Tag Archives: peristiwa

8 Lokasi Terbaik di Indonesia Mengabadikan Momen Kemerdekaan



Jakarta

Merayakan momen HUT ke-80 Republik Indonesia bisa nih dengan memilih latar destinasi yang epik, mulai dari bangunan bersejarah hingga landscape alam yang memukau. Mana nih favoritmu?

detikcom telah merangkum, Rabu (13/8/2025) tempat-tempat terbaik untuk mengabadikan momen HUT RI dengan latar merah putih di postingan sosial media mu.

1. Monumen Nasional

Pengunjung menaiki kereta wisata di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (12/7/2025).Pengunjung di Monumen Nasional (Monas) Foto: Ari Saputra

Monas yang selalu jadi destinasi favorit warga Jabodetabek bisa nih jadi latar foto untuk momen kemerdekaan nanti. Menara dengan emas raksasa di puncaknya ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno (dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975).


Monas juga sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan. Setiap elemen Monas memiliki filosofi kebangsaan, contohnya. puncaknya yang berbentuk lidah api berlapis emas memiliki ketinggian 17 meter yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala abadi.

2. Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi berada di Jl. Proklamasi No.10, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat. Tepat di area Taman Proklamasi.

Tugu ini dibangun untuk memperingati momen pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945, yang dilakukan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (kini: Jl. Proklamasi No. 10).

Jadi di sini kamu bisa menemukan patung perunggu seukuran asli dari Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta saat membacakan proklamasi.

3. Gunung Bromo

Wisata Gunung Bromo.Wisata Gunung Bromo. Foto: Dok. Esti Widiyana/detikJatim)

Gunung Bromo berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Menyambut momen HUT RI ke-80 kamu bisa nih melihat pengibaran bendera merah putih dengan latar yang ciamik. Coba deh cari tahu jadwal pengibaran bendera atau kamu juga bisa membawa bendera sendiri lalu berfoto dengan latar indahnya Gunung Bromo.

4. Danau Toba

Keindahan Danau Toba bisa juga tempat untuk mengabadikan foto dengan latar Sang Saka Merah Putih.

5. Lawang Sewu

Lawang Sewu.Lawang Sewu. Foto: pariwisata.semarangkota.go.id

Bangunan 1.000 pintu yang jadi daya tarik Semarang ini dibangun pada tahun 1904 – 1907 yang awalnya berfungsi sebagai Kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api Hindia Belanda.

Fakta menarik nih, saat perjuangan kemerdekaan, bangunan ini menjadi lokasi pertempuran sengit antara pemuda Indonesia dan tentara Jepang (peristiwa “Pertempuran 5 Hari di Semarang”). Jadi kamu menjadikan Lawang Sewu latar berfoto karena ada sejarah kemerdekaannya di sini.


6. Kota Tua

Kota Tua adalah kawasan pusat pemerintahan, perdagangan, dan militer pada masa kolonial Belanda, dikenal dengan nama Batavia. Sekarang Kota Tua jadi destinasi favorit dan ikonnya Jakarta.

Kamu bisa nih mengabadikan momen Kemerdekaan RI dengan latar arsitektur Kota Tua atau berkunjung ke museum-museumnya.

7. Ragam museum atau bangunan yang menceritakan kemerdekaan dan proklamasi

Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No 1, Rabu (16/8/2023)Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No 1, Rabu (16/8/2023) Foto: Museum Proklamasi/Sudrajat-detikcom

Merayakan momen HUT RI ke-80, kamu bisa datang ke berbagai museum yang menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan EI. Seperti Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tugu Proklamasi, Rumah Rengasdengklok, Gedung Joang ’45 hingga Benteng Rotterdam.

8. Istana Merdeka Jakarta

Istana Merdeka Jakarta selalu menjadi lokasi upacara kenegaraan, termasuk Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Kamu bisa nih berfoto-foto setelah pelaksanaan upacara kemerdekaan.

(sym/ddn)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Tak Cabut Charger dari Colokan Listrik, Ini Bahayanya


Jakarta

Kita dikelilingi perangkat elektronik yang dapat diisi ulang seperti ponsel, laptop, smartwatch, headphone, sepeda listrik, dan banyak lagi. Anda mungkin memiliki charger ponsel terpasang di samping tempat tidur tanpa pernah repot-repot mematikannya atau mencabutnya saat tak digunakan.

Nah, apakah itu berisiko untuk dilakukan? Dan apakah ada biaya tersembunyi yang terkait dengan membiarkan pengisi daya terpasang sepanjang waktu?

Memang tak semua charger sama. Tergantung aplikasi dan kebutuhan daya, struktur internalnya dapat sangat sederhana hingga rumit. Namun umumnya charger mengambil AC (arus bolak-balik) dari colokan dinding dan mengubahnya menjadi DC (arus searah) tegangan rendah yang sesuai untuk baterai gadget.


Charger mengonsumsi daya

Nah, charger rupanya mengonsumsi daya bahkan saat tidak mengisi daya. Maka jika dibiarkan terpasang, pengisi daya akan terus-menerus menarik sedikit daya. Sebagian daya dipakai untuk menjaga agar rangkaian kontrol dan perlindungan tetap berjalan, sementara sisanya hilang sebagai panas.

Untuk charger kecil, ‘daya vampir’ ini yang juga dikenal sebagai daya siaga memang dapat diabaikan. Namun, jika menjumlahkan semua charger di rumah untuk berbagai perangkat, seiring waktu energi yang terbuang bisa signifikan.

Daya siaga juga tidak terbatas pada charger, perangkat elektronik seperti TV juga menggunakan sedikit daya siaga. Tergantung pada berapa banyak perangkat yang Anda biarkan tetap terhubung, sepanjang tahun, daya tersebut bisa mencapai beberapa kilowatt jam.

Meskipun demikian, charger modern dirancang meminimalkan konsumsi daya siaga. Ia dilengkapi komponen manajemen daya pintar yang menjaganya dalam mode tidur hingga perangkat eksternal mencoba mengambil daya.

Risiko lain

Charger akan aus seiring waktu ketika listrik mengalir melaluinya, terutama ketika tegangan jaringan listrik naik. Jaringan listrik adalah lingkungan yang kacau dan berbagai peristiwa kenaikan tegangan terjadi dari waktu ke waktu.

Membiarkan pengisi daya Anda terpapar peristiwa ini akan memperpendek masa pakainya. Penuaan dini ini seharusnya bukan masalah bagi perangkat modern, berkat desain dan kontrolnya yang lebih baik. Namun hal ini mengkhawatirkan bagi charger murah yang tak bersertifikat. charger ini seringkali tidak memiliki tingkat perlindungan yang memadai dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

Dengan demikian, meski charger modern umumnya sangat aman dan seharusnya hanya menggunakan daya siaga minimal, pertimbangkan untuk tetap mencabutnya jika memungkinkan. Jika pengisi daya menjadi lebih panas dari biasanya, mengeluarkan suara, atau rusak, sudah waktunya untuk menggantinya.

(fyk/fay)



Sumber : inet.detik.com

Teks Ikrar Hari Kesaktian Pancasila dari Kemenbud untuk Dibaca 1 Oktober 2025



Jakarta

Hari ini, 1 Oktober 2025 adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025. Untuk memperingatinya, sekolah hingga instansi/kantor menggelar upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Susunan Upacara Hari Kesaktian Pancasila layaknya susunan upacara pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah adanya pembacaan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila.

Pembacaan ikrar dalam upacara tingkat pusat dilakukan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani. Sementara, dalam upacara tingkat daerah atau sekolah bisa disesuaikan.


Bagaimana isi ikrar Hari Kesaktian Pancasila ini?

Isi Teks Ikrar Hari Kesaktian Pancasila

Mengutip pedoman resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), berikut isi dari naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila:

IKRAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya:

bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;

bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara;

bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;

maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta, 1 Oktober 2025
Atas Nama Bangsa Indonesia
Ketua DPR RI.

Dr. (H.C.) Puan Maharani

Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila tak bisa terlepas dari peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S PKI. Peristiwa G30S PKI melibatkan enam perwira tinggi TNI AD dan satu orang ajudan yang menjadi korban.

Tujuh jenderal yang menjadi sasaran yakni Letjen Ahmad Yani, Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Mayjen R Suprapto, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Jenderal AH Nasution.

Enam anggota TNI tersebut terbunuh kecuali Jenderal AH Nasution yang berhasil kabur. Namun, yang tewas di kediamannya adalah Pierre Tendean yang merupakan ajudannya.

Makna Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya. Peringatan ini mengandung makna tersendiri untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

Mengutip buku Mengenal Orde Baru oleh Dhianita Kusuma Pertiwi, makna Hari Kesaktian Pancasila adalah menekankan keberhasilan dari Pancasila sebagai ideologi negara yang akhirnya bisa melenyapkan PKI.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila biasanya berkaitan dengan hari sebelumnya yakni 30 September. Pada hari tersebut masyarakat diimbau memasang bendera Merah Putih setengah tiang untuk menghormati para perwira yang gugur.

(cyu/nah)



Sumber : www.detik.com

Belum Ada Satu Bulan… Cat Ikon Kota Batu Kok Sudah Mengelupas?



Kota Batu

Belum ada satu bulan, tapi cat patung apel yang menjadi ikon wisata dari kota Batu ternyata sudah mengelupas. Kok bisa ya?

Pemerintah Kota Batu nampak getol untuk merombak taman median jalan di kawasan Jalan Sultan Agung. Namun revitalisasi taman itu ternyata mendapat banyak kritikan dari publik.

Salah satu kritikan yang saat ini sedang hangat diperbincangkan publik di media sosial adalah soal kondisi patung apel besar di depan gedung Koramil Kecamatan Batu.


Patung yang baru dibuat tersebut menjadi buah bibir karena catnya sudah mengelupas. Padahal patung apel berukuran besar itu belum lama ini dibuat melalui dana bantuan CSR.

Penampakan miris itu diunggah oleh akun instagram @skyscrapercity_kotabatu pada Rabu (1/10/2025). Dalam unggahan itu nampak foto patung apel dengan kondisi cat mengelupas.

“Belum 1 bulan tapi warna catnya sudah terkelupas, gmn menurut kalian???,” tulis dalam keterangan unggahan tersebut dikutip, Kamis (2/10/2025).

Unggahan tersebut tak ayal mendapat berbagai macam respons dari netizen kota Batu. Mereka turut malu dengan peristiwa itu.

“Lawak-lawak wkwkwkwk. Iki kota wisata batu opo kota wisata bati??,” komentar dari @mau**********.

Plis lah ojo isin2i. Aku mben mulih mbatu liwat kunu loh, yo mosok driverku enggkok ngomong ‘kok patung apelnya jelek gitu pak catnya,” tulis akun @rad**********.

Mosok gawe cat kiloan sing ndek plastik iku,” komentar lain dari @ami***********.

Jelas murah kyk e bahane … Msok mbatu sae dadi piye??,” tulis akun lain @col*******.

Masio mbati yo ojok nemen” rek. Mbok yo seng pantes. Srakah temen se,” komentar lain dari @rov********.

Pembuatan Patung Apel Dinilai Asal-asalan

Dari pantauan di lokasi pada Kamis (2/10/2025) pagi, terlihat sebagian besar cat patung apel berwarna hijau stabilo itu mengelupas. Sehingga bagian dasar patung berwarna putih terlihat.

Pada saat di lokasi, terlihat juga ada beberapa orang yang melakukan perbaikan pada patung apel tersebut.

Salah satu pengendara sepeda motor yang melintas, Angga mengaku cukup prihatin melihat kondisi cat patung apel yang mengelupas. Ia menyebut kemungkinan pembuatan patung itu hanya asal-asalan.

“Kalau gak salah itu baru dibuat tapi kok sudah ngelontok catnya. Pasti catnya murah kalau enggak memang tukangnya saat ngerjakan itu asal aja,” kata Angga.

Warga Kecamatan Batu itu mengatakan bahwa tidak tahu menahu soal apa alasan pemkot Batu membuat patung apel di taman tersebut. Menurutnya, adanya patung itu tidak terlalu penting.

“Gimana ya, sekarang dirombak ada apel besar, ada gunung-gunung sama patung petani malah jadi makin rame dan kelihatan kurang bagus. Mending kayak sebelumnya aja taman biasa tapi rasanya asri,” tutur Angga.

Hal senada juga disampaikan Tomi, warga Kecamatan Junrejo. Dia menilai, pembuatan patung apel bertuliskan jendela mbatu sae itu kurang bagus dan estetik.

“Seharusnya Kota Batu sebagai Kota Wisata bisa memberikan karya yang lebih baik untuk mencerminkan bahwa kota kita unggul. Kalau gini aja catnya udah ngelupas menunjukkan ya segini aja kemampuan pemerintah,” terangnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJatim.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ngeri! Selain Temukan Jejak Kaki, Warga Sibolangit Juga Dengar Auman Harimau



Deli Serdang

Petugas Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit menemukan jejak kaki diduga harimau. Tak hanya itu, warga juga mengaku mendengar suara auman hewan buas itu.

Penemuan jejak harimau itu berlokasi di desa Tanjung Beringin, dan desa Buah Nabar, kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Camat Sibolangit, Hesron Girsang mengatakan informasi itu didapatnya dari petugas TWA. Namun, mereka belum pernah melihat secara langsung fisik harimau.


“Itulah di Tanjung Beringin sama Buah Nabar, kata petugas TWA diduga memang itu (tapak harimau), cuman belum pernah nampak wujudnya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/9).

Jejak harimau itu, menurut dia, ditemukan dua hari setelah sebelumnya ditemukan jejak harimau di kecamatan Pancur Batu. Jarak penemuan jejak tersebut ke pemukiman warga berkisar 1 km.

“Iya, duluan Pancur Baru, baru kita (Sibolangit), baru ke Kutalimbaru, yang tiga (kecamatan) inilah dia mutar-mutar ini. Tapak kaki di tanah, bekas rumput kering, (ditemukan) ada di pinggir sungai, ada di lintas hutan,” jelasnya.

Hesron menjelaskan warga juga sempat mendengar suara seperti auman harimau. Namun, suara tersebut belum dapat dipastikan apakah memang harimau, sebab belum ada warga yang melihat secara langsung wujud harimau itu.

“Yang suara auman itu katanya masuk Kutalimbaru, tapi masih diragukan beruang ataukah harimau karena belum ada yang melihat wujudnya,” jelasnya.

Dia berharap peristiwa ini dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebab, kata Hesron, penemuan jejak harimau ini sudah berlangsung hampir sepekan.

“Menurut kami sudah perlu lebih serius karena sudah hampir seminggu warga sudah resah. Kepada warga kita imbau sementara ini kalau ke ladang jangan sendiri dan kalaupun tidak terpaksa sekali nggak usah dulu ke ladang karena situasi ini, kita nggak tahu posisinya (harimau) di mana,” pungkasnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikSumut.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Bola Api Misterius Juga Terlihat di Brebes, Pemancing Kaget Sungai Jadi Terang



Brebes

Fenomena bola api misterius ternyata juga terlihat di atas langit Brebes. Para pemancing sampai kaget gara-gara melihat sungai menjadi terang benderang.

Fenomena alam yang diduga meteor jatuh tak hanya dilihat warga Cirebon, tetapi banyak dilihat juga oleh warga Brebes, Jawa Tengah.

Kesaksian warga menyebut, jatuhnya benda langit ini disusul suara dentuman mirip guntur. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/10) petang.


Seberkas cahaya terang melintas di langit Brebes pukul 18.35 WIB. Tidak lama kemudian terdengar suara dentuman mirip guntur layaknya mau hujan. Dentuman itu bahkan membuat kaca jendela ikut bergetar.

Sejumlah warga lainnya juga mengaku menyaksikan fenomena alam yang sama. Fiman (32) warga Brebes mengaku melihat dengan jelas cahaya terang di langit pada jam tersebut.

“Lagi duduk pinggir Kali Pemali, kaget ada ndaru merah sampai sungai terlihat terang. Cahaya itu seperti sangat dekat dengan bumi,” ungkap Fiman saat dihubungi, Senin (6/10/2025) pagi.

Firman mengaku baru tahu kalau cahaya itu adalah meteor jatuh setelah membuka medsos. Bahkan infonya, kata dia meteor itu terjatuh di Cirebon.

“Tak kira ndaru kok merah, ternyata meteor jatuh. Saya baru ngeh setelah baca-baca di medsos,” kata dia.

Pemancing Kaget, Sungai Jadi Terang Benderang

Seorang pemancing bernama Dodi (29) bersama rekannya menyaksikan fenomena alam itu di pinggiran Sungai Pemali. Saat duduk menunggu umpan disambar ikan, tiba-tiba dia melihat langit terang.

Dia melihat ada bola melintas di atas sungai memancarkan cahaya terang. Awalnya dia mengira bola api akan jatuh tidak jauh dari tempat memancing.

Kata Dodi, pancaran cahayanya sampai menerangi permukaan sungai Pemali. Jaraknya lumayan dekat seperti akan jatuh di dekat lokasi dia memancing.

“Sempet kaget, lagi mancing sungai tampak terang karena ada cahaya di atas. Tapi tidak lama hilang. Beberapa detik kemudian suara guntur muncul,” aku Dodi saat dihubungi, Senin (6/10/2025).

Usai melihat kejadian itu, Dodi dan teman-temannya berkemas dan pulang. Dia mengira akan turun hujan karena ada suara seperi guntur cukup kencang.

“Dikira mau hujan ada suara guntur. Biasa kalau ada gluduk tidak lama hujan, jadi pulang,” pungkasnya.

Menurut peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, penampakan bola api tersebut merupakan meteor yang berukuran cukup besar.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan-Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 (WIB),” kata Thomas dalam unggahan di akun Instagramnya, Senin (6/10/2025).

——-

Artikel ini telah naik di detikJateng, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Fakta-fakta Macan Tutul Masuk ke Hotel Bandung: Asal Usul hingga Evakuasi



Bandung

Kabar seekor macan tutul yang nyasar dan masuk ke dalam sebuah hotel di Bandung bikin warga gempar. Berikut fakta-fakta menarik insiden tersebut:

Seekor macan tutul dilaporkan masuk ke dalam hotel di Kota Bandung. Peristiwa ini terjadi di Hotel Anugerah yang berada di Jalan Padasaluyu, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Senin (6/10/2025).

Tentu saja peristiwa itu bikin heboh masyarakat setempat. Warga pun bertanya-tanya, dari mana asal macan tutul itu dan bagaimana cara mengevakuasi hewan buas itu.


Berikut fakta-fakta insiden macan tutul masuk hotel di Bandung:

1. Macan Tutul Duduk di Depan Pintu Kamar

Dalam video yang beredar di media sosial, hewan yang tubuhnya berwarna gelap dengan totol-totol itu sedang duduk di depan pintu kayu kamar hotel. Macan itu terlihat dalam kondisi yang lemas.

Namun di akhir video berdurasi 6 detik, macan tampak menyeringai. Taringnya tajam seperti hendak menyerang.

Beberapa orang terlihat mendekat dan mengabadikan macan itu dengan ponselnya. Belakangan diketahui, macan tutul itu berada di hotel Anugerah yang terletak di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.

2. Penjaga Hotel Kaget Bukan Main

Sekitar pukul setengah tujuh, Nasimah, penjaga hotel, berjalan seperti biasa memeriksa area belakang bangunan. Tak disangka, langkahnya terhenti oleh pemandangan tak biasa, seekor macan tutul tiba-tiba muncul dari arah belakang hotel.

“Kejadian tadi jam setengah 7 pagi, macannya dari bawah, naik ke atas,” kata Nasimah.

Nasimah sempat terpaku. Tubuh satwa itu besar, langkahnya tenang namun sigap. Ia mengira sekilas hanya seekor kucing besar, sebelum akhirnya sadar itu adalah predator liar yang sesungguhnya.

“Kaget, dia lagi jalan, kaya kucing gitu, enggak melawan (menerkam),” ujarnya.

Tanpa membuat suara keras, macan tutul itu terus melangkah menaiki tangga hotel, menyusuri lorong menuju lantai dua. Napas Nasimah tercekat ketika melihat hewan itu berhenti di depan salah satu kamar.

“Langsung masuk ke kamar, ini hotel, tapi sudah kosong,” ucapnya.

3. Akhirnya Petugas Evakuasi Datang

Proses evakuasi berlangsung cepat, namun petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengangkat dan menurunkan kandang besi karena jalur menuju lokasi cukup sempit.

Setelah berhasil diamankan, satwa liar dilindungi itu akan menjalani observasi di Lembang Park and Zoo, sebelum kemudian direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi.

4. Asal-usul Macan Tutul

Meski demikian, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum dapat memastikan apakah macan tutul tersebut merupakan satwa yang sebelumnya dilaporkan kabur dari Lembang Park and Zoo.

“Belum, kita nggak sampai ke situ dulu ya. Karena dilihat dari lokasi dan rentang waktu itu terlalu jauh ya,” kata Humas BBKSDA Jabar, Ery Mildranaya kepada wartawan.

Ery menegaskan, identitas satwa itu masih perlu diteliti lebih lanjut.

“Jadi kita belum bisa pastikan apakah itu macan tutul yang sama atau sejenis, kita belum bisa pastikan,” ujarnya.

5. Macan Tutul Dibawa ke Lembang

Ery menjelaskan, setelah berhasil diamankan, macan tutul tersebut akan dibawa lebih dulu ke Lembang Park and Zoo untuk menjalani observasi.

“Jadi untuk tindakan selanjutnya kami akan lakukan observasi terlebih dahulu karena bagaimanapun ini satwa liar, dia pun akan mengalami stres sama seperti kita ya,” ungkapnya.

“Jadi akan diobservasi terlebih dahulu, setelah diobservasi direncanakan sesuai arahan pimpinan,” tambahnya.

6. Direhabilitasi di Sukabumi

Observasi dilakukan untuk memastikan kondisi fisik dan psikologis satwa dalam keadaan stabil. Setelah tahap itu selesai, macan tutul akan dipindahkan ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Sukabumi untuk menjalani proses rehabilitasi.

“Kita akan lakukan rehabilitasi sementara di Cikananga,” ujarnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Ada Benda ‘Berbulu’ Misterius Jatuh di Negara Ini, Dari Luar Angkasa?



Jakarta

Warga sebuah kota kecil di Argentina dikejutkan dengan jatuhnya benda misterius berukuran raksasa yang menghantam area pertanian. Objek silinder berwarna gelap dengan permukaan menyerupai “bulu” ini membuat geger karena ukurannya tak biasa. Lalu dari mana asal-usulnya?

Menurut laporan The Independent, dikutip Sabtu (11/10/2025), menyebut benda misterius ditemukan di Puerto Tirol, Provinsi Chaco, Argentina. Benda tersebut ditemukan oleh seorang petani pada akhir September 2025 lalu.

Laporan media lokal, mengungkapkan, benda berbentuk silinder itu memiliki diameter hampir satu meter dengan panjang sekitar 1,7 meter. Ukuran ini cukup besar hingga menimbulkan kerusakan ringan di area pertanian setempat.


Merespons hal ini, polisi setempat segera mengamankan lokasi untuk mencegah warga mendekat.

Diduga Bagian dari Roket

Dilansir metro.co.uk, investigasi awal menyebut, objek itu diperkirakan merupakan Composite Overwrapped Pressure Vessel (COPV) tangki bahan bakar bertekanan tinggi yang biasa digunakan dalam roket atau satelit.

Kepala polisi di Chaco menjelaskan, benda itu terbuat dari serat karbon dan berpotensi mengandung hidrazin, bahan bakar beracun yang kerap dipakai dalam wahana antariksa. Karena itu, area penemuan langsung dipasangi garis polisi dan objek dibawa ke Buenos Aires untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bukan Kasus Pertama

Fenomena jatuhnya puing antariksa sebenarnya bukan hal baru. COPV sering ditemukan kembali di Bumi setelah misi luar angkasa karena tahan panas dan tidak habis terbakar di atmosfer. Kasus serupa juga pernah terjadi di India, Australia, hingga Brasil dalam beberapa tahun terakhir, demikian dilansir Mirror (11/102025).

NASA dalam publikasi teknisnya menyebut COPV dirancang dari material komposit yang sangat kuat untuk menahan tekanan tinggi, sehingga relatif sering bertahan ketika roket memasuki kembali atmosfer. Hal ini membuat benda semacam ini kerap ditemukan utuh, bahkan berisiko jika jatuh di area berpenduduk.

Misteri Belum Terpecahkan

Meski dugaan kuat mengarah pada sisa roket, hingga kini identitas pasti benda “berbulu” raksasa itu masih menunggu hasil investigasi resmi. Nomor seri yang ditemukan di permukaan objek sedang ditelusuri untuk mengidentifikasi wahana antariksa mana yang menjadi asal-usulnya.

Sementara itu, warga Puerto Tirol sendiri masih diliputi rasa penasaran. Bagi mereka, peristiwa ini seolah nyata sekaligus misterius: sebuah benda raksasa jatuh dari langit, menimbulkan spekulasi mulai dari puing satelit, sisa roket, hingga objek asing yang tak dikenal.

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Alasan Hakim Tolak Praperadilan Nadiem Makarim


Jakarta

Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan I Ketut Darpawan menolak praperadilan yang diajukan eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Senin (13/10/2025).

Darpawan membacakan sejumlah alasan Nadiem sah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi digitalisasi pendidikan Kemendikbudristek 2019-2022. Ia mengatakan, proses penyidikan oleh Kejakasan Agung sudah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

“Hakim praperadilan berpendapat penyidikan yang dilakukan oleh termohon untuk mengumpulkan bukti-bukti agar menjadi terang tindak pidana dan guna memperoleh dan guna menemukan tersangka sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur menurut hukum acara pidana dan karenanya sah menurut hukum,” kata Darpawan, diakses melalui live YouTube CNN Indonesia.


Alat Bukti

Tim kuasa hukum Nadiem sebelumnya mempertanyakan tidak adanya alat bukti berupa perhitungan kerugian negara yang sudah pasti jumlahnya. Pihaknya menilai perhitungan ini harus ada pada satu dari minimal dua alat bukti yang disyaratkan untuk menetapkan Nadiem sebagai tersangka.

Terkait hal ini, Darpawan menyatakan soal alat bukti yang sah untuk membuktikan unsur delik materil, khususnya dalam perkara korupsi, bukan ranah praperadilan untuk menentukannya.

“Karena hal tersebut sudah merupakan bentuk pengujian atas kewenangan penyidik dalam memilih alat bukti apa saja untuk membuktikan sangkaannya kepada tersangka,” ucapnya.

Sementara itu, ia mengatakan Kejaksaan Agung memiliki empat alat bukti untuk menetapkan Nadiem sebagai tersangka.

Soal Calon Tersangka

Tim kuasa hukum menilai penetapan tersangka terhadap Nadiem cacat formal karena dilakukan tanpa pemeriksaan terlebih dahulu sebagai calon tersangka.

Merespon hal ini, Darpawan mengatakan hal ini bukan soal pemberian status calon tersangka secara formal, tetapi pemeriksaan terhadap orang yang sudah pernah dimintai keterangan sebelumnya agar bisa memahami dan menyiapkan diri atas peristiwa pidana yang sedang disidik.

Menimbang bahwa pertimbangan yang terdapat dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No 21/2014 yang menyebut harus ada pemeriksaan calon tersangka sebelum penetapan tersangka tidak dapat ditafsirkan sebagai pemberian status sebagai tersangka secara formal kepada seseorang,” kata Darpawan.

“Melainkan orang tersebut harus sudah sudah pernah dimintai keterangan sebelumnya sehingga ia mengetahui dan dapat mempersiapkan diri untuk memahami peristiwa pidana yang sedang dilakukan penyidikan,” sambungnya.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

Cuma Pakai Tali, Sekdes Jadi Viral Usai Tangkap Buaya di Muara Air Inggris



Kupang

Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) di NTT viral usai menangkap seekor buaya ditangkap di Muara Air Inggris hanya dengan menggunakan tali.

Peristiwa itu terjadi di desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (13/10) kemarin.

Video penangkapan buaya itu pun viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 23 detik itu terlihat ada seekor reptil yang diikat di bagian lehernya dengan seutas tali nilon. Lokasi buaya yang masih anak-anak itu terlihat berlumpur.


Kepala Desa Soliu, Markus Akulas, membenarkan video tersebut. Menurutnya, buaya berukuran sekitar 40-50 sentimeter (cm) itu ditangkap oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Soliu, Elia Hois.

“Sekdes Soliu yang tangkap di Muara Air Inggris. Saya belum tahu buaya itu jantan atau betina,” ujar Markus ketika dihubungi, Selasa (14/10/2025).

Markus mengatakan saat ini buaya tersebut diamankan di kantor Desa Soliu. Rencananya akan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT untuk dibawa ke lokasi penangkaran.

“Kami ada taruh di dalam ember di kantor desa. Nanti kami koordinasikan dengan BBKSDA NTT agar datang untuk mengevakuasi ke tempat penangkaran,” jelas Markus.

Menurut Markus, Muara Air Inggris merupakan habibat buaya. Ternak milik warganya seperti sapi, babi, dan kambing yang dilepasliarkan kerap dimangsa oleh reptil pemakan daging itu.

“Kami takut karena sudah sering ternak kami dimangsa buaya. Di lokasi itu juga anak buaya terlalu banyak,” pungkas Markus.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com