Tag Archives: pendingin

Begini Penanganan Pertama Mobil Overheat



Jakarta

Saat cuaca sedang panas-panasnya, mobil yang bermasalah bisa mengalami overheat. Mesin overheat dapat berdampak fatal. Kalau tidak ditangani dengan benar, biaya perbaikannya bisa membengkak.

Situasi darurat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk overheat pada mobil. Untuk itu, penting bagi setiap pengemudi untuk memiliki pengetahuan dan kesiapan yang memadai dalam menangani situasi tersebut.

Overheat pada mobil bisa terjadi kapan saja ketika suhu mesin mengalami kenaikan di atas rata-rata. Apabila tiba-tiba muncul asap dari kap mesin, bisa saja dikarenakan mesin yang overheat. Jika indikator temperatur mobil menunjukkan panas berlebih (overheat), mobil akan mengalami kehilangan tenaga. Biasanya akan terdengar bunyi ping atau ketukan keras, hal ini bisa saja terjadi karena mesin terlalu panas (overheating).


Dealer resmi Hyundai Gowa memberikan tips menangani mobil yang overheat. Tak perlu panik, ini dia tujuh langkah pengecekan yang bisa dilakukan ketika mesin overheat, seperti dikutip dari siaran pers Hyundai Gowa.

1. Menepi dan berhenti segera setelah cukup aman untuk melakukannya.

2. Pindahkan gear ke posisi P (Parkir, untuk mobil matic) atau ke Netral (untuk kendaraan bertransmisi manual) dan terapkan rem parkir. Jika A/C aktif, matikan.

3. Jika ada tetesan air pendingin mesin (coolant) di bawah kendaraan atau uap keluar dari kap mesin, matikan mesin. Jangan buka kap mesin hingga pendingin berhenti bekerja atau penguapan berhenti. Jika tidak terlihat adanya kebocoran air pendingin mesin dan tidak ada uap, biarkan mesin hidup dan periksa untuk memastikan kipas pendingin mesin beroperasi. Jika kipas tidak bekerja, matikan mesin.

4. Periksa kebocoran air pendingin mesin dari radiator, selang atau di bawah kendaraan. Jika A/C telah digunakan, air dingin akan menetes saat Anda berhenti, itu adalah hal normal.

5. Jika air pendingin mesin bocor, segera matikan mesin.

6. Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab overheating, tunggu hingga temperatur mesin kembali normal. Kemudian, jika air pendingin mesin menyusut/habis, tambahkan air pendingin mesin ke reservoir dengan hati-hati untuk menaikkan level air pendingin mesin di reservoir hingga tanda setengahnya.

7. Lanjutkan dengan hati-hati, waspada terhadap tanda-tanda terlalu panas/overheating lebih lanjut. Jika terjadi lagi overheating, segera hubungi bengkel.

(rgr/dry)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Cara Mengatasi Mesin Mobil yang Overheat



Jakarta

Overheat pada mesin mobil dapat terjadi kapan saja. Suhu udara yang tinggi bisa jadi satu pemicunya. Namun, suhu udara yang tinggi bukan satu-satunya penyebab. Faktor lain seperti cairan pendingin yang kurang atau kebocoran pada sistem pendingin juga dapat menyebabkan mesin terlalu panas. Selain itu, komponen penting seperti pompa air yang rusak juga bisa menjadi penyebab overheat.

Menghadapi mesin overheat saat di jalan tentu tidak menyenangkan. Namun, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya sebelum masalah menjadi lebih parah. Penting untuk segera menemukan sumber masalah dan memperbaikinya agar tidak berdampak pada kerusakan mesin yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika mesin mobil mulai overheat dilansir dari Felpro, Jumat (18/10/2024).


Cara Mengatasi Mesin Mobil yang Overheat

1. Matikan AC

Langkah pertama yang bisa diambil adalah mematikan AC. Hal ini akan mengurangi beban pada mesin dan membantu mencegah suhu mesin semakin naik.

2. Periksa dan Tambahkan Cairan Pendingin

Jika cairan pendingin atau air pada radiator berkurang, tambahkan sesuai kebutuhan. Hal ini bisa membantu menurunkan suhu mesin dalam jangka pendek, namun ini hanya solusi sementara. Tetap perhatikan suhu mesin selama perjalanan. Sebagai catatan, saat membuka tutup radiator, pastikan mesin sudah dingin agar terhindar dari uap panas yang bisa menyebabkan luka bakar.

3. Pindahkan Gigi ke Netral

Ketika terjebak kemacetan atau berhenti di lampu merah, pindahkan transmisi ke posisi netral atau parkir, pastikan putaran mesin menyentuh 1.500 rpm. Hal tersebut akan membantu sirkulasi udara dan air melalui radiator, sehingga mesin bisa mendingin lebih cepat.

4. Tunggu Mesin Dingin hingga 30 Menit

Jika indikator suhu mesin tetap naik meskipun langkah-langkah di atas sudah dilakukan, sebaiknya menepi dan matikan mesin. Biarkan mesin dingin setidaknya selama 30 menit sebelum memeriksa lebih lanjut. Hubungi layanan derek jika diperlukan, dan bawa kendaraan ke bengkel untuk perbaikan.

Mesin overheat bukanlah masalah sepele dan sebaiknya tidak diabaikan. Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Oleh karena itu, selalu periksa kondisi kendaraan secara rutin, terutama sistem pendinginnya agar terhindar dari masalah saat berkendara.

(dry/din)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Kenapa Knalpot Mobil Keluar Asap Putih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Knalpot yang mengeluarkan asap putih bisa jadi tanda adanya masalah pada kendaraan. Pada mobil, ini bisa jadi tanda kalau sistem pembakaran.

Oleh sebab itu, sebagai pengguna mobil kita perlu mengetahui penyebab dan cara mengatasi knalpot mobil yang keluar asap putih. Berikut ulasannya.

Penyebab

Dikutip dari laman resmi Suzuki Indonesia, berikut merupakan penyebab mesin mobil keluar asap putih secara umum:


  • Kebocoran pada air pendingin.
  • Kebocoran oli menuju kompartemen pembakaran.
  • Kondensasi gas buang.
  • Terjadi Kerusakan pada sistem Polyvinyl Chloride (PVC).
  • Ada sisa air yang tertinggal di saluran knalpot.
  • Keausan pada sel katup.
  • Keausan pada ring piston dan silinder blok.

Penting untuk diketahui, keluarnya asap putih normal bisa terjadi pada kondisi tertentu. Contohnya, saat saat suhu udara dingin (knalpot mengeluarkan uap air yang terlihat sebagai asap putih).

Ini adalah kondisi normal dan biasanya tidak menunjukkan masalah serius. Pastikan kendaraan sudah cukup dipanaskan, dan perhatikan apakah asap putih tetap keluar saat mesin sudah mencapai suhu kerja normal.

Cara Mengatasi Knalpot Mobil Keluar Asap Putih

Dikutip dari situs Astra International, berikut merupakan cara mengatasi knalpot berasap pada mobil:

1. Cek Oli Mesin

Knalpot yang mengeluarkan asap putih bisa jadi tanda adanya masalah pada sistem pembakaran maupun kebocoran cairan pendingin ke dalam ruang bakar.

Oleh sebab itu, cara mengatasinya adalah dengan memeriksa oli mesin.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada tanda-tanda pencampuran dengan air. Jika ada, segeralah bawa mobil ke bengkel agar diperiksa lebih lanjut.

2. Periksa Niveau Cairan Pendingin

Keluarnya asap termasuk dari indikasi kebocoran cairan pendingin ke dalam ruang bakar. Cek niveau cairan pendingin, untuk memastikan tidak ada penurunan yang signifikan sekaligus mencegah overheating mesin.

3. Periksa Piston dan Cylinder Head

Asap putih knalpot secara berlebihan dengan bau manis, bisa jadi tanda adanya masalah pada piston atau cylinder head. Lakukanlah pengecekan ini oleh teknisi profesional. Tujuannya untuk menentukan sumber masalah dan perbaikan yang sesuai.

4. Cek Katalis Konverter

Katalis konverter berperan dalam mengurangi emisi gas buang. Keluarnya asap putih kemungkinan jadi tanda adanya kerusakan pada katalis konverter.

Periksalah untuk melihat apakah ada bahan bakar yang terbakar secara tidak sempurna atau kerak di katalis konverter. Adanya kerusakan, menjadi alasan untuk penggantian katalis konverter.

5. Lakukan Perawatan Rutin

Perawatan rutin sangat disarankan. Hal ini termasuk dalam penggantian cairan pendingin, oli mesin, dan pemeriksaan berkala sesuai dengan jadwal. Cara ini akan membantu mencegah masalah yang lebih serius.

6. Jangan Abaikan Warna Asap Kendaraan

Apabila asap putih di knalpot terus menerus keluar dengan bau yang aneh atau warna mencurigakan, sebaiknya konsultasikan dengan bengkel dan mekanik terpercaya. Pasalnya, warna dan bau asap knalpot bisa jadi salah satu tanda dari adanya masalah spesifik pada mesin mobil

Jika kamu tidak yakin tentang penyebab asap putih pada knalpot, lebih baik berkonsultasi dengan mekanik profesional.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Viral Minyak Goreng Buat Pengganti Oli Mesin Motor, Ahli: Pembodohan Publik



Jakarta

Viral di media sosial video yang memperlihatkan motor menggunakan minyak goreng sebagai pengganti fungsi oli mesin. Dijelaskan bahwa minyak goreng dianggap punya fungsi yang sama dengan oli mesin khusus motor, bahkan diklaim lebih baik. Bagaimana penjelasan dari ahlinya? Bisakah minyak goreng menggantikan fungsi oli?

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @umonmotor, pengunggah video merasa kaget dengan adanya pemilik motor yang menggunakan minyak goreng sebagai oli mesin. Dalam narasi di video tersebut, minyak goreng diklaim punya titik didih yang sama dengan oli mesin. Bahkan minyak goreng juga diklaim bisa bikin tarikan motor jadi lebih enteng.

Dijelaskan Service Advisor Yamaha Motor Cilodong, Wawan Sutawijaya, mengganti oli mesin dengan minyak goreng adalah hal yang salah kaprah. Minyak goreng tidak bisa membuat tarikan motor menjadi lebih ringan lantaran memiliki perbedaan spesifikasi.


“Yang pasti ini, maaf ya, pembodohan publik ya, karena secara fungsi sangat beda (antara minyak goreng dan oli mesin). Titik didihnya saja udah beda,” jelas Wawan saat dimintai keterangan detikOto, Kamis (11/7/2024).

Wawan menambahkan, oli mesin khusus motor memiliki beberapa fungsi, seperti melumasi bagian komponen yang bergesekan di ruang mesin, dan juga berfungsi sebagai pendingin dan pembersih ruang mesin.

“(Sementara untuk minyak goreng) kalau kita sedang menggoreng baru sebentar saja minyak sudah mengalami penguapan. Jadi sangat disayangkan kalau minyak goreng masuk ke dalam mesin yang punya beban kerja,” tambah Wawan.

Wawan mengatakan, jangankan minyak goreng, oli palsu saja bisa bikin mesin rusak. Apalagi minyak goreng yang spesifikasinya tidak dirancang buat melumasi mesin motor.

“(Pakai) oli palsu saja mesin bisa berantakan, gimana minyak goreng yang memang didesain untuk kebutuhan lain,” tukas Wawan.

[Gambas:Instagram]

(lua/din)





Sumber : oto.detik.com

Embusan Angin AC Mobil Tidak Dingin? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Di negara tropis seperti Indonesia, AC jadi salah satu fitur yang wajib ada pada mobil. Kehadiran AC di mobil mampu menambah kenyamanan sehingga pengendara tidak kegerahan selama berkendara.

Suhu udara dalam kabin menjadi lebih dingin jika AC berfungsi dengan baik. Namun bila sistem pendingin mobil itu tidak bekerja maksimal, embusan angin AC yang keluar justru terasa panas. Apa yang menyebabkan AC kurang dingin?

Penyebab AC Mobil Kurang Dingin

Mengutip catatan detikcom, berikut sejumlah penyebab embusan angin AC mobil kurang kencang sehingga suhu kabin tidak dingin:


1. Evaporator AC Kotor

Evaporator AC bekerja dengan memanfaatkan udara dari kabin mobil. Jika kondisi dalam mobil kotor, ada kemungkinan kotoran dan debu terhirup ke evaporator. Inilah yang berpotensi membuat komponen tersebut kotor dan mengakibatkan embusan angin AC lemah.

Oleh sebab itu, penting menjaga kebersihan kabin. Pengendara sebaiknya minimalisir merokok dan makan di dalam mobil. Sehingga, asap dan remah makanan tidak terisap ke saluran AC.

Pengharum ruangan yang dipasang di mobil juga dapat menyublim menjadi minyak atau lendir saat masuk ke jalur AC. Lebih jauh lagi, kotoran yang terperangkap di evaporator bisa menyebabkan korosi, keretakan, dan kebocoran.

2. Es yang Menyumbat Saluran AC

Air AC dapat membeku menjadi es yang menyumbat saluran mesin terutama pada evaporator. Akibatnya, alur distribusi freon dan angin blower AC terganggu. Sehingga, embusan blower menghasilkan hawa panas yang membuat gerah.

Es di AC dapat terjadi akibat adanya kotoran pada saluran yang dibekukan freon. Penyebab lainnya adalah penggunaan AC yang terus menerus pada suhu sangat dingin,dan kualitas freon tidak sesuai standar.

3. Blower AC Bermasalah

Masalah pada blower membuat angin AC yang keluar tidak dingin. Adanya masalah pada blower AC disebabkan spare part motor blower rusak atau perlu diganti, sambungan kelistrikan mobil yang terganggu, dan menumpuknya kotoran pada filter kabin sehingga menghalangi embusan angin keluar.

4. Terjadi Kebocoran Saluran AC

Udara kabin mobil bisa kurang dingin imbas kebocoran saluran AC yang menghilangkan tekanannya. Padahal, tekanan AC mempengaruhi kuat tidaknya angin yang dikeluarkan komponen blower.

Kebocoran saluran AC dapat terjadi karena korosi pada evaporator mobil akibat terlalu banyak kotoran terisap dan jumlah oli kompresor yang kurang sehingga mesin-mesin saling beradu.

Cara Mengatasi AC Mobil Kurang Dingin

Jika mobil detikers mengalami hal-hal seperti di atas, maka lakukan hal-hal berikut untuk memperbaiki AC mobil yang kurang dingin:

  1. Lakukan flushing saluran AC mobil untuk mengangkat kotoran-kotoran yang menyumbat sehingga jalur embusan angin yang keluar tidak terhalangi.
  2. Mengganti komponen AC yang mengalami kerusakan dan sudah tidak layak pakai juga dapat dilakukan. Spare part yang mungkin diganti seperti motor blower, evaporator, atau filter AC kabin.

Nah, itu tadi penyebab dan cara mengatasi embusan angin AC mobil kurang kencang sehingga tidak dingin. Perlu diingat, detikers dapat membawa mobil ke bengkel terlebih dulu untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut terkait penyebab dan cara tepat menanganinya.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin? Ini Dampaknya


Jakarta

Motor injeksi jangan sering dibiarkan kehabisan bensin. Ini dampaknya motor injeksi kehabisan bensin.

Motor injeksi kian populer di kalangan masyarakat. Penggunaan bahan bakar yang efisien dibandingkan motor karburator menjadi salah satu alasan motor injeksi makin populer. Untuk diketahui, teknologi injeksi bahan bakar memberikan kontrol yang lebih presisi terhadap campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.

Dampak Sering Membiarkan Tangki Bensin Motor Injeksi Kosong

Bila kamu pengguna motor injeksi, ada satu hal penting yang harus diperhatikan. Motor injeksi jangan sering dibiarkan kehabisan bensin. Dikutip laman Suzuki Indonesia, motor injeksi yang sering dibiarkan kehabisan bensin bisa memberikan dampak buruk. Berikut ini 5 dampak buruk membiarkan tangki motor injeksi kehabisan bensin.


1. Pompa Bahan Bakar Berpotensi Rusak

Motor injeksi dilengkapi dengan pompa bahan bakar yang berfungsi untuk mengalirkan bensin dari tangki ke injektor dengan tekanan yang tepat. Pompa ini biasanya terendam dalam bensin di dalam tangki, yang juga berfungsi sebagai pendingin.

Tangki bensin yang sering dibiarkan kosong akan membuat pompa bahan bakar bekerja keras tanpa pendingin yang cukup. Alhasil, ini memicu terjadinya overheating. Overheating bisa membuat kerusakan permanen pada pompa. Kalau sudah begini, kamu harus mengganti pompa bahan bakar.

2. Injektor Bermasalah, Performa Tak Optimal

Injektor berfungsi menyemprotkan bensin ke ruang bakar dengan tekanan tinggi. Dengan begitu, campuran udara dan bahan bakar bisa menghasilkan tenaga maksimal. Bila tangki bensin sering dibiarkan kosong, injektor berpotensi tersumbat oleh kotoran atau partikel kecil yang mungkin tersedot dari dasar tangki saat posisinya kosong. Injektor yang tersumbat itu mengakibatkan pembakaran tidak sempurna. Performa mesin pun jadi terganggu.

3. Risiko Kavitasi pada Pompa Bahan Bakar

Kavitasi adalah fenomena di mana gelembung-gelembung udara terbentuk dalam cairan yang sedang di pompa. Gelembung-gelembung ini kemudian pecah dengan kekuatan yang cukup besar, merusak komponen-komponen di sekitarnya.

Dalam konteks motor injeksi, jika tangki bensin sering kosong atau hampir habis, udara bisa masuk ke dalam sistem bahan bakar, menyebabkan kavitasi pada pompa bahan bakar. Kavitasi ini dapat merusak bagian dalam pompa, mengurangi efisiensi pengaliran bahan bakar, dan akhirnya menyebabkan kegagalan pompa.

4. Mesin Rusak

Pada tangki bensin yang hampir kosong, akan ada ruang tersisa dan berisi udara. Udara di dalam tangki itu bisa menimbulkan embun sehingga menghasilkan tetesan air dalam tangki. Air itu bila tercampur dengan sistem bahan bakar bisa menimbulkan masalah saat pembakaran dan merusak komponen mesin. Selain merusak mesin, korosi pada tangki juga tak terhindarkan.

5. Sistem Bahan Bakar Lebih Cepat Aus

Jika keseringan membiarkan tangki kosong, akan berdampak pada sistem bahan bakar dalam jangka panjang. Sistem bahan bakar yang sering terpapar kotoran, udara, dan air akan lebih cepat mengalami keausan dan kerusakan. Komponen seperti filter bahan bakar, regulator tekanan, dan injektor akan memerlukan perawatan dan penggantian lebih sering

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

6 Dampak Buruk Membiarkan Oli Motor Sampai Habis


Jakarta

Oli mesin merupakan salah satu komponen penting bagi sepeda motor. Fungsi utama dari oli adalah untuk melumasi, mendinginkan, dan membersihkan komponen di dalam mesin agar dapat bekerja secara optimal.

Pada umumnya, oli mesin perlu diganti setiap 3.000 km atau dalam waktu dua bulan sekali. Apabila kamu sering mengendarai sepeda motor, maka oli harus diganti lebih sering agar performa motor tetap optimal.

Sayangnya, banyak pengendara motor yang menyepelekan tentang mengganti oli mesin. Bahkan, oli sengaja tidak diganti hingga benar-benar habis. Kondisi itu ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan mesin, lho.


Lantas, apa dampak yang ditimbulkan jika motor kehabisan oli mesin? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Penyebab Oli Mesin Motor Habis

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan oli mesin sepeda motor habis. Dilansir situs Wahana Honda, berikut sejumlah penyebabnya:

  1. Terjadi kebocoran pada seal oli akibat pengisian oli mesin yang melebihi kapasitas atau usia seal yang sudah tua.
  2. Terlalu banyak oli yang terbakar akibat kondisi shielding pada ring piston yang kondisinya sudah tidak baik.
  3. Oli mesin jarang diganti akibat pemakaiannya yang terlalu panjang. Misalnya, oli mesin baru diganti setelah menempuh jarak 10.000 km.

Akibat Membiarkan Oli Mesin Motor Sampai Habis

Mungkin, banyak pengendara motor yang sering lupa kapan waktunya mengganti oli mesin, sehingga tidak sadar jika oli sudah habis. Namun, jika kamu sering membiarkan oli motor sampai habis, maka siap-siap saja motor kesayanganmu mengalami berbagai kerusakan.

Berikut sejumlah dampak membiarkan oli mesin sepeda motor sampai benar-benar habis:

1. Terasa Getaran di Bagian Mesin

Dampak yang pertama dan umum dialami banyak pengendara adalah muncul getaran yang tidak nyaman di bagian mesin. Hal ini karena jumlah volume oli yang sudah habis sehingga tidak bisa melumasi komponen mesin.

Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras lagi yang memicu timbulnya gesekan besar, sehingga menyebabkan getaran sekaligus suara kasar dari mesin motor yang bikin tidak nyaman.

Salah satu alasan kenapa detikers perlu mengganti oli mesin secara rutin adalah agar performa motor tetap optimal. Kalau oli jarang diganti bahkan dibiarkan sampai benar-benar habis, maka dapat mempengaruhi performa mesin.

3. Boros Bahan Bakar

Dampak berikutnya adalah bahan bakar jadi lebih boros. Sebab, mesin motor harus bekerja lebih keras lagi karena oli sudah terkontaminasi kotoran.

Alhasil, mesin membutuhkan tenaga yang lebih besar agar dapat bekerja secara optimal. Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan bahan bakar jadi lebih cepat habis.

4. Mesin Alami Overheat

Tak hanya sebagai pelumas, oli juga berfungsi sebagai pendingin mesin. Apabila kamu telat mengganti oli atau bahkan membiarkan oli sampai benar-benar habis, hal itu menyebabkan mesin lebih cepat panas hingga mengalami overheat.

Perlu diingat, mesin yang sudah overheat dapat mempengaruhi performa motor. Bahkan, motor bisa saja mengalami mogok karena suhu mesin sudah terlalu panas.

Oli mesin juga berperan penting dalam menjaga daya tahan dan keawetan mesin. Maka dari itu, jika kamu terlambat mengganti oli maka bisa ‘memangkas’ usia mesin motor. Soalnya, banyak komponen di mesin motor yang cepat rusak akibat jarang mengganti oli.

6. Turun Mesin

Dampak yang terakhir dan paling merugikan pemilik motor adalah turun mesin. Hal ini diakibatkan motor terus dikendarai sampai oli mesin benar-benar habis.

Biaya turun mesin tentu tidak sedikit, apalagi jika kerusakan yang ditimbulkan sudah merembet ke komponen lain. Bisa jadi, kamu harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah hanya untuk memperbaiki mesin.

Daripada harus merogoh kantong dalam-dalam hanya untuk memperbaiki mesin yang rusak, sebaiknya detikers rutin mengganti oli secara rutin. Selain menjaga keawetan mesin, rutin mengganti oli juga mampu menjaga performa motor tetap baik.

Demikian enam dampak membiarkan oli mesin motor sampai benar-benar habis. Jangan lupa rutin ganti oli mesin, ya!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

5 Tanda Air Radiator Mobil Habis dan Cara Mengisi Ulangnya dengan Benar


Jakarta

Radiator termasuk komponen penting pada mobil. Fungsinya sebagai pendingin mesin kendaraan. Agar dapat berfungsi maksimal, komponen ini memerlukan air radiator atau coolant.

Namun air radiator bisa habis dan harus segera diisi ulang. Jika tidak, sejumlah permasalahan yang dapat membahayakan mungkin terjadi. Lantas, apa ciri-ciri air radiator mobil habis?

Tanda Air Radiator Mobil Habis

Mengutip Auto2000 dan Astra Daihatsu, berikut ciri-ciri air radiator mobil habis dan perlu diganti:


1. Suara Mesin Kasar

Saat air radiator habis, suara kasar dari mesin bisa terdengar. Suara ini ditimbulkan dari suhu mesin yang meningkat sehingga mempengaruhi sistem pembakaran.

Ketika air radiator masih cukup, proses pembakaran mesin berjalan normal. Proses ini dapat berlangsung lebih cepat jika coolant habis sehingga suara knocking pada mesin bisa terdengar.

2. Performa Mesin Kurang Bertenaga

Air radiator yang habis dapat mempengaruhi kinerja mesin. Mesin akan menjadi kurang bertenaga saat mobil melaju pada putaran tinggi atau ketika pedal gas telah ditekan lebih dalam.

3. AC Kurang Dingin

Tanda air radiator habis dapat dilihat dari kondisi suhu AC mobil. Jika udara AC kurang terasa sejuk padahal sudah dinyalakan dalam waktu lama dan kondisi freonnya masih bagus, maka bisa jadi air radiatornya habis.

4. Mesin Mobil Overheat

Selama perjalanan, mesin mobil bisa mengalami overheat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan menandakan air radiator yang habis. Jadi pastikan mengecek komponen radiator sebelum bepergian jauh dan kalau bisa siapkan air radiator cadangan.

5. Lampu Indikator Menyala Merah

Detikers juga dapat memperhatikan lampu indikator temperatur mobil di bagian dashboard. Apabila lampunya menyala merah atau arah jarumnya berada di tanda merah maka bisa mengindikasikan air radiator habis dan perlu diisi ulang.

Cara Mengisi Air Radiator Mobil dengan Benar

Jika air radiator habis maka detikers perlu segera mengisinya kembali. Dikutip dari laman Suzuki, berikut tata cara mengisi ulang air radiator secara mandiri dengan benar:

1. Pastikan Mesin dalam Kondisi Dingin

Sebelum mengganti air radiator, pastikan mesin mobil sudah dalam keadaan dingin. Jika mesin berkondisi panas, air radiator juga kemungkinan masih panas. Saat hendak mengisi ulang, air radiator panas itu dapat mengenai kulit dan menyebabkan luka.

Oleh sebab itu, matikan mobil dan tunggu hingga mesinnya benar-benar dingin agar pengisian ulang air radiator berjalan aman.

2. Periksa Level Air Radiator

Ketika hendak mengisinya, cek terlebih dahulu bagian luar tangki reservoir air radiator yang bertanda garis level air radiator. Apabila garisnya menunjukkan di bawah minimum, tandanya air radiator menipis dan perlu segera ditambahkan.

3. Cek Kondisi Air Radiator

Selain itu, periksa juga kondisi air radiatornya. Jika airnya masih bersih dan tersisa sedikit, detikers dapat langsung mengisi ulang coolant.

Namun bila warna airnya keruh, kamu perlu mengurasnya terlebih dahulu sebelum menambahkan air radiator baru. Sebab air yang keruh dapat menyebabkan pampat dan mempengaruhi performa mesin.

4. Hindari Isi Ulang dengan Air Biasa

Berdasarkan catatan detikcom, tidak dianjurkan mengisi radiator dengan air biasa. Sebaiknya gunakan coolant atau cairan khusus untuk radiator. Kandungan sejumlah bahan di dalam cairan tersebut dapat bantu radiator bekerja lebih optimal.

Air biasa mesti dihindari sebab mobil di masa kini memiliki mesin berkinerja dengan kompresi tinggi. Menggunakan air biasa dapat membuat radiator kurang bekerja maksimal. Bahkan pemakaiannya mampu menyebabkan overheat pada mobil diesel.

Selain itu, penggunaan air biasa di komponen radiator dikhawatirkan membuatnya mudah berkarat. Sehingga disarankan mengisi ulang air radiator dengan coolant.

5. Gunakan Bantuan Corong

Lubang tabung radiator berukuran kecil maka detikers dapat menggunakan corong untuk mengisi ulang coolant. Air radiator yang tumpah berisiko membahayakan apabila mengenai komponen mobil lain, seperti menyebabkan karatan dan korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan.

6. Isi Air Radiator dengan Jumlah Tepat

Volume coolant yang diisi harus tepat, jangan sampai melebihi batas maksimal ataupun kurang. Detikers mungkin akan menemukan jarak antara tutup reservoir dengan batas maksimum yang cukup jauh. Tapi kamu tetap harus mengikuti batasnya saat mengisi ulang coolant lantaran itulah standar yang telah ditetapkan produsen mobil.

7. Tutup Tabung Radiator dengan Rapat

Setelah pengisian, tabung radiator harus ditutup dengan rapat. Tutup tabung berisiko terpental saat mesin dihidupkan jika tidak dipasang dengan kencang. Jika tutupnya terlepas, air radiator pun dapat tumpah ke berbagai komponen kendaraan.

Nah, itu tadi ciri-ciri air radiator mobil habis dan cara mengisi ulangnya dengan benar. Jadi, harap segera mengisi kembali coolant apabila sudah habis.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com

Mengenal Komponen Thermostat pada Mobil dan Fungsinya


Jakarta

Ada banyak komponen yang terdapat dalam mobil, salah satunya adalah thermostat. Komponen ini sangat penting karena fungsi utamanya dapat mengatur sirkulasi pendinginan mesin dari radiator.

Sayangnya, masih banyak pemilik mobil yang tidak tahu mengenai thermostat. Bahkan, beberapa orang masih belum tahu ciri-ciri jika thermostat sudah rusak.

Lantas, apa sih thermostat itu? Lalu apa fungsi thermostat dalam sistem pendingin mesin mobil? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Mengenal Thermostat

Thermostat adalah sebuah komponen pada mobil yang letaknya ada di dalam mesin. Bentuknya mirip selongsong dengan bagian berulir yang mengitarinya.

Mengutip laman Auto2000, thermostat biasanya berwarna keemasan di bagian yang panjang, lalu warna perak di bagian ulirnya. Thermostat memiliki ukuran yang kecil, tetapi punya fungsi krusial dalam sistem pendinginan mesin mobil.

Sebuah thermostat terdiri dari beberapa bagian penting yang mendukung kinerjanya agar tetap optimal. Bagian dalam thermostat antara lain:

  • Wax seal: berfungsi mengatur pembukaan bagian tutup thermostat.
  • Pegas: fungsinya untuk mengembalikan posisi katup ke posisi menutup.
  • Valve: memiliki bagian pelat yang berfungsi sebagai pintu air.
  • Control hole: berguna untuk mengatur jumlah air dalam water jacket.

Fungsi Thermostat

Fungsi utama thermostat adalah untuk mengatur sirkulasi pendinginan mesin dari radiator untuk mencegah terjadinya overheat. Di dalam thermostat terdapat komponen yang bisa mendeteksi perubahan suhu.

Perlu diketahui, thermostat akan menjaga suhu mobil tetap berada di antara 80-92 derajat Celcius. Dalam suhu itu, mesin dapat menghasilkan pembakaran secara optimal serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien.

Dalam menjaga suhu mobil tetap aman, thermostat akan menutup saluran air pendingin dari mesin ke radiator saat suhu air masih rendah. Lalu, thermostat akan membuka saluran tersebut ketika suhu air pendingin sudah tinggi. Jadi, air pendingin tersebut yang membantu thermostat dalam menjaga suhu mesin.

Ciri-ciri Thermostat Sudah Rusak

Sama seperti komponen mobil lainnya, seiring waktu thermostat bisa mengalami kerusakan. Kalau sudah rusak, maka thermostat tidak bisa bekerja secara optimal dalam menjaga suhu mesin.

Apa saja ciri-ciri thermostat sudah rusak? Simak di bawah ini:

1. Mesin Overheat

Salah satu tanda umum thermostat sudah rusak adalah mesin mengalami overheat. Wajar saja, sebab thermostat yang tidak terbuka dengan benar membuat aliran cairan pendingin ke mesin jadi terhambat.

2. Suhu Kerja Mesin Tidak Stabil

Thermostat yang sudah rusak juga bisa menyebabkan suhu mesin tidak stabil. Misalnya, mesin mungkin kesulitan mencapai suhu kerja yang optimal atau suhu mesin bisa naik dan turun secara tidak terduga.

3. Konsumsi BBM Lebih Boros

Ciri-ciri selanjutnya adalah bahan bakar jadi lebih boros. Soalnya, thermostat yang sudah rusak menyebabkan mesin bekerja pada suhu yang tidak optimal. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan efisiensi pembakaran.

4. Pendingin Radiator Kurang Efektif

Thermostat yang sudah mulai rusak bisa menghambat aliran cairan pendingin ke radiator. Kondisi itu menyebabkan radiator tidak dapat melakukan pendinginan secara efektif.

Itu dia penjelasan mengenai thermostat beserta fungsinya. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Jarang Ganti Oli Motor? Awas, Mesin Bisa Begini


Jakarta

Ganti oli jadi salah satu perawatan motor yang mesti rutin dilakukan. Sayangnya, masih banyak pemilik motor yang abai untuk mengganti oli kendaraannya. Padahal, sejumlah risiko bisa dialami motor.

Oli berperan penting pada sebuah motor. Fungsinya yaitu sebagai pelumas, pelindung, pembersih, maupun pendingin mesin kendaraan. Penggunaan oli harus diganti secara berkala agar kinerjanya tetap maksimal.

Jika oli mesin motor jarang diganti, siap-siap motor bisa mengalami sederet risiko. Apa saja?


Risiko Oli Mesin Motor Jarang Diganti

Mengutip catatan detikcom, berikut deretan risiko jarang mengganti oli motor:

1. Mesin Overheat

Oli berfungsi sebagai pendingin dengan menyerap panas yang ditimbulkan kerja mesin, termasuk proses pembakaran hingga gesekan antar komponen.

Jika kelamaan tidak diganti, oli jadi tidak mampu lagi menahan suhu tinggi alias fungsi pendinginan mesinnya berkurang. Suhu panas mesin tidak dapat diredam dan memicu overheat.

Seiring penggunaan kendaraan, ruang mesin akan terkontaminasi debu dan kotoran. Kinerja oli yang tercemar ini berkurang sehingga tidak lagi optimal dalam melumasi mesin.

Dampaknya, gesekan antar komponen mesin meningkat dan menyebabkan performa mesin menurun secara keseluruhan. Penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin mungkin dapat dirasakan saat berkendara.

3. Komponen Lebih Cepat Aus

Fungsi pelumasan oli yang berkurang mampu menimbulkan gesekan berlebih di antara komponen. Sehingga bisa memicu komponen mesin seperti piston, dinding silinder, hingga poros engkol menjadi aus atau rusak lebih cepat.

4. Menimbulkan Getaran dan Suara

Akibat jarang diganti, oli akan mengental dan volumenya berkurang sehingga mesin harus bekerja lebih keras. Kerasnya kinerja mesin memicu gesekan lebih besar yang mampu menimbulkan getaran sekaligus suara kasar. Alhasil, membuat pengendara tidak nyaman saat berkendara.

5. Konsumsi BBM Boros

Gesekan antar komponen semakin keras jika oli kelamaan tidak diganti. Sehingga mesin bekerja lebih berat akibat tidak memperoleh pelumasan maksimal. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar mampu bekerja ekstra.

6. Oli Lebih Cepat Keruh

Dampak jarang mengganti pelumas, oli yang baru diganti akan lebih mudah menghitam nantinya. Sebab gas sisa pembakaran yang mengandung kerak dan kotoran masuk ke dalam karter. Sehingga gas yang masuk ke karter membuat oli lebih cepat keruh.

Cairannya pun akan encer dan tidak layak digunakan kembali. Dan pengendara jadi perlu lebih sering mengganti oli.

7. Biaya Lebih Besar

Oli yang jarang diganti membuat boros bahan bakar hingga komponen mesin lebih cepat rusak. Itu artinya, membutuhkan biaya yang lebih besar. Pengeluaran yang seharusnya hanya untuk penggantian oli, jadi bertambah untuk isi BBM lebih sering dan memperbaiki komponen aus.

Kapan Waktu Ganti Oli Mesin Motor yang Tepat?

Pabrikan motor umumnya menyarankan ganti oli mesin setiap tempuh 3.000 km atau 3 bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Frekuensi pemakaian sepeda motor juga bisa jadi patokan dalam mengganti oli. Jika sering digunakan maka oli perlu diganti lebih cepat, bisa menjadi tiap bulan.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com