Tag Archives: proses pembakaran

Jarang yang Tahu, Ini 4 Perbedaan Busi Panas dan Busi Dingin


Jakarta

Busi merupakan salah satu komponen penting pada sebuah kendaraan. Tanpa adanya busi maka mobil detikers tidak dapat dinyalakan.

Dilansir laman Wuling, busi memiliki fungsi utama untuk membakar campuran bensin dan udara yang dikompres melalui gerakan piston. Selain itu, busi juga berfungsi untuk menarik energi panas yang tidak diinginkan dari dalam ruang pembakaran, kemudian dikirim ke sistem pendingin pada mobil.

Perlu diketahui, busi terbagi menjadi dua jenis, yakni busi panas dan busi dingin. Terkadang, banyak orang yang kebingungan ketika harus memilih di antara keduanya.


Lantas, apa perbedaan busi panas dan busi dingin? Simak penjelasanya dalam artikel ini.

Mengenal Busi Panas

Mengutip Auto 2000, busi panas dirancang untuk lebih lambat melepaskan panas yang dihasilkan dalam proses pembakaran. Jadi, busi jenis ini dapat mempertahankan panas lebih lama sehingga suhunya tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Disebut busi panas karena memiliki insulator keramik yang lebih panjang, sehingga mampu menjaga panas lebih lama sebelum panas tersebut dilepaskan ke sistem pendingin. Artinya, busi panas bekerja optimal dalam kondisi mesin yang tidak membutuhkan pembakaran berlebih atau saat mesin tak dipaksa untuk bekerja di suhu ekstrem.

Mengenal Busi Dingin

Sebaliknya, busi dingin dirancang untuk lebih cepat melepaskan panas dari proses pembakaran. Busi jenis ini dapat menjaga suhu pembakaran pada tingkat yang lebih rendah, sehingga cocok untuk mobil berperforma tinggi atau mesin yang sering bekerja di putaran tinggi, seperti mobil sport.

Keunikan dari busi dingin adalah insulator keramik yang lebih pendek, sehingga panas dari proses pembakaran lebih cepat terserap oleh sistem pendingin mesin.

Perbedaan Busi Panas dan Busi Dingin

Meski sama-sama busi, akan tetapi ada hal yang membedakan antara busi panas dan busi dingin. Berikut sejumlah perbedaannya:

1. Beban Mesin

Busi panas lebih cocok untuk mesin dengan beban yang berat serta dapat bertahan di cuaca dingin. Sementara itu, busi dingin lebih pas untuk mesin yang menanggung beban ringan dan dipakai di suhu udara yang relatif tinggi atau panas.

2. Waktu Pemanasan

Dari segi waktu pemanasan, busi panas memiliki waktu yang lebih cepat. Jadi, mobil bisa segera digunakan meski kondisi suhunya masih dingin.

Sementara itu, busi dingin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu kerja. Meski begitu, keuntungan dari bus jenis ini adalah tahan terhadap suhu tinggi.

3. Tipe Kendaraan

Busi panas lebih cocok untuk mobil yang dipakai sehari-hari atau tidak membutuhkan performa tinggi, seperti sedan, city car, atau hatchback yang umum dipakai di perkotaan.

Lain halnya dengan busi dingin yang dikhususkan untuk mobil dengan performa tinggi atau dipakai dalam balapan, misalnya mobil sport.

4. Risiko Kerusakan

Busi panas dinilai lebih unggul karena memiliki risiko pencemaran yang lebih rendah terhadap mesin, sehingga busi panas aman dipakai untuk penggunaan sehari-hari, terutama pada mesin yang bekerja dalam kondisi normal.

Sedangkan busi dingin diklaim lebih rentan terhadap pencemaran. Alhasil, busi ini dapat menyebabkan masalah pada efisiensi mesin karena busi dingin biasanya digunakan untuk mobil berperforma tinggi.

Demikian empat perbedaan busi dingin dan busi panas. Semoga dapat membantu detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Beda Bensin RON 90, 92, 95 dan 98, Mana yang Cocok buat Kendaraan Kamu?


Jakarta

Di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) saat ini tersedia beragam pilihan bahan bakar minyak (BBM) khususnya untuk jenis bensin. Ragam BBM itu ditawarkan dengan angka oktan atau research octane number (RON) yang berbeda-beda. Mana yang sesuai untuk kendaraan kamu?

Saat ini, bensin yang ditawarkan di SPBU memiliki angka oktan atau RON 90, RON 92, RON 95, bahkan sampai RON 98. Apa bedanya jenis BBM tersebut?

RON pada bensin itu dapat menjadi patokan kecocokan dengan mesin kendaraan. Rasio kompresi mesin menjadi satu faktor penting sebelum menentukan pilihan BBM. Rasio kompresi mesin merupakan nilai yang menandakan perbandingan volume ruang pembakaran yang berasal dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil.


Anda dapat mengetahui angka rasio kompresi mesin dari Buku Pedoman Pemilik yang didapat saat membeli kendaraan. Makin tinggi rasio kompresi mesin, maka makin tinggi angka oktan BBM yang dibutuhkan.

Bensin RON 90

Saat ini tersedia BBM dengan RON 90. BBM sekelas Pertalite ini cocoknya dipakai untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 hingga 10:1.

Bensin RON 92

Di atas RON 90 ada bensin dengan oktan 92. BBM sekelas Pertamax atau Shell Super ini memiliki kualitas lebih unggul dibandingkan dengan oktan 90. Angka oktan 92 dapat membuat proses pembakaran mesin jadi lebih sempurna serta memiliki kemampuan untuk membantu membersihkan residu karbon pembakaran di dalam mesin. Hal ini membuat performa mesin lebih baik, awet, dan konsumsi bahan bakar lebih efisien. BBM jenis ini dapat digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 10:1 hingga 11:1.

Bensin RON 95

Di pasaran juga dijual bensin dengan RON 95. BBM jenis ini dapat digunakan untuk mesin yang memiliki rasio kompresi lebih tinggi seperti 11:1 hingga 12:1. BBM dengan oktan 95 memiliki kemampuan mengurangi endapan residu karbon dengan lebih baik. Sehingga mampu mendorong kinerja mesin untuk mendapatkan performa lebih tinggi, efisien, dan dapat mengurangi gesekan guna memperkecil energi yang terbuang akibat panas. Keuntungannya dapat mengurangi keausan komponen mesin.

Bensin RON 98

Terakhir ada juga bahan bakar dengan oktan 98. Bensin jenis ini lebih cocok untuk mesin mobil berperforma tinggi. Kemampuannya dalam memberikan efisiensi dan perlindungan komponen mesin sangat dibutuhkan oleh mesin dengan spesifikasi kompresi tinggi yaitu hingga 13:1. Harganya lebih mahal jika dibandingkan jenis BBM lainnya. Apabila digunakan pada mesin berkompresi rendah akan dapat mengakibatkan gejala fuel dilution. Gejala itu membuat BBM tidak terbakar seluruhnya secara sempurna, meninggalkan sisa yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar terasa lebih boros.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Dampak Ngeri Kalau Kendaraan ‘Minum’ BBM Oplosan



Jakarta

Menggunakan BBM oplosan sangat membahayakan. Dampaknya pun mengerikan karena dapat merusak mesin.

Penggunaan BBM harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Kamu bisa mengetahui jenis BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin pada buku panduan manual kendaraan. Hindari untuk menggunakan BBM yang speknya tak sesuai apalagi BBM oplosan karena risikonya mengerikan untuk mesin kendaraan kamu.

Mengutip laman Dunlop Indonesia, menggunakan BBM oplosan bisa merusak sistem bahan bakar. BBM biasanya mengandung deterjen yang bermanfaat dalam membersihkan kerak dan deposit. Jika BBM oplosan, justru deterjen tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi, kinerja mesin bahan bakar juga tidak maksimal. Biasanya, sistem bahan bakar yang akan terganggu akibat alasan ini adalah bagian pompa BBM-nya karena banyaknya kerak dan deposit akan membuat pompa tersebut macet.


Kerusakan juga bisa dialami oleh mesin kendaraan. BBM oplosan itu bisa mengakibatkan korosi logam pada komponen seperti katup dan piston. Apabila katup dan piston berkarat atau mengalami masalah lain, suhu dan tekanan dalam mesin akan meningkat. Kalau sudah parah, proses pembakaran pada katup dan piston tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja tiba-tiba rusak. Tak hanya itu saja, masih ada beberapa komponen mesin lain yang terbuat dari logam sehingga bisa memicu risiko kerusakan dan gangguan di bagian komponen lain.

Performa kendaraan juga berpotensi menurun gegara penggunaan BBM oplosan. Sebab, pembakaran tidak optimal. Pembakaran yang tak optimal itu membuat daya mesin menurun. Pada akhirnya performa kontrol kecepatan dan respons kendaraan juga akan menurun.

Selanjutnya, katalisator juga bisa terganggu karena tercemar zat tambahan dari BBM oplosan. Padahal katalisator berfungsi untuk mengurangi emisi gas berbahaya yang dihasilkan mesin. Kalau katalisator rusak, mesin kendaraan justru mengeluarkan emisi gas berbahaya.

Seperti disebutkan sebelumnya, BBM oplosan membuat pembakaran tidak optimal. Hal ini juga bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Kamu yang niatnya berhemat menggunakan BBM oplosan karena harganya lebih murah, jadi harus keluar duit lebih karena jadi lebih sering isi BBM.

Nah itu tadi dampak mengerikan dari menggunakan BBM oplosan. Pastikan BBM yang kamu gunakan sesuai ya sebagai bentuk perawatan kendaraan sekaligus menjaga performa mesin.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com