Tag Archives: prabowo subianto – gibran rakabuming raka

10 Kementerian dengan Kinerja Terbaik Versi IndoStrategi, Kemendikdasmen Nomor Satu


Jakarta

Lembaga survei IndoStrategi merilis hasil kinerja kementerian di Kabinet Merah Putih dalam satu tahun. Kementerian di bidang pendidikan ternyata berhasil meraih penilaian terbaik dengan menempati peringkat pertama dan keempat.

Survei IndoStrategi melakukan wawancara langsung terhadap 424 responden dari 34 provinsi. Responden dipilih dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria yang mempertimbangkan pendidikan minimal S1 dan memiliki pekerjaan tetap.

Mengutip detikNews, responden diminta memberikan penilaian berdasarkan skor dengan kategori 0,00-2,00 (kinerja buruk), 2,01-4,00 (kinerja sedang), dan 4,01-5,00 (kinerja baik). Survei ini berlangsung pada awal September hingga 13 Oktober 2025.


Selain wawancara, survei juga disertai analisis berita daring dan luring, dokumen resmi pemerintah, serta focus group discussion (FGD) yang melibatkan pengamat hingga akademisi.

Lalu bagaimana hasilnya?

Kemendikdasmen Nomor Satu, Kemendiktisaintek Keempat

Berdasarkan hasil survei, Kementerian Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendapat skor terbaik dengan 3,35 (dari 5). Disusul Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada peringkat kedua dengan skor 3,32.

Kementerian Agama (Kemenag) menyusul di posisi ketiga dengan skor 3,26. Sementara bidang pendidikan lainnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menempati posisi keempat terbaik dengan skor 3,22.

Jika melihat skornya, nilai kinerja maksimal hanya pada angka 3,35 dari 5. Ini menunjukkan kinerja terbaik kementerian di Kabinet Merah Putih hanya masuk kategori ‘sedang’.

“Berdasarkan grafik di atas, semua kementerian mendapatkan skor kinerja sedang. Namun demikian, terdapat variasi skor,” ucap Direktur Riset Ali Noer Zaman, dalam rilis hasil survei yang dikutip, Senin (20/10/2025).

Merespons hasil survei, Direktur Riset Indonesia Presidential Studies (IPS) Arman Salam, menilai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah guna mendukung target Indonesia Emas 2045. Namun di sisi lain, Arman menyoroti bahwa sistem pendidikan nasional masih memerlukan perbaikan agar dapat mencapai standar global.

Berikut daftar kementerian dengan kinerja terbaik selama setahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menurut survei IndoStrategi.

Daftar 10 Kementerian dengan Kinerja Terbaik Versi IndoStrategi

1. Kementerian Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Skor: 3,35

2. Kementerian Luar Negeri

Skor: 3,32

3. Kementerian Agama

Skor: 3,26

4. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Skor: 3,22

5. Kementerian Pertanian

Skor: 3,21

6. Kementerian Keuangan

Skor: 3,15

7. Kementerian Dalam Negeri

Skor: 3,14

8. Kementerian Pertahanan

Skor: 3,13

9. Kementerian Kehutanan

Skor: 3,12

10. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal

Skor: 3,09

(faz/twu)



Sumber : www.detik.com

Potensi Wakaf Besar, Bisa Bantu Program Makan Siang Gratis


Jakarta

Ketua Badan Wakaf Indonesia Kamaruddin Amin menyebut potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Saking besarnya dia yakin jika potensi itu dimaksimalkan wakaf bisa menjadi salah satu instrumen untuk membantu program makan siang gratis pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dikatakan oleh Kamaruddin saat berbincang dengan sejumlah editor media massa nasional di Jakarta Jumat malam 11 Oktober 2024. “Kita tahu pemerintah sekarang punya program makan siang bergizi gratis. Saya kira kalau nanti pengumpulan wakaf kita sudah banyak, menurut saya ini juga bisa menjadi salah satu instrumen untuk membantu bersama-sama pemerintahan. Misalnya memberikan bantuan kepada santri-santri kita, siswa-siswi madrasah, pondok pesantren yang membutuhkan makanan bergizi misalnya, bisa kita ambilkan dari wakaf kita, kalau jumlahnya sudah banyak,” kata Kamaruddin.

Dia menyebut untuk wakaf tanah potensinya tersebar di 450 ribu titik lebih. Dari prediksi BWI aset wakaf tersebut jika dinominalkan mencapai Rp 2 ribu triliun lebih. Sebagian besar aset wakaf tersebut digunakan untuk pembangunan masjid, pesantren, lembaga pendidikan dan makam atau kuburan.


Dari total 450 ribu titik aset tanah tersebut, kata Kamaruddin, sekitar 9,9 persen di antaranya masih idle atau menganggur alias belum diproduktifkan. Ini menjadi tantangan BWI untuk membuat aset aset tersebut lebih produktif dan bernilai ekonomis.

Meski sebenarnya dari 9,9 persen aset wakaf tersebut tidak bisa dikatakan semuanya tidak produktif. Sebab banyak di antaranya aset tersebut digunakan untuk membangun lembaga pendidikan seperti madrasah, banyak pesantren juga yang dibangun di atas tanah wakaf. “Lembaga Pendidikan kita tanpa wakaf itu collapse sebenarnya. Jadi ini semua (tanah wakaf) sangat produktif karena digunakan untuk pendidikan, untuk ibadah, masjid misalnya,” papar Kamaruddin.

Menurut Kamar saat ini setidaknya ada 2 tantangan dalam pengelolaan wakaf. Pertama merawat, menjaga dan mempertahankan aset wakaf yang selama ini sudah sangat produktif untuk tetap produktif dan bisa lebih produktif lagi. Kedua adalah tanah-tanah wakaf yang belum termanfaatkan ini, yang berpotensi produktif tapi belum produktif agar bisa menjadi lebih bernilai ekonomis.

Wakaf untuk Pengentasan Kemiskinan

Selain menjadi salah satu instrumen program makan siang gratis, wakaf juga berpotensi untuk membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. Saat ini potensi wakaf yang sangat besar tersebut belum dikapitalisasi secara maksimal.

Salah satu usaha untuk memaksimalkan potensi tersebut adalah dengan melakukan Gerakan Indonesia Berwakaf. Misalnya melalui wakaf uang di mana potensi wakaf uang di Indonesia ini mencapai Rp 180 triliun setiap tahunnya. Sementara baru sekitar 10 persen saja dari potensi wakaf uang tersebut yang tergarap.

Menurut Kamaruddin jika potensi wakaf uang ini dimaksimalkan bisa membantu program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah. Wakaf juga bisa membantu pemerintah Indonesia berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan. “(Wakaf) sangat berpotensi untuk pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan,bahkan menjadi instrumen powerfull untuk mewujudkan cita-cita bangsa kita Indonesia dalam berkontribusi mempercepat pencapaian SDGs,” jelas Kamaruddin.

Apalagi, lanjut dia, saat ini banyak kemudahan-kemudahan dalam berwakaf uang. Wakaf bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Sejumlah aplikasi juga membantu masyarakat dalam berwakaf.

Badan Wakaf Indonesia pun saat ini tengah mengajak masyarakat untuk berwakaf. Misalnya melalui Kantor Urusan Agama (KUA) mengajak calon pengantin untuk berwakaf. Di Indonesia setiap tahun ada 1,5 juta calon pengantin. Jika setiap pasangan calon pengantin berwakaf Rp 100 ribu, maka sudah dibayangkan jumlah potensi wakaf uang yang bisa dihimpun. Belum lagi potensi wakaf yang bisa dihimpun dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), calon Jemaah haji dan juga Jemaah umrah.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com