Tag Archives: prajurit

Reminder, Pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI Bakal Tutup 25 Oktober



Jakarta

Pendaftaran Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2025 akan segera ditutup pada 25 Oktober. Apa saja persyaratannya?

Seperti diketahui, Perwira Prajurit Karier TNI 2025 adalah jalur seleksi bagi lulusan D4, S1, hingga S2 dari berbagai jurusan. Rekrutmen ini ditujukan untuk lulusan perguruan tinggi yang ingin mengabdikan diri sebagai perwira TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, atau TNI Angkatan Udara.


Setelah dinyatakan lulus seleksi, para calon anggota akan mengikuti pendidikan selama kurang lebih tujuh bulan. Prajurit yang dinyatakan lulus pendidikan akan menjadi Perwira Pertama (PAMA) dengan pangkat Letnan Dua (Letda).

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2001 Tentang Peraturan Gaji Anggota Tentara Nasional Indonesia, gaji lulusan Perwira Prajurit Karier TNI 2025 yang berpangkat Letda berada pada rentang Rp 2.954.200 hingga Rp 4.779.300.

Syarat Pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI 2025

Berikut persyaratan yang harus dipenuhi pendaftar Perwira Prajurit Karier TNI 2025:

  1. Warga Negara Indonesia pria/wanita, bukan prajurit TNI/Polri/PNS
  2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  3. Setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
  4. Sehat jasmani, rohani, dan bebas narkoba
  5. Tinggi badan minimal pria 163 cm dan wanita 157 cm, dengan berat badan seimbang
  6. Telah lulus dan berijazah D4/S1/S1 Profesi dan S2 dengan jurusan/program studi sesuai kebutuhan TNI
  7. Berusia maksimal 28 tahun untuk D4/S1 dan 30 tahun untuk S1 Profesi dan S2 pada saat pembukaan Dikma
  8. Akreditasi universitas dan jurusan/program studi minimal “B”/Baik Sekali (SAAT LULUS)
  9. Untuk jurusan/program studi akreditasi “A”/Unggul, IPK tidak kurang dari 2,80
  10. Untuk jurusan/program studi akreditasi “B”/Baik Sekali, IPK tidak kurang dari 3,00
  11. Belum pernah menikah, dan sanggup tidak menikah selama mengikuti pendidikan pertama, kecuali jurusan Kedokteran Umum dengan ketentuan yang berlaku
  12. Membawa fotokopi sertifikat akreditasi universitas dan program studi yang dikeluarkan BAN-PT
  13. Bersedia ditugaskan di seluruh wilayah NKRI
  14. Bagi yang sudah bekerja harus mendapat persetujuan dari instansinya dan sanggup membuat pernyataan diberhentikan dengąn hormat dari pimpinan instansi yang bersangkutan bila lulus seleksi dan masuk Dikma
  15. Membawa Surat Keterangan Bebas Narkoba dan Surat Kesehatan dari rumah sakit pemerintah
  16. Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud Ristek, serta dilengkapi transkrip akademik hasil konversi nilai luar negeri ke dalam transkrip dalam negeri
  17. Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Polri
  18. Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan ketentuan agama/adat dan melampirkan surat keterangan dari ketua agama/adat
  19. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun dihitung mulai saat dilantik menjadi perwira
  20. Memiliki kartu BPJS

Daftar Jurusan Perwira Prajurit Karier TNI 2025

Sebelum mendaftar, pastikan jurusanmu terdaftar dalam jurusan yang dibutuhkan. Berikut daftarnya:

  1. Ilmu Forensik
  2. Kedokteran Umum
  3. Kedokteran Gigi
  4. Keperawatan/Ners
  5. Apoteker
  6. Ilmu Gizi
  7. Kesehatan Lingkungan
  8. Radiologi
  9. Kesehatan Masyarakat
  10. Teknik Rekayasa Elektro Medis
  11. Teknik Elektromedik
  12. Analis Kesehatan/Medis
  13. Rekam Medik
  14. Fisioterapi
  15. Psikologi
  16. Penerbang
  17. Teknik Penerbangan/T. Dirgantara
  18. Teknik Sipil
  19. Teknik Arsitektur/Arsitektur
  20. Teknik Elektronika
  21. Teknik Elektro Arus Kuat
  22. Teknik Mekatronika
  23. Teknik Telekomunikasi
  24. Teknik Informatika
  25. Teknik Komputer
  26. Teknik Multimedia dan Jaringan
  27. Teknik Otomotif
  28. Teknik Kelautan/Ilmu Kelautan
  29. Teknik Perkapalan
  30. Teknik Kelistrikan Kapal
  31. Teknik Kimia
  32. Teknik Perencanaan Wilayah Kota
  33. Teknik Geodesi/Geomatika
  34. Teknik Geofisika
  35. Teknik Metalurgi
  36. Teknik Manajemen Industri/T. Industri
  37. Teknologi Informasi
  38. Sistem dan Teknologi Informasi
  39. Sistem Informasi
  40. Ilmu Komputer
  41. Desain Grafis
  42. Desain Komunikasi Visual (DKV)
  43. Jaringan Telekomunikasi Digital
  44. Manajemen Informatika
  45. Rekayasa Keamanan Siber
  46. Sandi & Siber
  47. Sains Data
  48. Permesinan Perikanan
  49. Perikanan
  50. Peternakan
  51. Pertanian
  52. Perkebunan
  53. Nautika
  54. Oseanografi
  55. Kriminologi
  56. Ilmu Hukum/Hukum
  57. Hukum Pidana
  58. Hukum Perdata
  59. Hukum Internasional
  60. Hukum Tata Negara
  61. Pendidikan Keagamaan Islam
  62. Pendidikan Agama Kristen
  63. Teologi Agama Kristen
  64. Kateketik/Pendidikan Agama Katolik
  65. Teologi Hindu/Pendidikan Agama Hindu
  66. Teologi
  67. Bimbingan Penyuluhan Islam
  68. Bahasa dan Sastra Indonesia
  69. Bahasa dan Sastra Prancis
  70. Bahasa dan Sastra Mandarin
  71. Bahasa dan Sastra Rusia
  72. Bahasa dan Sastra Arab
  73. Bahasa Korea/Bahasa & Kebudayaan Korea
  74. Ilmu Keolahragaan
  75. Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  76. Pendidikan Olahraga & Kesehatan
  77. Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi
  78. Pendidikan Seni Musik
  79. Manajemen Pendidikan
  80. Statistika
  81. Geografi
  82. Kartografi & Penginderaan Jauh
  83. Perpajakan
  84. Ilmu Politik
  85. Ilmu Komunikasi
  86. Ilmu Administrasi Negara
  87. Administrasi Negara/Administrasi Publik
  88. Jurnalistik
  89. Film & Animasi
  90. Manajemen Sumber Daya Manusia
  91. Manajemen Hutan
  92. Manajemen Transportasi
  93. Manajemen Logistik
  94. Manajemen Keuangan
  95. Manajemen Aset
  96. Manajemen
  97. Ilmu Ekonomi/Manajemen
  98. Ekonomi
  99. Akuntansi
  100. Sejarah
  101. Pemandu Lalu Lintas Udara
  102. Kurikulum & Teknologi Pendidikan
  103. Penyiaran Konten Digital
  104. Hubungan Masyarakat
  105. Ilmu Perpustakaan

Mekanisme Pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI 2025

  1. Calon mendaftar secara online melalui internet dengan website: https://rekrutmen-tni.mil.id
  2. Daftar ulang secara fisik ke tempat pendaftaran yang telah ditentukan dengan menunjukan cetakan formulir pendaftaran (Validasi)
  3. Membawa dokumen asli sesuai ketentuan pendaftaran
  4. Membawa semua Blangko yang di Download pada saat daftar online
  5. Wajib membawa surat keterangan sehat dan surat keterangan bebas Narkoba dari Rumah Sakit serta melampirkan kartu BPJS

Itulah informasi mengenai pendaftaran Perwira Prajurit Karier TNI 2025. Daftar sebelum tanggal 25 Oktober, ya!

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kisah Prajurit Muslim yang Menjadi Ahli Neraka



Jakarta

Di zaman Rasulullah SAW, hidup seorang pemuda yang berjuang di jalan Allah SWT dengan menjadi prajurit perang. Sayangnya, ia justru menjadi seorang ahli neraka.

Kisah prajurit ini diceritakan dalam buku 115 Kisah Menakjubkan Dalam Hidup Rasulullah yang ditulis Fuad Abdurrahman.

Suatu ketika pasukan muslimin yang dipimpin Rasulullah berhadapan dengan pasukan musyrik dalam sebuah peperangan. Ketika sebagian orang beristirahat, Rasulullah SAW pergi ke markas pasukan muslim.


Di antara banyaknya pasukan muslim saat itu, ada seorang laki-laki yang tampak sangat bersemangat dalam peperangan. Ia tidak membiarkan seorang musuh pun lepas dari sabetan pedangnya.

Melihat kegigihan dan keberaniannya, para sahabat berkomentar tentang orang ini, “Betapa besar pahala si fulan itu pada hari ini dibandingkan kita.”

Mendengar komentar para sahabat, Rasulullah SAW menanggapinya, “Sesungguhnya ia termasuk ahli neraka.”

Mendengar perkataan Rasulullah SAW, banyak yang kemudian heran karena tidak percaya. Mereka yakin bahwa setiap yang berjuang di jalan Allah SWT untuk membela agama Islam maka akan mendapatkan keutamaan.

Karena heran mendengar ucapan Rasulullah SAW, salah seorang sahabat berkata, “Aku adalah temannya dan aku akan mengikuti gerak-geriknya.”

Kemudian, ia pergi memperhatikan segala gerak-gerik pemuda yang disebut sebagai ahli neraka itu. Jika pemuda itu maju, ia pun maju, dan jika temannya itu berhenti, ia juga berhenti.

Selang beberapa waktu, pemuda yang disebut ahli neraka itu mendapat luka yang sangat parah akibat tebasan senjata musuh. Namun, alih-alih bersabar, ia malah mempercepat kematiannya dengan menancapkan pangkal pedangnya ke tanah dan mengarahkan hulu pedangnya yang runcing ke ulu hatinya, dan ia hempaskan tubuhnya ke pedang itu. Ternyata, ia memilih jalan pintas untuk bunuh diri.

Setelah melihat apa yang dilakukan pemuda itu, sahabat yang tadi mengawasi dan mengikutinya segera menghadap Rasulullah SAW dan berkata, “Aku bersaksi, engkau adalah utusan Allah.”

Rasulullah SAW bertanya, “Ada apa?”

“Tentang laki-laki yang engkau sebutkan sebagai ahli neraka tadi sehingga orang-orang terkejut mendengarnya. Aku mengatakan kepada mereka bahwa aku akan mengikutinya dan mengabarkan keadaannya. Maka, aku mengawasi gerak-geriknya hingga ia terluka parah. Namun, ia mempercepat kematiannya dengan cara menancapkan pedangnya ke tanah dan mengarahkan hulunya ke ulu hatinya, lalu menghempaskan tubuhnya ke pedang itu hingga ia tewas akibat bunuh diri.”

Mendengar cerita sahabat itu, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ada laki-laki yang tampak oleh manusia melakukan amal ahli surga, tetapi sebenarnya ia termasuk ahli neraka. Dan sesungguhnya ada laki-laki yang tampak oleh manusia melakukan amal ahli neraka, tetapi sebenarnya ia termasuk ahli surga.”

Bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An Nisa ayat 29,

…وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا –

Artinya: “… Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Zaid Tsabit bin Adh-Dhahhak Al-Anshari, Rasulullah SAW bersabda,

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ، عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Barang siapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka nanti pada hari kiamat ia akan disiksa dengan sesuatu itu.” (Muttafaq Alaih)

Neraka adalah tempat kembali bagi orang-orang yang putus asa dan melakukan bunuh diri.

Rasulullah SAW mengatakan dalam hadits riwayat Abu Hurairah, “Barang siapa membunuh dirinya dengan menggunakan besi, maka besi tersebut akan ditempelkan pada perutnya di neraka jahanam selama-lamanya. Dan barang siapa membunuh dirinya dengan menggunakan racun maka racun yang berada di tangannya akan ia rasakan selama-lamanya di neraka jahanam. Dan barang siapa menjatuhkan diri dari puncak gunung sehingga ia meninggal dunia maka ia akan dijatuhkan di neraka jahanam selama-lamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu ‘alam.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Salahuddin Al Ayyubi, Pemimpin Bijaksana yang Disegani Negara Barat dan Islam


Jakarta

Kisah Salahuddin Al Ayyubi merupakan salah satu legenda paling terkenal dalam sejarah Islam, bahkan hingga ke dunia Barat. Salahuddin, yang dikenal sebagai pendiri Dinasti Ayyubiyah, dihormati sebagai pahlawan besar dalam Perang Salib karena keberaniannya dan kecerdasannya di medan perang.

Dalam buku Kilau Mutiara Sejarah Nabi yang disusun oleh Tempo Publishing, Amanda Mustika Megarani menyebutkan bahwa Salahuddin adalah tokoh yang berhasil merebut kembali Yerusalem untuk umat Islam setelah jatuh ke tangan kaum Nasrani, prestasi yang sebelumnya pernah dicapai oleh Umar bin Khattab RA.

Di mata orang Barat, Salahuddin, yang dikenal dengan nama Saladin, dianggap sebagai pemimpin yang adil dan berani, mencerminkan sifat-sifat ksatria sejati.


Keberhasilannya dalam Perang Salib tak hanya mengukir namanya dalam sejarah Islam, tetapi juga menjadikannya sosok yang dihormati oleh lawan-lawannya. Hingga kini, kisah Salahuddin Al Ayyubi tetap hidup sebagai inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Biografi Salahuddin Al Ayyubi

Menurut buku Sejarah Perkembangan Islam di Mesir (Masa Khalifah Umar bin Khaththab Sampai Masa Dinasti Ayyubiyah) karya Husain Abdullah, dkk, Salahuddin Al Ayyubi lahir di Takriet, Irak, pada tahun 589 H (1137 M).

Sejak kecil, Salahuddin dibesarkan di Damaskus, di mana ia menerima pendidikan agama Islam dan pelatihan militer di bawah bimbingan pamannya, Asaddin Syirkuh, seorang panglima perang dari Turki Saljuk.

Berkat keterampilan militernya, Salahuddin bersama pamannya berhasil merebut Mesir dan menggulingkan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimiyah.

Atas kesuksesannya, ia diangkat menjadi panglima perang pada tahun 1169 M dan tidak butuh waktu lama bagi Salahuddin untuk memimpin Mesir dengan baik.

Salahuddin Al Ayyubi dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana dalam menyelesaikan berbagai masalah, yang membuatnya dicintai oleh rakyatnya. Selain itu, keberhasilannya dalam memperkuat kekuatan militer membuat bangsa Eropa merasa segan dan waspada terhadapnya.

Negara-negara Eropa bahkan khawatir wilayah mereka akan ditaklukkan oleh Salahuddin, sehingga mereka sepakat untuk menghancurkan kekuasaannya dengan menyerang Mesir.

Di sisi lain, ketika Dinasti Fatimiyah mulai runtuh, Salahuddin melihat kesempatan untuk mendirikan Dinasti Ayyubiyah di atas reruntuhan tersebut. Dari sinilah masa keemasan Salahuddin dimulai, dengan pencapaian-pencapaiannya yang luar biasa dalam menyatukan dunia Islam, menjadi teladan yang patut diikuti.

Kisah Salahuddin Al Ayyubi dalam Perang Salib

Diceritakan dalam buku 55 Tokoh Dunia yang Terkenal dan Paling Berpengaruh Sepanjang Waktu karya Wulan Mulya Pratiwi, dkk, Salahuddin Al Ayyubi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan Perang Salib.

Persiapan tersebut tidak hanya mencakup strategi militer dan pelatihan fisik, tetapi juga persiapan spiritual yang sangat penting. Salahuddin memfokuskan upaya untuk memperkuat pertahanan dengan membangun benteng-benteng yang kokoh, menentukan perbatasan secara jelas, mendirikan markas-markas perang, dan mempersiapkan armada kapal terbaik. Selain itu, beliau juga mendirikan rumah sakit serta memastikan ketersediaan obat-obatan bagi pasukannya.

Meskipun sedang mengalami sakit keras, hal tersebut tidak memadamkan semangatnya untuk merebut kembali Yerusalem, tanah suci Nabi. Sebaliknya, penyakit tersebut malah memperkuat tekadnya.

Salahuddin memulai perjuangannya dalam pertempuran Hathin, di mana pasukannya yang berjumlah 63.000 prajurit menghadapi Tentara Salib. Dalam pertempuran ini, pasukan Salahuddin berhasil membunuh 30.000 musuh dan menawan 30.000 lainnya.

Perjuangan berlanjut di kota Al-Quds dan Yerusalem, di mana banyak dari pasukan Salahuddin yang gugur sebagai syuhada. Ketika Tentara Salib memasang salib besar di atas Batu Shakharkh, hal ini justru memicu semangat pasukan Salahuddin, yang akhirnya berhasil meraih kemenangan dalam Perang Salib kedua.

Menurut Karen Armstrong dalam bukunya Holy War: The Crusades and Their Impact on Today’s World, yang diterjemahkan oleh Hikmat Darmawan, ketika Salahuddin Al Ayyubi membebaskan Palestina, ia tidak membunuh seorang pun dari pemeluk agama Kristen, bahkan tidak merampas harta benda mereka.

Salahuddin memegang teguh ajaran Islam yang melarang mengambil keuntungan dalam situasi sulit dan tidak mengajarkan balas dendam. Islam mengajarkan umatnya untuk memenuhi janji dan memaafkan kesalahan sesama.

Hingga saat ini, kisah Salahuddin tetap terkenal, dan ia dikenang sebagai tokoh penting dari Dinasti Ayyubiyah yang berperan besar dalam menyatukan dunia Islam.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Sejarah Perang Uhud dan Tewasnya Pasukan Muslim



Jakarta

Perang Uhud adalah salah satu peristiwa bersejarah dalam Islam. Pertempuran ini juga menjadi pembelajaran bagi kaum muslimin karena lalai.

Perang ini berlangsung pada 15 Syawal 3 Hijriah atau 625 Masehi. Peristiwa tersebut berlangsung satu tahun setelah Perang Badar.

Menukil dari buku Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik oleh Mahdi Rizqullah Ahmad dkk, kala itu pihak Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan membawa 3.000 tentara serta beberapa wanita pelayan.


Sementara itu, pasukan muslim terdiri dari 1.000 gabungan penduduk Makkah dan Madinah. Namun, dalam perjalanan menuju Gunung Uhud salah seorang pemimpin bani terbesar Quraisy yang bernama Abdullah bin Ubay membelot hingga membawa 300 pasukan muslim. Artinya, sisa prajurit Islam hanya 700 orang.

Dikisahkan dalam buku Sang Panglima Tak Terkalahkan Khalid bin Walid susunan Hanatul Ula Maulidya, pasukan muslim harus terus maju dan mengalahkan kafir Quraisy. Perang Uhud sendiri dijadikan senjata balas dendam besar-besaran akibat kekalahan kafir Quraisy pada Perang Badar.

Akhirnya, Rasulullah SAW menempatkan sebanyak 50 pasukan pemanah di atas Gunung Uhud untuk melakukan serangan apabila pasukan berkuda kafir Quraisy menyerbu. Ia berpesan agar prajurit yang berada di atas gunung tidak meninggalkan tempat apa pun yang terjadi.

Pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan bin Harb mulanya terkalahkan. Pasukan muslim mengungguli awal pertempuran.

Namun, ketika pasukan pemanah di atas bukit melihat harta rampasan perang maka kondisi langsung berbalik. Kala itu, beberapa prajurit berkata sambil teriak,

“Harta rampasan. Kita sudah menang! Apalagi yang kita tunggu?”

Hal tersebut menyebabkan pasukan pemanah lainnya ikut turun mengambil harta rampasan perang. Akhirnya, komandan pasukan pemanah Abdullah bin Jubair mengingatkan prajuritnya akan pesan Nabi SAW kepada mereka.

Alih-alih mendengarkan sang komandan, prajurit pemanah itu justru tetap mengambil harta rampasan. Akhirnya, kesempatan tersebut dijadikan senjata bagi pasukan kafir Quraisy untuk menyerang pasukan muslim.

Pada Perang Uhud, Hamzah yang merupakan paman Rasulullah SAW terbunuh. Ini disebabkan salah seorang budak bernama Wahsyi yang mengintainya dan menombak beliau hingga mengenai perutnya.

Mengutip dari Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam yang diterjemahkan Fadhli Bahri, Ibnu Ishaq mengatakan bahwa para sahabat Nabi SAW yang terbunuh di Perang Uhud sekitar 60 orang.

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com