Magang Hub Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) atau Magang Nasional 2025 sudah rilis. Pengumuman telah diinformasikan pada 16 Oktober 2025 kemarin.

Total pendaftar Magang Hub Kemnaker 2025 batch 1 ini sebanyak 156.159 orang. Tentunya, tidak semua peserta bisa lolos diterima magang di perusahaan tujuannya.

Sebagian peserta harus menerima bahwa dirinya tidak lolos ke seleksi tahap berikutnya. Ada berbagai faktor yang membuat peserta gagal dalam seleksi tahap awal ini.


Salah satunya, keterangan atau status yang diterima peserta gagal adalah “Tidak Memenuhi Syarat”. Mengapa bisa dikatakan tidak memenuhi syarat?

Penyebab “Tidak Memenuhi Syarat” di Magang Hub Kemnaker

Dalam unggahan Instagram @kemnaker, dikutip Jumat (17/10/1015), dijelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan peserta gagal karena alasan tidak memenuhi syarat.

Pertama, bisa jadi karena tanggal kelulusan lebih dari satu tahun terakhir. Kemudian, data peserta belum masuk ke PDDikti karena kampus belum melaporkan atau memperbarui data kelulusan.

“Kemnaker menggunakan data lulusan perguruan tinggi langsung dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) milik Kemendiktisaintek,” tulis unggahan tersebut.

Adapun data kelulusan yang diambil Kemnaker adalah yang berlaku pada periode 1 Oktober 2024-30 september 2025. Sementara penarikan data terakhir dilakukan per 1 Oktober 2025.

“Jadi, kalau kampus Rekanaker baru memperbarui data setelah tanggal itu, datanya belum otomatis masuk ke sistem Magang Hub Kemnaker,” tulis @kemnaker.

Masih Ada Lowongan Sebanyak 80.000 Peserta

Bagi detikers yang gagal dalam batch ini, tak perlu khawatir dan sedih berlarut. Pasalnya, masih banyak lowongan yang tersedia untuk batch-batch berikutnya.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli mengatakan kuota Magang Nasional sebesar 100 ribu orang. Sisa kuota untuk magang berikutnya masih ada 80.000 lowongan.

“Kami menargetkan 100.000 lowongan magang dapat tersedia hingga akhir tahun 2025. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh dunia usaha untuk ikut serta membuka kesempatan magang bagi generasi muda Indonesia,” kata Yassierli Senin (13/10/2025), dikutip dari detikFinance.

Kapan Magang Hub Kemnaker Batch 2 Dibuka?

Magang Hub Kemnaker batch 2 akan dibuka pada 2 November 2025. Tak berhenti pada tahun ini, pemerintah berencana melanjutkannya pada 2026.

“Kita selesaikan dulu batch 1, kita akan evaluasi batch 1. Sesudah itu, nanti kita lihat ada beberapa rekomendasi yang akan ditindaklanjuti di batch 2 atau bahkan di tahun depan,” ujar Menaker.

Bagi detikers yang akan mencoba lagi di batch berikutnya, syarat utama yang harus dipenuhi untuk daftar Magang Hub Kemnaker yakni WNI, lulusan diploma atau sarjana maksimal satu tahun lalu, dan berasal dari kampus yang terdaftar di Kemendiktisaintek.

Selamat mencoba kembali detikers dan semoga sukses ya di batch 2!

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com