Tag Archives: pohon

Benarkah Bambu Bukan Termasuk Pohon? Ternyata Jenis Ini



Jakarta

Apakah detikers termasuk yang sering menyebut bambu dengan pohon bambu? Ternyata bambu bukan jenis pohon, lo. Lantas, bambu termasuk jenis apa?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pohon adalah tumbuhan yang berbatang keras dan besar atau pokok kayu. Secara umum, definisi pohon berkaitan dengan batang berkayu dan/atau bercabang.

Berdasarkan definisi ini, bambu tidak termasuk pohon karena strukturnya berongga dan bukan berkayu. Berbeda dengan pohon yang padat dan memiliki kambium untuk menebal.


Bambu Termasuk Jenis Rumput-rumputan

Secara ilmiah, bambu bukan pohon karena termasuk dalam famili rumput-rumputan (Poaceae). Bambu yang paling umum ditemukan, memiliki nama ilmiah Bambusa vulgaris.

Dikutip dari laman Queensland Government, bambu merupakan rumput tinggi yang tumbuh secara rapat. Bambu berasal dari wilayah Asia tropis dan subtropis, juga menyebar ke Australia.

Bambu sering kali tumbuh alami dan liar, seperti jenis rerumputan lainnya. Meski begitu, bambu bukanlah tanaman invasif yang mengganggu spesies lain.

Berdasarkan strukturnya, bambu bisa berukuran sangat besar. Biasanya memiliki banyak cabang pada satu buku dengan satu atau dua yang jauh lebih besar dari yang lain. Pada banyak spesies bambu, terdapat batang berongga dan ikatan pembuluh di penampang melintang yang tersebar di seluruh batang.

Bisa Tumbuh dengan Cepat dan Sering Dimanfaatkan oleh Manusia

Menurut American Bamboo Society, bambu termasuk salah satu tanaman yang tumbuh paling cepat di dunia. Bambu mampu tumbuh 60 cm atau lebih per hari karena sistem rimpangnya yang unik.

Namun, pertumbuhan cepat ini akan sangat bergantung pada tanah dan kondisi iklim setempat. Bambu bisa hidup di berbagai iklim mulai dari pegunungan dingin hingga wilayah tropis yang panas.

Keberadaannya yang melimpah membuat bambu sering dimanfaatkan oleh manusia. Di wilayah Asia, bambu memiliki nilai ekonomis sebagai bahan bangunan, sumber makanan pangkal mudanya, hingga produk mentah serbaguna.

Diketahui, ada lebih dari 70 genera bambu yang terbagi menjadi sekitar 1.450 spesies. Di Indonesia, ada beberapa bambu yang populer digunakan, yaitu:

1. Bambu Betung (Dendrocalamus asper)

2. Bambu ampel atau bambu aur (Bambusa vulgaris)

3. Bambu Wuluh/Wulung/Hitam (Gigantochloa atroviolacea)

4. Bambu Tali/Apus (Gigantochloa apus)

5. Bambu talang/lemang (Schizostachyum brachycladum)

6. Bambu Mayan (Gigantochloa robusta)

7. Bambu Kecil/Mini/Bayi (Pogonatherum paniceum)

8. Bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striata)

(faz/pal)



Sumber : www.detik.com

Kisah Wafatnya Nabi Zakaria AS yang Terbunuh di Dalam Pohon


Jakarta

Ada dua perbedaan versi yang menceritakan tentang kisah wafatnya Nabi Zakaria AS. Salah satunya ada yang mengatakan bahwa Nabi Zakaria AS terbunuh oleh kaumnya.

Nabi Zakaria AS adalah ayah dari Nabi Yahya AS yang berasal dari Bani Israil. Al-Hafizh Abul Qasim Ibnu Asakir dalam kitabnya menyebutkan bahwa Nabi Zakaria AS bernama lengkap adalah Zakaria bin Berekhya. Ada juga yang mengatakan, Zakaria bin Dan.

Pendapat lainnya menyebutkan, Zakaria bin Ladun bin Muslim bin Shaduq bin Hasyban bin Dawud bin Sulaiman bin Shadiqah bin Balathah bin Nahor bin Solom bin Bahfasyat bin Inamen bin Rahiam bin Sulaiman bin Dawud.


Kisah Wafatnya Nabi Zakaria AS

Dikutip dari Qashash Al-Anbiyaa’ (Kisah Para Nabi) karya Ibnu Katsir yang menukil pendapat dari Wahab bin Munabbih, ada berbagai versi keterangan mengenai bagaimana Nabi Zakaria AS meninggal. Beberapa di antaranya menyebut, Nabi Zakaria AS meninggal secara wajar tetapi ada pula yang menyebut karena dibunuh.

Untuk pendapat pertama bersumber dari riwayat Abdul Mun’im bin Idris bin Sinan dari ayahnya yang meriwayatkan dari Wahab bin Munabbih dari Mukhtashar Tarikh Dimasyqa. Wahab menceritakan, saat itu Nabi Zakaria AS tengah melarikan diri dari penganiayaan yang dilakukan kaumnya.

Dikutip dari buku Kisah Bapak & Anak dalam Al-Qur’an karya Adil Musthafa Abdul Halim, Nabi Zakaria AS melarikan diri ke sebuah kebun yang ditumbuhi pepohonan di Baitul Maqdis. Pepohonan yang ada di sana tersebut memanggilnya, “Wahai Nabi Allah, silakan datang ke dekatku.”

Ketika Nabi Zakaria AS mendekat, pepohonan tersebut membuka dirinya dan memungkinkan Nabi Zakaria AS bersembunyi di dalamnya. Setelahnya, Nabi Zakaria AS dikisahkan masuk ke dalam sebuah pohon.

Saksi mata, iblis, melihat ini dan mengambil sepotong kain dari pakaian Nabi Zakaria AS. Ia membawa kain tersebut keluar dari tumbuhan untuk membuktikan keberadaan Nabi Zakaria AS kepada kaum yang mencarinya.

Hingga pada akhirnya, kaumnya tersebut mengetahui keberadaan Nabi Zakaria AS. Mereka pun memutuskan untuk menebang pohon tersebut dengan menggergajinya.

“Setelah kaumnya mengetahui bahwa dia berada dalam pohon tersebut, mereka mengambil gergaji dan mulai menebang pohon itu,” demikian cerita dari Wahab.

Hingga saat gergaji tersebut hampir mengenai Nabi Zakaria AS, Allah SWT memberikan wahyu untuknya, “Apabila eranganmu tidak berhenti, maka Aku akan membalikkan negerimu dan semua orang yang ada di atasnya.”

Pada saat itulah, menurut riwayat dari Wahab, erangan Nabi Zakaria AS berhenti dan pohon pun terbelah menjadi dua bersamaan dengan Nabi Zakaria AS.

Sementara itu, pendapat lainnya berasal dari Ishaq bin Bisyr yang meriwayatkan dari Idris bin Sinan, dari Wahab bin Munabbih. Wahab mengatakan,

“Orang yang diselubungi oleh pohon tersebut adalah Yesaya, sementara Zakaria meninggal dunia secara wajar. Wallahu a’lam.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com