Tag Archives: prof

SKSG UI Tempat Bahlil S3 Digabung SIL-Ganti Nama, Jadi Apa?


Jakarta

Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG) dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia digabungkan. Peresmian penggabungan keduanya dilakukan pada Rabu (22/10/2025).

Sebagai informasi SKSG merupakan tempat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menempuh jenjang S3.

SKSG-SIL Jadi Apa?

Universitas Indonesia menetapkan nama baru gabungan SKSG dan SIL. Sekarang, keduanya tergabung menjadi Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB)/Graduate School of Sustainable Development (GSSD).


“Sebagai upaya memperkuat peran Universitas Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan berbasis keberlanjutan, UI resmi menggabungkan Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global menjadi Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan,” tulis kampus, dikutip dari keterangan dalam Instagram resmi pada Rabu (22/10/2025).

Update Kasus Disertasi Bahlil Lahadalia

Sebelumnya di SKSG UI ramai polemik dugaan pelanggaran etik mahasiswa, yang melibatkan Menteri ESDM Bahlil. Namun, kasus ini dinilai tak semata-mata persoalan akademik, tetapi juga menyangkut kepentingan politik.

Dewan Guru Besar (DGB) UI menemukan dari penelusuran mereka, terdapat konflik kepentingan antara promotor disertasi Bahlil, Chandra WIjaya yang juga merupakan pemegang saham di perusahaan tambang. Di sisi lain Bahlil sebagai mahasiswa bimbingan adalah Menteri ESDM.

Merujuk pada Putusan PTUN No 190/G/2025/PTUN.JKT, pihak tergugat yang dalam hal ini rektor UI, menyorot adanya indikasi konflik kepentingan dalam disertasi Bahlil.

Dalam waktu tersebut, Chandra disebut mempunyai hubungan afiliasi bisnis dan jabatan di sejumlah perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung, ada dalam lingkup kewenangan atau kebijakan Bahlil sebagai pejabat publik dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kini kasus tersebut telah memasuki babak baru. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah membatalkan sanksi administrastif terhadap promotor dan ko-promotor disertasi Bahlil Lahadalia, yakni Prof Chandra Wijaya dan Athor Subroto, PhD pada Rabu (1/10/2025).

Sanksi tersebut sebelumnya tercantum dalam Keputusan Rektor UI Nomor 473/SK/R/UI/2025 tertanggal 7 Maret 2025. Berdasarkan SK itu, Chandra diberhentikan sebagai promotor Bahlil.

Chandra dikenakan larangan mengajar, menerima bimbingan mahasiswa baru, serta menguji mahasiswa selain bimbingannya selama 3 tahun, kemudian penundaan kenaikan pangkat/golongan dan/atau jabatan akademik selama 3 tahun, juga pelajaran menjabat struktural atau manajerial selama 3 tahun.

Namun, Chandra masih dikenakan kewajiban menyelesaikan bimbingan akademik dan tugas akhir kepada mahasiswa yang sedang dalam bimbingan. Ia juga diwajibkan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada UI dan masyarakat.

Chandra Wijaya serta Athor Subroto secara terpisah mengajukan gugatan atas SK Rektor UI soal sanksi yang dijatuhkan. Dari Putusan PTUN No 190/G/2025/PTUN. JKT, gugatan Chandra dikabulkan sebagian, yang salah satunya pembatalan atas sanksi tersebut. UI pun banding atas putusan PTUN ini.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

NUS Buka PhD Musik yang Gabungkan Praktik dan Riset, Disebut Pertama di Asia



Jakarta

National University of Singapore baru saja membuka program PhD bidang musik. Program ini disebut sebagai prodi PhD musik pertama di Asia yang integrasikan praktik artistik dan riset.

Prodi tersebut bernama PhD Music Practices di Yong Siew Toh Conservatory of Music (YST) NUS. Dikatakan dalam laman resmi NUS, mahasiswa yang mengejar program doktor ini akan memiliki akses ke sumber daya yang lebih luas daripada yang biasanya tersedia di konservatori musik lain.


Mahasiswa Bisa Lakukan Proyek Lintas Disiplin

Mahasiswa berkesempatan untuk mengikuti perkuliahan dan memulai proyek yang bersinggungan dengan bidang-bidang yang berdekatan maupun kontras seperti ilmu komputer, kesehatan masyarakat, hukum, bisnis, ilmu sosial, dan banyak lagi.

Berbeda dengan kebanyakan program PhD internasional yang murni berbasis praktik atau riset, program PhD Music Practices menekankan kombinasi antara analisis ilmiah dan keahlian artistik. Program ini ditujukan bagi para praktisi musik terkemuka dengan kemampuan artistik dan akademis yang kuat, yang ingin melakukan riset yang menantang paradigma dan mempelopori praktik musik baru.

“Program PhD ini merepresentasikan perubahan penting dalam cara kita memahami dan menghargai karya seni di dunia akademis. Dalam program ini, praktik seni bukan sekadar komponen riset; program ini berdiri berdampingan dan berdialog dengannya,” jelas Dekan YST, Profesor Peter Tornquist.

“Hal ini membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk berkreasi dan merefleksikan karya mereka melalui berpikir dan bertindak, berkontribusi pada pengetahuan dan karya seni baru secara terintegrasi dan interdisipliner,” imbuhnya.

Menurutnya pendekatan semacam itu menurut NUS memungkinkan karya kreatif dan analisis ilmiah tidak hanya dalam musik, tetapi juga dalam interseksi dengan bidang lain seperti teknologi, bisnis, atau bahkan kesehatan masyarakat.

“Seorang komposer dapat bereksperimen dengan kecerdasan buatan dalam komposisi musik sambil meneliti implikasi etisnya terhadap kepenulisan kreatif; seorang penampil dapat menyelidiki pelestarian dan reinterpretasi tradisi musik sambil menciptakan karya-karya baru yang terinspirasi olehnya; atau seorang konduktor dapat memimpin pertunjukan berbasis komunitas sambil menyelidiki bagaimana kebijakan budaya dapat memengaruhi penonton di antara komunitas lokal,” beber Prof Tornquist.

Mahasiswa juga dapat memperoleh manfaat dari sumber daya dan kemitraan YST yang luas dalam industri musik global, termasuk keanggotaan di beberapa jaringan pendidikan tinggi musik seperti ConNext Network, Pacific Alliance of Music Schools, Southeast Asian Directors of Music Association, Association of European Conservatoires, dan lembaga-lembaga International Benchmarking Exercise.

Ujian kualifikasi, mata kuliah komprehensif, dan tesis doktoral merupakan persyaratan umum untuk program PhD berbasis riset di NUS dan institusi lainnya. Namun, program ini juga mencakup komponen artistik di mana mahasiswa diwajibkan untuk mempresentasikan karya seni yang berkaitan erat dengan riset mereka. Ini akan menunjukkan kemampuan mereka dalam mengintegrasikan praktik musik dan inkuiri akademis.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Studi Ungkap Air di Laut Merah Pernah Menghilang, Bagaimana Bisa Terisi Kembali?



Jakarta

Laut Merah yang berada di antara Semenanjung Arab dan benua Afrika, ternyata pernah menghilang dan hanya tersisa garam. Fakta ini diungkapkan oleh para peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).

Menurut peneliti, sekitar 6,2 juta tahun lalu, Laut Merah mengalami peristiwa kekeringan total. Semuanya berubah menjadi gurun garam yang tandus.

Namun, kurang dari 100.000 tahun, air dari Samudra Hindia datang membanjiri dan mengisi kembali cekungan tersebut. Ini membuat Laut Merah dan kehidupan di dalamnya pulih secara dramatis.


Banjir dari Samudra Hindia Pulihkan Laut Merah yang Kekeringan

Sebelum terjadi peristiwa kekeringan total, Laut Merah terhubung dengan Laut Tengah melalui selat dangkal di utara dan dengan Samudra Hindia melalui penghalang vulkanik di selatan. Kekeringan ini berakhi ketika air dari Samudra Hindia menembus penghalang vulkanik di selatan, tepatnya di dekat Kepulauan Hanish.

Banjir dahsyat membuka selat Bab el-Mandeb dan mengalirkan air laut ke dalam cekungan Laut Merah. Proses ini membentuk ngarai bawah laut sepanjang 320 kilometer yang masih terlihat hingga kini.

Usai air membanjiri Laut Merah, ekosistem pulih dalam waktu cepat. Kehidupan terumbu karang dan biota laut lainnya kembali berkembang pesat, menjadikan Laut Merah sebagai ekosistem laut yang kaya dan unik hingga hari ini.

Dijadikan Laboratorium Alam bagi Studi Geologi Lautan

Fenomena kekeringan total Laut Merah pada masa lalu menjadi hal penting bagi ilmuwan. Kini, Laut Merah dijadikan sebagai laboratorium alam untuk mempelajari bagaimana lautan terbentuk dan berevolusi melalui peristiwa geologis ekstrim.

Proses pengeringan dan banjir besar yang terjadi di Laut Merah memberikan wawasan baru tentang dinamika cekungan laut dan interaksi antara tektonik lempeng, iklim, dan ekosistem laut.

“Temuan ini menegaskan pentingnya Laut Merah dalam studi geologi lautan dan memperkuat posisi KAUST sebagai pusat penelitian terkemuka di bidang ini,” ujar Prof Abdulkader Al Afifi, salah satu penulis studi tersebut, dilansir Science Daily.

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Kepulauan Seribu yang Ternyata Tidak Seribu, Bisa Tetap Menarik Asal…



Jakarta

Kepulauan Seribu adalah satu-satunya wilayah kabupaten di Jakarta dengan potensi wisata yang sangat besar dengan pasir putih dan ombak tenang. Kelengkapan fasilitas tempat menginap, kuliner, dan water activity jadi faktor pendukung Kepulauan Seribu selalu masuk list destinasi liburan.

Jumlah pulau di Kepulauan Seribu sendiri sebetulnya tidak seribu. Menurut pengamat pariwisata Prof Azril Azahari, nama tersebut sebetulnya bersifat simbolik saking banyaknya pilihan pulau dan pesona di wilayah tersebut. Sebutan Seribu telah melekat menjadi identitas kawasan tersebut.

“Sejak awal bahwa Kepulauan Seribu jumlah pulaunya tidak seribu, namun karena jumlahnya banyak dan serupa gugusan pulau kecil, maka masyarakat menamainya demikian,” ujar Prof Azril kepada detikTravel pada Kamis (23/10/2025).


Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Berita Acara nomor 23.02/PP-PNR/BIG/IX/2020 tentang Penelaahan Nama Rupabumi Unsur Pulau Tingkat Pusat Tahun 2020 menjelaskan Kepulauan Seribu punya 113 pulau. Jumlah ini menjadi 110 akibat abrasi menurut data Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Kepulauan Seribu Tetap Menarik Asal…

Menurut Prof Azril, penurunan jumlah pulau tidak lantas berefek pada minimnya niat mengunjungi Kepulauan Seribu. Tiap pulau dengan resort dan berbagai sarana liburan bisa tetap menarik asal bisa mempertahankan daya tarik dan keasliannya (otentik).

“Bagi wisatawan, jumlah pulau bukan tujuan utama. Mereka datang karena keunikan, keotentikan, dan keeksotisan tiap pulau. Minat wisatawan bisa terus dijaga bila daya tarik wisata di setiap pulau dikembangkan,” kata Prof Azril.

Seiring dengan usaha mempertahankan sekaligus mengembangkan wisata Kepulauan Seribu, keseimbangan lingkungan juga patut dipertimbangkan. Upaya rehabilitasi untuk mencegah abrasi tidak hanya menjaga kelangsungan (sustainability) pulau, tapi juga meningkatkan daya tarik destinasi wisata bagi para pengunjung.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Melayu Punya Sejarah Luar Biasa


Jakarta

Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengatakan konvensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) menjadi ajang penting untuk mempererat hubungan budaya dan keislaman antarnegara. Sultan menilai konvensi DMDI menjadi momentum untuk memperkuat kejayaan Melayu.

Hal ini disampaikan Sultan dalam konferensi pers welcome dinner Konvensi DMDI, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Acara ini juga dihadiri oleh Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra; mantan Menko Polhukam, Mahfud Md; serta perwakilan dari 18 negara.

“Buat saya Melayu yang punya sejarah yang luar biasa, bukan hanya di literasinya, tapi juga bagaimana sejarah Melayu, peradaban yang panjang sekali, Prof Yusril pasti lebih paham dari pada kami yang muda-muda,” kata Sultan.

“Nah, kami coba bangkitkan, kami coba bangkitkan bagaimana sejarah kebesaran Melayu itu mulai diangkat,” sambungnya.

Sultan mengatakan DMDI telah berdiri sejak 2000. Dia mengatakan saat ini DMDI memasuki fase penting dalam memperkuat jejaring antarnegara rumpun Melayu.

Dia mengatakan DMDI ke-23 dihadiri oleh seluruh pengurus DMDI seluruh Indonesia dan 18 negara. Sultan menargetkan DMDI akan mengunjungi 23 negara yang memiliki akar budaya Melayu.

“Target kita sebenarnya seluruh dunia yang punya rumpun Melayu, ada berapa? 23 negara, itu akan kita kunjungi, demi membangkitkan kembali sejarah Melayu. Nah, sejarah Melayu itu luar biasa, saya tiap hari belajar,” ujarnya.

Sementara itu, Yusril mengaku bahagia hadir dalam acara tersebut. Yusril mengatakan Melayu memiliki konsep yang sangat luas.

“Konsep Melayu yang sangat luas sebenarnya, bukan konsep etnik karena Melayu didefinisikan dalam konstitusi atau pelembagaan Malaysia adalah sebagai orang yang bertutur kata bahasa Melayu, mengamalkan adat Islam Melayu dan beragama Islam,” ujarnya.

“Jadi bukan merupakan konsep etnik, tapi lebih merupakan konsep budaya dan konsep agama dan saya kira kalau kita menggunakan konsep itu, maka banyak orang Melayu di dunia ini,” imbuhnya.

Lihat juga Video ‘Makna Anugerah Adat Melayu Ingatan Budi Bagi Kapolri’:

(amw/isa)



Sumber : news.detik.com

BBM Etanol 10% Belum Siap Diterapkan Tahun Depan



Jakarta

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan mengharuskan bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di Indonesia punya kandungan etanol 10 persen mulai tahun depan. Namun, menurut pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), rencana itu terlalu terburu-buru.

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – ITB, Profesor Ronny Purwadi mengatakan, jika melihat situasi sekarang, maka Indonesia belum siap menerapkan wajib BBM etanol 10 persen mulai tahun depan. Bahkan, jika industrinya dibangun mulai hari ini, persiapannya masih dianggap belum matang.

“Hitung-hitungannya belum, karena kalau kita mengandalkan industri bioetanol tahun ini, jawabannya belum (siap). Kalau kita bangun mulai hari ini juga pabriknya, saya nggak yakin juga,” ujar Prof. Ronny Purwadi, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/10).


“Cita-cita baik, tapi realisasinya harus dihitung, mudah-mudahan mimpi itu tidak padam,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, mulai tahun depan Indonesia wajib menggunakan BBM dengan kandungan etanol atau metanol 10 persen. Langkah tersebut, kata dia, diambil untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar berbasis minyak mentah.

“Sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, pada tahun depan direncanakan, kita sudah mulai pakai premium atau bensin campur, 10 persen etanol atau metanol,” kata Zulhas, pekan lalu.

“Oleh karena itu, kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong (sebagai bahan baku etanol),” tambahnya.

Zulhas menegaskan, kebijakan tersebut bukan bersifat sukarela, melainkan wajib. Namun, semuanya harus diukur juga melalui kesiapan infrastruktur yang ada.

“Wajib. Tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” ungkapnya.

Zulhas mengingatkan, penerapan E10 akan berdampak luas terhadap perekonomian rakyat. Sebab, bahan bakunya berasal dari hasil pertanian lokal seperti singkong, tebu, dan jagung.

“Jadi artinya program itu, saudara-saudara, akan menggerakkan ekonomi rakyat itu luar biasa. Karena bahan bakunya kan singkong, tebu, dan satu lagi jagung,” kata dia.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Benarkah Etanol Bikin Tangki Mobil Berkarat? Ini Penjelasan Pakar ITB



Jakarta

Sejak sebulan terakhir, publik tak habis-habis membahas soal etanol. Bahkan, belakangan muncul ketakutan, kandungan tersebut bisa membuat tangki bahan bakar kendaraan berkarat. Benarkah demikian?

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – ITB, Profesor Ronny Purwadi membenarkan, etanol memang memiliki sifat higroskopis yang mampu menyerap air. Namun, higroskopis bukan berarti korosif. Sehingga, kata dia, belum tentu membuat tangki kendaraan berkarat.


“Di sini kita harus pahami bersama higroskopis bukan korosi. Apakah air bisa mengakibatkan korosi? Tentu saja harus memenuhi syarat-syaratnya,” ujar Prof Ronny Purwadi saat diskusi dengan awak media di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/10).

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Benarkah etanol bikin tangki bahan bakar berkarat? Foto: Agung Pambudhy

Nah, untuk memudahkan pemahaman publik, Ronny kemudian menggambarkannya melalui tumbler atau botol minum. Alat tersebut dipakai untuk menyimpan air berulang-ulang, namun dinding dalamnya dilapisi material khusus seperti stainless steel yang membuatnya tak korosi.

“Korosi nggak? Enggak. Pipa? Nggak juga karena dilapisi. Jadi akan sangat tergantung kepada kondisinya. Kalau misal besinya besi biasa, dibiarin begitu saja ya karatan juga,” ungkapnya.

Jadi, Ronny mau menjelaskan, perkaranya bukan pada cairan, melainkan material penyimpanan. Menurutnya, korosi hanya terjadi jika beberapa syarat terpenuhi, seperti bahan logam yang tak dilapisi pelindung atau dibiarkan dalam kondisi lembap terus-menerus.

“Hal-hal seperti itu yang memang tidak terekspos sehingga orang pikir higroskopis pasti korosi, belum tentu. Higroskopis etanol kan nyerap air nggak banyak, sedangkan yang jelas kontak dengan air nggak selalu karatan, itu yg mungkin kita harus fair dalam mengamati,” tuturnya.

“Kembali lagi, nanti ke mobilnya itu dibikinnya dari apa? Kalau misalnya mobilnya sudah dipersiapkan dengan baik saya rasa nggak perlu takut (berkarat),” kata dia menambahkan.

(sfn/din)



Sumber : oto.detik.com

Mobil-Motor Tahun 2000 ke Atas Aman Pakai Etanol 10%, Ini Penjelasan Ahli



Jakarta

Pakar Teknik Mesin dari Pertamina University, Profesor Iman Reksowardojo menegaskan, motor dan mobil keluaran tahun 2000 ke atas aman menggunakan BBM dengan campuran etanol 10 persen. Sebab, menurutnya, kendaraan tersebut memang telah dirancang untuk E10 dan E20.

Profesor Iman juga mengklaim, hampir seluruh merek kendaraan, asalkan buatan tahun itu, aman menenggak etanol 10 persen. Itulah mengapa, dia mengingatkan, masyarakat tak perlu khawatir.


“Kendaraan (keluaran) tahun 2000 ke atas, pakai E10 dan E20 nggak masalah, karena udah dirancang untuk itu. Kalau yang di bawah (tahun itu) kemungkinannya masih macam-macam. (Kalau yang sekarang) sebagian besar mereknya udah bisa,” ujar Prof Iman di Kuningan, Jakarta Selatan.

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU COCO Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.100 per liter menjadi Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo dari Rp13.050 per liter menjadi Rp13.500 per liter, Pertamax Green dari Rp12.800 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp12.740 per liter menjadi Rp13.320 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.650 per liter yang berlaku per 1 Juli. ANTARA FOTO/Aprillio AkbarMobil dan motor keluaran 2000 ke atas aman pakai etanol. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Menurutnya, motor justru lebih aman lagi ketimbang mobil. Sebab, kata dia, teknologinya lebih canggih dibandingkan kendaraan roda empat. Salah satunya, penerapan konsep 3-way catalyst.

“Motor biasanya keluaran baru, jadi lebih nggak masalah lagi. Yang pasti 2000 ke atas aman lah. Motor lebih maju teknologinya dibandingkan mobil di Indonesia, mereka sudah pakai 3-way catalyst, katalis yang bisa menurunkan emisi gas buang,” tuturnya.

“Mobil belum semua. Jadi sebenarnya motor lebih nggak masalah. Harusnya ya. Sebenarnya kalau ada masalah pun tinggal diganti gasketnya. Atau diatur pengapiannya. Ini masalahnya bukan teknis tapi masalah non teknis tadi,” kata dia menambahkan.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Mobil dan motor keluaran 2000 ke atas aman pakai etanol. Foto: Agung Pambudhy

Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, mulai tahun depan Indonesia wajib menggunakan BBM dengan kandungan etanol atau metanol 10 persen. Langkah tersebut, kata dia, diambil untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar berbasis minyak mentah.

“Sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, pada tahun depan direncanakan, kita sudah mulai pakai premium atau bensin campur, 10 persen etanol atau metanol,” kata Zulhas, pekan lalu.

“Oleh karena itu, kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong (sebagai bahan baku etanol),” tambahnya.

Zulhas menegaskan, kebijakan tersebut bukan bersifat sukarela, melainkan wajib. Namun, semuanya harus diukur juga melalui kesiapan infrastruktur yang ada.

“Wajib. Tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” ungkapnya.

Zulhas mengingatkan, penerapan E10 akan berdampak luas terhadap perekonomian rakyat. Sebab, bahan bakunya berasal dari hasil pertanian lokal seperti singkong, tebu, dan jagung.

“Jadi artinya program itu, saudara-saudara, akan menggerakkan ekonomi rakyat itu luar biasa. Karena bahan bakunya kan singkong, tebu, dan satu lagi jagung,” kata dia.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Pakar ITB Bilang Campuran Etanol Bisa Turunkan Sulfur BBM



Jakarta

Pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan, campuran etanol, meski hanya 10 persen, mampu menekan sulfur yang terkandung di bahan bakar minyak (BBM). Sehingga, menurutnya, emisi yang dihasilkan kendaraan bisa berkurang.

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – ITB, Profesor Ronny Purwadi menjelaskan, etanol sama sekali tak mengandung sulfur. Maka, secara logika, jika dicampurkan ke BBM, maka kandungan sulfurnya akan berkurang.


“Bensin itu diproduksi dari minyak bumi dan minyak buminya itu mengandung sulfur. Sehingga sulfurnya terbawa ke produk. Sedangkan etanol biasanya tidak menghasilkan sulfur,” ujar Prof Ronny saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

“Jadi, ada bahan dengan sulfur dan ada bahan tanpa sulfur. Kalau dicampur, ya berkurang dong. Semakin banyak dicampur, sulfurnya makin berkurang. Logikanya kan seperti itu,” tambahnya.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Etanol bikin sulfur BBM berkurang. Foto: Agung Pambudhy

Meski demikian, Prof Ronny memastikan, penurunan sulfurnya tak terlalu signifikan. Ketika ditanya berapa persen atau ppm (part per million), dia belum bisa menjawabnya dengan tegas.

“Intinya turun, tapi nggak signifikan, kok. Tipis aja,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq juga menegaskan, campuran etanol 10 persen bisa menekan sulfur bahan bakar. Keterangan tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke TPST Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Bilamana dikonversi sebagian dengan (bahan bakar) alami tentu mengurangi sulfur,” kata Hanif Faisol.

Sebagai catatan, BBM yang dijual di Indonesia rata-rata sulfurnya masih terlalu tinggi. Pertalite dan Pertamax saja masih berada di atas 400 ppm. Padahal, menurut standar global, sulfur BBM seharusnya berkisar 50 ppm.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Segini Harga Etanol yang Bakal Jadi Campuran BBM di Indonesia



Jakarta

Sejak sebulan terakhir, masyarakat Indonesia ramai membahas soal etanol. Sebab, menurut rencana, senyawa tersebut bakal menjadi campuran BBM mulai 2027. Lantas, berapa sebenarnya harga etanol?

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Ronny Purwadi mengatakan, harga etanol murni dengan konsentrasi 100 persen punya nilai jual Rp 16 ribu/liter. Namun, nominal persisnya tentu bisa berbeda-beda.


“Itu harga etanol yang untuk bahan bakar, itu E100 yang anhydrous ya,” ujar Prof Ronny saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Berapa sih harga etanol? Foto: Agung Pambudhy

Etanol anhydrous merupakan etanol dengan kandungan hampir murni, yakni hingga 99,5 persen. Itu artinya, kandungan airnya hanya sebatas 0,5 persen. Senyawa tersebut umumnya digunakan sebagai substitusi gasoline.

Jadi, secara hitung-hitungan kasar, jika etanol yang dicampur ke BBM hanya 10 persen atau E10, maka ada tambahan ongkos bensin sekira Rp 1.600. Nominal tersebut merupakan 10 persen dari harga pasaran E100.

“Ya, benar (10 persen dari Rp 16 ribu), dampaknya nggak terlalu tinggi tapi kalau banyak kerasa juga,” tuturnya.

“Saya melakukan itung-itungan, misalnya bagaimana kalau dari singkong, kemarin kira-kira segitu (Rp 16 ribu) untuk E100, harga nett-nya. Kalau dari hitung-hitungan teknis kurang lebih segitu. Itu juga tergantung dari bahan bakunya ya,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah akan menerapkan penggunaan etanol 10 persen (E10) sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) mulai 2027.

Bahlil mengatakan pemerintah masih mengkaji waktu paling tepat menerapkan kebijakan ini. Namun, ia melihat kebijakan ini kemungkinan berlaku dua tahun lagi.

“Tetapi menurut saya yang kita lagi desain kelihatannya paling lama 2027 ini sudah bisa jalan,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

Dia menjelaskan, penerapan kebijakan tersebut mempertimbangkan kesiapan pabrik etanol. Menurutnya, pabrik etanol dalam negeri harus terbangun terlebih dulu sebelum penerapan kebijakan.

Meski demikian, pemerintah tetap akan mendorong penerapan E10 secepatnya. Bahlil berkata kebijakan itu penting untuk kemandirian energi Indonesia.

“E10 adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi impor bensin sebab impor bensin banyak, 27 juta ton per tahun,” kata dia.

(sfn/din)



Sumber : oto.detik.com