Tag Archives: petani

Platform Prediksi Cuaca Baru BMKG, Jawaban Hadapi Perubahan Iklim-Ketahanan Pangan


Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kenalkan inovasi baru untuk memprediksi cuaca bernama Platform Digital Agro-Weather Impact Services (BMKG-AWIS). Apakah akan lebih akurat?

BMKG-AWIS dihadirkan sebagai jawaban untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, seperti misi Presiden Prabowo Subianto. Inovasi ini nantinya akan berguna bagi petani untuk memantau kondisi cuaca terkini dengan resolusi tinggi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan platform ini berbasis Impact-Based Forecasting atau prakiraan berbasis data. Artinya, inovasi ini mampu menerjemahkan data cuaca yang kompleks menjadi informasi praktis bagi petani.


“Platform ini adalah transformasi layanan BMKG dari sekadar penyedia data teknis menjadi informasi berbasis risiko yang aplikatif dan dapat dimanfaatkan untuk pengambilan Keputusan di lapangan,” tuturnya dikutip dari rilis resmi, Selasa (7/10/2025).

Inovasi BMKG-AWIS

Seperti namanya, inovasi ini sangat bermanfaat bagi para petani. Ada berbagai informasi yang bisa ditemukan petani dalam platform BMKG-AWIS.

Informasi yang dimaksud termasuk, peta spasial risiko cuaca, dashboard peringatan dini, dan prediksi kondisi cuaca yang terintegrasi dengan sistem logistik pangan. Inovasi ini akan menjadi jembatan antara informasi cuaca dan kebutuhan nyata, terutama di sektor pangan.

“Dengan layanan yang telah disiapkan, petani maupun stakeholder terkait dapat memahami potensi risiko cuaca ekstrem terhadap produksi dan distribusi pangan sehingga dapat melakukan langkah antisipasi lebih dini,” urai Guswanto.

Strategi Hadapi Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan

BMKG-AWIS dikembangkan sebagai Decision Support System (DSS), sehingga mendukung perencanaan dan mitigasi risiko. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Indonesia memiliki tantangan perubahan iklim dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrem.

Keadaan ini membuat RI perlu memiliki sistem informasi cuaca yang adaptif, interaktif, dan terintegrasi lintas sektor. Kehadiran BMKG-AWIS, disebut menjadi komitmen BMKG untuk terus memperkuat layanan cuaca yang relevan, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Guswanto berharap inovasi ini bisa membawa manfaat bagi petani terutama dalam mengantisipasi potensi gagal panen. Selain itu, platform ini juga diharapkan menjadi salah satu pilar utama untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.

“Platform ini diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan di tengah dinamika cuaca yang semakin kompleks,” jabarnya.

Kini, BMKG mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan untuk memanfaatkan BMKG-AWIS secara optimal. Dengan begitu, strategi adaptasi nasional terhadap perubahan iklim dan mewujudkan ketahanan pangan Indonesia bisa terwujud.

(det/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kisah Awan Diperintah Menyiram Kebun Petani yang Rajin Bersedekah



Jakarta

Sedekah mengandung banyak keutamaan. Salah satunya seperti kisah seorang petani yang diriwayatkan oleh Muslim dalam bab Zuhd wa ar-Raqaq.

Suatu ketika, ada seorang laki-laki yang berada di sebuah tempat yang sunyi. Tiba-tiba ia mendengar sesuatu yang ghaib, yakni sebuah awan yang lewat di atas kepalanya.

Dari awan tersebut, lelaki itu mendengar suara perintah agar menyiram kebun Fulan. Mendengar hal itu, lantas ia mendengarkan sembari melihat ke arah mana awan itu pergi, seperti dikisahkan dalam buku Jangan Terlalu Berlebihan dalam Beribadah hingga Melupakan Hak-hak Tubuh tulisan Nur Hasan.


Setelah mengamati, awan tersebut ternyata berhenti dan menurunkan air hujan di sebuah tanah dengan batu-batu hitam. Air hujan itu kemudian membentuk aliran air yang mengalir ke sebuah tempat tertentu.

Semakin penasaran, laki-laki itu menelusuri air hujan yang sudah mengalir hingga akhirnya sampai di sebuah kebun. Ini dijelaskan oleh Imam Muslim bahwa Nabi SAW pernah bersabda:

“Ketika seorang laki-laki berada di tempat yang sunyi, ia mendengar suara awan, ‘Siramilah kebun Fulan,”

Nah, air hujan itu mengalir dan mengarah ke sebuah kebun. Lelaki itu kemudian melihat seseorang yang tengah berdiri di kebun tersebut dan sedang mengalirkan air dengan cangkul yang dibawanya ke semua penjuru kebun.

Menurut buku Kisah-Kisah yang Menunjukkan Keutamaan Amal yang disusun oleh Dr Umar Sulaiman al-Asqor, orang itu merupakan petani yang kebunnya dijaga oleh Allah SWT dari kekeringan karena dirinya ikhlas dan istiqomah mengeluarkan hasil taninya sesuai yang diperintahkan Allah. Kala itu, tanah-tanah di sekitar wilayah tersebut terbengkalai karena kekeringan.

Saking keringnya, sudah hampir satu setengah tahun hujan tidak kunjung turun. Sementara itu, lelaki yang dari awal mendengar suara awan tersebut juga merupakan seorang petani.

Ia heran, mengapa harus kebun si Fulan yang disirami dan bukan kebunnya? Padahal semua petani di wilayah itu membutuhkan siraman air. Setelah menemui orang yang kebunnya disirami, ia lantas bertanya,

“Wahai hamba Allah, siapa namamu?”

Orang tersebut menjawab, “Fulan,”

Kemudian, si pemilik kebun yang lahannya baru saja disirami air hujan balik bertanya, “Wahai hamba Allah, kenapa engkau bertanya tentang namaku?”

“Sebetulnya saya mendengar suara dari langit yang kemudian memerintahkan awan agar memberikan air kepadamu. Apa yang kamu lakukan pada kebun ini hingga mendapat keistimewaan luar biasa seperti itu?” tanyanya dengan rasa penasaran.

Pemilik kebun lalu menjawab, “karena kamu berkata seperti itu, maka aku melihat hasil kebunku. Sepertiganya aku sedekahkan kepada para fakir miskin, sepertiganya lagi aku makan bersama keluargaku, dan sepertiganya lagi aku kembalikan kepada kebun ini yang mempunyai haknya, yaitu dengan merawatnya dari hasil yang sudah aku peroleh ini,”

Karena sedekahnya yang membagi hasil kebun dengan adil, pemilik kebun itu mendapat kemuliaan dari Allah SWT hingga awan pun diperintahkan untuk menyirami kebunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah menjaga orang-orang shaleh yang adil dan suka bersedekah.

Dari kisah di atas, dapat kita ketahui bahwa sedekah bukanlah hal yang sia-sia. Justru sebaliknya, Allah membalas hamba-Nya yang rajin bersedekah dengan hal yang ganjaran yang luar biasa.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com