Tag Archives: pertarungan

Lorong Rahasia Kaisar di Colosseum, Italia Kini Dibuka untuk Umum



Jakarta

Sebuah lorong tersembunyi yang dulunya hanya bisa diakses oleh kaisar Romawi kini dibuka buat umum untuk pertama kalinya. Indah nan menakjubkan.

Lorong tersebut dikenal dengan nama Commodus Passage. Penamaan itu merujuk pada Kaisar Commodus, tokoh kontroversial yang juga digambarkan dalam film Hollywood populer Gladiator. Lorong eksklusif itu dulu memungkinkan sang kaisar memasuki arena Colosseum tanpa harus berbaur dengan penonton.

Commodus Passage dipahat di fondasi Colosseum antara akhir abad ke-1 dan awal abad ke-2 Masehi, sebagai tambahan dari struktur asli amfiteater yang diresmikan pada tahun 80 M.


“Jalan ini sekarang terbuka untuk umum, ini pertama kalinya. Jadi, pengunjung bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang kaisar,” ujar arkeolog Barbara Nazzaro dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2025).

Jejak Sejarah Kaisar Commodus

Lorong itu diyakini berkaitan dengan Kaisar Commodus berdasarkan catatan sejarah yang menyebutkan ia pernah selamat dari percobaan pembunuhan di jalur bawah tanah tersebut. Commodus Passage pertama kali ditemukan pada abad ke-19, dan sejak saat itu dikaitkan dengan sang kaisar.

“Sangat mudah untuk membuat koneksi,” kata Nazzaro yang memimpin proyek restorasi sebelum lorong ini dibuka untuk publik.

Menurut keterangan dari Taman Arkeologi Colosseum, dinding lorong itu awalnya dilapisi marmer, namun kemudian diganti dengan plester yang dihiasi pemandangan alam. Beberapa bagian masih mempertahankan ukiran semen yang menggambarkan adegan mitologi di bagian kubah, serta tontonan khas arena seperti pertarungan beruang dan aksi akrobat yang diukir pada ceruk di pintu masuk.

Meskipun kondisi lorong yang lembap menyulitkan upaya konservasi, sebagian dekorasi masih bisa dilihat hingga kini. Untuk membantu pengunjung membayangkan seperti apa suasananya di masa lalu, pihak pengelola menampilkan rekonstruksi virtual melalui sebuah tayangan video di area tersebut.

Langkah itu menjadi bagian dari upaya pelestarian sekaligus edukasi sejarah agar pengunjung dapat merasakan langsung atmosfer kejayaan Kekaisaran Romawi di balik tembok Colosseum yang megah.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

Jika Harimau Vs Singa maka Pemenangnya Adalah…


Jakarta

Menurut detikers, siapa yang menang jika ada kompetisi harimau vs singa? Ini jawabannya.

Harimau dan singa dikenal sebagai hewan predator pemuncak rantai makanan di habitatnya. Keduanya bisa dikatakan sepupu dengan nama latin lengkap Panthera leo untuk singa dan macan Panthera tigris. Harimau dan singa dikenal sebagai hewan yang paling besar di genus Panthera sp.

Hewan karnivora ini bahkan mempunyai ukuran tubuh dan kekuatan nyaris sama. Dengan fakta itu, jika keduanya berkompetisi mungkinkah hasilnya seimbang?


Harimau Vs Singa, Siapa yang Menang?

Dalam pertarungan keduanya, harimau ternyata bisa menang atas singa seperti dijelaskan dalam situs A-Z Animals. Dua peristiwa yang sempat terjadi di kebun binatang membuktikan keperkasaan harimau sebagai salah satu mamalia paling buas. Harimau nyaris tidak kesulitan menundukkan singa yang tentu saja memberikan perlawanan.

Insiden harimau vs singa sempat terjadi di Ankara Zoo, Turki, pada 2010. Ketika itu, seekor harimau masuk kandang singa dan tanpa ragu menantang tuan rumah. Hanya dengan satu kali sapuan, harimau berhasil melukai macan meski tak lantas mengambil alih kandang singa.

Peristiwa serupa terjadi pada 1914 di Bronx Zoo, New York, dengan skor kemenangan sama untuk harimau. Patut diperhatikan, kejadian harimau lawan singa hanya terjadi di kebun binatang yang merupakan lingkungan buatan. Keduanya tidak bertemu di alam bebas, misal hutan atau padang luas.

Mungkinkah Harimau Vs Singa di Alam?

Kemungkinan harimau melawan singa di alam bebas bisa saja terjadi, meski mungkin sangat kecil. Hal ini dikarenakan harimau dan singa punya habitat serta karakter berbeda.

Habitat

  • Singa: padang luas dengan tempat asal adalah Afrika
  • Harimau: hutan primer dengan tempat asal adalah Asia

Karakter

  • Singa: berburu dalam kelompok yang terdiri dari keluarganya
  • Harimau: hewan penyendiri (soliter)

Singa dan harimau juga saling menghormati dengan tidak sembarangan masuk wilayah kekuasaan masing-masing.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Singa Vs Harimau, Siapa yang Akan Menang?



Jakarta

Singa dan Harimau dikenal sebagai predator yang mengerikan di alam liar. Tak jarang, mereka sering bersaing menjadi puncak predator meski tidak hidup di wilayah yang sama.

Sebagian besar singa, hidup di wilayah Afrika, sedangkan harimau berada di Asia. Singa dan harimau yang berbagi habitat, hanya bisa ditemukan di sebagian kecil wilayah India dan Timur Tengah.

Ini kenapa, jika alam liar, hampir tidak bisa menemukan singa dan harimau bertarung secara langsung.


Fisik Singa Vs Harimau

Secara fisik, keduanya merupakan jenis kucing terbesar di dunia. Keduanya memiliki warna yang berbeda dengan singa dominan coklat pasir dan kadang ada bulu hitamnya, sedangkan harimau memiliki ciri putih oranye dengan garis hitam.

Panjang singa bisa mencapai 208 cm dan berat bisa mencapai 225 kg. Sementara harimau lebih unggul dengan panjang bisa mencapai 390 cm dan berat 300 kg, demikian dilansir dari AZ Animals.

Jadi bisa dikatakan, secara fisik, harimau lebih unggul karena rata-rata memiliki tubuh yang lebih besar dari singa. Meski begitu, singa dan harimau sama-sama dikenal sebagai predator yang agresif dan berbahaya.

Secara sifat, harimau cenderung hewan yang hidup menyendiri. Berbeda dengan singa yang dikenal sebagai hewan yang berkelompok dan membentuk kawanan.

Di alam liar, singa betina justru yang banyak melakukan perburuan. Dalam kawanan, biasanya terdiri dari satu singa jantan dewasa dengan banyak betina dan anakan singa.

Di sisi lain, harimau sejak muda membangun wilayahnya sendiri hingga dewasa. Mereka terbiasa berburu dan mempertahankan wilayahnya sendiri.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Singa Vs Harimau?

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai pertarungan langsung antara singa dan harimau. Namun, ada beberapa laporan tentang pertarungan singa dan harimau di penangkaran.

Pada 1914, misalnya, di Kebun Binatang Bronx, New York City, singa dan harimau dilaporkan mengalami pertarungan. Meski dilaporkan pertarungan tidak berlangsung lama, tapi punggung singa mengalami patah karena harimau.

Pertarungan lain pernah terjadi di Binatang Ankara pada 2010. Diketahui, harimau sempat memasuki kandang singa dan berakhir dengan pertarungan.

Namun, pertarungan tidak berlangsung lama, dengan satu serangan harimau yang melukai leher singa sangat parah. Berdasarkan kedua pertarungan yang pernah dilaporkan, harimau unggul dalam menyerang singa.

Secara umum, harimau memegang keunggulan atas singa, salah satunya karena ukuran dan kekuatan. Jika di alam liar, mungkin akan berbeda karena singa datang berkelompok, sedangkan harimau sendirian.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Hiu Vs Lumba-lumba, Menang Siapa?



Jakarta

Lautan dipenuhi oleh ikan dan sebagian mamalia. Dua yang mencolok yaitu spesies hiu dan lumba-lumba. Jika bertemu untuk bertarung, siapa yang menang antara hiu dengan lumba-lumba?

Secara singkat, pertarungan satu lawan satu antara hiu dan lumba-lumba bisa diprediksi dengan ukuran hiu yang lebih besar dan kekuatan gigi yang mengerikan. Namun, dalam kondisi tertentu, sekelompok lumba-lumba bisa menakuti satu hiu.

Untuk membedah perbandingan hiu dan lumba-lumba, berikut ini penjelasannya, dikutip dari AZ Animals.


Fisik Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dapat memiliki berat lebih dari 450 kg dan tumbuh hingga 6 meter. Hiu putih besar, bahkan beratnya dapat mencapai 2.200 kg.

Sementara lumba-lumba memiliki berat sekitar 280 kg dan dapat tumbuh hingga 4,5 meter. Spesies lumba-lumba terbesar (tidak termasuk paus pembunuh) adalah paus pilot, yang juga dapat tumbuh hingga 2.200 kg.

Secara rata-rata, hiu putih besar memiliki berat lebih dari rata-rata lumba-lumba hidung botol. Ini artinya, hiu lebih unggul dari lumba-lumba soal ukuran.

Meski secara ukuran lebih besar, hiu bisa mengimbangi lumba-lumba soal kecepatan. Lumba-lumba dapat mencapai kecepatan 32,18 km/jam dalam situasi yang tepat.

Tak kalah gesit, hiu bisa bergerak dengan kecepatan antara 32,18 sampai 56,3 km/jam. Hiu menggunakan gerakan ekor dan tubuh yang bergelombang dan menyamping.

Kekuatan Gigitan Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dan lumba-lumba sama-sama menggunakan gigi mereka untuk menyerang mangsa. Hiu memiliki gigitan terkuat yang pernah diukur di planet ini, yaitu pada tekanan 4.000 PSI atau lebih.

Kekuatan itu tercipta dari gigi hiu yang panjangnya mencapai 15 cm dan totalnya terdapat 300 gigi yang dapat merobek daging.

Sementara lumba-lumba memiliki hingga 268 gigi tajam yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Namun, daya gigitannya sangat rendah dibandingkan dengan mangsa lainnya.

Meski begitu, lumba-lumba memiliki indra pendengaran yang menakjubkan, penglihatan yang baik, dan kemampuan memanfaatkan ekolokasi yang mendeteksi makhluk lain dengan ketepatan yang menakjubkan.

Hiu juga memiliki indra yang kuat. Terutama penglihatan yang tajam, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Selain itu, juga indra penciuman yang sangat tajam, yang mampu mendeteksi 1 bagian per 10 miliar bagian zat dalam air.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Hiu dan Lumba-lumba?

Meskipun sama-sama hidup di air, lumba-lumba adalah mamalia dan hiu adalah ikan bertulang rawan. Hiu lebih berat, lebih panjang, dan lebih mematikan daripada lumba-lumba.

Dalam pertarungan satu lawan satu, hiu akan menang melawan lumba-lumba. Ini karena hiu lebih kuat, lebih besar, dan lebih peka terhadap predator dibandingkan hiu lainnya.

Lumba-lumba, meskipun cerdas, tidak memiliki kemampuan fisik untuk menangkis serangan hiu dan tidak dapat menimbulkan kerusakan yang cukup untuk membunuh hiu sendirian. Kecuali, jenis orca yang bisa menang melawan hiu.

Jadi, jika di wilayah yang sama, hiu kemungkinan besar akan merasakan kehadiran lumba-lumba terlebih dahulu. Kecuali jika lumba-lumba tersebut menggunakan ekolokasi.

Setelah hiu menyerang, hanya perlu satu atau dua gigitan bagi hiu untuk menimbulkan kerusakan yang cukup parah, sehingga lumba-lumba tersebut akan lumpuh total. Namun, akan berbeda jika lumba-lumba tidak sendirian.

Sebab, lumba-lumba hidup dalam kelompok yang bisa beranggotakan lebih dari 1.000 ekor. Sementara hiu cenderung lebih mandiri.

Lumba-lumba juga lebih cerdas daripada hiu, sehingga mereka bisa mengatur strategi dalam kelompok untuk menyerang hiu yang sendirian. Dengan kecerdasan dan kerja sama kelompoknya, lumba-lumba bisa menakuti hiu dan membuatnya menghindar dari area mereka.

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kisah Perang Uhud dan Kesalahan Fatal Penyebab Kalahnya Pasukan Muslim


Jakarta

Perang Uhud adalah peristiwa bersejarah dalam Islam di masa Rasulullah SAW. Terjadinya perang ini disebabkan karena kekalahan pada perang sebelumnya.

Perang Uhud adalah upaya balas dendam dari kaum Quraisy setelah kekalahan mereka di Perang Badr. Pernyataan tersebut ditulis dalam buku Sang Panglima Tak Terkalahkan “Khalid Bin Walid” karya Hanatul Ula Maulidya. Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal di Tahun ketiga Hijriyah (325 M).


Dalam pertempuran ini, Nabi Muhammad SAW mengerahkan 1.000 pasukan, tetapi 300 di antaranya, yang dipimpin oleh Abdullah ibn Abi al-Munafik, membelot. Akibatnya, pasukan Rasulullah tersisa 700 orang, termasuk 50 penunggang kuda.

Menghadapi jumlah musuh yang lebih banyak, Nabi Muhammad SAW menyusun strategi dengan menempatkan pasukan di atas Jabal Uhud untuk menghadapi perang ini.

Persiapan Kedua Pihak Menghadapi Perang

Merangkum buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Setelah kalah di Perang Badr, kebencian masyarakat Makkah terhadap kaum Muslim semakin membara. Quraisy merasa kehilangan banyak pemimpin dan bertekad untuk membalas dendam, sehingga mereka melarang penduduk Makkah meratapi korban Badr dan menunda tebusan tawanan agar kaum Muslim tidak merasa lebih unggul.

Quraisy sepakat untuk melancarkan serangan besar-besaran sebagai bentuk balas dendam. Pemimpin seperti Ikrimah bin Abu Jahl, Shafwan bin Umayyah, dan Abu Sufyan bin Harb sangat antusias dalam persiapan ini. Mereka mengumpulkan barang dagangan yang hilang dan menggugah semangat warga kaya untuk memberikan dukungan finansial. Shafwan membujuk penyair Abu Azzah untuk membantu membangkitkan semangat kabilah-kabilah.

Setelah setahun persiapan, mereka berhasil mengumpulkan sekitar tiga ribu prajurit, termasuk lima belas wanita untuk memberikan semangat. Pasukan ini terdiri dari tiga ribu unta, dua ratus orang penunggang kuda, dan tujuh ratus prajurit bersenjata. Abu Sufyan ditunjuk sebagai komandan tertinggi, dengan Khalid bin Al-Walid memimpin pasukan berkuda.

Sementara itu, di Madinah, umat Islam dalam keadaan siaga. Setiap Muslim siap siaga dengan senjata, bahkan saat salat. Juga ada sekumpulan Anshar seperti Sa’d bin Mu’adz yang selalu menjaga dekat Rasulullah SAW.

Di setiap pintu gerbang Madinah terdapat penjaga untuk mengantisipasi serangan mendadak. Selain itu, sejumlah muslim bertugas memata-matai gerakan musuh, berkeliling di jalur-jalur yang mungkin dilalui para musyrik untuk menyerang orang-orang Muslim.

Meletusnya Bara Peperangan

Merangkum kembali dari sumber sebelumnya, saat pertempuran dimulai, dua pihak saling mendekat. Thalhah bin Abu Thalhah Al-Abdari, pembawa bendera musyrik dan penunggang kuda Quraisy yang terkenal berani, muncul menantang adu tanding sambil menunggang unta.

Tak seorang pun berani menyambut tantangannya karena ketakutan akan keberaniannya. Namun, Az-Zubair akhirnya maju dengan semangat, melompat seperti singa, dan sebelum Thalhah bisa turun dari untanya, Az-Zubair menusukkan pedangnya, membuat Thalhah terjatuh dan tewas.

Nabi Muhammad SAW yang menyaksikan pertarungan ini segera mengangkat suaranya dalam takbir, yang diikuti oleh seluruh umat Islam. Beliau memuji Az-Zubair dan bersabda, “Sesungguhnya setiap Nabi itu mempunyai pengikut setia. Adapun pengikut setiaku adalah Az-Zubair.”

Setelah Az-Zubair mengalahkan Thalhah bin Abu Thalhah, pertempuran semakin memanas, terutama di kalangan pasukan musyrik. Pertempuran berkecamuk di seluruh medan, sementara umat Islam, dipenuhi iman, menyerbu musuh dengan semangat, berteriak “Matilah, matilah!” selama Perang Uhud.

Di titik lain, Wahsy bin Harb, seorang budak dari Habasyah yang mahir melempar tombak, melihat Hamzah bin Abdul Muththalib yang bertarung dengan gagah, mengalahkan banyak musuh. Wahsy bersembunyi di balik batu dan pohon, menunggu kesempatan.

Saat Hamzah sedang bertarung dengan Siba’ bin Abdul Uzza dan berhasil membunuhnya, Wahsy memanfaatkan momen itu. Dia melemparkan tombaknya, mengenai perut bagian bawah Hamzah hingga tembus ke selangkangan. Hamzah terluka parah dan akhirnya jatuh dan meninggal.

Perang Uhud semakin berjalan dengan cepat. Kaum Muslim yang berperang di garis depan awalnya tidak menyadari perkembangan situasi yang terjadi. Namun, begitu mereka mendengar suara Rasulullah SAW, mereka segera bergegas menghampiri beliau.

Setibanya di lokasi, mereka menemukan keadaan yang mengkhawatirkan. Rasulullah SAW terluka, enam orang Anshar tewas, dan orang lainnya terluka parah, sementara Sa’d dan Thalhah masih bertarung dengan berani.

Para sahabat segera menggunakan tubuh dan senjata mereka untuk melindungi Rasulullah SAW dari serangan musuh. Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW, adalah orang yang pertama tiba dan melihat Thalhah yang dengan gagah berani melindungi Rasulullah SAW.

Bersama Abu Ubaidah, ia berusaha melepaskan dua keping rantai topi besi yang menancap di pipi Nabi Muhammad SAW. Abu Ubaidah bahkan rela menggunakan giginya untuk mencabut kepingan besi tersebut, meskipun hal itu menyebabkan giginya goyah.

Setelah melewati situasi yang sangat berbahaya, sahabat lebih banyak berkumpul untuk melindungi sekitar Rasulullah SAW, termasuk Abu Dujanah, Mush’ab bin Umair, dan Ali bin Abu Thalib.

Kesalahan Fatal Penyebab Kalahnya Prajurit Muslim

George F Nafziger dalam bukunya Islam at War menggambarkan keadaan dalam kekalahan perang Uhud. Saat perang berlangsung, pasukan muslim sempat unggul.

Keunggulan ini disebabkan karena strategi Rasulullah SAW dalam menempatkan 150 pasukan pemanah di atas bukit untuk melindungi pasukan yang ada di bawah bukit.

Rasulullah menginstruksikan pasukan pemanah agar jangan berpindah posisi, apapun yang terjadi.

Akan tetapi imbauan Rasulullah ini tidak dihiraukan. Ketika pasukan Quraisy berjatuhan, pemanah muslimin justru berbondong-bondonv turun dari bukit untuk berebut harta rampasan perang.

Hal inilah yang menjadi penyebab pasukan Quraisy yang sebelumnya sudah mundur menjadi kembali karena aman dari ancaman pemanah.

Dalam Perang Uhud, sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib ikut gugur. Ia dibunuh oleh Wahsyi bin Harb, seorang budak Quraisy yang kemudian masuk Islam.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com