Tag Archives: pulau dewata

Rekomendasi Tempat Nongkrong & Aktivitas Seru di Bali



Jakarta

Tak akan pernah habis kegiatan seru saat berlibur ke Bali. Banyak sekali kegiatan menarik dan kafe yang bisa kamu datangi di Bali, terutama di kawasan Ubud.

detikcom telah merangkum nih, Rabu (23/7/2025) ragam kegiatan menarik hingga tempat nongkrong seru yang bisa kamu kunjungi saat bertandang ke Ubud, Bali.

Rekomendasi tempat nongkrong

1. Huma Cafe


Huma Cafe merupakan sebuah kafe yang berkonsep menyatu dengan alam yang berada di Jalan Cinta, Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Dengan konsep earthy living experience, traveler akan merasakan bagaimana rasa menikmati makanan dan minuman dengan view sawah.

Tak hanya cocok untuk ngopi santai, di sini traveler dapat melakukan berbagai aktivitas. Contohnya work from cafe. Di setiap meja traveler akan menemukan stop kontak yang mendukung bagi traveler yang ingin work from cafe ditemani dengan pemandangan sawah.

kafe ini juga instagramable lho, jadi cocok nih buat kamu yang suka hunting foto untuk konten sosial media. Menu andalan sekaligus menu terlaris dari Huma Cafe diantaranya Chicken Teriyaki, Tempura Fried rice, dan grilled chicken mushroom. Untuk minuman, di sini andalannya adalah mango frozen, strawberry frozen, dan mint frozen.

2. Jinny’s Garden

Sesuai namanya, kafe yang berada di Jalan Goutama ini menawarkan suasana taman yang dipenuhi pepohonan yang membuat nyaman untuk berlama-lama. Ragam menu menarik yang bisa kamu icip di sini, termasuk hidangan Italia dan Mediterania seperti panini segar, pizza panggang kayu, dan pasta. Nikmati juga kopi dan aneka minuman lainnya yang tak kalah menyegarkan.

3. Lazy Cats Cafe

Khas dengan dekorasi vintagenya, kamu yang ke Ubud harus coba datang ke Lazy Cats Cafe. Di sini terkenal dengan hidangan vegetariannya seperti burger yang dibuat dari bahan-bahan segar lokal. Juga tak lengkap rasanya bila tak mencicipi smoothie yang menyegarkan atau secangkir kopi sembari mengobrol bersama teman.

4. WYAH Art & Creative Space

Kafe unik ini berada di Jl RSI Markandya II, Keliki, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Bila dilihat dari luar, kafe ini seperti sarang lebah yang menggantung di antara pepohonan. Bangunannya berwarna coklat kayu cocok dan menyatu dengan hijaunya perpohonan.

Menu makanan dan minuman yang ditawarkan juga beragam dengan tampilan yang menggiurkan lho. Kami bisa menikmati beragam smoothie, salad, kopi, teh, olahan ayam, nasi, cake dan lainnya.

Mengenai harga makanan dan minuman di banderol mulai dari Rp 25 ribu.

5. Pukako Bisma

Pukako Panini & Coffee memiliki empat cabang, salah satunya di Jalan Bisma. Nama Pukako merupakan singkatan dari tiga nama orang yaitu Putu, Kadek, dan Komang.

Pukako di Jalan Bisma ini akan memanjakan traveler dengan desain interior yang estetik. Konsep bangunan yang mengusung industrial modern, dilengkapi dengan dekorasi yang tak jauh dari unsur seni.

Bangunan Pukako di Jalan Bisma ini terbilang mungil, jadi traveler harus jeli untuk melihatnya. Masuk ke dalam bangunan, traveler akan disambut dengan beberapa ornamen dan dekorasi yang terlihat estetik. Lukisan yang tergantung indah di tembok serta rak buku yang ditata rapi.

Sesuai dengan taglinenya, menu andalan di sini adalah panini & coffee. Menu panini terfavorit di Pukako Bisma adalah ubud panini. Dari segi kopi, Pukako memiliki beberapa menu andalan yaitu Aceh Gayo, Kintamani, dan Bajawa.

Kegiatan seru di Ubud

1. Campuhan Ridge Walk

Campuhan Ridge Walk berlokasi di Desa Kelusa, Payangan, Jalan Raya Campuhan, Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Anda akan menempuh perjalanan sejauh 21,6 kilometer atau sekitar 56 menit jika ditempuh dari Jalan Prof Ida Bagus Mantra.

Para wisatawan bisa menikmati keindahan alam di sana dengan cara yang berbeda. Antara lain, jogging sembari menikmati suasana sejuk dan panorama perbukitan hijau di sepanjang trek. Selain jogging, Anda juga dapat bersepeda di Campuhan Ridge Walk. Biasanya, para pengunjung bersepeda di sore hari sambil menunggu matahari terbenam.

2. Ubud Monkey Forest

pasti traveler sering melihat bule-bule membagikan selfie dengan monyet saat di Bali, bukan? Nah salah satu lokasinya berada di Ubud Monkey Forest.

Di sini kamu tak hanya bertemu monyet saja, namun juga bisa menjelajahi iga pura kuno yang penting secara spiritual dan bersejarah di dalam Monkey Forest, yaitu Pura Dalem Agung, Pura Beji, dan Pura Prajapati.

Nikmati juga ketenangan di sana untuk kamu yang ingin menikmati segarnya suasana hutan.

3. Belanja di Pasar Seni Ubud

Pasar Seni Ubud berada di Jalan Raya Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Di pagi hari, pasar ini digunakan sebagai pasar sembako, sedangkan sore hari digunakan untuk menjual suvenir.

Di sini traveler bisa melihat banyak pilihan cendera mata khas Bali lho. Serta saat menjelajahi pasar, kamu bisa menemukan banyak kafe, toko-toko perhiasan, toko baju hingga toko oleh-oleh khas Bali.

4. Yoga di The Yoga Barn atau Radiantly Alive

Kamu yang suka olahraga yoga, bisa nih datang ke dua studio yoga populer di Ubud, Bali, yang sering direkomendasikan oleh para wisatawan dan penggemar yoga. Keduanya menawarkan berbagai kelas yoga dengan berbagai gaya dan tingkatan, serta fasilitas yang nyaman untuk pengalaman yoga yang menyenangkan

5. Desa Nyuh Kuning Ubud

Ubud memiliki desa tradisional bernama Desa Nyuh Kuning. Desa Nyuh Kuning masih memegang konsep Tri Hita Karana, yakni menjaga keselarasan dan keharmonisan hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.

Di sini traveler bisa bersepeda sambil menikmati suasana desa yang masih alami, dengan kondisi jalanan bersih, hingga terlihat seperti lukisan. Tak ada biaya masuk ke desa, namun kamu dikenai parkir.

Di beberapa sudut desa telah disiapkan pertunjukan tradisional yang berbayar hanya Rp 10 ribu. Nikmati juga kuliner lokalnya ya.

(sym/sym)



Sumber : travel.detik.com

Bali Genjot 3 Destinasi Wisata Baru



Denpasar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membeberkan tiga destinasi wisata baru yang dibangun untuk pemerataan ekonomi.

Tiga destinasi tersebut adalah kawasan Turyapada Tower di Buleleng, Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, dan Taman Wisata KBS Park di Jembrana.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya menjelaskan perekonomian di Bali saat ini lebih banyak terpusat di wilayah selatan. Ia berharap pembangunan destinasi wisata baru itu bisa menggeliatkan pariwisata di wilayah Bali lainnya.


“Untuk menyeimbangkan perekonomian wilayah Bali utara, timur, dan barat,” kata Sumarajaya saat memimpin rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pariwisata, dan Asian Development Bank di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (29/8/2025).

Sumarajaya juga menyampaikan arah kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan Bali. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengendalikan pembangunan hotel di wilayah Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Selain itu, dia berujar, Pemprov Bali juga berupaya mengembangkan sistem transportasi berkualitas untuk meningkatkan daya saing pariwisata.

Ia mengklaim arah kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas ekosistem alam dan lingkungan. Ia juga memaparkan penguatan tata kelola kepariwisataan Bali untuk mengatur orang asing di Pulau Dewata.

Hal itu dilakukan sebagai respons atas banyaknya turis asing yang melakukan pelanggaran terhadap norma hukum dan budaya Bali.

Kemudian, menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian lokal Bali dengan meningkatkan penggunaan produk lokal Bali,” imbuh Sumarajaya.

Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Herfan Brilianto Mursabdo, mengungkapkan Bali menjadi wajah pariwisata Indonesia.

Menurutnya, kepala daerah perlu memiliki visi yang jelas terkait pengembangan pariwisata di daerahnya.

“Menjadi contoh bagi pengembangan di daerah-daerah lain, khususnya dalam hal keterbukaan masyarakatnya, kebudayaan masyarakatnya, serta bagaimana pemdanya memiliki visi yang jelas terhadap pengembangan pariwisata di daerah,” ujar Herfan.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Dari Pulau Dewata, Ji Chang Wook Pamer Terbang ke Jogja



Jogja

Aktor asal Korea Selatan Ji Chang Wook membuat fans Indonesia geger karena kedatangannya ke Pulau Dewata. Pria berusia 38 tahun itu terbang ke Jogja, Senin (13/10/2025) siang WIB.

Kedatangannya ke Kota Pelajar dibagikan lewat Instagram Story Ji Chang Wook hari ini. Penerbangan itu terpantau melalui tiket yang dipamerkan oleh pemeran k-drama K2 itu, yang menunjukkan waktu boarding pada Senin pukul 11.45 WIB.

Dalam tiket itu juga menunjukkan tujuan penerbangan adalah Yogyakarta. Di tiket tersebut juga terlihat dia terbang dengan kelas bisnis, terlihat sedikit Sky Priority dalam unggahan itu.


Ji Chang Wook terbang ke JogjaJi Chang Wook terbang ke Jogja (Tangkapan layar)

Tampaknya, dia terbang dari Bali. Ya, sebelumnya Ji Chang Wook tertangkap kamera fans di Pelabuhan Sire Angen, Serangan, Denpasar Selatan.

Dia mengenakan setelan kemeja putih dan celana jeans. Mereka juga tampak akrab dan saling ngobrol. Di video berikutnya, Ji Chang Wook dan Dikta tampaknya sedang syuting di atas kapal pada Minggu (12/10).

Di salah satu momen jepretan penggemar, Ji Chang Wook tampak mengendarai motor dan juga memakai helm. Hari ini, Ji Chang Wook bikin heboh juga dengan syuting bersama Bryan Domani. Keduanya tampak lagi syuting sunrise di atas jeep adventure di kawasan Gunung Batur.

[Gambas:Instagram]

Ia tampak memakai hoodie abu-abu dengan topi warna senada. Kedatangan sang aktor disambut meriah penggemarnya, bahkan banyak netizen yang bilang Ji Chang Wook adalah aktor yang ramah dan selalu menyapa penggemar yang menunggunya.

Usai viral, aktor itu langsung mengunggah momen-momen itu lewat Instagram. Captionnya singkat, padat, bahagia yaitu “Bali:)”.

(bnl/wsw)





Sumber : travel.detik.com

Ada Gundukan Tebing Pasir Bekas Abrasi



Badung

Ada pemandangan berbeda di pantai Kuta Bali. Gundukan tebing pasir bekas abrasi terlihat ‘menganggu’ pemandangan pantai ikonnya pulau Dewata itu.

Di sisi utara Shelter Kebencanaan Baruna Pantai Kuta, terdapat gundukan seperti tebing bekas abrasi yang menghiasi garis pantai sepanjang puluhan meter itu.

“(Bekas) abrasi sejak 2021 itu. Ini di sisi utara Shelter Kebencanaan Baruna,” kata penjaga pantai (lifeguard), Wayan Mogi saat ditemui di Pantai Kuta, Sabtu (11/10) akhir pekan lalu.


Tebing pasir yang nampak seperti bekas abrasi air laut itu dimulai dari sisi utara bangunan Shelter Kebencanaan Baruna yang mengarah ke Pantai Legian.

Meski hanya beberapa puluh meter, tebing pasir bekas abrasi itu nampak jelas. Tingginya, sekitar 3 meter. Di atasnya, berderet meja dan kursi plastik yang ditempati para turis asing, saat menikmati minumannya.

Hanya, suasana di bibir pantainya cukup kontras jika dibandingkan dengan garis pantai yang mengarah ke Pantai Legian. Keramaian terlihat di sepanjang bibir pantai dari utara ke selatan, menuju Shelter Kebencanaan Baruna.

Namun, keramaian wisatawan yang bersantai di bibir pantai agak jarang di titik di mana tebing pasir itu berada. Hanya ada segelintir wisatawan yang bermain atau asik merekam suasana sore di Pantai Kuta dengan kameranya.

“Kalau tamu (wisatawan) masih ada.Tapi kesannya nggak seperti dulu, masih bisa duduk di pasir dan bawa tikar. Kalau sekarang nggak aman karena ada ombak besar dan air pasangnya itu,” kata Mogi.

Dia menjelaskan ombak tinggi dan eempasan gelombang yang menjorok hingga menutup hampir seluruh lebar garis pantai selalu terjadi saat musim hujan. Setidaknya, setiap 15 hari saat purnama tilem atau bulan mati.

Saat itulah, gelombang air menghempas hingga ke area pedagang makanan dan minuman di pinggir bibir pantai. Apalagi, tidak ada bebatuan pencegah abrasi di areal bibir pantai itu.

“Jadi, kesannya seperti air rob. Setiap 15 hari itu ombaknya besar sampai ke pinggir area pedagang,” katanya.

Mogi mengaku tidak dapat berbuat banyak. Dia hanya dapat berharap wisatawan menyadari bahaya abrasi yang semakin menggerus bibir pantai di areal itu.

“Perlu dipublikasikan supaya (wisatawan) tahu. Apalagi sekarang musim angin barat, musim sampah, musim hujan. Ombaknya besar, lebih berbahaya,” katanya.

——–

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Menjaga Sungai Sebagai Urat Nadi Kehidupan, Bukan Tempat Pembuangan



Jakarta

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan mempercepat Program Kali Bersih (Prokasih). Menurut Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, sungai adalah urat nadi kehidupan.

Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq menggandeng Komunitas Peduli Sungai Cipinang dan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam Aksi Bersih Sungai Cipinang Segmen I di Kelurahan Sukatani, Kota Depok, sebagai bagian dari percepatan Prokasih dan upaya pemulihan kualitas air Sungai Cipinang.

“Tidak boleh lagi ada tumpang tindih, saling lempar tanggung jawab, atau bekerja parsial. Sungai Cipinang adalah satu ekosistem yang mengalir melintasi batas administrasi, karena itu penanganannya juga harus lintas sektor,” ujar Hanif dikutip Antara, Selasa (14/10/2025).


Ia pun meminta agar penataan dan pemulihan Sungai Cipinang harus diselesaikan dalam waktu satu bulan. Dengan kolaborasi lintas sektor, penanganan sungai akan berjalan lebih komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Selain membersihkan bantaran sungai dan mengangkat sampah dari permukaan air, kegiatan itu juga menjadi momentum edukasi publik tentang bahaya pencemaran sungai oleh limbah domestik dan industri. Ia memastikan pemerintah tidak akan mentolerir pelanggaran terhadap kelestarian sungai.

“Saya tidak segan menindak tegas siapa pun, baik pelaku usaha, rumah tangga, maupun industri, yang mencemari sungai. Limbah domestik maupun limbah B3, semua akan ditindak tanpa pandang bulu. Sungai adalah urat nadi kehidupan, bukan tempat pembuangan,” tegas dia.

Kegiatan bersih-bersih yang sama berupa Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) juga digelar di Malang, Probolinggo, Surabaya, dan Blitar dengan fokus pada pembersihan aliran drainsae jalanan dan area publik lainnya.

Selain itu, ada juga kegiatan Aksi Bersih Desa dan Akademi Bijak Sampah yang dilaksanakan di Karawang dan Tegal yang digelar oleh Sampoerna. Aksi ini menjadi bagian dari kampanye dengan tagar SayaAjaBisa yang bertujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah secara bertanggung jawab.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

“Kami percaya bahwa perubahan dimulai dari kesadaran. Melalui kampanye kegiatan anti-littering, kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujar Kepala Hubungan Regional dan Keberlanjutan Sampoerna Arief Triastika.

Kampanye ini berhasil mengumpulkan sekitar 17 ton sampah dari berbagai titik. Lebih dari sekadar membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai gotong royong dan kepedulian terhadap isu lingkungan hidup.

Seperti diketahui, salah satu penyebab banjir besar di pulau Dewata adalah penumpukan sampah di sungai. Sampah-sampah tersebut mengganggu aliran sungai dan membuatnya meluap saat hujan deras.

Dengan kolaborasi terstruktur antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif dalam menjaga sungai sebagai sumber kehidupan, ekonomi dan pariwisata, bukan sebagai tempat pembuangan.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Wisata Pulau Dewata yang Komplet, dari Kuliner sampai Budaya Ada

Badung

Wisata pulau Dewata bisa dibilang sangat komplet. Mulai dari wisata kuliner sampai budaya semuanya ada di Bali.

Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak pada bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara, bagian timur dari pulau Jawa, serta beribu kota di Kota Denpasar.

Pulau Bali memiliki beberapa julukan, di antaranya Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Selain itu, Bali juga terkenal dengan wisata dan kulinernya. Berikut beberapa di antaranya:


1. Babi Guling

Babi yang dimasak dengan bara api sambil diputar dan perut babi diisi dengan rempah biasanya dimakan dengan nasi, kerupuk kulit, sate babi, dan lain sebagainya.

2. Ayam Betutu

Ayam khas Bali yang sangat berempah biasanya dimakan dengan nasi putih hangat.

3. Nasi Jinggo

Nasi yang dibungkus daun pisang dengan porsi sedikit biasanya berisi nasi, mie tumis, sambal, ayam suir pedas, tempe balado, dan sebagainya.

4. Sate Babi Bawah Pohon

Sate babi yang sangat enak memiliki rasa yang gurih dan manis.

5. Seafood Jimbaran

Tempat makan seafood di pinggir pantai, jadi kalian bisa makan sambil menikmati pemandangan sunset pantai yang indah

Tempat Wisata

1. Tanah Lot

Pantai dengan pemandangan batu karang menakjubkan yang berlubang di tengahnya.

2. Pura Ulun Danu Beratan Bedugul

Sebuah pura cantik di atas danau. Pemandangan pura ini begitu ikonik.

3. Pura Uluwatu

Uluwatu terkenal dengan keindahannya dan pertunjukan tari tradisional tari kecak.

Sejarah Pura Uluwatu

Uluwatu berasal dari dua kata: “ulu” yang berarti ujung dan “watu” yang berarti batu. Selain keindahannya Uluwatu juga ada pertunjukan tari kecak pada jam sesi pertama pukul 18.00-19.00, dan sesi kedua pukul 19.00-20.00 WITA.

Selain wisatanya, Bali juga terkenal dengan tari tradisionalnya, yaitu tari kecak dan tari barong.



Sumber : travel.detik.com