Tag Archives: ptpn

Serunya Main Sepeda di Tempat Paling Adem di Puncak



Bogor

Kawasan Puncak Bogor kembali punya mainan baru bagi para penggemar sepeda gunung, Newra Adventure resmi membuka trek baru bernama Newra Agro Adventure.

Trek ini berlokasi di kawasan wisata Agro Wisata, Gunung Mas, Puncak yang terkenal sebagai salah satu tempat paling dingin di Puncak. Pembukaan jalur sepeda ini jadi angin segar bagi para MTB rider-baik yang pro maupun family rider-yang haus jalur off-road dengan suasana alam khas Puncak.

“Prinsipnya sama dengan trek yang lama, sepanjang 6,8 kilometer. Startnya saja yang kita bedakan. Semua lahannya kita manfaatkan di wilayah PTPN. Jadi patok biru itu lahan Taman Nasional Gunung Mas. Nantinya tetap ketemu dengan trek lama,” jelas Indra Dhani selaku pengelola Newra.


Untuk menuju lokasi jalur sepeda, bisa melalui jalan kecil menuju menara tower repeater Telkom Pasir Sumbul. Tak jauh dari menara ada titik start yang dilengkapi dengan starting gate beralaskan besi. Dari sana pesepeda bisa langsung meluncur ke jalur sepeda Newra dengan titik finish di kawasan wisata Agro Wisata Gunung Mas. Treknya juga lebar, ada yang mencapai 2 meteran sehingga lebih aman.

Namun di beberapa spot ada jalur yang membutuhkan skill mumpuni pengendara sepeda seperti jalur letter S yang sempit dan bikin adrenalin terpacu.

Menurut Indra, jalur baru ini muncul karena trek lama sekarang sering dipakai untuk wahana mobil offroad sehingga perlu jalur alternatif untuk sepeda. Tapi bukan sekadar pindah lokasi, jalur baru juga dibuat lebih lebar dan lebih ramah untuk semua kalangan, termasuk pemula dan keluarga.

“Saat ini memang belum banyak obstacle (rintangan). Seperti dulu, kita mau teman-teman family, newbie pun bisa. Harapan saya, dengan adanya trek ini komunitas MTB yang sekarang agak menurun bisa rame lagi. Sepedanya dirakit, diservis lagi. Jadi kita ramaikan,” ujar pria yang juga dikenal sebagai Kepala Bidang Perlombaan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) ini.

Indra juga menekankan sistem pengelolaan tiket yang lebih modern dan transparan. Ada dua cara membeli tiket lewat website untuk dapat QR code, atau bayar langsung cashless dengan mesin EDC di lokasi.

“Kita ingin pengelolaan lebih profesional. Semua rider yang masuk juga akan pakai gelang. Harapannya semua nyaman, dan kita transparan untuk pendapatan ticketing,” kata Indra.

Respons komunitas sepeda

Jalur sepeda Newra ini sudah dicoba beberapa sepeda dari beberapa komunitas MTB seperti Yeti Tribe Indonesia, Jalur Pedal Mandiri (JPM), TERA, Specialized Riders Indonesia, dan Santa Cruz Indonesia (SCI). Para rider yang sudah mencoba track pun memberikan respons positif. Ateng, perwakilan komunitas sepeda, mengaku trek NewRa Agro Adventure asyik untuk dilewati.

“Pertama sih kaget ya. Kirain rasa-rasanya kayak dulu, ternyata asyik banget. Di bawahnya, closing sectionnya mantep, speednya kebuka. Tinggal ditambah bumpy-bumpy dikit,” kata Ateng sambil tertawa.

Ia juga menyoroti jalur sepeda yang lebih lebar dan aman. “Jadi lebih safety, karena yang kemarin di section tengah ada batu-batu, sekarang lebar. Ini cocok untuk newbie (pemula). Kalau kasih nilai dari 1-10, ya di atas 9 lah,” katanya.

Usai bersepeda, traveler juga bisa menikmati aneka permainan wisata di Agrowisata Gunung Mas. Tempat ini memang jadi salah satu tempat wisata favorit di Puncak. Ada aneka macam permainan seperti kereta gantung, gokart dan lainnya yang bisa dicoba oleh pengunjung.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

978 Warung di Ciater Dibongkar, Jalur Wisata Kini Gelap dan Rawan Kriminalitas



Bandung Barat

Jalan Raya Subang, tepatnya daerah Ciater yang berbatasan dengan kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini terlihat gelap setelah ratusan warung di sana dibongkar.

Selasa (12/8/2025) malam, detikJabar menyusuri jalanan berhawa sejuk itu. Perjalanan ditempuh dari Kota Cimahi dengan jarak sekitar 19 kilometer. Membutuhkan waktu 1 jam 12 menit menggunakan mobil. Kini tak ada lagi terang dari warung-warung jagung di sepanjang Jalan Raya Subang. Tak lagi terlihat barisan kendaraan yang terparkir melepas lelah sekejap.


Hilang juga rasa aman terutama buat mereka pemotor yang datang dari arah Subang menuju Lembang maupun sebaliknya. Berganti jadi kelam dan seram di tengah luas pelukan kebun teh tak produktif dan tegak Gunung Tangkuban Parahu yang sewaktu-waktu bisa bangun dari tidurnya.

Warung-warung milik ‘orang kecil’ itu dianggap ilegal, sebab berdiri di atas lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Beberapa hari lalu, alat berat Satpol PP Jabar dan Kabupaten Subang meruntuhkan konstruksi bangunan semi permanen tersebut.

Puing-puing bangunan yang telah memberi kenangan banyak orang sejak puluhan tahun lalu itu masih berserakan. Sementara orang yang dulu menggantungkan hidup dari warung itu kini entah kemana rimbanya.

“Ya jadi seram lewat sini, soalnya biasa ada warung 24 jam sekarang sudah dibongkar. Jadinya kan gelap,” kata Rizaldi, pengendara asal Cimahi, Selasa (12/8/2025).

Sebagai pengendara motor, keberadaan warung-warung itu serupa juru selamat. Jika hujan, maka menjadi tempat berteduh. Jika lelah, juga menjadi tempat merebahkan badan.

“Kadang sengaja juga dari rumah sama keluarga kesini cuma mau makan mie, karena kan suasananya sejuk, lihat kebun teh, liburan murah lah istilahnya. Sekarang enggak bisa lagi,” kata Rizaldi.

Buat Deni, warga Subang, hilangnya warung-warung itu menjadi kerugian besar. Risiko tindak kriminal di malam hari kian meningkat gegara tak ada sumber penerangan dan kehadiran orang-orang.

“Jelas takut nanti lewat sini, risiko ada begal semakin besar. Kemudian kecelakaan, waktu warung ada saja kan sering ada kecelakaan, apalagi sekarang kalau malam hari jalan sepi terus gelap. Makanya enggak kebayang sama kami,” kata Deni.

Artikel ini sudah tayang di detikJabar. Klik di sini untuk membaca selengkapnya.

(sud/ddn)



Sumber : travel.detik.com