Tag Archives: pesawat-pesawat

Ini Dia 5 Penerbangan Terpanjang di Dunia, Singapore Airlines Juara


Jakarta

Tak hanya satu atau dua maskapai menawarkan penerbangan jarak yang sangat jauh atau ultra jarak jauh kini. Ada yang 19 jam penerbangan nonstop.

Teknologi penerbangan yang semakin canggih, pesawat yang lebih ringan, dan efisiensi bahan bakar yang meningkat menjadikan penerbangan di atas 16 jam secara nonstop semakin lumrah.

Saat ini, juara penerbangan paling panjang diberikan oleh Singapore Airline yang mengangkasa dari New York ke Singapura. Pesawat itu terbang sejauh 15.349 km dan berada di udara selama 18 jam 55 menit. Demi kenyamanan penumpang, penerbangan itu mengutamakan kelas bisnis buat penumpang.


Desember nanti, kabarnya ada penerbangan pesaing Singapore Airlines untuk penerbangan jarak jauh.

“Penumpang pesawat akan memasuki era baru ultra long-haul travel, pesawat akan terbang dalam waktu lama sehingga memungkinkan mereka untuk melihat matahari terbit dua kali,” begitulah pernyataan yang dikampanyekan untuk penerbangan ultra jarak jauh itu dilansir dailymail.

Adalah China Eastern Airlines yang merilis penerbangan terpanjang itu. Penerbangan itu melayani rute dari Bandara Internasional Pudong di China menuju Bandara Internasional Ministro Pistarini di Argentina.

Penerbangan itu diprediksi berada di angkasa selama 25,5 jam saat terbang dari China ke Argentina. Waktu tempuh saat kembali ke China lebih panjang lagi, yakni 29 jam.

“Penerbangan perdana dilakukan pada 4 Desember dan kita akan melihat MU745 dan MU746 melintasi 20.116,75 kilometer dan akan beroperasi dua kali dalam sepekan,” pernyataan dari maskapai.

Berikut 5 penerbangan non-stop terpanjang di dunia saat ini:

1. New York (JFK) ke Singapura (SIN) oleh Singapore Airlines

Pesawat Singapore Airlines dengan rute New York (JFK) ke Singapura (SIN) terbang selama 18 jam 55 menit dalam jarak 15.349 km. Saat ini, layanan itu menjadi penerbangan komersial terpanjang.

Penerbangan ini hanya menyediakan kelas Premium Economy dan Business Class (tidak ada kelas Ekonomi biasa).

2. Newark (EWR) ke Singapura (SIN) oleh Singapore Airlines

Pesawat ini terbang dalam tempo 19 jam 10 menit untuk menempuh jarak 15.344 km, hanya 5 km lebih pendek ketimbang rute New York-Singapura.

Sama seperti rute JFK, hanya tersedia kelas kenyamanan yang lebih tinggi.

3. New York (JFK) ke Auckland (AKL) oleh Air New Zealand & Qantas

Pesawat ini terbang dengan waktu tempuh 17 jam 40 menit sejauh 22.862 kilometer. Operasional dilakukan dengan Boeing 787-9 Dreamliner.

Dalam penerbangan ini masih tersedia kelas Ekonomi, termasuk opsi Skycouch yang memungkinkan kursi ditarik menjadi seperti tempat tidur.

4. Perth (PER) ke London (LHR) oleh Qantas

Penerbangan ini menjadi sebuah terobosan saat pertama kali diluncurkan pada Maret 2018 sebagai penerbangan komersial nonstop pertama dari Inggris ke Australia. Kini, penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner dan telah menjadi salah satu dari banyak layanan ultra long-haul.

Selama ini, Timur Tengah dan Asia biasanya menjadi tempat singgah bagi mereka yang menuju Australia dari Inggris-dan masih tetap demikian. Namun, rute ini memungkinkan hanya satu kali singgah dan langsung sampai tujuan jika kamu berasal dari Perth.

5. San Francisco (SFO) ke Bengaluru (BLR) oleh Air India

Pesawat ini terbang 17 jam 22 menit untuk menyelesaikan 14.004 km. Rute ini merupakan layanan Boeing 777-200L terpanjang yang saat ini digunakan.

Rute penerbangan ini dibuka dengan alasan khusus di baliknya, yakni menghubungkan dua wilayah teknologi terkemuka di dunia, dari Silicon Valley dan Bengaluru, yang dianggap sebagai “Silicon Valley”-nya India.

(fem/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Semua Pesawat Tak Layak Terbang, Izin Operasional pun Dicabut



Jakarta

Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) secara resmi mencabut izin operasional maskapai Serene Air. Maskapai itu tidak memiliki pesawat yang layak untuk terbang.

“Serene Air tidak memiliki pesawat yang layak beroperasi untuk penerbangan, sehingga tidak mampu memenuhi kapasitas operasional yang diperlukan dalam menjalankan penerbangan yang aman sesuai dengan aturan dan regulasi PCAA yang berlaku,” bunyi keterangan surat resmi PCAA, seperti dilansir Stuff, Kamis (9/10/2025).

“Oleh karena itu, Air Operator Certificate (AOC) yang diterbitkan untuk Serene Air resmi ditangguhkan segera,” keterangan ditambahkan.


Serene Air merupakan maskapai swasta yang mulai beroperasi pada 2017. Maskapai itu awalnya hanya melayani rute domestik kemudian memperluas layanannya ke penerbangan internasional menuju China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Saat ini Serene Air memiliki tujuh pesawat, yang terdiri dari tiga Airbus A330-200 dan empat Boeing 737-800.

Laporan situs aviasi One Mile At A Time mengungkapkan bahwa dari tiga Airbus A330 milik Serene Air, satu pesawat tidak beroperasi selama lebih dari setahun, satu lainnya terakhir terbang ke Karachi (KHI) pada 26 September, dan satu lagi ke Jeddah (JED) pada 29 September.

Sementara itu, untuk pesawat-pesawat Boeing 737, tiga di antaranya juga tidak aktif selama lebih dari setahun dan satu pesawat terakhir terbang ke Tianjin (TSN) pada 27 September lalu.

Salah satu pesawat dilaporkan tidak dapat beroperasi setelah mengalami insiden bird strike di Arab Saudi.

Maskapai itu berjanji untuk memulangkan penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket Serene Air.

“Kami memahami tantangan yang ditimbulkan oleh gangguan operasional baru-baru ini dan sangat menghargai kesabaran serta dukungan Anda,” pernyataan Serene Air dalam media sosialnya.

“Tim kami bekerja tanpa henti untuk memastikan semua penumpang yang terdampak dapat kembali dengan selamat, dengan pengaturan akomodasi, makanan, dan pemulangan yang sedang berlangsung. Kami tetap berkomitmen untuk segera memulihkan operasional dan menyambut Anda kembali dalam waktu dekat,” pernyataan ditambahkan.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Semua Pesawat Tak Laik Terbang, Izin Operasional Dicabut



Jakarta

Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) secara resmi mencabut izin operasional maskapai Serene Air. Maskapai itu tidak memiliki pesawat yang laik terbang.

“Serene Air tidak memiliki pesawat yang laik beroperasi untuk penerbangan, sehingga tidak mampu memenuhi kapasitas operasional yang diperlukan dalam menjalankan penerbangan yang aman sesuai dengan aturan dan regulasi PCAA yang berlaku,” bunyi keterangan surat resmi PCAA.

“Oleh karena itu, Air Operator Certificate (AOC) yang diterbitkan untuk Serene Air resmi ditangguhkan segera,” keterangan ditambahkan.


Serene Air merupakan maskapai swasta yang mulai beroperasi pada 2017. Maskapai itu awalnya hanya melayani rute domestik kemudian memperluas layanannya ke penerbangan internasional menuju China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Saat ini Serene Air memiliki tujuh pesawat, yang terdiri dari tiga Airbus A330-200 dan empat Boeing 737-800.

Laporan situs aviasi One Mile At A Time mengungkapkan bahwa dari tiga Airbus A330 milik Serene Air, satu pesawat tidak beroperasi selama lebih dari setahun, satu lainnya terakhir terbang ke Karachi (KHI) pada 26 September, dan satu lagi ke Jeddah (JED) pada 29 September.

Sementara itu, untuk pesawat-pesawat Boeing 737, tiga di antaranya juga tidak aktif selama lebih dari setahun dan satu pesawat terakhir terbang ke Tianjin (TSN) pada 27 September lalu.

Salah satu pesawat dilaporkan tidak dapat beroperasi setelah mengalami insiden bird strike di Arab Saudi. Maskapai itu berjanji untuk memulangkan penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket Serene Air.

Artikel tentang maskapai yang dicabut izin operasionalnya ini menjadi artikel terpopuler, Jumat (10/10/2025). Baca selengkapnya di sini.

Simak pula artikel terpopuler lainnya di bawah ini:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com