Tahukah kamu kalau ada hal-hal yang bisa membatalkan puasa untuk wanita selain menstruasi? Ini dia hal-hal yang membatalkan puasa bagi wanita.

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh seluruh umat Muslim, termasuk wanita. Dalam menjalankan ibadah puasa, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai disebutkan bahwa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa pun dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Artinya:

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Ada beberapa hal yang membatalkan puasa bagi wanita dan pernah kamu lakukan tapi sadar kalau hal tersebut membuat puasamu tidak sah. Apa saja hal-hal yang membatalkan puasa bagi wanita?

Berikut hal-hal yang membatalkan puasa bagi wanita:

1. Haid dan Nifas

Haid dan nifas merupakan dua kondisi alami yang dialami wanita dan dapat membatalkan puasa. Haid adalah keluarnya darah kotor dari rahim yang terjadi secara berkala setiap bulan.

Wanita yang sedang haid tidak boleh melakukan salat, puasa, tawaf, dan membaca Al Quran. Wanita yang sedang haid disunnahkan untuk memperbanyak doa dan istighfar selama bulan Ramadhan.

Sementara nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan, umumnya terjadi selama kurang lebih 40 hari. Wanita yang sedang haid atau nifas tidak diwajibkan untuk berpuasa dan wajib menggantinya di hari lain setelah Ramadhan.

2. Berhubungan Suami Istri

Berhubungan suami istri merupakan salah satu hal yang membatalkan puasa bagi wanita maupun pria. Oleh karena itu, penting untuk menahan diri dari hawa nafsu selama menjalankan ibadah puasa.

Berhubungan intim untuk pasutri selama bulan Ramadhan diperbolehkan tapi dilakukan saat tidak berpuasa. Hal ini tertuang dalam firman Allah SWT lewat surat Al-Baqarah ayat 187;

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Artinya:

“Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.”

3. Muntah dengan Sengaja

Muntah dengan sengaja, seperti memasukkan jari ke mulut untuk muntah, dapat membatalkan puasa. Jika muntah terjadi secara tidak sengaja, seperti karena sakit atau mabuk perjalanan, maka puasanya tidak batal.

Jika ragu-ragu apakah muntah terjadi secara sengaja atau tidak maka sebaiknya batalkan puasa.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ دَرَعَهُ في وَهُوَ صَائِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءُ وَإِنِ اسْتَقَاءَ فَلْيَقْضِ

“Barangsiapa yang dipaksa muntah (muntah tidak sengaja) sedangkan dia dalam keadaan puasa, maka tidak ada qodho baginya. Namun apabila dia muntah (dengan sengaja), maka wajib baginya membayar qodho’.” [HR. Abu Daud hadits no. 2380. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani.]

4. Masuknya Benda ke Dalam Rongga Tubuh

Masuknya benda ke dalam rongga tubuh, seperti hidung, telinga, dan anus, dapat membatalkan puasa. Hal ini termasuk memasukkan obat tetes telinga, obat tetes hidung, dan obat suppositoria.

5. Keluarnya Mani karena Masturbasi

Keluarnya mani, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja, termasuk hal yang membatalkan puasa bagi wanita maupun pria. Mani adalah air mani yang keluar dari penis pria saat ereksi atau orgasme pada wanita.

6. Makan dan Minum dengan Sengaja

Tentu hal ini membatalkan puasa baik bagi wanita maupun pria. Perintah puasa agar menahan haus dan lapar sudah tertuang dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 87, Allah SWT berfirman;

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

Artinya:

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”

7. Murtad

Murtad atau keluar dari agama Islam tentu menjadi hal yang membatalkan puasa bagi wanita maupun pria. Bahkan termasuk dosa besar.

Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah Al-Maidah ayat 5. Allah SWT berfirman,

وَمَنْ يَّكْفُرْ بِالْاِيْمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهٗۖ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَࣖ

Artinya: “Siapa yang kufur setelah beriman, maka sungguh sia-sia amalnya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.”

Tips Menjaga Puasa Agar Tetap Sah

Berikut beberapa tips untuk menjaga puasa tetap sah:

– Berhati-hatilah dalam beraktivitas agar terhindar dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

– Segera batalkan puasa jika ragu-ragu apakah puasanya masih sah atau tidak.

– Perbanyak membaca doa agar terhindar dari godaan hawa nafsu.

– Mengisi waktu dengan kegiatan positif, seperti membaca Al Quran, berzikir, dan melakukan amalan lainnya.

(eny/eny)