Tag Archives: pulau

Naik Kereta Gantung, Pengalaman Ngegantung 20 Meter Lihat View dari Atas


Jakarta

Lihat pemandangan dari ketinggian selalu menawarkan pengalaman seru dan baru. Apalagi jika viewnya live dan mengantarkan untuk menjelajah satu area, seperti yang ditawarkan kereta gantung (cable car). Kita tak perlu jalan jauh untuk melihat seluruh keindahan tempat wisata.

Kita juga tak perlu bingung-bingung menentukan tempat tujuan piknik, karena bisa melihat destinasinya lebih dulu dari atas. Buat detikers yang ingin merasakan sensasi menggantung di udara, berikut rekomendasinya

Wisata Kereta Gantung di Indonesia

Di Indonesia, kereta gantung masih menjadi perjalanan wisata bukan pilihan transportasi masyarakat. Beberapa tempat wisata yang menyediakan kereta gantung adalah


Kereta Gantung Ancol

Ilustrasi Pantai Ancol DufanIlustrasi Ancol (dok. Rengga Sancaya)

Destinasi wisata legendaris di Jakarta Utara ini menawarkan perjalanan menembus ketinggian 21 meter selama sekitar 20 menit. Menempuh jarak kurang lebih 2,4 kilometer, kita bisa merasakan sensasi menggantung di udara sambil melihat seluruh wahana di Taman Impian Jaya Ancol.

Pengalaman yang tak pernah basi dan selalu seru untuk diceritakan kembali ini, bikin kereta gantung selalu jadi wahana impian meski telah ada sejak 2003. Experience sebelum dan setelah naik kereta gantung plus pose di depan kabinnya, bisa jadi bahan paling bagus untuk update medsos.

Kereta Gantung TMII

Pengunjung TMII melihat pemandangan atas dari dalam wahana kereta gantung di TMII, Jakarta Timur, Minggu (20/11/2022).Kereta gantung TMII (dok. Ari Saputra)

Sensasi goyang-goyang seru sambil menggantung di udara naik sky lift juga ada di destinasi wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Menawarkan perjalanan sejauh kurang lebih 2,7 km, pemandangan majestic budaya Indonesia langsung bisa disaksikan dari ketinggian.

Pengalaman naik kereta gantung di TMII terasa makin lengkap, karena lokasi wisata ini telah mengubah 70 persen wilayahnya jadi area hijau. Indah, seru, sejuk bisa dirasakan sekaligus selama 20 menit dalam kabin yang menggantung setinggi 20 meter. Selama perjalanan, jangan lupa ambil foto dan video untuk update medsos.

Sebetulnya, kereta gantung juga tersedia di Pulau Kumala sebuah destinasi wisata di Kalimantan Timur. Namun kereta gantung ini sudah tidak beroperasi sejak dibangun Jembatan Rapo-Rapo yang bisa diakses masyarakat. Sementara keindahan Pulau Kumala masih bisa dinikmati pengunjung.

Artinya, kereta gantung yang masih aktif sampai sekarang hanya tersedia di TMII dan Ancol. Yuk naik kereta gantung di TMII dan Ancol, biar nggak penasaran lagi sama sensasi gantung-gantung di kabel sky lift sambil lihat pemandangan yang Instagramabel banget dari atas.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Pesona Pulau Merak Kecil, Destinasi Snorkeling dan Santai Dekat Jakarta


Jakarta

Butuh healing di pantai yang tidak jauh dari Jakarta? Pulau Merak Kecil di Cilegon, Banten, dengan air pantainya yang hijau toska mungkin bisa jadi alternatif. Ombak tenang dan angin bertiup lembut menjadikan Pulau Merak Kecil tempat relaksasi yang pas tanpa harus jauh dari Jakarta.

Pulau Merak Kecil di CilegonPulau Merak Kecil di Cilegon (dok. Muhammad Iqbal/detikTravel)

Sinar matahari di sini juga tidak terlalu terik, sehingga pas buat yang sekadar ingin duduk-duduk menikmati pemandangan khas pantai. Dengan pemilihan hari dan jam kedatangan yang tepat, view dan pesona Pulau Merak Kecil bisa dinikmati dalam suasana lebih tenang.

“Suasana Pulau Merak Kecil saat kami berkunjung tidak terlalu ramai, mungkin karena datangnya di hari biasa (weekday). Untuk fasilitas dan layanan dasar tidak perlu khawatir, karena di sini ada mushola dan kamar mandi,” kata Farhah dalam tulisannya yang diterima redaksi detik travel.


Berbagai aktivitas tersedia untuk menikmati pesona Pulau Merak Kecil, mulai dari yang butuh tenaga hingga sekadar duduk atau jalan santai. Berikut penjelasannya

Ngapain Aja di Pulau Merak Kecil?

Posisi Pulau Merak Kecil tidak jauh dari Pelabuhan Merak yang merupakan sarana transportasi laut utama di Indonesia. Tak heran jika banyak kapal feri melintasi pulau di utara Provinsi Banten ini. Namun, pulau ini tetap indah untuk dinikmati dan jadi tempat me time.

Anak Pulo sebagai tokoh masyarakat lokal yang turut aktif mempromosikan destinasi wisata yang ada di Pulau Merak KecilPulau Merak Kecil (dok. detik)

1. Main di pasir putih

Pulau Merak Kecil punya pantai dengan pasir putih yang tampak indah berpadu dengan warna langit dan air laut. Di sini juga terdapat batu-batu karang cantik yang cocok banget untuk background foto dan bahan update medsos.

2. Liat sunset dan kapal lalu lalang

Kamu yang penat dengan kesibukan sehari-hari, bisa kabur ke Pulau Merak Kecil untuk liat sunset. Warna jingga yang berpendar dipadu dengan laut air biru, bisa jadi alternatif untuk recharge energi dan mengurangi rasa penat.

Indahnya view matahari tenggelam dan lalu lalang kapal memberi gambaran persis seperti lukisan. View ini juga bisa jadi pilihan mengurangi rasa eneg setelah sehari-hari berjibaku dengan berbagai kesibukan.

3. Camping

Jika punya waktu lebih banyak dan ingin lebih lama menikmati keindahan Pulau Merak Kecil, bisa mencoba camping di pinggir pantai. Suasana deburan ombak dan angin pantai di malam hari akan memberi suasana berbeda ketika liburan.

Selain debur ombak, camping menyediakan view sunrise di pantai langsung ketika membuka tenda. Sinar matahari di pagi hari bisa membantu kamu recharge energi untuk produktivitas maksimal sepanjang weekdays.

4. Snorkeling dan banana boat

Bagi penyuka olahraga air dan adrenaline, snorkeling dan banana boat bisa jadi pilihan. Snorkeling memungkinkan kamu melihat pemandangan bawah air Pulau Merak Kecil dengan keanekaragaman hayatinya. Sedangkan untuk banana boat, bisa jadi alternatif uji nyali sambil bersenang-senang dengan teman.

5. Hopping island

Kegiatan mengunjungi beberapa pulau yang saling berdekatan dengan satu kali perjalanan ini ternyata diminati wisatawan. Dengan naik perahu, wisatawan bisa menikmati pesona beberapa pulau sekali jalan. Wisatawan juga bisa melihat atraksi yang disuguhkan di tiap pulau.

Sebagai informasi, Pulau Merak Kecil belum dialiri listrik dan mengalami keterbatasan akses air bersih. Kondisi ini perlu diketahui agar bisa menyusun itinerary plus budgeting liburan dengan baik.

Bagi yang ingin snorkeling atau camping jangan lupa untuk menghubungi pengelola wisata terkait, untuk menanyakan ketersediaan sarana plus biayanya. Jangan sampai rasa excitd hilang karena ketiadaan sarana camping dan snorkeling.

Cara ke Pantai Merak Kecil

Pantai Merak Kecil berlokasi di sepanjang Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra. Cara mengakses Pantai Merak Kecil dengan KRL Commuter Line dan angkutan umum lain adalah:

  • Perjalanan dimulai dengan naik KRL Commuter Line menuju Stasiun Rangkasbitung dari Stasiun Tanah Abang
  • Kemudian naik KA lokal menuju Stasiun Merak dari Stasiun Rangkasbitung
  • Lalu, naik angkutan umum warna merah menuju Pantai Mabak
  • Dilanjutkan naik perahu penyeberangan menuju Pulau Merak Kecil.

Selain naik kendaraan umum, Pantai Merak Kecil tentunya bisa diakses dengan kendaraan pribadi lalu menyeberang menuju lokasi wisata. Untuk tiket kereta lokal wajib beli online di aplikasi KAI Access.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Labuan Bajo, Pesona Surga Tersembunyi di Indonesia



Manggarai Barat

Terletak di ujung barat pulau besar Flores di Nusa Tenggara Timur, Labuan Bajo adalah permata tersembunyi yang mendapat banyak puji.

Labuan Bajo berawal dari desa nelayan kecil, alam dan budaya yang indah membuat kawasan ini menjadi pusat wisata NTB yang mulai mendapat banyak perhatian.

Yang membuat desa ini begitu menonjol adalah reptil purba komodo yang tinggal di Pulau Komodo. Sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, Pulau Komodo terus bersolek untuk mempertahankan statusnya.


Kamu yang mau liburan ke Labuan Bajo, bisa intip destinasinya berikut ini:

1. Wisata Perahu Pulau Komodo

komodo di Loh Liangkomodo di Loh Liang (Bonauli/detikcom)

Perjalanan ke Pulau Komodo adalah daya tarik utama kawasan ini. Pulau ini merupakan taman nasional yang terletak di sebelah barat Labuan Bajo. Komodo adalah reptil terbesar di dunia dan melihat salah satu makhluk luar biasa ini dari dekat adalah pengalaman yang istimewa dan mengesankan.

Yang paling populer adalah Live on Board Phinisi, wisatawan bisa staycation di kapal sambil berlayaar ke beberapa pulau di sekitar taman nasional.

Turun dari perahu di Loh Liang di Taman Nasional Komodo seperti melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, ke zaman ketika kadal purba menguasai planet ini. Pemandu lokal dalam safari berjalan kaki akan mengajak kamu untuk melihat langsung kehidupan rusa, babi hutan, dan banyak spesies burung di alam liar.

Destinasi populer lainnya adalah Pink Beach. Pantai ini memiliki pasir pink dan sangat cantik. Airnya jenih, terumbu karangnya sangat indah. Kamu bisa melakukan beberapa kegiatan seperti snorkeling, berjemur atau banana boat.

2. Gua Pangkat

Gua di Labuan Bajo.Gua di Labuan Bajo. (eko_tarnando/d’Traveler)

Sekitar 10-15 km timur laut Labuan Bajo terdapat Gua Rangko yang menakjubkan. Gua ini terkenal dengan perairan biru kehijauan yang mencolok, diterangi oleh sinar matahari yang menembus langit-langit gua. Di dalam gua bisa menjadi sangat hangat, membuat berenang yang menyegarkan di air yang jernih dan sejuk menjadi lebih menarik.

Saat berada di dalam air, pastikan untuk mengagumi formasi batu kapur yang rumit dan menikmati permainan cahaya dan bayangan yang mempesona. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat matahari tengah hari ketika efeknya paling kuat.

Gua Rangko dapat diakses dengan naik perahu singkat menuju pantai di depan gua. Titik keberangkatan kapal ditandai di Google Maps sebagai “Mulai Kapal ke Gua Rangko” (pada koordinat: -8.455861, 119.951083). Biaya perahunya adalah Rp 100.000 per orang dan ada biaya masuk sebesar Rp 50k (sekitar $3,25) per orang untuk gua.

Untuk opsi bebas repot, kamu juga dapat memesan kombinasi Perjalanan Gua Rangko dan Snorkeling dengan penjemputan dan pengantaran ke hotel.

3. Batu Cermin Cave – Mirror Stone Cave

Gua di Labuan BajoGua di Labuan Bajo (Johanes Randy)

Sebuah keajaiban geologis, Gua Batu Cermin (atau Batu Cermin) mendapatkan namanya dari kilauan dinding kalsit di bawah sinar matahari pagi. Pertunjukan cahaya menawan ini memberikan ilusi cermin besar yang memantulkan sinarnya.

Gua ini ditutupi pola rumit yang terbentuk dari fosilisasi karang dan makhluk laut lainnya. Tiket masuknya seharga Rp 50 ribu per orang dan tur berpemandu dikenakan biaya tambahan Rp 50 ribu per grup, yang sangat kami rekomendasikan. Sebagai permulaan, informasi tambahan meningkatkan pengalaman gua, dan kedua, banyak hal menarik yang mudah terlewatkan oleh mata yang tidak terlatih.

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com

Spot Foto Menarik dan Kisah di Baliknya



Jakarta

Kawasan Dieng di Jawa Tengah memang sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang jadi favorit wisatawan. Kawasan itu berada di dua wilayah yakni Wonosobo dan Banjarnegara.

Di sana traveler bukan hanya disuguhkan dengan keindahan alamnya saja, tetapi juga budaya serta sejarah-sejarah yang melengkapinya. Sudah sejak lama pesona Dieng sudah harum hingga wisatawan internasional, belum lagi cuaca di sana yang sangat menyejukkan.

Dengan berbagai acara yang kerap dihelat di sana membuat kawasan Dieng ini begitu diminati. Belum lagi dengan lanskap yang indah itu menawarkan visual yang menakjubkan, sehingga sangat cocok menjadi latar belakang foto traveler.


Nama Dieng sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta ‘Die Hieyang’ yang punya arti indah dan langka. Kata Dieng pun terdiri dari dua suku kata yaitu Di dan Hyang, Di artinya gunung atau area yang tinggi sementara Hyang adalah dewa-dewi jadi secara makna punya arti pegunungan atau tempat para dewa-dewi.

Dieng juga punya desa tertinggi di Pulau Jawa: Desa Sembungan yang berada di ketinggian 2.300 mdpl. Dengan lanskap hamparan sawah berundak juga perbukitan hijau yang sejuk.

Desa Sembungan juga pernah menyabet gelar Desa Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di tahun 2022.

Jika traveler hendak berkunjung ke kawasan Dieng, berikut rekomendasi detikTravel untuk destinasi-destinasi yang bisa jadi spot foto menawan.

1. Candi Arjuna

Candi Arjuna ini letaknya berada di puncak pegunungan Dieng dan candi tersebut merupakan candi yang bercorak Hindu. Dengan berada di atas puncak, membuat Candi Arjuna ini punya persona dan daya tarik tersendiri.

Suasana objek wisata Candi Arjuna Dieng ramai dikunjungi wisatawan. Foto diunggah pada Senin (31/7/2023).Suasana objek wisata Candi Arjuna Dieng ramai dikunjungi wisatawan. (UPT Dieng)

Salah satu bukti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini dibangun sekitar abad ke-7 atau 731 saka. Dan punya luas hingga satu hektar, di kawasan komplek Candi Arjuna ini juga traveler akan menemukan beberapa candi lainnya seperti Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembadra, dan Candi Puntadewa.

Tiket masuk: Rp 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional.

2. Kawah Sikidang

Meski merupakan kawah gunung berapi, Kawah Sikidang ini tidak berbahaya dan jadi langganan destinasi wisatawan lokal dan internasional. Kawah Sikidang juga dikenal luas sebagai Kawah Telur Rebus karena bau belerang yang sangat menyengat di hidung.

Wisatawan mengunjungi Kawah Sikidang Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (5/2/2022). Wisata Kawah Sikidang ramai dikunjungi wisatawan domestik saat akhir pekan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.Wisatawan mengunjungi Kawah Sikidang Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Yang jadi primadonanya, Kawah Sikidang ini punya warna kawah kehijauan yang mengeluarkan asap putih.

Tiket masuk: Rp 15.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional.

3. Telaga Dringo

Destinasi selanjutnya ini punya ketinggian di 2.202 mdpl dengan luasan sekitar 10 hektar. Telaga Dringo juga kerap disebut Ranu Kumbolo karena landskapnya yang mirip dengan danau terkenal di Gunung Merapi itu.

Di sana traveler bakal disuguhkan dengan hutan yang indah dengan pesona telaganya. Dan di Telaga Dringo juga banyak wisatawan yang menjadikannya sebagai area camping.

Telaga Dringo di BanjarnegaraTelaga Dringo di Banjarnegara. (Randy/detikTravel)

Tiket masuk: Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per orang.

4. Gardu Pandang Dieng

Gardu Pandang Dieng ini punya daya tarik tersendiri dari ketinggian, di sana traveler bisa melihat pemandangan Gunung Sindoro secara lebih dekat. Ditambah pemandangan ladang serta pemukiman masyarakat sekitar.

Waktu tepat untuk berada di Gardu Pandang Dieng ini tentunya di pagi buta dan sore hari. Karena traveler akan ditawarkan indahnya matahari terbit dan terbenam.

5. Bukit Sikunir

Ini jadi salah satu tempat paling favorit yang ada di kawasan Dieng. Karena di bukit yang punya tinggi 2.263 mdpl ini traveler bisa melihat pemandangan indah saat matahari terbit.

Bukit di Wonosobo, DiengBukit di Wonosobo, Dieng. (ahmadsabani18/d’Traveler)

Tak ayal pesona itu dijuluki sebagai Golden Sunrise Sikunir. Tentunya bukan hanya matahari terbit saja yang menawarkan keindahan saat matahari tenggelam pun indahnya tak kalah jauh.

Tiket masuk: Rp 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional

6. Batu Pandang Ratapan Angin

Di kawasan ini sangat cocok buat traveler yang ingin punya pengalaman lain untuk menikmati indahnya Telaga Warna dan Telaga Pengilon Dieng. Di sana jadi primadona spot foto terbaik untuk keduanya.

Telaga Warna DiengTelaga Warna Dieng. (Reexy/d’traveler)

Berada di atas ketinggian, Batu Pandang Ratapan Angin ini berlokasi di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.

Tiket masuk: Rp 15.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 30.000 untuk wisatawan internasional.

7. Gunung Prau

Bagi traveler yang ingin senang dengan aktivitas luar ruangan yang lebih menantang, bisa mencoba untuk melakukan pendakian ke Gunung Prau. Berada di ketinggian 2.565 mdpl akan membuat traveler sangat terpukau ketika berada di puncaknya.

Gunung PrauGunung Prau. (Uje Hartono/detikcom)

Hamparan lautan awan dan pemandangan gunung-gunung di sekitarnya, membuat pengalaman saat berada di kawasan Dieng ini tidak akan membuat kecewa. Tentunya untuk mendaki gunung, traveler harus mempersiapkan segalanya, mulai dari pemandu, perlengkapan alat, mental, fisik hingga membawa obat-obatan pribadi.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

17 Destinasi Wisata dengan Nama Pahlawan Nasional, Ada yang Tersembunyi

Destinasi wisata ini memiliki ombak tenang, angin sejuk, dan pasir halus yang bikin pengunjung betah main bersama di pesisirnya. Kita juga bisa berkunjung ke Kura-kura Ocean Park berupa akuarium besar, main Spoor Mini, atau naik perahu ke Pulau Panjang.

Berdiri sebagai oase seni dan kebudayaan di Jakarta, TIM kini menjadi tempat hype yang dikunjungi masyarakat urban. Di sini ada perpustakaan yang Instagramabel, tenang, dan buka 24 jam. Belakangan, komplek TIM jadi spot wisata yang wajib dikunjungi para gen Z di Jakarta dan sekitarnya.

Pulau di Banda Neira, Maluku ini adalah tempat pengasingan Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Di sini, kita bisa menikmati pemandangan bawah laut yang pastinya mempesona lewat diving atau snorkeling. Tentunya, kita juga bisa sekadar jalan-jalan menikmati keindahan Pulau Hatta.

Destinasi wisata pendidikan ini menyimpan berbagai jejak perjuangan RA Kartini dalam bidang pendidikan dan emansipasi. Kita bisa melihat langsung ruang kerjanya yang terdiri dari satu set meja dan kursi tamu, kotak surat, anyaman sulam dan mesin jahit kuno.

Lokasi tak hanya menyimpan jejak sejarah, tapi juga keindahan dan keunikan bangunan khas Sumatra Barat. Di lantai satu ada barang pribadi Tuanku Imam Bonjol misal senjata yang digunakan dalam pertempuran, lukisan, dan silsilah keluarga. Sementara di lantai dua ada barang-barang kuno seperti peralatan dapur, uang kuno, dan keramik antik.

Spot di Gunung Soemantri ini terletak di bagian barat Barisan Sudirman setinggi 4.870 meter. Puncak dengan salju abadi ini mungkin jadi sala satu impian para pendaki gunung. Namun hanya yang benar-benar kompeten dan punya perlengkapan memadai bisa menjajal Puncak Soemantri.

Lokasi Puncak Soekarno atau Puncak Jaya di Gunung Carstensz bukan destinasi untuk semua orang. Terletak setinggi 4.884 meter, Puncak Soekarno adalah salah satu spot tertinggi dunia dengan salju abadi di atasnya. Pendaki yang ingin menjajal atap dunia ini harus punya kualifikasi khusus dan dibekali perlengkapan memadai serta rencana perjalanan yang matang.

Wilayah yang tergabung dengan Kabupaten Merauke ini punya beberapa nama lain yaitu Pulau Kolepom, Pulau Dolok, atau Pulau Kimaam sesuai dengan nama suku yang menghuni. Warga di sini punya tradisi Ndambu atau bersaing sehat saat masa panen tiba. Penduduk memperlihatkan hasil panen yang paling banyak atau besar untuk ditentukan sebagai pemenang.

Patung salah satu pahlawan nasional ini terletak di bagian barat kawasan Monumen Nasional (Monas). Sosok MH Thamrin semasa hidup dikenal sebagai orang Betawi yang aktif dalam pergerakan nasional bidang politik dan sosial. Dia adalah anggota volksraad (Dewan Rakyat Hindia Belanda), pendiri Perkoempoelan Kaoem Betawi, dan Partai Indonesia Raya (Panindra).

Destinasi wisata sejarah dengan nama lain Museum Dewantara Kirti Griyaini menyimpan koleksi yang berkaitan dengan hidup Ki Hajar Dewantara. Di sini ada perabot rumah tangga, naskah, foto, koran, buku, majalah, surat-surat, dan benda-benda lainnya. Museum juga menjadi saksi bisu lahirnya Sumpah Pemuda.

Kawasan ruang terbuka hijau ini dulunya adalah Monumen Van Heutsz yang didedikasikan untuk Letnan Jenderal Joannes Benedictus van Heutsz dari Belanda. Dia adalah tokoh militer yang berperan penting dalam penaklukan Aceh. Monumen ini dihancurkan tahun 1953 dan menjadi salah satu taman dan ruang terbuka hijau populer di Jakarta.

Spot wisata ini dibuat untuk menghormati Si Jalak Harupat yang diculik dan dibunuh pada 1945. Warga Bandung dan sekitar bisa olahraga bersama, jalan-jalan, atau sekadar duduk santai. Di sekitar taman ini ada sejarah dan informasi terkait kehidupan pahlawan yang kerap disapa Otista ini.

Monumen ini berada di dalam Taman Dewi Sartika yang merupakan bagian dari Balai Kota Bandung. Dewi Sartika adalah sosok pahlawan yang aktif dalam bidang pendidikan khususnya untuk perempuan. Patung Dewi Sartika mengingatkan pentingnya nilai perjuangan dan pendidikan untuk masyarakat Indonesia.

Wisata sejarah ini adalah penghormatan atas jasa dan perjuangan Pahlawan Nasional Panglima Besar Jenderal Sudirman. Museum terdiri dari dua lantai dengan bagian bawah berisi diorama, foto-foto perjuangan, dan duplikat peninggalan Jenderal Soedirman. Sedangkan bagian atas menampilkan relief sejarah perang kemerdekaan 1945, perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta, dan patung Jenderal Soedirman di atas kuda.

Di dalam ruangan museum ini ada barang-barang yang dulunya dipakai Pangeran Diponegoro. Barang tersebut antara lain satu meja, empat kursi, meja lainnya untuk perundingan, serta tempat salat. Koleksi lainnya adalah Al-Quran, Kitab Taqrib yang berisi siasat perang, serta lukisan dari Daud Yusuf dan Raden Saleh tentang Pangeran Diponegoro.

Destinasi ini sebetulnya adalah Grha Bung Karno yang dibangun Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Gedung ini dibuka untuk publik dengan fasilitas lengkap berupa area VVIP, ruang rapat, family room, ruang rias di belakang, katering, dan fasilitas pendukung lainnya.

Museum ini adalah cagar budaya milik Roekiyem Soepratijah, kakak WR Supratman, sekaligus tempat pencipta Indonesia Raya ini menghembuskan napas. Dalam rumah ini hanya terdapat dua kamar tidur di sisi kanan dan ruang tamu di sisi kiri. Di ruang tamu terpampang foto-foto WR Soepratman bersama keluarga dan teman dekat.

Simak Video “Video Purwacaraka Soroti Biaya Sewa TIM: Sejak Kapan BUMD Ambil Profit?
[Gambas:Video 20detik]



Sumber : travel.detik.com

Ulasan Destinasi Bersejarah di Jogja, dari Benteng Vredeburg-Monjali



Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seperti namanya kota ini begitu istimewa dan selalu punya cerita. Yogyakarta juga punya andil besar dalam kemerdekaan RI dengan bukti tinggalan sejarahnya.

Berbagai situs bersejarah terkait perjuangan rakyat Indonesia mengusir penjajah masih terawat. Bahkan, kini ada museum untuk mengenang perjuangan itu.

Bangunan atau tempat bersejarah bahkan dibuka sebagai tempat wisata. Mulai dari peninggalan keraton sampai penjajahan Belanda, wisata sejarah Jogja punya banyak pilihan.


5 Wisata Sejarah Jogja

1. Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg, Jogja. Foto diunggah pada Selasa (10/10/2023).Museum Benteng Vredeburg, Jogja. (Anandio Januar-Novi Vianita/detikJogja)

Lokasi: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta

Buka: Setiap hari Selasa – Minggu (08.00 WIB – 15.00 WIB)

Harga tiket masuk: Rp 2.000 (anak), Rp 3.000 (dewasa), dan Rp 10.000 (turis asing)

Museum Benteng Vredeburg dibangun pada 1765 oleh pemerintah Belanda. Museum ini awalnya adalah benteng pertahanan dari serangan Kraton Yogyakarta.

Di dalam museum ini, kamu akan menemukan sejumlah koleksi, seperti diorama yang menceritakan perjuangan rakyat pra-proklamasi, bangunan-bangunan peninggalan Belanda, serta benda-benda bersejarah lainnya yang sangat khas dengan budaya masa lalu.

2. Situs Warungboto

Situs Warungboto Jogja. Foto diambil Senin (3/9/2023).Situs Warungboto Jogja. (Anandio Januar/detikJogja)

Lokasi: Jalan Veteran No. 77, Kalurahan Warungboto, Kêmantrèn Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Buka: Setiap hari (08.00 WIB – 17.00 WIB)

Harga tiket masuk: Gratis

Situs Warungboto merupakan wisata sejarah yang memiliki banyak nama lain, yakni Umbul Warungboto, Pesanggrahan Warungboto, dan Pesanggrahan Rejowinangun. Banyaknya nama ini bisa jadi karena situs ini berada di dua kalurahan yang berbeda.

Dikutip dari website resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, situs bersejarah ini dulunya dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono II ketika beliau sedang menjadi putra mahkota pada periode 1765-1792. Selain menjadi tempat beristirahat, Pesanggrahan Rejowinangun juga merupakan sebuah benteng pertahanan dari sisi timur Keraton Ngayogyakarta.

Pesanggrahan ini juga dilengkapi dengan taman, segaran, kolam, dan kebun di sisi timur. Sementara, di sisi barat merupakan kompleks bangunan berkamar dan dua kolam pemandian.

3. Keraton Yogyakarta

Keraton YogyakartaKeraton Yogyakarta (Pradita Utama/detikTravel)

Lokasi: Jl. Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta

Buka: Setiap hari (08.30 WIB – 14.00 WIB)

Harga tiket masuk: mulai dari Rp 5.000 – Rp 15.000 per orang.

Salah satu wisata sejarah di Jogja yang wajib kamu kunjungi tentu saja Keraton Yogyakarta. Tempat wisata sekaligus salah satu ikon kota ini memiliki nama asli Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hingga kini, istana ini masih dihuni oleh para keturunan raja-raja Yogyakarta.

Tidak hanya melihat bangunan bersejarah saja, kamu juga bisa menyaksikan berbagai pertunjukan atau upacara adat yang masih sering dilakukan oleh pihak keraton. Jika masuk ke dalam, kamu juga akan menemukan barang-barang pusaka peninggalan zaman dulu.

Barang-barang pusaka tersebut misalnya seperti kereta kencana, keris, tombak, ampilan, panji-panji, pelana kuda, dan regalia. Tak heran, lokasi ini juga sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.

4. Taman Sari Keraton Yogyakarta

Wisatawan berfoto di halaman Tamansari Yogyakarta, Sabtu (26/6/2021). Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X menutup sementara wisata milik Keraton Yogyakarta antara lain Museum Kereta Keraton, Kompleks Pagelaran, Keben/Kompleks Kedhaton (Museum Keraton), Tamansari, serta Puralaya Imogiri dan Kotagede selama satu pekan mulai Sabtu (26/6) hingga Jumat (2/7) untuk menekan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.Wisatawan berfoto di halaman Tamansari Yogyakarta, Sabtu (26/6/2021). (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

Lokasi: Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta

Buka: Setiap hari (09.00 WIB – 15.00 WIB)

Harga tiket masuk: Rp 5.000 per orang.

Wisata sejarah di Jogja lainnya yang wajib kamu kunjungi adalah Kampung Wisata Taman Sari. Bangunan yang sudah ada sejak abad ke-17 ini dibangun pada masa kesultanan Hamengkubuwono I dengan lama waktu pengerjaan sekitar 9 tahun (1758 hingga 1765).

Dulunya, bangunan ini memiliki luas awal 10 hektar dengan 57 bangunan, yang terdiri dari kompleks kolam pemandian, pulau buatan, danau buatan, jembatan gantung, taman, lorong bawah tanah, kanal air, serta beberapa gedung dengan beragam arsitektur.

Kini, salah satu bangunan yang masih tersisa dan bisa kamu nikmati adalah masjid bawah tanah. Masjid yang sangat populer di kalangan wisatawan ini sukses menjadi spot favorit untuk mengabadikan momen liburan yang menyenangkan.

5. Monumen Yogya Kembali

Pemasangan bendera raksasa di Monumen Yogya Kembali (Monjali), Rabu 29 Juni 2016Pemasangan bendera raksasa di Monumen Yogya Kembali (Monjali), Rabu 29 Juni 2016 (Sukma Indah P/detikcom)

Lokasi: Jl. Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman

Buka: Setiap hari Selasa – Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Harga tiket masuk: mulai dari Rp 10.000 – Rp 15.000 per orang.

Museum ini mulai dibangun pada 29 Juni 1985 dan diresmikan pada 6 Juli 1989 oleh Presiden Soeharto.

Museum ini didirikan dengan tujuan untuk memperingati peristiwa sejarah ditariknya tentara kolonial Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta pada 29 Juni 1949, yang sekaligus juga menjadi penanda berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut dari penjajah Belanda.

Gagasan awal pendirian Museum Monjali disampaikan oleh Kolonel Sugiarto dalam peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan pada 29 Juni 1983.

Keunikan Museum Monjali terletak pada struktur bangunannya. Bangunan Monjali berbentuk kerucut yang terdiri dari 3 lantai. Bentuk bangunan yang unik ini sangat ikonik dan telah menjadi ciri khas dari Museum Monjali.

Selain itu, keunikan lain dari Museum Monjali adalah bangunan induk museum yang dikelilingi oleh kolam ikan.

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com

Staycation Eksklusif Rasa Maldives Dekat Jakarta di Kepulauan Seribu



Jakarta

Ingin merasakan liburan ala Maldives tanpa harus jauh-jauh ke luar negeri? Kepulauan Seribu bisa jadi jawabannya.

Kawasan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak 2002 ini menawarkan perpaduan antara pesona bahari, keindahan alam tropis, hingga pengalaman staycation eksklusif yang tak kalah dari destinasi internasional.

“Kawasan ini bukan hanya sekadar destinasi wisata bahari, tetapi juga kawasan konservasi yang dilindungi,” tulis keterangan resmi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Pemprov DKI Jakarta yang dikutip, Senin (25/8/2025).


Dengan lebih dari 100 pulau kecil di utara Jakarta, Kepulauan Seribu punya dua sisi menarik: pulau berpenghuni dengan suasana lokal, serta pulau privat dengan resort mewah.

Pulau Pramuka, Pari, Untung Jawa, dan Tidung menjadi opsi terjangkau bagi wisatawan. Homestay dan guest house dikelola masyarakat lokal, menghadirkan keramahan khas pesisir sekaligus kesempatan mengenal budaya serta ikut kegiatan konservasi.

Di sisi lain, wisatawan bisa menemukan ketenangan di Pantai Pasir Perawan Pulau Pari, suasana ramai di Pulau Untung Jawa, momen romantis di Jembatan Cinta Pulau Tidung, hingga mengunjungi pusat konservasi penyu sisik yang dikelola oleh warga bersama Balai Taman Nasional di Pulau Pramuka.

Bagi yang mencari liburan lebih privat, sejumlah resort hadir di pulau-pulau tak berpenghuni. Pulau Macan terkenal dengan konsep eco-luxury, sementara Desa Laguna menawarkan villa privat dengan dermaga snorkeling, menjadikan tempat ini cocok untuk honeymoon atau retreat penuh ketenangan.

Ada pula Asha Resort di Pulau Payung dengan fasilitas lengkap seperti water park, ATV, hingga beach club. Resort ini adalah pilihan tepat bagi keluarga yang menyukai aktivitas luar ruang.

Alternatif lain, ada Pulau Sepa yang disebut “Maldives-nya Jakarta” karena pasir putih dan lautnya yang tenang, lalu Oba Resort di Pulau Genting Kecil menghadirkan suasana hangat, personal, dan bersahaja.

Akses menuju Kepulauan Seribu relatif mudah, melalui Marina Ancol, Muara Angke, atau Tanjung Pasir. Wisatawan bisa menyesuaikan pilihan transportasi dan pulau tujuan sesuai kebutuhan.

Menurut keterangan resmi Dinas Parekraf, Kepulauan Seribu menjadi destinasi yang menghadirkan pengalaman berlibur berbeda. Dekat dari ibu kota, namun memberikan suasana jauh dari hiruk pikuk, kawasan ini cocok untuk melepas penat, menyatu dengan alam, dan kembali dengan energi baru.

Waktunya merasakan sendiri keajaiban tropis di depan mata. Nikmati suasana yang memadukan kenyamanan modern dengan pesona alam yang menyegarkan.

Rencanakan staycation Anda sekarang, manjakan diri dengan pengalaman berbeda, dan temukan sisi lain Jakarta yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya-dari sudut tenang penuh hijau hingga momen relaksasi yang membuat hati terasa lebih ringan.

(akn/ega)



Sumber : travel.detik.com

Kepulauan Seribu, Surga Tropis Tak Terduga di Utara Jakarta



Jakarta

Tak perlu jauh-jauh untuk merasakan liburan bahari tropis. Cukup menyeberang sekitar satu jam dari Jakarta, wisatawan sudah bisa menikmati laut biru jernih, pasir putih, hingga biota laut yang beragam di Kepulauan Seribu.

Sejak ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 2002, Kepulauan Seribu menjadi rumah bagi terumbu karang, hutan mangrove, penyu sisik, hingga elang bondol. Konsep ekowisata berkelanjutan diterapkan agar keindahan alam tetap terjaga, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kawasan ini adalah keindahan alam yang dijaga dengan konsep ekowisata berkelanjutan. Beberapa pulau telah berkembang jadi destinasi wisata, sementara sisanya dibiarkan tetap liar agar menjaga harmoni antara manusia dan alam,” tulis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dalam keterangan resminya, Selas (25/8/2025).


Beberapa pulau populer seperti Pulau Tidung dengan jembatan cintanya, Pulau Pari dengan Pantai Perawan yang tenang, serta Pulau Harapan yang cocok untuk island hopping ke pulau-pulau kecil di sekitarnya, menjadi favorit wisatawan.

Akses ke kawasan ini dapat ditempuh dengan kapal cepat dari Dermaga Marina Ancol atau kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke.

Selain itu, wisatawan tak perlu cuti panjang atau transit di bandara, Kepulauan Seribu menawarkan liburan laut praktis. Dalam satu akhir pekan, wisatawan bisa snorkeling, diving, atau sekadar bersantai menikmati senja dari penginapan terapung.

Aktivitas snorkeling dan diving menjadi daya tarik utama. Perairannya yang relatif tenang membuat kegiatan ini aman bagi pemula hingga anak-anak.

Sejumlah titik favorit di antaranya Pulau Pramuka dengan pusat konservasi penyu, Pulau Sepa yang dijuluki ‘Little Bali’, Pulau Macan dengan eco resort sehingga area perairannya juga kaya biota laut, hingga Pulau Kotok yang ideal untuk fotografi bawah laut.

Selain itu, wisatawan juga bisa mengikuti program transplantasi karang. Kegiatan ini tidak hanya memberi pengalaman berbeda, tetapi juga meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian laut.

Ekowisata bukan hanya tren, melainkan kebutuhan. Di era perubahan iklim dan tekanan lingkungan yang semakin tinggi, Kepulauan Seribu menjadi contoh bagaimana destinasi wisata bisa tetap lestari dan ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan wisatawan.

Dinas Parekraf juga mengingatkan wisatawan untuk memesan penginapan lebih awal saat musim liburan, membawa uang tunai karena tidak semua pulau memiliki ATM, serta menggunakan sunscreen dan perlengkapan snorkeling ramah lingkungan.

Dengan lebih dari 100 pulau kecil, Kepulauan Seribu menawarkan pilihan liburan singkat yang praktis, terjangkau, sekaligus berkelanjutan. Surga tropis di utara Jakarta ini menyimpan pesona alam yang layak dijaga bersama.

Menjelajah Kepulauan Seribu bukan hanya soal memanjakan mata dengan laut biru dan pasir putih, tetapi juga tentang menumbuhkan kepedulian terhadap alam. Setiap kunjungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran turut membantu menjaga kelestarian ekosistem, sehingga generasi mendatang juga dapat merasakan keindahan yang sama.

(akd/akd)



Sumber : travel.detik.com

5 Gunung Terindah di Jawa Tengah untuk Liburan di Akhir Pekan



Yogyakarta

Jawa Tengah kaya akan alam yang indah, termasuk gunung. Pendakian ke 5 gunung ini bisa jadi aktivitas liburanmu selanjutnya.

Gunung-gunung di Jawa Tengah menjulang gagah dengan segudang cerita. Tiap gunung memiliki karakteristik masing-masing dari sisi geologi, ekosistem, maupun mitos yang membayanginya.

Bukan hanya aktivitas fisik, pendakian ke gunung-gunung ini menjadi sebuah perjalanan spiritual dan budaya yang diincar oleh banyak wisatawan.


Dikumpulkan detikTravel, inilah 5 gunung terindah Jawa Tengah untuk dijelajahi.

1. Gunung Prau

Lansekap Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terlihat sangat mempesona dari Gunung Prau. Momen matahari terbit pun seakan membuat nuansa menjadi romantisLansekap Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing terlihat sangat mempesona dari Gunung Prau. Momen matahari terbit pun seakan membuat nuansa menjadi romantis Foto: Rifkianto Nugroho

Terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Gunung Prau menjadi salah satu tempat pendakian favorit, terutama pendaki pemula. Memiliki ketinggian 2.565-2.590 mdpl, gunung ini terkenal dengan matahari terbitnya yang dramatis, latanya gunung Sindoro, Sumbing dan Merapi.

Setelah matahari terbit, Anda akan disuguhi bukit-bukit kecil yang bergelombang menyerupai “Bukit Teletubbies” yang ikonik, ditumbuhi ilalang dan bunga-bunga liar. Keberadaan fenomena golden sunrise dan bukit teletubbies menjadikan Prau sebagai salah satu gunung di Jawa Tengah yang paling unik dan paling banyak diminati, terutama di akhir pekan.

2. Gunung Merbabu

Birunya langit dan hamparan putihnya awan manjakan mata para pendaki akan keindahan panorama di puncak gunung merbabu dari ketinggian 3.142 mdpl.Birunya langit dan hamparan putihnya awan manjakan mata para pendaki akan keindahan panorama di puncak gunung merbabu dari ketinggian 3.142 mdpl. Foto: Dok. Team Choral Adventure

Gunung Merbabu adalah salah satu gunung api aktif. Terletak di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Semarang, gunung ini memiliki keunikan dari hamparan sabananya yang terkenal sebagai ‘Karpet Hijau’ di ketinggian 3.142 mdpl.

Sabana Merbabu menawarkan pemandangan padang rumput hijau yang membentang seolah tak berujung, diselingi pohon-pohon edelweis dan bukit-bukit kecil. Pemandangan ini sangat kontras dengan gunung-gunung lain di Jawa yang mungkin didominasi hutan lebat.

Sabana di Merbabu, seperti Sabana 1, Sabana 2, dan terutama di Pos Helipad (Puncak Kenteng Songo), seringkali menjadi spot favorit para pendaki untuk beristirahat dan berfoto. Saat musim kemarau, rumput-rumput ini akan mengering dan menguning, menciptakan nuansa Afrika yang eksotis. Merbabu menjadi gunung yang sangat ramah bagi pendaki pemula maupun profesional yang ingin menikmati pemandangan terbuka dan camping di bawah bintang-bintang.

3. Gunung Sindoro

Gunung SindoroGunung Sindoro Foto: Gema Bayu Samudra/d’Traveler

Disebut sebagai kembaran Gunung Sumbing, Sindoro adalah gunung api yang masih aktif. Terletak di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, keunikan Sindoro terletak pada kawahnya yang masih aktif dan mengeluarkan belerang. Ini menciptakan efek magis dan dramatis bagi pendaki di ketinggian 3.153 mdpl.

Pendakian Sindoro cukup menantang, membutuhkan fisik yang prima. Namun, lelah akan terbayar lunas dengan pemandangan dari puncak yang luar biasa, meliputi hamparan awan, gunung-gunung lain di sekitarnya, serta kota-kota di bawahnya. Di beberapa jalur pendakian, Anda juga akan menemukan padang edelweis yang cantik, bunga abadi khas pegunungan.

4. Gunung Andong

Gunung AndongGunung Andong Foto: Pemkab Magelang

Berlokasi di Kabupaten Magelang, Gunung Andong menjadi pilihan favorit bagi pendaki pemula dengan ketinggian 1.726 mdpl. Keunikan utamanya adalah pemandangan 5 gunung sekaligus dari puncaknya, yaitu Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Ungaran. Ini adalah bonus luar biasa yang jarang ditemukan di gunung lain.

Pendakian ke puncak Andong biasanya hanya memakan waktu sekitar 2-3 jam, menjadikannya pilihan ideal untuk pendakian singkat atau hiking santai. Dari puncak, Anda bisa menikmati panorama alam yang luas, perkebunan warga, dan desa-desa di bawahnya. Selain pemandangan, Andong juga memiliki beberapa jalur pendakian yang berbeda, menawarkan variasi pengalaman bagi pengunjung.

5. Gunung Sumbing

Gunung sindoro diselimuti awanSunset dari Gunung Sumbing Foto: detik

Kembaran Gunung Sindoro ini memiliki ketinggian 3.371 mdpl, menjadikannya tertinggi ketiga di Pulau Jawa. Puncak Gunung Sumbing menawarkan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler, lautan awan, dan langit penuh bintang saat malam hari.

Keunikannya adalah memiliki dua kawah (kawah mati dan kawah aktif) di puncaknya, meskipun kawah aktifnya tidak selalu terlihat jelas. Sumbing juga dikenal dengan vegetasi hutan tropisnya yang masih sangat alami, dengan keragaman flora dan fauna yang kaya.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Bali Genjot 3 Destinasi Wisata Baru



Denpasar

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membeberkan tiga destinasi wisata baru yang dibangun untuk pemerataan ekonomi.

Tiga destinasi tersebut adalah kawasan Turyapada Tower di Buleleng, Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, dan Taman Wisata KBS Park di Jembrana.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya menjelaskan perekonomian di Bali saat ini lebih banyak terpusat di wilayah selatan. Ia berharap pembangunan destinasi wisata baru itu bisa menggeliatkan pariwisata di wilayah Bali lainnya.


“Untuk menyeimbangkan perekonomian wilayah Bali utara, timur, dan barat,” kata Sumarajaya saat memimpin rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pariwisata, dan Asian Development Bank di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (29/8/2025).

Sumarajaya juga menyampaikan arah kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan Bali. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mengendalikan pembangunan hotel di wilayah Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Selain itu, dia berujar, Pemprov Bali juga berupaya mengembangkan sistem transportasi berkualitas untuk meningkatkan daya saing pariwisata.

Ia mengklaim arah kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas ekosistem alam dan lingkungan. Ia juga memaparkan penguatan tata kelola kepariwisataan Bali untuk mengatur orang asing di Pulau Dewata.

Hal itu dilakukan sebagai respons atas banyaknya turis asing yang melakukan pelanggaran terhadap norma hukum dan budaya Bali.

Kemudian, menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian lokal Bali dengan meningkatkan penggunaan produk lokal Bali,” imbuh Sumarajaya.

Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Herfan Brilianto Mursabdo, mengungkapkan Bali menjadi wajah pariwisata Indonesia.

Menurutnya, kepala daerah perlu memiliki visi yang jelas terkait pengembangan pariwisata di daerahnya.

“Menjadi contoh bagi pengembangan di daerah-daerah lain, khususnya dalam hal keterbukaan masyarakatnya, kebudayaan masyarakatnya, serta bagaimana pemdanya memiliki visi yang jelas terhadap pengembangan pariwisata di daerah,” ujar Herfan.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com