Tag Archives: ppkn

Jadwal Gelombang dan Sesi TKA SMA/SMK/Sederajat, Cermati Milik Kalian!


Jakarta

Sebanyak 3,5 juta siswa telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA). Perdana TKA akan dilaksanakan pada November 2025 untuk siswa SMA/SMK/sederajat.

Pelaksanaan TKA untuk siswa SMA/SMK/sederajat dibagi menjadi tiga gelombang. Setiap gelombang terdiri dari dua hari TKA yang dibagi berdasarkan mata pelajaran.

Jadwal TKA SMA/SMK/Sederajat

Berdasarkan Gelombang

  • Gelombang I: 3-4 November 2025
  • Gelombang II: 5-6 November 2025
  • Gelombang III: 8-9 November 2025

Berdasarkan Mata Pelajaran

Dikutip dari unggahan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI dalam media sosial, seperti ini pembagian sesi mata pelajaran dalam TKA:


1. Hari Pertama:

  • Bahasa Indonesia
  • Matematika
  • Bahasa Inggris

2. Hari Kedua:

  • Mata pelajaran pilihan I
  • Mata pelajaran pilihan II.

Mata Pelajaran Pilihan TKA SMA/SMK/Sederajat

  • Matematika lanjutan
  • Bahasa Indonesia lanjutan
  • Bahasa Inggris lanjutan
  • Fisika
  • Kimia
  • Biologi
  • Ekonomi
  • Sosiologi
  • Geografi
  • Sejarah
  • Antropologi
  • PPKn/Pendidikan Pancasila
  • Bahasa Arab
  • Bahasa Jerman
  • Bahasa Prancis
  • Bahasa Jepang
  • Bahasa Korea
  • Bahasa Mandarin
  • Produk/projek kreatif dan kewirausahaan.

Tata tertib saat pelaksanaan TKA diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kepmendikdasmen) No 95/M/2025. Seperti ini hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh siswa ketika pelaksanaan TKA.

Larangan Saat TKA

  • Tidak diizinkan memasuki ruangan sebelum tanda masuk dibunyikan pada 15 menit sebelum TKA dimulai
  • Tidak boleh terlambat lebih dari 15 menit
  • Dilarang membawa dan menggunakan catatan dan/atau perangkat komunikasi elektronik, alat atau piranti komunikasi dan optik, kamera, kalkulator, serta sejenisnya ke dalam ruang
  • Tidak boleh membuat gaduh sehingga mengganggu kelancaran atau ketertiban TKA
  • Dilarang melakukan kerja sama dengan peserta lainnya
  • Dilarang menyontek dalam melaksanakan TKA
  • Tidak diizinkan menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain dalam menjawab soal TKA
  • Dilarang menggunakan joki dalam mengikuti TKA
  • Dilarang merekam dan/atau memfoto serta menyebarkan soal ujian
  • Tidak boleh meninggalkan ruangan tanpa izin pengawas ruang.

Golongan Pelanggaran Ringan dalam TKA

  • Terlambat memasuki ruangan setelah tanda masuk berbunyi (15 menit sebelum TKA dibunyikan)
  • Tidak menempati tempat duduk sesuai sesi dan penempatan yang disiapkan
  • Tidak meletakkan tas dan buku pada tempat yang sudah disediakan
  • Tidak mengisi daftar hadir.

Golongan Pelanggaran Sedang dalam TKA

  • Masuk ke dalam aplikasi TKA dengan username dan password yang tidak sesuai dengan kartu login
  • Meninggalkan ruang ujian selama pelaksanaan TKA tanpa izin pengawas
  • Tidak segera melaporkan kendala teknis atau gangguan selama ujian kepada pengawas atau proktor
  • Membuat gaduh sehingga mengganggu kelancaran atau ketertiban pelaksanaan TKA.

Golongan Pelanggaran Berat dalam TKA

  • Mengikuti TKA tidak sesuai dengan identitas yang terdaftar
  • Tes dikerjakan oleh orang lain
  • Membawa dan/atau menggunakan catatan, perangkat komunikasi elektronik, kamera, kalkulator, atau alat bantu sejenis ke dalam ruang ujian
  • Merekam, memotret, atau menyebarluaskan soal TKA dalam bentuk apa pun
  • Melakukan kerja sama dengan peserta lainnya atau menyontek dalam menjawab soal TKA
  • Menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain dalam menjawab soal TKA.

Sanksi TKA

  • Berdasarkan hasil temuan langsung, peserta TKA yang melakukan pelanggaran di atas akan ditindak sebagai berikut:
  • Peringatan lisan oleh pengawas ruang.
  • Pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan oleh penyelenggara tingkat provinsi atau penyelenggara tingkat kabupaten/kota sesuai kewenangan.
  • Dikeluarkan dari ruangan dan dinyatakan mendapat nilai 0 (nol) untuk mata pelajaran terkait setelah dilakukan investigasi oleh penyelenggara tingkat pusat.

Apabila detikers mendapati kendala dalam pelaksanaan TKA, segeralah menginformasikannya kepada proktor dan/atau pengawas ya! Semoga lancar!

(nah/pal)



Sumber : www.detik.com

Terapkan ‘Strategi Catur’, Anak Buruh Tani Ini Jadi Wisudawan Terbaik Unesa



Jakarta

Catur memang sebuah permainan strategi yang penuh makan filosofi di dalamnya. Filosofi inilah yang digenggam teguh Nur Hidayati Septi Rofiko untuk menjadi wisudawan terbaik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Periode ke-116.

“Dari papan catur, saya belajar strategi, kesabaran, dan keberanian mengambil langkah,” tuturnya dikutip dari laman resmi Unesa, Kamis (16/10/2025).

Anak Buruh Tani Jadi Wisudawan Terbaik Unesa

Sosok yang akrab dipanggil Septi itu lahir dari keluarga yang hidup sederhana, ayahnya seorang buruh tani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Meski sederhana, hal ini tidak dipandang Septi sebagai keterbatasan atau penghalang.


Kondisi ini, justru menjadi pembelajaran yang paling berharga tentang kesabaran dan konsistensi. Sebelum berkuliah, Septi bercerita dirinya adalah pribadi yang pemalu dan penakut.

Namun, usai diterima menjadi keluarga besar program studi (prodi) Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Unesa, ia berusaha keluar dari zona nyaman. Septi mencoba aktif dalam organisasi, seperti Ikatan Mahasiswa Jombang (IMJ) Unesa, Civic Study Club (CSC), hingga Percasi Kabupaten Jombang.

Pengalaman ini kemudian mengubah dirinya untuk berani tampil di depan publik. Bahkan kini, Septi berani untuk memimpin hingga mengambil keputusan.

“Hidup selalu menuntut kita keluar dari zona nyaman. Justru dari tantangan itu, kita menemukan versi terbaik diri kita,” ungkapnya.

Tidak hanya pengalaman organisasi, Septi juga memiliki prestasi nonakademik. Ia pernah meraih Juara II Lomba Poster dalam ajang Civic Education Fair (CEF) 2022.

Tentang catur, Septi mengaku sangat cinta dengan dunia olahraga tersebut. Berangkat dari hal ini, ia terkenal sebagai pengajar catur di ekstrakurikuler sekolah hingga les privat.

Setelah perjalanan kuliah yang panjang, perjuangan Septi dibayar tuntas dengan predikat Wisudawan Terbaik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) dengan IPK 3,89, predikat Pujian (Cum Laude).

Kembali mengacu pada dunia catur, Septi mengaku kunci keberhasilannya sebagai wisudawan terbaik adalah konsisten menjalani segala hal. Selain itu, menurutnya hidup juga perlu perencanaan yang matang.

Septi memilih jalan itu, ia melangkah dengan doa kedua orang tuanya, konsisten, dan berani mengambil semua peluang. Tak perlu langsung hebat, ia terus bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan langkah.

“Harus berani jatuh, bangkit, dan melanjutkan langkah,” tegas Septi.

Teliti Partisipasi Politik Perempuan

Filosofi dunia catur juga dituangkan Septi pada tugas akhir skripsinya. Diketahui ia menulis terkait peran krusian perempuan dalam dunia politik lokal berjudul “Partisipasi Warga Negara: Studi Motivasi Anggota PTPS Perempuan Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang pada Pemilu 2024”.

Skripsi ini hadir usai Septi terjun langsung sebagai sebagai Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Ia menyaksikan bagaimana perempuan tidak sekadar hadir, tetapi memberikan kontribusi nyata dalam mengawal jalannya demokrasi di tingkat akar rumput.

“Bagi saya, partisipasi itu bukan hanya soal hadir menjalankan tugas, tapi juga cermin tanggung jawab dan keberanian perempuan dalam memperkuat demokrasi lokal,” katanya.

Skripsi ini mengantarkan Septi lulus dari Unesa dengan predikat istimewa. Unesa mengapresiasi penuh kisah perjuangan Septi.

Menurut Unesa kisah Septi meninggalkan pesan yang sederhana tetapi kuat. Di mana, setiap orang, dari latar belakang apa pun, bisa menulis kisah kemenangannya sendiri.

(det/nah)



Sumber : www.detik.com