Tag Archives: pesantren

Apa Salah Kalau Pemerintah Membantu?



Jakarta

Menteri Agama Nasaruddin Umar menanggapi terkait pembangunan Pondok Pesantren Al Khoziny menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, pesantren berperan penting menciptakan keadaban Indonesia.

“Santri itu kan juga manusia. Apalagi pesantren itu 300 tahun lamanya mengabdikan diri untuk menciptakan keadaban Indonesia. Tiba-tiba ada 1.200 orang, pembangunannya rusak. Mereka mau belajar di mana?” ujar Menag usai acara Konferensi Pers 1 Tahun Kemenag Kawal Asta Cita Presiden di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).


Pria yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyatakan nenek moyang para santri juga berperan penting mendirikan negeri ini. Dengan begitu, ia kembali mempertanyakan apakah salah jika pemerintah membantu pembangunan Ponpes Al Khoziny.

“Sementara nenek moyangnya yang ikut mendirikan negeri ini. Apakah salah kalau pemerintah membantu? Saya kira ada penyesuaian-penyesuaian bahasa nanti. Itu yang kita harapkan,” sambung Menag.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir muncul wacana pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny dengan APBN. Dilansir dari detikFinance, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah memberi lampu hijau terkait penggunaan APBN untuk proyek tersebut.

“Kalau saya, saya lampunya hijau terus. Kan modenya mode belanja. Asal belanjanya pas, tepat sasaran, tepat waktu. Untuk saya sih nggak ada masalah,” ucap Purbaya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025) lalu.

Menurut penuturan Purbaya, pembangunan ponpes ini juga tidak perlu proposal karena sudah dibahas dengan sejumlah menteri.

“Enggak (perlu proposal) kan sebetulnya tadi pagi udah bicara kan mereka. Tinggal finalisasi aja. Abis itu nanti, Menteri PU yang mendesain semuanya,” sambungnya.

Namun, Purbaya mengaku belum menjelaskan lebih detail terkait penggunaan anggaran pembangunan ponpes tersebut dari anggaran kementerian mana. Walau demikian, Purbaya menegaskan keputusan final pembangunan ponpes tersebut ada di tangan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

“Tapi keputusan bukan di saya, di Pak Muhaimin, tapi yang jelas PU sanggup, saya sanggup, tinggal Pak Muhaimin aja sanggup nggak?” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PU, Dody Hanggodo, mengatakan pihaknya juga masih menunggu keputusan dari Cak Imin. Pihaknya bersedia untuk mengeluarkan anggaran untuk pembangunan Ponpes Al Khoziny.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

20 Puisi Hari Santri yang Penuh Semangat dan Makna Perjuangan


Jakarta

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober untuk mengenang perjuangan para santri yang ikut berperan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan ajaran Islam di Indonesia. Peringatan ini juga menjadi pengingat agar semangat belajar dan keikhlasan santri tetap hidup di hati generasi muda.

Dalam buku Puisi adalah Senjata karya Gagak Lumayung disebutkan bahwa penetapan Hari Santri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015.

Untuk memeriahkan Hari Santri, banyak kegiatan digelar di pesantren dan sekolah, salah satunya pembacaan puisi. Lewat puisi, semangat dan perjuangan santri bisa disampaikan dengan cara yang menyentuh.


Berikut beberapa puisi bertema Hari Santri yang bisa dijadikan inspirasi, yang dirangkum dari buku Kepergian Sang Cinta susunan Ilzha Nifadzatiz Zulfa, dkk, Untaian Sajak di Balik Bilik Pesantren karya Tim Mediasantri, Kumpulan Puisi Santri MAWI oleh Santri MAWI Kebarongan, Segalanya Santri, Santri Segalanya susunan Coretsyav dkk, Puisi adalah Senjata tulisan Gagak Lumayung, dan Puisi “Selamat Hari Santri” karya Tito Dhani Muharam.

Kumpulan Puisi Hari Santri

1. Kang Santri

Oleh: Gagak Lumayung

Kang Santri
Kau yang menimba ilmu agama suci
Kau yang bertekad dalam hati
Tuk perluas wawasan Islami.

Kang Santri
Kau, kusebut demikian
Kau istiqomah dalam mengaji
Kau perjuangkan kemuliaan.

Kang Santri…
Kau menjaga tata krama
Kau hormati para Kiai
Kau penerus para Ulama.

O engkau, kusebut Kang Santri…
Namamu ranum di dalam hati
Kau tegakkan kalam Ilahi
Kau pewaris perjuangan Nabi.

2. Selamat Hari Santri

Oleh: Tito Dhani Muharam

Selamat Hari Santri
Seluruh hariku dimulai dengan rapi
Diatur dan dididik dengan baik
Di suatu tempat yang sangat apik.

Di saat hari masih gelap gulita
Saat semuanya masih terlelap dalam tidurnya
Kupaksakan tubuhku untuk terbangun
Demi mencari ganjaran baik di dunia.

Kumandangkan azan dari surau lawas yang masih berdiri kokoh
Tatkala suara azan dari lisanku menggema
Bangunlah setiap muslim dari tidurnya
Mulailah hari seorang santri dengan menjalankan salat
Tak lupa zikir dan berdoa kepada Sang Pencipta yang Maha Agung.

Selamat Hari Santri
Setiap hariku selalu menimba ilmu, mengaji, dan tak lupa mengabdi
Diajarkan untuk tunduk dan berbakti pada Sang Kiai
Demi mengharap berkah dan barokah dari ilmu yang kita raih.

Diriku adalah seorang santri
Kita tidak diarahkan hanya untuk bersolek dan berpangku tangan
Kita merangkul kitab suci Al-Qur’an dan Hadis Nabi
Sebagai pedoman untuk menjadi penerus bangsa yang bermoral dan berakhlakul karimah.

Jalanku sebagai santri
Hanya ingin menjadi manfaat bagi orang lain
Bisa menerapkan ilmu islami dalam lembar-lembar kehidupan
Menjadi seorang pemimpin yang berpikiran bersih, pemberani, dan berhati luhur.

Kuatkan ikatan sarungmu
Mari kita berjuang untuk memutus mata rantai kekacauan di negara yang tercinta ini.
Selamat Hari Santri!

3. Akulah Santri

Oleh: Indah Sari Putri

Akulah santri…
Ku kan berjanji
Untuk mengabdikan diri
Tuk agama dan negeri ini.

Ku bertekad dan bersumpah
Untuk mati dalam keadaan muslim
Lurus di atas kebenaran yang nyata
Menentang orang-orang yang sesat lagi menyesatkan.

Tak pernah ada rasa sedih
Tak kenal lelah dan letih
Sebelum impian dapat kuraih
Dengan hati tulus dan jernih.

Ya Allah…
Setiap hembus nafasku adalah dzikirku kepada-Mu
Setiap denyut nadiku adalah doaku pada-Mu
Setiap jantungku adalah tasbihku kepada-Mu
Setiap langkahku, ku selalu mengingat-Mu
Setiap sujudku, kubersujud akan nikmat-Mu.

Ya Allah…
Penuhilah hatiku dengan cahaya-Mu
Lapangkanlah dadaku dengan kelimpahan iman pada-Mu
Hidupkanlah hatiku dengan ma’rifat kepada-Mu.

Ya Allah…
Ku serahkan seluruh hidupku hanya pada-Mu
Ku serahkan jiwa dan ragaku hanya pada-Mu
Karena semua itu milik-Mu.

4. Pembela Agama dan Negara

Oleh: Alfarida

Santri harapan bangsa
Penerus para ulama
Pembela agama
Pemersatu umat di nusantara.

Hati yang begitu suci
Di dalam terdapat jiwa Qur’ani
Untuk selalu mengimani
Kepada Ilahi Rabbi.

Keinginan untuk berusaha
Setia semangat yang luar biasa
Demi menjadi santri yang berguna
Untuk menegakkan bangsa dan negara.

Di tengah malam yang begitu sunyi
Kau terbangun sendiri
Untuk melakukan sembahyang kepada Allahu Rabbi
Agar mendapat ridha kelak di akhir nanti.

Pengorbanan yang kau berikan
Demi kehidupan di masa depan
Rela menahan sebuah kerinduan
Yang ingin selalu berada di kampung halaman.

Kau tak pernah lelah
Dalam bermuroja’ah
Agar hidup menjadi sejarah
Menuju jalan yang cerah.

Perjuanganmu begitu berat
Tetapi kau lalui dengan semangat dan kuat
Agar menjadi santri yang bermanfaat.

Wahai para santri!
Marilah kita berkarya
Dalam hal yang luar biasa
Untuk membangun Indonesia
Agar menjadi sejahtera.

Santri bagaikan mentari
Yang akan menyinari negeri ini
Dengan keimanan di dalam hati
Terpancar dalam sanubari
Dan kesungguhan dalam mempertahankan NKRI.

Wahai para santri!
Marilah kita bangkit bersama
Dengan rasa semangat yang membara
Meskipun jauh dari orang tua
Tapi buktikan kita bisa mencapai cita-cita
Dan menjadi pribadi insan yang mulia.

Wahai santri
Kau laksana cahaya
Seperti di dalam lentera
Yang akan menyinari seluruh Indonesia
Bahkan sampai ke penjuru dunia.

5. Seutas Makna Santri

Oleh: Wahyu Hidayaul K.

Ketika goresan tinta memenuhi kertas putih
Dengan segenap tekad yang menjalar bersih
Semangat menuntut ilmu diraih dengan gigih
Walau keringat bercucuran tak kenal letih.

Bagaikan bulan yang menyinari bumi
Menyalurkan kehangatan di malam yang sunyi
Sebuah insan dengan akhlak budi pekerti
Mengerahkan jiwa raga untuk kesatuan NKRI.

Suatu insan yang memiliki makna sejati
Dengan iman, Islam, dan ihsan yang terpatri dalam hati
Sebuah nama yang terukir dalam sanubari
Dialah santri, masa depan kebanggaan negeri.

6. Ikhlas Menjadi Santri

Oleh: Selfiana Jamil

Ikhlasku menjadi santri
Mengabdi pada agama dan negeri
Memantapkan hati
Di jalan Sang Ilahi.

Ketika zaman semakin gila
Peraturan sudah dianggap tiada
Santri akan tetap setia
Meluruskan setiap pertentangan yang ada.

Ikhlasku mengabdi pada negeri
Mencari ridha Sang Ilahi
Meski rintangan tak mau menepi
Hanya Allah lah penyemangat hati.

7. Santri

Oleh: Rizka Amalia R.

Azan Subuh telah dikumandangkan
Pertanda sang fajar menggantikan sinar rembulan.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang begitu menyenangkan
Menyejukkan hati, menjernihkan pikiran.

Kulangkahkan kaki tanpa keraguan
Dengan semangat jiwa yang menggelegar.
Hati ini kumantapkan pada jalan kebenaran
Dengan penuh keikhlasan, tiada paksaan.

Kugerakkan anganku untuk menjadi kenyataan
Menimba ilmu guna meraih tahta di masa depan.
Meraih kesuksesan dengan penuh keyakinan
Tanpa ingkar atas segala nikmat yang Tuhan berikan.

8. Santri Harus Bertekad di Jalannya

Oleh: Siti Nur Azizah

Aku bangga menjadi seorang santri
Jauh dari orang tua dan keluarga tak menjadikanku sepi.
Aku bahagia dalam mencari ilmu dan mengaji,
Itu pun untuk masa depanku nanti.

Jadi santri tidaklah sulit untuk masa kini,
Di mana santri harus beraktivitas setiap hari,
Dalam mencari ilmu yang pasti
Dan berijtihad di dalamnya dengan setulus hati.

Aku bangga menjadi santri,
Karena santri harapan negeri,
Menuntut ilmu kepada ridha Sang Ilahi,
Dan punya wawasan yang tinggi.

9. Suluk Santri Peradaban Santri

Oleh: Nova Putri Diana

Fajar kidzib menjadi saksi jihad santri,
Mendekap tenang,
Menghadap nahi,
Diam dalam remang.

Semesta menjadi saksi semangat juang santri,
Semangat kebangsaan melebur dalam nurani,
Mengakar dalam hati.

Santri adalah penggerak,
Bergerak membawa perubahan,
Bergerak untuk pertahanan,
Bergerak membangun peradaban
Untuk agama dan negeri,
Menuju Indonesia yang hakiki.

10. Kamar Kenangan

Oleh: Muhammad Fathurrozaq

Sayup kornea tak pernah ingkar,
Ia butuh janji yang perlu ditepati.
Bersama bulan, bersama dinginnya malam,
Selimut engkau siapkan,
Wewangian engkau haturkan,
Untuk rebahku,
Untuk tenangku.

Tembok itu jadi saksi,
Kalam Ilahi menengok senyapku.
Yang mengira pulas tidurku,
Tapi sejatinya aku memikirkanmu.

11. Terompah Kiai

Oleh: Dwi Dian Wigati

Kecil, mungil, dan aneh wujudmu,
Terakit kuat kayu dan karet.
Walau ribuan kilo jarak,
Kau tetap kokoh,
Bagaikan wejangan kiai.

Tak lekang oleh waktu,
Tak lapuk oleh hujan.

Terompah,
Aku cemburu padamu,
Ke sana kemari bersama kiai, serentak.
Andai dunia berputar seperti bola,
Aku ingin sepertimu,
Bahkan selaksa tanah.

Sahabat karib dakwah pengharap ridha-Nya,
Arif nan bijaksana,
Sabar nan tawadlu’.

12. Catatan Santri

Oleh: Mahalasari

Menjadi santri juga pelajar adalah pilihan,
Sembari memilah-milah haluan masa depan.
Jika perjuangan merupakan kawan,
Bisakah idealisme menjadi sebuah kemewahan?

Katanya… masa depan ialah harapan
Yang akan dipenuhi dengan semangat para pahlawan muda.
Lantas, akan dilukis tinta seperti apa periode kalian?

Semuanya memang masih terkesan semu,
Namun, apa makna hidup pelajar tanpa terpelajar?
Manfaatkanlah waktu, jangan hanya sekadar berselancar,
Seperti kegiatan setiap menit bahkan detik berlalu
Dengan hanya menatap layar.

Nikmatilah proses dengan menghilangkan kebiasaan merunduk,
Jangan menjadi generasi penunduk.
Sebab prestasi bukan hanya sekadar eksistensi,
Apalagi jika hanya sebagai pengakuan diri.

Namun prestasi adalah pengabdian diri terhadap bangsa ini,
Menuju generasi milenial yang mandiri.
Santri sekaligus pembelajar…
Jangan hanya menunduk kaku,
Menyelami layar gadget dengan tangan berpangku.

Mari tegakkan dagu,
Sebab santri terpelajar akan selalu ingin tahu.
Dengan membaca beragam buku-buku,
Bukan hanya satu macam namun bertumpuk-tumpuk.

Bukan hanya menyebar berita hoaks melulu,
Generasi cerdas adalah mereka yang selalu ingin menjadi yang terdepan.
Menegakkan pandangan dengan penuh keyakinan,
Bahwa masa depan ada dalam genggaman.

Jangan takut dan gentar,
Dengan terjatuh kalian akan utuh.
Dengan terbentur kalian akan bersyukur,
Sebab Indonesia memang harus dimerdekakan
Oleh para pemuda yang berkorban dan dikatakan
Sebagai pejuang kemerdekaan.

Demi lestarinya budaya Nusantara
Yang dinamakan Indonesia Raya.
Merdeka!

13. Untaian Permata

Oleh: Kamalia Puspitasari

Suara khas, menoreh dalam pendengaran,
Menyentuh hati yang beku,
Seketika merasuk dalam benih kalbu,
Hingga keruh menjadi sejernih air wudu.

Untaian permata serta dalil-dalilnya
Benar-benar nyata,
Terbawa aku dalam perahu petuah
Dengan berbagai jurus ahlinya.

Hingga terus mendayung, temukan permata,
Rintangan menjadi penyangga
Yang patut dikalahkan
Demi seuntai permata yang berharga.

Yang nantinya menjadi wujud nasihat
Bagi jiwa santri seperti kami,
Butuh siraman rohani dari kiai,
Apalagi sudah ikut dalam perahu petuahnya.

14. Sandal Perjuangan

Oleh: Silva A.F.

Kang, sandalmu, kang,
Masih setiakah kau pakai melangkah menyusuri jalanan,
Menuju masjid di lampu merah perempatan?
Atau kini sudah hilang, saat bolos diniyah malam-malam?

Sandalmu, kang,
Masih setiakah kau bawa berangkat jumatan di shaf paling depan?
Atau malah kau pakai nongkrong di warung mi ayam seberang jalan,
Lalu pulang membawa sandal orang?

Sandalmu, kang,
Masih setiakah menemanimu ro’an dan piket keamanan?
Atau kini tak lagi sepasang?
Hilang, sesaat setelah kau taruh serampangan.

Di tengah kegalauan, kau putuskan berjalan dengan kaki telanjang,
Agar tak merugikan orang, tak membuat berang, dan melatih kesabaran.
Bukan karena tak punya uang.

Jika itu yang kau lakukan,
Maka kuucapkan selamat, kang.
Engkau telah menemukan hakikat keikhlasan, ruh perjuangan.
Sandalmu telah menghantarkanmu menjadi
Seorang pejuang yang tak patah arang,
Dan nafsu dunia tak lagi membuatmu terkekang.

15. Lambang Kami dengan Arti

Oleh: Muhammad Fathurrozaq

Hijau kami tanda kesuburan,
Kesan bakti dengan kesejukan.
Kuning kami berarti himmah,
Juang terus di dalam lillah.

Bulat kami tanpa sudut,
Tekad kami tanpa surut.
Tiga titik jadi acuan,
Gapai mimpi dengan harapan.

Enam garis, tak diragukan,
Dua kitab, tak direndahkan.
Bulu angsa bersilang mantap,
Waris sintesa tanpa sekap.

Jaya kami adalah senyum umat,
Sedih kami berarti sesal rakyat.
Keringat berkucur untuk akibat,
Lelah ini tanpa suatu sebab.

Bangunlah, wahai perwira muda,
Agama dan negara bergantung kita.
Rapatkan barisan tanpa mundur,
Serta tercapai adil makmur.

16. Hijaiyah Cinta

Oleh: Dwi Dian Wigati

Setiap detik,
menyelami kalam firman-Mu, anugerah.
Setiap hijaiyah dari-Mu sepuluh kebaikan yang merekah,
satu hijaiyah menumbuhkan semerbak cinta dalam kalbu,
melukis langit biru nan indah,
membangun rumah di surga nantinya.

Setiap dentang jam muroja’ah,
setiap detik dan menit muroja’ah,
menghantam milyaran penyakit yang memforsir pikiran sendu,
mengajari kesabaran dan memberikan ketenangan syahdu.

Fuadku selalu tersenyum dan berkata,
sungguh agung nan mulia firman-Nya.
Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika hati yang menjerit, menangis darah,
mampu terobati, tenang,
bagai disiram air telaga surga Kautsar.

Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika akal dan pikiran gelap gulita
menjadi terang benderang.
Bagaimana mungkin aku tak cinta,
jika karenamu aku mendapat ridha-Nya.

Hamba, hanya insan lemah pengharap berkah dan rahmat-Nya,
hanya dengan bismillah daku melangkah,
meniti lembah-lembah firman-Nya.

17. Lalaran

Oleh: Kamalia Puspitasari

Senandung syair karya santri,
terdengar syahdu serta fasih.
Gendangannya dari mulut sendiri,
elok dan juga mudah diingat.

Paduan suaranya antik,
penyanyi dangdut pun kalah.
Masih asyik lalaran santri,
nadzomannya, nadanya,
berpadu dalam satu alunan,
menghayati serta mengingat
dalam setiap lariknya.

18. Santri dan Tinggi

Oleh: Dwi Dian Wigati

Tak ada sekat,
sahabat karib di malam senyap.
Hitam pekat mulut penghujat,
makan darah-darah muda,
makan darah-darah muda,
makan darah-darah muda.

Darah para santri dirgantara,
perut hamil, kulit memerah,
bak pulkadot dalam merah jingga.
Tiada kata sudah,
memetik gitar kala jam berdentang,
menghias langit dengan ritme nan rupawan.
Itulah kita,
santri dan tinggi.

19. Santri

Oleh: Ilzha Nifadzatiz Zulfa, dkk

Engkau bagaikan bintang,
yang menunggu hadirnya sang malam,
untuk menerangi seluruh alam
yang terjebak dalam kegelapan,
yang terjebak dalam perihnya kedzaliman,
yang terjebak dalam lembah kemaksiatan.

Namun sinarnya sang bintang
bebas dari kegelapan.
Jeruji besi akan menjadi jeruji kesucian,
yang akan mencuci hati penuh dengan kotoran,
mengubah kedzaliman menjadi kebaikan,
mengubah kebodohan menjadi kealiman.

Malam pun akan menjadi terang,
membawa menuju syurga
yang penuh dengan keindahan.

20. Santri Pergi ke Penjuru Dunia

Oleh: Jujun Junaedi

Santri pergi ke penjuru dunia,
hanya untuk mencari cita-cita,
yang tinggi setinggi langit.

Dari mulai kaki kanan melangkah,
janganlah memikirkan perkara
yang tidak penting.

Pikirkanlah satu hal saja,
belajar, belajar, dan belajar.
Dan ingatlah tujuan dari rumahmu…

Semangat!

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Jelang Hari Santri, Menag Bicara Soal Pendidikan Ponpes yang Mengedepankan Adab


Jakarta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan pandangan mendalam mengenai tradisi unik dan metodologi transfer ilmu di pondok pesantren. Menurutnya, pendekatan pembelajaran di pesantren tidak bisa diukur hanya dengan kacamata modern, melainkan memiliki sumber pengetahuan yang sangat kaya, salah satunya mengedepankan adab dan tabarruk (pemberkahan).

Nasaruddin menjelaskan, tradisi pembelajaran di pesantren tidak hanya mengandalkan deduksi akal. Tetapi didukung oleh sedikitnya lima model transfer pengetahuan, termasuk intuisi, wahyu, ilham, dan bahkan mimpi.

“Pendekatan pembelajaran modern itu lebih mengandalkan deduksi akal semata. Sementara Pondok Pesantren sumber-sumber pengetahuannya itu bukan hanya satu deduksi akal,” ujar Menag di acara Pesantren Award, kantor Kemenag Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025) malam.


Ia menambahkan, di samping wahyu dan deduksi akal, pesantren juga mengenal intuisi. Kemudian juga ilham, yang muncul pada diri seseorang yang memiliki keakraban khusus dengan Allah SWT, serta mimpi.

“Pengetahuan di definisi pondok pesantren adalah pengetahuannya Allah. Semua pengetahuan adalah pengetahuannya Allah,” tegasnya.

Pendidikan yang Mengedepankan Adab Menjadi Ciri Khas Ponpes

Menag Nasaruddin menekankan bahwa perbedaan mendasar dalam metodologi pesantren adalah adab dan penghormatan murid terhadap guru atau kiai. Ia bahkan menganalogikan hubungan ini dengan kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, serta hubungan antara Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya.

“Kiai atau guru di depan para murid, bagaikan Nabi di depan para sahabatnya,” kata Nasaruddin.

Ia mencontohkan, bagaimana seorang Nabi Musa yang merupakan nabi dan penguasa, bersikap sangat tawadhu (rendah hati) dan memenuhi semua syarat yang diminta oleh gurunya, Khidir.

“Bagaimana respeknya seorang sahabat terhadap nabi, dan seperti itu juga respeknya seorang murid terhadap kiai. Kenapa? Karena di situ ada pemberkahan, ada tabarruk,” jelasnya.

Menag meyakini, ilmu tidak akan pernah masuk ke dalam hati yang kotor atau yang tidak memiliki adab. Salah satu bentuk pemberkahan ilmu adalah hormatnya seorang santri kepada kiainya.

“Inilah yang tidak bisa dipahami oleh banyak orang, bagaimana tradisi pesantren itu ada hal-hal yang mungkin sangat dipertanyakan secara metodologi modern, tetapi itulah pondok pesantren,” tambahnya.

Peran Ponpes dalam Membentuk Adab di Masyarakat

Menag juga menyoroti peran sentral pesantren dalam membentuk kemerdekaan dan keadaban publik di Indonesia. Menurutnya, kesantunan publik dan keramahan masyarakat Indonesia yang dikagumi turis internasional, tidak didapatkan secara gratis.

“Seandainya tidak ada pondok pesantren, barangkali wajah Indonesia tidak seperti yang kita lihat sekarang ini,” ucap Nasaruddin.

Ia menjelaskan, cara pesantren mendidik kesantunan bermula dari respek murid terhadap kiai, yang kemudian berimbas pada respek anak terhadap orang tua, dan lebih luas lagi, rakyat terhadap pimpinannya.

“Kita harus bangga bahwa ada pondok pesantren di Indonesia yang menanamkan sebuah keadaban publik,” pungkasnya.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

100 Kata-kata Santri Keren dan Singkat, Penuh Makna dan Inspirasi


Jakarta

Santri dikenal sebagai generasi tangguh yang hidup sederhana namun berjiwa besar. Tak hanya pandai mengaji, santri juga memiliki semangat juang tinggi dan tutur kata penuh hikmah.

Santri bukan sekadar gelar, tapi identitas yang memadukan semangat belajar dan akhlak mulia. Di balik kesederhanaan sarung dan peci, tersimpan motivasi baja dan cita-cita tinggi.

Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025, berikut kumpulan 100 kata-kata santri keren dan singkat yang bisa jadi inspirasi sekaligus motivasi harian.


Kata-kata Santri 2025

Kata-kata santri ini cocok untuk caption Instagram, status WhatsApp, atau konten dakwah yang ringan. Mulai dari yang lucu, bijak, hingga penuh nasihat kehidupan, semua mencerminkan karakter santri sejati: rendah hati, berilmu, dan berakhlak mulia.

Yuk simak dan jadikan motivasi agar tetap istiqamah dalam menuntut ilmu dan berbuat baik!

  1. Santri keren, akhlak dulu baru tampil.
  2. Kopi boleh pahit, tapi niat ngaji harus manis.
  3. Santri: sederhana tapi berwawasan luas.
  4. Tidur di pesantren, mimpi jadi pejuang ilmu.
  5. Bukan rebahan, tapi rebahan sambil murojaah.
  6. Santri itu cinta damai, tapi siap berjuang.
  7. Ngaji dulu, eksis kemudian.
  8. Santri bukan tren, tapi jalan hidup.
  9. Baju putih, hati bersih.
  10. Hidup barokah dimulai dari kitab kuning.
  11. Santri milenial, akhlak global.
  12. Hafal satu ayat, amalkan sejuta makna.
  13. Santri itu keren karena taat, bukan karena outfit.
  14. Dunia boleh modern, tapi akhlak tetap pesantren.
  15. Santri bukan hanya mengaji, tapi meneladani.
  16. Zaman boleh berubah, adab jangan punah.
  17. Santri gaul, tapi tetap tawadhu.
  18. Kalau santri diam, itu lagi zikir.
  19. Ngaji bukan beban, tapi bekal masa depan.
  20. Santri: paduan otak, hati, dan iman.
  21. Ngopi bareng ustaz, bahas akhirat.
  22. Santri bukan pengikut tren, tapi pembawa pesan.
  23. Hidup tanpa ngaji, ibarat pena tanpa tinta.
  24. Santri sejati tak pernah berhenti belajar.
  25. Kitab kuning, pikiran cemerlang.
  26. Bangun pagi bukan karena alarm, tapi adzan Subuh.
  27. Santri itu kuat karena sabar.
  28. Santri itu hebat, karena hidupnya penuh niat.
  29. Dunia boleh panas, hati santri tetap adem.
  30. Santri itu anti galau, karena selalu bershalawat.
  31. Santri bukan selebritas, tapi pahlawan akhlak.
  32. Santri gaul, tapi ngaji nggak kendor.
  33. Santri itu keren karena adabnya.
  34. Di pesantren, setiap detik adalah ibadah.
  35. Santri cinta damai, musuhnya hanya malas.
  36. Santri itu sederhana, tapi maknanya luar biasa.
  37. Santri bukan trend, tapi identitas.
  38. Belajar, berdoa, berjuang – itu santri.
  39. Santri nggak takut miskin, takutnya kalau lupa ngaji.
  40. Santri: berani jujur, berakhlak luhur.
  41. Makan tempe, pikirannya VVIP.
  42. Santri itu low profile, high akhlak.
  43. Boleh sibuk, tapi jangan lupa dzikir.
  44. Santri gaul tapi nggak jauh dari sajadah.
  45. Santri bukan penonton, tapi pelaku perubahan.
  46. Santri kuat karena doa guru.
  47. Santri itu pahlawan tanpa headline.
  48. Santri itu jomblo karena fokus ngaji.
  49. Santri keren, anti nyinyir.
  50. Santri nggak sibuk update status, tapi update iman.
  51. Santri nggak ngeluh, cukup berdoa.
  52. Santri zaman now, semangat zaman Rasul.
  53. Santri berani beda, karena pegang prinsip.
  54. Santri cinta ilmu, benci malas.
  55. Santri bukan sekadar status, tapi komitmen hidup.
  56. Santri keren itu yang hormat pada guru.
  57. Santri punya dua senjata: doa dan sabar.
  58. Santri itu simple, tapi berisi.
  59. Santri nggak takut gagal, karena Allah penentu hasil.
  60. Santri hidup untuk manfaat, bukan popularitas.
  61. Santri itu pejuang tanpa pamrih.
  62. Santri tahu, sukses datang setelah doa dan usaha.
  63. Santri: sederhana di tampilan, luar biasa di tindakan.
  64. Santri itu peka, bukan hanya baca tapi rasa.
  65. Santri: kecil di dunia, besar di akhirat.
  66. Santri belajar, bukan pamer pintar.
  67. Santri nggak sibuk gaya, tapi sibuk ngaji.
  68. Santri itu keren karena istiqamah.
  69. Santri tahu cara hidup tenang: dzikir setiap malam.
  70. Santri itu manusia biasa dengan cita-cita surga.
  71. Santri itu trendsetter akhlak.
  72. Santri tahu waktu: belajar, ibadah, bantu sesama.
  73. Santri itu penenang, bukan penyulut.
  74. Santri keren itu yang hafal, tapi nggak sombong.
  75. Santri jujur, dunia makmur.
  76. Santri itu berani, tapi santun.
  77. Santri itu hidup sederhana, cita-cita setinggi langit.
  78. Santri: dari surau menuju dunia.
  79. Santri nggak haus pujian, cukup ridha Tuhan.
  80. Santri kuat, karena hidupnya lillah.
  81. Santri itu keren, tapi tetap sopan.
  82. Santri nggak takut hujan, karena terbiasa wudhu.
  83. Santri bukan selebgram, tapi inspirasi.
  84. Santri itu garda moral bangsa.
  85. Santri tahu: diamnya pun ibadah.
  86. Santri itu pahlawan tanpa pedang.
  87. Santri hidup dengan ilmu, mati dengan iman.
  88. Santri nggak takut ketinggalan zaman, yang penting nggak ketinggalan shalat.
  89. Santri itu visioner, tapi tetap tawakal.
  90. Santri nggak suka debat, tapi cinta kebenaran.
  91. Santri tahu: sukses itu setelah sabar.
  92. Santri itu kuat karena doa ibu.
  93. Santri jujur, berkah mengalir.
  94. Santri itu tangguh, meski tidur di lantai ilmu.
  95. Santri berjuang bukan karena dunia, tapi karena Allah.
  96. Santri: lisan dijaga, hati dijaga.
  97. Santri itu berani menolak dosa.
  98. Santri ngaji bukan tren, tapi kebutuhan.
  99. Santri keren, karena beradab sebelum berilmu.
  100. Santri sejati, berilmu dan rendah hati.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Sejarah, Tokoh, dan Latar Belakang Penetapannya


Jakarta

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober sebagai pengingat peran ulama dan santri dalam sejarah perjuangan bangsa. Di balik penetapannya, ada tokoh-tokoh dan momen penting yang menjadi pencetus gagasan ini.

Untuk lebih jelasnya simak pembahasan mengenai tokoh-tokoh yang menjadi pencetus Hari Santri Nasional berikut ini.

Janji Presiden Joko Widodo dan Awal Gagasan

Menurut buku Detik-detik Penetapan Hari Santri karya Ahmad Zayadi dkk., gagasan Hari Santri muncul dari janji kampanye Presiden Joko Widodo pada 27 Juni 2014. Saat itu, Jokowi menyatakan bahwa jika terpilih, tanggal 1 Muharram akan dijadikan Hari Santri Nasional. Janji ini muncul di tengah kunjungannya ke pesantren, untuk mempererat hubungan dengan ulama dan santri.


Respons masyarakat, terutama kalangan pesantren dan umat Islam, sangat positif. Ide ini juga sejalan dengan program Revolusi Mental, yang menekankan pentingnya perubahan pola pikir bangsa dalam mencapai tujuan kemerdekaan.

KH Thoriq Darwis: Pengusul Gagasan

Gagasan resmi tentang Hari Santri pertama kali datang dari KH Thoriq Darwis, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam di Malang, Jawa Timur. Saat Jokowi berkunjung ke pesantren tersebut, KH Thoriq menyarankan agar 1 Muharram dijadikan Hari Santri. Jokowi merespons positif dan menandatangani komitmen itu pada malam Jumat, 27 Juni 2014.

Penetapan Resmi Tanggal 22 Oktober

Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional dilakukan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015, yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015. Pemilihan tanggal ini terkait erat dengan peristiwa bersejarah Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari.

Mengutip Majalah Risalah NU edisi ke-118, dalam artikel “Jangan Ragukan Peran KH. Hasyim Asy’ari”, Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH. Hasyim Asy’ari menjadi dasar moral bagi perjuangan rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya, melawan pasukan Sekutu pada Oktober 1945.

Pada 21-22 Oktober 1945, para ulama NU dari berbagai daerah berkumpul di Surabaya dan menetapkan Resolusi Jihad Fii Sabilillah, menegaskan bahwa melawan penjajah adalah fardhu ain bagi setiap Muslim. Resolusi ini juga menekankan bahwa siapa pun dalam radius 94 kilometer dari posisi musuh wajib ikut berjuang.

Lahirnya Hari Santri memberikan pengaruh sosial dan budaya. Perayaan tahunan ini mendorong generasi muda untuk memahami sejarah pesantren dan peran santri dalam perjuangan bangsa.

Selain itu, momentum ini juga memperkuat identitas pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada agama, tetapi juga pada semangat kebangsaan dan pelayanan masyarakat.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Dahsyatnya Keutamaan Sedekah Subuh dan Cara Mengamalkannya



Jakarta

Sedekah Subuh adalah sedekah yang dilakukan ketika waktu setelah Subuh atau sebelum Matahari muncul. Sebagai bentuk ibadah yang disenangi oleh Allah SWT, sedekah merupakan amal perbuatan yang diganjar pahala berlimpah bagi yang melaksanakannya serta membuat orang lain dalam kesulitan menjadi bahagia atas bantuan yang diberikan.

Menurut buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzakir S Pd M Si, sedekah Subuh merupakan kegiatan berbagi yang mengeluarkan harta untuk kebaikan bagi mereka yang membutuhkan dan di jalan Allah setelah mengerjakan sholat Subuh. Sedekah Subuh menjadi spesial karena setelah mengerjakan amalan ini, malaikat akan langsung mendoakan kita agar diganti oleh Allah SWT.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,


“Setiap awal pagi saat Matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke Bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’, malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil,” (HR Bukhari dan Muslim).

Adapun, pengertian sedekah dibahas oleh Al-Jurjani dalam buku Dahsyatnya Terapi Sedekah susunan Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam. Menurutnya, sedekah adalah pemberian yang diberikan untuk mengharap pahala Allah.

Keutamaan Sedekah Subuh yang Diperoleh

Sedekah Subuh mengandung sejumlah keutamaan, menukil dari buku Saat Jalur Langit Diusahakan Allah Mudahkan Segalanya tulisan Salwa Shalihah salah satunya yaitu didoakan oleh para malaikat. Hal ini mengacu pada hadits yang telah dipaparkan sebelumnya.

Selain itu, sedekah Subuh juga membuat doa yang kita panjatkan lebih cepat dikabulkan oleh Allah. Sebab, Subuh menjadi waktu terbaik sehingga permintaan yang dimohon oleh para hamba akan segera dikabulkan Allah SWT.

Keutamaan lainnya dari sedekah Subuh adalah mendapat naungan dari Allah SWT di akhirat kelak. Ketika hari kiamat tiba, manusia dikumpulkan di padang mahsyar, mereka yang sering bersedekah akan dinaungi oleh Allah.

“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya,” (HR Bukhari).

Bahkan, mereka yang rajin bersedekah akan dijauhi dari api neraka. Ini disandarkan dalam sebuah hadits yang Nabi SAW riwayat Muslim, beliau bersabda,

“Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimat thayyibah,” (HR Al Bukhari).

Bagaimana Cara Melakukan Sedekah Subuh?

Mengacu pada sumber yang sama, yaitu buku Sapu Jagat Keberuntungan beserta buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle yang ditulis oleh Bagenda Ali, berikut merupakan sejumlah cara untuk melakukan sedekah Subuh, yaitu:

  1. Mengisi kotak amal yang ada di masjid. Kaum pria bisa memasukkan langsung sendiri ke kotak amal masjid sementara wanita boleh menitipkan ke suami atau anak yang ingin ke masjid
  2. Mentransfer uang melalui rekening setelah Subuh. Bisa ke orang tua, sahabat yang membutuhkan, lembaga sosial, atau siapa pun yang butuh dan memiliki nilai sedekah
  3. Memberi makan yang diantar ke rumah tetangga, pondok pesantren, panti yatim, atau tempat makan yang makanannya sudah pasti dimakan
  4. Mengantar sumbangan atau bantuan kepada seseorang yang membutuhkan
  5. Berdoa setelah memasukkan uang
  6. Buat muhasabah diri sendiri akan nikmat yang diterima

Demikian pembahasan mengenai keutamaan sedekah Subuh beserta cara mengamalkannya. Semoga bermanfaat.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan Sedekah Subuh dan Tata Cara Melakukannya


Jakarta

Sedekah merupakan ibadah yang disukai Allah SWT. Sedekah berarti memberi sesuatu sesuatu kepada yang berhak menerimanya. Dalam Islam kita mengenal sedekah subuh.

Walaupun sejatinya, sedekah bisa dilakukan kapan pun, tetapi sedekah subuh (setelah sholat subuh) sangat istimewa karena memiliki keutamaan tersendiri.

Ketahui keutamaan dan macam cara melakukan sedekah subuh berikut ini.


Keutamaan Sedekah Subuh

Dilansir dari laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), berikut merupakan beberapa keutamaan dari sedekah subuh:

1. Menghapus Dosa

Manfaat bersedekah itu bisa menghapuskan dosa kita. Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sedekah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api”. (HR. At-Tirmidzi).

2. Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda

Ketika orang bersedekah, maka ia akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid ayat 18:

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَا لْمُصَّدِّقٰتِ وَاَ قْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Innal-mushshoddiqiina wal-mushshoddiqooti wa aqrodhulloha qordhon hasanay yudhoo’afu lahum wa lahum ajrung kariim

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”

3. Hartanya Akan Diganti

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هُريرة قَالَ: قالَ رَسُول اللَّه ﷺ: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Wahai, Tuhan! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Malaikat yang satu lagi berkata: `Ya Allah, musnahkanlah harta orang-orang yang bakhil.” (HR Bukhari & Muslim).

4. Didoakan oleh Malaikat

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang satu lagi berdoa “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya).” (HR. Imam Bukhari 5/270).

5. Doanya Akan Dikabulkan oleh Allah

Setiap sedekah baiknya kita sambil berdoa. Pasalnya, doa di waktu bisa cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Pasalnya, waktu subuh merupakan salah satu waktu yang terbaik untuk berdoa.

Tata Cara Sedekah Subuh

Berikut adalah cara bersedekah di waktu subuh:

  1. Setelah melaksanakan sholat subuh di masjid, kamu bisa langsung mengisi kotak amal di sana.
  2. Setelah sholat subuh, kamu bisa mengantarkan sumbangan berupa bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
  3. Setelah sholat subuh, kamu bisa memberikan makanan kepada tetangga terdekat, panti asuhan, maupun pondok pesantren. Karena masih pagi, makanan bisa dijadikan sarapan pagi untuk mereka.
  4. Cara sedekah subuh di rumah sendiri yaitu dengan menabung koin di toples kecil atau celengan. Lakukan itu setiap habis sholat subuh. Nanti, jika dirasa uangnya sudah cukup banyak, kamu bisa menyalurkannya di saat subuh.
  5. Sedekah subuh juga bisa dilakukan secara online. Kamu bisa bersedekah setelah sholat subuh, misalnya mentransfer dana kepada orang tua, kerabat yang membutuhkan, lembaga sosial, atau melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

(khq/inf)



Sumber : www.detik.com

Aset Wakaf RI Tembus Rp 2.050 Triliun, tapi Mayoritas Tidak Produktif



Jakarta

Dalam catatan aset wakaf di Indonesia saat ini cukup besar. Angkanya diperkirakan mencapai Rp 2.050 triliunan. Akan tetapi aset wakaf mayoritas berupa aset fisik dan kurang produktif.

Data tersebut disampaikan Direktur DEKS Bank Indonesia (BI) Rifki Ismal dalam forum Simposium Keuangan dan Ekonomi Syariah yang diselenggarakan Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) di Jakarta pada Kamis (26/9).

Rifki menyebut BI sebagai otoritas moneter memiliki kepentingan terhadap ekonomi syariah, termasuk keuangan syariah dan keuangan sosial.


“Kalau kita bicara wakaf, masyarakat pahamnya masjid, makam, atau pesantren,” ujar Rifki dalam keterangannya.

Rifki menilai pandangan tersebut tidaklah salah, tapi sejatinya paradigma terhadap wakaf sangat luas. Ia mencontohkan kampus Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir yang merupakan lembaga pendidikan yang berdiri di atas aset wakaf.

Rifki juga menyampaikan angka literasi atau melek ekonomi syariah masih 28 persen. Artinya dari 100 orang, ada 28 orang yang paham ekonomi syariah.

Kemudian dari sisi profesi, pemahaman soal ekonomi dan keuangan syariah adalah dosen dan PNS. Rifki berharap dengan keterlibatan masyarakat, khususnya dari kalangan jurnalis, literasi keuangan syariah di masyarakat bisa meningkat.

Berkenaan dengan hal ini, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin beberapa waktu lalu dalam acara Puncak Harlah ke-17 BWI pada (30/08/2024), menyebutkan ada potensi wakaf di Indonesia yang cukup besar.

Direktur Jenderal pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) ini mengatakan upaya BWI selanjutnya untuk meningkatkan angka wakaf nasional tersebut tengah menuju pada langkah teknis. Termasuk, menggandeng kementerian hingga masyarakat untuk menyebarluaskan gerakan berwakaf.

Kamaruddin menambahkan, “Kita akan mengajak seluruh kementerian, seluruh civil society, ormas-ormas keagamaan, masjid-masjid, calon-calon pengantin, calon-calon jemaah, haji, umrah begitu. Dan mengajak teman-teman pers juga bisa bersama-sama menyebarluaskan.”

Selain itu, BWI juga melakukan pemanfaatan instrumen digital untuk menjangkau lebih banyak masyarakat terutama anak-anak muda. Pihaknya menyiapkan aplikasi Satu Wakaf Indonesia yang bisa diakses dengan mudah. Selain itu BWI juga menyiapkan QRIS yang bisa digunakan masyarakat agar berwakaf lebih mudah.

(lus/erd)



Sumber : www.detik.com

Potensi Wakaf Besar, Bisa Bantu Program Makan Siang Gratis


Jakarta

Ketua Badan Wakaf Indonesia Kamaruddin Amin menyebut potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Saking besarnya dia yakin jika potensi itu dimaksimalkan wakaf bisa menjadi salah satu instrumen untuk membantu program makan siang gratis pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dikatakan oleh Kamaruddin saat berbincang dengan sejumlah editor media massa nasional di Jakarta Jumat malam 11 Oktober 2024. “Kita tahu pemerintah sekarang punya program makan siang bergizi gratis. Saya kira kalau nanti pengumpulan wakaf kita sudah banyak, menurut saya ini juga bisa menjadi salah satu instrumen untuk membantu bersama-sama pemerintahan. Misalnya memberikan bantuan kepada santri-santri kita, siswa-siswi madrasah, pondok pesantren yang membutuhkan makanan bergizi misalnya, bisa kita ambilkan dari wakaf kita, kalau jumlahnya sudah banyak,” kata Kamaruddin.

Dia menyebut untuk wakaf tanah potensinya tersebar di 450 ribu titik lebih. Dari prediksi BWI aset wakaf tersebut jika dinominalkan mencapai Rp 2 ribu triliun lebih. Sebagian besar aset wakaf tersebut digunakan untuk pembangunan masjid, pesantren, lembaga pendidikan dan makam atau kuburan.


Dari total 450 ribu titik aset tanah tersebut, kata Kamaruddin, sekitar 9,9 persen di antaranya masih idle atau menganggur alias belum diproduktifkan. Ini menjadi tantangan BWI untuk membuat aset aset tersebut lebih produktif dan bernilai ekonomis.

Meski sebenarnya dari 9,9 persen aset wakaf tersebut tidak bisa dikatakan semuanya tidak produktif. Sebab banyak di antaranya aset tersebut digunakan untuk membangun lembaga pendidikan seperti madrasah, banyak pesantren juga yang dibangun di atas tanah wakaf. “Lembaga Pendidikan kita tanpa wakaf itu collapse sebenarnya. Jadi ini semua (tanah wakaf) sangat produktif karena digunakan untuk pendidikan, untuk ibadah, masjid misalnya,” papar Kamaruddin.

Menurut Kamar saat ini setidaknya ada 2 tantangan dalam pengelolaan wakaf. Pertama merawat, menjaga dan mempertahankan aset wakaf yang selama ini sudah sangat produktif untuk tetap produktif dan bisa lebih produktif lagi. Kedua adalah tanah-tanah wakaf yang belum termanfaatkan ini, yang berpotensi produktif tapi belum produktif agar bisa menjadi lebih bernilai ekonomis.

Wakaf untuk Pengentasan Kemiskinan

Selain menjadi salah satu instrumen program makan siang gratis, wakaf juga berpotensi untuk membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. Saat ini potensi wakaf yang sangat besar tersebut belum dikapitalisasi secara maksimal.

Salah satu usaha untuk memaksimalkan potensi tersebut adalah dengan melakukan Gerakan Indonesia Berwakaf. Misalnya melalui wakaf uang di mana potensi wakaf uang di Indonesia ini mencapai Rp 180 triliun setiap tahunnya. Sementara baru sekitar 10 persen saja dari potensi wakaf uang tersebut yang tergarap.

Menurut Kamaruddin jika potensi wakaf uang ini dimaksimalkan bisa membantu program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah. Wakaf juga bisa membantu pemerintah Indonesia berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan. “(Wakaf) sangat berpotensi untuk pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan,bahkan menjadi instrumen powerfull untuk mewujudkan cita-cita bangsa kita Indonesia dalam berkontribusi mempercepat pencapaian SDGs,” jelas Kamaruddin.

Apalagi, lanjut dia, saat ini banyak kemudahan-kemudahan dalam berwakaf uang. Wakaf bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Sejumlah aplikasi juga membantu masyarakat dalam berwakaf.

Badan Wakaf Indonesia pun saat ini tengah mengajak masyarakat untuk berwakaf. Misalnya melalui Kantor Urusan Agama (KUA) mengajak calon pengantin untuk berwakaf. Di Indonesia setiap tahun ada 1,5 juta calon pengantin. Jika setiap pasangan calon pengantin berwakaf Rp 100 ribu, maka sudah dibayangkan jumlah potensi wakaf uang yang bisa dihimpun. Belum lagi potensi wakaf yang bisa dihimpun dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), calon Jemaah haji dan juga Jemaah umrah.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bolehkah Sedekah Subuh Dimasukkan ke Kotak Amal Masjid?


Jakarta

Sedekah subuh adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk dilakukan setelah salat Subuh. Ada banyak cara untuk mengerjakan amalan ini.

Amalan sedekah subuh mengandung keutamaan besar. Dijelaskan dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzaki, setiap pagi saat matahari terbit, Allah SWT mengutus dua malaikat untuk berdoa bagi mereka yang bersedekah.

Hal tersebut bersandar pada sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim)


Dijelaskan, hadits tersebut menegaskan sedekah subuh sebagai amal yang dapat mendatangkan keberkahan dan doa kebaikan bagi pelakunya.

Salah satu pertanyaan yang muncul terkait sedekah subuh adalah cara pengamalannya, bolehkah sedekah subuh dimasukkan ke kotak amal masjid? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan masyarakat yang ingin berbuat baik tetapi bingung soal tata cara yang tepat dalam melakukan sedekah subuh.

Tata Cara Melakukan Sedekah Subuh

Berdasarkan sumber sebelumnya, sedekah subuh memang dianjurkan dilakukan segera setelah salat Subuh berjamaah, sebelum matahari terbit. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memasukkan sedekah ke dalam kotak amal di masjid. Hal ini dianggap sesuai dan tidak ada larangan untuk melakukannya, asalkan niatnya ikhlas untuk bersedekah di jalan Allah SWT.

Bagi para pria yang hadir di masjid, mereka bisa langsung memasukkan sedekah tersebut ke dalam kotak amal. Sedangkan bagi ibu-ibu yang tidak berangkat ke masjid, mereka bisa menitipkan sedekah subuh ini kepada suami atau anak mereka yang hadir ke masjid. Dengan demikian, hukum memasukkan sedekah subuh ke kotak amal masjid adalah boleh bahkan dianjurkan.

Selain memasukkan sedekah subuh ke kotak amal masjid, ada cara lain sedekah subuh. Berikut di antaranya:

1. Mengirimkan uang melalui transfer bank tepat setelah waktu subuh. Dana tersebut bisa dikirimkan kepada orang tua, teman yang memerlukan, lembaga sosial, atau pihak lain yang membutuhkan, sebagai bentuk sedekah.

2. Menyediakan makanan dan mengantarkannya pada waktu setelah salat subuh ke rumah tetangga, pondok pesantren, panti asuhan, atau tempat-tempat lain di mana makanan tersebut akan dikonsumsi.

3. Menyerahkan bantuan atau sumbangan secara langsung kepada mereka yang membutuhkan, dilakukan sesaat setelah Subuh sebagai wujud kepedulian dan kebaikan.

Batas Waktu Sedekah Subuh

Batas waktu untuk melakukan sedekah subuh sangatlah dekat dengan waktu terbitnya matahari, yaitu kurang lebih satu jam setelah selesai melaksanakan salat Subuh.

Allah SWT menjanjikan bahwa rezeki yang diinfaqkan di jalan-Nya akan kembali dalam jumlah yang lebih besar. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Hadid ayat 18,

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).”

Manfaat Mengamalkan Sedekah Subuh

Selain sebagai wujud dari amal kebaikan, sedekah subuh membawa manfaat luar biasa yang bisa dirasakan baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa manfaat dahsyat dari mengamalkan sedekah subuh yang dirangkum dari buku The Power of Jalur Langit karya Kawanita dkk:

1. Permintaannya dikabulkan oleh Allah SWT

Sedekah subuh membuka peluang besar agar setiap doa dan harapan kita dikabulkan oleh Allah SWT.

2. Didoakan oleh dua malaikat

Setiap kali seseorang bersedekah subuh, dua malaikat turun untuk mendoakan keberkahan bagi pemberi sedekah.

3. Mendapat pahala berlipat ganda

Kebaikan yang diberikan melalui sedekah subuh akan diganjar dengan pahala yang berkali-kali lipat.

4. Rezeki semakin melimpah

Allah SWT menambah rezeki bagi mereka yang senantiasa bersedekah, terutama di waktu subuh yang penuh berkah.

5. Penghapusan dosa-dosa

Melalui sedekah subuh, dosa-dosa yang telah dilakukan akan dihapus.

6. Dijauhkan dari malapetaka

Sedekah subuh menjadi pelindung dari berbagai musibah atau malapetaka yang bisa saja terjadi.

7. Memperoleh kedudukan tinggi di hadapan Allah SWT

Amalan ini membantu meningkatkan derajat dan kedudukan di hadapan Allah SWT

8. Kesembuhan dari penyakit

Bagi yang sakit, sedekah subuh bisa menjadi wasilah untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT.

9. Didekatkan pada pintu surga dan dijauhkan dari api neraka

Amalan sedekah subuh menjadi jalan untuk mendekatkan diri pada surga serta terhindar dari siksa neraka.

10. Mendapatkan naungan di padang mahsyar

Pada hari kiamat, sedekah subuh menjadi sebab seseorang mendapatkan perlindungan di padang mahsyar.

11. Pahala jariyah yang terus mengalir

Sedekah subuh juga dihitung sebagai pahala jariyah yang terus mengalir meskipun pemberinya telah tiada.

12. Hati menjadi lapang

Melakukan sedekah subuh memberikan ketenangan dan kelapangan hati bagi pelakunya.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com