Tag Archives: penerbangan

Bercanda Akan Meledakkan Pesawat di IG Story, Penumpang Didenda



Singapura

Seorang penumpang membuat penerbangan tertunda dan maskapai harus membayar denda keterlambatan. Hal ini disebabkan karena dia mengunggah Instagram story akan meledakkan pesawat.

Statusnya ini terbaca oleh Meta dan langsung dilaporkan ke polisi. Dilansir dari CNA, Selasa (7/10/2025) pengadilan Singapura mengatakan jika polisi menerima informasi dari seorang anggota tim penegak hukum Meta sekitar pukul 19.20 pada tanggal 14 Februari lalu. Ia melaporkan mendeteksi sebuah unggahan Instagram Story dengan pesan “Tidak seorang pun di sini tahu saya akan meledakkan pesawat”.

Polisi mendapatkan nomor telepon dan alamat IP penumpang dan melacak pesan tersebut hingga ke tertuju kepada Azim Shah Abubakar Shah. Mereka memastikan bahwa ia berada di dalam pesawat Etihad Airways dengan penerbangan dari Singapura menuju Abu Dhabi.


Pesawat yang berada di landasan pacu Bandara Changi tersebut dipanggil kembali ke Terminal 2. Azim dikawal keluar pesawat dan barang bawaannya digeledah.

Ia mengaku mengunggah Instagram Story tersebut sekitar pukul 18.55 dan hanya dapat dilihat oleh 16 temannya saja (close friend). Dan Azim mengatakan unggahannya itu hanya candaan.

Tindakannya tersebut menyebabkan penundaan penerbangan dan pesawat baru diizinkan berangkat sekitar pukul 21.25 hari itu. Dan Azim ditangkap lewat tengah malam pada 15 Februari dan kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Berujung didenda

Pada hari Senin kemarin, jaksa menuntut denda sebesar S$4.000 untuk Azim dengan pertimbangan karena usianya yang relatif muda, kurangnya catatan kriminal, dan sudah mengaku bersalah.

Namun, Wakil Jaksa Penuntut Umum Timotheus Koh mengatakan ada konsekuensi substansial, menyebutkan penundaan penerbangan sekitar dua setengah jam sejak unggahan tersebut serta menimbulkan ketidaknyamanan bagi awak dan penumpang.

Maskapai juga dikenakan denda keterlambatan keberangkatan dan sumber daya telah dikerahkan untuk memverifikasi ancaman bom tersebut. Penerbangan Etihad Airways kemudian dikenakan denda keterlambatan keberangkatan sebesar S$1.750.

Akhirnya, Azim Shah Abubakar Shah didenda S$3.500 oleh pengadilan pada hari Senin (6 Oktober) atas satu tuduhan membuat komunikasi yang mengancam dan dapat dilihat oleh orang lain dan kemungkinan akan menimbulkan keresahan.

Azim telah membayar denda secara penuh.

(sym/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Kemenhub Dukung Penuh Bandara Bali Utara, Sesuai Visi Pemerataan Presiden Prabowo



Jakarta

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Bandar Udara Bali Utara. Langkah itu dinilai sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan memperkuat konektivitas nasional.

Kemenhub sekaligus menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan harus tetap mematuhi ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa mengatakan pembangunan Bandar Udara Bali Utara wajib memiliki Penetapan Lokasi oleh Menteri Perhubungan, sebagaimana diatur dalam PP Nomor 40 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2023.


Penetapan itu diajukan oleh pemrakarsa bandara, yang dapat berupa Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD atau Badan Hukum Indonesia.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029 terdapat indikasi pembangunan Bandar Udara Internasional Bali Baru atau Bali Utara sebagai dukungan peningkatan pariwisata di Pulau Bali, namun dalam RPJMN tersebut tidak menyebutkan lokasinya.

“Sejalan dengan RPJMN Pemerintah Provinsi Bali mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan lokasi pembangunan Bandar Udara Bali Utara,” ujar Lukman.

Penetapan lokasi (Penlok) pertama Bandara Bali Utara diusulkan dan ditetapkan di Desa Kubutambahan akan tetapi Gubernur Bali membatalkan Penlok di Desa Kubutambahan dan mengusulkan lokasi baru di Desa Sumberklampok yang tercantum dalam Surat Gubernur Bali Nomor 553.2/7822/DISHUB tertanggal 19 November 2020 perihal Pembatalan Usulan Penetapan Lokasi di Kabupaten Kubutambahan dan Usulan Penetapan Lokasi Baru di Desa Sumberklampok.

Lukman mengatakan Kementerian Perhubungan berkewajiban memastikan setiap program infrastruktur transportasi udara berjalan sesuai dengan regulasi nasional, standar keselamatan internasional, dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Pembangunan Bandara Bali Utara merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Pulau Bali. Seluruh prosesnya harus dilaksanakan secara tertib, transparan, dan sesuai ketentuan hukum agar pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan,” kata dia.

Rencana kebutuhan lahan secara teknis telah dihitung oleh Ditjen Perhubungan Udara dan penyesuaiannya dipastikan dalam penetapan RT/RW (Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah) oleh Pemerintah Provinsi Bali.

Terkait lahan, Pemerintah Provinsi Bali menjamin bahwa lahan yang akan digunakan tidak dalam sengketa dan tidak sedang dijadikan jaminan. Proses pembebasan lahan masyarakat juga harus diselesaikan secara menyeluruh agar penetapan lokasi dapat dilakukan tanpa hambatan dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.

Selain itu, apabila lokasi pembangunan berada di kawasan Taman Nasional Bali Barat, maka penggunaannya hanya dapat dilakukan setelah ada rekomendasi atau keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Apabila terdapat perubahan lokasi di luar Desa Sumberklampok, maka Pemerintah Provinsi Bali diwajibkan mencabut usulan sebelumnya dan mengajukan kembali usulan baru dengan melengkapi seluruh dokumen sesuai peraturan perundangan.

Sebagai regulator penerbangan sipil, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bertanggung jawab memastikan seluruh pembangunan infrastruktur penerbangan memenuhi prinsip 3S + 1C (Safety, Security, Services, Compliance).

“Kami menjalankan fungsi pengawasan agar setiap tahapan pembangunan berjalan sesuai ketentuan, akuntabel, dan mengutamakan keselamatan penerbangan,” kata Lukman.

Dengan langkah yang terukur dan sesuai prosedur, pembangunan Bandara Bali Utara diharapkan mampu memperkuat konektivitas udara di Pulau Bali, sekaligus menjadi penopang bagi Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam melayani pertumbuhan wisatawan dan aktivitas ekonomi nasional.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Fenomena Supermoon Pertama 2025 Tampak di Langit, Kapan Muncul Lagi?


Jakarta

Fenomena supermoon atau purnama perigee muncul di langit pada Selasa, 7 Oktober 2025 semalam. Bagi yang melewatkan supermoon pertama 2025 ini, catat jadwal fenomena supermoon selanjutnya.

Berdasarkan catatan Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), supermoon selanjutnya akan tampak pada Rabu, 5 November 2025 pukul 20.19 WIB dan Jumat, 5 Desember 2025 pukul 06.14 WIB.

NASA dalam laman resminya menjelaskan supermoon hanya terjadi 3-4 kali dalam setahun. Rangkaian fenomena supermoon dalam satu tahun tersebut terjadi secara berurutan.


Mengapa Fenomena Supermoon Istimewa?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan supermoon terjadi saat Bulan purnama bertepatan dengan jarak terdekatnya dari Bumi, yang disebut perigee. Posisinya setidaknya berada pada 90 persen perigee.

Pada 7 Oktober 2025 pukul 10.47 WIB, Bulan berjarak 361.458 km dari Bumi. Sedangkan jarak terjauhnya (apogee) bisa sampai 405.500 km.

Posisi ini membuat dampak berikut:

  • Bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya, sampai 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari Bulan paling redup dalam setahun.
  • Air pasang lebih tinggi dari biasanya
  • Air surut lebih rendah dari biasanya hingga lebih banyak ikan bisa terbawa ke pinggir pantai.

Mengapa Jarak Bulan ke Bumi Berubah-ubah?

Rupanya, jarak Bulan ke Bumi tidak selalu sama karena jalur orbit Bulan mengorbit Bumi tidak berbentuk bulat sempurna. Bentuknya cenderung elips.

Karena itu, ada waktu-waktu tertentu yang membuat Bulan berada di titik terjauh dari Bumi. Ada pula waktu Bulan berjarak terdekat dari Bumi. Ketika berjarak terdekat dan ternyata sedang Bulan purnama, maka terjadilah supermoon.

NASA menyatakan supermoon bukan istilah resmi astronomi. Namun, supermoon lazim digunakan untuk menyebut Bulan purnama yang berada di setidaknya 90 persen perigee. Yuk, hidupkan pengingat agar tak ketinggalan supermoon 2025 terdekat!

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com

Ini Dia 5 Penerbangan Terpanjang di Dunia, Singapore Airlines Juara


Jakarta

Tak hanya satu atau dua maskapai menawarkan penerbangan jarak yang sangat jauh atau ultra jarak jauh kini. Ada yang 19 jam penerbangan nonstop.

Teknologi penerbangan yang semakin canggih, pesawat yang lebih ringan, dan efisiensi bahan bakar yang meningkat menjadikan penerbangan di atas 16 jam secara nonstop semakin lumrah.

Saat ini, juara penerbangan paling panjang diberikan oleh Singapore Airline yang mengangkasa dari New York ke Singapura. Pesawat itu terbang sejauh 15.349 km dan berada di udara selama 18 jam 55 menit. Demi kenyamanan penumpang, penerbangan itu mengutamakan kelas bisnis buat penumpang.


Desember nanti, kabarnya ada penerbangan pesaing Singapore Airlines untuk penerbangan jarak jauh.

“Penumpang pesawat akan memasuki era baru ultra long-haul travel, pesawat akan terbang dalam waktu lama sehingga memungkinkan mereka untuk melihat matahari terbit dua kali,” begitulah pernyataan yang dikampanyekan untuk penerbangan ultra jarak jauh itu dilansir dailymail.

Adalah China Eastern Airlines yang merilis penerbangan terpanjang itu. Penerbangan itu melayani rute dari Bandara Internasional Pudong di China menuju Bandara Internasional Ministro Pistarini di Argentina.

Penerbangan itu diprediksi berada di angkasa selama 25,5 jam saat terbang dari China ke Argentina. Waktu tempuh saat kembali ke China lebih panjang lagi, yakni 29 jam.

“Penerbangan perdana dilakukan pada 4 Desember dan kita akan melihat MU745 dan MU746 melintasi 20.116,75 kilometer dan akan beroperasi dua kali dalam sepekan,” pernyataan dari maskapai.

Berikut 5 penerbangan non-stop terpanjang di dunia saat ini:

1. New York (JFK) ke Singapura (SIN) oleh Singapore Airlines

Pesawat Singapore Airlines dengan rute New York (JFK) ke Singapura (SIN) terbang selama 18 jam 55 menit dalam jarak 15.349 km. Saat ini, layanan itu menjadi penerbangan komersial terpanjang.

Penerbangan ini hanya menyediakan kelas Premium Economy dan Business Class (tidak ada kelas Ekonomi biasa).

2. Newark (EWR) ke Singapura (SIN) oleh Singapore Airlines

Pesawat ini terbang dalam tempo 19 jam 10 menit untuk menempuh jarak 15.344 km, hanya 5 km lebih pendek ketimbang rute New York-Singapura.

Sama seperti rute JFK, hanya tersedia kelas kenyamanan yang lebih tinggi.

3. New York (JFK) ke Auckland (AKL) oleh Air New Zealand & Qantas

Pesawat ini terbang dengan waktu tempuh 17 jam 40 menit sejauh 22.862 kilometer. Operasional dilakukan dengan Boeing 787-9 Dreamliner.

Dalam penerbangan ini masih tersedia kelas Ekonomi, termasuk opsi Skycouch yang memungkinkan kursi ditarik menjadi seperti tempat tidur.

4. Perth (PER) ke London (LHR) oleh Qantas

Penerbangan ini menjadi sebuah terobosan saat pertama kali diluncurkan pada Maret 2018 sebagai penerbangan komersial nonstop pertama dari Inggris ke Australia. Kini, penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner dan telah menjadi salah satu dari banyak layanan ultra long-haul.

Selama ini, Timur Tengah dan Asia biasanya menjadi tempat singgah bagi mereka yang menuju Australia dari Inggris-dan masih tetap demikian. Namun, rute ini memungkinkan hanya satu kali singgah dan langsung sampai tujuan jika kamu berasal dari Perth.

5. San Francisco (SFO) ke Bengaluru (BLR) oleh Air India

Pesawat ini terbang 17 jam 22 menit untuk menyelesaikan 14.004 km. Rute ini merupakan layanan Boeing 777-200L terpanjang yang saat ini digunakan.

Rute penerbangan ini dibuka dengan alasan khusus di baliknya, yakni menghubungkan dua wilayah teknologi terkemuka di dunia, dari Silicon Valley dan Bengaluru, yang dianggap sebagai “Silicon Valley”-nya India.

(fem/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Pariwisata Spanyol Lesu: Wisatawan Berkurang, Belanja Menyusut



Jakarta

Pariwisata Spanyol sedang tidak baik-baik saja. Jumlah wisatawan tidak sebanyak tahun lalu, belanja turis sedikit.

Dikutip dari Vietnam Express, Rabu (8/10/2025), kondisi itu disampaikan oleh kelompok industri pariwisata Exceltur. Mereka menyebut penurunan belanja itu terutama dilakukan oleh wisatawan asal Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Exceltur memperkirakan seluruh aktivitas pariwisata di Spanyol sebagai negara dengan kunjungan wisatawan terbanyak kedua di dunia itu hanya akan tumbuh 2,8% pada 2025. Persentase itu turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,3% yang diumumkan pada Juli lalu. Angka itu juga jauh di bawah pertumbuhan 5,5% yang tercatat tahun lalu.


Kelompok tersebut memperkirakan bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Spanyol 2025 akan mencapai 13,1%, di bawah estimasi awal sebesar 13,5%.

“Pariwisata tidak lagi menjadi penggerak utama ekonomi Spanyol,” ujar Wakil Presiden Exceltur, Oscar Perelli, dalam konferensi pers.

Dia menambahkan bahwa sektor pariwisata tidak lagi tumbuh jauh di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Spanyol secara keseluruhan. Diperkirakan hanya sebesar 2,6%.

Selain itu, jumlah wisatawan internasional yang datang ke Spanyol pada 2025 diperkirakan tidak akan mencapai 100 juta orang, seperti yang sebelumnya diproyeksikan oleh World Travel and Tourism Council.

Tahun lalu, Spanyol mencatat rekor 94 juta wisatawan, menjadikannya negara kedua yang paling banyak dikunjungi setelah Prancis. Hingga Agustus 2025, sebanyak 66,8 juta wisatawan telah tiba di Spanyol, naik 3,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Saya tidak tahu apakah kita akan mencapai angka itu (100 juta),” ujar Menteri Pariwisata Spanyol Jordi Hereu.

Dia menambahkan bahwa kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena pengeluaran wisatawan secara keseluruhan masih mengalami peningkatan.

Okupansi Hotel, Penjualan Tiket Pesawat, dan Restoran Seret

Selama musim panas, sebagai periode puncak wisatawan, penjualan di sektor terkait seperti hotel, maskapai penerbangan, restoran, dan bisnis pariwisata lainnya hanya meningkat 2,8%, turun drastis dibanding pertumbuhan 6,3% pada periode yang sama tahun lalu.

Untuk kuartal keempat, Exceltur memperkirakan pertumbuhan penjualan hanya akan mencapai 2%.

Perlambatan itu terutama disebabkan oleh melemahnya belanja wisatawan dari Jerman, Prancis, Turki, dan AS. Namun, peningkatan kunjungan dari wisatawan Inggris, yang menyumbang 26,5% dari total wisatawan, dan dari China dan Polandia, membantu mengimbangi tren penurunan tersebut selama musim puncak. Sementara itu, jumlah wisatawan domestik tetap stabil.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Tambah Lagi Maskapai Indonesia yang Jadi Anggota IATA



Jakarta

Maskapai Indonesia yang menjadi anggota International Air Transport Association (IATA) bertambah lagi. Citilink menjadi anggota termuda asosiasi penerbangan global yang menaungi lebih dari 350 maskapai di seluruh dunia.

Keanggotaan ini menandai langkah penting Citilink dalam memperkuat posisinya sebagai maskapai nasional yang berorientasi pada standar global. Maskapai yang menjadi anggota IATA selalu dituntut untuk menerapkan standar keamanan/keselamatan penerbangan yang tinggi.


Resminya keanggotaan Citilink di IATA ditandai dengan seremoni penyerahan sertifikat keanggotaan IATA yang berlangsung di Kantor Pusat Citilink, Rabu (8/10/2025). Seremoni ini dihadiri oleh jajaran manajemen Citilink serta perwakilan IATA.

“Bergabungnya Citilink dengan IATA menjadi tonggak bersejarah bagi kami. Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan, keselamatan penerbangan, serta efisiensi operasional sesuai standar internasional,” ujar Direktur Utama Citilink Darsito Hendroseputro.

“Kami menyambut Citilink sebagai anggota IATA. Sebagai asosiasi maskapai penerbangan dunia, IATA mewakili pandangan dari berbagai maskapai, termasuk maskapai berbiaya rendah. Kami menantikan keterlibatan yang lebih mendalam bersama Citilink dan menyambut partisipasi aktif mereka dalam membantu membentuk agenda, prioritas dan inisiatif industri penerbangan di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik,” ujar Regional Vice President for Asia Pacific IATA Sheldon Hee.

Sebagai bagian dari proses keanggotaan, Citilink juga telah berhasil memperoleh registrasi IOSA (IATA Operational Safety Audit), sebuah standar audit keselamatan operasional yang diakui secara global. IOSA merupakan standar audit yang dirancang untuk menilai sistem manajemen dan prosedur operasional maskapai, sehingga memastikan pemenuhan aspek keselamatan sesuai standar tertinggi.

Keberhasilan meraih registrasi IOSA sekaligus mempertegas komitmen Citilink dalam menjadikan keselamatan penerbangan sebagai prioritas utama. Dengan status ini, Citilink berada pada level yang setara dengan maskapai internasional lainnya dalam hal penerapan standar keselamatan.

Sebagai anggota IATA, Citilink akan memperoleh akses ke berbagai program, standar keselamatan, dan jaringan global yang memungkinkan kolaborasi lebih luas dengan sesama maskapai.

Selain itu, keanggotaan ini juga membuka peluang untuk memperkuat konektivitas, meningkatkan pengalaman penumpang, serta berkontribusi dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan jaringan penerbangan internasional Indonesia.

“Citilink berkomitmen untuk menjadikan keanggotaan IATA ini sebagai dorongan dalam memperkuat daya saing di industri penerbangan yang semakin kompetitif. Citilink percaya bahwa dengan standar tertinggi di internasional, Citilink mampu memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan terpercaya bagi seluruh penumpang,” ujar Darsito.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Kata Pakar, Ini Kursi Terburuk di Pesawat yang Harus Dihindari Penumpang!



Jakarta

Pergi menggunakan pesawat mungkin jadi pilihan banyak orang untuk berlibur. Namun, akan tidak menyenangkan ketika salah memilih tempat duduk di pesawat.

Banyak orang pernah mengalami pengalaman tak nyaman di pesawat, entah karena turbulensi, suara bising, atau gangguan dari penumpang lain. Untuk menghindari hal-hal yang bisa merusak suasana liburan sejak awal, para ahli menyarankan agar penumpang lebih cermat dalam memilih kursi.

Melansir Express, Kamis (9/10/2025) menurut Direktur Digital Liburan di Thomas Cook, Nicholas Smith, menyebut baris paling belakang pesawat adalah tempat duduk yang paling tidak ideal.


“Kursi di belakang biasanya dekat dapur dan toilet, layanan cenderung lebih lambat, pilihan makanan bisa terbatas, dan bagian ini juga lebih terasa saat turbulensi,” jelas Smith.

Ia menambahkan bagi penumpang yang sensitif terhadap guncangan, duduk di bagian belakang pesawat sebaiknya dihindari. Pemilihan kursi yang tepat memang sering kali membutuhkan biaya tambahan, namun bisa menjadi investasi yang sepadan demi kenyamanan.

“Penting untuk memikirkan prioritas Anda. Jika gugup saat terbang, duduk di atas sayap bisa lebih stabil. Jika Anda mengejar waktu, pilih kursi lorong di depan agar lebih cepat keluar. Pasangan juga bisa memesan kursi jendela dan lorong, menyisakan ruang tengah agar lebih lega,” sarannya.

Kursi Baris Depan Dinilai Lebih Tenang

Hal serupa disampaikan Izzy Nicholls, pelancong berpengalaman dan pendiri blog perjalanan The Gap Decaders. Ia mengatakan kursi bagian belakang bukan hanya lebih bising karena dekat mesin dan dapur, tapi juga membuat penumpang jadi salah satu yang terakhir naik dan turun dari pesawat.

“Kalau Anda ingin penerbangan yang lebih tenang, duduklah di bagian depan. Area ini jauh dari toilet dan jalur lalu-lalang penumpang,” ujarnya.

Izzy juga menyarankan kursi lorong bagi penumpang yang ingin bergerak bebas selama penerbangan, terutama pada penerbangan jarak jauh.

Selain kenyamanan, ruang penyimpanan barang juga jadi pertimbangan penting. CEO dan salah satu pendiri Stasher, Jacob Wedderburn-Day, mengungkapkan area belakang sering kali jadi tempat staf menyimpan perlengkapan mereka.

“Penumpang yang naik terlambat dan duduk di belakang bisa kehabisan ruang bagasi kabin. Terkadang, barang harus diletakkan beberapa baris dari tempat duduk,” ucap Jacob.

Ia juga mengingatkan untuk menghindari kursi di belakang sekat (bulkhead), karena biasanya ruang penyimpanannya sangat terbatas.

Pakar perjalanan dari Transfeero, Andrea Platania, turut menyarankan agar penumpang tidak memilih baris terakhir kecuali terpaksa. Menurutnya, kursi tersebut cenderung tidak bisa direbahkan, lebih berisik, dan dekat toilet.

“Kursi tengah juga biasanya paling tidak diminati, kecuali jika Anda bepergian dalam kelompok,” katanya.

Namun, jika penumpang mencari kursi dengan ruang kaki paling lega, Andrea menyarankan memilih kursi di baris pintu keluar atau di belakang sekat. Hanya saja, ada konsekuensinya: sandaran tangan tidak bisa diangkat, sudut rebahan terbatas, dan tidak cocok bagi yang bepergian dengan anak kecil.

Dan bagi penumpang yang mudah mabuk udara saat turbulensi, para ahli sepakat bahwa area di atas sayap pesawat adalah pilihan terbaik. Lokasi ini dianggap paling dekat dengan pusat gravitasi, sehingga lebih stabil dan minim guncangan.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kesalnya Tour Guide, Rombongan Wisatanya Belanja Sedikit



Jakarta

Rombongan wisata asal Taiwan ini diceramahi oleh tour guide yang mendampingi mereka saat liburan ke Pulau Jeju, Korea Selatan. Penyebabnya karena mereka hanya belanja sedikit.

Rombongan turis ini berlibur ke Pulau Jeju selama 4 malam. Pada hari terakhir liburan, mereka dibawa ke tempat belanja untuk mencari oleh-oleh. Pemandu menyarankan mereka untuk setidaknya membeli beberapa masker wajah.

Namun setelah mencoba beberapa produk, ternyata tidak ada yang cocok. Lalu turis-turis ini memutuskan untuk kembali naik ke bus.


Yang membuat mereka kaget, saat di bus pemandu wisata yang menemani mereka malah ngomel-ngomel. Dia merasa dipermalukan karena rombongan turis yang dia dampingi hanya belanja sedikit. Ia beralasan bahwa produk-produk tersebut, seperti masker wajah, tidak terlalu mahal, dan mereka juga akan membeli produk-produk tersebut di toko lain.

Artikel ini menjadi artikel terpopuler detikTravel, Kamis (9/10/2025). Baca selengkapnya.

Baca juga artikel terpopuler lainnya di bawah ini:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Bali Butuh Bandara Baru! Pakar UI Sebut Denpasar Sudah Over Capacity



Jakarta

Pembangunan Bandara Bali Utara dinilai cukup penting. Pakar perencanaan lingkungan Universitas Indonesia Dr. Rudy Parluhutan Tambunan M. Si. mengatakan sejumlah alasannya.

Pemerintah memasukkan Bandara Bali Utara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Desain arsitektur bandara itu juga sudah dirilis pada akhir September di Buleleng. Namun, lokasi belum bisa dipastikan.

Pemerintah Provinsi Bali sempat mengusulkan lokasi bandara baru itu di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, tetapi kemudian membatalkan dan mengajukan lokasi baru di Desa Sumberklampok. Sumberklampok berada di perbatasan Kabupaten Buleleng di sisi timur dan Kabupaten Jembrana di sisi barat.


Desa Sumberklampok dilewati jalan raya provinsi antara Gilimanuk dan Singaraja. Gilimanuk adalah pintu masuk Bali dari Jawa sedangkan Singaraja bekas ibu kota Provinsi Sunda Kecil yang dulunya meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kalau dilihat urgensinya sangat urgen. Bali itu jadi Origin and Destination, Bali bisa jadi tempat awal perjalanan dan juga tujuan utama wisata. Bali bukan hanya tempat tujuan wisata utama, tapi juga bisa jadi tempat awal perjalanan wisatawan. Kalau wisatawan mau ke Bali atau dari Bali lewat jalur darat, mereka bisa naik kapal menyeberang ke timur menuju NTB. Untuk perjalanan udara, semua penerbangan utama bertumpu di Bandara Ngurah Rai, Denpasar,” kata Rudy dalam perbincangan dengan detikTravel, Kamis (9/10.2025).

“Karena semua bertumpu di Denpasar, implikasinya banyak, mulai over destination, over capacity, hingga mengakibatkan perubahan land use sekitar kabupaten Karangasem, Badung, dan Gianyar. Akhirnya, lokasi-lokasi pertanian yang selama ini menjadi destinasi andalan Bali justru hilang,” ujar Rudy.

Rudy, yang juga menjadi dosen di Sekolah Ilmu Lingkungan UI itu, membandingkan kondisi Bali selatan dan bali utara. Dia menilai bahwa Bali selatan lebih unggul soal pertanian ketimbang Bali utara. Soal lain adalah kapasitas transportasi Bali selatan.

“Subak di Bali utara berfungsi sebagai sistem tata air tradisional. Namun, di daerah utara curah hujannya lebih sedikit dibandingkan bagian selatan, jadi kalau mau mengembangkan pertanian sawah di sana kurang ideal,” kata dia.

“Pada aspek transportasi, arus transportasi menuju Denpasar sudah melebihi kapasitas, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan wisatawan. Karena itu, perlu ada pengaturan supaya aktivitas di kota tidak terlalu menumpuk hanya di bagian selatan, timur, atau barat. Jadi, aktivitas perkotaan harus dibagi lebih merata antara bagian selatan, timur, barat, dan tengah Bali. Dengan begitu, transportasi juga bisa diselaraskan agar lebih seimbang dan tidak terlalu padat di satu titik saja,” dia menjelaskan.

Rudy mengingatkan kendati diperlukan, pembangunan Bandara Bali Utara diminta untuk memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, tidak hanya ekonomi. Apalagi, berkaca kepada peristiwa saat Bali terendam banjir setelah hujan dua hari beruntun.

Ya, salah satu alasan utama Bandara Bali utara dibangun adalah dengan tujuan mendorong pemerataan perkembangan ekonomi dan pariwisata di Bali Utara yang selama ini dinilai kurang berkembang. Dengan adanya bandara baru, akses ke wilayah utara digadang-gadang menjadi lebih mudah dan berdampak membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata dan pusat bisnis di Indonesia.

“Nah, ini perlu dipertimbangkan beberapa kejadian akibat perubahan iklim dan cuaca, musim pun tidak lagi sesuai dengan garis khayal musiman. Pemilihan site lokasinya harus benar-benar cermat dari aspek topografi, iklim dan cuaca, dan kegiatan sekitarnya, karena kalau kita memilih bandara itu terkait keselamatan penerbangan, selamat mendarat dan selamat berangkat,” kata Rudy.

(fem/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Semua Pesawat Tak Laik Terbang, Izin Operasional Dicabut



Jakarta

Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) secara resmi mencabut izin operasional maskapai Serene Air. Maskapai itu tidak memiliki pesawat yang laik terbang.

“Serene Air tidak memiliki pesawat yang laik beroperasi untuk penerbangan, sehingga tidak mampu memenuhi kapasitas operasional yang diperlukan dalam menjalankan penerbangan yang aman sesuai dengan aturan dan regulasi PCAA yang berlaku,” bunyi keterangan surat resmi PCAA.

“Oleh karena itu, Air Operator Certificate (AOC) yang diterbitkan untuk Serene Air resmi ditangguhkan segera,” keterangan ditambahkan.


Serene Air merupakan maskapai swasta yang mulai beroperasi pada 2017. Maskapai itu awalnya hanya melayani rute domestik kemudian memperluas layanannya ke penerbangan internasional menuju China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Saat ini Serene Air memiliki tujuh pesawat, yang terdiri dari tiga Airbus A330-200 dan empat Boeing 737-800.

Laporan situs aviasi One Mile At A Time mengungkapkan bahwa dari tiga Airbus A330 milik Serene Air, satu pesawat tidak beroperasi selama lebih dari setahun, satu lainnya terakhir terbang ke Karachi (KHI) pada 26 September, dan satu lagi ke Jeddah (JED) pada 29 September.

Sementara itu, untuk pesawat-pesawat Boeing 737, tiga di antaranya juga tidak aktif selama lebih dari setahun dan satu pesawat terakhir terbang ke Tianjin (TSN) pada 27 September lalu.

Salah satu pesawat dilaporkan tidak dapat beroperasi setelah mengalami insiden bird strike di Arab Saudi. Maskapai itu berjanji untuk memulangkan penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket Serene Air.

Artikel tentang maskapai yang dicabut izin operasionalnya ini menjadi artikel terpopuler, Jumat (10/10/2025). Baca selengkapnya di sini.

Simak pula artikel terpopuler lainnya di bawah ini:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com