Tag Archives: pestisida

Mencuci Buah dengan Air Tak Bisa Hilangkan Pestisida, Ini Temuan Peneliti


Jakarta

Ternyata mencuci buah-buahan dengan air sebelum dimakan tidak bisa menghilangkan kandungan pestisida. Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian.

Pestisida adalah zat kimia yang digunakan oleh para petani untuk melindungi perkebunannya dari serangan hama. Mulai dari beras, sayuran, hingga buah-buahan.

Karenanya, sebelum hasil panen tersebut dikonsumsi, sebaiknya dicuci bersih menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kandungan pestisidanya.


Namun, hal mencengangkan ditemukan oleh seorang studi baru-baru ini. Para peneliti mengatakan bahwa dengan mencuci buah tidak bisa menghilangkan pestisida.

1. Temuan penelitian

Mencuci buahMencuci buah tidak bisa menghilangkan pestisida. Foto: Getty Images/ideabug

Dikutip dari People.com (09/08/24) penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi Raman untuk melihat bagaimana pestisida mempengaruhi apel.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Chemical Society menemukan bahwa distribusi pestisida menembus lapisan kulit dan daging buah apel.

“Oleh karena itu, risiko tertelannya pestisida dari buah-buahan tidak dapat dihindari hanya dengan mencuci,” ujar peneliti.

Lebih lanjut, peneliti menegaskan bahwa mereka tidak ingin menakut-nakuti siapapun tentang kandungan pestisida dalam makanan. Justru, mereka ingin memberikan panduan cara menghindarinya.

2. Cara menghindari pestisida pada buah

Dongdong Ye, seorang profesor di Anhui Agricultural University mengatakan bahwa penelitiannya ini mencakup bidang keamanan pangan.

Karenanya ia berupaya untuk memberikan panduan kesehatan kepada masyarakat luas. Cara yang paling efektif untuk menghindari pestisida pada buah adalah dengan mengupas kulitnya.

“Mengupas secara efektif dapat menghilangkan hampir semua residu pestisida, dibandingkan dengan hanya mencuci di air mengalir seperti yang sering direkomendasikan,” tutur Dongdong Ye.

Cara menghilangkan pestisida pada buah ada di halaman selanjutnya.

3. Mencuci buah tidak bisa menghilangkan pestisida

Mencuci buahSetela dicuci, sebaiknya buah dikupas kulitnya. Foto: Getty Images/ideabug

Dongdong Ye juga menjelaskan bahwa mencuri buah secara tradisional tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kandungan pestisida.

Sementara itu, lapisan pulp yang hilang dari proses pengupasan jauh lebih besar, seperti yang telah teruji menggunakan mikroskop ‘ultra depth of field’.

“Kami percaya bahwa mengupas buah dapat secara efektif menghindari bahaya pestisida pada bagian epidermis dan daging buah di dekat epidermis, sehingga mengurangi kemungkinan tertelannya pestisida,” tutur Dongdong Ye.

4. Batasan penggunaan pestisida

Menurut laporan tersebut dari U.S. Department of Agriculture, badan perlindungan lingkungan (EPA) telah menetapkan batasan berapa banyak pestisida yang boleh digunakan pada makanan.

Khususnya selama proses penanaman, pengolahan, dan penyimpanannya. Laporan itu menemukan bahwa residu pestisida yang ditemukan pada makanan jumlahnya selalu melebihi batas toleransi.

EPA sendiri secara rutin melakukan peninjauan tingkat toleransi yang diperbolehkan terhadap pestisida. Ini untuk memastikan bahwa toleransi terbuat secara akurat mencerminkan tingkat residu aktual.

(raf/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Lily Banse

Ngecat Tubuh Sapi Jadi Hitam Putih Bisa Dapat ‘Nobel’? Ini Kisah Peneliti Jepang



Jakarta

Tim peneliti Jepang dianugerahi Hadiah Ig Nobel atas studinya mengecat sapi dengan garis hitam putih seperti zebra. Tujuan pengecatan yaitu untuk mengetahui apakah garis itu bisa terhindar dari lalat seperti yang terjadi pada zebra.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa belang pada zebra berkaitan dengan lingkungan yang banyak lalat penggigit. Studi tahun 2014 oleh Caro dan timnya, menemukan lalat penggigit akan terganggu jika melihat permukaan garis berwarna hitam putih, sehingga sulit mendarat di tubuh zebra.

Studi lain menyebut, garis hitam zebra bertujuan untuk menyerap panas guna menghangatkan tubuh ketika dingin di pagi hari. Sementara garis putih memantulkan cahaya untuk mendinginkan tubuh zebra saat sore hari.


Bukan Penghargaan Nobel Sesungguhnya

Apa yang diterima oleh peneliti Jepang, itu merupakan penghargaan dari “Ig Nobel”. Ini bukan penghargaan Nobel atau Nobel Prize yang diterima ilmuwan dunia akhir-akhir ini.

Ig Nobel merupakan parodi dari Nobel Prize yang sudah ada sejak 1991. Penghargaan ini dibuat oleh sebuah jurnal sains asal Amerika Serikat, Annals of Improbable Research di Universitas Harvard, untuk menghargai penelitian yang membuat orang tertawa, tapi kemudian membuat banyak orang berpikir.

Penghargaan ini dinamai sebagai plesetan dari kata “Nobel” dan kata “ignoble” (tercela). Akhirnya, disebut dengan “Ig Nobel”.

Meneliti Sapi di Peternakan

Tim peneliti Jepang menerima penghargaan Ig Nobel bidang biologi pada Kamis malam, 18 September 2025, di Universitas Boston, Massachusetts. Dalam studinya, mereka bereksperimen dengan sapi-sapi hitam di peternakan.

“Penelitian ini dimulai setelah seorang peternak sapi meminta saran kepadanya tentang cara melindungi ternaknya dari serangga penggigit,” kata Kojima Tomoki dari Organisasi Penelitian Pertanian dan Pangan Nasional, salah satu peneliti, dikutip dari NHK World Japan.

Tim peneliti berhipotesis jika zebra bisa terlindung dari lalat penggigit dengan garis hitam putihnya, maka sapi juga bisa. Mereka kemudian mengecat sapi dengan garis hitam putih.

Hasilnya, peneliti menemukan, jumlah lalat penggigit yang ada di tubuh sapi berkurang setelah dicat. Mereka juga menemukan bahwa sapi yang dicat melakukan tindakan mengusir lalat, seperti menggerakkan kepala tiba-tiba atau menghentakkan kaki.

Peneliti mengungkapkan, uji coba mereka dapat digunakan untuk mengurasi stres pada hewan ternak. Selain itu, juga bisa mengembangkan cara alternatif untuk melindungi ternak dari gigitan lalat yang menyebabkan infeksi.

Meski begitu, peneliti menemukan cat yang diberikan ke tubuh sapi menghilang dalam beberapa hari. Ini menunjukkan perlunya pengembangan metode agar cat bisa tahan lama dan sapi tetap merasa nyaman.

Kojima mengatakan metode timnya dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida untuk mengusir serangga. Ia menambahkan bahwa hal itu dapat memecahkan masalah resistensi pestisida di lingkungan.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Sari Berita Penting